perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEMETIK DAUN TEH DI PERKEBUNAN TEH KEMUNING KARANGAYAR
Eka Wahyuning Harjanti R.0212012
PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta commit to user 2016
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi Dengan Judul :
Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pemetik Daun Teh Di Perkebunan Teh Kemuning Karangayar
Eka Wahyuning Harjanti R0212012
Telah dikoreksi dan setujui untuk dipublikasikan
Surakarta, …………………..
Pembimbing I
Pembimbing II
Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes NIP. 19720322 200812 2 001 commit to user
Ipop Sjarifah, Dra., M.Si NIP. 19560328 198503 2 001
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelalahan Kerja Pada Pekerja Pemetik Daun Teh Di Perkebunan Teh Kemuning Karanganyar The Correlation between Workload and Work Fatigue among Tea Leaf Pickers in Tea Gardens of Kemuning Karanganyar. Eka Wahyuning Harjanti1, Lusi Ismayenti, Ipop Sjarifah2 Faculty of Medicine, Sebelas Maret University
Background : The workforce in Karanganyar Kemuning tea plantations worked by plucking tea leaves every day and work for 6 hours pickers should hold the result of the passage of leaves , in one day pickers can collect as much as 25-40 kg of tea leaves and continue to sustain her tea leaves. This study aims to The Correlation between Workload and Work Fatigue among Tea Leaf Pickers in Tea Gardens of Kemuning Karanganyar Methods : this study is an observational analytic by using pearson correlation with cross sectional approach. Sampling was done by simple random sampling with 60 tea leaf pickers as the population, the population that include in this study become 32 because of the limitation of this study. Results : Statistic analysis with pearson correlation shows tha p-value = 0,001 (p > 0,05) and r = 0,687, that result means there is a significant correlation between workload and work fatigue among the tea leaf pickers in Tea Garden of Kemuning Karanganyar Conclusion : There was significant correlation between workload and work fatigue among the tea lea pickers in Tea Garden of Kemuning Karangnyar. Keywords: Work load, Work Fatigue, Tea Leaf Pickers. 1
Eka Wahyuning Harjanti, Student of Occupational Health and Safety, Faculty of Medicine, SebelasMaret University 2 Lusi Ismayenti, Ipop Sjarifah, Program Diploma 4 Occupational Health and Safety, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id tenaga pekerja pemetik daun teh. (Tarwaka,
PENDAHULUAN
2013).
Indonesia merupakan negara agraris
Bekerja dengan beban kerja yang
yang perekonomiannya bertumpu pada sektor
perkebunan.
Perusahaan
maksimal
yang
akan
terjadi
berkurangnya
mengolah hasil perkebunan sebagai bahan
kinerja otot yang ditunjukkan tidak hanya
utama yang semakin beragam. Salah satu
berupa berkurangnya tekanan fisik namun
hasil perkebunan yang memiliki arti
semakin menurunnya gerakan yang dapat
penting bagi Negara indonesia yaitu
menyebabkan kelelahan. Kelelahan fisik ini
perkebunan teh . proses industri teh
dapat menyebabkan berbagai hal yang
menggunakan bahan baku yang diperoleh
kurang
masih
melemahnya kemampuan tenaga kerja
secara
manual
dan
banyak
menguntungkan
menggunakan tenaga kerja manusia yang
dalam
bekerja
target
meningkatnya kesalahan dalam melakukan
pendapatannya perhari , sehingga pekerja
kegiatan kerja dan akibat fatalnya adalah
harus bekerja dengan tenaga yang lebih
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
untuk mendapatkan hasil yang maksimal
akibat kerja (Budiono, 2003).
setiap
hari
dengan
melakukan
pekerjaannya
seperti
dan
Sistem bekerja di Perkebunan teh
(Eka dkk, 2013). Tubuh manusia diciptakan dengan
Kemuning ini memiliki standar beban kerja
adanya otot tulang belakang sedemikian
yang seragam. Beban kerja yang harus di
untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan
penuhi oleh setiap pemetik selama 6 jam
sehari-hari. Masa
otot tulang belakang
perhari dan setengah jam untuk istirahat,
yang bobotnya hampir lebih dari separuh
selama satu minggu kecuali hari minggu.
