Fungsi Empedu dalam Pencernaan Lemak Debby O.L Sihombing, Lucia D.U.A Lubis, Nisrina Setiowati, Septa Sophiana Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate
ABSTRAK Kantung empedu atau kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Didalam empedu terdapat garam empedu yang menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Tujuan dari praktikum ini antara lain mengetahui fungsi empedu dalam proses pencernaan lemak dan mengetahui adanya lemak dalam kantung empedu.Manfaat dari jurnal ini adalah untuk menguraikan hasil pembahasan dari praktikum fisiologi hewan yang berjudul fungsi empedu dalam lemak sehingga mahasiswa memahami fungsi empedu dan ada atau tidaknya lemak dalam empedu. Kata Kunci:empedu, lemak, pengemulsi, kandung empedu
shaped)
PENDAHULUAN Pohon
empedu
(biliary
tree)
yang
menempel
erat
pada
permukaan belakang hati.
merupakan saluran keluar untuk sekresi
Menurut Campbell (2004), hati
empedu, suatu cairan yang mengandung
melakukan berbagai fungsi penting dalam
garam empedu (yang penting dalam
tubuh, termasuk produksi empedu (bile),
membuat lemak menjadi emulsi dan dalam
suatu campuran zat-zat yang disimpan
mempermudah penyerapan lemak dari
dalam kantung empedu sampai diperlukan.
usus),
Empedu
dan
sejumlah
senyawa
yang
tidak
mengandung
enzim
merupakan bentuk ekskresi dari produk
pencernaan, tetapi mengandung garam
akhir metabolisme hemoglobin (bilirubin)
empedu, yang bertindak sebagai deterjen
dan inaktivasi obat-obatan dan hormon-
dan membantu dalam pencernaan dan
hormon (Bevelander, 1988).
penyerapan
lemak.
Empedu
juga
Lebih jauh Bevelander menjelaskan
mengandung pigmen yang merupakan
bahwa kandung empedu adalah suatu
hasil sampingan perusakan sel darah
organ berongga berbentuk buah per (pear-
merah dalam hati; pigmen empedu ini
dikeluarkan
dari
tubuh
bersama-sama
dengan feses.
intestinum melalui ductus cystecus dahulu dan kemudian melalui ductus cholydocus
Hampir semua lemak dalam suatu
yang merupakan saluran gabungan dengan
hidangan mencapai usus halus dalam
saluran yang berasal dari pancreas. Fungsi
kondisi
tercerna.
bilus untuk mengemulsikan zat lemak.
Hidrolisis lemak adalah permasalahan
Fujaya (1999) menjelaskan bahwa
khusus, karena molekul lemak tidak larut
garam empedu berperan melarutkan lemak
dalam air. Garam empedu dari kantung
dalam air, yakni dengan cara membuat
empedu yang disekresikan ke dalam
stabil emulsi lemak yang berasal dari
lapisan duodenum akan melapisi droplet-
makanan
droplet lemak yang sangat kecil dan
bergabung dengan kolestero, gliserid, dan
mencegahnya agar tidak menyatu, suatu
asam lemak, maka akan terbentuk micel
proses yang disebut emulsifikasi. Karena
yang dapat diserap oleh dinding usus.
droplet itu kecil, maka luas permukaan
Karena itu kekurangan cairan empedu
lemak yang besar menjadi terpapar ke
dapat menurunkan pencernaan lemak dan
lipase, enzim yang menghidrolisis molekul
kekurangan vitamin-vitamin yang hanya
lemak.
larut dalam lemak , seperti vitamin A, D,
sepenuhnya
Pada pencernaan
pisces
belum
terdapat
kelenjar
yang berupa hepar
dan
bila
garam
empedu
E, dan K.
yang
terletak dalam rongga badan sebelah
BAHAN DAN METODE
anterior dan mengandung vesica felea
Percobaan ini dilaksanakan pada
yang bersaluran menuju ke intestinum,
bulan Februari 2014 di Laboratorium
sedangkan kelenjar pankreas tidak terpisah
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
dari hati (Jasin, 1984).
Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Jasin (1984) juga menjelaskan
Medan. Percobaan ini menggunakan alat
bahwa kelenjar pencernaan yang besar
berupa tabung reaksi, pipet tetes, gunting
pada tubuh katak adalah hepar dan
bedah,
pancreaticum yang memberikan sekresinya
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
pada intestinum, kecuali itu intestinum
Rana esculenta, aquades, dan minyak
menghasilkan sekresinya sendiri. Hepar
kelapa.
pinset,
dan
jarum
pentul.
yang besar terdiri atas beberapa lobus dan
Prosedur kerja dari percobaan ini
bilus (zat empedu) yang dihasilkan akan
dimulai dari mempersiapkan bahan utama
ditampung sementara dalam vesica felea,
yaitu
yang kemudian akan dituangkan dalam
esculentadibedahkemudiandiambilkantung
Rana
esculenta.Rana
empedunya
(fesicafellea),
kemudianbangkaikatak
yang
reaksi kemudian ditambahkan air aquades
tidak
sebanyak 2 ml atau 40 tetes kemudian
digunakan dalam praktikum dibuang.Pada
diperoleh warna empedu yang tadinya
perlakuan I, menyiapkan dua buah tabung
hijau tua
reaksi yang bersih dan member label A
bening dari sebelumnya. Lalu ditambahkan
dan B lalu menampung isi dari kantung
dengan minyak kelapa sebanyak 2 tetes
empedu
(fesicafellea)
kemudian dikocok selama 5-10 menit
A
menghasilkan warna kuning cerah.Dalam
permukaan
perlakuan ini dapat dilihat bahwa air
kantung empedu tadi.Pengencerkan cairan
aquades,cairan empedu dan minyak kelapa
empedu
dengan
membentuk larutan yang homogen dan
sehingga
tidak ada terbentuk pemisahan-pemisahan
kedalamtabungreaksi denganmenggunting
tersebut
menambahkan volumenya
sedikit
dilakukan aquades
menjadi
2
ml.
Lalu
zat
terbentuk.Oleh
menambahkan ke dalam tabung reaksi A
dibuktikan
tadi
melarutkan
1-2
tetes
minyak
kemudianmengocoknyakuat-kuat,
kelapa, lalu
membiarkan selama 5-10 menit. Pada perlakuan II tabung reaksi B hanya diisi dengan 2 ml aquades dan 1-2 tetes minyak
berubah menjadi warna agak
sebab
bahwa lemak
itu
empedu ataupun
dapat dapat
memecah
lemak sehingga tidak terpisah dengan larutan lainnya. Perlakuan II Pada perlakuan ini air aquades
kelapa.Mengamati perubahan yang terjadi
yang dimasukkan kedalam tabung reaksi
pada tabung reaksi A dan B.
sebanyak
40
tetes
dan
kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkan minyak kelapa sebanyak 2
Hasil
tetes kemudian dikocok selama 5-10 menit
telah
Pada percobaan yang dilakukan
membentuk
digunakan
putih.Dan
empedu
dari
Rana
warna dapat
keruh
dilihat
berwarna
pada
tabung
sp(Katak) jantan yang masih berukuran
terbentuk 2 fase larutan dimana pada
kecil dan pada percobaan ini dilakukan 2
larutan atas terdapat larutan minyak kelapa
perlakuan yaitu perlakuan I dan perlakuan
tadi
II.
memang air aquades tidak bisa bersatu
Perlakuan I Pada perlakuan ini cairan empedu dari katak dimasukkan kedalam tabung
dan
dibagian
bawah
air,karena
dengan lemak sehingga terbentuk 2 fase larutan.Sehingga dapat dibuktikan bahwa air tidak bisa memecah lemak seperti empedu pada perlakuan I.
pencernaan
Pembahasan Dari hasil percobaan diketahui bahwa cairan
empedu
katak
yang
lemak
dan
kekurangan
vitamin-vitamin yang hanya larut dalam lemak , seperti vitamin A, D, E, dan K.
