HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DANGAN PROKRASTINASI

Download Abstraksi : Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi menyelesaikan tugas pada asist...

0 downloads 387 Views 709KB Size
HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DANGAN PROKRASTINASI MENYELESAIKAN TUGAS PADA ASISTEN MATA KULIAH PRAKTIKUM

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh: Evita Tri Purnamasari F 100 100 145

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DANGAN PROKRASTINASI MENYELESAIKAN TUGAS PADA ASISTEN MATA KULIAH PRAKTIKUM

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh : Evita Tri Purnamasari F 100 100 145

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii

iii

iv

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI MENYELESAIKAN TUGAS PADA ASISTEN MATA KULIAH PRAKTIKUM Evita Tri Purnamasari Wiwien Dinar Pratisti [email protected] [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstraksi : Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan prokrastinasi menyelesaikan tugas pada asisten mata kuliah praktikum. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara regulasi diri dengan prokrastinasi menyelesaikan tugas pada asisten mata kuliah praktikum. Subjek penelitian yaitu asisten mata kuliah praktikum di Fakultas Psikologi, Farmasi, dan Teknik yang berjumlah 126 orang. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala yaitu skala regulasi diri dan prokrastinasi menyelesaikan tugas. Metode analisis data menggunakan teknik analisis Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien rxy = -0,732 , p = 0,000 (p<0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi menyelesaikan tugas pada asisten mata kuliah praktikum. Semakin tinggi regulasi diri maka semakin rendah prokrastinasi menyelesaikan tugas, demikian sebaliknya semakin rendah regulasi diri maka semakin tinggi prokratinasi menyelesaikan tugas. Sumbangan efektif regulasi diri terhadap prokrastinasi menyelesaikan tugas sebesar 53,6%. Regulasi diri pada subjek penelitian tergolong tinggi, ditunjukkan rerata empirik (RE) = 71,20 dan rerata hipotetik (RH) = 48. Prokrastinasi menyelesaikan tugas pada subjek penelitian tergolong sedang , ditunjukkan rerata empirik (RE) = 81,52 dan rerata hipotetik (RH) = 78. Kata kunci : regulasi diri, prokrastinasi menyelesaikan tugas, asisten mata kuliah praktikum

xv

1

Dengan demikian maka penting sekali

PENDAHULUAN Mahasiswa juga sebagai subjek

peran seorang asisten bagi dosen yang

yang menuntut ilmu di perguruan tinggi

mengampu

tidak akan pernah terlepas dari aktivitas

Karena

belajar

keharusan mengerjakan

praktikum adalah membantu para dosen

tugas-tugas studi termasuk mata kuliah

agar tugasnya dapat terlaksana dengan

praktikum. Di perguruan tinggi, seorang

baik

dosen yang mengampu mata kuliah

Pemerintah tahun 1990 dalam Bpm

praktikum

Unnes.ac.id, 2012).

dan

biasanya

akan

dibantu

seorang asisten, yang tujuannya yakni menjamin

proses

pelaksanaan,

mata

tugas

dan

kuliah

asisten

tepat

praktikum.

mata

waktu

kuliah

(Peraturan

Asisten mata kuliah praktikum

dan

memiliki status ganda yakni sebagai

evaluasi praktik berjalan baik dan

asisten dan sebagai mahasiswa, sehingga

melewati pengendalian yang memadai.

banyak diantara mereka menunda-nunda

Ruang lingkup yang dilakukan oleh

tugas

seorang asisten mata kuliah praktikum

menunda untuk merekap hasil nilai dan

adalah meliputi hal-hal yang berkaitan

diserahkan kepada dosen, mengecek alat

dengan persiapan hingga selesainya

praktikum, mengisi jurnal praktikum dan

kegiatan

lingkungan

absen laboratorium. Asisten mata kuliah

laboratorium atau bengkel atau studio

praktikum harus bisa membagi waktu

(Peraturan Pemerintah tahun 1990 dalam

agar

Bpm Unnes.ac.id, 2012).

dengan baik .

