IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA

Download tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. ... struktur, hubungan antar manusia, budaya organisasi dan fungs...

1 downloads 596 Views 187KB Size
Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan) Maya Angelia ABSTRAK Penelitian ini berjudul Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan). Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Organisasi, Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan yang masih aktif bekerja yakni berjumlah 62 orang. Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian (total sampling). Analisis data kuantitatif ini menggunakan metode statistik Koefisien Rho Spearman. Hasil uji hipotesis diperoleh angka 0,761. Hal ini berarti hipotesis yang diterima adalah Ha, yaitu “Terdapat Pengaruh antara Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan”. Hal ini menunjukkan bahwa Iklim komunikasi atasan dan karyawan sudah berjalan dengan kondusif. Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan sudah terpenuhi sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab masing-masing. Namun sebagian kecil dari karyawan merasa kurang sesuai dalam hal kebijakan perusahaan yang diberlakukan sehingga menyebabkan karyawan kurang loyal pada perusahaan tersebut. Kata kunci : Komunikasi organisasi, Iklim komunikasi, Kepuasan Kerja PENDAHULUAN Komunikasi merupakan suatu aktivitas dasar manusia yang disebut makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Komunikasi dikatakan sebagai kebutuhan primer dan sangat fundamental bagi setiap manusia yang selalu berkeinginan untuk berbicara, mengirim dan menerima informasi, serta berbagi pengalaman sarana untuk mencapai tujuannya (Aw, 2011: 1). Tanpa adanya komunikasi maka ide, pikiran dan perasaan tidak dapat diartikan pada orang lain. Praktik komunikasi dapat berjalan dengan sukses apabila pemaknaan yang sama atas pesan yang dipertukarkan mampu mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi dikenal sebagai komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi membahas tentang struktur, hubungan antar manusia, budaya organisasi dan fungsi organisasi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Dalam setiap aktivitasnya, setiap anggota 1

organisasi membangun sebuah relasi untuk menyampaikan informasi khususnya mengenai pekerjaan masing-masing. Organisasi juga dipandang sebagai suatu sistem proses informasi, dimana didalamnya setiap individu memerlukan lebih banyak berinteraksi dengan individu lain agar tingkat pemahaman yang diterima dalam berinteraksi memungkinkan setiap individu melaksanakan dengan baik pekerjaannya. Menurut hasil survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam organisasi berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan (http://akuinginsukses.com). Jika individu tidak mampu berkomunikasi dengan baik maka hubungan menjadi statis dan tidak dinamis. Hubungan yang tidak baik akan menyebabkan kesulitan dalam berorganisasi sehingga apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut tidak dapat terwujud. Organisasi atau perusahaan terus menerus menginginkan karyawannya memiliki kualitas yang lebih baik. Kesuksesan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya baik itu kualitas maupun kuantitas. Di dalam komunikasi organisasi mempunyai batasan dalam arus pesan yang sifat hubungannya saling bergantungan kepada orang yang terlibat didalamnya meliputi arus vertikal dan horizontal. komunikasi yang terjadi secara terus menerus memunculkan iklim komunikasi. Iklim komunikasi meliputi pengalaman dan persepsi karyawan, partisipasi dalam pembuatan keputusan, memberi dukungan, keterbukaan antara atasan dan bawahan, serta memberi motivasi dari atasan dalam kinerja karyawan tersebut (Muhammad, 2009: 85). Iklim negatif akan tercipta apabila setiap anggota organisasi didalam perusahaan jarang berinteraksi maka akan menciptakan suasana yang kaku, tetapi sebaliknya iklim yang positif akan terbentuk apabila anggota organisasi didalam perusahaan mampu berkomunikasi dan membina hubungan agar tercipta suatu tujuan bersama dalam peningkatan perusahaan dan menghasilkan suatu kepuasan kerja. Kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu kepada sikap individu terhadap pekerjaannya (Robbins, 2002: 36). Kepuasan dalam pengertian ini menunjukkan kepuasan kerja mencakup kepada bagaimana cara membangun kemajuan perusahaan dalam menawarkan prestasi dan merangsang kemajuan karyawan. Menciptakan suasana bersahabat serta memberikan keinginan dan kebutuhan para karyawan akan menimbulkan kepuasan kerja. Salah satu perusahaan yang menunjang kepuasan kerja adalah PT. Telkom. PT. Telkom merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Saat ini berada di urutan pertama, perusahaan menjadi lebih maju bukan hanya dilihat dari keuntungan yang didapat, banyaknya jumlah karyawan sampai dengan jumlah pendapatan karyawan juga merupakan salah satu pemacu perusahaan itu menjadi perusahaan terbesar (http://carapedia.com). Perusahaan ini mempunyai masingmasing Divisi yang telah disebarkan diseluruh Indonesia dan salah satunya adalah PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Perusahaan ini tidak akan bisa berhasil tanpa adanya manusia yang berkualitas didalamnya. Akan tetapi di zaman yang semakin canggih dan tekhnologi yang semakin maju berkurangnya intensitas untuk berkomunikasi secara tatap muka dalam memberikan tugas kepada bawahannya. Atasan memberikan tugas kepada bawahan menggunakan via e-mail dan ketika karyawan ingin menyampaikan suatu informasi kepada karyawan lain mereka juga berkomunikasi menggunakan via e-mail dan nota-dinas sehingga

