Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi UPGRIS ) Rumiyatun.Istiyaningsih Universitas PGRI Semarang
[email protected] ABSTRACT This study aims to determine the infrastructure and facilities include computer laboratory management in the development of a letter meyurat This research is a qualitative research conducted on Economic Education Study Program of Universitas PGRI Semarang. The subject of this research is 5th semester students who have practiced correspondence of academic year 2016/2017 which amounted to 34 people. Methods of data collection by way of observation, interview, questionnaire, and documentation. The validity of the data using source triangulation. The results of the research indicate that 1) Infrastructure and facilities in the office administration laboratory are still not in accordance with the standards that should be in the laboratory space, 2) The laboratory management planning is done at the beginning of the lesson year involving the head of the study program and the head of the laboratory, 3) laboratory so that there are duplicate tasks, such as the head of the laboratory The study program doubles as a laboratory technician, 4) Supervision is carried out by the laboratory coordinator by requesting assistance to the user's teacher. The supervision used is preventive supervision by installing the rules on the walls of laboratory space, 5) Barriers in laboratory management is the absence of laboratory cooperation in internship activities undertaken by the university. Keywords : infrastructure and facilities, laboratory management ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prasarana dan sarana meliputi manajemen Laboratorium komputer dalam pengembangan surat meyurat Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan pada Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Semarang.subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 yang telah melakukan praktek surat menyurat tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 34 orang. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 1) Prasarana dan sarana di laboratorium administrasi perkantoran masih belum sesuai dengan standar yang seharusnya berada di ruang laboratorium, 2) Perencanaan manajemen laboratorium dilakukan pada awal tahun pelajaran yang melibatkan ketua program studi dan kepala laboratorium, 3) Kurangnya tenaga pengelola laboratorium sehingga adanya rangkap tugas, seperti kepala laboratorium Program studi merangkap sebagai teknisi laboratorium, 4) Pengawasan dilakukan oleh koordinator laboratorium dengan meminta bantuan kepada guru pengguna. Pengawasan yang digunakan adalah pengawasan preventif yaitu dengan memasang tata tertib di dinding ruang laboratorium, 5) Hambatan dalam manajemen laboratorium adalah belum adanya kerjasama laboratorium dalam kegiatan magang yang di lakukan oleh universitas. Kata Kunci : prasarana dan sarana, manajemen laboratorium 27
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 mempraktikkan
PENDAHULUAN Laboratorium
dapat
mahasiswa
dalam
pengalaman
langsung
melakukan
praktik,
membantu
telah
diajarkan
melalui teori.
mendapatkan dengan
yang
Jadwal pemakaian laboratorium telah
cara
dibuat, namun pada kenyataannya Dosen
pada
sering meminta jam tambahan praktik
kenyataannya mahasiswa Prodi Pendidikan
secara mendadak, sehingga mengakibatkan
Ekonomi kurang mendapatkan pengalaman
bentroknya
praktik. Kurangnya pengalaman ditandai
laboratorium. memanfaatan laboratorium
dengan mahasiswa kurang maksimal dalam
untuk
mengembangkan
proses pembelajaran, karena mahasiswa
peserta
didik
terkadang hanya dapat membayangkan,
Kampus mengalami
tidak dapat mempraktikkan langsung yang
dalam menyediakan prasarana dan sarana
telah diajarkan. Siswa hanya mengetahui
laboratorium.
namun
secara teoritis tidak secara praktis, padahal Universitas
Semarang
pembelajaran
masih
Keterbatasan
di
keterampilan
sangat
terbatas.
kekurangan dana
dana
yang
dialami
yang
merupakan alasan dalam memenuhi sarana
bertujuan untuk meluluskan lulusan yang
dan prasarana laboratorium. Dana harus
siap kerja yang berarti siap secara teoritis
dialokasikan ke sektor-sektor yang lain
dan praktis. Dosen sering memposisikan
sehingga untuk memenuhi sarana dan
ruang kelas sebagai laboratroium.
prasarana
Dosen
PGRI
jadwal
memberikan
praktik
surat
laboratorium
terbatas.Teknisi
dan
tenaga
menyurat untuk beberapa mata pelajaran di
laboratorium
ruang
belum ada, sehingga banyak
kelas,
namun
hanya
sebatas
demonstrasi saja, sedangkan mahasiswa
masih
administrasi
laboran
perkantoran
Dosen yang merangkap tugas sebagai
hanya melihat demonstrasi yang dilakukan
koordinator
Dosen saja tanpa melakukan praktik yang
laboratorium. Ketika terdapat peralatan
telah
Dosen.