praktik

di

Hasil wawancara pada tanggal 22

seperti

semua

mengoreksi

tugasnya

Fenomena

laporan,

terselesaikan

menunda-nunda

Maret 2014 kepada delapan orang

pekerjaan

asisten mata kuliah dan lima orang

dikenal dengan

kepala laboratium di beberapa fakultas

Pengertian

dan menyatakan bahwa sebagian besar

American College Dictionary (Burka &

tugas asisten meliputi pengecekan alat

Yuen dalam Rosario, dkk, 2009) berasal

sebelum

dari kata procrastinate yang diartikan

praktikum,

membimbing

dalam kancah psikologi istilah

prokrastinasi.

prokrastinasi

praktikan dalam melakukan praktikum,

menunda

memberikan asistensi untuk persiapan

waktu atau hari berikutnya.

praktikum maupun pembuatan laporan praktikum,

mengkoreksi

untuk

Hasil

melakukan

wawancara

dalam

sampai

yang

laporan,

dilakukan oleh penulis pada tanggal 22

menilai laporan, dan memberikan soal

Maret 2014 kepada kepada delapan

pretest sebelum dilakukan praktikum.

orang asisten mata kuliah. Salah satu

2

dari mereka memberikan pernyataan

esok, atau jika digabungkan menjadi-

bahwa

menangguhkan atau menunda sampai

memilih

menunda

untuk

mengoreksi laporan dan lebih memilih mengerjakan

tugas

kuliah

hari berikutnya (Steel, 2007).

terlebih

Suatu

penundaaan

dikatakan

dahulu yang dirasa deadline-nya lebih

sebagai prokrastinasi, apabila penundaan

dekat. Ada juga yang memilih untuk

itu dilakukan pada tugas yang penting,

bermain

atau

dilakukan berulang-ulang secara sengaja

menunda

mengoreksi

jalan-jalan

sehingga

laporan

yang

dan

menimbulkan

perasaan

tidak

deadline-nya masih lama walaupun pada

nyaman, secara subjektif dirasakan oleh

akhirnya pekerjaan itu dikumpulkan

seorang prokrastinator (Solomon dan

sesuai deadline karena pekerjaan itu

Rothblum, 1984).

adalah tanggung jawab seorang asisten

Menurut

Ferrari

&

dan harus diselesaikan. Ada juga yang

(1995),

memberikan beberapa pernyataan bahwa

terjadinya prokrastinasi akademik ada

terkadang malas

laporan

dua macam, yaitu faktor dari dalam

pulang ke rumah karena banyak dan

individu (internal) dan faktor dari luar

meninggalkan

individu (eksternal).

membawa

laporan

itu

diloker

terlebih dahulu, beberapa hari kemudian baru diambil untuk dikoreksi.

Ferrari

(anti-motivation)

yang

diri (self-regulation), efikasi diri, dan

dalam

self-esteem

kesenjangan

berasosiasi

kecemasaan

(1995)

maupun menyelesaikan kinerja dalam menghadapi

tingginya

McCown

meliputi: (a) penundaan ketika memulai

berhubungan dengan rendahnya regulasi

dan

&

penyebab

menyatakan aspek-aspek prokrastinasi

Prokrastinasi adalah jenis dari anti motivasi

faktor-faktor

McCown

(b)

mengerjakan waktu

tugas;

(c)

antara

rencana

aktual

dalam

dengan

Buro,

mengerjakan tugas; (d) kecenderungan

2006; Sirois, 2004; Tice & Baumeister,

untuk melakukan aktivitas lain yang

1997,

dipandang lebih mendatangkan hiburan

dalam

Powell,

Klassen,

&

Chong,

Krawchuk, Huan, Wong, & Yeo, 2009). Istilah prokrastinasi berasal dari

kinerja

kelambanan

stress.

((Howell,Watson,

serta

dengan

tugas;

dan kesenangan. Zimmerman

bahasa Latin procrastination dengan

mendefinisikan

awalan pro yang berarti mendorong

sebagai proses menghasilkan pikiran,

maju atau bergerak maju dan akhiran –

perasaan dan tindakan, merencanakan

crastinus- yang berarti keputusan hari

bahwa

(2000) regulasi

diri

3

dan mengadaptasikannya secara terus-

menyelesaikan tugas pada asisten mata

menerus untuk mencapai tujuan-tujuan .

kuliah praktikum, mengetahui peranan

Regulasi diri adalah kemampuan

regulasi

diri

terhadap

prokrastinasi

untuk merencanakan, mengarahkan, dan

menyelesaikan tugas pada asisten mata

memonitor perilaku untuk mencapai

kuliah praktikum, mengetahui tingkat

suatu tujuan tertentu dengan melibatkan

regulasi diri pada asisten mata kuliah

unsur fisik, kognitif, emosional, dan

praktikum,

sosial. (Brown, dalam Neal & Carey

prokrastinasi menyelesaikan tugas pada

2005).

asisten mata kuliah praktikum.