berat tubuh, memungkinkan manusia untuk
Pemetikan ini dilakukan Dengan berjalan
dapat menggerakan tubuh dan melakukan
mengitari perkebunan memetik daun teh
pekerjaannya, sehingga dapat memenuhi
dari 1 blok daun teh ke blok yang lain
kebutuhan ekonomi keluarga,
Pekerjaan
dengan jarak yang cukup jauh dengan
disatu pihak mempunyai arti penting bagi
menggendong hasil petikan daun teh.
kehidupan dan peningkatan prestasi kerja ,
Dalam
disamping itu dengan bekerja secara
mengumpulkan sebanyak 25 - 40 kg daun
maksimal berarti tubuh akan menerima
teh dan secara terus menerus menopang
beban dari luar tubuhnya yang merupakan
taun teh , dalam waktu yang selama itu
satu
hari
pemetik
dapat
dapat menyebabkan masalah-masalah pada sebab dari bekerja secara maksimal pada commit to user tubuh serta menimbulkan rasa nyeri bagian setiap pekerja merupakan beban bagi
1
digilib.uns.ac.id2
perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan
di beberapa otot rangka yang akhirnya
penelitian
dari
sebelumnya, dan survey awal permasalahan
menimbulkan rasa lelah tahun sebanyak dua juta
tersebut menjadi latar belakang penulis
pekerja meninggal dunia karena kecelakaan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut
kerja
faktor
tentang “hubungan beban kerja dengan
kelelahan. Penelitian tersebut menyatakan
kelelahan kerja pada pekerja pemetik daun
dari 58115 sampel, 32,8% diantaranya atau
teh
sekitar 18.828 sampel menderita kelelahan.
karanganyar”.
Setiap
yang
disebabkan
oleh
Menurut Depnakertrans, data mengenai
di
perkebunan
teh
kemuning
Survey awal yang telah peneliti
kecelakaan kerja pada tahun 2004, di
lakukan
Indonesia setiap hari rata-rata terjadi 414
Karanganyar
kecelakaan
disebabkan
sebagian besar tenaga kerja pemetik daun
kelelahan yang cukup tinggi, lebih kurang
teh adalah wanita. melalui observasi dan
9,5% atau 39 orang mengalami cacat
wawancara yang dilakukan kepada 11
(ILO,2004).
pekerja didapatkan hasil yaitu 3 pemetik teh
kerja,
27,8%
Berdasarkan
penelitian
yang
di
mengeluhkan
kebun
teh
didapatkan
Kemuning hasil
kesemutan,
bahwa
kram
saat
dilakukan oleh Astuti (2007) dengan judul
bekerja, dan 1 pemetik teh menderita sakit
analisis pengaruh aktivitas kerja dan beban
asam urat (gout arthritis) dan 7 pemetik teh
angkat terhadap kelelahan muskoloskeletal
mengeluhkan perasaan nyeri pada bagian
yang mendapatkan hasil bahwa aktivitas
bahu hingga pergelangan tangan, pada
kerja memberikan pengaruh yang cukup
bagian paha hingga pergelangan kaki dan
signifikan
kelelahan
pegal pada bagian leher yang diterima
muskuloskeletal dengan probabilitas <0,05.
setelah memikul teh selama bekerja dan
Muhammad
hampir seluruh pemetik teh di ketahui
terhadap
(2015)
dengan
judul
Hubungan antara Beban Kerja Pemetik Teh dengan
Kejadian
Trapezius
dan
Nyeri
Otot
didapatkan
Upper
hasil
<80 kg, 18 responden dengan beban 81-100 kg. 25 responden mengalami nyeri ringan pada Otot Upper Trapezius, 18 responden nyeri
probabilitas 0,029.
sedang
SUBYEK DAN METODE
23
responden dengan beban menggendong
mengalami
mengalami kelelahan dalam bekerja.
