HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DALAM

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadapharapan orangtua dalam penyelesian studi S1 dengan tin...

0 downloads 498 Views 652KB Size
Table of Contents No.

Title

Page

1

Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Gaya Manajemen Konflik pada Wanita Dewasa Awal yang Telah Menikah

113 - 119

2

Pengaruh Self-Compassion terhadap Kompetensi Emosi Remaja Akhir

120 - 126

3

Perbedaan Penyesuaian Perkawinan antara Suami dan Istri yang Menikah pada Usia Remaja Akhir di Surabaya

127 - 133

4

Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi

134 - 139

5

Perbedaan Self Esteem Remaja Panti Asuhan di Surabaya Ditinjau dari Persepsinya terhadap Pola Asuh

140 - 145

6

Perbedaan Perilaku Cyberbullying Ditinjau Dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Sekolah Di SMK Negeri 8 Surabaya

146 - 152

7

Hubungan antara Tuntutan Orangtua terhadap Prestasi dengan Perfeksionisme pada Anak Berbakat di SMA Negeri 1 Gresik

153 - 158

8

Hubungan antara Tingkat Harga Diri dengan Kecenderungan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya

159 - 163

Vol. 3 - No. 3 / 2014-12 TOC : 4, and page : 134 - 139 Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Author : Isniarty Gintulangi | [email protected] Fakultas Psikologi Prihastuti | [email protected] Fakultas Psikologi Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadapharapan orangtua dalam penyelesian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalammengerjakan skripsi. Subjek penelitian ini sebanyak 81 orang yang merupakan mahasiswaUniversitas Airlangga yang masih mengerjakan skripsi. Instrumen penelitian berupa kuesioneryang disusun sendiri oleh penulis, dimana untuk alat ukur persepsi mahasiswa terhadap harapanorangtua dalam penyelesaian studi S1 dibuat berdasarkan teori dari teori dari Sasikala &Karunindhi (2011), aitem berjumlah 32 dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,940. Untuk alat ukurstres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi didasarkan pada teori Sarafino (1998)berjumlah 38 aitem dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,929. Hasil uji hipotesis dalampenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadapharapan orangtua dalam penyelesian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalammengerjakan skripsi. Besarnya taraf signifikansi penelitian ini adalah 0,000 yang berarti terdapathubungan yang sangat dignifikan sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,412 yang berartikorelasi bersifat positif.

Keyword : Persepsi, terhadap, harapan, orangtua, Stres, Mahasiswa, yang, mengerjakan, skripsi, Daftar Pustaka : 1. Naumann, Laura P., Guillaume, Esther M., Funder, David C., (2014). The correlates of high parental academic expectations: an asian-latino comparison. 87(8) 515 –520. : Journal of Cross-Cultural Psychology

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Isniarty Gintulangi Prihastuti Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This study aims to know the relationship between College Student perceptions toward parents expectations in the completion of Undergraduate study with the level of stress on students while doing thesis. The subjects of this study were 81 Undergraduate students of the University of Airlangga who working on the thesis. The research instrument is a questionnaire designed by the author. The instrument of college student perceptions toward parent expectations in the completion of Undergraduate study is make based on the theory of Karunindhi & Sasikala (2011), the total item is 32 with alpha cronbach's 0,940. The instrument of stress on students while doing thesis is make based on the theory of Sarafino (1998), the total item is 38 with alpha chronbach's of 0,929. The results of this study indicates that there is a relationship between college student perceptions toward parent expectations in the completion of Undergraduate study with the level of stress on students while doing thesis. The result of this research significance level is 0.000, which means there is a very significant relation while the result of the correlation coefficient is 0.412, which means the correlation is positive Keywords: Perception toward parent expectations; Stress; College Student who working on thesis Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Subjek penelitian ini sebanyak 81 orang yang merupakan mahasiswa Universitas Airlangga yang masih mengerjakan skripsi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh penulis, dimana untuk alat ukur persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 dibuat berdasarkan teori dari teori dari Sasikala & Karunindhi (2011), aitem berjumlah 32 dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,940. Untuk alat ukur stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi didasarkan pada teori Sarafino (1998) berjumlah 38 aitem dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,929. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Besarnya taraf signifikansi penelitian ini adalah 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang sangat dignifikan sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,412 yang berarti korelasi bersifat positif. Kata kunci: Persepsi terhadap harapan orangtua; Stres; Mahasiswa yang mengerjakan skripsi korespondensi: Isniarty gintulangi email [email protected] Prihastuti email: [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl Airlangga 4-6, Surabaya

