PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITIZEN

Download ABSTRAK. Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi. Jurnalistik Terhadap Citizen Journalism. Sebuah studi desk...

0 downloads 634 Views 196KB Size
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP CITIZEN JOURNALISM (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik FISIP USU Terhadap Tayangan “Wide Shot” di Metro TV Mengenai Citizen Journalism) Grace Ebanta Br G 100904098 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Terhadap Citizen Journalism. Sebuah studi deskriptif, yang bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik tertentu secara faktual dan cermat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perspesi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik terhadap citizen journalism. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Citizen Journalism dan Persepsi. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah 43 orang yang merupakan mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik stambuk 2010 dan 2011 yang masih aktif kuliah dan pernah menonton tayangan Wide Shot di Metro TV. Analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, dengan penggunaan Statistical Product and System Solution (SPSS) 20. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Persepsi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan Wide Shot di Metro TV mengenai citizen journalism sudah cukup baik. Hal ini dilihat berdasarkan tiga komponen persepsi, yaitu seleksi, interpretasi, dan reaksi. Namun, dalam hal mengenai jurnalistik perlu ditingkatkan lagi dan lebih peka karena hal ini sangat berhubungan dengan jurusan mereka. Kata Kunci: Komunikasi Massa, Jurnalistik, Citizen Journalism, Persepsi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa saat ini terbilang pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai teknologi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses, mencari dan mendapatkan informasi sehingga masyarakat tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengakses informasi. Salah satu media massa yang paling diminati masyarakat saat ini adalah internet, karena keunggulannya berupa akses yang cepat dan bisa diakses dimanapun baik melalui handphone, laptop ataupun komputer. Media internet bukan saja digunakan untuk komunikasi semata, tetapi digunakan untuk mencari informasi dan menghasilkan informasi. Internet yang merupakan new media atau media baru dalam komunikasi massa, mempunyai peranan penting dan pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan internet membawa perubahan dalam bidang jurnalistik, khususnya yang online. Seperti yang kita tahu, bahwa kehadiran teknologi baru tidaklah sama sekali baru. Internet sebagai media teknologi baru juga mempengaruhi transformasi jurnalisme secara fundamental dan melahirkan

1

jurnalisme online. Kehadiran internet juga memberi kesempatan kepada publik untuk menuangkan ide ataupun gagasan mereka kepada situs pribadi dan bersifat simpel seperti yang kita kenal salah satunya adalah blog. Hadirnya blog, merupakan salah satu dari sekian banyak media sosial yang digunakan oleh masyarakat dalam memiliki kebebasan untuk mencari, mengumpulkan, menulis serta menyampaikan berita kepada masyarakat lainnya sebagaimana yang dilakukan oleh seorang wartawan kepada sebuah media. Saat ini, setiap orang dapat menjadi “wartawan” yang dapat menyampaikan informasi seperti yang kita kenal dengan sebutan “citizen journalism” (jurnalisme warga). Metro TV sebagai salah satu televisi swasta pertama di Indonesia yang khusus menyajikan program-program berbentuk jurnalisme. Stasiun televisi ini mengudara sejak 25 November 2000. Metro TV juga merupakan pelopor program acara yang mengusung konsep citizen journalism yang di tayangkan di televisi dan secara khusus menayangkan video kiriman dari pemirsa. Acara yang diberi nama “Citizen Journalist” menjadi salah satu rubrik dalam program acara Wide Shot. Adanya tayangan ini memberikan ruang bagi publik untuk turut serta terlibat dalam dunia jurnalistik. Mahasiswa merupakan salah satu warga biasa yang dapat berperan dalam kegiatan citizen journalism. Pada mahasiswa komunikasi, secara khusus mempelajari jurnalistik dan mengetahui hal-hal apa saja yang berkaitan dengan dunia jurnalistik. Mereka pada umumnya dapat berfikir dengan kritis mengenai citizen journalism. Cara mahasiswa komunikasi berfikir kritis dengan mempunyai persepsi terhadap pandangan terhadap dunia jurnalistik. Fokus terhadap mahasiswa jurnalistik diharapkan juga mempunyai persepsi terhadap citizen journalism. Mahasiswa dapat menyeleksi, menginterpretasi dan mempunyai rekasi terhadap tayangan dari citizen journalism. Untuk itu, peneliti ingin melihat bagaimana persepsi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik terhadap citizen journalism. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti akan merumuskan masalah yang diteliti adalah “Bagaimana Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Fisip USU Terhadap Tayangan “Wide Shoot” di Metro TV Mengenai Citizen Journalism ”. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Bagaimana seleksi mahasiswa ilmu komunikasi, konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan “Wide Shot” di Metro TV tentang citizen journalism? 2. Bagaimana interpretasi mahasiswa ilmu komunikasi, konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan “Wide Shot” di Metro TV tentang citizen journalism? 3. Bagaimana reaksi mahasiswa ilmu komunikasi, konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan “Wide Shot” di Metro TV tentang citizen journalism?