Menurut Bandura (dalam Alwisol,

mengetahui

tingkat

METODE PENELITIAN

2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

Subjek penelitian yang digunakan

regulasi diri meliputi faktor internal

dalam penelitian ini adalah asisten mata

seperti observasi diri, proses penilaian,

kuliah praktikum di Fakultas Psikologi,

reaksi diri; serta faktor eksternal seperti

Fakultas Teknik, dan Fakultas Farmasi

interaksi dengan lingkungan dan bentuk

dengan jumlah 126 orang.

penguatan (reinforcement).

Metode pengumpulan data pada

Miller & Brown (dalam Neal &

penelitian ini menggunakan pendekatan

Carey, 2005), aspek-aspek regulasi diri

kuantitatif dengan menggunakan dua

meliputi:

skala

Receiving,

Evaluating,

yaitu

skala

prokrastinasi

Searching, Formulating, Implementing

menyelesaikan tugas dan skala regulasi

dan Assesing.

diri.

Berdasarkan uraian di atas maka

Teknik

analisis

data

yang

muncul permasalahan: “Apakah benar

digunakan pada penelitian ini adalah

ada

analisis korelasi product moment.

hubungan

dengan

antara

prokrastinasi

regulasi

diri

menyelesaikan

tugas pada mahasiswa asisten mata kuliah praktikum?” sehingga penulis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan

hasil

analisis

mengajukan judul “Hubungan antara

menggunakan teknik korelasi product

regulasi

prokrastinasi

moment dari Pearson diperoleh nilai

menyelesaikan tugas pada asisten mata

koefisien korelasi rxy = -0,732 ; p =

kuliah praktikum.”

0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan

diri

dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk regulasi

mengetahui diri

hubungan

dengan

antara

prokrastinasi

ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara regulasi diri dengan prokrastinasi

menyelesaikan

tugas.

4

Semakin tinggi regulasi diri maka

menerus untuk mencapai tujuan-tujuan.

semakin

prokrastinasi

Bandura (dalam Feist & Feist, 2010)

demikian

menjelaskan regulasi diri adalah suatu

sebaliknya semakin rendah regulasi diri

strategi yang digunakan oleh individu

maka

untuk mencapai tujuan tertentu. Bandura

rendah

menyelesaikan

tugas,

semakin

tinggi

prokrastinasi

menyelesaikan tugas.

percaya bahwa seorang individu akan

Hal ini sejalan dengan teori yang

menggunakan strategi tertentu di dalam

dikemukakan oleh Ferrari & McCown

regulasi dirinya. Regulasi diri yang baik

(1995) yang menyatakan bahwa salah

terjadi

satu

menyadari pentingnya kerja keras dan

faktor

prokrastinasi

yang

menyebabkan

menyelesaikan

ketika

seorang

asisten

itu

tugas

berprestasi bagi diri dan orang lain, aktif

adalah faktor internal yang berasal dari

mengenal diri, memiliki strategi unuk

dalam diri individu yaitu kondisi fisik

mencapai tujuan hidup yang jelas dan

dan kondisi psikologis individu. Kondisi

bermakna, serta asisten tersebut mampu

fisik seseorang dapat memacu timbulnya

mengatasi hambatan-hambatan internal

prokrastinasi. Orang dengan kondisi

dan eksternal, dapat menyesuaikan diri

fisik yang kurang sehat maka ia akan

dengan lingkungan.

cenderung malas melakukan sesuatu.

