Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa…
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD ULIN BANJARMASIN Ermila Susanti1*, Bagus Rahmat Santoso1, Sitti Khadijah1 1 Mahasiswa, Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin 1 Dosen, STIKES Sari Mulia Banjarmasin 1 Dosen, AKBID Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi Penulis. Hp: 081254941716. E-mail:
[email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Beban kesehatan akibat gagal ginjal terlihat pada besarnya angka kejadian Gagal Ginjal Kronik (GGK). Menurut WHO, prevalensi penderita gagal ginjal kronik di dunia terus meningkat. Penderita gagal ginjal kronik tahun 2009 mencapai 2.5 juta jiwa. Dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting bagi pasien yang sakit sehingga untuk mengurangi beban dan stress sehingga pandangan menjadi luas dan tidak stress mendapatkan dukungan yang kuat dari keluarga untuk perawatan kesehatan anggota keluarganya untuk mencapai suatu keadaan yang sehat Tujuan: Mengetahui dukungan keluarga dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien yang menjalani perawatan hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 308 orang pada tahun 2015. Jumlah sampel 144 orang dengan teknik sampel Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan checklist kepatuhan dengan uji chi square Hasil: Sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga kurang sebanyak 65 orang (45,1%),Sebagian besar responden tidak patuh sebanyak 93 orang (64,6%), Uji statistik chi square diperoleh nilai p=0,003, dengan nilai p<(0,05) maka dapat disimpulkan hipotesis diterima Simpulan: Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Hemodialisa, Gagal Ginjal kronik
1
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa…
ABSTRACT Background: The health burden due to kidney failure seen in the magnitude of the incidence of Chronic Renal Failure (CRF). According to WHO, the prevalence of chronic renal failure patients in the world continues to increase. Patients with chronic renal failure in 2009 reached 2.5 million. Family support is a very important factor for sick patients so as to reduce the burden and stress so that the view becomes widespread and not stress was getting strong support from family to family members of health care to achieve a healthy state Objectives: To support families with adherence hemodialysis in patients with chronic renal failure on hemodialysis hospital room Ulin Banjarmasin. Methods: Analytical cross sectional approach. The population in this study were all clients who undergo hemodialysis treatment in hospitals Ulin Banjarmasin as many as 308 people in 2015. The number of samples 144 samples of people with purposive sampling technique. Collecting data using questionnaires and checklists family support compliance with chi-square test Results: Most respondents have less family support as many as 65 people (45.1%), Most respondents did not obey as many as 93 people (64.6%), chi square statistic test obtained by value p = 0.003, p value <(0 , 05) it can be concluded that hypothesis was accepted Conclusion: There is a relationship with the family support adherence in hemodialysis patients with chronic renal failure on hemodialysis hospital room Ulin Banjarmasin Keywords: Family Support, Compliance Haemodialysis, Chronic Renal Failure
2
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan
Semakin meningkatnya arus globalisasi di
fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel
segala bidang, perkembangan teknologi dan
dimana tubuh gagal untuk mempertahankan
industri telah banyak membawa perubahan pada
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi
elektrolit, menyebabkan urernia (retensi urin dan
lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi
sampah nitrogen lain dalam darah) (Mutaqqin &
makanan,
Kumala, 2011).
berkurangnya
meningkatnya
polusi
aktivitas
fisik
dan
lingkungan. Perubahan
Dukungan keluarga merupakan faktor yang
tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh
sangat penting bagi pasien yang sakit sehingga
terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan
untuk mengurangi beban dan stress sehingga
semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak
pandangan
menular (Kemenkes RI, 2015).
mendapatkan dukungan yang kuat dari keluarga
menjadi
luas
dan
tidak
stress
Beban kesehatan akibat gagal ginjal terlihat
untuk perawatan kesehatan anggota keluarganya
pada besarnya angka kejadian Gagal Ginjal Kronik
untuk mencapai suatu keadaan yang sehat (Fadila,
(GGK). Menurut WHO, prevalensi penderita
2012).
gagal ginjal kronik di dunia terus meningkat.
