IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN

Download Proses pembuatan iklan layanan masyarakat ini menggunakan teknik blue screen dan penerapan efek chroma ...... kreatif, seperti film, video ...

0 downloads 610 Views 2MB Size
IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “JAUHI NARKOBA”

TUGAS AKHIR

Oleh : UJANG AMIR HAMZAH

4311111012

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma IV

JURUSANTEKNIK INFORMATIKA PROGRAM STUDI MULTIMEDIA DAN JARINGAN POLITEKNIK NEGERI BATAM BATAM 2015

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”JAUHI NARKOBA”

Oleh :

Ujang Amir Hamzah

4311111012

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan di PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN POLITEKNIK NEGERI BATAM

Batam, 08Mei2015

Pembimbing I

Pembimbing II

Meyti Eka Apriyani,M.TSandi Prasetyaningsih,S.ST NIK : 111081

NIK : 113106

ii

H ALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini, saya: NIM

: 4311111012

Nama : Ujang Amir Hamzah adalah mahasiswa Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri Batam yang menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul :

IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”JAUHI NARKOBA” disusun dengan: 1. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 2. tidak melakukan pemalsuan data 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi apapun termasuk pencabutan gelar akademik. Lembar pernyataan ini juga memberikan hak kepada Politeknik Batam untuk mempergunakan, mendistribusikan ataupun memproduksi ulang seluruh hasil Tugas Akhir ini.

Batam, 08 Mei 2015

Ujang Amir Hamzah 4311111012

iii

PERSEMBAHAN Aku persembahkan cinta dan sayangku kepada Orang tua ku, kakaku dan adik ku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungan do'anya buat aku. “Tanpa keluarga, manusia, sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.” Terimakasihku juga ku persembahkan kepada Ibu Meyti Eka Apriyani selaku pembimbing I dan Mba Sandy Prasetyaningsih selaku pembimbing II yang selalu memberikan ilmu, saran dan semangat. Rasa Kangen dan Rindu saat bimbingan akan teringat selalu dihati ini. Kepada Bapak Dwi Eliks dan Bapak Yugo selaku dosen penguji, yang telah memberikan kritik dan saran serta masukannya, para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku. Venny, Willy, Nanda Scott, Arifin, Khoirul, Om Jhe, Anggun, Ojie Juga, Agyl dan sahabat-sahabat yang lainnya yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.”

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN IKLAN LAYAN MASYARAKAT “JAUHI NARKOBA”. Taklupa pula sholawatdansalampenulispanjatkankepadaRasulallah Muhammad SAW. Dalamkesempatanini, dengansegalakerendahanhatipenulisinginmengucapkanterimakasihkepada : 1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku direktur Politeknik Negeri Batam. 2. Bapak Ari Wibowo, ST, MT selaku dosen pengampu matakuliah Tugas Akhir. 3. Bapak Riwinoto, M.Kom selaku dosen sekaligus walikelas kami. 4. Ibu Meyti Eka Apriyani, M.T selaku dosen pembimbing I dan Ibu Sandi Prasetyaningsih, S.ST selaku dosen pembimbing II. 5. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan Doa dan Restu serta dukungannya yang tiada henti-hentinya kepada penulis. 6. Seluruh Dosen teknik informatika dan multimedia dan jaringan yang telah memberiakn ilmunya kepada kami, yang sabar dalam mengajar kami. 7. Sahabat MJ angkatan 2011 Venny, Willy, Arifin, Khoirul, Nanda, Ojie, Om Jhe(Zainal), Agyl, Anggun dan teman-teman yang telah mendukung suksesnya Tugas Akhir ini. Dalam penulisan ini, penulis mengakui bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengembangkan teknik yang serupa. Batam, 08 Mei 2015

Penulis

v

ABSTRAK IMPLEMENTASI EFEK CHROMA KEY PADA BLUE SCREEN UNTUK PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”JAUHI NARKOBA”

Narkoba merupakan pembunuh yang paling berbahaya di dunia. Kurangnya kesadaran danpemahaman akan bahaya negatif dari narkoba menjadi salah satu penyebab seseorang terjerumus ke dalam dunia narkoba. Salah satu cara untuk menyampaikan sebuah informasi tentang bahaya narkoba yaitu dengan memanfaatkan teknologi multimedia. Iklan layanan masyarakat merupakan salah satu wujud nyata dari pemanfaatan teknolgi multimedia tersebut. Iklan layanan masyarakat merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Dengan adanya iklan layanan masyarakat tentang jauhi narkoba ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat khusunya generasi muda untuk menjauhi narkoba. Proses pembuatan iklan layanan masyarakat ini menggunakan teknik blue screen dan penerapan efek chroma keypada blue screen tersebut pada tahap editing. Salah satu hasil analisis yang didapat dari penerapan efek chroma key pada blue screen adalah membuat akhir proses editing sebuah video menjadi berkualitas dibandingkan dengan tidak menggunakan teknik blue screen, sehingga makna pesan dalam video dapat tersampaikan

Kata kunci :Blue Screen, Chroma Key, IklanLayananMasyarakat, Narkoba

vi

ABSTRACT IMPLEMENTATION CHROMA KEY EFFECTS ON BLUE SCREEN FOR MAKING A PUBLIC SERVICE ANNOUNCEMENTS “STAY AWAY FROM DRUGS”

Drugs are the most dangerous killer in the world. Lack of awareness and understanding of the negative dangers of drugs to be one cause someone to fall into the world of drugs. One way to convey the information about the dangers of drugs is by utilizing multimedia technology. Public service advertising is one concrete manifestation of the multimedia technology the utilization. Public service advertising is a means to convey an information to the public about the dangers of drugs. With the public service announcements about stay away from this drug is expected to provide an understanding to the public, especially the younger generation to not do drugs. The process of making these public service announcements using blue screen techniques and the application of the chroma key effect on the blue screen at the editing stage. One of the analysis results obtained from the application of the effect on the blue screen chroma key is to make the final process of editing a video into a quality compared with not using blue screen techniques, so that the meaning of the message in the video can be delivered.

Keywords: Blue Screen, Chroma Key, Public Service Announcements, Drugs

vii

DAFTAR ISI HALAMANN PENGESAHAN ..........................................................................................ii

HALAMANN PERNYATAAN ........................................................................................ iii KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv ABSTRAK ........................................................................................................................... v ABSTRACT ........................................................................................................................ vi DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ...................................................................................................... 2 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3 1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 4 2.1 Penelitian Sebelumnya ............................................................................................ 4 2.2Blue Screen................................................................................................................ 4 2.2.1 Definisi Blue Screen....................................................................................... 4 2.3Chroma Key............................................................................................................... 5 2.3.1 Definisi Chroma Key...................................................................................... 5 2.4 Pengertian Dan Jenis-jenis Narkoba ........................................................................ 6 2.4.1 Narkoba .......................................................................................................... 6 2.4.2 Narkotika ........................................................................................................ 6 vii

2.4.3 Psikotropika ................................................................................................... 7 2.4.4 Bahan Aktif Lainnya ..................................................................................... 8 2.4.5 Bahaya dan Pengaruh Narkoba ...................................................................... 8 2.4.6 Pengaruh Narkoba Terhadap Manusia ........................................................... 9 2.5 Broadcasting ............................................................................................................ 9 2.6Program Siaran ........................................................................................................ 10 2.7 Iklan Layanan Masyarakat ..................................................................................... 10 2.7.1 Beberapa Definisi Menurut Para Ahli .......................................................... 10 2.7.2 Definisi Ikaln Layanan Masyarakat ............................................................. 12 2.7.3 Tujuan Iklan Layanan Masyarakat .............................................................. 12 2.7.4 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat ............................................................. 12 2.7.5 Proses Kampanye biaya Iklan Layanan Masyarakat ................................... 13 2.7.6 Undang-Undang Penyiaran .......................................................................... 13 2.7.7 Media Televisi.............................................................................................. 13 2.8 Naskah Produksi .................................................................................................... 14 2.8.1 Sinopsis ........................................................................................................ 14 2.8.2 Treatment...................................................................................................... 15 2.8.3 Scene............................................................................................................. 15 2.8.4 Action............................................................................................................ 15 2.8.5 Outline .......................................................................................................... 15 2.8.6Plot ................................................................................................................ 15 2.8.7Storyboard ..................................................................................................... 16 2.8.8Script/Naskah Program.................................................................................. 17 2.9 Teknik Dalam Pengambilan Kamera...................................................................... 17 2.9.1Teknik Pengambilan Kamera Terhadap Objek ............................................. 18 2.9.2Teknik Lain Dalam Pengambilan Gambar .................................................... 20 2.9.3Teknik Pengambilan Gambar Pada Objek .................................................... 24 viii

2.9.4Teknik Pergerakan Kamera .......................................................................... 25 BAB IIIPERANCANGAN DAN ANALISIS ................................................................. 28 3.1 Konsep Dasar ......................................................................................................... 28 3.2 Skema Masalah....................................................................................................... 28 3.3 Sistematika Perancangan ........................................................................................ 28 3.4 Prosedur Perancangan ........................................................................................... 30 3.4.1 Tahap Pra Produksi ..................................................................................... 30 3.4.2 Tahap Produksi ............................................................................................ 32 3.4.1 Tahap Pasca Produksi .................................................................................. 33 3.5 Target Audiens ...................................................................................................... 34 3.6 Tujuan Perancangan .............................................................................................. 34 3.6.1 Tujuan Perancangan Jangka Pendek ........................................................... 34 3.6.2 Strategi Perancangan Jangka Pendek .......................................................... 34 3.6.3 Tujuan Perancangan Jangka Panjang .......................................................... 34 3.6.1 Strategi Perancangan Jangka Panjang .......................................................... 34 3.7Konsep Media.......................................................................................................... 35 3.8 Strategi Kreatif ...................................................................................................... 35 3.8.1 Strategi Konsep ........................................................................................... 35 3.8.2Strategi Visual ............................................................................................... 35 BAB IVANALISIS DAN IMPLEMENTASI .................................................................. 36 4.1Tahap Pra Produksi ................................................................................................. 36 4.1.1 Sinopsis ........................................................................................................ 36 4.1.2Script/Naskah Produksi ................................................................................. 36 4.1.3Storyboard ..................................................................................................... 39 4.2 Tahap Produksi ...................................................................................................... 43 4.2.1 Tahap Pengambilan Gambar atau Video...................................................... 43 4.3 Tahap Pasca Produksi ............................................................................................ 47 ix

4.3.1 Tahap Editing ............................................................................................... 47 4.3.2 Implementasi Efek Chroma Key .................................................................. 47 4.3.3 Tipografi....................................................................................................... 64 4.3.4 Format Video................................................................................................ 64 4.3.5 Rendering .................................................................................................... 65 4.3 Analisa ................................................................................................................... 65 BAB V PEGNUJIAN ........................................................................................................ 67 5.1Karakteristik Responden ......................................................................................... 67 5.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................................................... 67 5.1.2 Berdasarkan Latar belakang Pekerjaan ....................................................... 68 5.1.3 Persepsi Responden Terhadap Iklan layanan Masayarakat ”Jauhi narkoba” ...................................................................................................................... 69 5.1.4 Persepsi 40 Responden tentang pembuatan Iklan Layanan masayrakat ”jauhi Narkoba” ..................................................................................................... 71 BAB VIPENUTUP............................................................................................................. 72 6.1Kesimpulan.............................................................................................................. 72 6.2Saran ........................................................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 73

