Volume1, Nomor1,Juni2011
fSSN:2088-7582
o JurnalBahasadan
0e
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARANBAHASAASING DI SMA Azis Mahfuddin PENGAJARANBAHASA ASING DAN USIA PEMBELAJAR Irma Permatawafi PENGEMBANGANKETERAMPILAN BERBICARABAHASA JERMAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK Setiawan * STATIONENLE RNEI\r,SEBAGAI SALAH SATUINOVASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA IERMAN PepenPermana PERKEMBANGANRAGAM UJARAN (SPRECHWEISE) ANAK USIA DINI BERDASARKANPARAPEMBERICONTOHBAHASA Lucky HerliawanY.A. ANALISIS KONTRASTIFTAIA BAHASAANTARA BAHASA JERMANDAN BAHASA INGGRISSERTAIMPLIKASINYA TERHADAPPROSES PEMBELAJARAN PutrasulungBaginda ZEIGFELD ODERDEIKTISCHESFELD BEIM SPRACHLICHENHANDELN Sri Megawati PENGAJARANKETERAMPILAN MEMBACA DENGAN KONSEP *B INNENDIF FERENZIERUNG" Hafdarani PEMANFAATANTEKS SASTRADALAM PEMBELAJARANBAHASA JERMAN DI SEKOLAH MENENGAHATAS Iman Santoso, AhmadMarzuki,Isti Haryati
Jurnal
Allemania
rssN2088-7s82 V o l 1 ,N o . 1 , J u n i2 0 1 1 Halaman I - 90
DAFTAR ISI EVALUASIPELAKSANAAN KURIKULUM SATUANPENDIDIKAN MATA PELAJARANBAHASAASINGDI SMA Azis Mahtuddin - I PENGAJARANBAHASAASINGDAN USIAPEMBELAJAR IrmaPermatawati- l0 PENGEMBANGANKETERAMPILANBERBICARABAHASAJERMAN MELALUI DISKUSIKELOMPOK Setiawan- l8 ..STATIONENLERNEN'' SEBAGAISALAH SATUINOVASI DALAM PEMBELAJARANBAHASAJERMAN PepenPermana- 26 PERKEMBANGANRAGAM UJARAN(SPRECHWEISE) ANAK USIA DINI BERDASARKANPARAPEMBEzuCONTOHBAHASA LuckyHerliawanY.A. - 36 ANALISISKONTRASTIFTATABAHASAANTARABAHASAJERMAN DAN BAHASAINGGRISSERTAIMPLIKASINYATERHADAPPROSES PEMBELAJARAN Putrasulung Baginda- 46 ZEIGFELDODERDEIKTISCHESFELD BEIM SPRACHLICHEN HANDELN SriMegawati- 56 PENGAJARAN KETERAMPILANMEMBACADENGANKONSEP ..BINNENDIFFERENZIERLING'' Hafdarani- 64 PEMANFAATANTEKS SASTRADALAM PEMBELAJARANBAHASA JERMAN DI SEKOLAHMENENGAHATAS ImanSantoso, AhmadMarzuki,IstiHaryati- 73 LAPORANBUKU (RESENST)- 87
PEMANFAATAN TEKS SASTRA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Iman Santoso,Ahmad Marzuki,Isti Haryati'r Abstrak PembelajaranbahasaJerman di SMA selama ini menghadapikendalapada rendahnya minat dan motivasi peserta didik untuk mempelajarinya. Hal ini disebabkan,antara lain karena posisi bahasa Jerman di sekolah yang kurang strategis jika dibandingkan denganbahasaInggris danpersepsi dari peserta didikyang menganggapbahasaJerman sulit dctn tidak menarik untuk dipelajari. Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar bahasaJerman di SMA untuk dapat menyelenggarakanproses belajar mengajaryang menorik dan kreatif agar salah satu sumber belajar yang selama ini jarang digali dan dimanfaatkan oleh pengajar bahasa Jerman adaloh teks sqstra berbahasaJerman. Tekssastra merupakansalah bentuktel
Pendahuluan Mata pelajaranbahasaJermansaatini merupakansalahsatumatapelajaranbahasa Asing selainbahasaInggris yang diajarkanbaik di SMA, MA maupun SMK. Bahasa Jermandi sebagianbesarsekolahmenengahditetapkansebagaimatapelajaranpilihan, namun ada pula sekolahyang menetapkanmata pelajaranbahasaJermansebagaimata pelajaranwajib, terutamadi sekolahyang memiliki kelasbahasa.Mata pelajaranbahasa Jermanpada dasarnyamemiliki peran yang cukup penting bagi perkembangananak didik di Indonesiasejalandenganpesatnyaperkembanganjaman pada era teknologi informasisaatini. Pentingnyapenguasaan bahasa(asing)juga sudahlarna disinggung oleh filosof JermanWittgenstein,yang mengatakanDie GrenzeMeiner Welt ist die Sprache.Artinya kuranglebih "Batasduniaku adalahbahasa".Mengacupadapendapat tersebut,maka dapatdikatakanbahwaseseorang yang memiliki kemampuanberbahasa asingniscayaakan memiliki kemungkinanuntuk memperluaswawasanpemikiran dan pengetahuannya. Dalam mata pelajaran bahasa Jerman, seperti yang tercantum di dalam Kurikulum Terpadu Satuan Pendidikan (KTSP), dikembangkan empat keterampilan yaitu mendengar,berbicara,membacadan menulis.Keempatketerampilan berbahasa, berbahasa tersebutdikembangsecaraterintegrasidengandidukungpenguasaan struktur ')
Parapenulis adalahpara pengajarpadaJurusanBahasaJermanFBS UniversitasNegeriYogyakarta Iman Santoso, dkk., Pemanfaatan TelesSastra dalam Pembelajaran BahasaJerman |
