ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5 , No. 2
Juli 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III DI DESA GETAS KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA Puji Hastuti, S.SiT,M.Kes dan Eko Juliyanti Nur Rahim Putri HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI TERHADAPKEPATUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI DESA PUNDENREJOKECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI TAHUN 2012 Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Aida Nur Azizah HUBUNGAN KUALITAS PEMENUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI UPT PUSKESMAS SEDAN KABUPATEN REMBANG Siti Ni’amah, S.Si.T, M.Kes dan Niska Aprilia Widoningrum ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONGKECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Nita Adi Awan ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 1-2 TAHUN YANG SUDAH MENDAPING MAKANAN PENDAMPING ASI DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNANKABUPATEN JEPARA TAHUN 2012 Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Kurnia Fitri Setia Umi HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM KUNJUNGAN ANC DI DESA KEBEN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI. Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Ririn Shophiyana
Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 5 No. 2
Hal. 1-43
Pati Januari 2014
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2
Juli 2014
Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur Akbid Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Siti Ni’amah, S.Si.T.,M.Kes dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Terbit pertama kali : Januari 2014 Administrasi dan Sekretariat : Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http//www.akbidbup.ac.id E-mail :
[email protected] Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 5 No. 2
Hal. 1-43
Pati Januari 2014
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 5, No. 2
Juli 2014
DAFTAR ISI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGANKEJADIAN KETUBAN PECAH PADA IBU HAMILTRIMESTER III DI DESA GETAS KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA.................................................................................................... 1-6 Puji Hastuti, S.SiT,M.Kes dan Eko Juliyanti Nur Rahim Putri HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PERILAKU IBU MENYUSUI TERHADAPKEPATUHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI DESA PUNDENREJOKECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI TAHUN 2012 ………………………………………......................................................................... 7-12 Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. dan Aida Nur Azizah HUBUNGAN KUALITAS PEMENUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI UPT PUSKESMAS SEDAN KABUPATEN REMBANG………………………………................................... .. 13-19 Siti Ni’amah, S.Si.T, M.Kes dan Niska Aprilia Widoningrum ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONGKECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI................................................................................................................. 20-25 Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. dan Nita Adi Awan ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 1-2 TAHUN YANG SUDAH MENDAPING MAKANAN PENDAMPING ASI DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNANKABUPATEN JEPARA TAHUN………………………………………….................................................... 26-35 Uswatun Kasanah, S.Si.T. dan Kurnia Fitri Setia Umi HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM KUNJUNGAN ANC DI DESA KEBEN KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI........................................................................................... 36-43 Yuli Irnawati, S.Si.T. dan Ririn Shophiyana
ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONG KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T, M.Kes 1) & Nita Adi Awan 2) Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati1) , Alumni Akbid Bakti Utama Pati2))
ABSTRAK ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SAAT MENSTRUASI DENGAN DISMENORHEA PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA GLONGGONG KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 25 wanita reproduksi yang tinggal di Desa Glonggong ada 15 wanita yang mengkonsumsi jamu untuk mengurangi nyeri menstruasi, 12 wanita diantaranya mengkonsumsi jamu dengan alasan jamu adalah obat dari bahan alami yang dapat mengurangi nyeri saat menstruasi, bau darah saat menstruasi tidak amis, selain itu ada juga jamu yang dapat menambah nafsu makan dan mengurangi pegal-pegal. Jamu untuk mengurangi nyeri menstruasi diminum 1 hingga 2 kali per hari setiap pagi dan sore sampai menstruasinya selesai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan teknik random sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 31 responden. Hasil penelitian menunjukkan; 1) sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 12 orang (38,7 %), 2) sebagian besar responden memiliki persepsi yang baik yaitu sebanyak 16 orang (51,6 %), 3) sebagian besar responden mengalami dismenorhea yaitu sebanyak 17 orang (54,8 %), 4) ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati (p value = 0,022), 5) ada hubungan antara persepsi tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati (p value = 0,018). Bidan perlu memberikan penyuluhan kepada masyarakt untuk berhati-hati dalam konsumsi jamu tradisional saat menstruasi karena banyak beredar jamu tradisional yang palsu. Kata kunci
: Pengetahuan, persepsi, jamu tradisional, dismenorhea
PENDAHULUAN Bagi sebagian wanita, adakalanya menstruasi bak momok yang kehadirannya membuat rasa cemas manakala timbul rasa nyeri tak terperi ketika menstruasi tiba. Kondisi ini dikenal sebagai Nyeri Menstruasi atau Disminore yakni nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari (bahkan, kadang bias membuat nglimpruk tidak berdaya). Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys (gangguan atau nyeri hebat /abnormalitas), meno (bulan) dan rrhea yang artinya flow atau aliran. Jadi dismenore adalah gangguan aliran darah menstruasi atau nyeri menstruasi. Dismenore yang hebat yang artinya adalah dys (gangguan nyeri).