Penelitian
ini
dilakukan
di
Perkebunan teh desa Kemuning kecamatan Ngargoyoso kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Penelitian
ini
merupakan
penelitian observasional analitik yang diperoleh menggunakan desain penelitian cross commit to user sectional. populasi seluruh pekerja wanita
digilib.uns.ac.id3
perpustakaan.uns.ac.id pemetik teh di perkebunan teh Kemuning
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas data
sebanyak 60 pekerja yang ditentukan
Karakteristik Responden
berdasarkan kriteria yaitu tenaga kerja
variabel
p-value
perempuan, usia 18-55 tahun, Masa kerja >
usia
0.081
10 th, tidak mengalami kelelahan sebelum
masa kerja
0.010
bekerja dan mempunyai denyut nadi normal
beban kerja
0.514
kelelahan kerja
0.278
sebelum bekerja. . Sebesar 32 responden tenaga kerja diperoleh dengan teknik
Data Primer, 2016 Dari tabel di atas dapat diketahui
random sampling. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah dengan uji statistik Korelasi Pearson pada program
bahwa uji normalitas data yang digunakan yaitu uji Shapiro-wilk karena jumlah sampel <50 orang. Pada uji normalitas di
SPSS versi 20.0
atas, dapat diketahui usia, beban kerja ,
HASIL
kelelahan kerja memiliki nilai probabilitas Karakteristik
responden
yang
lebih
dari
>0,05,
maka
data
telah
dianalisis pada penelitian ini adalah umur
terdistribusi normal dan pada masa kerja
dan masa kerja, karakteristik responden
terdapat nilai probabilitas kurang dari <0,05
dapat dilihat pada tabel 1.
maka data tidak terdistribusi normal.
Tabel
1.
Tendensi
Karakteristik
Responden.
dengan kelelahan kerja
variabel N Usia Masa Kerja
Tabel 4. Hasil Uji Hubungan beban kerja
Variabel
Mean Min Max SD
32 55,34
35
68
7,794
32 21,66
10
45
9,223
Beban
p-value
r
0.001
0.687
kerja
dengan kelelahan kerja
Sumber : Data Primer, 2016
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat
Tabel 2. Tendensi Variabel Penelitian
bahwa hubungan beban kerja dnegan
pada Responden
kelelahan kerja didapatkan nilai p= 0.001 variabel Beban Kerja
N
Mean Min Max SD
32 93
Kelelahan 32 331 kerja
70
112
(>0,05). Hasil ini menujukan bahwa adanya
10,904
hubungan beban kerja dengan kelelahan. Koefisian kolerasi (r) beban kerja dengan
194
Sumber : Data Primer, 2016
417
504,8
kelelahan kerja kuat yaitu nilai r = 0.595.
commit to user
digilib.uns.ac.id4
perpustakaan.uns.ac.id Tabel 5. Uji Hubungan karakteristik
menunjukan tidak terdapat hubungan yang
responden dengan kelelahan kerja.
signifikan.
Arah
korelasi
berlawanan
Variabel
p-value
r
dengan variabel terikat yaitu kelelahan
Usia
0.904
-0.22
kerja, yang berarti bahwa semakin tinggi
Masa
0.288
0.110
usia maka semakin kecil nilai kelelahan
Sumber : Data Primer, 2016
kerja, hal ini tidak sesuai dengan teori
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat
maurits pada tahuin 2010 bahwa kapasitas
diketahui bahwa uji hubungan usia dengan
kerja meliputi kapasitas fungsional, mental
kelelahan kerja menggunakan uji kolerasi
dan sosial akan menurun menjelang usia 45
pearson dan diperoleh hasil tidak signifikan
tahun, menjelang usia 50 tahun keatas
antara variabel dengan kelelahan kerja
kapasitas tubuh seseorang akan menurun
dengan nilai p > 0.05. Dengan nilai korelasi
sekitar 15-25%.
(-) yang mempunyai arti bahwa korelasi
Masa kerja
berlawanan yaitu jika usia makin tinggi maka kelelahan lebih rendah.
Masa kerja responden antara 10-45 tahun dengan rata-rata bekerja selama 21
Uji hubungan masa kerja dan
tahun. Berdasarkan hasil uji korelasi
dengan kelelahan kerja menggunakan uji
spearman dari hubungan masa kerja dengan
statistik Korelasi spearman, diperoleh hasil
kelelahan kerja menunjukan tidak terdapat
terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan yang signifikan. Tidak Terdapat
masa kerja dengan kelelahan kerja dengan
hubungan
antara masa kerja dengan
nilai p = 0,288 (p > 0,05) dengan nilai
kelelahan
kerja
korelasi r = 0,110.
tersebut diimbangi oleh pengalaman yang
PEMBAHASAN
tersebut
Jenis kelamin responden semua berjenis
kelamin
keadaan
ada maupun kematangan mental pekerja
Jenis Kelamin
adalah
dikarenakan
perempuan,
sehingga pada penelitian ini jenis kelamin sudah homogen.