Pasien dengan gagal ginjal kronik sudah
Penderita gagal ginjal kronik tahun 2009 mencapai
sering menjalani hemodialisa merasa putus asa dan
2.5 juta jiwa (WHO, 2012)
cenderung
merasa
bosan
dengan
terapi
Kasus gagal ginjal di Kalimantan Selatan
hemodialisa yang dijalani. Selain itu biaya
yang tertinggi pada tahun 2012 adalah kota
hemodialisa juga cenderung menjadi salah satu
Banjarmasin 1497 kasus, yang kedua adalah
penyebab pasien menjadi beban bagi keluarganya
Kabupaten Banjar yaitu 742 kasus dan yang ketiga
karena harus menjalani terapi hemodialisis.
adalah Tapin dengan jumlah kasus sebanyak 641
Disinilah keluarga berperan dalam memberikan
kejadian (Dinkes, 2012).
dukungan
keluarga
terhadap
pasien
yang 3
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… menjalani terapi hemodialisa (Meli, hakki, utami
keluarga seperti keluarga memberikan kekuatan
2015). Fungsi dukungan keluarga terhadap pasien
pada pasien untuk mengatasi rasa takut saat
hemodalisa yaitu fungsi afektif, fungsi sosialisasi,
mengikuti terapi hemodialisa. Sedangkan dari 10
fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan perawatan
orang pasien yang menjalani hemodalisa 7 orang
atau pemeliharaan kesehatan. Dukungan keluarga
di antaranya tidak patuh terhadap pantangan
dibagi
dukungan
makan dan saran yang dianjurkan oleh dokter dan
instrumental, dukungan informasional, dukungan
3 orang pasien yang menjalani hemodalisa
penilaian dan dukungan emosional.
berusaha untuk mengatur pola makan dan
dalam
empat
tipe
yaitu:
Dari studi pendahuluan yang dilakukan
mengikuti anjuran dokter.
tanggal 12 desember 2015 di ruang hemodialisa
Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil
RSUD Ulin Banjarmasin pasien yang menjalani
studi pendahuluan maka peneliti tertarik untuk
hemodialisa dari tahun ke tahun mengalami
melakukan penelitian tentang hubungan dukungan
kenaikkan yaitu pada tahun 2013 sebanyak 304
keluarga dengan kepatuhan hemodialisa pada
pasien, tahun 2014 sebanyak 298 pasien, akan
pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa
tetapi mengalami peningkatan pada tahun 2015
RSUD Ulin Banjarmasin.
sebanyak 308 pasien (Rekam Medik RSUD
BAHAN DAN METODE
Ulin,2015). Berdasarakan
Lokasi penelitian di ruang hemodialisa Rumah hasil
tanya
jawab
yang
Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
dilakukan kepada 10 orang pasien yang menjalani
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
hemodialisa didapat bahwa 5 pasien hemodalisa
adalah cross sectional. Teknik yang digunakan
tidak pernah memperoleh dukungan keluarga, 3
dalam pengambilan sampel yaitu dengan teknik
orang
kadang-kadang
purposive sampling. Dalam hal ini, adalah Pasien
memperoleh dukungan keluarga dan 2 orang
yang bersedia menjadi responden, Pasien yang
pasien hemodialisa selalu memperoleh dukungan
rawat jalan, Pasien yang menjalani perawatan
pasien
hemodalisa
4
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… hemodialisa, Pasien yang memiliki keluarga.
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
Pengambilan sampel dilakukan 1 bulan yaitu Mei
sebagian besar responden yang tidak patuh dalam
2016. Uji statistik yang digunakan oleh peneliti
menjalankan hemodialisa sebanyak 93 orang
adalah uji chi square dengan menggunakan
(64,6%).
komputerisasi.
Tabel 3 Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin
HASIL 1.
Analisis Univariat Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin didapat responden sebanyak 144 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi frekuensi gambaran tentang dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin No Dukungan Frekuensi Persentase (%) Keluarga 1. Baik 37 25,7 2
Cukup
3
42
29,2
Kurang
65
45,1
Jumlah
144
sebagian
besar
responden yang dukungan keluarganya kurang dengan
tidak
hubungan anatara
dukungan keluarga dengan
100
responden
yang
kepatuhan hemodialisa pada pasiean gagal ginjal kronik
di
65 orang (45,1%).
Pembahasan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi gambaran tentang kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin
Jumlah
hemodialisa
square diperoleh nilai p = 0,003. Dengan nilai p<
Banjarmasin.