praktik yang mengalami kerusakan berat
Keterbatasan seperti peralatan dan
maka pihak kampus memanggil teknisi dari
didemonstrasikan
oleh
laboratorium
luar
membuat hanya sebagian kecil praktik
sehingga terkadang tidak dapat diperbaiki
pembelajaran yang dapat dilakukan di
secara langsung melainkan harus menunggu
ruang kelas. Kondisi ini mengakibatkan
hari selanjutnya. Manajemen laboratorium
mahasiwa
di Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas
28
dapat
mencoba
untuk
teknisi
ruang gerak yang digunakan di ruang kelas
tidak
kampus
atau
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
memperbaikinya,
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 PGRI Semarang masih belum optimal,
hasil penelitian berupa kata-kata, dengan
karena
laboran
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh
profesional yang khusus membantu kepala
pemahaman dan penafsiran yang mendalam
laboratorium dalam mempersiapkan dan
mengenai makna, kenyataan, dan fakta
mencatat alat serta bahan yang akan
yang relefan Penelitian dilakukan di di
digunakan dalam praktik. Selain itu kurang
Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas
disiplinnya
pemanfaatan
PGRI Semarang. Subjek penelitian pada
jadwal, sehingga dapat terjadi benturan
penelitian ini dipilih dengan menggunakan
jadwal antar kelas
purposive sampling. Teknik pengambilan
belum
ada
dosen
tenaga
dalam
atau antar jurusan.
Keterbatasan kemampuan sumber daya
sampel
manusia
pertimbangan tertentu, dalam penelitian ini
dalam
bidang
manajemen
tersebut
laboratorium juga menggambarkan bahwa
adalah
manajemen
mengetahui
laboratorium
administrasi
adalah
dengan
mempertimbangkan mengenai
yang
manajemen
perkantoran belum optimal. Berdasarkan
laboratorium. Penelitian ini menggunakan
permasalah yang dijelaskan di atas, maka
informan kunci dan informan pendukung.
peneliti
meneliti
Informan kunci adalah kepala laboratorium
Laboratorium
dan informan pendukung adalah kepala
Pengembangan
program studi Prodi Pendidikan Ekonomi
bermaksud
untuk
mengenai
“Manajemen
Komputer
Dalam
Kompetensi Surat Menyurat” Penelitian ini
Universitas PGRI Semarang
akan mengungkapkan informasi mengenai
Pembahasan
manajemen laboratorium yang ada di
Prasarana laboratorium merupakan
Universitas PGRI Semarang pada prodi
kelengkapan dasar
yang
secara tidak
pendidikan ekonomi dalam menunjang
langsung menunjang proses pembelajaran
pengembangan kompetensi surat menyurat
di laboratorium. Kegiatan pembelajaran
METODE PENELITIAN
akan berjalan secara maksimal dan efektif
Penelitian ini merupakan penelitian
ketika didukung oleh prasarana yang baik
deskriptif kualitatif, penelitian ini bertujuan
dan memadai. Berikut ini akan dijelaskan
untuk menggambarkan secara sistematis
pembahasan
manajemen
laboratorium komputer.
laboratorium
di
Prodi
mengenai
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI Semarang.
Peneliti
berusaha
untuk
menyajikan data sesuai dengan data yang ada di lapangan. Data yang diperoleh dari 29
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
prasarana
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 1)
Tata Ruang Laboratorium
Tata
ruang
diperhatikan
laboratorium karena
kenyamanan melakukan
yang dapat menampung 30 peserta didik. harus
Berdasarkan tabel 14 bahwa luas lantai
memperhitungkan
per siswa seluas 0,144 m2. Kenyataan ini
peserta praktik
didik
tidak
disesuaikan
Sesuai dengan standar sesuai dengan
dengan kebutuhan ruang pada ruang
yang berada di lingkungan kantor yaitu
kantor,
keahlian
3,5 m2 per peserta didik, pertimbangan
merupakan
dengan menggunakan luas 3,5m2 maka
kompetensi yang akan bekerja di dalam
akan memudahkan peserta didik dalam
dunia perkantoran.
praktik. Luas rasio ruang laboratorium
karena
administrasi
Luas
dan
dalam
kompetensi
perkantoran
lantai
laboratorium
per
mahasiswa
komputer
tidak
di
seluas 0,144 m2 mengakibatkan peserta
sesuai
didik kurang leluasa dalam melakukan
dengan teori bahwa luas lantai per siswa adalah 3,5 m2. Kondisi ini mengakibatkan siswa
kurang
lorong
di
laboratorium
mengetik manual adalah 40 cm pada
praktik.