(maurits,
disimpulkan
masa
2010), kerja
sehingga tidak
mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja. Beban Kerja Data responden dari 32 responden
Usia
memiliki rata-rata 93 denyut nadi permenit Pada
penelitian
resopomdem
dalam kategori ringan, hal ini disebabkan
memiliki rentan usia 35-68 tahun dan rata-
oleh pekerjaan yang bersifat borongan, jadi
rata usia responden adalah 55 tahun. dalam bekerja dituntut untuk memperoleh usertimbangan yang banyak setiap hari, Berdasarkan hasil uji korelasi statistikcommit to hasil hubungan usia dengan kelelahan kerja
sehingga membuat pekerja akan berusaha
digilib.uns.ac.id5
perpustakaan.uns.ac.id memperoleh daun teh sebanyak-banyaknya
dengan berhenti bekerja sejenak atau tidur
setiap hari.
dan dilaukan dalam kondisi diluar tekanan
Menurut
Nurmianto
(2003),
(Suma’mur, 2013).
semakin meningkatnya beban kerja maka
Hubungan
konsumsi oksigen akan meningkat secara
Kelelahan Kerja
Beban
Kerja
dengan
mencapai
Hasil pengukuran rata-rata beban
maksimumnya. Beban kerja yang lebih
kerja pemetik daun teh yaitu 93 denyut
tinggi yang tidak dapat dilaksanakan dalam
nadi/menit dalam kategori ringan dan rata-
kondisi normal, disebabkan karena kondisi
rata kelelahan kerja yang dialami oleh
normal. Akibatnya manifestasi rasa lelah
responden adalah 331 ml/det yang berarti
yang
responden mengalami kelelahan kerja
proporsional
hingga
ditandai
dengan
meningkatnya
kandungan asam laktat didalam tubuh.
ringan. Hal ini dikarenakan sistem bekerja
Kelelahan Kerja
pemetik daun teh 6 jam kerja pemetik daun
Data kelelahan kerja responden
teh bekerja setiap hari kecuali hari minggu,
kerja yaitu 32 responden mempunyai rata-
pemetik daun teh bekerja dengan cara
rata 331 ml/det dapat diartikan bahwa
mengambil pucuk daun teh dengan cara
responden mengalami kelelahan ringan.
berjalan mengitari kebun teh yang cukup
Kelelahan kerja merupakan menurunnya
luas dengan menggendong hasil petikan
kapasitas kerja dan ketahanan kerja dengan
tersebut pemetik bekerja secara terus
ditandai oleh rasa letih, lesu dan sensasi
menerus agar dapat menghasilkan daun teh
lelah. Pengukuran kelelahan kerja pada
minimal 25-40 kg dalam sehari hal tersebut
responden dilakukan dengan Reaction
yang menyebabkan pekerja mengalami
timer, hasilnya menunjukkan bahwa tingkat
kelelahan.
kelelahan kerja sebanyak 20 responden. Hal
Hasil uji statistik yang dilakukan di
itu diakibatkan karena responden kurang
kebun teh kemuning karanganyar peneliti
memanfaatkan
untuk
menggunakan uji uji korelasi pearson
istirahat dan juga diikuti kemampuan organ
didapatkan hasil p-value 0,001 (<0,05)
yang menurun sehingga menyebabkan
yang memiliki bahwa terdapat hubungan
tenaga kerja semakin mudah lelah, namun
antara beban kerja dengan kelelahan kerja
hal itu diantisipasi dengan istirahat yang
dan nilai krelasi 0.687 yang dapat diartikan
cukup dan bekerja secara ergonomis.
