HUBUNGAN STATUS GIZI, ASUPAN ZAT GIZI MIKRO, DAN MINUMAN BERKAFEIN DENGAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 PAMEKASAN DAN SMAN 1 GALIS
SAKINAH ULFIYANTI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Status gizi, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Minuman Berkafein dengan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, 15 Agustus 2014 Sakinah Ulfiyanti NIM I14100041
ABSTRACT SAKINAH ULFIYANTI. The Correlation between nutritional status, micronutrient intake, and caffeine beverages with primary dysmenorrhoea of Adolescent School Girls at SMAN 1 Pamekasan and SMAN 1 Galis. Supervised by FAISAL ANWAR and KARINA RAHMADIA EKAWIDYANI This study was aimed to analyze correlation of nutritional status, menstrual characteristics, food consumption, and caffeine beverages to primary dysmenorrhoea of adolescent school girls at urban and rural high school. A cross sectional study of 53 girls at SMAN 1 Pamekasan and 35 girls at SMAN 1 Galis was conducted. The sample was determined by Sample random sampling based on inclusion criteria. Correlation test showed there was no significant correlation between menstrual characteristics, nutritional status, and macronutrient to primary dysmenorrhoea (p>0.05). While there was significant correlation between intake of vitamin B1 and primary dysmenorrhoea (p<0.05) there was no significant correlation between Zn, vitamin E, vitamin B6, and caffeine beverages with primary dysmenorrhoea (p>0.05). Keywords: caffeine, menstruation, nutritional status, primary dysmenorrhoea
ABSTRAK SAKINAH ULFIYANTI. Hubungan Status gizi, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Minuman Berkafein dengan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis. Dibimbing oleh FAISAL ANWAR dan KARINA RAHMADIA EKAWIDYANI Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, karakteristik menstruasi, konsumsi pangan, dan minuman berkafein terhadap dismenorea primer pada remaja putri di SMA perkotaan dan SMA perdesaan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 53 siswi SMAN 1 Pamekasan dan 35 siswi SMAN 1 Galis. Pengambilan sampel dengan cara Sample random sampling berdasarkan kriteria inklusi. Hasil uji korelasi antara karakteristik menstruasi, status gizi, dan zat gizi makro terhadap derajat dismenorea primer menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0.05). Sementara itu, terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi mikro (vitamin B1) dan derajat dismenorea primer (p<0.05). Berbeda halnya antara Zn, vitamin E, vitamin B6, dan minuman berkafein terhadap derajat dismenorea primer yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (P>0.05). Kata kunci: dismenorea primer, kafein, menstruasi, status gizi,
HUBUNGAN STATUS GIZI, ASUPAN ZAT GIZI MIKRO, DAN MINUMAN BERKAFEIN DENGAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 PAMEKASAN DAN SMAN 1 GALIS
SAKINAH ULFIYANTI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Hubungan Status gizi, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Minuman Berkafein dengan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis Nama : Sakinah Ulfiyanti NIM : I14100041
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Faisal Anwar, MS Pembimbing I
dr Karina Rahmadia Ekawidyani, M Sc Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Rimbawan Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, pencipta semesta alam yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya, begitu banyak kemudahan dalam hidup penulis hingga mampu menyelesaikan penelitian ini. Judul yang dipilih ialah Hubungan status gizi, asupan zat gizi mikro, dan minuman berkafein dengan dismenorea primer pada remaja putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Mei 2014 di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof Dr Ir Faisal Anwar, MS dan Ibu dr Karina Ekawidyani, M Sc selaku pembimbing pertama dan kedua yang telah memberikan banyak masukan baik bersifat teori maupun praktek. 2. Ibu Dr Katrin Roosita, SP, M Si selaku dosen pemandu seminar dan penguji skripsi yang telah memberikan koreksian dan saran demi perbaikan skripsi 3. Pihak DIKTI yang telah memberikan beasiswa bidik misi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah selama 4 tahun dengan baik. 4. Bapak (Suyanto), Ibu (Arba’iyah), dan adik tercinta (Roihan) atas perhatian dan kasih sayangnya. 5. Para pembahas seminar (ita, lilis, imel, dan ambar) yang telah memberikan banyak masukan dan perbaikan untuk terselesainya skripsi ini. 6. Bapak Sutrisno dan seluruh keluarga besar SMAN 1 Pamekasan atas keramahan dan kesediaan dalam membantu kelancaran penelitian. 7. Ibu Susilawati Widiarsih dan seluruh keluarga besar SMAN 1 Galis atas keramahan dan kesediaan dalam membantu kelancaran penelitian. 8. Sahabat dekat (Fitriana Astuti dan Sulistyawati) atas bantuannya selama proses pengambilan data. Dila, Nai, Dita, Farida, Hayu, Isna, Desy, Ega, Fani, Umami dan semua teman-teman Gizi Masyarakat 47 atas do’a, dukungan, dan dorongan semangat dalam penulisan penelitian ini 9. Teman-teman Escifion yang banyak memberikan inspirasi dan pembelajaran kehidupan selama 7 tahun terakhir. Penulis sadar bahwa tulisan dalam skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran maupun kritik yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua pihak. Semoga penelitian ini bermanfaat.