2

Uraian Teoritis Komunikasi Massa Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2007:83). Harold D. Laswell seorang ahli politik di Amerika Serikat mengemukakan terdapat lima unsur dalam proses komunikasi (Ardianto, 2004:33), yaitu : 1. Who (sumber atau komunikator) Adalah komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. 2. Says What (Pesan) Merupakan pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan, dan sikap yang erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. 3. In which channel (saluran atau media) Merupakan media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Tanpa adanya dukungan oleh saluran ini, pesan-pesan tidak dapat disebarkan dengan luas dan cepat 4. To whom (penerima atau mass audience) Penerima atau mass audience merupakan yang menjadi sasaran komunikasi massa, kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan yang berkaitan dengan masalah penerima pesan. 5. With what effect (Efek) Efek yang merupakan hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Jurnalistik dan Perkembangannya Secara etimologis, jurnalistik (journalistic) artinya adalah kewartawanan atau penulisan. Kata dasarnya adalah jurnal (journal), yang artinya laporan atau catatan. Dalam bahasa Perancis, jour berarti hari (day). Asal-muasalnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu du juor yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak. Jurnalistik sering diidentikkan banyak orang dengan hal-hal yang berhubungan dengan media cetak, terutama surat kabar (Suryawati, 2011:4). Sumadaria, (2006:5) dalam buku Jurnalistik Indonesia menjelaskan bentuk-bentuk jurnalistik, yaitu : 1. Jurnalistik Media Cetak Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor herbal dan visual. Verbal yang menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan

3

komunikatif. Sedangkan, visual menunjuk pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, dan mendesain tata letak. 2. Jurnalistik Media Elektronik Jurnalistik media elektronik auditf atau lebih dikenal dengan jurnalistik radio siaran. Jurnalistik ini lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. 3. Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual Jurnalistik ini merupakan jurnalistik televisi siaran. Jurnalistik ini yang merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi dramatikal. Dramatikal adalah bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan. Aspek inilah yang tidak dimiliki oleh media massa radio dan surat kabar. Melalui aspek dramatik, seluruh panca indra yang dimiliki oleh pemirsa bekerja secara optimal. Citizen Journalism Citizen journalism merupakan perkembangan dalam jurnalistik, tidak ada yang mengetahui awal perkembangan konsep citizen journalism ini dipraktikkan. Dan Gillmor yang merupakan kolumnis San Jose Mercury News khusus bidang teknologi informasi menyebutkan bahwa cikal bakal citizen journalism sebelumnya terjadi di akhir tahun 1700-an. Gillmor berpendapat bahwa itu merupakan awal dari dimulainya kegiatan warga biasa, yang memulai menulis dan menyebarkan gagasannya lewat pamflet atau selebaran. Dia menyebutkan sebagai akar awal warga melaporkan berita (Nugraha, 2012:8). Nicholas Lemann, profesor Columbia University Graduate School of Journalism, Amerika Serikat mencatat kelahiran jurnalisme publik dimulai melalui gerakan pada Pemilu 1988. Saat itu publik mengalami erosi kepercayaan terhadap media-media seputar pemilihan presiden Amerika Serikat. Media cenderung memberikan peristiwa secara tidak proporsional dan tidak independen. Publik mulai mencari media alternatif untuk menghasilkan informasi, seperti dari buletin, poster dan pamflet yang dibuat oleh komunitas mereka. Menurut Shayne Bowman dan Chris Willis pada tahun 1990-an beberapa surat kabar di Amerika Serikat menerapkan civic journalism dimana pengelola mengizinkan para pembaca mejadi reporter dan komentator. Ragam bentuknya dibangun melalui focus group discussion, jajak pendapat dan respon atas beberapa berita (Majalah Kajian Media, 2008:6). Perkembangan citizen journalism di Indonesia sendiri berawal saat seorang warga yang bernama Cut Putri mendokumentasikan musibah Tsunami Aceh dengan kamera dari telepon genggamnya pada bulan Desember 2004. Rekaman video tersebut kemudian disiarkan secara berulang oleh sejumlah stasiun televisi berita nasional. Indonesia sudah cukup familiar dengan kegiatan yang dikategorikan sebagai Citizen Journalism tersebut. Saat ini cukup banyak penggiat dan pelaku Citizen Journalism di Indonesia, baik yang pengelolaannya dilakukan secara pribadi (melalui personal blog) maupun difasilitasi oleh media. Persepsi

4

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris yaitu perception berasal dari bahas latin yaitu perceptio; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445). Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terdiri dari pengamatan seseorang terhadap suatu informasi yang disampaikan oleh orang lain yang saling berhubungan, berkomunikasi dan bekerjasama. Alex Sobur dalam buku Psikologi Umum (2003:447), menjelaskan dalam proses persepsi terdapat tiga komponen utama, yaitu : 1. Seleksi Adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas, dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2. Interpretasi Adalah proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. 3. Reaksi Yaitu interpretasi dan persepsi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. METODOLOGI PENELITIAN Populasi/Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa yang masih aktif dalam perkuliahan pada stambuk 2010 dan 2011 serta mahasiswa yang sudah menonton tayangan Wide Shot. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pra penelitian, jumlah mahasiswa ilmu komunikasi yang mengambil konsentrasi jurnalistik dan yang sudah menonton tayangan adalah sebanyak 43 orang. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan membaca dan mempelajari buku-buku serta sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey di lokasi penelitian. Penelitian dilapangan ini menggunak kuesioner. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995: 263). Analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis tabel tunggal. Analisis tabel tunggal 5