Pada
lorong utama dan 20 cm pada lorong
didik
juga
lainnya. Kenyataan ini tidak sesuai dengan
makin
standar lebar lorong ruang kerja yaitu
mempersempit ruang peserta didik dalam
selebar 120 cm dan 60 cm. Lebar lorong
melakukan
laboratorium
yang hanya seluas 20 cm tidak dapat
komputer. Lebar lorong 83,5 cm di
dilewati oleh 1 orang, karena rata-rata
laboratorium
sesuai
tebal badan seseorang adalah 40 cm.
dengan standar yang ditentukan yaitu 80
Lorong selebar 40 cm berada pada depan
cm dengan pertimbangan bahwa dengan
kelas, ini juga tidak sesuai dengan standar
lebar lorong tersebut dapat dilewati oleh 2
ruang perkantoran, karena luas 40 cm
orang karena asumsinya tebal badan
hanya dapat dilewati oleh 1 orang. Tata
seorang rata-rata 40 cm.
letak mejanya menggunakan susunan
beberapa
kegiatan
meja
diletakkan
leluasa
Lebar
dalam
melaksanakan
dapat
praktik pembelajaran.
peserta
printer
praktik
sehingga
di
komputer
telah
Lorong lainnya masih belum sesuai
straightline layout.
dengan standar karena lebarnya hanya 47
2. Pencahayaan
cm jauh dari kriteria standar yaitu 120 dan
Praktik yang dilakukan peserta didik di
60 cm. Lorong dengan lebar 47 cm hanya
laboratorium paling banyak menggunakan
dapat dilewati oleh 1 orang. Laboratorium
indera
mengetik manual mempunyai luas 56 m2
Pencahayaan yang baik dapat menambah
30
penglihatannya
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
(mata).
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 keefektifan peserta didik dalam belajar. Pencahayaan
yang
laboratorium
digunakan
administrasi
menggunakan
2
di
perkantoran
pencahayaan,
yaitu
pencahayaan alami dan buatan.
Pencahayaan laboratorium
dalam
administrasi
ruangan perkantoran
masih kurang memenuhi standar, sehingga ketika melakukan praktik pembelajaran siswa kurang mendapatkan pencahayaan
Pencahayaan alami bersumber dari
yang
maksimal.
Penerangan
di
cahaya matahari yang dipancarkan melalui
laboratorium mengetik manual kurang,
jendela-jendela
ventilasi-ventilasi
karena ruangan ini terletak di tengah
yang ada. Penerangan buatan bersumber
tengah antara ruang guru dan gudang
dari lampu. Pada saat pembelajaran dosen
sehingga kurangnya cahaya matahari yang
menggunakan LCD untuk menjelaskan
masuk ke laboratorium.
materi,
dan
sehingga
menggunakan
jendela
gordyn
ditutup
supaya
cahaya
matahari yang masuk tidak terlalu banyak. Pada
saat
keadaan
seperti
ini
Berdasarkan
tabel
mengenai
pencahayaan di laboratorium bahwa 8% mahasiswa nyaman
yang
menyatakan
dengan
sangat
pencahayaan
ruangan laboratorium sedikit mendapatkan
laboratorium,
cahaya dari matahari sehingga diperlukan
menyatakan nyaman dengan pencahayaan
bantuan dari lampu untuk menerangi
di
laboratorium. Lampu yang digunakan di
menyatakan
tidak
laboratorium
pencahayaan
di
komputer
adalah
lampu
mahasiswa
sebanyak
nyaman
buah
di
laboratorium
lampu
Hasil
pada
dengan
laboratorium,
45%
sangat
tidak
pencahayaan
administrasi
tersebut
yang
mahasiswa
nyaman
dengan
laboratorium
dipancarkan
27%
menyatakan
komputer, sehingga jika ditotal daya yang
mahasiswa
laboratorium,
merk philips dengan kapasitas 16 watt 9
19%
di
di
perkantoran.