Bogor, 15 Agustus 2014 Sakinah Ulfiyanti
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan
3
Manfaat
3
KERANGKA PEMIKIRAN
3
METODE PENELITIAN
5
Desain, Tempat dan Waktu
5
Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
5
Jenis dan Pengumpulan Data
6
Pengolahan Data dan Analisis Data
7
Definisi Operasional
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Gambaran Umum Sekolah
11
Karakteristik Subjek Penelitian
12
Karakteristik Keluarga
13
Pengetahuan Gizi
14
Status Gizi
15
Karakteristik Menstruasi
16
Dismenorea Primer
17
Konsumsi Kafein
20
Konsumsi Pangan
21
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Konsumsi Pangan
26
Hubungan Konsumsi Pangan dan Status Gizi
26
Hubungan Status Gizi dan Karakteristik Menstruasi
27
Hubungan Karakteristik Menstruasi dan Derajat Dismenorea Primer
27
Hubungan Status Gizi dan Dismenorea Primer
28
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Derajat Dismenorea Primer
28
Hubungan Asupan Zat Gizi Mikro dan Derajat Dismenorea Primer
28
Hubungan Asupan Minuman Berkafein dan Derajat Dismenorea Primer
29
SIMPULAN DAN SARAN
29
Simpulan
29
Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
34
RIWAYAT HIDUP
2
DAFTAR TABEL 1 Jenis dan cara pengumpulan data primer 2 Jenis dan cara pengumpulan data sekunder 3 Pengkategorian variabel penelitian 4 Karakteristik subjek penelitian 5 Karakteristik keluarga subjek 6 Pengetahuan gizi di SMA perkotaan dan perdesaan 7 Status gizi di SMA perkotaan dan perdesaan 8 Karakteristik menstruasi subjek penelitian di SMA perkotaan dan perdesaan 9 Dismenorea subjek penelitian di SMA perkotaan dan perdesaan 10 Hari saat subjek penelitian SMA perkotaan dan perdesaan mengalami dismenorea 11 Derajat dismenorea primer SMA perkotaan dan perdesaan 12 Gangguan dismenorea primer SMA perkotaan dan perdesaan 13 Cara mengatasi dismenorea primer SMA perkotaan dan perdesaan 14 Informasi cara mengatasi dismenorea primer SMA perkotaan dan perdesaan 15 Frekuensi konsumsi kafein 16 Jenis kafein yang dikonsumsi 17 Rata-rata asupan dan tingkat kecukupan subjek di SMA perkotaan dan perdesaan 18 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKE 19 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKP 20 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKL 21 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKZn 22 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKVitamin E 23 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKVitamin B1 24 Sebaran subjek penelitian berdasarkan persentase TKVitamin B6
7 7 8 12 13 15 15 16 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 23 23 24 25 25 26
DAFTAR GAMBAR 1.
Kerangka penelitian
5
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2.