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan video klip Lavena Band dan Iklan ”Jauhi Narkoba ...............4 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................65 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..............................66 Tabel 5.3 Persepsi Responden terhadap pertanyaan mengenai Iklan/Editing ............67 Tabel 5.4 Persepsi Responden terhadap aspek tampilan visual .................................68 Tabel 5.5 Persepsi Responden terhadap aspek Audio ................................................68 Tabel 5.6Persepsi Responden tentang iklan dan editing ..............................................69

xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar2.1 Contohbackground blue screen ..................................................................5 Gambar2.2Contohdariefekchroma key terlihatpadalayartelevisi ...................................6 Gambar2.3Contoh storyboard ........................................................................................17 Gambar2.4TeknikBird Eye View Shoot..........................................................................18 Gambar 2.5Teknik High Angle.......................................................................................18 Gambar 2.6Teknik Low Angle........................................................................................19 Gambar 2.7Teknik Eye Level .........................................................................................19 Gambar 2.8Teknik Frog Eye..........................................................................................20 Gambar2.9TeknikExtreme Close Up(ECU) ...................................................................20 Gambar2.10TeknikBig Close Up(BCU).........................................................................21 Gambar2.11TeknikClose Up (UP) .................................................................................21 Gambar2.12TeknikMedium Close Up (MCU) ...............................................................21 Gambar 2.13Teknik Mid Shoot (MS) .............................................................................22 Gambar 2.14Teknik Kneet Shoot (KS) ...........................................................................22 Gambar2.15TeknikFull Shoot (FS) ................................................................................22 Gambar2.16TeknikLong Shoot (LS)...............................................................................23 Gambar2.17TeknikMedium Long Shoot (MLS) .............................................................23 Gambar2.18TeknikExtreme Long Shoot (XLS) ..............................................................24 Gambar2.19TeknikOne Shoot ........................................................................................24 Gambar2.20TeknikTwo Shoot ........................................................................................24 Gambar2.21TeknikThree Shoot .....................................................................................25 Gambar 2.22Teknik Group Shoot ..................................................................................25 Gambar 3.1 Sistem Perancangan Iklan Layanan Masyarakat .......................................28 Gambar 3.2 Prosedur perancangan iklan layanan masyarakat ......................................29 Gambar3.3 Contoh Storyboard......................................................................................31 Gambar3.4 Diagram proses chroma key.........................................................................33 Gambar 4.1 Tipografi .....................................................................................................38 Gambar 4.2 Tipografi .....................................................................................................38 Gambar 4.3 Tipografi .....................................................................................................39 Gambar 4.4 Tipografi .....................................................................................................39 Gambar 4.5 Tipografi .....................................................................................................40 Gambar 4.6Scene 1 dan 2 ...............................................................................................40 xi

Gambar 4.7Scene 3 dan 4 ...............................................................................................41 Gambar 4.8Scene 5 dan 6 ...............................................................................................41 Gambar 4.9Scene 1 .........................................................................................................42 Gambar 4.10Scene 2 .......................................................................................................42 Gambar4.11Scene 3 ........................................................................................................43 Gambar4.12Scene 4 ........................................................................................................43 Gambar4.13Scene 5 ........................................................................................................44 Gambar4.14 Backgroundkesatu......................................................................................45 Gambar4.15 Backgroundkedua ......................................................................................45 Gambar4.16 Backgroundketigs ......................................................................................46 Gambar4.17 Videoefekblue screen pada scene 1 ..........................................................47 Gambar4.18 Composite shot properties .........................................................................47 Gambar4.19 Toolschroma key........................................................................................48 Gambar4.20 Pemilihanwarna .........................................................................................48 Gambar4.21 Hasilcrhoma key padaacene1 ....................................................................49 Gambar4.22 Penambahanbackgroundpadascene 1 ........................................................49 Gambar4.23Penambahanefekanimasipada scene 1 ........................................................50 Gambar4.24Compositepadascenekedua .........................................................................50 Gambar4.25Composite shot properties ..........................................................................51 Gambar4.26Pemilihanwarna ..........................................................................................51 Gambar4.27HasilChroma key pada scene 2 ...................................................................52 Gambar4.28Penambahanbackgroundpadascene 2 .........................................................52 Gambar4.29Compositepadascene 3................................................................................53 Gambar4.30 Composite shot properties .........................................................................53 Gambar4.31 Toolschroma key........................................................................................54 Gambar4.32 Pemilihan warna ........................................................................................54 Gambar4.33 Hasilchroma key ........................................................................................55 Gambar4.34 Penambahanbackgroundpadascene 3 ........................................................55 Gambar4.35 Compositepadascene 4...............................................................................56 Gambar4.36 Composite shot properties .........................................................................56 Gambar4.37 Toolschroma key........................................................................................57 Gambar4.38 Pemilihan warna ........................................................................................57 Gambar 4.39Hasilchromakey pada scene 4....................................................................58 xii

Gambar4.40 Penambahanbackgroundpada scene 4 .......................................................58 Gambar4.41 Penambahanefekanimasipada scene 4 .......................................................59 Gambar4.42 Composite scene 5 .....................................................................................59 Gambar4.43 Setting Composite shot properties .............................................................60 Gambar4.44 Tools effect chroma key .............................................................................60 Gambar4.45 Pemilihan warna ........................................................................................61 Gambar4.46 HasilChroma key .......................................................................................61 Gambar4.47 Penambahanbackgroundpadascene 5 ........................................................62 Gambar4.48 Penambahanefekanimasi............................................................................62 Gambar4.49 Tipografi ....................................................................................................63 Gambar4.50 Prosesexportingmenggunakan HitFilm2 Ultimate ....................................64 Gambar 5.1 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................66 Gambar 5.2 Diagram Karakteristik Berdasarkan Latar Belakang..................................67

xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang ini khususnya multimedia

telah berkembang dengan sangat pesat. Selain itu manfaat dari perkembangan teknologi informasi sangat diperlukan dalam berbagai bidang diseluruh dunia, seperti bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan, pertanian, publikasi atau periklanan dan lain-lain. khususnya pada bidang teknologi multimedia seperti publikasi atau periklanan. Istilah Multimedia terdiri dari dua kata yaitu ”Multi” artinya banyak lebih dari satu dan ”Media” yang bermakna alat, perantara, penghubung, atau wadah. Kedua kata tersebut digabungkan sehingga memiliki makna berbagai jenis sarana atau penyediaan informasi pada komputer yang menggunakan suara, grafika, animasi, dan gambar dalam aplikasinya. Jadi pengertian multimedia adalah kombinasi yang saling berkaitan dari teks, foto, gambar, suara, animasi dan video yang dimanipulasi secara digital. Kemampuan multimedia yang dianggap dapat menarik minat ini menjadikannya banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan proses penyampaian informasi menjadi lebih dinamis dan atraktif. Proses kreatif dari sumber daya manusiapun semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan multimedia. Tidak mengherankan jika banyak sekelompok orang atau instansi-instansi

yang berlomba-lomba untuk menciptakan berbagai macam produk

kreatif, seperti film, video musik dan juga berbagai macam iklan yang memiliki pesan informatif yang hendak disampaikan kepada masyarakat.[1] Penyampaian sebuah informasi kepada khalayak ramai akan lebih cepat dan menarik untuk diterima dengan menggunakan sesuatu yang memiliki dua aspek yang sangat penting, yakni audio serta visual. Saat ini, iklan dianggap sebagai media komunikasi yang tepat untuk menyampaikan suatu informasi, karena pada dasarnya iklan merupakan sebuah seni dari persuasi dan dianggap sebagai desain komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan serta membujuk kepada masyarakat.[2] Untuk membuat iklan yang baik tentunya membutuhkan skenario, setting, serta properti yang mencukupi. Seringkali, para kreator dipusingkan dengan biaya produksi yang tinggi yang disebabkan oleh pemilihan setting lokasi serta properti yang tidak biasa. Untuk mensiasati hal ini, teknik blue screen dapat diaplikasikan pada iklan yang dibuat. 1

Blue screen atau yang sering kita sebut ”Layar Biru” merupakan teknik yang sudah lama digunakan di Hollywood untuk memanipulasi latar belakang dari objek utama. Dengan menggunakan teknologi ini, para kreator mampu menciptakan atau menimbulkan efek yang tidak nyata menjadi seolah-olah nyata. Hal yang paling umum ialah menempatkan si aktor utama dalam suatu situasi atau tempat tertentu, padahal keadaan sebenarnya aktor tersebut hanya berada dalam suatu ruangan

dengan latar belakang

berwarna biru.[3] Berdasarkan penjabaran diatas dapat diangkat judul Iklan Layanan Masyarakat tentang ”Jauhi Narkoba”. Yang mana iklan ini mampu memberikan pesan positif kepada masyarakat. 1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan dalam latar belakang, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diuraikan adalah teknik editing gambar dan video merupakan elemen yang sangat pentig untuk menentukan tampilan visual sebuah video jadi permasalahannya adalah : 1. Bagaimana teknik penggabungan antara gambar dan video menjadi sebuah kesatuan gambar dalam video 2. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan efek chroma key untuk sebuah video. 1.3

BatasanMasalah Untukmembatasipermasalahan

yang

makadibuatbatasanpembahasanteknikchroma

meluas, keypadablue

screenpadapembuataniklaninidenganhal-halsebagaiberikut : 1. Media iklanberupa video visual 2. Durasi yang dihasilkan 02:43 detik 1.4

TujuanPenelitian Berdasarkanrumusanmasalah

yang

telahdibuat,

dapatditariktujuandaripenelitianiniadalah : 1. Membuat teknik penggabungan antara gambar dan video menjadi sebuah kesatuan gambar dalam video

2

2. Menggabungkan teknik campuran yaitu teknik chroma key dalam teknik blue screen untuk pembuatan iklan layanan masyarakat “ Jauhi Narkoba“ 1.5

SistematikaPenulisan Dalam sistematika penulisan skripsi ini akan membagi dalam 6 Bab. Mulai dari Bab

Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Konsep Perancangan, Perancangan dan Analisa, Analisis dan Implementasi, Pengujian produk, dan Kesimpulan dan Saran Bab I, berisi pendahuluan yang berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan maslah, batasan masalah, tujuan sistematika penulisan buku. Bab II, berisi tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dikerjakan. Bab III, berisiperancangan dan analisa, landasan dan ide-ide untuk menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Bab IV, berisianalisis dan implementasi, hasilimplementasidan analisa. Bab V, berisihasilpengujiansurveydengankuesioner. Bab

VI,

berisikesimpulan

dan

saranmengenaihasil

dari

penelitian

yang

dilakukandalampembuataniklanlayananmasyarakat.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Penelitian Sebelumnya Dalam penulisan ini, tinjauan pustakan mengacu pada Implementasi Teknik Geen

Screen Pada Pembuatan Video Klip “LAVENA BAND”( Studi Kasus Pembuatan Video Klip) yang disusun oleh Triyanto Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Pada umumnya proses pembuatan iklan tidak luput dari teknik editing seperti halnya dalam membuat sebuah film, karena proses editing adalah salah satu tahap dalam pembuatan sebuah iklan atau film. Dari proses editing ini kita mengetahui scene mana yang akan diambil dan scene mana yang akan dihapus, sehingga dapat menghasilkan sebuah video yang bagus yang aktratif. [4] Berikut ini adalah tabel perbandingan antara teknik green screen pada pembuatan video klip “LAVENA BAND” dengan iklan layanan masyarakat dengan teknik blue screen yang akan dibuat, diantaranya sebagai berikut: Tabel 2.1: Tabel perbandingan video klip lavena dan iklan Jauhi Narkoba Sumber: Dokumen Pribadi

Video klip lavena band 

Pembuatan

video

Iklan layanan masyarakat “Jauhi Narkoba” klip



lavena band  

Pembuatan

iklan

layanan

masyarakat

Menggunakan teknik green



Menggunakan teknik blue screen

screen



Menganalisis teknik

Tidak

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan sebuah iklan tidak hanya mengambil sebuah gambar atau video saja tetapi dibutuhkan sebuah teknik dalam pembuatan iklan tersebut. 2.2

Blue Screen

2.2.1 Definisi Blue Screen Teknik Blue Screen adalah teknik dimana dua gambar dapat dicampur dan di bawah proses, Gambar di depan dihapus dalam rangka untuk mengungkapkan gambar yang ada di balik itu. Karena sensor gambardalam kamera digital sensitif terhadap warna biru, ini 4

adalah mengapa warna yang sering gunakan jadi latar belakang jika dibandingkan dengan warna lain. Teknik ini digunakan untuk syuting prakiraan cuaca dan pembuatan film. Teknik yang digunakan pada pembuatan iklan layanan masyarakat ini yaitu pada saat syuting latar atau layar yang diapakai adalah warna biru. Teknik blue screen digunakan sebagai background dengan warna RGB (0,0,255) atau warna birunya 255. Pada saat pengambilan gambar atau shooting digunakan pencahyaan yang merata, sehingga hasil dari blue screenakan maksimal. Untuk melakukan teknik blue screen caranya sama dengan teknik green screen, perbedaan antara blue screen dan green screen hanya terletak pada video efek yang digunakan. Pada teknik blue screen digunakan efek video blue screen key yang terletak pada pilihan keying pada video Effect dalam Tab Effect. Berikut adalah contoh pengambilan gambar dengan menggunakan background blue screenpada saat shooting berita :