menunjukkan
bahwa
laboratorium komputer adalah 144 watt
sebagian besar mahasiswa merasa kurang
dan 1 buah di laboratorium mengetik
nyaman
manual. Pengukuran menggunakan light
laboratorium administrasi perkantoran
meter
3) Sarana Laboratorium
cahaya
menunjukkan
di
Setelah membahas mengenai prasarana
komputer adalah 3 footcandle dan 1
yang berada dilaboratorium administrasi
footcandle
perkantoran,
di
ruangan
intensitas
pencahayaan
laboratorium
manual.
pada
bahwa
dengan
laboratorium
kurang
komputer
memenuhi standar yaitu 20-30 footcandle.
mengetik
31
Pencahayaan
ini
mengetik
baik
di
laboratorium
maupun
di
laboratorium
Pada
pembahasan
manual.
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 selanjutnya adalah sarana laboratorium
120 x 70 x 62 cm untuk laboratorium
administrasi
mengetik
perkantoran.
Sarana
manual.
Pertimbangannya
laboratorium mendukung secara langsung
dengan mempunyai ukuran meja tersebut,
kegiatan pembelajaran di laboratorium.
maka peserta didik dapat melakukan
Sarana
pekerjaannya
meliputi
perabotan,
peralatan
secara
leluasa
dan
praktik, dan peralatan pendukung di
nyaman.Meja di laboratorium komputer
laboratorium
perkantoran.
juga digunakan untuk meletakkan printer.
Perabotan meliputi meja, kursi, dan
Printer yang berada di laboratorium
administrasi
almari.Peralatan
meliputi
komputer diletakkan di sela-sela meja
komputer, mesin tik, LCD proyektor, dan
praktik, kondisi ini makin memperkecil
papan tulis. Peralatan pendukung meliputi
ruang peserta didik untuk melakukan
kotak kontak, tempat sampah, dan almari.
praktik.
Berikut
mengenai
dengan ukuran standar perkantoran yaitu
saranasarana yang berada di laboratorium
120 x 70 x 72 cm, sehingga printer dapat
komputer dan laboratorium mengetik
diletakkan di meja peserta didik tanpa
manual.
mengganggu ruang kerja
a.
ini
akan
Perabotan
praktik
dibahas
di
Laboratorium
Seharusnya
disediakan
meja
149 peserta
didik atau menyediakan meja tambahan
Administrasi Perkantoran
untuk
1.
Meja
mengetik manual memiliki ukuran yang
Meja merupakan sarana yang paling
kecil hanya cukup untuk meletakkan
sering digunakan untuk pembelajaran di
mesin ketik saja,sehingga ketika peserta
kelas
laboratorium.
didik telah selesai dengan lembar kerja
Laboratorium komputer mempunyai meja
pertama, lembar kerja tersebut diletakkan
berukuran 35 x 32 x 29 cm, artinya meja
di pangkuan peserta didik atau langsung
tersebut memiliki panjang 35 cm, lebar 32
disimpan di almari. Kondisi tata letak
cm, dan tinggi 29 cm. Laboratorium
meja yang mempunyai jarak berdekatan
mengetik manual menggunakan meja
antar meja maka menyulitkan peserta
dengan luas 20 x 32 x 24 cm, artinya
didik untuk menuju ke almari dan dapat
bahwa meja tersebut memiliki panjang 20
mengganggu kegiatan praktik peserta
cm, lebar 32 cm, dan tinggi 24 cm.
didik lain, misalnya menyenggol meja
Keadaan meja tersebut kurang sesuai
peserta didik lain.
maupun
di
meletakkan
dengan kebutuhan meja yang ada di ruang kantor yaitu seluas 120 x 70 x 72 cm dan 32
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
printer.Luas
meja
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 Berdasarkan
hasil
angket
yang
2.