73
dan kosakatabahasaJennan.Secarateoritispengajaranyang terintegrasiini sejalan Berdasatkan komunikatifyangselamaini dipakaiscbagailandasan. denganpendekatan mampn diharapkan peserta didik adalah yang dicapai hendak pendekatanini, tujuan berkomunikasibaik secaralisan maupuntulisandalambahasaJennan. Guna mencapaitujuan tersebutbukanlahsuatuhal yang mr.rdah.Kendalayarig muncul cukupberagam.Perlama,matapelajaranbahasaJcrmantidak mcnempatiposisi yang strategisdalam kurikulum sekolah(SMA), karenaseringkalihanya ditempatkan sebagaimuatanlokal atau mata pelajarantambahan.Kedua, BahasaJctman danggap tidak begitupentingoleh pembelajarSMA, jika dibandingkandenganbahasaInggris. Kondisi ini mengakibatkanpembelajarmemiliki rnotivasidan minat yang rendahuntuk belajarbahasaJerman.Ketiga, guru bahasaJermandi SMA dalammengajarkanbahasa Jermancenderungmonoton dan lebih banyak mcnggunakanteknik pengajaranyang konvensional.Mereka jarang melakukan inovasi pembelajaranyang bisa membuat prosesbelajar mengajarberjalan lebih menarik dan bisa mencapaitujuan yang telah ditetapkan. Melihat kondisi seperti itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru adalahmencobauntuk merubahprosespembelajaranyang diampunya.Upaya itr'rbisa ditempuh antaralain dengancara memilih materi pembelajaranyang lebih menarik dan disampaikandengan metodedan teknik pengajaranyang lebih variatif. Salahsatu materi pembelajaranyang cukup menarik dan penting dalam pembelajaranbahasa Jermansebagaibahasaasing,namun sangatjarang digunakanoleh guru adalahmateri pembelajarandenganmenggunakanteks-tekssastraberbahasaJcrmatt (Literori'tclte Texte). Teks sastraberbahasaJermanjarang digunakan,karena seringkalidianggap SMA yangtergolong sebagaiteksyangsulitdipahamidantidakcocokuntukpernbelajar justru tncnrpunyaipotcnsi pada pembelajarpernula.Padahalscbaliknya,teks sastra untuk mengembangkanpembelajaranyang lebih hidup, bahkan untuk kcias pcmula, tidak terikat sudah berapa lama seseorangbclajar bahasaJermau. Menutut Moody dalambukunyayang berjud:ulTheteachingof Literatur (197l), salahsatutujuan sastra bcrbahasa.Dcngandcmikian, diajarkandi sekolahadalahuntuk memupukketrarr-rpilan ketcrampilanberbahasa, memupuk justru untuk alat sebagai bisadigunakan teks sastra Jetman. bcrbahasa pernbelajar dalamhal ini adalahketerampilan bahwaccrita(kisah)yang terkandung Ehlers(ViaAkubardia,2007)menegaskan yangmanusiawi,bisamernotivasi pengalaman dalamsebuahtekssastramenggarnbarkan
seb
SAS
mar untl bah mel
Per l.i
mal
dur ma me Se ma dal
bal ba
de Se dir
ya lat nit
Fr ini
AS
ya
di ba danrnembukabanyakjalar,bagipernbelajarbahasaasinguntukmasukkcdalamdttniadan SC yang (2007) tnengatakan Hal ini didukungolehHaneka bahasaasingyangdipclajarinya. L e bahwa ditinjau dari aspekpsikologi belajar,teks sastradapatmemotivasipembclajar, karenapadadasarnyateks sastratidak dibuatkhususuntuk tujuanpernbclajaranbahasa. di Dibandingkan denganteks sehari-hari- misal sebuahartikcl di koran,teks sastradapat SC dan yang terbuka karenasifatnya sertatidakmembosankan, diinterpretasiberulang-ulang JC multi-interpretasi.Selainitu, nilai estetisyang dirniliki suatukatya sastrabisa membttat lc pembelajarlebihtertarikmempelajarinyasehinggahal terscbutbisamenambahrnotivasi pembelajaruntuk meningkatkanketerampilanbcrbahasaJcrllan dr Tcks sastradalam hal ini bisa dijadikanwacanabagi grtrLrtlcngajar bahasa P Jermandengancara yang lebih krcatif, apalagidunia sastrabagi pcmbelajarSMA 7 4 l A l l e m a n i a\./ o l I. , N o .l J u n2i 0 l l