Kuisioner Dokumentasi penelitian
35 42
PENDAHULUAN Latar Belakang Wanita Usia Subur (WUS) yang berusia 12-49 tahun, tidak hamil, dan belum mengalami menopause setiap bulannya akan mengalami siklus menstruasi. Menstruasi merupakan proses biologis yang berhubungan dengan kematangan seks, kesuburan, dan kesehatan tubuh (Glasier 2005). Saat menstruasi, wanita sering mengalami beberapa permasalahan diantaranya rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dismenorea. Dismenorea menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas sehingga secara tidak langsung akan mengganggu produktivitas (Khorsidi 2003). Dismenorea merupakan permasalahan ginekologi utama yang paling sering dikeluhkan oleh remaja (French 2008) dan yang paling umum terjadi adalah dismenorea primer (Zukri et al. 2009). Sekitar 70-90% kasus dismenorea terjadi di usia remaja (Singh et al. 2008). Remaja yang mengalami dismenorea akan terpengaruh aktivitas akademis dan sosialnya (Antao et al. 2005). Hal ini dibuktikan dengan penelitian Kurniawati (2008) yang menunjukan bahwa dismenorea mempengaruhi aktivitas siswi SMK Batik 1 Surakarta, dari 85 siswi yang menjadi responden penelitian 61.7% di antaranya mengalami penurunan aktivitas. Dismenorea primer mirip seperti kejang spasmodik, yang dirasakan pada perut bagian bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Nyeri dapat disertai mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah, iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya. Nyeri mulai dirasakan pada 24 jam pertama menstruasi dan bisa bertahan selama 48-72 jam (Baradero et al. 2006). Banyak studi yang telah dilakukan untuk mengetahui kejadian dismenorea primer. Di Nigeria, prevalensi dismenorea primer pada remaja sebesar 53% (Loto et al. 2008). Di Indonesia, kejadian dismenorea cukup besar. Menurut Glasier (2005) dalam Novia dan Puspitasari (2008), prevalensi dismenorea primer di Indonesia sebesar 60-70%. Hasil penelitian Utami (2003) terhadap siswa SMA di Bogor dan Jakarta menunjukkan bahwa sebanyak 79.8% remaja putri mengalami keluhan menjelang menstruasi dan 82.1% mengalami keluhan saat menstruasi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, prevalensi dismenorea pada remaja putri sebesar 38.3%, sedangkan angka kejadian dismenorea di wilayah Madura belum ada angka pasti. Penyebab dismenorea primer sampai saat ini masih belum jelas. Beberapa teori menyebutkan bahwa kontraksi miometrium akan menyebabkan iskemia pada uterus sehingga menyebabkan rasa nyeri. Beberapa faktor telah diidentifikasi untuk mengetahui faktor risiko dismenorea primer. Adapun yang termasuk di dalamnya adalah faktor usia (Zukri et al. 2009). Puncak kejadian dismenorea primer berada pada rentang usia remaja menuju dewasa muda yaitu umur 15-25 tahun dan akan menurun setelah melewati rentang usia tersebut (Nathan 2005). Selain itu, faktor risiko lainnya adalah berat badan (Zukri et al. 2009). Menurut penelitian Ningrum (2009), obesitas berhubungan dengan kejadian dismenorea primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNS. Faktor risiko lain yang diduga berpengaruh terhadap dismenorea primer adalah panjang siklus menstruasi, usia menarche (Zukri et al. 2009) dan lamanya menstruasi (Loto et al. 2008).
2
Penelitian mengenai hubungan dismenorea dengan kebiasaan asupan makanan masih belum banyak diteliti, terutama asupan mikronutrien diantaranya seng, vitamin E, vitamin B1, dan vitamin B6. Padahal kebiasaan makan diduga memiliki pengaruh terhadap kejadian dismenorea (Fujiwara 2007). Vitamin E dapat mengurangi nyeri menstruasi melalui hambatan terhadap biosintesis prostaglandin, sedangkan vitamin B1 dan B6 dapat membawa zat anti depresan pada tubuh saat menstruasi (Nursafitri 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Eby (2006) pada remaja putri usia 17 tahun di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi suplemen seng sebesar 31 mg/hari selama 1–4 hari pada awal menstruasi dapat menghilangkan gejala tekanan nyeri menstruasi. Di sisi lain perilaku mengonsumsi kafein semakin banyak ditemukan pada remaja dan dewasa muda. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya popularitas minuman berenergi dan minuman ringan yang mengandung kafein (McIlvain 2008). Whalen et al (2008) menyatakan bahwa 75-98% golongan muda berusia hingga 18 tahun mengonsumsi minimal satu minuman berkafein setiap hari (Morgan et.al 1982) dengan 31% mengonsumsi minuman berkafein lebih dari dua gelas per hari (National Sleep Foundation 2006). Konsumsi kafein berlebih juga dapat meningkatkan kejadian dismenorea. Menurut Dianamawih (2003) kafein dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan otot uterus. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis hubungan antara status gizi, asupan zat gizi mikro, dan minuman berkafein terhadap kejadian dismenorea primer pada remaja putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan pokokpokok permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perbandingan kejadian dismenorea primer pada remaja putri kota dan desa yang diwakili oleh SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis? 2. Apakah terdapat hubungan yang siginifikan antara karakteristik menstruasi dengan kejadian dismenorea primer pada siswi SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis 3. Apakah terdapat hubungan yang siginifikan antara status gizi dengan kejadian dismenorea primer pada siswi SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis? 4. Apakah terdapat hubungan yang siginifikan antara kebiasaan konsumsi kafein dengan kejadian dismenorea primer pada siswi SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis? 5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi makro dengan kejadian dismenorea primer pada SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis? 6. Apakah terdapat hubungan yang siginifikan antara asupan zat gizi mikro (Zn, vitamin E, B1, dan B6) dengan kejadian dismenorea primer pada siswi SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis?