Gambar 2.1 Contoh background blue screen Sumber:www.kaskus.co.id

2.3

Chroma Key

2.3.1 Definisi Chroma Key Chroma Key adalah kunci untuk teknik pencampuran dua atau bingkai foto bersama, di mana warna (atau kecil berbagai warna) dari satu gambar akan dihapus (atau dibuat transparan), menyatakan lain gambar belakangnya. Teknik ini juga disebut sebagai keying warna, warna-pemisahan overlay, green screen, dan blue screen.Teknik seperti ini umumnya digunakan pada program siaran berita di TV, seperti pembawa acara sedang menyampaikan ramalan cuaca, di sampingnya ada gambar peta, padahal aslinya adalah 5

layar biru / hijau. Jadi ilustrasinya, pada saat melakukan pengambilan gambar, objek di shooting dengan menggunakan latar belakang warna hijau atau biru kemudian pada saat proses editing, backgraound hijau atau biru tersebut diganti dengan background digital lain. Contoh gambar yang sudah dilakukan efek chroma key pada acara berita prakiraan cuaca terlihat pada relevisi :

Gambar 2.2 Contoh dari efek chroma keyterlihat pada layar televisi Sumber: www.kaskus.co.id

2.4

Pengertian Dan Jenis-jenis Narkoba

2.4.1 Narkoba Narkoba atau obat-obatan terlarang ini sudah tidak menjadi barang yang langka dan susah didapat, melainkan barang ini sudah menjadi bagian dari pada kehidupan sekarang ini. Narkoba atau singkatan dari narkotika, peikotropika dan bahan aktif lainnya. Dalam arti luas adalah obat atau bahan zat, bila zata ini masuk kedalam tubuh manusia baik secara oral (melalui mulut), atau dihirup maupun melalui alat suntik akan berpengaruh pada kerja otak atau susunan kerja saraf pusat. [5] 2.4.2 Narkotika Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian), daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga meyebabkan pemakai narkotika tidak lepas dari pemakaiannya. Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu narkotika alami, semisintetis, dan narkotika sintetis.

6

1.

Narkotika alami, merupakan narkotika yang zat aditifnya diambil dari tumbuhtumbuhan, contohnya Ganja merupakan tanaman perdu dengan daun meyerupai singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus. Jumlah jarinya ganjil antara 5,7, dan 9. Diindonesia sendiri merupakan daerah yang subur untuk tanaman seprti ganja. Cara penyalahgunaan ganja ini dengan dikeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok atau dijadikan rokok lalu dibakar serta dihisap seperti rokok biasanya. Selain ganja tanaman lainnya yaitu Hasis, hasis merupakan tanaman serupa ganja yang tumbuh di Amerika latin dan Eropa, proses pematangannya denga disuling sehingga berbentuk cair. Selanjutnya Koka, koka adalah tanaman perdu mirip pohon kopi. Buahnya yang matang akan berwarna merah seperti biji kopi, koka ini kemudian diolah menjadi kokain. Opium merupakan bunga dengan berbentuk dan warna yang indah, dari getah bunga opium dihasilkan candu. Opium banyak tumbuh di antara Burma, Kamboja dan Thailand, juga didaerah antara Afganistan, Iran dan Pakistan. [5]

2.

Narkotika Semisintetis, adalah narkotika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya agar memiliki khasiat yang lebih kuat sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dunia kedokteran, contohya Morfin, biasa dipakai dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada saat operasi.

3.

Narkotika Sintetis, merupakan narkotika palsu dibuat dari bahan kimia. Jenis narkotika ini digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang ketergantungan narkoba (substitusi). Contohnya : Petidun untuk obat bius lokal, Metadhon untuk pengobatan pecandu narkoba, Naltrexon untuk pengobatan pecandu narkoba.

2.4.3 Psikotropika Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika alamiah dan maupun sintetis yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susuna saraf pusat yang meyebabkan perubahan pada aktifitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan dokter untuk mengobati ganguan jiwa, berdasarkan ilmu farmakologi psikotropika dikelompokan ke dalam 3 golongan yaitu : Depresan, Stimulan dan Halusinogen.

7

1.

Depresan/penekan saraf pusat (penenang atau obat tidur). Contohnya adalah valium, BK, Rahipnol, Mogadon dan lain-lain. Jika diminum obat ini memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram dan damai. Obat ini juga menghilangkan rasa takut dan gelisah.

2.

Stimulan/perangsang saraf pusat (anti tidur). Contohnya amfetamin ekstasi, dan shabu. Ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna. Amfetamin berbentuk tablet berwarna putih, bila diminum obat ini mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit, dan tidak merasa lapr. Daya kerja otak menjadi serba cepat, namun kurang terkendali. Sedangkan shabu berbentuk tepung kristal kasar berwarna putih bersih seperti garam.

3.

Halusinogen yaitu obat, zat tanaman, makanan atau minuman yang dapat menimbulkan khayalan. Contohnya adalah LSD (Lysergic Acid Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu dan ganja.[5]

2.4.4 Bahan Aktif lainnya Bahan adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya: rokok, Alkohol yang memabukan dan menimbulkan ketagihan, thinner dan zat-zat lainnya seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin yang bila dihisap atau dihirup dapat memabukan. [5] 2.4.5 Bahaya dan Pengaruh Narkoba Persoalan Narkoba merupakan persoalan yang harus ditangani secara bersungguhsungguholeh seluruh komponen masyarakat, bukan saja penanganan pada penggunanya melainkan juga perkembangan bisnis narkoba di Indonesia. Pemerintah dan aparat penegak hukum melalui BNN juga memberantas pengedar narkoba dan produsennya, karena narkoba dan bahan zat aktif lainnya ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Dalam Narkoba terkandung 3 sifat yang sangat jahat dan berbahaya, yaitu habitual, adiktif, dan toleran. 1.

Habitual, merupakan sifat pada narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu untuk terus memakai narkoba.

2.

Toleran merupakan sifat narkoba yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan narkoba dan meyesuaikan diri dengan narkoba itu sehingga 8

menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi. Bila dosisnya tidak dinaikan, narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi akan membuat pemakainya mengalami sakaw. Maka dosis pemakaiannya harus sama dengan dosis pemakaian sebelumnya. 3.

Adiktif, mrupakan sifat narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Seorang pemakai narkoba akan merasakan sakit yang luar biasa atau sakaw apabila tidak mengkonsumsi narkoba.

Penderita yang mengalami sakaw itu biasanya mengatasi rasa sakitnya melalui 2 cara : 1.

kembali mengkonsumsi jenis narkoba yang sama. Orang ini seperti ini disebut ”junkies”, atau pemadat atau pecandu berat. Bila sedang tidak memakai narkoba orang tersebut nampak normal, tatapi bila tidak memakai orang tesebut nampak gelisah, tidak normal, lesu, tidak fit, dan tidak percaya diri.

2.

Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak tahan sakit, maka orang tersebut akan mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri. [5]

2.4.6 Pengaruh Narkoba Terhadap Manusia Penagaruh Narkoba terhadap manusia atau kesehatan tubuh manusia sangat berpengaruh sekali. Karena bahan aktif dari narkoba dapat merusak jaringan saraf tubuh manusia sehingga terjadi perubahan baik fisik maupun non fisik. Karena Narkoba dapat membahyakan dirinya sendiri dan juga dapat membahayakan orang lain disekitarnya. Beberapa perubahan

yang justru bisa membahayakan diri

pemakai

dan

lingkungannya : 1.

Tergila-gila pada narkoba. Lebih mencintai narkoba daripada diri sendiri dari pada orang-orang sekitarnya.

2.

Sulit melepaskan diri jerat narkoba, karena seorang pecandu narkoba akan mengalami sakaw apabila tidak mengkonsumsi narkoba tersebut.

3.

Dosis pemakaian akan bertambah banyak, hingga over dosis dan meninggal.

4.

Sifat dan sikap berubah menjadi ekslusif, egois, sombong, asosial, jahat(psikosis).

5.

Mengalami kerusakan organ tubuh (hati, paru, ginjal, otak dan lain-lain).

6.

Terjangkit penyakit mematikan (HIV/AIDS, sfilis dan sebagainya). [5]

2.5

Broadcasting Menurut disiplin ilmu komunikasi, broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi

yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang 9

paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi-produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum. Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur. Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya. Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendirisendiri. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. [6] 2.6

Program Siaran Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara

dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Program siaran adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat finteraktif maupun tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran.Penggolongan program siaran adalah klasifikasi program siaran berdasarkan kelompok usia untuk memudahkan khalayak mengidentifikasi program siaran.

10

Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. [6] 2.7

Iklan Layanan Masyarakat

2.7.1 Beberapa Defnisi Iklan Menurut Para Ahli Definisi iklan menurut beberapa ahli diantaranya yaitu : 1) Menurut Kotler (1999) : Segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. 2) Menurut Wells (1992) : Perikalanan adalah komunikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience. 3) Menurut Rhenald Kasali (1992) : Iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media.Beda dengan pengumuman biasa. Iklan lebih membujuk orang untuk membeli. 4) Menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) : Periklanan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa dan ditujuan untuk sebagain atau seluruh masyarakat. 5) Menurut Dunn & Barban (1996) : Periklanan adalah komunikasi non-personal melalui beragam media yang dibayar oleh perusahaan, organisasi non-profit dan indiviu-individu dengan menggunakan pesan iklan yang diharapakan dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut.

6) Menurut Russel & Lane Suatu pesan yang dibayar oleh sponsor dan disampaiakan melalui bebeapa medium komunikasi massa. 7) Menurut Gilson & Berkman (1980) : 11

Iklan meruapakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran.

2.7.2 Definisi Iklan Layanan Masyarakat Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran jenis iklan dibagi 2, yaitu Siaran Iklan Niaga( komersil ) dan Iklan Layanan Masyarakat. Meneurut UU Penyiaran No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran memiliki arti siaran informasi yang bersifat komersil dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga yang bersangkutan. Definisi siaran iklan nonkomersil yang disiarkan memlalui penyiaran radio atau televisi dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat untuk mempengaruhi khalayak agar berbuat dan/atau bertingkahlaku sesuai dengan pesan iklan tersebut. Menurut Djayakusumah (1982:17) dalam bukunya yang berjudul periklanan, iklan dibagi dua, yakni iklan komersil dan iklan layanan masyarakat.

2.7.3 Tujuan Iklan Layanan Masyarakat Tujuan dari Iklan Layanan Masyarakat adalah mengajak masyarakat dan juga menghimbau agar mereka mengerti, menyadari, turut mengikuti serta menbuat mereka menghindari permasalahan yang menjdai topik iklan.

2.7.4 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat Menurut Ad Council, suatu dewan periklanan di Amerika Serikat yang melopori Iklan layanan Masyarakat (dalam Kasali, 1992:202). Iklan layanan masyarakat memiliki kriteria sebagai berikut : 1) Non Komersial 2) Tidak bersifat keagamaan 3) Non politik 4) Berwawasan Nasional 5) Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat 12

6) Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima 7) Dapat diiklankan 8) Mempunyai dampak positif dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.

