HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG

Download nyeri nonfarmakologi yang dikenal sebagai imajinasi terbimbing yang dikembangkan dengan berbagai teknik salah satunya adalah hipnosis. Tekn...

0 downloads 870 Views 142KB Size
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN Siti Choiriyah1) , Kartika Sari2), Ari Andayani3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo

Abstract Latar belakang persalinan adalah proses yang normal dan setiap mengharapkan persalinannya berjalan lancar. Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan. Desain penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang pada bulan Juni 2016 sebanyak 22 ibu dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji fisher”s exact. Hasil penelitian sebagian besar pengetahuan responden cukup sebanyak 11 responden (50,0%), baik sebanyak 9 responden (40,9%) dan kurang sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian besar responden berminat dilakukan hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinannya sebanyak 18 responden (81,8%) dan yang tidak berminat 4 responden (18,2%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang dengan nilai p= 0,026. Saran bidan diharapkan meningkatkan pemberian konseling tentang teknik-teknik mengurangi nyeri persalinan terutama metode hypnobirthing sehingga ibu berminat untuk dilakukan metode hypnobirthing. Keywords: Pengetahuan, minat, hypnobirthing

1.

PENDAHULUAN

Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Rohani, 2011). Harapan setiap ibu hamil proses persalinannya akan berjalan normal, aman dan nyaman baik bagi ibu sendiri maupun bayinya. Hypnobirthing, metode Persalinan Tanpa Rasa Sakit, cara ini memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut dan cepat. The American Medical Association menyetujui terapi dengan menggunakan metode hipnotis, tetapi metode terapi ini belum banyak diketahui masyarakat (Mongan, 2007; McGlynn, 2007).

132 | Prosiding

Metode hipnosis yang dapat dilakukan mulai masa kehamilan dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan ketakutan. Dasar dari metode ini sebenarnya sudah dikenal dalam salah satu managemen nyeri nonfarmakologi yang dikenal sebagai imajinasi terbimbing yang dikembangkan dengan berbagai teknik salah satunya adalah hipnosis. Teknik hipnosis dapat membantu merilekkan otot-otot, sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Teknik hipnosis merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan oleh ibu hamil untuk memperoleh ketenangan saat menghadapi kehamilan dan persalinan (Bramantyo, 2003). Hypnobirthing merupakan paradigma baru, teknik ini mudah untuk dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat, dan petunjuk cara rileksasi alami tubuh. Masih banyak orang menerima metode hypnobirthing,

terutama orang berfikir hipnosis adalah suatu kondisi yang membuat manusia tidak menyadari apa yang dilakukan, karena hipnosis kerap digunakan dalam kejahatan (Andriana, 2007, Rinie, 2008). Hypnobirthing sering disebut juga dengan hipnosis persalinan, yaitu upaya penggunaan hipnosis untuk memperoleh persalinan yang lancar, aman dan nyaman. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat (Maryunani, 2010). Persalinan dengan metode hipnosis dalam kehamilan dan persalinan disebut hypnobirthing. Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan. Hipnoterapi sendiri merupakan fenomena ilmiah yang memiliki penelitian berbasis bukti (evidence based) dan pengaturan etik. Beberapa negara bahkan sudah terdapat berbagai institusi professional yang aktif dalam edukasi dan aplikasi hipnoterapi, misalnya American Society of Clinical Hypnosis dan Perhimpunan Hipnoterapi Medis Indonesia. Efek terapeutik dari hipnotis pun telah mendapatkan pengakuan dari British Medical Associtation (BMA), American Medical Associtaion (AMA), serta berbagai lembaga Australia dan India. Angka keberhasilan hypnobirthing menurut Yessie (2013) adalah 85%. Profesi bidan tantangannya adalah melayani masyarakat dari berbagai status sosial, mereka mengharapkan suatu pelayanan yang memenuhi harapan dan keinginannya, sehingga mereka merasa puas. Bidan harus mampu memberikan apa yang mereka butuhkan, tentunya sesuai dengan kewenangan dan kemampuan bidan. Apabila dalam pelayanan kebidanan bidan tersebut