Menurut Bandura (dalam Alwisol,

Sehingga ia memiliki alasan untuk

2010)

menunda-nunda

lingkungan

pekerjaannya.

mengatakan

bahwa

faktor

mempengaruhi seseorang

Sedangkan untuk kondisi psikologis,

dalam meregulasi diri. Seorang asisten

pola kepribadian yang dimiliki individu

mata kuliah praktikum harus memiliki

yang ikut mempengaruhi munculnya

regulasi diri yang baik, sehingga bisa

perilaku

trait

mengatur waktu secara tepat agar tugas-

kemampuan sosial yang tercermin dalam

tugas yang dibebankan kepadanya bisa

self regulation. Artinya prokrastinasi

terselesaikan tepat waktu dan tercipta

akan cenderung muncul pada asisten

kedisiplinan dan tidak mengakibatkan

yang tidak memiliki regulasi diri yang

penundaan

baik.

tugasnya. Begitu juga ketika seorang

penundaan,

misalnya

Zimmerman

(2000)

dalam

menyelesaikan

asisten tidak memiliki regulasi diri yang

mendefinisikan regulasi diri sebagai

baik,

proses menghasilkan pikiran, perasaan

mengatasi hambatan yang dialami dan

dan

cenderung

tindakan,

merencanakan

mengadaptasikannya

secara

dan terus-

individu

lebih

itu

tidak

mudah

mampu

melakukan

prokrastinasi pekerjaan. Asisten mata

5

kuliah

praktikum

regulasi

diri

yang

yang

mempunyai maka

yaitu memiliki standart dan tujuan, dapat

prokrastinasi menyelesaikan tugas yang

mengatur emosi, dapat memonitoring

terjadi

juga

dan mengevaluasi diri agar sesuai

sebaliknya jika regulasi diri rendah

dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal

maka

tersebut seperti aspek regulasi diri yang

akan

rendah,

prokrastinasi

tinggi

yang terbentuk dari aspek regulasi diri

begitu

menyelesaikan

tugasnya tinggi.

dikemukakan oleh Miller & Brown,

Sumbangan efektif regulasi diri

(dalam Neal & Carey, 2005) yaitu 1).

terhadap prokrastinasi menyelesaikan

Receiving atau menerima informasi yang

tugas

53,6 % ditunjukkan

relevan, yaitu langkah awal individu

koefisien determinan ( r2 ) sebesar 0,536

dalam menerima informasi dari berbagai

, yang berarti masih terdapat 46,4%

sumber.

faktor-faktor lain yang mempengaruhi

tersebut, individu dapat mengetahui

prokrastinasi menyelesaikan tugas di

karakter yang lebih khusus dari suatu

luar faktor regulasi diri misalnya faktor

masalah, seperti kemungkinan adanya

eksternal seperti gaya pengasuhan orang

hubungan dengan aspek lainnya; b.)

tua, kondisi lingkungan yang rendah

Evaluating atau mengevalusi informasi.

pengawasan

kondisi

Setelah memperoleh informasi, langkah

lingkungan yang mendasarkan pada

selanjutnya adalah menyadari seberapa

hasil akhir ( Ferrari & McCown, 1995).

besar masalah tersebut. Dalam proses

sebesar

(lenient)

Berdasarkan kategorisasi

serta

perhitungan

evaluasi diri, individu menganalisis informasi dengan membandingkan suatu

mempunyai rerata empirik (RE) sebesar

masalah yang terdeteksi di luar diri

71,20 dan rerata hipotetik (RH) sebesar

(eksternal) dengan pendapat pribadi

48 yang berarti regulasi diri pada subjek

(internal) yang tercipta dari pengalaman

tergolong tinggi. Hasil analisis deskripsi

sebelumnya yang serupa; c.) Searching

menunjukkan dari 126 subjek penelitian

atau

terdapat 73 subjek (57,93%) memiliki

sebelumnya,

regulasi diri sangat tinggi, 52 subjek

menyebabkan reaksi-reaksi emosional

(41,27%) memiliki regulasi diri yang

dan sikap. Pada akhir proses evaluasi

tinggi,

tersebut

subjek

regulasi

informasi-informasi

diri

1

diketahui

Dengan

(0,8%)

memiliki

mencari

solusi. proses

menunjukkan

Pada

tahap evaluasi

pertentangan

regulasi diri sedang. Kondisi tinggi ini

antara sikap individu dalam memahami

dapat diinterpretasikan bahwa subjek

masalah. Dari pertentangan tersebut,

penelitian pada dasarnya memiliki sikap

individu akhirnya menyadari beberapa

6

jenis

tindakan

atau

aksi

untuk

menyelesaikan

tugas

subjek

mengurangi perebedaan yang terjadi.