134 Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03 No. 03, Desember 2014

Isniarty Gintulang, Prihastuti

Bagi banyak individu perpindahan dari SMA ke Perguruan Tinggi merupakan aspek penting dalam transisi menjadi dewasa (Bowman 2010 dalam Santrock, 2011). Masa peralihan yang dialami oleh mahasiswa dari SMA ke Perguruan Tinggi mempunyai arti yang sangat besar, adanya perubahan struktur, interaksi antar teman dari beragam daerah ataupun etnis serta meningkatnya perhatian pada prestasi. Oleh sebab itu, peralihan y a n g m e nye b a b k a n a d a ny a p e r u b a h a n memungkinkan terjadinya stres pada mahasiswa (Santrock, 2014). Tow b e s & Co h e n ( 19 9 6 d a l a m Hamaideh, 2010) menyatakan bahwa mahasiswa secara terus menerus mengarah pada stres dan mereka harus meresponnya dalam aktivitasnya sehari-hari. Stres yang dialami mahasiswa meliputi tekanan yang berasal dari dalam maupun dari luar. Stres pada mahasiswa meliputi kesuksesan dalam menyelesaikan kuliah, ketakutan keuangan, berpikir tentang masa depan yang tak pasti, masalah sosial, berkomitmen dengan seseorang, tugas, ujian, dan berbagai macam persiapan yang kompleks serta fokus pada prioritas yang berlawanan dengan keinginannya (Morrow, 2009). Di Indonesia, syarat untuk kelulusan Perguruan Tinggi adalah membuat tugas akhir yang berupa karya ilmiah yang biasa disebut dengan skripsi. Seorang mahasiswa menyelesaikan studi selama tiga setengah tahun dapat dikatakan s a n g a t ce p a t d a l a m menyelesaikan studi, sedangkan mahasiswa disebut tepat waktu dalam menyelesaikan studinya jika dia dapat menyelesaikannya selama empat tahun. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Dan salah satu penyebab terjadinya kemunduran dalam penyelesaian studi mahasiswa adalah mengerjakan skripsi. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan pada beberapa mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, mereka menyatakan bahwa mereka kesusahan mengerjakan skripsi dan merasa tertekan saat mengerjakan karena beberapa alasan. Alasan yang dikemukakan adalah susahnya bertemu dengan dosen, desakan untuk segera lulus dari orangtua, sulit dalam menentukan variabel, karena terlalu banyak waktu senggang sehingga malas mengerjakannya Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03, No. 03, Desember 2014

dan lain sebagainya. Khan dkk (2013) dalam penelitiannya menemukan salah satu faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa adalah keluarga. Para mahasiswa mengungkapkan bahwa orangtua mempunyai prinsip yang mengharuskan mereka untuk mengikutinya dan mereka dipaksa menuruti peraturan dan perintah yang kadangkadang membuat mereka menjadi stres. Adanya harapan orangtua tentang keberhasilan studi yang terlalu tinggi inilah yang bisa menjadi pertentangan dalam diri seseorang. Orangtua yang memiliki cita-cita dan harapan tinggi yang kurang realistik terhadap pencapaian prestasi anak, dan prestasi sosial anak akan membentuk persepsi anak terhadap harapan orangtua, yang pada akhirnya tidak dapat mencapai sasaran yang dikehendaki (Hurlock, 1980). Frost dkk (1990 dalam Kobayashi 2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi terhadap harapan orang tua yang sangat tinggi mungkin saja tidak membuat individu menjadi tertekan, akan tetapi ketika harapan tersebut secara merus-menerus diungkapkan oleh orang tua, maka bisa saja hal tersebut menjadi tekanan bagi mereka. Penilain yang terjadi merupakan proses seseorang dalam memperepsikan sesuatu, dalam penelitian ini fokus persepsi ditujukan pada h a ra p a n o ra n g t u a a g a r a n a k nya d a p a t menyelesaikan skripsi. Mahasiswa yang mengerjakan skripsi pertama-tama akan melakukan penilaian terhadap harapan orangtua, setelah itu mereka menginterpretasi apakah harapan orangtua akan membuat mereka tertekan ataupun tidak, jika iya maka hal ini akan menjurus ke arah stres. Sesuai dengan penjelasan diatas, maka fokus penelitian mengarah pada adanya hubungan persepsi terhadap orangtua yang dalam hal ini dikaitkan dengan penyelesaian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi Stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi merupakan keadaan yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan adanya persepsi