3 Tujuan
Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi, asupan zat gizi mikro, dan minuman berkafein dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui karakteristik subjek (usia dan uang saku) dan karakteristik keluarga (besar keluarga, pendidikan orang tua, dan pendapatan). 2. Menilai tingkat pengetahuan gizi subjek 3. Menilai karakteristik menstruasi, meliputi usia menarche, lama menstruasi, dan panjang siklus menstruasi 4. Menilai status gizi subjek 5. Menilai asupan zat gizi makro dan mikro (Zn, vitamin E, B1, dan B6) serta kebiasaan konsumsi minuman berkafein 6. Membandingkan kejadian dismenorea primer pada remaja putri kota dan desa yang diwakili oleh SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis. 7. Menganalisis hubungan pengetahuan gizi dengan konsumsi pangan, hubungan konsumsi pangan dengan status gizi, dan hubungan status gizi dengan karakteristik menstruasi. 8. Menganalisis hubungan status gizi, karakteristik menstruasi, asupan zat gizi mikro (Zn, vitamin E, B1, dan B6), dan konsumsi kafein dengan kejadian dismenorea primer.
Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi tentang dismenorea primer di Madura khususnya Pamekasan sehingga dapat dilakukan tindakan perawatan dan pencegahan yang paling tepat dalam mengurangi dismenorea primer untuk mengurangi morbiditas saat menstruasi beserta dampak yang ditimbulkan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai kejadian dismenorea primer di SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis serta mengetahui hubungan status gizi, asupan zat gizi mikro (Zn, vitamin E, B1, dan B6), dan konsumsi minuman berkafein dengan kejadian dismenorea pada remaja putri.
KERANGKA PEMIKIRAN Masa remaja adalah masa puncak pertumbuhan seseorang. Pada usia ini, aktivitas fisik tergolong tinggi, sehingga remaja memerlukan kondisi kesehatan fisik dan emosional yang maksimal agar mampu melakukan aktivitas yang padat. Remaja puteri memerlukan perhatian lebih karena setiap bulannya kehilangan
4
darah melalui proses menstruasi, sehingga rentan terjadi gangguan akibat kekurangan zat gizi apabila asupan zat gizi dan kesehatannya tidak dijaga. Peristiwa menstruasi ditentukan oleh proses somato-psikik dan bersifat kompleks yang meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi, dan psikososial. Menstruasi tidak hanya sekedar keluarnya darah dari vagina, tetapi juga disertai gangguan fisik dan mental. Keluhan utama yang dihadapi remaja wanita menjelang dan saat menstruasi adalah kram di bawah perut (Hardinsyah 2004). Keluhan ini disebut dengan kejadian dismenorea primer. Remaja yang mengalami dismenorea primer akan mengalami kontraksi dari miometrium yang diinduksi oleh prostaglandin tanpa adanya kelainan patologis pelvis. Dismenorea primer akan meningkatkan produksi prostaglandin oleh endometrium. Pelepasan prostaglandin terbanyak selama menstruasi didapati pada 48 jam pertama dan berhubungan dengan beratnya gejala yang terjadi. Prostaglandin F2α (PGF2α) adalah perantara yang paling berperan dalam terjadinya dismenorea primer. Prostaglandin ini merupakan stimulan kontraksi miometrium yang kuat serta efek vasokontriksi pembuluh darah. Peningkatan PGF2α dalam endometrium diikuti dengan penurunan progesteron pada fase luteal sehingga membuat membran lisosomal menjadi tidak stabil dan melepaskan enzim lisosomal. Peningkatan kadar prostaglandin ini mengakibatkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan sehingga menyebabkan nyeri pada saat menstruasi (Baradero et al. 2006). Dismenorea primer dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya dismenorea yaitu konsumsi pangan (Fujiwara 2007), status