ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KUTAI BARAT Oleh: Leonardo Dakori Karun Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Juliansyah Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Jalan Tanah Grogot Gunung Kelua Samarinda Telepon +62541-749067 Abstract The research was based on the reason for analyzing the factors that affect the economic growth that occurred in the West Kutai Regency. By using independent variables such as government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower, and also to testing and analyzing the influence of each independent variable on the dependent variable of economic growth.The analysis tools are quantitative analysis using multiple linear regression analysis with SPSS. Multiple linear regression analysis is used to determine how much influence government expenditure (X1), domestic investment (X2), foreign investment (X3), and the amount of manpower (X4) to The economic growth(Y). Based on the analysis, the independent variables (government expenditure, domestic investment, foreign investment and amount of manpower jointly affect the economic growth in the West Kutai Regency, with constant values for the constants in the regression equation -1005.538 while the regression coefficient for government expenditure variable (X1) = 1.894; domestic investment (X2) = 0.627; foreign investment (X3) = 0.083; and amout of manpower (X4) = 32.142. Keywords:
Government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower. Abstrak
Penelitian ini didasari alasan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Dengan variabel independen pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja, selain itu juga untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen-nya. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah (X1), realisasi PMDN (X2), realisasi PMA (X3), dan jumlah tenaga kerja (X4). Berdasarkan analisis, variabel pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dengan nilai konstanta konstanta persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk
variabel pengeluaran pemerintah (X1) = 1,894; realisasi PMDN (X2) = 0,627; realisasi PMA (X3) = 0,083; dan jumlah tenaga kerja (X4) = 32,142. Kata Kunci: Pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja. PENDAHULUAN Pertumbuhan
ekonomi
dipertahankan dalam jangka panjang
merupakan pertumbuhan output yang
maka perlu diketahui faktor-faktor apa
dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
sehingga
menggambarkan
ekonomi dan faktor apa yang perlu
bagaimana kemajuan atau kemunduran
dihindari agar pertumbuhan ekonomi
yang telah dicapai oleh sektor ekonomi
tidak berjalan ditempat atau mengalami
tersebut pada suatu waktu tertentu.
kemunduran. Salah satu indikator untuk
Pertumbuhan
menilai pertumbuhan
ekonomi
sejauh mana aktivitas perekonomian
perkembangannya
suatu
daerah
akan
diantaranya
dengan
melihat
dapat
ekonomi
menunjukan
menghasilkan
pendapatan
besarnya nilai investasi pemerintah dan
periode tertentu, karena pada dasarnya
swasta baik PMA dan PMDN, serta
aktivitas perekonomian adalah suatu
jumlah tenaga kerja yang dapat terserap.
penggunaan
pada
adalah
suatu
proses
masyarakat
tambahan
di
dan
faktor-faktor
Pelaksanaan
otonomi
daerah
produksi untuk menghasilkan output,
yang lebih luas yang diterima sejak
maka proses ini pada gilirannya akan
tanggal 1 januari 2001 perlu disikapi
menghasilkan suatu aliran balas jasa
dengan cepat oleh Pemerintah Daerah
terhadap faktor produksi yang dimiliki
dan masyarakat. Kewenangan yang
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
lebih
produksi juga akan turut meningkat.
penyelenggaraan
Pertumbuhan ekonomi mutlak harus
ada,
sehingga
pendapatan
luas
demikian
direalisasikan
masyarakat
diharapakan
pemerintah
daerah
kelembagaan dan pengelolaan sumbersumber
kesejahteraan
disentralisasi
menyangkut aspek-aspek administrasi,
masyarakat akan bertambah, dengan tingkat
dalam
keuangan
harus
termasuk
segera
pengelolaan
akan
sumber penerimaan dan pengeluaran
meningkat. Agar pertumbuhan ekonomi
keuangan daerah. Selain itu menurut
terus
Widayat dalam Suhardi (2009 : 29).
meningkat
dan
dapat
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
111
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
Hasil nyata dari berbagai kebijaksanaan
tingkat
terhadap pemerintah daerah di bidang
kabupaten/kota.
keuangan daerah dapat dilihat dari perkembangan
penerimaan
dan
propinsi
maupun
di
Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Barat selama
pengeluaran daerah yang tertuang dalam
kurun
APBD
menunjukkan angka yang cukup baik
sebagai
faktor
penting
pelaksanaan otonomi.