2.7.5 Proses Kampanye Iklan Layanan Masyarakat Proses pembuatan dan pemasaran Iklan Layanan masyarakat tidak berbeda dengan memasarkan iklan biasa.Langkah-langkah dalam pembuatan iklan dan pemasarannya: 1) Identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok sasaran 2) Menentukan tujuan khusus iklan 3) Menentukan tema iklan atau selling point 4) Menentukan anggaran iklan 5) Perencanaan media yaitu : 

Identifikasi media yang tersedia



Memilih media yang cocok dan dapat digunakan



Menentukan waktu siaran dan frekuensi penyiaran

6) Menciptakan pesan-pesan yang terkandung dalam iklan 7) Menilai keberhasilan kampanye iklan melalui serangkaian evaluasi 2.7.6 Undang-Undang Penyiaran Untuk mengatur tata cara penyiaran iklan komersil dan iklan nonkomersil (iklan layanan masyarakat) pemerintah mengeluarkan undang-undang no 32 tahun 2002 tentang penyiaran yang mengatur definisi, tata cara iklan, lembaga yang mengeluarkan iklan dan pidana bagi yang melakukan pelanggaran terhadap penyiaran iklan. 2.7.7 Media Televisi Televisi mulai dikenal di indonesia sejak tahun 1962, yaitu pada era presiden Soekarno. Pada saat itu Presiden Soekarno memberikan instruksi kepada Direktorat Perfilman Negara dan Direktur Teknik Jawatan Radio untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games IV di Jakarta. Mulai tanggal 1 Maret 1963 terjadi perubahan jadwal siaran yang pada awalnya dimulai dari pukul 19.30 WIB menjadi pukul 19.00 – 21.30 WIB. Dan mulai hari itu muncul Titik Qardasih yang menjadi model iklan skuter Lambertta, menyertai iklan-iklan 13

lainnya yang masih menggunakan model luar negeri. Iklan televisi masih dibatasi hanya 15 % dari total jam siaran. Setelah mengudara diseluruh Indonesia sejak tahun 1963, masyarakat Indonesia tibatiba dikejutkan oleh Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No.30/1981 tanggal 1 April 1981 yang menutup sama sekali siaran iklan di televisI. Sejak saat itu media periklanan di Indonesia mencari alternatif lain selain televisi untuk menyiarkan iklan. Kemudian ketika keluar Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 190A/Kep/Mempen/1987 tentang Siaran Saluran Terbatas, timbul bagi harapan masyarakat periklanan Indonesia bahwa penggunaan televise sebagai media iklan akan sehera tampak. Dimulai dengan system kabel, pada Desember 1988 RCTI mengudara dalam radius 80 km persegi. Kemudian, pada tanggal 26 Agustus 1990 tv kabel itu dibuka untuk umum, sehingga televise swasta yang memuat iklan dapat disimak oleh umum tanpa membayar sewa decoderdan abodemen. Berdasarkan SK Mempen yang dikeluarkan tanggal 24 Juli 1990, siaran televisi tidal lagi menjadi monopoli TVRI dan siaran swasta dapat dinikmati oleh umum tanpa menggunakan decoder dan berlaku local di Ibu kota provinsi. 2.8

Naskah Produksi

2.8.1 Sinopsis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988 : 845) adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi. Isi dari sinopsis itu diantaranya : 1) Garis besar jalan cerita 2) Tokoh Protagonis 3) Tokoh Antagonis 4) Tokoh penting yang menunjang plot utama atau jalan cerita utama 5) Terdapat problem utama dan problem-problem penting yang berpenganruh pada jalan carita 6) Motif utama dan motif-motif pembantu action yang penting 7) Klimaks dan penyelesaian 8) Kesimpulan

14

2.8.2 Treatment Memberikan uraian ringkas secara deskriptif tentang bagaimana suatu rangakaian certa nantinya akan digarap. Dalam treatment semua alur cerita yang akan ada dalam video atau film diuraikan dari awal kemunculan gambar sampai video atau film tersebut berakhir diuraikan secara deskriptif. Treatment meruapakan pengembangan dari outlaine, sudah lengkap dengan action pokok pelaku, atau kerangka lengkap skenario. Selain itu, pada penulisan treatment harus pakai nomor.Yakni nomor kelompok adegan-adegan disuatu tempat.Oleh karena itu setiap nomor adegan disertakan keterangan tempat dan waktu. Isi dari treatment diantanrya adalah : 1) Mengganbarkan “kerangka skenario” lengkap tapi padat 2) Penuturan sudah mengacu pada ururtan tiga babak dan penataan ramatik 3) Uraiannya harus ringkas, komunikatif dan efektif, supaya tidak terlalu tebal 4) Nama orang dan nama tempat sudah jelas

2.8.3 Scene Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan, scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. 2.8.4 Action Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. 2.8.5 Outline Outline adalah sususan urutan per adegan, bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. 2.8.6 Plot Pengertian Plot atau alur menurut para ahli, diantaranya : 1) Plot atau alur adalah rangakaian cerita yang ibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku suatu cerita. (Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra) 2) Menurut Aminudin (1991:126) bahwa alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan

peristiwa sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam

rangkaian peristiwa yang berbagai macam. 15

3) Menurut Rusyana (1987:67) mengemukakan bahwa alur bukan sekedar urutan cerita dari A sampai Z, melainkan merupakan hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di dalam cerita. 4) Menurut Nurgiantoro (2000:12) menjelaskan bawha Alur atau Plot pada umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti samapai cerita berakhir (bukan selesai) sebab banyak cerpen yang tidak berisi penyelesaian yang jelas. Penyelesaian yang diserahkan kepada interpretasi pembaca. Urutan peristiwa dapat dimulai dimana saja, misalnya dari konflik yang telah meningkat tidak harus bermula dari tahap pekerjaan tokoh atau latar biasanya tak berkepanjangan. Berhubungan berplot tunggal konflik yang dibangun dan klimaks akan diperoleh pun biasanya bersifat tunggal pula.

2.8.7 Storyboard Storyboard adalah rangkaian gambar dan kata-kata yang memperlihatkan urutan adegan-adegan dari sebuah film produk multimedia lainnya. Tujuan dari storyboard ini adalah untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang akan divisualisasaikan telah sesuai dengan garis cerita (plot) maupun sekuens belajarnya. Disamping itu juga untuk melihat apakah kesinambungan (kontinuitas) alur cerita sudah lancar.Storyboard juga dapat dipergunakan sebagai momen-momen pengambilan gambar menggantikan apa yang lazim disebut shooting breakdown. Namun sebagian pembuat film terkadang storyboard tidak dibuat, cukup diakomodasi dalam naskah atau skrip. Storyboard lebih diperlukan dalam pembuatan media sound slide dan pembuatan film animasi. Contoh dari storyboard pada iklan yang akan dibuat :

16

Gambar 2.3 Contoh storyboard iklan “Jauhi Narkoba” Sumber: Dokumen Pribadi

2.8.8 Script/Naskah Program Tujuan utama suatu script atau naskah program adalah peta atau bahan pedoman bagi sutradara

dalam

mengendalikan

penggarapan

substansi

materi

kedalam

suatu

program.Contoh penulisan script adalah dalam bentuk skontro atau halaman berkolom dua, sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan dialog, narasi, dan efek suara. Berikut ini adalah salah satu contoh naskah program pada iklan “Jauhi Narkoba” : Video SCENE 1 Ext. Depan kampus Polteknik negeri batam ML- Medium Shot Terlihat nanda sebagai presenter dalam iklan tersebut dengan background kampus politeknik negeri batam, selain itu juga suasana cerah.

Audio Suara backsound, ”tidak mudah untuk memberantas narkoba, tapi pemerintah terus berusaha keras untuk memberantas hingga keakarakarnya, namun peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk tujuan mulia ini.

CUT TO: 2.9 Teknik Dalam Pengambilan Gambar Dalam melakukan pengambilan gambar (shot) ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan kualitas pengambilan gambar yang baik. 17

2.9.1 Teknik pengambilan gambar terhadap objek Ada beberapa istilah atau teknik dalam pengambilan sebuah gambar baik itu image maupunvideo, dinataranya sebagai berikut : 1.

Bird Eye Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di

atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan. Contoh teknik pengambilan Bird Eye View Shoot :

Gambar 2.4 Teknik Bird Eye View Shoot Sumber: www.kaskus.co.id

2.

High Angle Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat

kecil.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai kerdil. Contoh teknik pengambilan High Angle :

Gambar 2.5 Teknik High Angle Sumber: www.kaskus.co.id

18

3.

Low Angle Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek terlihat

besar.Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/prominence, berwibawa, kuat, dan dominan. Contoh teknik pengambilan Low Angle :

Gambar 2.6 Teknik Low Angle Sumber: www.kaskus.co.id

4.

Eye Level Sudut pengambilan yang sejajar dengan objek.Sehingga hasilnya memperlihatkan

tangkapan pandangan mata seseorang.Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar. Contoh teknik pengambilan teknik Eye Level :

Gambar 2.7 Teknik Eye Level Sumber: www.kaskus.co.id

5.

Frog Eye Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas atau dasar

kedudukan objek atau lebih rendah. Sehingga hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak. 19

Contoh teknik pengambilan Frog Eye :

Gambar 2.8Teknik Frog Eye Sumber: www.kaskus.co.id

2.9.2 Teknik Lain Dalam Pengambilan Gambar Istilah lain dalam proses pengambilan gambar untuk memperlihatkan ukuran, tingkat emosi, situasi dan kondisi objek adalah sebagai berikut : 1.

Extreme Close Up (ECU) Teknik pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau

bibir atau ujung tumit dari sepatu atau mata. Contoh teknik pengambilan Extreme Close Up (ECU) :

Gambar 2.9 Teknik Extreme Close Up(ECU) Sumber: www.kaskus.co.id

2.

Big Close Up (BCU)

Teknik pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu. Contoh teknik pengambilan Big Close Up (BCU) :

20

Gambar 2.10 Teknik Big Close Up(BCU) Sumber: www.kaskus.co.id

3.

Close Up (CU) Teknik pengambilan gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dar objek yang

terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru. Contoh teknik pengambilan Close Up (CU) :

Gambar 2.11 Teknik Close Up (UP) Sumber: www.kaskus.co.id

4.

Medium Close Up (MCU) Teknik pengambilan gambar ini hamper sama dengan MS, jika objeknya orang maka

diambil dari dada keatas. Contoh teknik pengambilan Medium Close Up (MCU) :

Gambar 2.12 Teknik Medium Close Up (MCU) Sumber: www.kaskus.co.id

21

5.

Mid Shoot (MS) Teknik pengambilan gambar dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang

gambar yang diambil hanya terlihat separuh badannya saja. Contoh teknik pengambilan Mid Shoot (MS) :

Gambar 2.13 Teknik Mid Shoot (MS) Sumber: www.kaskus.co.id

6.

Kneet Shoot (KS)

Teknik pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut. Contoh teknik pengambilan Kneet Shoot (KS) :

Gambar 2.14 Teknik Kneet Shoot (KS) Sumber: www.kaskus.co.id

7.

Full Shoot (FS)

Teknik pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki. Contoh teknik pengambilan Full Shoot (FS) :

Gambar 2.15 Teknik Full Shoot (FS) Sumber: www.kaskus.co.id

22

8.

Long Shoot (LS) Teknik pengambilan gambar secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh,

seluruh objek terkena hingga latar belakang objek. Contoh teknik pengambilan Long Shoot (LS) :

Gambar 2.16 teknik Long Shoot (LS) Sumber: www.kaskus.co.id

9.

Medium Long Shoot (MLS) Teknik pengambilan gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya

terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang, maka tampak dari kepala sampai lutut. Contoh teknik pengambilan MediumLong Shoot (MLS) :

Gambar 2.17 Teknik Medium Long Shoot (MLS) Sumber: www.kaskus.co.id

23

10. Extreme Long Shoot ( XLS) Teknik pengambialn gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan tidak hanya objek lagi tetapi latar belakangnya juga.Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya. Contoh teknik pengambilan Extreme Long Shoot(XLS) :

Gambar 2.18 TeknikExtreme Long Shoot (XLS) Sumber: www.kaskus.co.id

2.9.3 Teknik Pengambilan Gambar Pada Objek Beberapa istilah atau teknik pengambilan gambar dalam pembuatan sebuah video diantaranya: a.

One Shot (1S) Pengambilan gambar satu objek atau satu orang. Contoh One Shoot :

Gambar 2.19Teknik One Shoot Sumber: www.kaskus.co.id

b.

Two Shot (2S) Pengambilan gambar dua objek atau dua orang. Contoh Two Shoot :

Gambar 2.20 TeknikTwo Shoot Sumber: www.kaskus.co.id

24

c. Three Shot (3S) Pengambilan gambar tiga objek atau tiga orang. Contoh Teknik Three Shoot :

Gambar 2.21 TeknikThree Shoot Sumber: www.kaskus.co.id

d. Group Shot (GS) Pengambilan gambar sekelompok objek. Contoh Group Shoot :

Gambar 2.22 TeknikGroup Shoot Sumber: www.kaskus.co.id

2.9.4 Teknik Pergerakan Kamera Berdasarkan pergerakan kamera, istilah teknik pengambilan gambar diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Zoom In dan Zoom Out Kamera bergerak mendekat dan menjauhi objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada pada kamera. 2. Pan Right dan Pan Left Gerakan kamera yang bergerak ke kanan dan ke kiri. 3. Tilt Up dan Tilt Down Gerakan kamera ke atas dan gerakan kamera ke bawah. 4. Dolly In dan Dolly Out 25

Kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Bergerak maju dan bergerak mundur. 5. Crane Shot Gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane. 6. Fade In dan Fade Out Pergantian gambar dari yang tidak ada menjadi ada, dan pergantian yang ada manjadi tidak ada. 7. Frame In dan Frame Out Objek yang berada di frame shot dan objek yang keluar dari frame shot. A. Teknik pengambilan gambar dimana objek yang bergerak bukan kamera yang bergerak : 1.