135

Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi

lingkungan yang menimbulkan adanya persepsi terhadap tuntutan-tuntutan dari sebuah situasi yang kemudian berdampak pada sistem biologis, psikologis, dan sosial dari seseorang dalam penelitian ini terkait dengan stres pada mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi (Sarafino, 1998). Cohen dkk (1997) dalam bukunya Measuring Stress menjelaskan bahwa model dari psikologi stres menyatakan bahwa suatu peristiwa yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh penilaian seseorang terhadap kejadian tersebut. Hal yang terpenting adalah penekanan bahwa penilaian stres dapat menentukan stres, tapi tidak semata-mata dengan adanya stimulus atau respon, akan lebih baik dengan adanya interpretasi seserang terhadap lingkungannya. Dalam hal ini, persepsi merupakan salah satu dari pengalaman stres yang merupakan sebuah produk dari menginterpretasikan sebuah makna dari suatu kejadian dan mengevaluasi kecenderungan coping yang akan dilaksanakan. Persepsi terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 Solso dkk (2007) mengatakan bahwa persepsi merupakan interpretasi yang melibatkan proses kognitif terhadap suatu informasi, yang kemudian diproses sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki individu sebelumnya mengenai objek persepsi yang diinterpretasikan tesebut. Karunindhi & Sasikala (2011) menjelaskan bahwa harapan orangtua merupakan keinginankeinginan orangtua terhadap anaknya yang cenderung mengarah pada kinerja akademik anak dan karir. Persepsi terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 pada penelitian ini merupakan penilaian mahasiswa terhadap keinginan atau harapan orangtuanya kepada mereka untuk dapat menyelesaikan studi S1. Walgito (2002) menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu objek yang dipersepsi, alat indera syaraf dan pusat susunan syaraf, dan perhatian. Sedangkan Wade & Tarvis (2008) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah kebuthan, kepercayaan, emosi, dan harapan.

136

METODE PENELITIAN Peneliti memilih untuk menggunakan penelitian kuantitatif. Tipe penelitian ini mengacu pada penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih, sehingga dapat diketahui pola, arah, sifat, bentuk maupun kekuatan hubungan antarvariabel tersebut. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Airlangga khususnya Mahasiswa jurusan Ilmu Sosial, Angkatan 2010 atau 2010 keatas, alasan dengan asumsi bahwa angkatan 2010 maupun 2010 keatas sudah melewati batas kelulusan secara umum yaitu 4 tahun, sehingga orangtua lebih menekan mahasiswa untuk dapat segera menyelesaikan studinya, dan Masih memiliki orangtua lengkap (Ibu dan Ayah). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobabilitas yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner untuk keseluruhan variabel yang akan diukur. Variabel yang diungkapkan dalam kuisioner tersebut dinyatakan dalam bentuk skala likert. Alat ukur persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 dalam penelitian ini disusun dan dikembangkan sendiri oleh penulis berdasarkan teori dari teori dari Sasikala & Karunindhi (2011). Aitem dalam alat ukur ini berjumlah 32 aitem dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,940. Alat ukur stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi disusun dan dikembangkan sendiri oleh penulis dengan didasarkan pada teori Sarafino (1998). Aitem dalam alat ukur ini berjumlah 38 aitem dengan nilai alpa cronbach's sebesar 0,929. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik non-parametrik yaitu teknik Spearman's Rho. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows.

Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03, No. 03, Desember 2014

Isniarty Gintulangi, Prihastutii

Dari tabel di bawah maka disimpulkan bahwa taraf signifikansi kedua variabel tersebut kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penyebaran sampel penelitian terdistribusi secara tidak normal.

HASIL DAN BAHASAN Berikut adalah hasil perhitungan analisis Spearman Rho’s dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows:

4 •≥¥≥ ض . Ø≤≠ ° ¨© ¥ + ب≠ ØßØ≤Ø∂- Sm ir nov 3 ¥°¥© ≥¥©£ 0( /



3 ¥≤•≥

a

§¶

3®° ∞© ≤Ø-W ilk 3 ©ßỳ

3¥° ¥© ≥¥© £



3 ©ßỳ

Ẅ¤







Ẅ¤







°ỳ , © ¨¨© • ¶Ø≤≥ 3 © ßÆ©¶©£° Æ£• # Ø≤≤•£¥© ØÆ

3 ¥≤• ≥‫ ﮕ‬ζ P HO_x

! . / 6 ! 4 ° ¢¨• 3 µ≠ ض S quare s " • ¥∑•• Æ Χ# Ø≠ ¢©Æ•§Ψ Ẅ G roups , ©Æ•° ≤©¥ Ẅ $ •∂©°¥© ØÆ fr om Ẅ Linea rity 7 ©¥®© Æ' ≤ص∞≥ Ẅ 4 Ø¥° ¨ Ẅ

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi kedua variabel adalah 0,001. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa taraf signifikansi kedua variabel tersebut memiliki



- •° Æ Squa re Ẅ Ẅ Ẅ

&

3©ßỳ

Ẅ Ẅ

Ẅ Ẅ







signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki relasi yang linier.

