468
Hubungan Penggunaan Tas Ransel terhadap Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Pontianak Tan Sri Ernawati1, Rini Andriani2, Syarifah Nurul Yanti RSA3 1
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 3 Departemen Pre Klinik Anatomi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2
Abstrak Latar Belakang. Cara penggunaan tas ransel yang salah atau penggunaan tas ransel yang terlalu berat merupakan salah satu faktor risiko untuk menyebabkan nyeri punggung yang mengakibatkan kualitas kesehatan menurun dan dampak yang tidak baik pada pertumbuhan anak. Metodologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah responden sebanyak 190 siswa. Data diolah menggunakan uji Chi Square dan uji Fisher. Hasil. Siswa yang mengalami nyeri punggung sebanyak 141 orang (74,2%). Perempuan (56,0%) lebih banyak mengalami nyeri punggung dibandingkan laki-laki (44,0%). Tidak ada hubungan penggunaan tas ransel (p = 1,000), cara membawa tas (p = 0,274), dan persentase berat tas berbanding berat badan siswa (p = 0,105) terhadap kejadian nyeri punggung. Ada hubungan jenis kelamin ( p = 0,005) dan lama penggunaan tas lebih dari 30 menit setiap hari (p = 0,018) terhadap kejadian nyeri punggung. Kesimpulan. Nyeri punggung pada siswa berhubungan dengan jenis kelamin dan penggunaan tas lebih dari 30 menit setiap hari. Kata Kunci: Tas Ransel, Nyeri Punggung, Siswa
Background. Wearing backpack in a wrong way or wearing too heavy backpack can be a risk factor that causes back pain, lowers quality of health and affects students growth. Method. This research used cross sectional approach with the number of respondents are 190 students. The data is processed using Chi Square test and Fisher Test. Result. Students who have back pain were 141 students (74,2%). Girls (56,0%) have experienced more back pain than boys (44,0%). There was no correlation between using a backpack (p = 1,000), how to carry the backpack (p = 0,274), and the bag weight percentage compared with the weight of students (p = 0,105) with the incidence of back pain. There were correlation between the gender (p = 0,005) and time of using backpack more than 30 minutes every day (p = 0,018) with the incidence of back pain. Conclusion. Back pain in students are related to gender and using of backpack over 30 minutes every day. Keywords: Backpack, Back Pain, Students
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
469
dari
PENDAHULUAN Nyeri punggung adalah nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya yang terasa di daerah torakal dan lumbal atau di daerah lumbo
sakral.1
Keluhan
nyeri
punggung
meningkat 12% pada anak usia 11 tahun dan 50% pada anak usia 15 tahun.
Angka
kejadian
dapat
mengakibatkan
kualitas kesehatan anak menurun dan dampak
yang
tidak
baik
pada
yang mengeluh nyeri
punggung
mengalami
aktivitas
bermain,
penurunan tidak
bisa
mengikuti pelajaran olah raga dan absen
sekolah.4,5
anak-anak yang menyandang tas ransel lebih ringan.6 Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri
2
Pontianak
memiliki
dibanding sekolah lain sehingga menambah berat tas ransel yang harus dibawa siswa sekolah. Data mengenai nyeri punggung pada siswa sekolah di Kalimantan Barat khususnya di Pontianak belum ada,
Anak
yang
menyandang tas ransel beratnya lebih
sementara
angka
nyeri
punggung pada anak sekolah di kota lain
pertumbuhan anak.2,3. Siswa
mereka
mengalami sakit punggung daripada
nyeri
punggung yang terus meningkat tersebut
badan
tambahan 5 mata pelajaran agama
dengan bertambahnya usia. Prevalensi
berat
menjadikan mereka lebih cenderung
nyeri
punggung dapat meningkat sejalan
10%
ditemukan
Berdasarkan
cukup
latar
tinggi.
belakang
ini
peneliti ingin mengetahui hubungan penggunaan
tas
ransel
terhadap
kejadian nyeri punggung pada siswa kelas
IX
Madrasah
Tsanawiyah
Negeri 2 Pontianak.
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
470
Penentuan
METODE Penelitian
ini
merupakan
penelitian analitik dengan desain cross
sectional.
Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 23-31 Oktober 2016.
Sampel penelitian
adalah siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri
2 Pontianak
berusia antara 14-15 tahun yang hadir dan bersedia mengisi kuesioner secara
lengkap
sebagai
kriteria
inklusi.
sampel
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95%.7 Besar sampel yang diperlukan adalah 190 siswa. Penelitian mengkondisikan jumlah siswa perempuan dan lakilaki masing-masing sebanyak 95 siswa. Sampel dipilih menggunakan probability sampling jenis stratified random sampling. Data berupa data primer yang diperoleh menggunakan kuesioner,
Kriteria eksklusi adalah siswa kelas
besar
IX
Madrasah
Tsanawiyah
Negeri 2 Pontianak yang sedang mengalami
nyeri
punggung
disebabkan oleh penyebab yang jelas
pengukuran
tinggi
badan,
berat
badan, dan berat tas. Data diolah dan dianalisis
secara
univariat
dan
bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi square dan uji Fisher.
seperti adanya benturan atau trauma langsung,
mengalami
deformitas,
kifosis, dan skoliosis, dan yang memiliki status gizi gemuk serta obesitas.
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
471
Nyeri paling banyak pada skala
HASIL Karakteristik Siswa Berdasarkan Usia, Status Gizi dan Penggunaan Tas
ringan (43,7 %). Durasi nyeri paling banyak
dirasakan
sebulan
(64,7
kurang
%),
dari
sedangkan
frekwensi paling banyak dirasakan Usia siswa paling banyak 14
satu kali seminggu (29,5 %).
tahun (94,2 %), diikuti oleh 15 tahun (5,8 %). Status gizi paling banyak adalah normal (90 %), kurus 8,9 % dan sangat kurus 1,1 %. Jenis tas
Keluhan ini walaupun banyak terjadi, tapi fekuensi siswa tidak masuk dan memeriksakan diri ke dokter sangat sedikit (2,1 dan 2,6 %).
yang paling sering dibawa adalah tas ransel (97,9 %). Karakteristik Siswa Berdasarkan Keluhan Punggung
dan serta
Dampak
Nyeri
Konsultasi
ke
Dokter
PEMBAHASAN Usia dan Status Gizi Berdasarkan
hasil
penelitian,
diketahui bahwa siswa yang berusia Sebagian
besar
siswa
14 tahun lebih banyak, yaitu 179
mengeluh nyeri punggung(74,2 %),
orang
sedangkan tempat tersering nyeri
sebelumnya oleh Avantika Rai dan
dirasakan adalah di daerah thorax
Shalini
(16,3
menemukan sekitar dua kali lipat
%),
servikal
dan
lumbal
(12,6%) dan servikal (11,1 %).
(94,2%).
Agarawal
Penelitian
di
Inggris
prevalensi nyeri punggung selama sebulan antara siswa berusia 11
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
472
tahun (16%) dengan yang berusia 14 (34%).8
tahun
Penelitian
oleh
tulang belakang juga menjadi lebih besar
sehingga
mengakibatkan
Akinpelu AO dan kawan-kawan di
mudahnya terjadi kerusakan dan
Nigeria menemukan
bahaya
puncak nyeri
punggung terjadi pada usia 13 dan 14 tahun.9
pada
struktur
tulang
belakang.10,11 Penggunaan Tas
Penelitian ini menemukan siswa
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dengan status gizi normal lebih
diketahui bahwa jenis tas yang
banyak, yaitu 171 orang (90,0%).
pernah (81,1%) dan paling sering
Status gizi anak juga menjadi faktor
(97,9%) dibawa siswa ke sekolah
risiko nyeri punggung. Status gizi
adalah
seperti
obesitas
menyebabkan
Penelitian
dapat
sebelumnya yang dilakukan oleh
terjadinya
nyeri
Muhammad Izzat
Bin Yusoff di
Medan juga menemukan jenis tas
Obesitas otot
sehingga
ransel.
juga
punggung.