Kursi
dibagikan kepada mahasiswa mengenai
Kursi merupakan sarana yang tidak kalah
kenyamanan dalam menggunakan meja di
penting diperhatikan selain meja. Kursi
laboratorium
perkantoran,
digunakan peserta didik untuk duduk dan
bahwa ada 10 orang dengan persentase
melakukan kegiatan praktik. Kursi yang
16% yang menyatakan sangat nyaman
disediakan
dengan meja di laboratorium, 29 orang
memperhatikan sesuai dengan standar
dengan persentase 47% yang menyatakan
yang berada di ruang kantor. Kursi yang
nyaman dengan meja di laboratorium, 19
digunakan
orang dengan persentase 31% menyatakan
terdiri dari 3 jenis, yaitu kursi plastik
tidak
di
dengan sandaran, kursi plastik tanpa
dengan
sandaran, dan kursi kayu dengan sandaran.
persentase 6% menyatakan sangat tidak
Tinggi dari kursi di laboratorium
administrasi
nyaman
laboratorium,
dan
dengan 4
meja
orang
harus
di
nyaman
laboratorium
29
cm
dan
dan
komputer
nyaman dengan meja di laboratorium
komputer
33
administrasi perkantoran. Kondisi meja di
laboratorium
laboratorium sudah cukup baik namun
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan
belum begitu baik keadaannya.
kepada
mengetik
siswa
mengenai
cm
di
manual.
kenyamanan
Kondisi meja yang cukup baik 150
dalam menggunakan kursi di laboratorium
karena meja di laboratorium administrasi
administrasi perkantoran, bahwa ada 7
mempunyai kualitas yang kuat dan kokoh.
orang dengan
Permukaan meja sampai lantai tidak
menyatakan sangat nyaman dengan kursi
seluruhnya tertutup, bagian bawahnya
di
mempunyai kaki yang cukup terbuka.
persentase 27% 151 yang menyatakan
Kondisi
nyaman dengan kursi di laboratorium, 24
tersebut
kegiatan
dapat
pembelajaran
laboratorium
administrasi
menunjang praktik
di
perkantoran
persentase
laboratorium,17
11%
orang
yang
dengan
orang dengan persentase 39% menyatakan tidak
nyaman
belum sesuai dengan standar meja untuk
persentase 23% menyatakan sangat tidak
melakukan
kegiatan
di
nyaman dengan kursi di laboratorium
laboratorium
dan
memberikan
administrasi perkantoran. Kenyamanan
kenyamanan bagi siswa.
siswa
dalam
dapatmenunjang
orang
di
laboratorium,
belum
14
kursi
belum begitu baik karena ukurannya
praktik
dan
dengan
menggunakan kegiatan
dengan
kursi praktik
pembelajaran. Kursi merupakan sarana 33
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 utama di dalam laboratorium dalam
terdapat pintu juga dapat mengakibatkan
pelaksanaan
debu yang menempel pada hasil kerja
praktik,
karena
praktik
sebagian besar dilakukan dalam keadaan
siswa.
duduk menggunakan kursi sehingga kursi
2) Peralatan Praktik di Laboratorium
harus nyaman pada saat digunakan. Pada
Administrasi Perkantoran
kenyataannya
a) Perangkat Komputer
sebagian
siswa
belum
merasakan nyaman dalam penggunaan
Komputer yang tersedia di laboratorium
kursi
administrasi
komputer sebanyak 25 unit. Komputer
laboratorium
dalam kondisi baik dan siap digunakan.
komputer belum cukup baik keadaannya.
Layar monitor komputer menggunakan
Keadaan ini digambarkan pada ukuran
LCD 14 inch dengan berbagai merk,
kursi yang belum sesuai dengan standar
diantaranya zyrex dan acer. Sistem operasi
dan bentuk kursi yang berbedabeda. Kursi
yang digunakan adalah windows seven
juga belum memberikan kenyamanan
dengan RAM
kepada siswa yang menggunakannya.
Komputer
Seharusnya jenis kursi disamaratakan
microsoft 2007 yang sering dipakai oleh
menggunakan
memiliki
peserta didik. Kebersihan dari komputer
sandaran dan terbuat dari kayu upaya
tersebut kurang, banyak virus terdeteksi di
lebih
komputer
di
laboratorium
perkantoran.