Walk In Objek bergerak mendekati kamera.

2. Walk Away Objek yang bergerak menjauhi kamera. B. Teknik pengambilan gambar yang menghasilkan kesan lebih dramatik : 1. Backlight Shot Teknik pengambilan gambar dimana cahaya berada di belakang objek. 2. Reflection Shot Teknik pengambilan gambar dimana objek tidak di ambil secara langsung, melainkan dari cermin atau air yang memantulkan. 3. Door Frame Shot Teknik pengambilan gambar dari luar pintu sedangkan adegan berada di dalam ruangan. 4. Artificial Framing Shot Teknik pengambilan gambar diamana seolah-olah objek diambil dari belakang daun atau ranting atau lubang jendela. 5. Jaws Shot Kamera yang menyorot objek seolah-olah kaget melihat kamera. 6. Framing With Background Pengambilan objek tetap focus di depan namun latar belakang di munculkan sehingga memberikan kesan indah.

26

7. The Secret of Foreground Framing Pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan. 8. Tripod Transition Posisi kamera berada di atas tripod dan beralih dari objek satu ke objek yang lain secara cepat. 9. Artificial Hairlight Rambut objek di beri efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik. 10. Fast Roa Effect Teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang. 11. Walking Shot Teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukan orang sedang berjalan terburu-buru atau di kejar sesuatu. 12. Over Shoulder Pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. 13. Profil Shot Jika dua orang sedang berdialog tapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.

27

BAB III PERANCANGAN DAN ANALISA 3.1

KonsepDasar Konsepdasardariiklanlayananmasyarakat

“JauhiNarkoba”

iniadalahmemberikanhimbauankepadamasyarakattentangbahayanarkobabagikesehatandank ehidupankita.Selainitujugaiklaniniadalahsalahsatucarauntukmenyampaikanpesankepadama syarakatumum.

Himbauantentangbahayanarkobainidisampaikandalambentuk

konsep

dipakaidalampembuataniklaniniadalahlive

yang

shot

dancut

visual, to

cut.

Yaitudalampengambilangambardilakukandengancaralangsungdancut

to

cutataudalampengambilannyagambarnyadengancaracut to cut. Adapunteknik

yang

digunakandalampembuataniklanlayananmasyarakatiniadalahdenganpenerapanefekblue screenpadapembuatannya.Yaitupadasaatmelakukanpengambilangambarataushootingmeng gunakanefekblue screenataumenggunakan background biru, baikitudindingataukain yang berwarnabiru.

Dan

setelahmelakukanshootingdenganmenggunakanefekblue

screen

tersebutlangkahselanjutnyayaitu proses editing denganmenggunakansoftware adobe after effect. 3.2

SkemaMasalah Dalammenyampaikansebuahpesankepadamasyarakattentangiklanlayananmasyarakati

nidperlukannyasebuahskemamasalah.Dalamhalinimasihbanyakmasyarakat yang seolaholahtidakpedulikepadamasyarakat lain akanbahayanarkobabagikehidupan. Cara digunakanuntukmenyampaikanhimbauaniniadalahdenganmenggunakanmeda

yang visual,

yaitudenganmembuatsebuahiklanhimbauanatauperingatankepadamasyarakatakanbahayanar koba. 3.3

SistematikaPerancangan Setelahmendeskripsikanskemamasalahdalampembuataniklan,

makaakandibuatsebuahperancanganterhadapiklantesebutuntukmenyampaikansebuahpesan

28

yang terkandungdalamiklanlayananmasyarakat“JauhiNarkoba”. Perancanganinidibuatagar dapatmenyusunlangkah-langkahdalampembuataniklantersebut. Dengan mengadaptasi model perancangan Khasali (1992:26), maka sistem perancangan disajikan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Sistem Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Sumber: Dokumen Pribadi

Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa sebelum membuat sebuah iklan layanan masyarakat, diperlukan adanya identifikasi masalah, seberapa besar bahaya yang ditimbulkan narkoba bagi kehidupan kita. Setelah menemukan masalahnya, selanjutya mencari solusi dari masalah tersebut dan menetapkan tujuan dari pembuatan iklan layanan masyarakat ini. Menentukan target audiens, walaupun secara umum dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini bertujuan untuk menyampaikan kepada khalayak ramai, 29

tentunya harus ada kalangan-kalangan tertentu yang menjadi sasaran iklan ini. Kemudian membuat konsep perancangan dan terus ke tahap selanjutnya yaitu proses produksi. 3.4

ProsedurPerancangan Padaprosedurperancanganinimemaparkanlangkah-langkahprosedural

yang

ditempuholehpenelitidalammenghasilakansebuahproduk

(Tim

PenyusunPenulisanKaryaIlmiah, 2010:47). Berikutadalahlangkah-langkah

yang

harusdilakukandalampembuatansebuahiklanlayananmasyrakattentang “JauhiNarkoba” :

Gambar 3.2Prosedur perancangan iklan layanan masyarakat Sumber: Dokumen Pribadi

3.4.1 TahapPraProduksi Tahappraproduksiiniadalahtahappertamabaikdalampembuatan

film

maupuniklan,

dimanapadatahappraproduksiinidiperlukansebuahperencanaan, agar diketahuiapasaja yang harusdilakukan, dansegalakeperluandalampembuataniklantersebut. Berikutiniadalahtahap-tahappra-produksi : 1. Ide cerita Ide ini merupakan hal mendasar dalam menentukan sebuah karya. Kemudian ide ini dikembangkan menjadi sebuah cerita yang kemudian akan disampaikan kepada audiens. 2. Seknario Menurutkamusbesar

Bahasa

adalahrencanalakonsandiwara

film

Indonesia,

pengertian

berupaadegan

demi

adegan

scenario yang

tertulissecaraterperinci.

30

Skenarioadalahsebuahnaskahcerita yang menguraikanurutanperadegan, baiktempat, keadaan,

waktudan

dialog

yang

disusundalamkonteksstruktur

dramatic

untukmenjadisebuahacuandalam proses produksi.

Berikutiniadalahskenariodalampembuataniklanlayananmasyarakat“ JauhiNarkoba “ : Video SCENE 1 Ext. Depan kampus Polteknik negeri batam ML- Medium Shot Terlihat nanda sebagai presenter dalam iklan tersebut dengan background kampus politeknik negeri batam, selain itu juga suasana cerah.

Audio Suara backsound, ”tidak mudah untuk memberantas narkoba, tapi pemerintah terus berusaha keras untuk memberantas hingga keakarakarnya, namun peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk tujuan mulia ini.

CUT TO: SCENE 2 Suara backsound, tidak ada dialog Ext. Out dor dalam scene ini. Mediun Shot-Track out slowly Terlihatseorangpemuda yang duduktermenungkarenaje ratannarkoba, suasanasepi CUT TO :

SCENE 3 Suara backsound, Ext. Out dor Tidak ada dialog dalam scene ini Terlihat seorang pemuda sedang menggaruk-garuk kepalanya, dari atas kebawah, sedang duduk termenung. CUT TO: SCENE 4 Ext. Out dor Medium Shot, Arex, seorangmahasiswamencer

Sebagaimahasiswasalahsatucarauntuk menjauhinarkobaialahdengancarameng ikutibanyakkegiatan yang diadakandikampus, kitatahunarkobaitusangatburukdirik 31

itakanbagaimanadiamenj auhinarkoba,

ita, jadijauhilahnarkoba

CUT TO: SCENE 5 Ext. out dor Medium Shot Kembali presenter menutup iklan dengan memberikan pesan kepada audiens

Hidupinibegituindahuntukkitalewatk an, memberantasnarkobabukanuntukpemeri ntah, tapiuntukandasendiridanuntuk orang-orang yang andasayangi.

CUT TO : 3. Storyboard Storyboardadalahrangkaiangambaratau memperlihatkanurutanadegandarisebuah lainnya.Previewstoryboaddariiklan

kata-kata film

“JauhiNarkoba”

atauproduk

yang multimedia

disajikanpadagambar

3.4,

untukstoryboardsecaralengkapdisajikanpadalampiran.

Gambar3.3Contoh Storyboard Sumber: DokumenPribadi

4. Pemilihan Aktor, lokasi, pencahayaan dan Properti 32

Pada tahap ini juga adalah tahap dimana ketika seorang produser harus memilih aktor yang cocok untuk pembuatan sebuah film atau iklan. Selanjutnya lokasi juga harus ditentukan, karena tidak sembarangan dalam memilih lokasi, lokasi harus sesuai dengan ide cerita. Selanjutnya pencahayaan juga harus pas, karena kalau tidak pas maka hasilnya tidak memuaskan. Dan selanjutnya properti ini juga sangat penting dalam pembuatan sebuah baik itu film atau iklan.

3.4.2 TahapProduksi Padatahapinimerupakantahapdiman

para

sudahtersusununtukmelakukanpekerjaannya,

kru

yang

yaituuntukmelakukan

proses

produksi.Padatahapinimeliputi : 1. Pengambilangambarp Pengambilangambaratauvideo,

padatahapinilah

proses

pembuataniklandilakukan,

pengambilangambaratauvideodariawalhinggaakhir. Peralatan yang dibutuhkan pada saat produksi: 

Kamera DSLR Kameradigunakanuntuk proses pengambilangambar.



Boom mic Boom

mic

digunakanuntukmerekamsuarapemeran

yang

melakukanadeganpadasaatsyuting. 

Lighting Lighting

ataupencahayaansangatdibutuhkan,

pengambilangambardilakukandidalam

studio

karena

proses

danteknik

yang

dipakaiadalahefekchroma

keypadablue

screenmakapencahayaanakanmenentukanhasildaripengambilangambartersebut. 

Studio Studio menjaditempatuntuk proses pengambilangambardalampembuataniklantersebut.

3.4.3 TahapPascaProduksi Padatahapiniadalahtahapfinishing

dimanasetelahmelakukan

proses

produksiselesaidilakukan, makaakandilakukan proses editingmulaidarimemasukanvideo, gambar, serta sound yang diperlukan. 33

Padatahapini ada duatahapdiantaranyasebagaiberikut : 1.

Editing Pada

proses

editinginiadalahmenerapkanefekchroma

keyadalahteknikpencampuranduagambaratau

video

key.

secarabersamaan.

Dimanachroma Pada

proses

inilahefekblue screenakandhilangkandigantidenganbackground yang sesuaidengan film tersebut. Teknikchroma keyiniseringdisebutcolor keying. 2. Rendering Renderingadalah

proses

terakhirpadatahap

editing,

ketika

proses

editingtelahselesaimakadilakukan proses renderingyaitu proses penyimpanan video, laludipilih format yang didinginkan.

Berikutiniadalah diagram proses chroma keypadasaatediting :

Gambar 3.4 Diagram proses chroma key Sumber :DokumenPribadi

3.5 Target Audiens Target

utamadaripembuataniklanlayananmasyarakatiniadalahsemuausia.