sebenarnyatidaklah asing. Pembelajarsebelumnyasudah mengenalbentuk-bentuk sastrayang sudahmelekat dalam kehidupannya,saatmereka duduk di bangku TK, SD maupunSMP.Di sampingitu, KTSP juga memberikanruang yang cukup luas bagi guru untukmengembangkanprosespembelajarcnsecaramandiri, dan di sanajuga disebutkan bahwasalah satu tujuan dari pengajaranbahasaJermanadalahagar pembelajarmampu menghayatidan menghargaikarya sastra. Pembahasan l. Sastradan PembelajaranBahasaJerman sebagaiBahasaAsing Sastrapada dasamyamerupakandunia yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusiasejakanak-anakhinggadewasa.Banyak orangyang tertarikuntuk menyelami dunia sastra,karena sastramerupakancerminan (refleksi, mimetic) dari kehidupan masyarakat.Sastrasendiri bisa dipahami sebagaikarya imajinatif yang menggunakan medium bahasa dan mempunyaifungsi estetisdominan (Wellek & Warren, 1993:14). SedangSumarjo (1986:3) mendefinisikanbahwa sastra adalah ungkapanpribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalom suatu gamborqn konlcrityang membangkitkanpesona dengan alat buhasa. Berdasarkanpendapat dari Wellek dan Sumardjo tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa mempunyai peran penting dalam sastra dan dapat dikatakan bahwa bahasatidak dapat dipisahkandengan sastra.Sebagaisalah satu cabang seni yang membutuhkanmedium, sebagaimanaseni tari dengan medium gerak, seni musik denganmedium suara,maka bahasamerupakanmedium dari sastra(Secondorder of Semiotics).Hal ini membawakonsekuensibahwauntuk memahamisebuahkaryasastra diperlukan kemampuanmemahamibahasanya. Pada sisi lain, seseorangtidak akan bisa memahamiataupunmenguasaibahasa yang dipelajari (termasuk bahasa Jerman) dengan baik tanpa pemahaman terhadap latar belakangbudayanya.Ramischwili (2007:1)menegaskanbahwa ...dass es heute nicht mehr reicht, eine Fremdsprache nur kogniliv zu erfassen....DasLernen einer Fremdsprache ist immer quch eine Form der Begegnungmit einer anderenKultur. Saat ini tidaklah cukupjika bahasahanyadipahamisecarakognitif, sehinggabelajarbahasa asingjuga merupakanbentuk perjumpaandengankultur lain. Latar belakangbudaya yang paling otentik bisa didapatkandan ditemukandalamkarya sastra jauh danmendalamseseorang Lebihjauh lagi, seberapa belajarbahasa,seringkali diukur dari kemampuannyadalam penguasaanterhadapapa yang disebut dengan 'rasa bahasa' (Sprachgefilftl). Menurut Akubardia (2007: 1) tanpa membaca karya sastra seorangpembelajarbahasaakan kesulitan mendapatkanhal tersebut.(.... ohne das LesenfemdsprachigerLiteratur kann man ein Sprachgefilhlnicht bekommen). Berdasarkan pemaparan tersebut, bisa disimpulkan bahwa teks sastra dapat dimanfaatkan untuk menunjang penguasaanbahasa Jerman yang sedang dipelajari, sekaligus merupakanmedia yang baik untuk mengenallebih jauh kebudayaanbangsa Jerman.DenganbelajarbahasaJermanmenggunakanteks-tekssastra,pembelajarakan lebih mengenalkebudayaanJerman. Herwig (2008) menjelaskanbahwa tujuan pembelajaranpenggunaanteks sastra dalampembelajaranbahasaJermanpadadasarnyabisa dibedakanmenjadidua macam. Pertama,Literatur als Mittel, dalam hal ini teks sastraberfungsi sebagaimedia untuk Iman Santoso, dkk. Pemanfaatan TeksSastra dalam Pembelajaran BahasaJerman
|
75
't I
menyampaikanmateripelajaran.Tekssastra,misalnyabisadigunakanuntukmengajarkan dan melatih aspek tata bahasa(contoh puisi Eichendorf unitk melatih Konjunktiv II, Mcirchenuntuk melatih Deklination der Adjehlv), melatih keterampilanberbahasadan menyampaikan unsur kebudayaan(Landeskunde).Kedua, Literatur als Selbstzweck. Sastradalamkonteksini tidak berfungsisebagaimediauntuk menyampaikanpelajaran, akan tetapi sebagaitujuan yang mandiri, yang memberikanruang untuk pembaca/ pembelajaruntuk beraktivitas,di manaaspek-aspek rasa,pengalamandan pengetahuan diaktifkan. Literatur dapat memunculkan keterkaitan secara emosional dengan pengalamanpribadisi pembelajarsehinggaterbentukprosesbelajaryang seslrngguhnya. Hal in berarti melalui teks sastrapembelajardapat melakukanprosesbelajar bahasa asing secarakognitif dan afektii bahkanpsikomotorik. Pemilihan Teks Sastra dalam PembelajaranBahasaJerman sebagaiBahasa Asing. Pada bagian terdahulu, diutarakanbahwa pembelajaranbahasaJerman pada dasarnyabertujuan untuk mengembangkanketerampilanberbahasayang meliputi keterampilan menyimak (Hdrverstehen), keterampilan berbicara (Sprech/brtigkeit), keterampilanmenulis (Schreibfertigkeit), dan keterampilanmembaca(Leseverstehen) yang didukungoleh penguasaan grarnatik(Grammatik)dan kosakata(Wortschatz). Penerapan teks sastra dalam pembelajaran bahasa Jerman mendukung pengembanganketerampilanberbahasadan penguasaanunsur kebahasaantersebut. Dalam kaitannya