tergolong

Kebutuhan

mengurangi

deskripsi menunjukkan dari 126 subjek

pertentangan dimulai dengan mencari

penelitian terdapat 41 subjek (32,54%)

jalan keluar dari permasalahan yang

memiliki prokrastinasi menyelesaikan

dihadapi;

tugas

untuk

d.)

sedang.

pada

atau

rencana,

yaitu

memiliki prokrastinasi menyelesaikan

perencanaan aspek-aspek pokok untuk

tugas yang sedang, 18 subjek (14,29%),

meneruskan target atau tujuan, seperti

1 subjek (0,79%) memiliki prokrastinasi

tentang

untuk

menyelesaikan tugas rendah. Kondisi

dan

sedang ini dapat diinterpretasikan bahwa

suatu

waktu,

pengembangan, aspek-aspek

aktivitas tempat-tempat

lainnya

yang

mampu

subjek

66

subjek

analisis

Formulating

merancang

tinggi,

Hasil

penelitian

(52,38%)

pada

dasarnya

mendukung dengan efisien dan efektif;

memiliki sikap yang terbentuk dari

e.)

aspek prokrastinasi menyelesaikan tugas

Implementing

rencana,

atau

yaitu

menerapkan semua

seperti yang dikemukakan Ferrari (1995)

perencanaan telah terealisasi, berikutnya

yang meliputi: (a) penundaan dalam

adalah secepatnya mengarah kepada

memulai maupun menyelesaikan kinerja

aksi-aksi

dalam

atau

setelah

melakukan

tindakan-

menghadapi

tugas;

(b)

tindakan yang tepat yang mengarah ke

kelambanan dalam mengerjakan tugas;

tujuan dan memodifikasi sikap sesuai

(c) kesenjangan waktu antara rencana

dengan yang diinginkan dalam proses;

dengan

f). Assessing atau mengukur efektivitas

mengerjakan tugas; (d) kecenderungan

dari

dibuat.

untuk melakukan aktivitas lain yang

Pengukuran ini dilakukan pada tahap

dipandang lebih mendatangkan hiburan

akhir

dan kesenangan.

rencana

yang

untuk

menentukan

telah

membantu

dan

menyadari

dalam apakah

kinerja

aktual

dalam

Hasil penelitian ini menunjukkan

perencanaan yang tidak direalisasikan

bahwa

itu sesuai dengan yang diharapkan atau

pengaruh

tidak, serta apakah hasil yang didapat

menyelesaikan tugas pada asisten mata

sesuai dengan yang diharapkan.

kuliah praktikum meskipun prokrastinasi

Prokrastinasi menyelesaikan tugas

regulasi

diri

terhadap

menyelesaikan

tugas

prokrastinasi

tidak

dipengaruhi

81,52 dan rerata hipotetik (RH) sebesar

namun ada beberapa keterbatasan dalam

78

penelitian ini antara lain: 1). Jumlah

berarti

prokrastinasi

variabel

hanya

mempunyai rerata empirik (RE) sebesar

yang

oleh

mempunyai

tersebut,

7

subjek penelitian yang terbatas karena

Saran

pengambilan data dilakukan setelah

a) Bagi Kepala Laboratorium

ujian semester. 2). Ruang lingkup

Diharapkan

dapat

penelitian yang terbatas yaitu asisten

menciptakan kondisi agar asisten

mata kuliah praktikum di Universitas

tidak melakukan prokrastinasi.

Muhammadiyah Surakarta.