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)
Salah satu ramuan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengurangi rasa nyeri adalah jamu kunyit. Kunyit merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan di masyarakat. Kunyit termasuk dalam suku Zingiberaceae dengan nama latin Curcuma domestica. Termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Kunyit tergolong ke dalam kelompok jahe-jahean. Komponen kimia yang terdapat dalam kunyit diantaranya minyak atsiri, pati, zat pahit, resin, selulos, dan beberapa mineral (Dito dan Ari, 2011). Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika angka prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduksi yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 4595% di kalangan wanita usia reproduksi. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun acapkali dirasa mengganggu pada wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa bekerja (sesekali sambil meringis), ada pula yang tak kuasa beraktifitas saking nyerinya. Berdasarkan studi kasus pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2012 di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati dengan metode wawancara didapatkan hasil dari 25 wanita reproduksi yang tinggal di Desa Glonggong ada 15 wanita yang mengkonsumsi jamu untuk mengurangi nyeri menstruasi, 12 wanita diantaranya mengkonsumsi jamu dengan alasan jamu adalah obat dari bahan alami yang dapat mengurangi nyeri saat menstruasi, bau darah saat menstruasi tidak amis, selain itu ada juga jamu yang dapat menambah nafsu makan dan mengurangi pegal-pegal. Jamu untuk mengurangi nyeri menstruasi diminum 1 hingga 2 kali per hari setiap pagi dan sore sampai menstruasinya selesai. Efek samping bila sering minum jamu dapat menimbulkan rasa ketagihan. Selain itu, ada 3 wanita lain yang juga mengkonsumsi jamu mengatakan kalau jamu adalah obat alami yang dibuat secara manual dan bermanfaat untuk mengobati nyeri menstruasi. Mereka mengatakan tidak ada efek sampingnya bila sering minum jamu. 7 dari 10 wanita yang tidak minum jamu beralasan jamu adalah ramuan tradisional yang rasanya pahit tetapi dapat mengurangi nyeri saat menstruasi. Apabila sering minum jamu tersebut akan menyebabkan ketagihan. 3 wanita lainnya yang juga tidak minum jamu mengatakan jamu adalah jamu. Tidak ada manfaatnya apabila diminum karena nyeri menstruasi akan menghilang dengan sendirinya tanpa minum jamu dan itu merupakan nyeri yang wajar dialami wanita saat menstruasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti termotifasi untuk mengadakan penelitian dan mengetahui “Faktor Apa Sajakah yang Mempengaruhi Hubungan Konsumsi Jamu Tradisional Saat Menstruasi dengan Dismenorhea pada Wanita Usia Reproduksi di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati?”. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pendekatan waktu yang digunakan adalah penelitian cross sectional artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter yaitu pengambilan data yang menyangkut variabel dependen yaitu pada wanita reproduksi yang mengalami dismenorhea akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dengan variabel independen yaitu tingkat pengetahuan dan persepsi agar diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif cepat (Notoatmodjo, 2010). Instrumen dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil semua pertanyaan valid dan reliabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 12 orang (38,7 %), sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (35,5 %), dan memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 8 orang (25,8 %). Responden yang memiliki persepsi baik sebanyak 16 orang (51,6 %) sedangkan yang memiliki persepsi buruk ada 15 orang (48,4 %).