2

para karyawan menimbulkan tidak adanya keterbukaan secara interpersonal antara atasan dan bawahan selain membicarakan masalah tugas yang diberikan. Untuk mempertahankan menjadi organisasi yang terbaik sangatlah penting untuk melakukan komunikasi dua arah, meningkatkan kualitas karyawan dengan partisipasi dalam pembuat keputusan dan memberikan kompensasi atas pekerjaan karyawan yang sangat berpotensial dalam kemajuan perusahaan serta menciptakan iklim komunikasi yang harmonis sehingga menghasilkan kepuasan kerja karyawannya. KERANGKA TEORI Teori adalah himpunan konstruksi (konsep), definisi proporsi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Mulyana, 2005: 6). Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah: Komunikasi Organisasi Komunikasi adalah suatu pertukaran informasi dari satu orang ke orang lain dengan maksud menghasilkan tujuan bersama dari suatu sistem sosial atau organisasi. Jadi komunikasi merupakan suatu aktivitas dalam suatu organisasi. Pengertian organisasi menurut Sendjaja (1994: 132) organisasi merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui hiearki jenjang dan pembagian kerja berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.Komunikasi di deskriptifkan sebagai “arah” bagi kehidupan organisasi. Tanpa adanya komunikasi maka sebuah lembaga atau organisasi tersebut akan mengalami kesulitan-kesulitan dalam pengelolaannya. Komunikasi organisasi dapat didefenisikan sebagai suatu pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan (Mulyana, 2005:31). Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efektif untuk bersikap jujur kepada organisasi untuk meraih semangat dalam organisasi, untuk melaksanakan tugas secara kreatif dan untuk menawarkan gagasan-gagasan yang inovatif bagi penyempurnaan organisasi adalah di pengaruhi oleh komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua aktivitas didalam organisasi. Peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu yang lainnya dalam organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola hubungan interaksi individu dengan arus informasi dalam jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi formal dalam organisasi menurut Sendjaja (1994) dalam bukunya Teori Komunikasi mengemukakan bahwa arus komunikasi yakni komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke atas (upward communication) dan komunikasi horizontal, berikut uraian msing-masing fungsi dari arus komunikasi organisasi tersebut:

3

Downward Communication Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas kebawah ini adalah: 1. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction) 2. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale) 3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) 4. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik Upward Communication Yakni terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: 1. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan 2. Penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan perkerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan 3. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan 4. Penyampaian keluhan dari bawahan mengenai dirinya sendiri maupun pekerjaannya Horizontal Communication Komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah: 1. Memperbaiki koordinasi tugas 2. Upaya pemecahan masalah 3. Saling berbagi informasi 4. Upaya memecahkan konflik 5. Membina hubungan melalui kegiatan bersama (Sendjaja, 1994: 133). Iklim Komunikasi Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, harapan, konflik antarpersonal serta tanggapan pegawai terhadap pegawai lainnya (Mulyana (Ed), 2005: 147). Iklim komunikasi mempunyai arti penting bagi semua anggota organisasi baik itu atasan atau bawahan yang nantinya dapat mempengaruhi kepada tingkah laku mereka. Agar menciptakan iklim komunikasi yang kondusif perlu memahami masingmasing individu. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Dalam bagian organisasi ini melihat bagaimana pengaruh secara keseluruhan dari mereka di organisasi tersebut seperti: perasaan dan sikap sebagai suatu sistem, sub sistem, sistem pribadi, tugas-tugas, prosedur serta konsep-konsep. Iklim berawal pada suatu hubungan dalam satu kondisi