Yaitumulaidarianak-anakkecil, remaja, dewasahingga orang tua. 3.6 TujuanPerancangan 3.6.1 TujuanPerancanganJangkaPendek 34

Tujuanperancanganjangkapendekdariiklanlayananmasyarakatiniadalahmengajakkepa damasyarakatumumagar

menjauhinarkobatersebut,danapabilaadapihak-pihaktertentuyang

terlibatnarkoba agar melaporkanpihaktersebutkepadapihak yang berwajib. 3.6.2 StrategiPerancanganJangkaPendek Strategiperancanganjangkapendekdariiklanlayananmasyarakatiniadalahmerancangvis ualisasiiklananak-anak yang mudahdimengertidandipahami. 3.6.3 TujuanPerancanganjangkaPanjang Tujuanperancanganjangkapanjangdariiklanlayananmasyarakatiniadalahmengajakkep adaseluruhmasyarakatuntukmenjauhi

yang

namanyanarkobadanobat-

obatanterlaranglainnya. 3.6.4 StrategiPerancanganjangkapanjang Strategi perancangan jangka panjang dari iklan layanan masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Mengingatkan tetang bahaya narkoba. 2. Meningkatkankulaitasvisualisasi. 3. Membuatvariasidariiklantesebut. 3.7

Konsep Media Dalammempublikasikaniklanlayananmasyarakatini,

diperlukan

media-media

pendukung yang nantinyadapatmempermudah proses penyebaraniklanini. Pemilihan media sangatpenting agar apa yang ingindisampaikandapatditerimadenganbaikolehmasyarakat. Media yang dipakai untuk iklan layanan masyarakat ini adalah televisi. Karena televisi merupakan sarana hiburan yang umum dimiliki oleh masyarakat saat ini dan televisi juga berfungsi untuk menyamapaikan iklan. 3.8

Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah tentang bagaiamana cara untuk menyampaikan sebuah pesan

kepada masyrakat luas bahwa narkoba itu buruk bagi kehidupan dan kesehatan tubuh. Dan tentunya dalam menyampaikan sebuah pesan harus tepat sasaran, agar apa yang akan disampaikan diterima dengan baik dan dimengerti oleh masyarakat. Dalam hal ini strategi kreatif dibagi manjadi dua diantanya yaitu : 3.8.1 StrategiKonsep 35

a.

Menyampaikansebuahhimbauanatauinformasikepadamasyarakattentangupayamasyara katmenjauhinarkoba.

b.

Menggunakan media iklan yang dapatdipahamiolehmasyarakat.

3.8.2 Strategi Visual a.

Menggunakankonsepumum, sehinggamenjadisuatupelajaran yang harusditonton.

b.

Adegan ini hanya fiktif belaka terhadap aktor yang memerankannya, dan tidak ada unsur untuk menjelaskan karakter aktor.

36

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Tahap Pra Produksi 4.1.1 Sinopsis Iklan layanan masyrakat ini menceritakan himbauan kepada masyarakat tentang bahaya negatif dari narkoba. Pada saat pembukaan terlihat seorang presenter membuka iklan tersebut dengan beberapa kata tentang upaya pemberantasan narkoba, setelah itu keluar tipografi atau kata-kata, gambar jenis narkoba, foto korban narkonba dan ilustrasi tentang seorang pemuda yang merenung tentang dirinya yang terjerat narkoba. Selanjutnya ada seorang mahasiswa yang menceritakan dirinya supaya terhindar dari jeratan narkoba, yaitu dengan mengikuti banyak kegiatan positif yang di adakan dikampus adalah salah satu cara untuk menjauhi dari jeratan narkoba.Kemudian kembali presenter menutup iklan tersebut mengingatkan bahwa, memberantas narkoba itu bukan untuk pemerintah semata, akan tetapi untuk diri kita sendiri dan untuk orang-orang yang kita sayangi. 4.1.2 Script / Naskah Produksi Berikut adalah naskah produksi dari iklan layanan masyarakat ”Jauhi Narkoba”

FADE IN : 001.EXT DI HALAMAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BATAM – SIANG Cast : Nanda Sayaputra/presenter Kamera subjektif medium shot suasana cerah Terlihat nanda sebagai presenter dalam iklan tersebut dengan background kampus politeknik negeri batam, selain itu juga suasana cerah. Membuka iklan ” tidak mudah untuk memberantas narkoba, tapi pemerintah terus berusaha keras untuk memberantas hingga keakarakarnya,

namun

peran

serta

masyarakat

sangat

diperlukan untuk tujuan mulia ini”

36

FADE IN : 002.EXT OUT DOR – SIANG Cast : Ujang Amir H/talent Kamera Panning left, kamera bergerak dari kanan ke kiri, suasana sepi terlihat seorang pemuda yang duduk termenung karena jeratan narkoba.

FADE IN : 003.EXT OUT DOR - SIANG Cast : Ujang Amir H/talent Kamera suasana

Till

Down,

sepi

kamera

terlihat

bergerak

pemuda

dari

sedang

atas

ke

bawah,

termenung

karena

jeratan narkoba, sambil memegang kepalanya,

FADE IN : 004.EXT DI HALAMAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BATAM – SIANG Cast : Arex Riau Protomo/talent(mahasiswa) Kamera subjektif medium shot suasana cerah Terlihat Arex sebagai mahasiswa dalam iklan tersebut dengan background kampus politeknik negeri batam, suasana cerah. Memberikan

tips

cara

untuk

menjauhi

narkoba



sebagai

mahasiswa, salah satu cara untuk menjauhi narkoba ialah dengan

mengikuti

byak

kegiatan

positif

yang

diadakan

dikampus, kita tahu narkoba itu buruk buat diri kita, oleh karena itu jauhilah narkoba”.

37

FADE IN : 005.EXT DI HALAMAN KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BATAM – SIANG Cast : Nanda Sayaputra/presenter Kamera subjektif medium shot suasana cerah Terlihat nanda sebagai presenter dalam iklan tersebut dengan background kampus politeknik negeri batam, suasana cerah. Menutup iklan dengan sebuah pesan yang kepada penonton ” hidup

ini

begitu

indah

untuk

kita

lewati,

memberantas

narkoba bukan untuk pemerintah tapi untuk diri kita sendiri dan untuk orang-orang yang kita sayangi ”.

38

4.1.3 Pembuatan Stroyboard

Gambar 4.1 Tipografi Sumber: dokumen pribadi

Gambar 4.2 Tipografi Sumber: dokumen pribadi

39

Gambar 4.3 Tipografi Sumber: dokumen pribadi

Gambar 4.4 Tipografi Sumber: dokumen pribadi

40

Gambar 4.5 tipography Sumber: dokumen pribadi

Gambar 4.6 scene 1 dan 2 Sumber: dokumen pribadi

41

Gambar 4.7 Sumber: dokumen pribadi

Gambar 4.8 scene 5 dan 6 Sumber: dokumen pribadi

42

4.2

Tahap Produksi

4.2.1

Tahap Pengambilan Gambar atau Video

4.2.1.1 Pengambilan Gambar atau Video Pada Talent Proses pengambilan gambar dilakukan diluar studio, pada pukul 10:30 WIB sampai dengan selesai. Alasan kenapa dilakukan diluar studio, karena memanfaatkan cahaya matahari untuk proses lighting, atau pencahayaan. Berikut ini adalah contoh pengambilan gambar atau video, diantaranya sebagai berikut: a.

Scene 1

Gambar 4.9 scene 1 Sumber: dokumen pribadi

Pada gambar 4.9 diatas merupakan salah satu proses pengambilan gambar untuk scene 1 dengan menggunakan kamera DSLR Canon 60D. Dengan tempat pengambilan lapangan tenis politeknik negeri batam, selain itu background yang digunakan adalah kain terpal tenda warna biru karena sesuai dengan implementasi blue screen dan untuk membentangkannya menggunakan tiang gawang futsal. b.

Scene 2

Gambar 4.10scene 2 Sumber: dokumen pribadi

43

Pada gambar 4.10 diatas juga merupakan proses pengambilan gambar atau video pada scene 2 dengan menggunakan kamera DSLR Canon 60D. Tempat pengambilan sama yaitu lapangan tenis politeknik negeri batam dengan pergerakan kamera dari samping kanan ke samping kiri. Dengan background yang sama yaitu menggunakan kain terpal tenda warna biru, karena sesuai dengan implementasi blue screen. c.

Scene 3

Gambar 4.11scene 3 Sumber: dokumen pribadi

Pada gambar 4.11 diatas merupakan proses pengambilan gambar atau video pada scene 3 dengan menggunakan kamera DSLR Canon 60D. Tempat pengambilan yaitu lapangan tenis politeknik negeri batam dengan pergerakan kamera till down atau dari atas ke bawah. d.

Scene 4

Gamabar 4.12 scene 4 Sumber: dokumen pribadi

44

Pada gambar 4.12 diatas merupakan proses pengambilan gambar pada scene 4, dimana pada scene ini talentnya adalah seorang mahasiswa politeknik negeri batam yang memaparkan pendapatnya mengenai narkoba, dan sekaligus memberikan himbauan kepada kita tentang bahaya narkoba. e.

Scene 5

Gambar 4.13 scene 5 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.13 diatas merupakan proses pengambilan gambar pada scene 5, pada scene ini merupakan scene terakhir dari iklan ”jauhi Narkoba” 4.2.1.2 Pengambilan Gambar atau Video untuk Background Pengabilan gambar background ini sangat penting dalam pembuatan sebuah video atau film. Pengambilan gambar background ini bertujuan untuk mengganti layar blue screen,penggantian gambar background ini dilakukan pada saat editing menggunakan software yang digunakan untuk proses editing.Selain itu jenis background yang digunakan pada pembuatan iklan ini ada dua jenis, yaitu pertama berbentuk file video dan yang kedua berbentuk foto. a.

Backgroundberupa video

45

Gambar 4.14Background kesatu Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.14 diatas merupakan background pertama yang digunakan untuk mengganti background scene 1 dan scene 5.Background ini berupa filevideo karena dalam video ini terlihat adanya aktivitas alam seperti pergerakan daun pohon yang disebabkan adanya angin dan juga perubahan suasana dari terang menjadi agak redup karena pergerakan awan yang menutupi sinar matahari sehingga suasana berubah-rubah. b.

Backgroundberupa foto

Gambar 4.15Background kedua Sumber ; dokumen pribadi

Pada gambar 4.15 diatas merupakan jenis background yang berupa foto dinding tembok yang akan digunakan sebagai background untuk merubah layar blue screen pada video utama yang berbentuk video dan untuk menyiasatinya berada pada tahap editing.

46

c.

Background

Gambar 4.16Background ketigs Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.16 ini juga merupakan background yang digunakan untuk mengganti background layar blue screen pada scene ke 4.Background ini berupa file video, karena disni aktivitas yaitu pergerakan daun bunga karena adanya angin yang berhembus.Sehingga terlihat tidak kaku pada suasana tersebut. 4.3

Tahap Pasca Produksi

4.3.1 Tahap Editing Setelah melakukan proses praproduksi dan produksi tahap selanjutnya yaitu tahap pasca produksi melakukan editing. Dalam tahap editing ini melakukan editing non linear, yaitu editing secara tidak langsung. Pada proses editing menggunakan aplikasi Hitfilm 2 Ultimate dan Adobe After Effect CS6. Pada tahap ini melakukan pemilihan video berdasarkan kelayakan gambar secara visual dan audio. Selanjutnya melakukan penataan video yang mengacu pada stroyboard. Karena dalam proses pengambilan gambar atau video menggunakan teknik blue screen, maka dalam proses editing menggunakan teknik efek chroma key yaitu dengan mengubah latar blue screen tersebut dengan background yang sudah ada. 4.3.2 Implementasi Efek Chroma Key Proses editing menggunakan teknik efek chroma key atau color keying yaitu menghilangkan efek blue screen dan menggantinya dengan background yang lain. 1.

penerapan efek chroma key pada scene pertama 47

Tampilan awal pada layar kerja aplikasi yang digunakan, setelah jendela kerja terbuka maka tinggal memasukan video yang akan di composite.

Gambar 4.17 Video efek blue screen pada scene 1 Sumber: dokumen pribadi

Pada gambar 4.17 diatas yaitu proses memasukan video kedalam aplikasi HitFilm 2 Ultimate, dan selanjutnya melakukan color keying dengan teknik efek chroma key pada tools yang tersedia pada menu effect. Atau dengan cara mengedit pada layar controls, selanjutnya memilih tools keying dan klik chroma key. Sebelum masuk ke tahap color keying terlebih dahulu kita membuat layer composite shot propertiies dengan cara klik kanan pada video tersebut atau dengak ketik Ctrl+M , maka akan keluar jendela composite lalu klik OK, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.18Composite shot properties Sumber; dokumen pribadi

48

Pada gambar 4.18 diatas merupakan langkah awal untuk melakukan color keying atau melakukan efek chroma key pada video tersebut.