# Ø≤≤• ¨° ¥©ØÆ≥ 3 ∞• °≤≠ ° Æ≥ ≤®Ø

0( / ∏ # Ø≤≤• ¨°¥©ØÆ Ẅ Co e ffic ie n t 3 ©ß ỳ Χ¤ -ta iled ) ỳ . 3 ¥≤• ≥ # Ø≤≤• ¨°¥©ØÆ Ẅ ¤ ** Co e ffic ie n t 3 ©ß ỳ Χ¤ -ta iled ) Ẅ . μμỳ # Ø≤≤• ¨°¥© ØÆ © ≥ ≥© ß Æ©¶© £ °Æ¥ °¥ ¥®• ỳ ¨• ∂ • ¨ Χ¤ -ta ile d ). 0( /



Berdasarkan tabel diatas maka dapat diliha bahwa taraf signifikansi korelasi dua variabel dalam penelitian ini adalah 0,000 (2tailed). Hal ini berarti bahwa taraf signifikansi korelasi dua variabel kurang dari 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diterima maka terdapat hubungan yang signifikan anatar kedua variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif

3 ¥≤• ≥ Ẅ ¤ ** Ẅ Ẅ ỳ 1

yang signifikan antara Variabel X (persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1) dengan Variabel Y (tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi). Dimana semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 maka akan semakin tinggi p u l a t i n gk a t s t re s m a h a s i s wa d a l a m mengerjakan skripsi. Hasil ini dibuktikan dengan analisis menggunakan teknik Spearman

Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03, No. 03, Desember 2014

137

Hubungan Persepsi Mahasiswa terhadap Harapan Orangtua dalam Penyelesaian Studi S1 dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi

pula tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Hasil ini dibuktikan dengan analisis menggunakan teknik Spearman Rho dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 atau p < 0,005. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khan dkk (2013) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa adalah keluarga. Dalam penelitian ini mahasiswa mengungkapkan bahwa orangtua mempunyai prinsip yang mengharuskan mereka untuk mengikutinya dan mereka dipaksa menuruti peraturan dan perintah yang kadang-kadang membuat mereka menjadi stres. Zou dkk (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa harapan orangtua kepada anaknya cenderung mengarah pada kegiatan akademik anaknya. Hasil penelitian lainnya yang ditemukan oleh Naumann dkk (2014) menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa keturunan Asia mempersepsikan harapan orangtua kepada mereka sangat tinggi, sehingga membuat mereka tertekan dan kemudian menjadi stres. Mahasiswa mempersepsikan harapan orangtua terhadap mereka tinggi untuk dapat menyelesaikan S1, tidak akan membuat individu menjadi tertekan. Hal ini dapat terjadi bisa saja karena orangtua memberikan tuntutan dan harapan sesuai dengan keinginan kepada anak dengan mempertimbangkan dan memperhatikan faktor-faktor kemampuan anak sehingga anak mempersepsikan harapan orangtua bukan sebagai tekanan melainkan dukungan, dorongan dan umpan balik positif (Nainggolan, 2007). Akan tetapi, ketika harapan agar para subjek dapat menyelesaikan S1 secara terus menerus diungkapkan oleh orangtua, maka bisa saja hal tersebut menjadi tekanan yang menyebabkan mahasiswa menjadi stres. Pada penelitian ini dapat dilihat kekuatan hubungan antara kedua variabel berada pada taraf siginifikasi sedang, yaitu sebesar 0,412. Hal ini berarti persepsi mahasiswa terhadap orangtua bukan pemicu kuat yang menyebabkan mahasiswa mengalami stres dalam mengerjakan skripsi. Penyebab stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi, tidak hanya berhubungan dengan harapan orangtua terhadap mereka untuk dapat menyelesaikan S1. Akan tetapi, ada banyak faktor yang membuat mahasiswa menjadi stres

138

pada saat mengerjakan skripsi. Dari faktor eksternal lainnya adalah komunikasi dengan dosen pembimbing (Achroza, 2013; Fadhilah, 2013; Gunawati, 2006), sulit mencari literatur, dan lingkungan yang kurang nyaman (Fadhilah, 2013). Dari faktor internal yaitu hadirnya rasa letih pada saat mengerjakan skripsi (Fadhilah, 2013), mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan latar belakang masalah, teori, metodologi, ketakutan pada dosen pembimbing, jenuh dan lain sebagainya (Puspitasari, 2013).