tonus
tas
dapat
menyebabkan
abdomen
pusat
melemah,
gravitasi
pada
penderita akan terdorong ke depan dan menyebabkan lordosis lumbalis akan bertambah, yang kemudian
yang paling sering dibawa siswa adalah tas ransel sebanyak 65 orang (92,9%).12 Banyak peminat yang menggunakan tas ransel karena tas ini lebih praktis dan memiliki daya tampung lebih besar.7
menimbulkan kelelahan pada otot
Siswa yang menggunakan tas
paravertebra. Ketika berat badan
ransel 138 orang (97,9%) lebih
semakin bertambah, beban pada
banyak mengalami nyeri punggung
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
473
dibandingkan
siswa
yang
punggung pada siswa kelas IX
menggunakan tas selempang orang
Madrasah
(2,1%).
Pontianak (p = 0,274; p > 0,05).
Hasil
uji
Fisher
menunjukkan tidak ada hubungan penggunaan
tas
ransel
terhadap
kejadian nyeri punggung pada siswa kelas
IX
Madrasah
Tsanawiyah
Negeri 2 Pontianak (p = 1,000; p > 0,05). Hal ini terjadi karena hampir semua siswa pada penelitian ini paling sering membawa tas ransel
Hal
Tsanawiyah
ini
Negeri
terjadi
2
karena
kebanyakan dari siswa paling sering menggunakan tas pada kedua bahu (87,4%)
yang
rekomendasi
telah dari
Chiropractic
sesuai American
Association
(ACA)
agar beban yang dibawa terdistribusi rata ke bagian tubuh.13
(97,9%). Penelitian Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Muhammad Izzat Bin Yusoff di Medan yang menemukan tidak ada hubungan penggunaan jenis tas ransel dan troli terhadap kejadian nyeri punggung dengan nilai p
sebelumnya
yang
dilakukan Clare Haselgrove dan kawan-kawan
di
Australia
menemukan hal yang sama tidak ada hubungan
cara
membawa
tas
terhadap kejadian nyeri punggung atau leher.14
sebesar 0,632.12 Hasil Hasil
uji
Chi
Square
menunjukkan tidak ada hubungan cara membawa tas yang paling sering
uji
Chi
Square
menunjukkan ada hubungan lama penggunaan tas setiap hari terhadap kejadian nyeri punggung pada siswa
dilakukan terhadap kejadian nyeri Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
474
kelas
IX
Madrasah
Tsanawiyah
Negeri 2 Pontianak (p = 0,018; p < 0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Etra Fianus Hendri, Ari Pristiana Dewi, dan Darwin Karim di Riau menemukan ada hubungan lama penggunaan tas terhadap kejadian nyeri
punggung
p=0,000.
dengan
nilai
beban tas sekolah tidak boleh lebih dari 10% dari berat badan.16 Membawa
tas
menyebabkan
yang
perubahan
berat postur
tubuh. Perubahan postur ini dapat menyebabkan nyeri punggung dan cedera dengan menekan ligamen atau otot tulang belakang atau dengan mengubah gaya yang bekerja pada
15
Hasil
diskus intervertebralis.17 uji
Chi
Square
Keluhan Nyeri Punggung
menunjukkan tidak ada hubungan persentase berat tas berbanding berat badan siswa terhadap kejadian nyeri punggung pada siswa kelas IX Madrasah
Tsanawiyah
Negeri
2
Hasil
Chi
Square
menunjukkan ada hubungan jenis kelamin terhadap kejadian nyeri punggung pada siswa kelas IX Madrasah
Pontianak (p = 0,105; p > 0,05).
uji
Tsanawiyah
Negeri
2
Pontianak (p = 0,005; p < 0,05). Hal ini terjadi karena siswa lebih banyak menggunakan tas di bawah 10% berat badan, yaitu 147 orang (77,4%) sesuai dengan rekomendasi American
Occupational
Therapy
Perempuan
melaporkan
nyeri
punggung
lebih
banyak
dibandingkan
laki-laki
karena
kemampuan otot perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
Association yang menyatakan bahwa Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
475
Kekuatan otot perempuan hanya
banyak merasakan nyeri punggung
sekitar dua pertiga dari kekuatan otot
terutama di daerah lumbal yaitu
laki-laki, sehingga daya tahan otot
sebanyak 621 orang (74,8%). Nyeri
laki-laki
punggung lebih sering dirasakan di
akan
lebih
tinggi
dibandingkan perempuan.