Gambar 4.19Tools chroma key Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.19 diatas menjelaskan pemilihan tools effect chroma key padamenu keying, fungsi dari effect chroma key itu adalah menghilangkan efek yang menjadi background pada video tersebut. Karena pada saat pengambilan video menggunakan efek blue screen maka langkah selanjutnya yaitu menghilangkan warna biru tersebut dengan cara mengganti color hitam pada tools chroma key dengan warna biru. Seperti gambar diwah ini :

Gambar 4.20 Pemilihan warna Sumber : dokumen pribadi

49

Pada gamabr 4.20 diatas memaparkan pemilihan warna biru untuk mengganti background biru tersebut. Selanjutnya mengatur setting yang ada pada tools chroma key tersebut sehingga warna biru pada video tersebut hilang. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.21 Hasil crhoma key pada acene 1 Sumber; dokumen pribadi

Pada gambar 4.21 itu adalah hasil dari efek chroma key, tahap selanjutnya yaitu dengan menambahkan video yang akan dijadikan background, baik berupa video maupun foto. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.22Penambahan background pada scene 1 Sumber ; dokumen pribadi

Pada gambar 4.22 diatas adalah hasil gabungan dua video antara video utama dan video background.Dengan cara meletakanlayer video utama diatas dan layervideo background dibawahnya. Pada scene ke satu merupakan pembukaan, Nanda sebagai presenter memulai 50

percakapan tentang upaya pemerintah memberantas narkoba “Tentu tidak mudah untuk memberantas narkoba, tapi pemerintah beusaha keras memberantas hingga ke akar-akarnya, namun peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk tujuan mulia ini”.

Gambar 4.23 Penambahan efek animasi pada scene 1 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.23 diatas adalah hasil penambahan efek animasi, yaitu keluar logo dan nama dari talent. 2.

Penerapan efek chroma key pada scene kedua Langkah pertama masuk video yang akan dicomposite, setelah itu lalu klik kanan pilih

make composite dan klik oke untuk memulai composite.

Ganbar 4.24Composite pada scene kedua Sumber : dokumen pribadi

51

Pada gambar 4.24 diatas adalah langkah awal untuk melakukan proses composite dengan menghilangkan background warna biru pada video tersebut.Sebelum melakukan composite video tersebut langkah selanjutnya yaitu membuka layer baru yaitu dengan membuka layar composite terlebih dahulu dengan cara mengklik make composite, maka akan keluar seperti pada gambar baerikut :

Gambar 4.25Composite shot properties Sumber : dokumen pribadi

Setelah itu Langkah selanjutnya yaitu pada layar controls memilih tools efek chroma key pada menu affects dan menu effectspilihlah chroma key dan pada color pilihlah wana biru untuk mengganti warna hitam seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.26pemilihan warna Sumber : dokumen pribadi

52

Pada gambar 4.26 diatas menjelaskan proses pemilihan warna biru pada efek chroma key untuk menghilangkan warna biru pada background video tersebut, sehingga waran biru tersebut hilang.

Gambar 4.27 Hasil Chroma key pada scene 2 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.27 diatas adalah hasil dari penerapan efek chroma key, langkah selanjutnya yaitu menambahkan gambar image atau video untuk mengganti background hitam tersebut. Pada scene kedua ini background yang digunakan adalah file berbentuk image, sementara gambar atau videonya utamanya berbentuk Mp4 yakni bergerak dari kanan kekiri atau panning left, jadi supaya imagebackground tersebut mengikuti pergerakan video utama maka dilakukan motion tracking yaitu menggerakan image sesuai dengan pergerakan video utama. Maka hasilnya seperti dibawah ini :

Gambar 4.28 Penambahan background pada scene 2 Sumber : dokumen pribadi

53

3.

Penerapan efek chroma key pada scene ketiga Langkah pertama yaitu buka jendela layar kerja pada aplikasi hitfilm 2 ultimate dengan

cara import video atau tekan Ctr+I , setelah itu pilih video yang akan composite seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.29Composite pada scene 3 Sumber : dokumen pribadi

Langkah selanjutnya yaitu setting layar kerja dengan composite, dengan cara klik kanan pilih make composite atau tekan Ctrl+M maka akan keluar seperti dibawah ini :

Gambar 4.30Composite shot properties Sumber : dokumen pribadi

Setelah melakukan seting composite shot properties, langkah selanjutnya yaitu memilih menu effect piliheffect chroma key yang ada pada menu keying lalu klik. Maka akan keluar seperti gambar dibawah ini : 54

Gambar 4. 31 Tools chroma key Sumber : dokumen pribadi

Setelah memilih effect chroma key, maka langkah selanjutnya yaitu mengubah warna biru pada background video tersebut dengan cara mengubah warna hitam yang ada pada color dengan warna biru, dengan cara klik warna hitam tersebut dan menggantinya dengan warna biru dengan ukuran (hue:255, sat:255, dan val:255) pada gambar seperti dibawah ini :

Gambar 4.32 Pemilihan warna Sumber : dokumen pribadi

Setelah melakukan seting warna dan tekan ok maka hasilnya yaitu efek warna biru tersebut hilang dan dan background menjadi hitam dan untuk memperhalus hasil dari chroma key tinggal seting view-view lain yang terdapat pada efek chroma key tersebut seperti pada gambar dibawah ini : 55

Gambar 4.33 Hasil chroma key Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.33 diatas merupakan hasil dari efek chroma key. Selain itu teknik pengambilsn yang dilakukan pada gambar diatas yaitu teknik till down yaitu kamera bergerak dari atas kebawah, dan pada scene ini talent berakting seolah-olah dia seorang pemakai narkoba yang sedang sakau. Dan pada scene ini tidak ada dialog yang dilakukan oleh talent. Setelah melakukan chroma key langkah selanjutnya yaitu mengganti background hitam tadi dengan gambar atau video, namum padascene ini background yang digunakan adalah berbentuk image seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.34 Penambahan background pada scene 3 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.34 diatas merupakan hasil akhir chroma key.Dan pada background tersebut dilakukan teknik motion tracking, yaitu image tersebut dibuat bergerak mengikuti 56

pergerakan video utama. Selain itu juga dilakukan penambahan efek zoom blur pada detik terakhir dari video diatas. 4.

Penerapan efek chroma key pada scene keempat Langkah pertama yaitu buka jendela layar kerja pada aplikasi hitfilm 2 ultimate dengan

cara importvideo atau tekan Ctr+I , setelah itu pilih video yang akan composite seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.35Composite pada scene 4 Sumber ; dokumen pribadi

Langkah selanjutnya yaitu seting layar kerja dengan composite, dengan cara klik kanan pilih make composite atau tekan Ctrl+M maka akan keluar gambar seperti dibawah ini :

Gambar 4.36Composite shot properties Sumber : dokumen pribadi

57

Setelah melakukan seting composite shot properties, langkah selanjutnya yaitu memilih menu effect piliheffect chroma key yang ada pada menu keying lalu klik. Maka akan keluar seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.37 Tools chroma key Sumber : dokumen pribadi

Setelah memilih effect chroma key, maka langkah selanjutnya yaitu mengubah warna biru pada background video tersebut dengan cara mengubah warna hitam yang ada pada color dengan warna biru, dengan cara klik warna hitam tersebut dan menggantinya dengan warna biru dengan ukuran (hue:255, sat:255, dan val:255) pada gambar seperti dibawah ini :

Gambar 4.38 Pemilihan warna Sumber : dokumen pribadi

58

Setelah melakukan setting warna dan tekan ok maka hasilnya yaitu efek warna biru tersebut hilang dan dan background menjadi hitam dan untuk memperhalus hasil dari chromakey tinggal setting view-view lain yang terdapat pada efek chroma key tersebut seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.39 Hasil chroma key pada scene 4 Sumber: dokumen pribadi

Pada gambar 4.39 diatas merupakan hasil dari penerapan efek chroma key, pada scene keempat ini talent merupakan salah satu mahasiswa politeknik negeri batam yang memberikan tips atau salah satu cara untuk mejauhi narkoba “ sebagai mahasiswa salah satu cara untuk menjauhi dari jeratan narkoba ialah dengan cara mengikuti banyak kegiatan positif yang diadakan dikampus, kita tahu narkoba itu buruk buat kita, jadi jauhilah narkoba”. Setelah melakukan chroma key langkah selanjutnya yaitu menabahkan video kedua yang akan dijadikan sebagai background. Dengan caraimport video kedua tersebut dan meletakannya pada layer kedua atau dibawah layer kesatu. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.40Penambahan background pada scene 4 Sumber : dokumen pribadi

59

Pada gambar 4.40 diatas merupakan hasil penerapan efek chroma key, gambar ynag dijadikan background merupakan gambar berupa video karena agar terlihat aktivitas disekeliling talent. Sealin itu padascene ini ditambahkan juga efek lain seperti keluar nama narasumber untuk memberikan informasi kepada penonton. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.41 Penambahan efek animasi pada scene 4 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.41 diatas merupkan hasil penambahan efek lainnya, yaitu keluar logo dan nama narasumber. 5.

Penerapan efek chroma key pada scene kelima Langkah pertama yaitu buka jendela layar kerja pada aplikasi hitfilm 2 ultimate dengan

cara import video atau tekan Ctr+I , setelah itu pilih video yang akan composite seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.42 Composite scene 5 Sumber : dokumen pribadi

60

Pada gambar 4.42 diatas yaitu proses memasukan video kedalam aplikasi Hitfilm 2 Ultimate, dan selanjutnya melakukan color keying dengan teknik efek chroma key pada tools yang tersedia pada menu effect. Atau dengan cara mengedit pada layar controls, selanjutnya memilih tools keying dan klik chroma key. Sebelum masuk ke tahap color keying terlebih dahulu kita membuat layercomposite shot propertiies dengan cara klik kanan pada video tersebut atau dengak ketik Ctrl+M , maka akan keluar jendela composite lalu klik OK, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.43Setting Composite shot properties Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.43diatas merupakan langkah awal untuk melakukan proses chroma key. Setelah melakukan seting composite shot properties, langkah selanjutnya yaitu memilih menu effect piliheffect chroma key yang ada pada menu keying lalu klik. Maka akan keluar seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.44 Tools effect chroma key Sumber : dokumen pribadi

61

Setelah memilih efekchroma key, maka langkah selanjutnya yaitu mengubah warna biru pada background video tersebut dengan cara mengubah warna hitam yang ada pada color dengan warna biru, dengan cara klik warna hitam tersebut dan menggantinya dengan warna biru dengan ukuran (hue:255, sat:255, dan val:255) pada gambar seperti dibawah ini :

Gambar 4.45 Pemilihan warna Sumber : dokumen pribadi

Setelah melakukan pemilihan warna dan tekan OK maka hasilnya yaitu efek warna biru tersebut hilang dan dan background menjadi hitam dan untuk memperhalus hasil dari chroma key tinggal setting view-view lain yang terdapat pada efek chroma key tersebut seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.46 Hasil Chroma key Sumber ; dokumen pribadi

62

Pada gambar 4.46 itu adalah hasil dari efek chroma key, tahap selanjutnya yaitu dengan menambahkan video yang akan dijadikan background, baik berupa video maupun foto. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.47 Penambahan background pada scene 5 Sumber : dokumen pribadi

Pada gambar 4.47 diatas adalah hasil gabungan dua video antara video utama dan video background. Dengan cara meletakan layer video utama diatas dan layer video background dibawahnya. Pada scene kelima ini adalah scene terakhir, Nanda sebagai presenter mengakhiri dengan kalimat pesan “ hidup ini begitu indah untuk kita lewati, memberantas narkoba bukan untuk pemerintah, tapi untuk diri kita sendiri dan untuk orang-orang yang anda sayangi “. Selain itu ditambahkan juga efek lainnya yaitu keluar logo dan namatalent dibagian bawah video dengan penempatan layer logo dan nama tersebut pada layer atas dari layer video utama. Seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.48 Penambahan efek animasi Sumber ; dokumen pribadi

63

4.3.3 Tipografi Dalam upaya untuk menyampaikan pesan dan mengajak kepada masyarakat agar dapat menjauhi narkoba dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat yang dipakai dalam iklan layanan masyarakat ini adalah bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.