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Kedua variabel dalam penelitian ini menghasilkan hubungan yang positif yang berarti bahwa semakin tinggi persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua dalam penyelesaian studi S1 maka akan semakin tinggi pula tingkat stres mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Saran yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah Penelitian selanjutnya dapat melihat lagi ada faktor-faktor lain yang menyebabkan stres terjadi pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi, jika melakukan penelitian dengan topik yang sama, penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel yang dapat dikontrol karena stres tidak hanya dipengaruhu oleh faktor eksternal, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor internal juga, peneliti selanjutnya sebaiknya dapat memperbanyak jumlah subjek penelitian agar dapat meminimalisir data yang tidak normal serta ada banyak perbandingan yang bisa digambarkan, dan untuk penelitiannya selanjutnya perlu adanya pertimbangan komposisi aitem pada skala pengukuran jika nantinya dalam penelitian akan mengujicobakan skala sebelum pengambilan data sesungguhnya. Karena, aitem yang gugur hanya akan mengurangi jumlah aitem saja tetapi tidak memperbaiki kualitas skala.

Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03, No. 03, Desember 2014

Isnarty Gintulang, Prihastuti

PUSTAKAACUAN Achroza, Faela Hanik (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal dosen pembimbing mahasiswa dan problem focused coping dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa fkip bimbingan dan konseling universitas muria kudus. Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus. Cohen, Sheldon., Kessler, Ronald C., Gordon, Lynn Underwood. (1997). Measuring stress: a guide for health and social scientist. New York: Oxford University Press. Fadillah, Amalia Erit Rina. (2013). Stres dan motivasi belajar pada mahasiswa psikologi universitas mulawarman yang sedang menyusun skripsi. e-Journal Psikologi, 5 (7): 698-267. Gunawati, Rindang., Hartati, Sri., Listiara, Anita. (2006). Hubungan antara efektivitas komunikasi mahasiswa-dosen pembimbing utama skripsi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa program studi psikologi fakultas kedokteran universitas diponegoro. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2, Desember 2006. Hamaideh, Shaher H. (2010). Gender differences in stresors and reactions to stresors among Jordanian university students. International Journal of Social Psychiatry, 9 (5) 6 -33. Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga. Khan, Kashif Ud Din, Gulzar, Shazia., & Yahya, Firzan. (2013). Crucial factors affecting stres: a study among undergraduates in pakistan. International Journal of Asian Social Science, 3(2):428-442. Kobayashi, Eriko. (2005). Perceived parental expectation among Chinese American college students: the role perceived discrepancy and culture in psychological distress. The Pennsylvania State University, The Graduate School, Departement of Counselor Education, Counseling Psychology, and Rehabilitation Services. Morrow, Katherine. (2009). Mental health of college student. New York : Nova Science Publishers, Inc. Naumann, Laura P., Guillaume, Esther M., Funder, David C. (2014). The correlates of high parental academic expectations: an asian-latino comparison. Journal of Cross-Cultural Psychology, 87(8) 515 –520. Puspitasari, Ratna Tri (2013). Adversity quotient dengan kecemasan mengerjakan skripsi pada mahasiswa. Jurnal Online Psikologi, Vol. 01, No.02. Santrock, John W. (2011). Life-span development (13th) ed). New York: Mc Graw Hill. Santrock, John W. (2014). Life-span development (15th ed). New York: Mc Graw Hill. Sarafino, Edward P. (1998). Health psychology : biopsychological interaction (#th ed). New York: John Wiley & Sons, Inc. Sasikala, S. & Karunindhi, S. (2011). Development of validation of perception of parental epectation inventory. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, Vol.7 , No.5, 558-124. Solso., dkk. 2007. Psikologi kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga. Wade, Carole & Tarvis, Carole. (2008). Psikologi. Jilid º, Edisi 5. Jakarta : Erlangga. Walgito, Bimo. (2002). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset. Zou, Wuying., Anderson, Neil., Tsey, Komala. (2013). Middle-class chinese parental expectations for their children’s education. Social and Behavioral Science, 54 (6457) 5 84-1849.

Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03, No. 03, Desember 2014

139