Kursi
di
kursi
kokoh
yang
dan
awet
dalam
sebesar 500 Gyga Byte.
sudah
karena
terinstal
seringnya
program
peserta
penggunaannya.
mencolokkan flashdisk ke CPU padahal
3.
sudah ada larangan bahwa peserta didik
Almari
Almari
berfungsi
peralatan
dan
untuk
meletakkan
perlengkapan
praktik.
dilarang untuk mencolokkan flashdisk. Cashing
komputer
dalam
keadaan
Almari hanya terdapat di laboratorium
berdebu. Bagian dalam CPU rentan kotor,
mengetik manual. Almari di laboratorium
karena mahasiswa yang masuk ke CPU.
mengetik manual berjumlah 3 buah,
Kondisi ini disebabkan karena ruang
namun hanya 1 almari yang digunakan
laboratorium
sisanya tidak terpakai. Almari digunakan
karpet sehingga peserta didik masuk ke
untuk
dalam ruangan tidak memakai sepatu
menyimpan
hasil
kerja
siswa.Kondisi almari dalam keadaan tidak
komputer
masuk ke ruang laboratorium.
layak, karena pintu almari sudah tidak ada sehingga memungkinkan hasil kerja siswa terjatuh ke lantai. Almari yang tidak 34
menggunakan
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 4.
Mesin Tik
sampah
di
laboratorium
Mesin tik sebagai alat pembelajaran utama
perkantoran.
yang
b) Kotak Kontak
digunakan
dalam
laboratorium
mengetik manual. Mesin ketik yang
Kontak
berada di laboratorium tidak ada
mengalirkan listrik untuk peralatan yang
5.
membutuhkan daya listrik. Kotak kontak
Papan Tulis
kontak
administrasi
digunakan
untuk
Papan tulis digunakan untuk membantu
yang tersedia di laboratorium dalam
dalam menyampaikan materi yang akan
keadaan layak digunakan.
diajarkan. Papan tulis di laboratorium
2) Manajemen Laboratorium Administrasi
administrasi perkantoran dalam keadaan
Perkantoran Pada pembahasan mengenai
kotor. Terbukti dari hasil observasi bahwa
manajemen laboratorium akan membahas
masih terdapat tulisan 154 tulisan bekas
secara
pembelajaran di papan tulis. Luas papan
tahapan
tulis di laboratorium mengetik manual
administrasi
sangat
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI
kecil
sehingga
tidak
dapat
sistematis
manajemen
Semarang
ruang laboratorium.
pengorganisasian,
6.
pemeliharaan,
LCD
proyektor
membantu
dalam
dari
di
mulai
Prodi
perencanaan, ketatausahaan,
sampai
pengawasan.
digunakan
untuk
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu
menyajikan
materi
tahapan manajemen tersebut:
selain papan tulis. LCD proyektor hanya
a. Perencanaan
terdapat di laboratorium komputer. LCD
Tahapan
proyektor
laboratorium
bermerk
tahapan-
laboratorium
perkantoran
dijangkau oleh beberapa mahasiswa di
LCD Proyektor
mengenai
sony
dan
dalam
awal
dalam
manajemen
administrasi
perkantoran
kondisi layak siap pakai. Penempatan
adalah
LCD proyektor sangat strategis, karena
dilakukan untuk merencanakan berbagai
diletakkan di tengah ruangan
bidang, yaitu diantaranya perencanaan
3) Peralatan Pendukung di Laboratorium
penentuan
petugas
manajemen
Administrasi Perkantoran
laboratorium,
perencanaan
pengaturan
a) Tempat Sampah
jadwal
Tempat
sampah
digunakan
untuk
perencanaan.
kegiatan
laboratorium,
membuang sampah.Pada hasil observasi
pengadaan
didapatkan bahwa sudah ada tempat
laboratorium.
Perencanaan
pembelajaran
perencanaan peralatan
prosedur
praktik
Perencanaan
di
di
di Prodi
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI 35
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 Semarang telah sesuai dengan teori yaitu
sekolah sesuai dengan Surat Keputusan
merencanakan
Rektor
petugas
laboratorium, kegiaran
manajemen
merencanakan
pembelajaran,
jadwal
dan
prosedur
3)
Perencanaan
Prosedur
Pengadaan
Peralatan Praktik Di Laboratorium
perencanaan pengadaan peralatan praktik.