dilengkapi dengan keterampilan hipnosis dan dapat bekerjasama dengan calon ibu melahirkan niscaya akan membantu mengurangi trauma akibat persalinan, karena melahirkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks, perlu kesiapan mental dan semangat yang besar, ketenangan dan keyakinan kuat untuk melahirkan bayi secara alami, di samping syarat proses persalinan normal secara medis terpenuhi (Fatoni, 2007 ; Tuschhoff, 2006). Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang jumlah ibu hamil yang melakukan ANC pada bulan September sampai 2 November 2015 sebanyak 61 ibu hamil dimana ibu hamil TM III sebanyak 26 ibu hamil. Kemudian peneliti melakukan wawancara pada 5 orang ibu hamil dan ditanyakan bagaimanakah cara mengatasi rasa nyeri saat bersalin, ibu belum mengetahui teknik hypnobirthing dan menjawab untuk mengurangi nyeri dengan tiduran, nafas panjang dan dipijat atau dielus-elus. Ketika ditanya apakah ibu berminat mencoba teknik hypnobirthing 3 ibu berminat dan 2 ibu mengatakan apa adanya saja karena persalinan proses yang wajar bila sakit. Bidan Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb dalam melakukan asuhan kepada ibu bersalin melakukan teknik hypnobirthing sejak Desember tahun 2013 teknik ini digunakan untuk membantu ibu mengurangi nyeri persalinan walaupun ibu tidak tahu bahwa itu adalah teknik hypnobirthing. Teknik hypnobirthing yang dilakukan bidan dapat mengurangi nyeri persalinan tetapi ibu masih ada yang kurang berminat disebabkan pengetahuannya yang masih kurang, sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden Menambah pengetahuan ibu tentang teknik relaksasi dan hipnosis diri sendiri untuk menghilangkan stres dan rasa takut yang mengiringi proses persalinan dan digantikan dengan rasa damai, tenang dan percaya diri. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai Prosiding | 133

masukan bagi bidan dalam meningkatkan pelayanan asuhan pada ibu hamil dan bersalin dan menentukan teknik yang tepat untuk pasien. 2.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd.Keb Pudak Payung Semarang pada bulan Mei-Juni 2016 sebanyak 22orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Hasil penelitian sebanyak 22 responden. Instrumen yang digunakan pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data ini peneliti menggunakan analisis univariate dan dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisis bivariat menggunakan uji fisher”s exact. 3.

8 responden (36,4%) dan pendidikan dasar sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian responden tidak bekerja sebanyak 12 responden (54,4%) dan bekerja sebanyak 10 responden (45,5%).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 22 responden adalah sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi frekuensi umur ibu hamil di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang Karakteristik Umur (tahun) < 20 20-35 >35

Frekuensi

Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total

Persentase (%) 9,1 50,0 40,9 100,0

2 11 9 22

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden cukup sebanyak 11 responden (50,0%), baik sebanyak 9 responden (40,9%) dan kurang sebanyak 2 responden (9,1%). Tabel 3. Distribusi frekuensiminat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd.Keb Pudak Payung Semarang Minat Tidak berminat Berminat Total

Persentase (%) 18,2 81,8 100,0

Frekuensi 4 18 22

Persentase (%)

0 20 2

0,0 90,9 9,1

Pendidikan Dasar Menengah Tinggi

2 12 8

9,1 54,5 36,4

Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja

12 10

54,5 45,5

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berminat dilakukan hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinannya sebanyak 18 responden (81,8%) dan yang tidak berminat 4 responden (18,2% Tabel 4 Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang

Tabel di atasa menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden antara 20-35 tahun sebanyak 20 responden (90,9%), > 35 tahun Pengetahuan sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian besar Kurang pendidikan responden adalah menengah sebanyak Cukup Baik 12 responden (54,5%), pendidikan tinggi sebanyak Jumlah

134 | Prosiding

Frekuensi

Minat Berminat Tidak f % f % 2 100,0 0 0 2 18,2 9 81,8 0 0 9 100,0 4 18,2 18 81,8