waktu
5
tahun
terakhir
dan stabil di kisaran 6,1 persen sampai
Pembangunan
di
Propinsi
Kalimantan
Timur,
khususnya
kabupaten
Kutai
Barat
di yang
dengan 7,85 persen. Namun apabila dilihat dari sisi komponen penyokong pertumbuhan ekonomi
seperti
nilai
berlangsung secara menyeluruh dan
investasi baik asing maupun domestik
berkesinambungan telah meningkatkan
pada
perekonomian masyarakat. Pencapaian
mengalami
hasil-hasil pembangunan yang sangat
dengan menurunnya jumlah penduduk
dirasakan masyarakat merupakan hasil
yang bekerja di Kabupaten Kutai Barat
yang tidak terlepas dari usaha keras
selama empat tahun terakhir dari 82.445
bersama-sama antara pemerintah daerah
jiwa pada tahun 2008 menjadi hanya
dan masyarakat, namun di sisi lain
sekitar 76.833 jiwa pada tahun 2010,
berbagai
dan meningkat lagi menjadi 84.828 iwa
kendala
dalam
memaksimalkan potensi sumber daya
tahun
terakhir
penurunan,
justru
ditambah
pada tahun 2011.
manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di
satu
Untuk
melihat
lebih
jelas
mengenai perbandingan beberapa data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Jumlah Penduduk Yang Bekerja Tahun 2004-2011 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.44 8.24 6.11 6.45 6.83 6.89 6.10 7.85
Pengeluaran Pemerintah (Rp. Juta) 575646.77 572434.96 661281.59 531901.47 592719.24 695637.65 811157.55 952195.68
Investasi PMA (Rp. Juta) 5551.61 2972.02 31861.50 193049.55 5496.74 134650.26 65809.43 28800.90
Investasi PMDN (Rp. Juta) 104698.42 41000.00 1165540.45 42647.53 774998.12 98000.00 988950.00 527300.00
Penduduk Bekerja (Jiwa) 64.822 71.179 70.234 81.044 82.445 81.478 76.833 84.828
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat, 2012
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
112
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
Berdasarkan
kondisi rata-rata
kontribusi
pengeluaran
pemerintah
laju pertumbuhan ekonomi yang yang
dalam
tidak
nasional (Dumairy, 1996 : 161).
sebanding
dengan
jumlah
pembentukan
investasi baik asing maupun dalam
Pengeluaran
negeri, serta cukup fluktuatifnya kondisi
Pertumbuhan
perkembangan
pemerintah
jumlah
pengeluaran
pendapatan
Pemerintah
dan
Ekonomi
Pengeluaran
(goverment
expenditure)
pemerintah dan jumlah penduduk yang
adalah bagian dari kebijakan fiskal
bekerja.
(Sadono Sukirno dalam Rustiono, 2008
Pertumbuhan Ekonomi Menurut
: 34) yakni suatu tindakan pemerintah
Sukirno (dalam Rustiono, 2008 : 12)
untuk mengatur jalannya perekonomian
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
dengan
sebagai perkembangan kegiatan dalam
penerimaan
perekonomian
pemerintah
barang
dan
yang jasa
menyebabkan
yang
diproduksi
cara
menentukan dan tiap
besarnya
pengeluaran tahunnya
yang
tercermin dalam dokumen APBN untuk
masyarakat bertambah dan kemakmuran
nasional
masyarakat meningkat.
daerah/regional. Tujuan dari kebijakan
Pengeluaran
pemerintah
fiskal
dan
ini
APBD
adalah
dalam
rangka
tingkat
output
merupakan salah satu unsur permintaan
menstabilkan
agregat.
maupun kesempatan kerja dan memacu
Konsep
perhitungan
harga,
untuk
pendapatan nasional dengan pendekatan
pertumbuhan ekonomi.
pengeluaran bahwa Y = C + I + G + X –
Investasi
dan
Pertumbuhan
M . Formula ini dikenal sebagai
Ekonomi yaitu Investasi sebagai salah
identitas pendapatan nasional. Variabel
satu komponen penting dari Agregate
Y melambangkan pendapatan nasional,
Demand, (AD) merupakan suatu faktor
sekaligus
krusial
mencerminkan
penawaran
bagi
kelangsungan
agregat. Sedangkan variabel-variabel di
ekonomi
ruas kanan disebut permintaan agregat.
atau
Variabel G melambangkan pengeluaran
panjang.
pemerintah (Government expenditure).
melibatkan kegiatan-kegiatan produksi
Dengan
(barang dan jasa) di semua sektor-sektor
membandingkan
nilai
G
terhadap Y serta mengamati dari waktu
(sustainable
proses
pertumbuhan
development),
ekonomi
Pembangunan
jangka ekonomi
ekonomi.