dengan penggunaanteks sastra ada dua hal pokok yang perln mendapatperhatian,yaitu pemilihan teks sastradan penerapanteks tersebutdalarn prosespembelajaran. Memilih teks sastrayang tepat untuk pengajaranbahasa seringkali menjadi pekerjaanyang tidak ringan bagi seorangguru. Teks sering kali diperlakukanhanya sebagaibahanbacaan.Menurut Ehlers (dalam Herwig,2008:2), ada sebelas(ll) hal yang perlu mendapatperhatianguru dalampemilihanteks sastrauntuk pelajaran. Pendapatlain mengenaikriteria pemilihan teks sastraberasal dari Radoslow (2006).MenurutRadoslow,kriteriayangberorientasipadapembelajar,sepertiusia,latar belakangbudaya,minat,pengetahuan kebahasaan, danpengalaman,harusmendapatkan perhatiankhusus. Selain itu, guru juga harus memperhatikankritcria yang mengacu pada tujuan pembelajaran,dalam arti sejauhmana teks tersebutmemungkinkan untuk mengembangkanpembelajaranyang berorientasipada proses/aktivitaspembelajar (handlungsorientierter Unterricht), seperti sejauh mana teks mampu memancing pembelajaruntukaktifberdiskusi,mengemukakan pendapat,memungkinkanpembelajar untuk mengidentifikasidiri dengantokoh-tokoh yang muncul dalam teks, apakahsesuai dengannilai-nilai budayayang dianggappenting.Penting dalam hal ini bukan hanya dalam kaitannyadengannilai budaya sebagaipengetahuan,akan tetapi juga penting dalam kaitannyadengansensitivitas/kepekdan terhadap'yang lain'dan 'yang asing'. Kriteria lain yangjuga tidak bolehdilupakanoleh gum, masihrnenurutRadoslow adalahanalisisterhadapkecocokan/kegunaan teksdari sisikebahasaan danisi. Teksyang mengandungterlalubanyakkosakatabaru,strukturgramatikyangasingbagi pembelajar tentu saja akan 'mengerikan'. Teks sebaiknyamerupakanteks terbuka/mempur-ryai 2.
76 | Allemania,Vol.l,No.I Juni20ll
akhir terbuka dan mengandung ruang kosong (Leerstellen), yang nantinya akan membangkitkankemampuandayakhayaVimajinasidan sikaf kreatif pembelajar.Secara garis besarjenis teks sastrayang dapat digunakan dalam pembelajaranbahasaJerman bagi pemula antara lain dongeng(Mrirchen), Lyrik (Gedicht) , Konkrete Poesie, cerita anak dan remaja (Kinder und Jugendliteratur) dan cerita pendek (Kurzgeschichte).
Gambar l. Kriteria PemilihanTeks SastradalamPembelaiaranBahasaJerman 3. Penerapan Teks Sastra dalam Pengajaran Bahasa Jerman sebagaiBahasa Asing Setelahmemilih teks yang sesuaiuntuk pembelajaran,guru dihadapkanpada tahapberikutnyayaitu bagaimanamengembangkan prosespembelajaranmenggunakan teks yang telah dipilih, atautahappenerapan.Padatahapini, metodedan strategiyang digunakan sangattergantungdari jenis teks (Literarische Gattung) yang digunakandan keterampilankebahasaanyang akan dikembangkan. Secaragaris besar, proses pembelajaranbahasaJerman dengan mengunakan teks sastrabisa disarikanmenjadi empat langkah(fase),yaitu (l) fase pengantardan persiapanlVorbereitungsphase,(2) fase presentasi dan pengerjaan/ Textprcisentation und Texterarbeitung, (3) fase interpretasi/ Phose der Interpretation, dan (4) fase latihan, pengerjaan,dan aplikasilUbungs-, Textverarbeitungs-,und Applikationsphase (Radoslow,2006). Pada fasepersiapan,pernbelajarbelum berinteraksidenganteks sastrayang akan dibaca. Fase ini berfungsi untuk mengaktifkanpengetahuanawal mereka dan membangkitkan minat. Dalam hal ini guru dapat menyajikannya dengan berbagai bahan dan teknik pengajaran,seperti membuat Collage ataupun menerapkanteknik Iman Santoso, dkk., Pemanfaaton TeksSastra dalam Pembelajaran BahasaJerman
|
77
asosiogram.Dengancara sepertiini "horison harapan"(der Erwartungshorizont)dari pembelajar akandibangun. Pada fase selanjutnya,yaitu fase presentasidan pengerjaanteks, pernbelajar akandibimbing untuk mengenaliisi teks.Padasaatitu dianjurkansaatprosesmembaca berlangsungtidak diinterupsi.Tujuannyaadalahagarpembelajaryangsedangmembaca teks tersebutdapatmenyusundugaan(hipotesasementara)mengenaikelanjutancerita yang tersaji.Hipotesatersebutsebenarnyasecaratidak langsungmulai terbangunpada tahap sebelumnyaketika pembelajarmenyusunhorison harapanmengenaiteks yang dibaca.Padatahap ini guru dapat memberibantuanberbentuklatihan atau petunjuk, sepertilatihanmelengkapi,latihanmencocokandan