daerah lumbal karena karena segmen
Rerata kekuatan otot perempuan kurang lebih 60% dari kekuatan otot laki-laki, khususnya otot lengan, punggung,
dan
penelitian
ini
penelitian
kaki.18
Hasil
sesuai
dengan
sebelumnya
yang
lumbal merupakan bagian tulang belakang yang memiliki kebebasan bergerak terbesar serta menerima semua beban dari batang tubuh sehingga lebih berisiko mengalami cedera.19
dilakukan Michael J Moore, Gregory
Intensitas nyeri punggung yang
L White, dan Donna L Moore di
dirasakan oleh siswa paling banyak
California menemukan ada hubungan
adalah nyeri ringan, yaitu 83 orang
jenis kelamin terhadap kejadian nyeri
(43,7%). Penelitian oleh Agnieszka
punggung (p < 0,01).5
Kedra dan Dariusz Czaprowski di
Tempat nyeri punggung yang paling banyak dirasakan oleh siswa adalah di daerah torakal, yaitu 31 orang
(16,5%).
Agnieszka
Kedra
Penelitian dan
oleh
Dariusz
Polandia menemukan hal yang sama bahwa intensitas nyeri punggung yang dominan dirasakan oleh siswa adalah nyeri ringan, yaitu sebanyak 371 orang (44,7%).19
Czaprowski di Polandia menemukan
Siswa
hal yang berbeda bahwa siswa lebih
punggung
yang selama
merasa kurang
nyeri dari
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
476
sebulan lebih banyak, yaitu 123
Dampak Nyeri
orang
Konsultasi ke Dokter
(64,7%).
Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Muhammad Izzat Bin Yusoff di Medan juga menemukan hal yang sama siswa yang merasakan nyeri punggung
selama
kurang
dari
sebulan lebih banyak, yaitu 40 orang (57,1%).
Berdasarkan
Punggung
hasil
dan
penelitian,
diketahui siswa yang tidak hadir ke sekolah
karena
nyeri
punggung
hanya sebanyak 4 orang (2,1%). Penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh Michael J Moore,
12
Gregory L White, dan Donna L
Siswa yang merasakan nyeri
Moore
di
California
juga
punggung 1 kali dalam seminggu
menemukan hal yang sama jumlah
lebih banyak yaitu 56 orang (29,5%).
siswa yang tidak hadir ke sekolah
Penelitian
karena nyeri punggung hanya sedikit,
sebelumnya
dilakukan
oleh
Christina
Knecht
Humphreys
di
Brigitte
yang Wirth,
dan
Kim
Swiss
juga
menemukan hal yang sama siswa yang merasakan nyeri punggung 1 kali dalam seminggu lebih banyak, yaitu 44%.
yaitu 4,2%.5 Siswa yang pernah konsultasi ke Dokter hanya sebanyak 5 orang (2,6%). Walaupun banyak siswa yang melaporkan mengalami nyeri punggung,
namun
konsultasi
ke
20
dokter
masih
rendah.
Mayoritas
siswa merasakan nyeri punggung yang nonspesifik dan sembuh sendiri selama
seminggu.21
Penelitian
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
477
sebelumnya yang dilakukan oleh
setiap hari lebih dari 30 menit
Muhammad Izzat Bin Yusoff di
terhadap kejadian nyeri punggung.
Medan juga menemukan hal yang sama siswa yang pernah konsultasi
DAFTAR PUSTAKA 1. Markam
ke Dokter karena nyeri punggung 2.
hanya sebanyak 3 orang (4,3%).12
3.
4.