Hal ini dapat dilakukan dengan memantau

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada

hubungan

signifikan

negatif

antara

yang

regulasi

dengan

diri

prokrastinasi

menyelesaikan

tugas,

semakin

pekerjaan

mata kuliah praktikum secara periodik agar tidak melakukan prokrastinasi

sehingga

rendah prokrastinasi menyelesaikan

mengetahui

tugas,

sudah

Variabel

regulasi

mempengaruhi prediktor

sebaliknya.

atau

variabel

diri menjadi

prokrastinasi

menyelesaikan tugas. 2. Sumbangan efektif regulasi diri terhadap

prokrastinasi

menyelesaikan tugas sebesar 53,6% yang berarti masih terdapat 43,4% faktor-faktor

lain

mempengaruhi

yang

prokrastinasi

menyelesaikan tugas di luar faktor

prokrastinasi

menyelesaikan tugas sebesar 81,52 yang tergolong sedang. 4. Tingkat regulasi diri sebesar 71,20 yang tergolong tinggi.

jurnal

agar

dapat

kegiatan-kegiatan

berjalan,

kemudian

mengadakan evaluasi kegiatan praktikum, rencana

serta

atau

merancang

jadwal

untuk

kegiatan praktikum selanjutnya. b) Bagi Dosen Diharapkan kinerja

dapat

asisten

memantau

mata

kuliah

praktikum secara periodik dengan membuat

jadwal

memberikan

kegiatan,

pengayaan

dan

evaluasi agar asisten dapat bekerja

regulasi diri. 3. Tingkat

tugasnya

diperlukan

praktikum

juga

dalam

menyelesaikan

tinggi regulasi diri maka semakin

begitu

asisten

secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sehingga asisten

tidak

melakukan

prokrastinasi dalam menyelesaikan tugasnya

dan

asisten

dapat

mengetahui dengan jelas batasan

8

tugas yang dikerjakan sehingga

lingkup penelitian yaitu lebih

dosen dan asisten dapat berjalan

dari

seimbang.

memperluas subjek penelitian

c) Bagi Subyek Penelitian

dengan

Asisten mata kuliah praktikum diharapkan

dapat

mempertahankan regulasi diri agar terhindar dari prokrastinasi dengan cara merencanakan serta menyusun

jadwal

untuk

pencapaian target yang telah ditetapkan, dapat memanajemen diri

dengan

mengontrol mencari masalah

baik,

mampu

emosi,

mampu

solusi

untuk

yang

setiap

dihadapi,

mengevaluasi jadwal sehingga mengetahui target yang belum tercapai. d) Bagi Ilmuwan Psikologi

Peneliti lain yang memiliki minat

untuk

penelitian menggunakan

ini

satu

melanjutkan diharapkan metode

yang

berbeda serta memperluas ruang

universitas,

menggunakan

fakultas

semua

dan

lebih

memperhatikan

waktu

pengambilan data. Penelitian ini dapat

dilanjutkan

memperhatikan lain

dengan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

prokrastinasi

menyelesaikan

tugas

regulasi

selain

misalnya psikologis

kondisi

fisik

serta

pengasuhan orang tua.

diri dan gaya

9

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press, 2010. Bpm Unnes. 2012. Peraturan Pemerintah Tahun 1990. Bpm Unnes.ac.id. Diakses tanggal 16 Maret 2014 pukul 18.43 WIB. Burka, J & Yuen, L. 1983. Procrastination: Why You Do It, What To Do About It. Cambridge: Da Capo. Feist, J dan Feist, J. G. 2010. Teori Kepribadian. Edisi 7. Jakarta : Salemba Humanika. Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., & McCown, W.G. 1995. Procrastination And Task Avoidance. New York: Plenum Press. Klassen, R.M, Ang, R.P., Chong, W.H., Krawchuk, L.L., Huan, V.H., Wong, I.Y.F., & Yeo, L.S., 2009. A cross-cultural study of adolescent procrastination. Journal of Research on Adolescence. 19 (4), 799-811. Neal, D., & Carey, K. 2005. A Follow-Up Psychometric Analysis Of The Self-Regulation Questionnaire. Psychology of Addictive Behaviors, 19(4), 414–422. Solomon dan Rothblum, 1984. Academic Procrastination: Frequency and CognitiveBehavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology. 31, 503-509. Steel, P. 2007. The Nature of Procrastination : A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure. Psychological Bulletin. Vol. 133, No.1, 65-94. Zimmerman, B. J. 2000. Attaining Self-Regulation. Dalam M. Boekaerts, P. R. Pintrich & M. Zeidner (Ed.). Handbook of Self-Regulation. San Diego: Academic Press.