latihanorientasi. Faseinterpretasimerupakanfase yang digunakanuntuk secarabersama-sarna merekonstruksimakna yang terkandungdalam teks sastra. Reaksi individual dan spontan dari pembelajar dan pandanganterhadapkandungan kultur yang ada dalam teks diharapkanmuncul. Padafaseterakhir,pembelajarakan dilatihuntuksecaralebihrinci menyimpulkan bentuk dan unsur kebahasaanyang membentuk teks sastra tersebut, seperti latihan kosakata.Di sampingitu pada tahapaplikasi,pembelajarjuga dapatdibirnbing untuk secarakreatif mengubahteks sastrayang dibacake dalam bentuk wacanalain, sepefti melakukanrole play, menulis cerita dalarnversi baru dari sudut pandangsalah satu tokoh dalam cerita, melakukanwawancaraimaginer dengantokoh yang ada dalam cerita,menuliskanakhir cerita,membuatpantomimdan menulissuratuntuk tokoh yang ada dalam cerita. Fase-fasetersebut bisa diaplikasikan pada teks sastra. Berikut ini akan dipaparkanpenerapanteks sastrapadafembelajaranbahasaJermanmenggunakanteks sastraberupaKurzgeschichte(ceritapendek)karya Paul Maar berjudul Der Mann, der nie zu spcitkam. Der Mann, der nie zu spiit kam Ich will von einem Mann erz(ihlen,der immer sehr ptinktlich war. Er hie/3 Wlfried Kalk und war noch nie in seinemLebenzu spcitgekommen. Nie zu spcitin den Kindergarten, nie zu spcitzur Schule,nie zu spcitzur Arbeit, nie nr spcitzum Zug. Der Mann war sehr stolz darauf. Schon qls Kind war Wlfried regelmcifig eine halbe Stundevor dem Weckerklingeln aufgewacht. Wennseine Mutter herein kam, um ihn zu wecken,saJ3er angezogenin seinemZimmer und sagte: "Guten Morgen, Mama. ll/ir milssenuns beeilen." Jeden Werktag,wenn der Hausmeisterin der Frilhe grihnend iiber den Schulhof schlurfte, um das gro/3eSchultor aufzuschlie/|en,stand Wilfried bereits davor. Andere Kinder spielten nach der SchuleFu/3ball und schautensich auf dem Heimweg die Schaufensteran. Das tat lVilfried nie. Er rannte sofort nach Hause, um nicht zu spdt zum Essenzu kommen. Spriter arbeitete Wilfried in einemgro/3enBiiro in der Nachbarstadt.Er musstemit dem Zug zur Arbeitfahren. Trotzdemkam er nie zu spcit.Er nahm denfrilhesten Zug und stand immer zwanzig Minuten vor der Abfahrt auf dem richtigen Bahnsteig.Kein Arbeitskollege konntesich erinnern, dasserjemals ins Biiro gekommenwcireund Mlfried Kalk nicht an seinemSchreibtischgesessenhritte. Der Chef stellte ihn gern als gutes Beispiel hin. 78 | Allemania,Vol.t,No.t Juni2oll
"Die Piinktlichkeit von Herun Kalk, die lobe ich mir", sagte er. "Da kc)nntesich mancherhier eine Scheibeabschneiden." Deswegensagten die Arbeitskollegenoft zu Wlfried: "Kdnntest du nicht wenigstens einmalzu spcitkommen?Nur ein einzigesMal!" Aber ltilfried schilttelt den Kopf und sagte: "lch sehenicht ein, welchen vorteil es bringen soll, zu spcitzu kommen.Ich bin mein ganzesLeben lang pi)nktlich gewesen." Wlfried verabredetesich nie mit anderenund ging nie zu einer Versammlung."Das alles sind Gelegenheiten,bei denenman zu spc)tkommenkdnnte", erklcirteer "(Jnd Gefahrensoll man meiden." Einmal glaubte ein Arbeitskollege,er habe Wlfried bei einer (lnpilnktlichkeit ertappt. Er so/3im Kino und schautesich die Sieben-Uhr-vorstellungan. Da kam wtJried wcihrenddes Films herein und tastetesich im Dunkeln durch die Reihe. "Hallo, Wlfried! Du kommstja zu spcit", sagte der Arbeitskollege verwundert.Aber Wlfried schilttelte unwillig den Kopf und sagte: "(Jnsinn! Ich bin nur etwasJriiher gekommen,um recht- zeitig zur Neun-Uhr-Vorstellunghier zu sein." Ins Kino ging lhlfried sowiesosehr selten.Lieber sa/3er zu Hause im Sesselund studierte den Fahrplan. Er kannte nicht nur alle Ankunfts- und Abfahrtszeiten auswendig,sondern cruchdie Nummer der Zilge und den richtigen Bahnsteig. Als Wilfried 25 Jahre lang nie zu spc)tzur Arbeit gekommenwar veranstalteteder Chef ihm zu Ehren nach Dienstschlusseine Feier. Er r)ffneteeine Flasche Sekt und iiberreichte lltilfried eine Urkunde.Es war das erste Mol, dass WilJriedAtkohol trank. Schonnach einem Glas beganner zu singen.Nach dem zweiten Glasfing er an zu schwanken,und als der Chef ihm ein drittes Glas eingegossenhatte, musstenzwei