ke waktu dapat diketahui seberapa besar
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
113
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
Tujuan
mikro
PMDN dan PMA serta jumlah tenaga
mengenai perkembangan pengeluaran
kerja. Secara keseluruhan dan bersama-
pemerintah adalah menganalisis faktor-
sama keterkaitan antara variabel dan
faktor yang menimbulkan permintaan
peran variabel dependen (Y) yaitu
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi, dan variabel –
penawaran
variabel independen yaitu Pengeluaran
Interaksi
dari
akan
barang
antara
penawaran
teori
publik.
permintaan
untuk
Pemerintah
(X1),
Realisasi
PMDN
publik
(X2), Realisasi PMA (X3), Jumlah
menentukan jumlah barang publik yang
Tenaga Kerja (X4), secara skematis
akan
dapat digambarkan sebagai berikut :
disediakan
barang
dan
melalui
anggaran
belanja. Tenaga Kerja dan Pertumbuhan
METODE PENELITIAN
Ekonomi yaitu Tenaga kerja dalam pembangunan faktor
nasional
dinamika
merupakan
total anggaran yang dialokasikan untuk
yang
pengeluaran pembangunan pemerintah
pertumbuhan
daerah Kabupaten Kutai Barat dalam
dalam
satu tahun anggaran dalam satuan miliar
kedudukannya sebagai tenaga kerja
rupiah. Pertumbuhan Ekonomi adalah
produktif maupun sebagai konsumen.
nilai perkembangan ekonomi yang di
Ketidakseimbangan dalam penyebaran
proxy
penduduk
yang
dihasilkan oleh daerah dalam satu tahun
proporsionalnya
yang di resepresentasikan dengan nilai
menentukan
laju
perekonomian
menyebabkan
penting
Pengeluaran Pemerintah adalah
baik
anatar tidak
daerah
dengan
total
Domestik
output
Regional
yang
penggunaan tenaga kerja secara regional
Produk
Bruto
dan sektoral akan menghambat pula laju
(PDRB) atas dasar harga konstan
pertumbuhan perekonomian nasional
Kabupaten Kutai Barat dalam satuan
(Kusumosuwidho, 1981 : 193).
miliar rupiah. Realisasi Penanaman
Pada penelitian ini kerangka
modal asing (PMA) adalah total nilai
konseptual dibentuk dari teori-teori dan
penanaman modal asing di Kabupaten
penjelasan teori yang situasional yang
Kutai Barat dalam satu tahun dalam
menjelaskan
satuan
bahwa
pertumbuhan
miliar
rupiah.
ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor
Penanaman
pengeluaran
(PMDN) adalah total nilai penanaman
pemerintah,
realisasi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
modal
Dalam
Realisasi Negeri
114
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
modal dalam negeri di Kabupaten Kutai
diperoleh
Barat dalam satu tahun dalam satuan
instant, hal ini dilakukan untuk dapat
miliar rupiah.Tenaga Kerja (TK) adalah
mengurangi
banyaknya jumlah penduduk usia 15
human error maupun machine error
tahun keatas yang bekerja pada semua
dalam proses analisis.
sektor ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dalam satuan jiwa. Untuk pengujian
ada
ditampilkan
tingkat
secara
kesalahan baik
Analisis Regresi, Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap
memperoleh
apakah
akan
atau
hasil
variabel dependen balk secara bersama-
tidak
sama
maupun
untuk
menentukan
pengaruh sebab akibat antara 2 (dua)
koefisien determinasi dan koefisien
atau
yang
korelasi serta alat ukur Iainnya maka
digunakan terhadap variabel tak bebas
data-data yang telah tersedia akan
dalam
hipotesis
dianalisis menggunakan alat analisis
pemecahan
regresi linier berganda dalam program
permasalahan yang dikemukakan dalam
SPSS. Adapun rangkurnan dari hasil
penelitian ini, maka menurut Supranto
analisis regresi tersebut dapat dilihat
(1983 : 189) harus dianalisis dengan
pada tabel 2.
alat analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 2. Descriptive Statistics
lebih
variabel
rangka
sebagai
bebas
pengujian
jawaban
untuk
agar dapat diketahui bagaimana variabel dependen
dapat
diprediksi
melalui
variabel independen secara individu.