Gambar 4.49 Tipografi Sumber : dokumen pribadi

Konsep dari tulisan ini adalah memberikan focus kepada penonton agar pesan yang disampaikan bisa tersampaikan dengan baik. Adapun desain huruf dan warna latar hitam (R=0, G=0, B=0) dan warna teks ada dua warna yaitu putih dan merah untuk wana teks warna putih (R=255, G=255, B=255) dan warna teks warna merah (R=255, G=0, B=0).Kemudian warna merah pada teks narkoba supaya pesan dari huruf tersebut ada hal penting yang ingin disampaikan kepada penonton. Selain tipografi pada gambar 4.39 diatas masih banyak lagi beberapa tipografi yang dipakai dalam iklan layanan masyarakat ini, supaya dengan menambahkan beberapa tipografi pada iklan ini adalah untuk memperjelas pesan yang akan disampaikan.

4.3.4 Format Video Format yang dipakai dalam pembuatan iklan ini berupa video dengan format MP4 lama durasi 02:43 detik dengan ukuran resolusi 720x1280 dan ukuran file sebesar 184 Mb.

64

4.3.5 Rendering Setelah proses editing selsai maka langkah selanjutnya adalah proses rendering atau export, karena dalam proses editing menggunakan aplikasi HitFilm 2 Ultimate jadi kata lain proses rendering ini adalah exporting.

Gambar 4.50 Proses exporting menggunakan HitFilm2 Ultimate Sumber : dokumen pribadi

4.4

Analisa Tujuan dari penerapan efek chroma key pada iklan layanan masyarakat ini merupakan

elemen yang sangat penting untuk menentukan tampilan visual sebuah video. Setelah dilakukan implementasi atau penerapan efek chroma key pada proses editing, bisa dikatakan berhasil karena efek dari blue screen tersebut berhasil diganti dengan background yang lain. Karena fungsi dari efek chroma key itu sendiri adalah mengganti warna dengan yang lain, atau color keying.Hasil analisa yang diperoleh dalam percobaan dapat digunakan analisis : 1. Analisis Teknik Pencahayaan Tujuan utamanya haruslah cahaya menyebar kesemua sudut sehingga mendapatkan tata cahaya yang rata, sehingga dalam proses editing akan menjadi lebih mudah menghilangkan background hijaunya. Penggunaan teknik bouncing (menggunakan reflektor) sangat 65

diperlukan untuk mengurangi hard shadow serta mengukur kekuatan cahaya menggunakan alat yang disebut Lightmeter. 2. Analisis Teknik Blue screen Penataan blue screen sangat berpengaruh dalam pengeditan video. Tujuan utama dari penggunaan layar biru adalah untuk menonjolkan obyek utama sekaligus melakukan blocking terhadap latar belakang sehingga mudah untuk diedit atau dihilangkan untuk kita ganti dengan gambar lain. Teknisnya yaitu dengan menghilangkan latar yang berwarna biru tersebut dan mengganti dengan gambar lain melalui software di komputer. Analisis penggunaan teknik blue screen ini dipakai karena teknik ini hanya memerlukan tingkat pencahayaan yang minim. Akan tetapi penggunaan reflector sangat dipelukan dalam proses pengambilan gambar 3. Analisis Teknik Editing Analisis teknik editing merupakan suatu proses dari tahap pasca produksi. Langkahlangkah yang harus dilakukan yaitu mengcapture, memotong lalu tambahkan animasi atau background. Langkah terakhir yaitu dirender.

66

BAB V PENGUJIAN Untukmengukurkeberhasilandariiklanlayananmasyarakat

“JauhiNarkoba”

makapenulismelakukan

ini, survey

terhadapmasyarakatsebagaiaudiensdenganmemberikankuesioner.Pengujianinidilakukan kotabatamterhadap40

di

respondendariberbagaikalangan,

sehinggahasilpenelititaninidiharapkandapatmemberikangambaransecaralengkapdanjelasberdas arkankarakteristikaudiens. Data yang terkumpul dianalisis dengan statistik Diskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau atau karateristik dari data. 5.1

KarakteristikResponden Dalam penelitian ini dilakukan terhadap responden berjumlah 40 orang, dengan

karakteristik responden didasarkan pada jenis kelamin dan pekerjaan sebagai berikut: 5.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin JENIS KELAMIN

FREKUENSI

PERSENTASE

Laki-laki

21

52.5%

Perempuan

19

47.5%

JUMLAH TOTAL

40 orang

100%

Berdasarkantabeldiatasdapatdilihatbahwadari 40 responden, 21 respondenatausekitar 52,5%

adalahberjeniskelaminlaki-lakidansisanya

19

respondenatausekitar

47.5%

berjeniskelaminperempuan.

67

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 0

0

Laki-laki 21 52.5% Perempuan 19 47.5%

19

JUMLAH TOTAL 40 Orang 100%

21

Gambar 5.1 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Hasil pengolahan dengan excel

5.1.2 Berdasarkan Latar Belakang Pekerjaan Dibawah ini adalah tabel yang dibuat berdasarkan pengumpulan data dari hasil survey yang telah dilakukan terhadap 40 responden. Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan PEKERJAAN

FREKUENSI

PERSENTASE

Pelajar

4

10%

Pekerja

10

25%

Mahasiswa

26

65%

JUMLAH TOTAL

40 orang

100%

Berdasarkantabeldiatasdapatdilihatbahwasebagianbesarrespondenberlatarbelakangmahas iswasebanyak

26

orang

atausebanyak

65%,pekerja

10

orang

atausekitar

25%

dansisanyapelajarsebanyak 4 orang atausekitar10%.

68

Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang 00

PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE

4

Pelajar 4 10% 10 Pekerja 10 25%

26

Mahasiswa 26 65%

Gambar 5.2 Diagram Karakteristik Berdasarkan Latar Belakang Sumber : Hasil pengolahan excel

5.1.3 Persepsi Responden Terhadap Iklan Layanan Masyarakat ”Jauhi Narkoba” Tabel 5.3 Persepsi responden terhadapa pertanyaan mengenai Iklan/Editing

No

Aspek

Jumlah dan Persentase Ya

%

Tidak

%

Tentang pembuatan Iklan dan teknik Editing 1

Apakah iklan layanan masyarakat"Jauhi Narkoba" ini 40

100%

0

0

sudah sesuai dengan judul ? 2

Apakahpenerapanefekchroma

39

97.5% 1

2.5%

39

97.5% 1

2.5%

95%

2

5%

80%

8

20%

keypadaiklaninisudahberhasil? 3

Apakahhasilefekchroma keymembuatiklaninimenjadibagus?

4

Apakah iklan layanan masyarakat ini layak diputar 38 untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat?

5

Durasidariiklanlayananmasyarakatiniterasacukupsingk

32

at?

69

Dari tabel diatas dapat kita lihat penilaian dari aspek Iklan dan Editing ini menunjukan bahwa iklan ini sesuai dengan judul 40 orang atau 100% memilih ”Ya”, dan 39 orang atau 97.5% berhasil menerapkan efek chroma key tersebut. 38 orang atau 95% iklan ini layak untuk ditayangnkan dan 2 orang atau 5% tidak, dan 32 orang atau 80% durasi tidak terlalu lama, dan 8 orang atau 20% tidak. Tabel 5.4 Persepsi responden terhadap aspek tampilan Visual

No

Jumlah dan Persentase

Aspek

Ya

%

Tidak

%

Visual 1

Apakah gambar pada iklan layanan masyarakat ini 39

97.5% 1

2.5%

100%

0

0

100%

0

0

cukup jelas? 2

Tampilan gambar yang diperlihatkan sesuai dengan 40 iklan ini?

3

Tipografi (huruf) yang digunakan mudah dipahami?

40

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari aspek visual iklan layanan masyarakat ini baik dengan persentase 39 orang atau 97.5% memilih ”Ya” dan 1 orang atau 2.5% memilih ”Tidak”. Sedangkan dari tampilan gambar dan tipografi dari 40 responden atau 100% memilih ”Ya”. Tabel 5.5 Persepsi responden terhadap aspek Audio No

Jumlah dan Persentase

Aspek

Ya

%

Tidak

%

Audio 1

Apakah

dialog

yang 37

92.5% 3

7.5%

95%

5%

disampaikanjelasdanmudahdipahami? 2

Apakah latar musik atau backsound sesuai dengan 38

2

70

iklan layanan masyarakat ini?

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil penilaian dari aspek audio, menunjukan bahwa 37 orang atau 92.5% memilih ”Ya”, sedangkan untuk backsound 38 orang atau 95% memilih ”Ya” dan 2 orang atau 5% memilih ”Tidak”. 5.1.4 Persepsi 40 Responden tentang Pembuatan Iklan layanan Masyarakat ” Jauhi Narkoba ” berdasarkan kategori. Dibawah ini tabel penilaian terhadap iklan layanan masyarakat yang telah dibuat, data dibuat sesuai dengan hasil pengumpulan data yang didapat setelah melakukan survey terhadap 40 responden. Tabel 5.6 Persepsi Responden tentang Iklan dan Editing Jumlah dan Persentase

No

Kategori

1

Iklan / Editing

31

77.5% 9

22.5%

2

Visual

33

82.5% 3

7.5%

3

Audio

36

90%

10%

Ya

%

Tidak

4

%

Pada tabel diatas dapat dilihat hasil dari pengumpulan data responden menunjukan bahwa 31 orang memilih ”Ya” atau sekitar 77.5%, dan memilih ”Tidak” sebanyak 9 orang atau sekitar 22.5% . Untuk kategori visual 33 orang memilih ”Ya” atau sekitar 82.5% dan memilih ”Tidak” sebanyak 3 orang atau sekitar 7.5%. Dan untuk kategori audio 36 orang memilih ”Ya” atau sekitar 90%, dan sisanya 4 orang memilih ”Tidak” atau sekitar 10%.

71

BAB VI PENUTUP 6.1

Kesimpulan Dari

hasilimplementasipenerapanefekchroma

key

padablue

screenuntukpembuataniklanlayananmasyarakat “JauhiNarkoba” dapatdisimpulkanbahwa: 1. Penggabunganantaragambardan

video

menjadisebuahkesatuan

yang

merupakanelemenpentingdidalampembuatansebuah video. 2. Teknikchroma keypadablue screenmerupakanteknik yang digunakandalam proses editing yang berguna agar hasilakhir visual sertapesansebuah video dapattersampaikan. 6.2

Saran Dalampembuatansebuahiklandiperlukansebuahperancangan

didukungdenganperalatan

yang

optimal

yang

matang.Dan

sehinggadapatmenghasilkankarya

lebihbaik.Selainitukreativitasdalammembuatiklansangatdiperlukansupayaiklan

yang yang

dibuattidakmonotondanbagaimanacaramenyampaikansebuahpesandalamsebuahiklan. 1.

Dapat menganalisis efek chroma key dengan menggunakan teknik lainnya.

2.

Dapat menganalisis dengan menggunakan efek green screen.

3.

Menggunakan teknik lighting yang lebih bagus.

72

DAFTAR PUSTAKA

1. Suynato,

M.

Multimedia

AlatUntukMeningkatkanKeunggulanBersaing,

Andi,

Yogyakarta, 2005. 2. Arismunandar,

Satrio.

2007.

PerkembanganterkinidalamIndustri

Media

danHubungannyadenganKurikulumIlmuKomunikasiPerguruanTinggi. http://www.academia.edu/4845525/Perkembangan_Industri_Media_dan_Kurikulum_Il mu_Komunikasi_di_Perguruan_Tinggi (diakses pada 25 September 2014 pukul 10.15 WIB) 3. Bawantara ,Agung. 2005. PanduanMembuat Video Keluarga (Membuat Story Board?story line, TeknikSyuting, Teknik Editing, TeknikMengisiSuara). Jakarta : Kawan Pustaka 4. Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti 5. Sekretariat Negara RI, 2002. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran 6. Widyatama, Rendra. 2009. PengantarPeriklanan. Yogyakarta :Pustaka Book Publisher. 7. Mutharom, Jaka. 2010. Teknik Pra Produksi, Produksi dan Paska Produksi. http://www.elib.unikom.ac.id/filedisk1/459/jbptunikom-gdl-jakamuthar-22949-4unikom_j-v.pdf (diakses pada 20 September 2014 pukul 23.25 WIB) 8. Jogiyanto , Prof, Dr. Hartono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis dan pengalamanpengalaman. Edisi 6. Penerbit : BPFE Yogyakarta 9. http://www.BadanNasionalNarkotika.co.id/2010/Pengertian_Narkoba_dan_Jenis_jenis _Narkoba (diakses pada 12 september 2014 pukul 23.45 WIB)

73