adalah analisis yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan persentase setiap kategori (Singarimbun, 1995:266). Data-data yang telah terkumpul akan diproses sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan, selanjutnya akan ditabulasi dan dianalisis, kemudian peneliti akan melakukan pembahasan dan mengintrepetasikannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang paling sering ditemui pada masa sekarang ini. Semakin berkembangnya teknologi semakin berkembang juga komunikasi massa. Perkembangan komunikasi massa memunculkan media baru seperti internet. Saat ini internet mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Media internet bukan saja digunakan untuk komunikasi saja, tetapi untuk mencari dan menghasilkan informasi. Munculnya internet juga membawa perubahan baru dalam jurnalistik, dimana perkembangan yang ada dalam jurnalis saat ini setiap orang dapat seperti “wartawan” yang dapat menyampaikan informasi. Sebutan seperti itu kita kenal dengan “citizen journalism” atau jurnalisme warga, yang didefinisikan sebagai praktik jurnalistik yang dilakukan oleh orang awam, bukan seperti wartawan profesional yang bekerja pada sebuah media tertentu. Menurut Romli dalam buku Jurnalistik Online menyebutkan, “kehadiran blog dan media sosial menjadikan setiap orang bisa menjadi wartawan dalam pengertian juruwarta atau menyebarkan informasi kepada publik (Romli, 2005:21). Metro TV merupakan salah satu media yang cukup besar di tanah air yang mengusung mengenai citizen journalism, melalui program Wide Shot. Salah satu terobosan yang menjadi bagian penting dalam Wide Shot adalah menyajikan citizen journalism yang memberikan ruang bagi publik untuk turut serta terlibat dalam jurnalistik. Wide Shot bukan saja menyajikan tayangan citizen journalism tetapi juga menyuguhkan berita-berita menarik, unik, dan penuh inspirasi yang terluput dari sorotan media. Untuk tayangan citizen journalism warga dapat melakukan peliputan sendiri, merekam kejadian peristiwa di sekitar mereka, hal mengenai human interest maupun feature dan kiriman yang dibuat oleh warga pun harus berdasarkan fakta yang ada. Uraian untuk mengetahui bagaimana pandangan mahasiswa terhadap tayangan citizen journalism di Wide Shot Metro TV, maka peneliti menggunakan persepsi. Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana, 2007:179). Komponen-komponen yang terdapat dalam proses persepsi yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu seleksi (proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar), interpretasi (proses mengorganisasikan informasi) dan reaksi (sesuatu hal dalam bentuk tindakan atas apa yang telah diterima). Proses dalam seleksi dipengaruhi oleh ketertarikan responden memilih tayangan Wide Shot dibandingkan dengan tayangan lain. Ketertarikan responden memilih tayangan Wide Shot akan berpengaruh terhadap persepsi mereka. Dari hasil penyebaran kuesioner dapat diketahui bahwa mayoritas responden setuju pada pilihan tayangannya yang menarik sebanyak 27 responden (62,8%) dan

6

informasi lebih mudah dipahami sebanyak 26 responden (60,5%). Seperti yang kita ketahui, program Wide Shot berbeda dengan program acara pada stasiun televisi lainnya. Melalui durasi tayangan yang cukup panjang, Wide Shot hadir bukan saja menghadirkan tayangan citizen journalism, tetapi menyajikan konten yang cukup beragam seperti berita tentang sosial masyarakat, berita informasi yang inspiratif, berita olahraga, film, musik, dan ada segmen XinWen yang merupakan program edukatif untuk belajar Bahasa Mandarin. Intrepetasi terkait dengan pemahaman responden tentang pengertian tayangan citizen journalism di Wide Shot Metro TV. Pengertian citizen journalism yaitu keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu. Seseorang tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari, mengolah, melaporkan informasi (tulisan, gambar, foto, video) kepada orang lain. Melalui hasil penyebaran kuesioner, mayoritas responden memahami dan setuju dengan bahwa pengertian tayangan citizen journalism adalah tayangan yang berisi kreasi warga sebanyak 33 responden (76,7%), tayangan yang dikirim oleh warga sebanyak 30 responden (69,8%) dan tayangan yang diliput langsung oleh warga sebanyak 25 responden (25,1%). Berdasarkan pengamatan peneliti, responden sudah memahami pengertian dari citizen journalism. Uraian dari reaksi responden dapat dilihat dari tanggapan positif terhadap tayangan citizen journalism dan tingkat ketertarikan mereka untuk menjadi citizen journalism sebesar 25 (58,1%) responden menyatakan tertarik. Sebagian besar responden setuju dengan kualitas gambar yang dikirim cukup jelas, kualitas isi berita yang memenuhi unsur 5W+1H, isi berita menarik, isi berita bervariatif, isi berita mudah dipahami. Selain itu 36 (83,7%) responden menyatakan setuju terhadap kualitas gambar video berdasarkan fakta serta 40 (93,00%) responden menyatakan layak untuk tayang dalam program Wide Shot. Melalui pembahasan diatas mengenai indikator yang sudah dijelaskan serta analisis yang peneliti dapatkan, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik FISIP USU cenderung kearah positif terhadap tayangan citizen journalism pada program Wide Shot di Metro TV. Yang artinya, responden mengerti pemahaman mengenai citizen journalism dengan cukup baik serta tingkat ketertarikan mereka untuk menjadi seorang citizen journalism cukup baik walaupun ada beberapa repsonden yang tidak tertarik dengan citizen journalism. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Tayangan Citizen Journalism dalam program Wide Shot merupakan sebagai sebuah langkah awal dalam dunia jurnalistik mengingat banyaknya program acara yang menghadirkan tayangan citizen journalism. 2. Seleksi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan Wide Shot di Metro TV tentang citizen journalism adalah responden tertarik dengan tayangan Wide Shot dibandingkan dengan tayangan lainnya, karena tayangannya yang menarik, isi tayangan yang bervariatif, informasi lebih mudah dipahami dan menyajikan tayangan video warga.