Mean PDRBadhk Peng_pemerintah R_PMA Jml_TK
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian data kuantitatif yang menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda, data yang telah tersedia diolah dengan menggunakan
alat
bantu
berupa
program pengolahan data statistik SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00 for Windows. Hasil yang
N
2809.1138 449.70415
8
674.1225 143.24111
8
58.5238
R_PMDN
PEMBAHASAN
Std. Deviation
69.94285
8
467.8925 461.03221
8
76.6075
Berdasarkan tabel
7.11395
2
8
terlihat
bahwa variabel dependen (Y) yaitu Pertumbuhan ekonomi memiliki ratarata sebesar 2.809,114 milyar rupiah dengan standar deviasi sebesar 449,704, sedangkan untuk variabel independen X1
yaitu
pengeluaran
pemerintah
memiliki rata-rata sebesar Rp 674,122 milyar rupiah dengan standar deviasi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
115
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
sebesar 143,241, variabel independen
kerja memiliki rata-rata sebesar 76.608
X2 yaitu realisasi PMA memiliki rata-
jiwa dengan standar deviasi sebesar
rata sebesar 58,524 Milyar rupiah
7,114, dengan masa analisis selama 8
dengan standar deviasi sebesar 69,943,
tahun (N=8).
variabel independen X3 yaitu Realisasi PMDN
memiliki
rata-rata
sebesar
Selanjutnya
untuk
permasalahan penelitian pada
deviasi
persamaan regresi (model summary).
461,032,
variabel
3
dapat dilihat
467,892 milyar rupiah dengan standar sebesar
tabel
menjawab
ringkasan
model
independen X4 yaitu jumlah tenaga Tabel 3. Model Summary Model Summaryb
Model
1
R
R Adjusted Square R Square
.987a .973
.938
Change Statistics Std. Error R of the F Sig. F Estimate Square Change df1 df2 Change Change 112.41086 .973
27.258 4
3
.011
Durbin-Watson
1.863
a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk
Berdasarkan
3
Y (Pertumbuhan ekonomi) tergolong
memperlihatkan nilai korelasi 0,987 dan
sangat erat. Pengaruh yang dijelaskan
koefisien determinasi 0,973 (97,3%).
oleh X1, X2, X3 terhadap Y, sebesar
Hasil
97,3%. Sisanya 2,7% diluar model.
tersebut
tabel
menggambarkan
hubungan variabel X1, X2, X3 terhadap Tabel 4. Anova ANOVAb Sum of df Mean Square F Sig. Squares 1 Regression 1377728.156 4 344432.039 27.258 .011a Residual 37908.604 3 12636.201 Total 1415636.761 7 a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk Model
Dari tabel Anovab diperoleh
sig. < 0,05 maka hipotesis diterima,
nilai F sebesar 27,258 dengan nilai
artinya
probabilitas (sig.) = 0,011. Karena nilai
Pengeluaran
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
secara
bersama-sama
pemerintah,
Realisasi
116
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
PMA, Realisasi PMDN dan Jumlah
bahwa
tenaga kerja berpengaruh signifikan
homoskedastisitas
terhadap
di
regresi yang dibangun terpenuhi, hal ini
Kabupaten Kutai Barat, sehingga model
ditandai dengan titik-titik observasi
persamaan
yang membentuk garis diagonal pada
pertumbuhan
tersebut
regresi
ekonomi
linier
signifikan
berganda
(Riduwan
dan
Engkos, 2011 : 158). Dari hasil dapat
normalitas model
dan
persamaan
normal P-P plot, dan tidak berpolanya titik observasi pada Scatterplot
analisis tersebut
dinyatakan
bersama-sama
asumsi
bahwa
keempat
secara
KESIMPULAN
variabel
Dan
uraian
independen (Pengeluaran pemerintah,
terdahulu
Realisasi PMA, Realisasi PMDN, dan
kesirnpulan
jumlah
tenaga
kerja)
menunjukkan
positif
secara
signifikan
berpengaruh terhadap
independen
pada
bab-bab
maka
dapat
ditarik
dari
Hasil
analisis
bahwa secara
variabel
bersama-sama
pertumbuhan ekonomi pada tingkat
mempunyai pengaruh yang signifikan
kepercayaan
terhadap variabel dependen dalam hal
95
persen.