Jumlah f 2 11 9 22

p % 100,0 0,004 100,0 100,0 100,0

Tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang pengetahuannya kurang semua tidak berminat sebanyak 2 responden (100,0%), responden yang berpengetahuan cukup sebagian besar berminat sebanyak 9 responden (81,8%) dan responden yang berpengetahuan baik semua berminat sebanyak 9 responden (100,0%). Dikarenakan uji chi square tidak memenuhi syarat karena ada 4 cell yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5, maka dilakukan merger cell dengan pengabungan cell dan digunakan uji fisher”s exact dan didapat nilai p 0,026 <  =0,05 yang artinya Ha diterima sehingga ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden cukup sebanyak 11 responden (50,0%), baik sebanyak 9 responden (40,9%) dan kurang sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian besar pengetahuan responden cukup disebabkan 50,0% responden telah mengerti bahwa Hypnobirthing adalah memasukkan pikiran positif ke diri ibu dengan membayangkan dan mengucapkan hal positif dan menyenangkan, bisa dilakukan kapan saja dan membuat responden mengerti bahwa dengan hipnosis, ibu hamil menjadi tidak takut menghadapi kelahiran bayinya karena hypno dapat mengurangi nyeri persalinan. Hal ini dapat dilihat dari 86,4 % responden menjawab benar pertanyaan tentang “dimana ibu mengetahui bahwa bila dilakukan hypnobirthing ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin”. Pada saat hypnobirthing ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin, ibu merasakan ketenangan dan kenyamanan proses melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaannya, mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan, bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat (Chandyy, 2011) dan pertanyaan tentang “dimana responden mengetahui bahwa menarik nafas berkali-kali akan mengembalikan pasien kembali sadar akan lingkungan”. Menarik

nafas panjang dan menghembuskan beberapa kali akan mengembalikan pikiran anda kembali sadar pada lingkungan sekitar (Mongan, 2007). Hasil penelitian masih ditemukan responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing. Pengetahuan kurang disebabkan 40,9% menjawab salah pertanyaan tentang manfaat hypnobirthing bagi bayi akan merasakan damai yang berguna bagi perkembangan jiwanya. Menurut Aprillia (2010) ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin ketika ibu hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual quotient), pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormonhormon yang seimbang kejanin melalui plasenta dan 45,5% menjawab salah pertanyaan tentang “makin mudah berkonsentrasi ibu semakin mudah ibu berfokus”. Konsentrasi pikiran sebelum mulai mempraktikan Hypnobirthing, anda perlu melatih cara pikiran anda berkonsentrasi. Karena, makin mudah anda berkonsentrasi dan berfokus, makin lancar pula proses latihan Hypnobirthing (Mongan, 2007). Rendahnya pengetahuan responden dipengaruhi oleh pendidikan responden. Sebagian besar pendidikan responden adalah menengah sebanyak 12 responden (54,5%), pendidikan tinggi sebanyak 8 responden (36,4%). Responden dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi dan lebih mudah menalar dibandingkan responden dengan tingkat pendidikan menengah dan dasar. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan tinggi, orang tersebut cenderung lebih mudah menerima informasi baru.Sebaliknya, jika seseorang mempunyai tingkat pendidikan dasar, orang tersebut cenderung sulit menerima informasi baru. Pendidikan dasar responden sebanyak 2 responden (9,1%). Pengetahuan seseorang yang didapat dari proses belajar selain diperoleh dari hasil penggunaan indra yang mempunyai nilai sendiri. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai media Prosiding | 135

masa media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan responden yang kurang tentang hypnobirthing juga disebabkan hipnosis merupakan terapi yang baru diterapkan kepada ibu hamil, sehingga sebagian besar ibu hamil belum mendapatkan informasi tentang hypnobirthing. Selain itu pekerjaan ibu yang memungkinkan mendapatkan informasi dapat mempengaruhi pengetahuan ibu. Wawan dan Dewi (2011) menyatakan pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan merupakan cara mencari nafkah yang berulang dan banyak tantangan. Bekerja pada umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Pengetahuan dapat pula dipengaruhi oleh kematangan seseorang. Hasil penelitian sebagian besar berumur 20-35 tahun sehingga telah cukup matang dalam pemikiran dan kematangan jiwa. Wawan dan Dewi (2011) menyatakan usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksasi alami tubuh). Teknik ini memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan (Terapi hypnobirthing hanya diberikan pada ibu hamil trimester III dan yang sudah mengikuti senam hamil. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan (Mongan, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berminat dilakukan hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinannyasebanyak 18 responden (81,8%) dan yang tidak berminat 4 responden (18,2%). Djali (2008) bahwa minat pada dasarnya merupakan 136 | Prosiding

penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukkan melalui pernyataan yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi pada aktivitas yang diminatinya (Hadi, 2008). Minat terhadap hypnobirthing dapat muncul bila ibu tertarik dan merasa membutuhkan hypnobirthing untuk menjaga kesehatannya. Menurut Rumini yang dikutip Widiyatmoko (2010), bahwa minat dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial, ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman kepribadian dan lingkungan. Menurut Gunarsa (2008), minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat merupakan dasar bagi prasangka, dan minat penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke arah sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat terbagi menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang berdasarkan atas pengalaman pribadi dan dinyatakan dalam minat yang ditimbulkan oleh minat (Hurlock, 2005). Dari hasil di atas, rendahnya minat responden sesuai dengan pernyataan Andriana (2007) yang mengatakan bahwa hypnobirthing merupakan paradigma baru. Namun, masih banyak orang belum bisa menerima konsep metode ini, terutama orang berfikir hipnosis adalah suatu kondisi yang membuat manusia tidak menyadari apa yang ia lakukan, karena hipnosis kerap digunakan dalam kejahatan. Sedikitnya minat ibu hamil terhadap metode relaksasi hypnobirthing ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan

manfaat dari hypnobirthing baik pada masa kehamilan, persalinan dan setelah bersalin. Selain itu, sosialisasi mengenai hypnobirthing dan sumber informasi yang didapat ibu hamil baik dari brosur atau artikel tentang hypnobirthing serta masih sedikitnya tenaga kesehatan bersertifikasi yang menerapkan metode hypnobirthing ini. Hasil penelitian ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang. Hal ini disebabkan responden yang pengetahuannya kurang semua tidak berminat sebanyak 2 responden (100,0%), responden yang berpengetahuan baik sebagian besar berminat sebanyak 18 responden (90,0%). Menurut Rumini yang dikutip Widiyatmoko (2010), bahwa minat dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial, ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman kepribadian dan lingkungan. Sedangkan menurut Hurlock dalam Widiyatmoko (2010), bahwa semua minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media massa dan aspek afektif dimana konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalamminat terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat Berkembang dari pengalaman pribadi dari minat orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari minat yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media masa terhadap kegiatan itu. Hasil penelitian didukung penelitian yang dilakukan oleh Triana (2014) dengan judul hubungan minat ibu hamil dengan metode relaksasi hypnobirthing di BPM Bidan Evi Pekanbaru mayoritas ibu hamil tidak berminat sebanyak 128 orang (67,7%) dan mayoritas ibu hamil tidak mengikuti metode relaksasi hypnobirthing sebanyak 168 orang (88,9%) dan dari hasil uji statistik terdapat hubungan yang signifikan antara minat ibu hamil dengan metode relaksasi hypnobirthing dengan p value 0,001. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing menyebabkan ibu tidak mengerti tentang manfaat dan tujuan hypnobirthing,

sehingga dapat menyebabkan munculnya minat yang negatif terhadap hypnobirthing. Rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin berdampak pada minat ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Romadhomah, dkk (2013) menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan minat ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM Ny. Mul Agus Grobogan menunjukkan bahwa ada hubungan hypnobirthing dengan tingkat kecemasan ibu hamil mengidentifikasi bahwa hypnobirthing sebagai teknik relaksasi yang dapat memberikan sugesti positif sehingga mampu meningkatkan ketenangan jiwa ibu hamil saat menjalani kehamilan dan juga melahirkan. Hasil penelitian ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan di BPM Primitiva Budi Nuryanti Amd. Keb Pudak Payung Semarang. Hal ini disebabkan responden yang pengetahuannya kurang semua tidak berminat sebanyak 2 responden (100,0%), responden yang berpengetahuan baik sebagian besar berminat sebanyak 18 responden (90,0%). Menurut Rumini yang dikutip Widiyatmoko (2010), bahwa minat dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial, ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman kepribadian dan lingkungan. Sedangkan menurut Hurlock dalam Widiyatmoko (2010), bahwa semua minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajaribaik di rumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis mediamassa dan aspek afektif dimana konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalamminat terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari minat orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari minat yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media masa terhadap kegiatan itu.