4

sebagaimana pengalaman kepada satu individu dalam situasi tertentu berinteraksi dengan individu lain di unit organisasi. Faktor intensitas interaksi secara interpersonal yang sering akan menciptakan iklim positif dalam pencapaian organisasi. Penelitian yang dilakukan Redding menunjukan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Menurut Redding mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi yaitu: 1. Supportiveness atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting. 2. Partisipasi membuat keputusan. 3. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. 4. Keterbukaan dan keterusterangan 5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi (Muhammad, 2009: 85). Iklim komunikasi mencakup bagaimana kepuasan organisasi terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan dalam pengertian ini menunjukan bagaimana baiknya informasi yang tersedia memenuhi persyaratan permintaan anggota organisasi dari siapa datangnya, bagaimana penyebarluasannya, penerimaan, diproses dan apa respon orang yang menerima. Redding mengungkapkan bahwa, iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup mengenai organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercaya dan terus terang dari anggota organisasi dan memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi (Mulyana, 2005: 154 ). Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sebagai sekumpulan perasaan menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka (Yuli, 2005: 196). Kepuasan dipandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang relatif berbeda dari pemikiran objektif dan keinginan perilaku.Kepuasan kerja lebih sering berkaitan dengan prestasi, pengakuan, karakteristik, dan kemajuan. Menurut Herzberg faktor-faktor ini berhubungan dengan output yang berkaitan dengan tugas yang sedang dilaksanakan. Kepuasan kerja merupakan respons seseorang (sebagai pengaruh) terhadap bermacam-macam lingkungan kerja yang dihadapinya. Termasuk kedalam hal ini respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, teman sekerja, kebijakan, hubungan interpersonal serta kebijaksanaan organisasi. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu, sedangkan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaannya.

5

Menurut Luthans (dalam Umar, 2008: 38) untuk lebih mudah memahami kepuasan kerja lebih baik mengacu pada JDI (Job Descriptive Index). Menurut index ini, kepuasan kerja dibangun atas dasar lima dimensi yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.

Pembayaran Pekerjaan itu sendiri (Work It Self) Promosi Pengawasan (Supervisi) Hubungan dengan rekan kerja

METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode korelasional yang digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat dengan memanipulasi satu atau lebih variabel pada satu kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi (Kriyantono, 2010: 62). Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2009: 99). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan yang masih aktif bekerja yakni berjumlah 62 orang, maka jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Sampel Sampel dapat didefenisikan sebagai sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2010: 66). Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian (total sampling,). Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikkan sampel yang digunakan peneliti adalah total sampling, yaitu mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel Karena jumlah populasi adalah di bawah 100 orang. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Dalam penelitian peneliti menggunakan kuisioner/angket sebagai alat pengumpulan data. 6

Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan (Suyanto, 2011: 104). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahapan diantaranya adalah Analisis tabel tunggal yaitu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dasar. Analisis Tabel Silang yaitu teknik untuk mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Suyanto, 2011: 107). HASIL Hasil penelitian menunjukkan dimana atasan memperhatikan kemampuan karyawannya dalam memberikan gagasan pada permasalahan perusahaan yang terjadi. Walaupun pengambilan keputusan berada ditangan atasan tetapi ia memilih gagasan yang terbaik untuk diapresiasikan. Namun ketika ada permasalahan yang baru muncul, atasan hanya melibatkan orang-orang yang sudah ia percaya mampu memberikan gagasan yang berbobot. Padahal sebagian kecil karyawan yang tidak terlibat itu sebenarnya juga mampu memberikan gagasan-gagasan yang kreatif. Maka dari itu terdapat sebagian kecil karyawan merasakan iklim komunikasi di perusahaan buruk karena menjadikan mereka bersifat tidak loyal pada perusahaan tempat mereka bekerja. Untuk membangun iklim komunikasi yang positif adalah bagaimana atasan mampu membangun kepercayaan dan kredibilitas yang baik antara atasan dan karyawan juga antar sesama karyawan. Pembentukkan kredibilitas yang positif dari atasan dapat mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Atasan harus mampu membangun tim kerja hingga antar sesama karyawan memiliki rasa saling ketergantungan dan saling percaya, karena hal ini sangat berkaitan erat tercapainya tujuan perusahaan dengan target yang maksimal. Apabila individu di dalam organisasi tidak percaya kepada rekan kerjanya, maka akan sulit menciptakan terjalinnya hubungan yang akrab untuk membangun kinerja yang baik. Hubungan yang dijalin karyawan dan atasan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan sudah baik. Lingkungan kerja menjadi statis karena intensitas pertemuan yang sering dilakukan. Dengan kemampuan komunikasi efektif yang dilakukan mereka, maka suasana kerja tidak kaku. Hal ini terbukti dengan atasan mampu mendengarkan keluhan kinerja bawahannya sehingga karyawan merasa dipedulikan oleh manajemen perusahaan. Hal ini akan menciptakan iklim yang positif. Menciptakan iklim yang positif, partisipasi membuat keputusan juga merupakan faktor yang penting untuk menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi di perusahaan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan sudah terjalin dua arah. Dimensi ini menekankan keterlibatan bawahan untuk menghasilkan tujuan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan dimana atasan memperhatikan kemampuan karyawannya dalam memberikan gagasan pada permasalahan perusahaan yang terjadi. Walaupun pengambilan keputusan berada ditangan atasan tetapi ia memilih gagasan yang terbaik untuk diapresiasikan. Namun ketika ada permasalahan yang baru muncul, atasan hanya melibatkan orang-orang yang

7

sudah ia percaya mampu memberikan gagasan yang berbobot. Padahal sebagian kecil karyawan yang tidak terlibat itu sebenarnya juga mampu memberikan gagasan-gagasan yang kreatif. Maka dari itu terdapat sebagian kecil karyawan merasakan iklim komunikasi di perusahaan buruk karena menjadikan mereka bersifat tidak loyal pada perusahaan tempat mereka bekerja. Untuk membangun iklim komunikasi yang positif adalah bagaimana atasan mampu membangun kepercayaan dan kredibilitas yang baik antara atasan dan karyawan juga antar sesama karyawan. Pembentukkan kredibilitas yang positif dari atasan dapat mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Atasan harus mampu membangun tim kerja hingga antar sesama karyawan memiliki rasa saling ketergantungan dan saling percaya, karena hal ini sangat berkaitan erat tercapainya tujuan perusahaan dengan target yang maksimal. Apabila individu di dalam organisasi tidak percaya kepada rekan kerjanya, maka akan sulit menciptakan terjalinnya hubungan yang akrab untuk membangun kinerja yang baik. Dengan transparansi kebijakkan tersebut juga dengan sendirinya akan tercipta lingkungan kerja yang nyaman. Tentu untuk membesarkan perusahaan ini diperlukan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Dalam konteks ini, sejatinya atasan dan karyawan harus mampu berkomunikasi secara efektif, sehingga berhasil menciptakan iklim komunikasi yang kondusif dan tercapainya kepuasan kerja di perusahaan tersebut. Memperoleh hasil kerja yang tinggi tentunya harus melewati tahap pembelajaran. Proses pembelajaran itu akan membentuk kecintaan ia pada pekerjaan, sehingga munculnya inisiatif untuk menyelesaikannya tanpa adanya teguran dari atasan. Hasil kerja yang dicapai maksimal karena adanya pengalaman-pengalaman mereka dalam mengerjakan tugas itu sehingga akan membentuk kepuasan yang positif. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa atasan selalu memotivasi dan menghargai kinerja bawahannya untuk mencapai target yang maksimal sehingga pengawasan dari masing-masing unit selalu dilakukan di PT. Telkom. Kepuasan pada akhirnya akan memberikan perasaan yang positif bagi karyawan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Atasan dan karyawan merupakan elemen terpenting dalam organisasi untuk menciptakan kepuasan tersebut. Dalam hal ini membina hubungan yang baik dengan rekan kerja merupakan salah satu indikator dari kepuasan kerja. Karyawan juga makhluk sosial yang membutuhkan orang lain (karyawan lain) dalam berlangsungnya proses sosial di antara mereka. Tetapi perilaku atasan memegang peran yang lebih besar untuk terciptanya kepuasan karyawan (Muchlas, 2005: 169). Kepuasan kerja di PT. Telkom mendekati dengan teori imbalan (reward theory). Iklim komunikasi positif berpengaruh karena adanya reward yang diberikan pada karyawan yang berprestasi baik itu berupa bonus ataupun kenaikkan jenjang karir yang lebih baik. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa menurut karyawan PT. Telkom iklim komunikasi positif karena adanya pengaruh pemberian reward dari manajemen perusahaan, begitu juga sebaliknya pemberian reward pada karyawan akan mempengaruhi iklim komunikasi yang positif.