Arbeitskollegenden vrillig betrunkenenWilfried heimbringen und ins Bett legen. Am ncichstenMorgen wachte er nicht wie tiblich eine halbe Stundevor dem Weckerklingelnauf. Als der Weckerldngst geldutet hatte, schlieJ'erimmer noch tief. Er erwachteerst, als ihm die Sonneins Gesichtschien. Entsetztsprang er aus dem Bett, hastetezum Bahnhof. Die BahnhoJsuhrzeigte 9 Uhr I 5. Viertel nach neun, und er sa/3noch nicht hinter seinemSchreibtisch! Waswiirden die Kollegen sagen? was der chef! "Herr Kalk, Sie kommenzu spc)t,nachdemsie erst gestern eine Urkunde bekamen?!" Kopflos rqnnte er den Bahnsteig entlang. In seiner Hast stolperte er ilber einen abgestelltenKofrbr kam zu nahe an die Bahnsteigkante, trqt ins Leere und stilrzte auf die Schienen. Noch wcihrenddes SturzeswLtssteer: Alles ist aus. Dies ist der Bahnsteig vier Jblgtich fcihrt hier in diesemAugenblickder 9- Uhr-16-Zugein, Zugnummer1072,ptanmci.f3ige Weilerfahrt 9 Uhr 21. Ich bin tot! Er warteteeine weile, aber nichtsgeschah.Und de er offen-sichtlich immer noch lebte,stand er verdattertauf, kletterteauf den Bahnsteigzuriick und suchteeinen Bahnbeamten. Als er ihn geJundenhatte,Jiagte er atemlos; "Der 9-uhr-16! was ist mit dem 9-uhr-16-Zug?" "Der hat siebenMinuten verspcitung",sagteder Beamteint Vorbeig ehen. " Ver sp c)tung ", w i ederh oIt e WiW i ed und ni ckte begreifend. An diesem Tagging Wlfried ilberhaupt nicht ins Biiro. Am ncichstenMorgen kam er erst um zehn Uhr und am Uberncichstenum halb zwr)lf. "Sind Sie krank, Herr Kalk?" fragte der Chef erstaunt. "Nein", sagte WilJried. "Ich habe inzwischennur festgestellt, dass Verspcitungen auch von Vorteil sein kdnnen." Iman santoso,dkk., Pemanfaatan Teks sasrra dalam Pembelaiaran BahusaJermun
|
79
Padafasepersiapan,pembelajarbelurnberinteraksidenganteks sastrayang akan "horisot'tharapan" dibaca.Guru dapatmengunakan asoziogram untuk membangkitkan (der Erwartungshorizoil)penibelajardenganmengajukanbeberapapertanyaantentang "Der Mann, der nie zu spcitkam". Padafaseselanjutnya,yaitu fasepresentasidan pengerjaanteks,pernbclal'ar akan dibimbing untuk mengenaliisi teks. Beberapalatihan bisa dilakukan, sepefti latihan melengkapi,latihanmencocokandan latihanorientasi.Beberapapertanyaanyang brsa diajukan untuk membantupembelajarrnengenalisiteks antara lain : Wie heipt die Hauptperson in diesem Text? Wo arbeiter er ? Wie gehr er zur Arbeit ? Wie recrgiert sein Chef auf die Punktlichkeit von Wilfried Klak ? Faseberikutnya adalahfase interpretasi,saatdi mana pembelajardiajak untr"rk secarabersama-sama merekonstruksimakna yang terkandungdalam Kurzgeschichte "Der Mann, der nie zu spat kam". Kandunganbudaya (Kultur) dalam kata plihtlich bisa diperdalamdenganrnengajakpembelajarmengcnalbudayaJcrnan yang tell
Liickenmethode Metodeini bertujuanuntukmeningkatkankemampuanWortschatzataukosakata pembelajar.Prinsip yang ditckankandalammetodeini adalahmengambilscsuatudari sebuahGedicht dan pembelajardiminta untuk menyusunkembali Gedicht terscbut. Tingkatkcsulitannya bisa discsuaikan. Yangpaling sederhana adalahguru mengambil bcberapakatadari tcksGedichltcrsebut,mcnycdiakankata-katatcrscbutscbagaikatakata bantuandan pernbclajardirnintanntuk r.rlcmasuklcan kata-kata tcrscbutpacla , o l l. . N o .I J L r n i 2 0 1 1 B 0 | A l l e m a n i aV
ICI
tempat-tempat y ang telah tersedia. Sebagai contoh adalah Gedicht dari Mira Lobe yang berjudul "Deutsch ist schwer" Deutsch ist schwer. Das kann ich beweisen, Bitte sehr! Herr Maus heist z.B. Mtiuserich. Herr Laus aber Keineswegs Lduserich. Hen Ziege heist Bock. Frau Hahn heist Henne Aber Frau Schwannnicht Schwenne. Frau Pferd heist Stute, Frau Truthhahn Pute, Und vom Scwein die Frau Heisst Sau. Und die Kleinen vom Schwein Sind Ferkel. Ob ich mir das merkel? Und Hen Kuh Ist gar ein doppeltes Tier; Heisst Ochs und Stier Und alle zusammensind Rinder Aber die Kinder Sind Krilber! Na, bitte sehr Sagt doch selber; Ist Deutsch nicht schwer? Dari Gedicfu tersebutbisa dihilangkan beberapakata, misalnya: Deutsch ist schwer. Das kann ich beweisen, Bitte sehr! Herr ........... heistz.B. Mriuserich. Herr Laus aber Keineswegs Lduserich. Herr ......... heistBock. Frau Hahn heist ........ Aber Frmt nicht Schwenne. Frau Pferd heist ......., Frau ..........Pute, Undvom ........die Frau Heisst Sau. Und die Kleinen vom Schwein