Kepatuhan Patuh Tidak patuh
menjalani
sebanyak 50 orang (76,9%). Hasil Uji statistik chi
memiliki dukungan keluarga kurang sebanyak
No 1. 2.
patuh
(α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
Frekuensi 51
Persentase (%) 35,4
93
64,6
144
100
ruang
hemodialisa
RSUD
Ulin
1. Dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin 5
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan
anggotanya dan anggota keluarga memandang
bahwa sebagian besar responden memiliki
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
dukungan
65
siap memberikan pertolongan jika diperlukan.
dari 144 responden yang
Dukungan keluarga dapat dibedakan menjadi
keluarga
(45,1%) pasien
kurang
sebanyak
melakukan hemodialisa. Hal ini sejalan dengan
empat,
Friedman (2010) Hal tersebut menunjukkan
dukungan
bahwa
instrumental, dan dukungan emosional.
mayoritas
responden
dukungan
keluarga
menjalani
hemodialisis.
responden
tidak
kurang
dukungan penghargaan,
informasional, dukungan
dalam
Dukungan keluarga merupakan salah
bahwa
satu faktor penguat atau pendorong terjadinya
dukungan
perilaku. Dukungan keluarga dalam hal ini
perhatian,
memberikan motivasi, perhatian, mengingatkan
mendengarkan atau didengarkan), instrumental
untuk selalu melakukan pembatasan asupan
(informasi, saran atau usulan dan petunjuk), dan
cairan sesuai dengan anjuran tim medis. Pada
penghargaan
dan
Penelitian yang dilakukan Sumigar (2015)
pengakuan) yang bagus sehingga tidak mampu
membuktikan bahwa dukungan sosial juga
meningkatkan
mempunyai hubungan yang positif yang dapat
emosional
yang
mempunyai
yaitu
Artinya
memperoleh
(kepercayaan,
(memberikan
kepatuhan
support
pasien
dalam
menjalani hemodialisa. Sumber dukungan yang
mempengaruhi
kesehatan
diperoleh responden ini berasal dari keluarga
kesejahteraannya atau dapat meningkatkan
yaitu ayahnya, ibunya, keluarga inti (suami,
kreativitas
istri, anak) atau dukungan dari saudara
penyesuaian yang adaptif terhadap stres dan
kandung. Dukungan keluarga adalah sikap,
rasa sakit yang dialami. Dukungan keluarga
tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap
diperlukan karena klien gagal ginjal kronik
anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga
akan mengalami sejumlah perubahan bagi
berfungsi sebagai sistem pendukung bagi
hidupnnya sehingga menghilangkan semangat
individu
dalam
individu
dan
kemampuan
6
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… hidup pasien, diharapkan dengan adanya
yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan
dukungan keluarga dapat menunjang kepatuhan
penderita hemodialisa dalam menjalankan
pasien. Peneliti berasumsi bahwa dukungan
pengobatan berada dalam kategori patuh
keluarga dengan adanya dukungan keluarga
(55,0%) karena responden selalu diingatkan
berupa
dan diantar oleh keluarganya setiap jadwal
perasaan
semangat
dan
selalu
mendengarkan semua keluhan pasien baik
berobat (Niven, 2002)
senang dan sedih serta memberikan keyakinan
Individu dengan hemodialisis jangka
keapada pasien yang menjalani hemodilisa
panjang sering merasa khawatir akan kondisi
bahwa pasien bisa sembuh.
sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan
2. Kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal
gangguan dalam kehidupannya. Gaya hidup
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
terencana dalam jangka waktu lama, yang
ruang hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin.
berhubungan dengan terapi hemodialisis klien
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan
gagal ginjal kronik sering menghilangkan
bahwa sebagian besar responden tidak patuh
semangat
sebanyak 93 (64,6%) pasien dari 144 responden
mempengaruhi kepatuhan klien dalam terapi
yang melakukan hemodialisa. Hal ini sejalan
hemodialisis (Brunner & Suddart, 2012).