8

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dipaparkan sebelumnnya maka terdapat beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Bahwa Iklim Komunikasi antara atasan dan karyawan sudah berjalan dengan baik dan kondusif. Hal ini menunjukkan dengan terwujudnya kejujuran, kepercayaan, transparansi, kerjasama serta kepedulian antara para karyawan dan pimpinan yang terlibat di PT. Telkom Divisi Enterprise tersebut. Komunikasi yang berlangsung sudah efektif sehingga menghasilkan hubungan yang hangat. Kenyamanan yang mereka ciptakan membuat iklim komunikasi di perusahaan tersebut menjadi positif dan bersahabat (friendly). 2. Kepuasan kerja karyawan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan sudah terpenuhi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan keadilan yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan PT. Telkom Divisi Enterprise Medan seperti pembayaran (gaji) dan pemberian promosi yang diterima oleh karyawan, pada akhirnya menciptakan perilaku-perilaku yang positif dalam menjalankan tugas yang diberikan perusahaan atau atasan. 3. Terdapat hubungan yang kuat antara Iklim Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Telkom Divisi Enterprise Medan. Uji hipotesis dengan ,761, Jika dimasukkan dalam skala Guilford, angka tersebut berada pada skala 0,710,90. Angka ini menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel X (Iklim Komunikasi) terhadap variabel Y (Kepuasan Kerja). Kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara Iklim Komunikasi dan Kepuasan Kerja Karyawan adalah sebesar 57,9% dan 42,1% lainnya dipengaruhi terhadap faktor lain. Saran Saran Responden Penelitian Berdasarkan saran yang diberikan karyawan pada setiap kuesioner maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mereka berharap agar lebih meningkatkan kinerja, performance serta kaloborasi antar sesama karyawan. 2. Perusahaan PT. Telkom lebih terbuka lagi terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan oleh karyawannya. 3. Solid, speed dan smart agar lebih ditingkatkan agar tujuan perusahaan mencapai tingkat yang maksimal Saran Dalam Kaitan Akademis Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti lebih memperbanyak referensi dari buku, literatur dan jurnal, sehingga teori dan informasi yang diperoleh dapat lebih menyempurnakan hasil dari penelitian. Saran Dalam Kaitan Praktis Iklim komunikasi mempunyai arti penting bagi semua anggota organisasi baik itu atasan atau bawahan yang nantinya dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Oleh karena itu untuk menciptakan iklim komunikasi yang kondusif sangat ditentukan oleh atasan dan bawahan itu sendiri. 9

DAFTAR REFRENSI Aw, Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bungin, Burhan. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kriyantono, Rakhmat. (2010). Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Data Skunder. Jakarta: Rajawali Pers. Muchlas, Makmuri. (2005). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Muhammad, Arni. (2009). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyana, Deddy (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. (Ed). (2005). Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen. (2002). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Sendjaja, Djuarsa. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Suyanto, Bagong. (2011). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana. Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM & Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yuli, Sri Budi Cantika. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Press. Sumber Lain : http://akuinginsukses.html yang diakses pada tanggal 10 Maret pukul 19.30 WIB. http://carapedia.com/perusahaan-terbesar-indonesia-info2433. yang diakses pada tanggal 27 April pukul 12.45 WIB.

10