Iman Santoso,llkk., Pemanfaatan TeksSastradalam Pembelajaran BahasaJerman
|
81
mengucapkandenganintonasi dan melodi yang benar,karenamembacasebuahGedicht tentu berbeda dengan membaca teks biasa. Membaca sebuah Gedicht memerlukan intonasi, aksen,melodi, dan ritme yang tepat. Sebagaicontoh bisa digunakan Gedicht yang ''Wandrers Nachtlied" dari pujanggaJerman yang terkenal JohannWolfgang von Goethe. Uber allen Gipfeln Ist Ruh, In allen lltipfeln Spiirest du Kaum einen Hauch; Die Vdgelein schweigen im Walde. Warte nur balde Ruhestdu auch. 3). Melagukan Gedicht Metode ini merupakan perpaduan dari metode-metode sebelumnya, yakni Liickenmethode, menghafal Gedicht dan Landeskunde. Dengan latihan ini diharapkan bisa dicapai beberapa ketrampilan sekaligus seperti Wortschatz, Grammatik, dan Phonetik. Sebagai contoh diambil Gedicht "Die Loreley" dari pujangga Jerman yang terkenal Heinrich Heine dan "Heidenrcislein"karya JohannWolfgang von Goethe. Die Loreley Ich weiB nicht, was soll es bedeuten. Dass ich so traurig bin; Ein Mrirchen aus alten Zeiten, Das kommt mir nicht aus dem Sinn. Die Luft ist kuhl und es dunkelt, Und ruhigfliept der Rhein; Der Gipfel des Bergesfunkelt Im Abendsonnenschein. Heidenrdslein Sah ein Knab'ein Rdslein stehn, Rdslein quf der Heiden, Warsojungund morgenschdn, Lief er schnell, es nah zu sehn, Sahb mit vielen Freuden. Rrislein, Rrislein,Rrislein rot, Rrislein auf der Heiden. b. Proses Pembelajaran Bahasa Jerman menggunakan Mdrchen Mrirchen ataudongengsudahsangatdikenal oleh pesertadidik. Bahkan seringkali merekamengetahuisebuahisi cerita sebuahdongengtanpamengetahuibahwa dongeng tersebutberasaldari Jerman,sebagaicontoh adalahdongengPutri Salju. Dongeng yang sebenarnyaberjudul Schneewittchendai Grimm Bersaudarahampir bisa dipastikan isinya dikenal oleh anak Indonesia. Berdasarkan dongeng ini guru bahasa Jerman Iman Santoso, dkk , Pemanfaatan TelesSastra dalam Pembelajaran Bahasa Jerman |
83
dapat mengembangkanprosesbelajar mengajaryang menarik dan kreatif. Sebelum menerapkannyadi kelas guru bahasaJermanhendaknyamencariterlebih dahuluteks dari dongengini dalambahasaJerman.Secaragarisbesartahapanyang bisa dilakukan guru bahasaJermansaatmengajardenganMcirchenadalahsebagaiberikut: (l) membacakandongengtersebut (2) membuatsketsagambardari alur ceritanya (3) peserta didik menuliskan untertiteln dibawah gambar-gambar yang telah dihasilkan (4) Mendiskripsikankaraktertokoh-tokohnyadenganmenggunakanadjektiv teftentu (5) Menceritakankembali rangkaiangambaryang telah disusun Rangkaiantahapantersebuttentu saja bisa divariasikanlebih jauh dengancara memasukanberbagai bentuk kegiatan tambahan.Sebagaicontoh adalah berbagai kegiatanmenulis. Geburtsurkundeatauaktakelahirandapatdijadikansebagaiwahanabagi peserta didik untuk berlatih menulis (mengisi) formulir dalam bahasaJermandenganbcnar. Setelahguru bersama-sama denganpesertadidiknyamembacadan memaharnidongeng Schneewittchen, ntakaguru dapatmemintaanakdidiknyauntuk r-nengisiaktakelahiran dari si putri salju.Berikut adalahcontoh dari Geburtsurlcunde yang sudahterisi. MArchenland GeburtsurLunde Standesarnt: Nr.2531777 Schneewittchen.weiblichenGeschlechts i*an
__
0 7. 0 7 . 7 7 7
in Siebenhausen/VordensiebenBergen- _ Eltern: Konis und K6niein von Mdrchenland
__
-_ -_.__
.,
_ geboren.
Vermerke: Das Kind wird nach.dem Tod clerleiblichenlvh"rttermit Wilkr-ure wm07 .O7.777 von der bosenStiefmufierangenonrmen. Siebenharsen
,den 08. Juli. 777
,DetSt,nda6eawte
Personantennzsj[lz 07O7777-5- I 355-7 Benhrklain dari kegiatanmenulisadalahdenganmcnulise-rnail.E-n-railsaatini merupakansaranasuratmenyuratyangsudahakrabdenganpesertadidik di eratekr-rologi informasi saat ini. Terkait dengandongengputri salju, pescfta didik dapat dirninta membuate-mailyang ditulisolch putridsaljukepadaayahnya,yangjuga seorangRaja di sebuahkerajaaan. Berikutini adalahcontohe-maildali putri saljt (Schneetvittchen).