bahwa arah korelasi hubungan beban kerja
waktu
istirahat
Kelelahan kerja mudak ditiadakan dengan dengan kelelahan kerja adalah kuat dengan user acar istirahat, istirahat merupakan suatucommit to arah korelasi + (positif) yang bebarti arah usaha pemulihan yang dapat dilakukan
korelasi searah antar variabel.
digilib.uns.ac.id6
perpustakaan.uns.ac.id Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Pengambilan
Astuti
memperkirakan musim yang bagus untuk
(2007)
dengan
judul
analisis
data
seharusnya
pengaruh aktivitas kerja dan beban angkat
pengambilan data yaitu musim penghujan.
terhadap kelelahan muskoloskeletal yang
sebaiknya peneliti berkomunikasi dengan
mendapatkan hasil bahwa aktivitas kerja
yang bertanggung jawab terhadap tenaga
memberikan
cukup
kerja pemetik daun teh, agar dikumpulkan
kelelahan
pemetik yang rutim bekerjs di perkebunan
pengaruh
signifikan
yang
terhadap
muskuloskeletal dengan probabilitas <0,05.
teh kemuning karanganyar.
Murleni
Bagi
Wati
(2011)
dengan
judul
perusahaan
sebaiknya
lebih
hubungan antara beban kerja karyawan
memperhatikan kesehatan dari para pekerja
laundry
dengan memfasilitasi tes kesehatan secara
di
kelurahan
warung
boto
kecamatan umbulharjo kota yogyakarta
berkala
yang mendapatkan hasil cukup signifikan
tentang betapa pentingnya hidup sehat dan
terhadap kelelahan kerja dengan p-value =
bekerja secara aman dan nyaman untuk
0.000 (<0.05).
memperoleh produktivitas yang tinggi.
Keterbatasan Penelitian
dan
memberikan
penyuluhan
UCAPAN TERIMAKASI
Dalam penyusunan penelitian ini terdapat
Pada
beberapa keterbatasan antara lain adalah:
mengucapkan
1.
Tenaga kerja yang bersifat borongan,
banyaknya kepada ibu Lusi Ismayenti S.T.,
sehingga
mengontrol
M.Kes dan ibu Ipop Sjarifah Dra., M.Si
jumlah tenaga kerja yang akan diteliti.
selaku pembimbing, serta Bapak Haris
Pengambilan data yang bergantung
Setyawan SKM.,M.Kes selaku penguji yang
pada musim sehingga memperlambat
telah
pengambilan data.
kerjasama yang baik, bapak nyoman selaku
2.
tidak
dapat
penulisan
skripsi
ini
terimakasih
memberikan
penulis sebanyak-
bimbingan
dan
SARAN
mandor kebun teh dan seluruh pemetik
Sebaiknya perlu adanya perbaikan terhadap
daun teh di perkebunan teh kemuning
alat penampung daun teh (gendongan) yang
karanganyar.
dipakai
oleh
tenaga
kerja
untuk
menampung daun teh dari penggunaan kain
DAFTAR PUSTAKA Astuti, RD. 2009. Analisa Pengaruh
seadanya (karung) yang hanya menopang
Aktivitas
pada satu pundak diganti dengan keranjang
Angkat
Kerja Terhadap
yang dapat menopang dua pundak agar Muskuloskeletal. commit to user lebih ringan dan seimbang.
Dan
Beban
Kelelahan
digilib.uns.ac.id7
perpustakaan.uns.ac.id Departemen
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi. Data Kecelakaan Kerja di Indonesia. Jakarta. 2004. Eka, OKS., Rodhiyah, Sri Suryoko. 2013. Analisis Jumlah Produksi Optimal Dalam Memperlancar Penjualan. Diponegoro Journal Of Social And Politic Januar Atiqoh., Ida W., Daru L., 2014. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja
konveksi
bagian
penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang. Volume 2. Nomor
2.
Jurnal
Kesehatan
masyarakat. Maurits, LSK. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta : Amara Books. Muhammad, U. 2015. Hubungan antara Beban Kerja Pemetik Teh dengan Kejadian Trapezius
Nyeri
Otot
diperkebunan
Upper the
kemuning karanganyar”. Skripsi thesis,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Tarwaka, dkk. 2011. Ergonomi Industri. Edisi I, Cetakan II. Surakarta: HARAPAN Press.
commit to user