Sementara
secara individual hanya dua variabel
ini
pertumbuhan
independen yang mempunyai pengaruh
ditunjukkan dengan perhitungan Fhitung
yang positif dan signifikan terhadap
sebesar
variabel pertumbuhan ekonomi pada
signifikasi
model
yang
tersebut
dengan
tingkat
sebesar
0,005,
sehingga
hipotesis
diterima
yaitu
terdapat
dengan tingkat kepercayaan 95 persen,
pengaruh
yang
yaitu variabel Pengeluaran pemerintah
variabel
pengeluaran
dan jumlah tenaga kerja.
realisasi PMA, realisasi PMDN, dan
persamaan
Uji
regresi
Asumsi
Klasik,
Uji
keabsahan asumsi ini juga digunakan untuk
memperkuat
signifikan
antara
pemerintah,
jumlah tenaga kerja. Dan hasil analisis data, maka
dari
diperoleh nilai koefisien determinasi
penaksiran yang dilakukan. Pengujian
(R2) sebesar 0,973. Hal ini secara
ini berkaitan dengan normalitas, ada
statistik dapat dikatakan bahwa model
atau
persamaan
tidaknya
heterokedastisitas
analisis
27,258
ekonomi,
multikolinieritas, dan
regresi
yang
digunakan
autokorelasi.
termasuk kategori sangat baik, karena
Dari hasil output SPSS menunjukkan
dari nilai koefisien determinasi tersebut
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
117
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
menunjukan besarnya pengaruh variabel
persamaan regresi yang terjadi adalah
independen terhadap variabel dependen,
variabel
sehingga koefisien determinasi 0,973
dengan nilai koefisien regresi yang
mempunyai arti bahwa didalam model
terstandarkan (β) sebesar 0,603.
pengeluaran
pemerintah
persamaan regresi tersebut variabel pertumbuhan
ekonomi
dapat
diterangkan sekitar 97,30 persen oleh variabel
pengeluaran
pemerintah,
realisasi PMA, realisasi PMDN, dan jumlah tenaga kerja, sedangkan sisanya 2,70 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model persamaan regresi. Nilai konstanta untuk dalam persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel pengeluaran pemerintah (X1) =
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN Yogyakarta. Badan Pusat Statistik (BPS). Kutai Barat Dalam Angka Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. __________________________. Survei Sosial Ekonomi Daerah Kabupatem Kutai Barat Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE UGM.
1,894; realisasi PMA (X2) = 0,627; realisasi PMDN (X3) = 0,083; jumlah tenaga kerja (X4) = 320,142. Secara
individual
variabel
independen
mempunyai
pengaruh
namun
keempat tersebut
yang
hanya variabel
positif
pengeluaran
pemerintah dan jumlah tenaga kerja
Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kasmawati,2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih di Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat. Tesis, Program Pascasarjana, Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman, Samarinda.
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel
dependen
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Adapun
variabel
independen
yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi
Kusumosuwidho, Sisdjiatmo. 1981. Angkatan Kerja, Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi FEUI Mankiw, N.Gregory.2000.Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga.
dalam
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
118
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
Mangkoesoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE. Nurlina. 2004. Analisis Pengaruh Anggaran Belanja Rutin dan Aggaran Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nanggroe Aceh Darussalam. Tesis Tidak Dipublikasikan. Medan : Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana USU. Pancawati, Neni, 2000. Pengaruh Rasio Kapital-Tenaga Kerja, Tingkat pendidikan, Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Pertumbuhan GDP Indonesia ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.15, No.02, Universitas Gajah Mada, 2000. Prasasti, Diah, 2006. Perkembangan PDRB per kapita 30 Propinsi di Indonesia Periode 1993-2003: Pendekatan Disparitas Regional dan Konvergensi ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.21, No.4, Universitas Gajah Mada, 2006 Purba, Adearman, 2008. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Di Kabupaten Simalungun, Universitas Sumatra Utara, 2008 Riduwan dan Engkos, 2011. Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur) Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung Rustiono, Deddy, 2008. Pengaruh Investasi,
Analisis Tenaga
Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis Magister Ilmu Ekonomi UNDIP. Samuelson, A. Paul & Nordhaus, D. William. 1997. Mikroekonomi. Erlangga, Jakarta. Suhardi, 2009. Pengaruh Perkembangan PDRB Sektor Perdagangan, Jumlah Penduduk dan JUmlah Perusahaan terhadapPenerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Kutai Barat. Universitas Mulawarman, Samarinda Sukirno, Sadono, 2000. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka Supranto, Johanes, 1983. Ekonometrik Buku Satu, LPFE UI, Jakarta Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Penerbit Salemba Empat Edisi Pertama, 2000. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghallia Indonesia. Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga Edisi Kedelapan, 2004. Wibisono, Yusuf. 2005. SumberSumber Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi Empiris Antar Propinsi di Indonesia, 19842000. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.02, Universitas Gajah Mada, 2005.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
119
Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date]
Widayat Wahyu, 2000, Maksimisasi Pendapatan Asli Daerah Sebagai Kekuatan Ekonomi Daerah, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE-YKPN, Yogyakarta
Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali ; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Universitas Udayana Denpasar.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
120