Niven (2002) Kepatuhan klien adalah sejauh
3. Hubungan
hidup
klien
dukungan
sehingga
keluarga
dapat
dengan
mana perilaku klien sesuai dengan ketentuan
kepatuhan hemodialisa pada pasien gagal ginjal
yang diberikan oleh professional kesehatan.
kronik di ruang hemodialisa RSUD Ulin
Pada penelitian ini responden yang dianggap
Banjrmasin
patuh yaitu menjalani jadwal rutin hemodialisis
Hasil Uji statistik chi square diperoleh nilai
selama 1-3 kali dalam seminggu dan tidak ada
p = 0,003. Dengan nilai p< (α = 0,05), maka
keterangan tidak hadir. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima,
didukung dengan penelitian Cornelia (2012)
yang artinya ada hubungan dukungan keluarga 7
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… dengan kepatuhan hemodialisa pada pasien
zat-zat racun oleh dialisat (suatu cairan khusus
gagal ginjal kronik.
untuk dialisis), lalu setelah darah dibersihkan
Dukungan keluarga adalah menerima dan merasakan
kenyamanan,
akan dialirkan kembali ke dalam tubuh. Proses
perhatian,
dialisis ini dilakukan 1-2 kali dalam seminggu
penghargaan, dan bantuan moril maupun materi
di rumah sakit dan setiap kalinya membutuhkan
yang diberikan oleh anggota keluarga sehingga
waktu sekitar 2-4 jam lamanya. Terapi ini
dapat
sangat
meningkatkan
kesehatan
(Suparno,
membutuhkan
adanya
dukungan
2008). Kepatuhan klien adalah sejauhmana
keluarga sehingga mempengaruhi kepatuhan
perilaku klien sesuai dengan ketentuan yang
dari pasien dalam menjalani hemodialisis.
diberikan oleh professional kesehatan (Niven, 2002).
Dukungan keluarga yang dimaksud adalah dorongan atau penyemangat pasien yang
Gagal ginjal kronik merupakan penyakit
berasal dari anggota keluarga sedarah, suami,
terminal yang diderita seseorang seumur hidup.
istri dan anak dalam bentuk informasional
Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi
(informasi, saran, usulan, dan petunjuk),
ginjal yang terjadi secara progresif sehingga
instrumental (materi, tenaga dan sarana),
membutuhkan
emosional
terapi
hemodialisa.
Pada
(kepercayaan,
penelitian ini cara untuk pengelolaan gagal
mendengarkan
ginjal kronik adalah dengan hemodialisa.
penghargaan
Hemodialisis
dengan
pengakuan) merupakan faktor-faktor penting
menggunakan mesin dialiser yang memiliki
dalam kepatuhan terhadap program-program
fungsi sebagai pengganti ginjal dengan proses
medis. Peran keluarga sangat berpengaruh
yaitu darah dipompa keluar dari tubuh
dalam setiap segi kehidupan individu karena
kemudian darah masuk ke dalam mesin dialiser,
keluarga merupakan konteks awal individu
adalah
dialisis
atau
perhatian,
didengarkan)
(memberikan
support
dan dan
di dalam mesin dialiser darah dibersihkan dari 8
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… memulai
suatu
hubungan
interpersonal
(Friedman, 2010)
kepercayaan atau perhatian yang kuat seperti
Menurut Niven (2002) salah satu syarat untuk
keluarganya tetap memberikan semangat dan
mengembangkan
kepatuhan
selalu memberikan petunjuk terkait dampak
adalah
yang dapat muncul jika tidak patuh untuk
mengembangkan tujuan kepatuhan. Adapun
hemodialisis, menyediakan materi, tenaga dan
tujuan kepatuhan pada penelitian ini yaitu agar
alat transportasi/sarana untuk hemodialisis
kondisi pasien tetap dapat dipertahankan dan
meskipun responden yang ada pada penelitian
dapat dipantau dari komplikasi yang mungkin
ini mayoritas menggunakan askeskin atau askes
terjadi seperti anemia dan hipertensi yang
(Friedman, 2010)
kemudian dapat dicegah atau dihambat dengan pemberian
antihipertensi,
Namun hal ini tidak sejalan dengan teori
eritropoetin,
Green (1980) dalam Notoatmodjo (2005), yang
suplemen besi dan suplemen kalsium. Banyak
menyebutkan dukungan keluarga merupakan
dari pasien-pasien yang tidak patuh pernah
salah satu faktor penguat atau pendorong
memiliki tujuan untuk mematuhi nasihat-
terjadinya perilaku. Begitu pula menurut hasil
nasihat medis pada awalnya akan tetapi setelah
penelitian Foote (1990) dalam Tamanampo
lama
mengalami
(2000) membuktikan bahwa dukungan sosial
kebosanan dan menganggap bahwa keadaanya
juga mempunyai hubungan yang positif yang
tidak membaik dan kurangnya dukungan
dapat mempengaruhi kesehatan individu dan
keluarga. Sedangkan mereka yang patuh akan