Perencanaan pengadaan peralatan praktik
Pembuatan
telah
di laboratorium administrasi perkantoran
dilaksanakan di awal tahun pelajaran,
Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas
kenyataan ini telah sesuai dengan teori
PGRI
yang telah dijabarkan.
masing-masing koordinator laboratorium
program
kerja
Pembuatan program kerja di Prodi
Semarang
membuat
prosedurnya
perencanaan
adalah
pengadaan
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI
peralatan praktik bersama kaprodi dengan
Semarang
mendata
studi,
melibatkan
kepala
ketua
laboratorium,
program kepala
kebutuhan
laboratorium,
kebutuhan
perencanaan
di
tersebut
program studi sudah cukup baik karena
dituangkan ke dalam proposal. Proposal
dalam pelaksanaan perencanaan telah
tersebut kemudian diajukan ke ketua
dilakukan setiap awal tahun pelajaran
program
baru.
disetujui oleh Wakil Rektor
Berikut
ini
macam
macam
perencanaan yang dilakukan di Prodi
studi
Apabila
selanjutnya
dana
Universits
setelah
tidak
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
Semarang
pengadaan alat praktik di laboratorium,
1)
Perencanaan
Penentuan
Petugas
Manajemen Laboratorium Perencanaan menentukan
yang
dinas pendidikan Jakarta Perencanaan
pertama
petugas
maka pihak sekolah meminta bantuan ke
adalah
manajemen
yang
dilakukan
laboratorium
pada
manajemen
administrasi
perkantoran
laboratorium, petugas ini yang akan
Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas
mengelola
PGRI Semarang Bantul telah memenuhi
laboratorium.
pengelola
laboratorium berdasarkan teori terdiri dari
syarat dan tahapan proses perencanaan,
kepala
yaitu:
laboratorium,
koordinator
laboratorium, teknisi laboratorium, dan
1) Menetapkan tujuan dan sasaran
laboran.
Pada tahapan perencanaan kebutuhan
Berdasarkan
hasil
penelitian
bahwa penentuan petugas manajemen
laboratorium
laboratorium langsung dipilih oleh kepala
administrasi
perkantoran
di
Prodi
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI 36
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 Semarang disesuaikan dengan tujuan yang
Kondisi ini berkaitan dengan keadaan
hendak
keuangan universitas PGRI Seamarang
dicapai
dalam
kompetensi
keahlian administrasi perkantoran.
b. Pengorganisasian
2) Penyusunan daftar kebutuhan
Tahap manajemen laboratorium yang
Pada tahapan perencanaan kebutuhan
selanjutnya
adalah
laboratorium kaprodi dan koordinator-
Organisasi
laboratorium
koordinator laboratorium bersama-sama
komponen manajemen laboratorium yang
menyusun daftar kebutuhan praktik di
penting, sebab dalamnya meliputi struktur
laboratorium
organisasi,
administrasi
perkantoran
pengorganisasian.
wewenang,
merupakan
dan
tanggung
selama 1 tahun yang dituangkan dalam
jawab serta deskripsi tugas masing-masing
bentuk proposal perencanaan.
komponen
3) Keputusan bersama
laboratorium.
Pada tahapan perencanaan kebutuhan
Pendidikan Ekonomi Universitas PGRI
laboratorium kaprodi dan koordinator-
Semarang masih belum cukup baik,
koordinator laboratorium bersama-sama
karena minimnya ketersediaan tenaga
mengadakan
pengelola
musyawarah
diserahkan
kepada
kemudian
wakil
Rektor
Pengorganisasian
laboratorium.
Prodi
Pernyataan
tersebut ditandai dengan dosen yang
mendapatkan keputusan bersama antara
merangkap menjadi teknisi laboratorium.
pihak-pihak tersebut.
c. Ketatausahaan
4) Estimasi biaya
Tahapan
Pada tahapan perencanaan kebutuhan
adminstrasi
laboratorium disesuaikan dengan biaya
adalah
yang
ketatausahaan
dimiliki
oleh
sekolah,
ketika
manajemen perkantoran
selanjutnya
ketatausahaan.