gizi (Zukri et al 2009), keturunan, konsumsi kafein (Dianamawih 2003), keadaan psikis, aktivitas fisik, dan usia menarche (Loto et al 2008). Namun keadaan psikis, aktivitas fisik, dan faktor keturunan tidak diteliti oleh penulis. Penyebab langsung dari kejadian dismenorea primer pada penelitian ini adalah status gizi, karakteristik menstruasi, kebiasaan konsumsi minuman berkafein, dan konsumsi pangan meliputi zat gizi makro dan mikro. Zat gizi mikro yang diteliti adalah seng, vitamin B1, vitamin E, dan vitamin B6. Asupan kafein dapat dilihat dari jenis dan jumlah minuman yang dikonsumsi sehingga akan dapat diestimasikan jumlah dan frekuensinya dalam satu hari. Karakteristik menstruasi meliputi usia menarche, lama dan panjang siklus menstruasi. Keseimbangan hormon setelah terjadinya menarche akan mempengaruhi menstruasi-menstruasi berikutnya. Kondisi keteraturan dan kesehatan tubuh saat menstruasi juga sangat mempengaruhi terjadinya dismenorea. Penyebab tidak langsung yang mempengaruhi dismenorea primer adalah pengetahuan gizi. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin luas ilmu pengetahuan yang dimiliki. Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi segala kegiatan baik dalam pola pikir maupun aktivitas dalam menjaga kesehatannya (Notoatmodjo 2003). Berikut gambar kerangka pemikiran penyebab langsung dan tidak langsung dismenorea primer dan variabel-variabelnya.
5
Karakteristik Keluarga Besar keluarga Pendidikan orangtua Pendapatan orangtua
Karakeristik Subjek Usia Jumlah uang saku Pengetahuan gizi Konsumsi pangan dan kebiasaan konsumsi kafein
Status gizi
Karakteristik menstruasi Usia menarche Lama menstruasi Panjang siklus menstruasi
Dismenorea primer Keterangan :
: : : :
Variabel yang diteliti Hubungan antar variabel Hubungan antar variabel yang tidak diteliti
Gambar 1 Kerangka penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Pamekasan sebagai perwakilan sekolah yang ada di kota dan SMAN 1 Galis sebagai perwakilan sekolah yang ada di desa. Penelitian berlangsung pada bulan April sampai Mei 2014.
Jumlah dan Cara Penarikan Subjek Populasi penelitian ini adalah siswi kelas 10 SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis yang mengalami dismenorea. Subjek penelitian diambil dengan cara screening terlebih dahulu kepada seluruh siswi SMAN 1 Pamekasan dan
6
SMAN 1 Galis, setelah itu diperoleh populasi siswi yang mengalami dismenorea dari hasil screening kemudian dilakukan pengambilan sampel yang mengalami dismenorea dengan cara Sample random sampling. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah subjek pernah mengalami dismenorea selama 3 bulan terakhir (Februari-April), subjek berusia 15-16 tahun, merupakan siswi kelas X, dan bersedia mengikuti penelitian. Perhitungan subjek penelitian didapatkan dari rumus berikut: n=
n=
NZ2 pq Nd2 + Z2 pq
NZ2 p(1-p) Nd2 + Z2 p(1-p)
(Lemeshow S & David WH 1997) Dimana: n = Besar subjek N = Jumlah populasi siswi kelas 10 SMAN 1 Pamekasan dan SMAN 1 Galis yang mengalami dismenorea. Z(1-α/2) = Tingkat signifikansi pada 95% (α = 0.05) = 1.96 p = proporsi remaja putri yang mengalami dismenorea (0,38) d = presisi/tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0.05) Populuasi dismenorea primer di SMAN 1 Pamekasan adalah 58 siswi dan SMAN 1 Galis 37 siswi. Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan jumlah subjek penelitian minimal yang diperlukan adalah 50 siswi SMAN 1 Pamekasan dan 33 siswi SMAN 1 Galis. Namun subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 53 siswi SMAN 1 Pamekasan dan 35 siswi SMAN 1 Galis. Jadi total seluruh subjek yang harus diambil adalah 88 siswi yang mengalami dismenorea.