KESIMPULAN Siswa
lebih
banyak
yang
menggunakan tas di bawah 10%
5.
berat badan. Siswa perempuan yang mengalami nyeri punggung lebih
6.
banyak dibandingkan siswa laki-laki. Ada hubungan jenis kelamin
7.
terhadap kejadian nyeri punggung. Lebih banyak siswa yang merasakan nyeri punggung di lebih dari satu
8. 9.
tempat. Tempat nyeri punggung yang
10.
paling banyak dirasakan oleh siswa adalah di daerah torakal. Terdapat 11. hubungan
lama
penggunaan
tas
S. Penuntun neurologi. Tanggerang: Binarupa Aksara Publiser; 2005. p. 237-43. Rodriguez DP, Poussaint TY. Imaging of back pain in children. AJNR. 2009 Nov 19;35(12):787-802. Sari RA, Swara SE. Analisis penggunaan bangku sekolah ukuran fixed dan adjustable untuk anak sekolah dasar. Jemis. 2014;2(1):50-8. Lockhart R, Jacob K, Orsmond G. Middle school children’s participation in activities and the effects of pain from backpack use on participation. Work. 2004 May 17;22(3):155-68. Moore MJ, White GL, Moore DL. Association of relative backpack weight with reported pain, pain sites, medical utilization, and lost school time in children and adolescents. J Sch Health. 2007 May;77(5):232-9. Rodriguez-Oviedo P, Ruano-Ravina A, Perez-Rios M, et al. School children's backpacks, back pain and back pathologies. Arch Dis Child. Aug 2012;97(8):730-2. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. 4th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2011. p. 5560,112-3,131-44. Rai A, Agarawal S. Back problems due to heavy backpacks in schoolchildren. IOSR-JHSS. 2013 May-Jun;10(6):22-6. O Akinpelu A, O Oyewole O, O Hammed G, A Gbiri C. Prevalence of low back pain among adolescent students in a Nigerian urban community. AJPARS. 2013 Jun;5(1&2):29-34. Firestein GS, Budd RC, Gabriel SE, Mcinnes IB, O’Dell JR. Kelley’s textbook of rheumatology. Philadelphia: Elsevier Sauder; vol 1. 9th ed. 2013. p. 665-82. Syazwan A, Azhar MM, Anita A, Azizan H, Shaharuddin M, Hanafiah
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016
478
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
JM, et al. Poor sitting posture and a heavy schoolbag as contributors to musculoskeletal pain in children: an ergonomic school education intervention program. J Pain Res. 2011 Sep 13;4:287-96. Yusoff MIB. Hubungan penggunaan tas jenis ransel dan jenis troli terhadap kejadian nyeri punggung pada siswa sekolah dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. Medan: Fakultas Keokteran Universitas Sumatra Utara; 2013. American Chiropractic Association (ACA). Backpack misuse leads to chronic back pain, doctors chiropractic say. Diunduh dari: http://www.acatoday.org. Diakses 12 Desember 2014 pukul 20:23 WIB. Haselgrove C, Straker L, Smith A, O’Sullivan P, Perry M, Sloan N. Perceived school bag load, duration of carriage, and method of transport to school are associated with spinal pain in adolescents: an observational study. Aust J Physiother. 2008;54(3):193-200. Hendri EF, Dewi AP, Karim D. Hubungan penggunaan backpack dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Universitas Riau. JOM PSIK. 2014 Oct;1(2):1-9. American Occupational Theraphy Association. Backpack awareness: one of many that occupational therapists serve student. Diunduh dari: http://www.aota.org. Diakses 12 Desember 2014 pukul 19:07 WIB. Choy JAG, Flores FEG, Merinos O, Cobos FJS, Hernandez MFC, Ramirez PH, et al. An assessment of the anthropometric and external variables that influence the weight of backpacks of junior high school students. Ergonomia Occupational. 2012;5:45-51. Tarwaka, Solichul HB, Lilil S. Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta: Uniba Press; 2004. Kedra A, Czaprowski D. Epidemiology of back pain in children and youth aged 10-19 from the area of the southeast of Poland. Biomed Res Int. 2013;2013:506823.
20. Wirth B, Knecht C, Humphreys K.
21.
Spine day 2012: spinal pain in Swiss school children-epidemiology and risk factors. BMC Pediatrics. 2013;13:159. Borenstein DG. Heal your back: your complete prescription for preventing, treating, and eliminating back pain. Amerika: M. Evans and Company; 2011. p. 113-9.
Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 2. Mei 2016