Kegiatan
merupakan
universitas tidak memiliki dana maka
pendokumentasian
pihak
fisik
universitas
mengajukan
laboratorium
seluruh
laboratorium.
proses komponen
Ketatausahaan
permohonan dana ke yayasan Universitas
laboratorium
merupakan
PGRI Semarang
fasilitas
aktivitas
5) Menetapkan Skala prioritas
pencatatan fasilitas disebut inventaris, dan
Pada tahapan perencanaan kebutuhan
pencatatan aktivitas dilakukan di kartu dan
laboratorium
daftar
prioritas,
juga
diterapkan
didahulukan
skala
dan
laboratorium.
pemakaian
kebutuhan
Berdasarkan
kebutuhan yang dianggap lebih penting.
laboratorium
hasil
pencatatan
laboratorium. penelitian
administrasi
di
perkantoran
Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas 37
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 PGRI Semarang seluruh peralatan sudah
bantuan
diinventarisasi
mendata
laboratorium, kemudian dosen pengguna
jumlah peralatan dan perlengkapan yang
tersebut melaporkannya ke koordinator
ada di laboratorium kemudian dimasukkan
laboratorium,
selanjutnya
ke daftar inventarisasi. Namun pada hasil
laboratorium
melaporkannya
observasi di laboratorium komputer sudah
kepala program studi
dengan
cara
terdapat label inventarisasi
dosen
pengguna
koordinator kepada
SIMPULAN
d. Pemeliharaan Kegiatan
dari
1. Sarana
dan
prasarana
manajemen
laboratorium
adalah
pemeliharaan.
perkantoran masih belum sesuai
Kegiatan pemeliharaan terdapat upaya
dengan standar yang seharusnya
pengurusan dan pengatran agar sarana dan
berada di ruang
prasarana tetap dalam kondisi baik dan
laboratorium.
selanjutnya
siap pakai. Pemeliharaan laboratorium
laboratorium
di
administrasi
2. Perencanaan
manajemen
dapat dilakukan secara rutin maupun
laboratorium dilakukan pada awal
berkala.
di
tahun pelajaran yang melibatkan
perkantoran
ketua program studi administrasi
Kegiatan
laboratorium
pemeliharaan
administrasi
Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas
perkantoran
PGRI
laboratorium.
Semarang
dilakukan
dengan
membersihkan ruangan oleh peserta didik sebelum
kegiatan
dilaksanakan.
pembelajaran
Kegiatan
membersihkan
ruangan ini
organisasi
koordinator
laboratorium
administrasi perkantoran terdiri dari kepala
laboratorium,
koordinator
laboratorium, dan anggota.
e. Pengawasan Tahapan
3. Struktur
dan
yang
4. Peralatan terakhir
adalah
di
administrasi
laboratorium
perkantoran
pengawasan, pengawasan dilakukan untuk
diinventarisasi,
mengurangi kekurangan atau kegagalan
maksimal dalam pelaksanaannya.
yang terjadi dalam pelaksanaan program
5. Kartu dan daftar pemakai hanya
kerja
laboratorium
atau
terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan.Pengawasan
yang
dilaksanakan di laboratorium administrasi
belum
dijadikan sebagai kelengkapan 6. Secara garis besar pemeliharaan hanya
dilakukan
laboratorium
perkantoran dilakukan dengan meminta 38
namun
telah
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih
kepala
Jurnal Equilibria Pendidikan Vol. 1, No. 1, 2016 7. Kurangnya laboratorium
tenaga
pengelola
sehingga
adanya
rangkap tugas, seperti koodinator laboratorium komputer merangkap sebagai teknisi laboratorium. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Anti
Damayanti Hamdani & Isma Kurniatanty. (2008). Manajemen dan Teknik
Badri Munir Sukoco. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit Erlangga. Barnawi & M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Efektif, Efisien, dan Bandung: Alfabeta.
Dwi Puji Astuti. (2013). Pengelolaan Laboratorium Komputer di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Yogyakarta. Skripsi. FE UNY. Eka Prihatin. (2011). Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Fattah. (2000). Landasan Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. George R. Terry. (2000). Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Sawo Raya. Hadari Nawawi. (2000). Manajemen Strategik organisasi non profit bidang pemerintahan dengan ilustrasi di bidang pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hani Handoko. (2003). Manajemen edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.
Darmawan Wibisono. (2006). Manajemen Kinerja. Jakarta: Erlangga. Depdikbud. (1999). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Didin Kurniadin & Imam Machali. (2013). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Djati Julitriarsa & John Suprihanto (2001). Manajemen Umum. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Donni Juni Priansa & Agus Garnida. (2013). Manajemen Perkantoran
39
Profesional.
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SURAT MENYURAT Rumiyatun Istiyaningsih