ditambahkan dengan 2 ml aquades dan 2
Empedu merupakan cairan bersifat
tetes minyak kelapa kemudian dikocok
basa yang pahit dan berwarna hijau
selama 5-10 menit, menghasilkan larutan
kekuningan karena mengandung pigmen
homogen berwarna kuning cerah. Aquades
bilirubin, biliverdin, dan urobilin, yang
dan minyak kelapa dapat menyatu berkat
disekresikan oleh hepatosit hati pada
kehadiran cairan empedu. Garam-garam
sebagian besar vertebrata. Pada beberapa
empedu yang terkandung di dalam cairan
spesies,
empedu
minyak
kantung empedu dan dilepaskan ke usus
kelapa dalam aquades, yakni dengan cara
dua belas jari untuk membantu proses
membuat stabil emulsi lemak yang berasal
pencernaan makanan.
berperan
dari minyak
melarutkan
empedu
disimpan
di
dalam
kelapa.
Pada percobaan II, 2 ml aquades yang dicampurkan dengan 2 tetes minyak kelapa
Fungsi Empedu yang dihasilkan oleh Hati
kemudian dikocok selama 5-10 menit, menghasilkan larutan keruh yang berwarna putih. Tanpa kehadiran cairan empedu, minyak kelapa tidak dapat larut dalam aquades. Minyak kelapa berada di atas aquades, karena massa jenis minyak lebih
1. Mencerna lemak 2. Mengaktifkan lipase 3. Mengubah lzat yang tak larut dalam air diubah menjadi zat yang larut dalam air 4. Membantu daya absorbsi lemak pd
kecil daripada aquades.
dinding usus Keberadaan
cairan
empedu
dalam saluran pencernaan hewan sangat penting.
Cairan
pencernaan semua
empedu
makanan berbahan
empedu bergabung dengan kolesterol, gliserid, dan asam lemak, maka akan terbentuk micel yang dapat diserap oleh dinding usus. Karena itu kekurangan empedu
dapat
menetralisir racun.
membantu
dasar lemak dan turunannya. Bila garam
cairan
5. Serta tidak ketinggallan
menurunkan
Proses pembentukkan empedu Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam
empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atau turunan dari sistin,
mempunyai
peranan
sebagai
pengemulsi, penghancuran dari molekulmolekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1m dan absorpsi dari lemak, tergantung dari sistem pencernaannya. Terutama setelah garamgaram empedu bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles (agergat dari asam lemak, kolesterol
dan
Zat-Zat yang dibentuk dalam empedu antara lain Air
97,0%
Garam empedu
0,7%
Pigmen empedu
0,2%
Kolesterol
0.06%
Garam anorganik
0.7%
Asam lemak
0.15%
Lesitin
0.1%
Lemak
0.1%
monogliserida) , kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan
KESIMPULAN
(efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang
Pada praktikum ini dapat disimpulkan
sangat kecil sehingga mempunyai
bahwa empedu yang diambil dari katak
luas
permukaan yang lebar sehingga kerja
ternyata dapat memecah minyak kelapa.
enzim lipase dari pankreas yang penting
Sehingga fase yang terbentuk adalah satu
dalam pencernaan lemak dapat berjalan
fase saja atau disebut juga homogen.
dengan
Berbeda dengan ketika empedu dicampur
empedu
baik.
Kolesterol
karena
adanya
larut
dalam
garam-garam
empedu dan lesitin.
dengan
minyak
goreng,
fase
yang
dihasilkan adalah tiga fase. Peristiwa tersebut empedu
justru
berbalik
dicampur
denganketika
dengan
minyak
kelapa.Hal ini dikarenakan minyak goreng terlalu
kental
dibandingkan
dengan
minyak kelapa. Minyak kelapa lebih cair dari pada minyak goreng. Untuk kontrol sendiri, selalu tedapat dua fase ketika dicampur dengan minyak, baik minyak goreng maupun minyak kelapa. Gambar 1. Bagian-bagian empedu
.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. http://fajaroktawidarta.blogspot.com/2011/05/fungsi-empedu-dalampencernaan-lemak.htmldiakses tanggal 6 Maret 2014. Bevelander, G dan Judith, A. R. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga. Campbell, N. A dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Fujaya, Y. 1999. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Jakarta: Rineka Cipta. Jasin, M. 1984. Sistematik Hewan. Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.