Jenis dan Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. data primer meliputi karakteristik subjek, karakteristik keluarga, pengetahuan gizi, status gizi, konsumsi pangan dan kafein, serta karakteristik menstruasi. Data sekunder meliputi gambaran umum tempat penelitian dan jumlah siswa kelas 10. Berikut merupakan variabel dan cara pengumpulan data primer dan sekunder yang disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
7
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data primer No
Variabel
Data Usia Uang saku
Cara Pengumpulan Data
1
Karakteristik subjek
2
Karakteristik menstruasi
3
Karakteristik keluarga
4
Pengetahuan gizi
Pengetahuan gizi
5
Konsumsi kafein
Kebiasaan konsumsi minuman Menggunakan yang mengandung kafein kuesioner
6
Konsumsi pangan
Usia menarche Panjang siklus menstruasi Lama menstruasi Besar keluarga Pendidikan orangtua Pendapatan orang tua
Menggunakan kuesioner Menggunakan kuesioner Menggunakan kuesioner Menggunakan kuesioner
Metode FFSQ dengan Jumlah asupan E, P, L, Zn, menggunakan Vitamin E, B1, B6 kuesioner
7
Status gizi
IMT/U
8
Dismenorea primer
Tingkat keluhan
Pengukuran langsung BB menggunakan timbangan digital.Pengukuran langsung TB menggunakan microtoice Menggunakan kuesioner
Tabel 2 Jenis dan cara pengumpulan data sekunder No 1
Variabel Letak geografis
Jenis Data Lokasi Sekolah
Cara Pengumpulan Data Arsip data sekolah
2
Gambaran umum
Keadaan umum sekolah
Arsip data sekolah
8
Pengolahan Data dan Analisis Data Data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner dan pengukuran dianalisis secara deskriptif inferensia. Data sekunder yang diperoleh melalui data arsip sekolah dianalisis secara deskriptif. Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning, dan analisis. Data diolah dengan menggunakan program komputer SPSS 16. Data konsumsi pangan yang diperoleh dari FFSQ meliputi frekuensi makan dan ukuran porsi pangan. Jenis dan jumlah pangan dikonversi menjadi jumlah zat gizi yang dikonsumsi subjek serta tingkat kecukupan energi dan zat gizi lainnya. Jumlah pangan yang dikonsumsi subjek dikonversi menjadi berat dalam gram kemudian dihitung asupan energi dan zat gizi lainnya menggunakan Nutrisurvey versi Indonesia, untuk asupan kafein dari minuman siap saji diperoleh dari penelitian Sianturi (2001) tentang kandungan kafein pada berbagai macam minuman. IMT/U diolah dengan menggunakan WHO Antro plus. Berikut ini merupakan pengkategorian variabel penelitian yang disajikan pada Tabel 3 Tabel 3 Pengkategorian variabel penelitian No 1.
Varibael Pengetahuan (Khomsan 2000)
2.
Status gizi (WHO IMT/U
3.
Uang saku
4
Akses informasi
5.
Pendidikan orang tua
6.
Pendapatan per (BPS Jatim 2012)
7.
Besar keluarga (BKKBN 2005)
8.
Tingkat kecukupan Energi, Protein (Gibson 2005)
gizi
2007)
kapita
Kategori pengukuran Kurang <60% Sedang 60-80% Baik >80% Sangat kurus (<-3 SD) Kurus (-2 SD ≤ z-score < -3 SD Normal (-2 SD < z-score < +1 SD) Overweight (+1 SD ≤ z-score <+2 SD) Obesitas (+2 SD ≤ z-score<+3 SD) Rp 2 000-Rp 8 000 Rp 8 000-Rp 14 000 Rp 14 000-Rp 20 000 Ibu Teman Media elektronik Media cetak SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma Sarjana/Pascasarjana