kesejahteraannya atau dapat meningkatkan
dengan senang hati mengemukakan tujuannya
kreativitas
mengikuti program pengobatan disertai pasien
penyesuaian. Pada dasarnya seseorang yang
memiliki keyakinan dan sikap positif bahwa
memiliki dukungan keluarga yang baik maka
kepatuhannya menjalani hemodialisis dapat
kepatuhan menjalani hemodialisa juga akan
mempertahankan kondisinya lebih baik dan
baik, dengan adanya dukungan keluarga dapat
menjalani
hemodialisis
individu
dalam
kemampuan
9
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… meningkatkan ketenangan batin dan perasaan senang dari pasien hemodialisa. Selain itu dengan adanya dukungan keluarga berdampak pada kemudahan pasien untuk mematuhi
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dalam Menjalani Hemodialisis di RSUP dr.soeradji tirtonegoro klaten. Husna & Asmaul. (2013). Perbedaan Tingkat Kepatuhan Pasien Hemodialisa Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam Mematuhi Diet.
kepatuhan untuk berobat karena tidak dapat dipungkiri dengan bertambahnya pesatnya gaya hidup di zaman modern ini, sangat diperlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya
Hutapea, EL. (2013). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan Pada Pasien Chronic Kidney Diseases Di Ruang Perawaan Umum Lantai 6 Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Universitas Indonesia.
keluarga. Khan, J.A., 2009. HPV Vaccination for the Prevention of Cervical Intraepithelial Neoplasia. The New England Journal of Medicine. 361(3): 271-278.
UCAPAN TERIMAKASIH Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para pihak Rumah Sakit, dokter, perawat dan kepala ruangan di RSUD Ulin dan RSUD Ulin Banjarmasin
serta
teman-teman
Kurniasih & Happy. (2014). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatujan Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa Rs Pku Muhammadiyah Gombong.
seperjuanganku angkatan IVB PSIK yang telah banyak berpartisipasi dan membantu dalam
Machfoedz. (2014). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya.
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Agarwal, R., and Light, R.P. 2010. Intradialytic Hypertension is a Marker of Volume Excess. Nephrol Dial Transplant, 25(10): 3355–61.
Cornelia, DYN. (2012). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Mutaqqin, Arif & Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Nadi,
KM. (2014) Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb), Indeks Massa Tubuh (IMT) Dan Tekanan Darah Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak. 10
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Hemodialisa… Niven, Neil,(2002). Psikologi Kesehatan. Pengantar untuk perawatan dan tenaga kesehatan profinsional Lain, edisi kedua, jakarta : EGC.
Fadila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Smeltzer,S.C,. Bare,B.G., Hinkle,J.L & Cheever,K.H. 2008. Textbook of medical –surgical nursing. ed 12. Philadelpia: Lippincott William & Wilkins.
Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika.
Smeltzer, Suzanne & Brenda G Bare. 2011. Buku ajar keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC .
Scanlon Valerie C, Sanders Tina, 2006 ; Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi (Essentials of Anatomy and Physiology) ; Edisi III, cetakan pertama ; Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Muttaqin, A & Sari, K. (2010). Asuhan keperawatn gangguan sistem perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Rekam Medik. (2015). RSUD Ulin Banjrmasin. Situmorang, NEI. (2015). Gambaran Dukungan Keluarga Pada Klien Pengguna Napza Di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara.z
LPPM. 2015. Buku Panduan Tugas Akhir Akademi Kebidanan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia; Banjarmasin.
Friedman, L. M. (2010). Buku ajar keperawatn keluarga: riset, teori, praktik. (5thed). Jakarta: EGC.
Setiadi. (2008). Konsep dan proses keperawatn keluarga. Yogyakarta: graha Ilmu.
Pranay, K., Stoppler, M.C. (ed), 2010. Chronic Kidney Disease. [Internet] tersedia dalam:from:http://www.emedicinehealth.c om/chronic_kidney_disease/page18_em.ht m#Authors%20and%20Editors. [diakses pada tanggal 12 November 2015]. 11