Prosiding | 137

Hasil penelitian didukung penelitian yang dilakukan oleh Triana (2014) dengan judul hubungan minat ibu hamil dengan metode relaksasi hypnobirthing di BPM Bidan Evi Pekanbaru mayoritas ibu hamil tidak berminat sebanyak 128 orang (67,7%) dan mayoritas ibu hamil tidak mengikuti metode relaksasi hypnobirthing sebanyak 168 orang (88,9%) dan dari hasil uji statistik terdapat hubungan yang signifikan antara minat ibu hamil dengan metode relaksasi hypnobirthing dengan p value 0,001. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing menyebabkan ibu tidak mengerti tentang manfaat dan tujuan hypnobirthing, sehingga dapat menyebabkan munculnya minat yang negatif terhadap hypnobirthing. Rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin berdampak pada minat ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Romadhomah, dkk (2013) menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan minat ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM Ny. Mul Agus Grobogan menunjukkan bahwa ada hubungan hypnobirthing dengan tingkat kecemasan ibu hamil mengidentifikasi bahwa hypnobirthing sebagai teknik relaksasi yang dapat memberikan sugesti positif sehingga mampu meningkatkan ketenangan jiwa ibu hamil saat menjalani kehamilan dan juga melahirkan. 4.

KESIMPULAN

Pengetahuan responden sebagian besar cukup sebanyak 11 responden (50,0%), baik sebanyak 9 responden (40,9%) dan kurang sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian besar responden berminat dilakukan hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinannya sebanyak 18 responden (81,8%) dan yang tidak berminat 4 responden (18,2%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan Payung Semarang dengan nilai p 0,026.

138 | Prosiding

5.

SARAN

Responden yang pengetahuannya kurang dan cukup diharapkan meningkatkan pengetahuannya dengan mencari informasi baik dari tenaga kesehatan ataupun media lain tentang hypnobirthing sehingga dapat meningkat pengetahuannya dan berminat untuk dilaksanakan metode ini untuk mengurangi nyeri persalinan. Bidan diharapkan meningkatkan pemberian konseling tentang teknik-teknik mengurangi nyeri persalinan termasuk metode hypnobirthing sehingga ibu berminat untuk dilakukan metode hypnobirthing. Bidan diharapkan memberikan hypnobirthing dan mengikuti seminar-seminar untuk meningkatkan ilmunya. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan penelitian yang terkait tentang hypnobirthing. 6.

REFERENSI

Andriana. 2007. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu populer kelompok gramedia. Aprilia. 2010. Rileks Nyaman dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta. Gagas Media Bramantyo. 2003. Melahirkan tanpa rasa sakit dan nyeri.Jakarta : Rinerka Swara. Cannddy. 2011. Persalinan tanpa rasa sakit. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fatoni. 2007. Persalinan Tanpa Rasa Sakit. http://www.Persalinan Tanpa rasa Sakit.htm. Hadi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Hurlock, EB. 2003. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Maryunani. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. CV. Trans Info Media. Mongan. 2007. Hypnobirthing. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Notoatmodjo. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Rohani. 2011. Asuhan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika. Romadhomah. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hypnobirthing Dengan Sikap Ibu Hamil Terhadap Terapi

Hypnobirthing di BPM Ny. Mul Agus Grobogan. Jurnal Kebidanan. Vol. 2 No. 2. ISSN: 2301- 8372. 2013. Universitas Muhammadiyah Semarang Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Triana. (2014). Hubungan Minat Ibu Hamil Dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing Di

Bpm Bidan Evi Pekanbaru. KTI. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru Indonesia Tuschhoff. 2006. Hypnobirthing. www.hypnobirthing.com Wawan dan Dewi. 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Medical Books.

Prosiding | 139