8 4 | A l t e m a n i aV. o l l. , N o .l J u n i 2 0 l l
Von : Schneewittchen@l zwerge.de An:
[email protected] Betreff: Re: ,,Wie geht'sDir" hi dad. mach'dir keine sorgen, bin nicht tot, sondern wohne hinter den 7 bergenbei den 7 zwergen. cu! greets schneewittchen
Kegiatan menulis yang menarik lainya adalahdengancara meminta peserta didik untuk membuatLebenslaufbagi Schneewittchen.Berikut ini adalahcontohnya. Narne
Scineervittcheu
Gcburtsort
Schloss
GrlrutsdNfum
7.,1 .777
fnmilimSmd
vedleiratet
Eltnrr
einK,ruigundeineKduigiu ruuclnltclr dernTodtla l\{utta einestolzeuucl {ibamiitige,stief,uuttet
Gesclrwi*u'
keine
Schrlbildturg
keiue
Ecrnf
Prfuues"rin
h'nkfika
Haushaltshilfe beidensietrqr Zrver,eel hiutu deusieben Buqen
Besondcrc lt'tiEtissc dr"eirnaligar l{ordr,'ersrchund Torksschlafiln Glassargiibellebt BtsondttclllttlilnAlt Sclt
sirrgor urxliudenPrinzerr veiliebtseirr
Selain berbagai kegiatan di atas guru bahasaJermanjuga dapat merancang bentuk kegiatanmenulis lain dengantetapberbasiskanpada dongengSchneewittchen, seperti menulis Kontaktanzeige,Liebesbrief, Heiratsanzeige,Bildergeschichte bahkan Traueranzeige. Penutup Tujuan pengajaranbahasa Jerman di SMA agar peserta didik diharapkan mampu berkomunikasibaik secaralisan maupuntulisan dalam bahasaJermandengan mengembangkan empatketerampilanberbahasa, yaitu mendengar,berbicara,membaca dan menulismelalui pengajaranyang terintegrasidengandidukungpenguasaan struktur dan kosakatabahasaJerman.Untuk mencapaitujuantersebut,salahsatucarayang bisa ditempuh antara lain dengan mengembangkanpengajaran yang kreatif dan inovativ, pemilihan materi pembelajaranyang lebih menarik dan disampaikandengan metode dan teknik pengajaranyang lebih variatif. Iman Santoso, dkk, Pemanfaatan Tekssastra dalam pembelajaran BahasaJerman
I
g5
Salah satu materi pembelajaranyang cukup menarik dan penting dalam pembelajaranbahasaJermansebagaibahasaasing, natnun sangatjarang digunakan oleh guru adalahmateri pembelajarandenganmenggunakanteks-tekssastraberbahasa Jerman (Literarische Texte).Teks-tekssastra bisa berfungsi sebagaimedia untuk menyampaikanmateripelajaran(Literatur als Mittel), misalnyabisa digunakanuntuk mengajarkandan melatih aspek tata bahasa(contoh puisi EichendorJ'unttk melatih Konjunktiv II, Mrirchenuntuk melatlhDeklinqtionder Adjektiv), rrelatih keterampilar-r berbahasadan menyampaikanunsurkebudayaan(Landeskunde), dan bisajuga sebagai tujuan yang mandiri (Literatur als Selbstzweck),yang mernberikan ruang untuk pembaca/pembelajar untuk beraktivitas,di mana aspek-aspekrasa, pengalamandan pengetahuandiaktifkan sehinggadapat memunculkanketerkaitansecaraemosional denganpengalamanpribadi si pembelajarsehinggaterbentukprosesbelajaryang lebih bermutu dan bermakna. Daftar Pustaka Akkubardia, Eka. 2007. "Von der Literatur bis zum Austausch der Kulturen. Ein vernachliissigtes Gebiet:Literatur" Makalah dalam Konferenz:Deutsch- ein ll/eg zu Europa 12-15.09.2007.Georgia.DiaksesdarilyllLt:gygi_tjprg&qipdlTclld-ql-:nE!:l akubardia.pdf tanggal22 Marct 2009 Boschma,Nel. 1987.Lesen,na und ? Ein literarischeArbeitsbuch/tir die erstenJahre Deutsch. Miinchen : Langenscheidt. Braun, Sigfried . 2000.DeutscheLiebesgedichte. Sttttgart : Reclam Heneka,Christina.2007. "Einsatz v on literarischenTextenim DaFlD aZ, Niveaustufen Al - Bl" dalamMit SpracheNr. 19.Herbst/Winter.Berlin: Cornelsen Herwig, Mechthild. 2008. "Literatur im Unterricht" Makalah dalam SeminarLME 3.6 - 2 "Unteruichtshospitation und MethodiUDidaktikauf den Niveaus AI - 82". Freiburg: Goethe-InstitutFreiburg Lis,Radoslaw.2006.KriterienzurAuswahlliterarischerTexteimFremdsprachenunterricht - didaktisch-metodische Arbeitschritle.Diakses dari vvtt,tu.lktltrmi.tteti'-rttclttslttv'li kr i t eri en2.p4/'tanggal22 Maret 2009 Moody, H.L.B. 1979.Theteachingof Literature.London : Longman. Ramischwili,Pati.200T."KulturkontakteanhandliterarischerTexteimfremdsprachlichen Deutschunterricht in Georgien" Makalah dalam Konferenz: Deutsch - ein Weg zu Europa 12-15.09.2007 . Diakses dari http;/it+,rvr+'.gvescl.org.geitrtdlicory/brerl!;-e1. rami:;c'hv,ili.pd,ftanggal 22 Maret 2009 Sumardjo, Jakob., KM. Saini. 1986. Apresiqsi Kesusastraan.Jakarta:Penerbit PT. Gramedia Von Wilpert, Gero.1969. Sachwcirterbuchder Literatur. Stutgart : Alfred Klciner' Verlag. Wellek, Rene., Waren, Austin. 1993. kori Kesusastraan.Jakarta: Penerbit PT. Gramedia tt t+,v,. hum.vit.no/ g er/ l SiI S-4i h{i khai l.p 4f. diaksespada20 Maret 20 10.
86
| A l l e m a n i a , V o l .1 , N o .I J u n i 2 o l l