7

3. Interpretasi mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik FISIP USU terhadap tayangan Wide Shot di Metro TV tentang citizen journalism adalah responden memahami pengertian dari citizen journalism, dimana pengertian tayangan citizen journalism adalah sarana warga dalam keikutsertaan kegiatan jurnalistik, tayangan yang diliput langsung oleh warga, tayangan yang berisi kreasi warga dan tayangan yang dikirim oleh warga. 4. Reaksi mahasiswa terhadap tayangan Wide Shot mengenai citizen journalism adalah responden tertarik untuk menjadi citizen journalism. Saran 1. Program Wide Shot merupakan salah satu tayangan yang menyajikan citizen journalism, peneliti mengharapkan acara Wide Shot dapat ditingkatkan lagi dan kualitas isi acaranya tetap dipertahankan. 2. Mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik FISIP USU diharapakan untuk dapat lebih peka terhadap tayangan jurnalistik dan halhal yang juga berhubungan dengan jurusan mereka sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang jurnalisme, salah satunya yaitu citizen journalism atau jurnalisme warga. 3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang ingin meneliti dan mengembangkan penelitian mengenai tayangan citizen journalism. Daftar Referensi Buku Ardianto, Elvinaro. 2004. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika Mulyana, D. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. M.Romli, Asep Syamsul. 2005. Jurnalistik Online. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia. Mondry. 2008. Pemahan Teori dan Praktek Jurnalistik. Malang : Universitas Brawijaya Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Press. Nugraha, Pepih. 2012. Citizen Journalism, Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur _______.2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers

8

Rakhmat, Jalaludin, 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Silalahi, Uber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama Singarimbun, M dan Sofyan, E. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta : PT.Pustaka LP3ES Indonesia. Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Sumadiria, Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. ______________. 2005. Jurnaslistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Suyawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia West, Richard. Turner, Lynn. 2006. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika. Yosef, Jani. 2008. To Be A Journalist: Menjadi Jurnalis TV, Radio dan Surat Kabar yang Profesional. Surabaya: Graha Ilmu. Sumber Lain : http://www.ciberdemocracia.net/recursos/texttosrelevantes/citizen.pdf (http://www.jdlasica.com/2003/08/07/what-is-parcipatory-journalsim/) http://www.poynter.org/uncategorized/69328/the-11-layers-of-citizen-journalism/ http://wideshot.metrotvnews.com Discussion paper prepared for the Carnegie‐Knight Conference on the Future of Journalism, Cambridge, MA June 20‐21, 2008. Etika. 2009. Jurnalisme Warga Mencerdaskan Masyarakat. Jakarta: Dewan Pers Etika No.70 Lasica, J.D. “Whats Is Participatory Journalism?” Online Journalism Review, 7 Agustus 2003. Majalah Kajian Media DICTIUM. (2008, November). CITIZEN JOURNALISM Wajah Media yang Berubah. Volume III

9