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)
Responden yang mengalami dismenorhea sebanyak 17 orang (54,8 %) sedangkan yang tidak mengalami sismenorhea ada14 orang (45,2 %). Responden tidak memilih untuk memakai kontrasepsi MOW yaitu sebanyak 55 orang (80,9 %) dan hanya 13 orang (19,1 %) yang memilih memakai kontrasepsi MOW. Hal ini menunjukkan masih rendahnya penggunaan kontrasepsi MOW di wilayah kerja Puskesmas Winong II. Berdasarkan continuity correction diperoleh X2 hitung (5,210) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,022 (< 0,05) sehingga H1 diterima yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Berdasarkan continuity correction diperoleh X2 hitung (5,591) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,018 (< 0,05) sehingga H2 diterima yang berarti ada hubungan antara persepsi tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. B. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 12 orang (38,7 %), memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (35,5 %), dan memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 8 orang (25,8 %). Pengetahuan tentang jamu tradisional juga sangat minim karena sebagian besar informasi yang ada di media cetak (seperti koran, majalah, dan tabloid), dan media elektronik (TV, radio, handphone, dan internet) pada umumnya adalah informasi tentang jamu modern atau obat kimia/ farmasi. Seiring perkembangan jaman yang modern ini banyak responden yang mengaku memilih obat-obatan modern baik berupa minuman maupun tablet. Sebagian besar dari mereka beralasan bahwa jamu tradisional rasanya lebih pahit daripada jamu modern atau obat farmasi. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan mereka bahwa jamu tradisional lebih efektif dan tidak memiliki efek samping karena terbuat dari ramuan tumbuhan alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang baik yaitu sebanyak 16 orang (51,6 %) dan memiliki persepsi buruk sebanyak 15 orang (48,4 %). Dalam penelitian ini tidak semua responden memiliki persepsi yang baik terhadap jamu tradisional. Hampir separuh jumlah responden memiliki persepsi buruk terhadap jamu tradisional. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan konsumen tentang keunggulankeunggulan jamu, kesangsian akan keamanan konsumsi jamu dan keberadaan atribut-atribut produk jamu yang tidak sesuai dengan harapan konsumen juga menjadi salah satu penyebab yang cukup berarti. Persepsi konsumen berhubung dengan dua faktor yaitu faktor internal yang berupa tingkat pendidikan, umur, pekerjaan, penghasilan dan faktor eksternal meliputi: penampilan produk, harga, distribusi, dan promosi atas produk jamu tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami dismenorhea sebanyak 17 orang (54,8 %) dan 14 orang (45,2 %) lainnya tidak mengalami dismenorhea. Menurut Salika (2010) dismenorhea merupakan nyeri atau kram disekitar perut bagian bawah. Rasa nyeri ini disebabkan oleh kontraksi rahim ketika terjadi peluruhan lapisan endometrium. Selsel dalam lapisan rahim melepaskan zat kimia khusus yang disebut prostaglandin, sehingga kita merasa nyeri dan kram, terkadang juga disertai diare dan mual. Dari sebagian besar responden (54,8 %) yang mengalami dismenorhea dalam penelitian ini, semuanya merupakan dismenorhea primer. Mereka mengaku bahwa hampir semua mengalami rasa tidak enak diperut bawah sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual sehingga biasanya mereka perlu istrahat dan meninggalkan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji continuity correction dengan X2 hitung (5,210) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,022 (< 0,05). Adanya hubungan secara statistik ini membuktikan bahwa semakin baik pengetahuan wanita usia reproduksi tentang jamu tradisional khusus menstruasi maka mereka akan mengkonsumsi dan
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)
cenderung tidak mengalami dismenhorea. Sebaliknya pengetahuan wanita usia reproduksi yang kurang tentang jamu tradisional khusus menstruasi menyebabkan mereka tidak mengenal jamu tradisional tersebut dan tidak mengkonsumsi sehingga cenderung mengalami dismenorhea. Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara persepsi tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji continuity correction dengan X2 hitung (5,591) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,018 (< 0,05). Suami yang memiliki pengetahuan baik tentang jamu tradisional khusus menstruasi, akan memiliki persepsi yang baik pula terhadap konsumsi jamu tradisional saat menstruasi. Persepsi yang baik dalam penelitian ini disebabkan adanya pengetahuan responden tentang berbagai macam dan jenis jamu tradisional khusus menstruasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya bahwa saat menstruasi mengkonsumsi jamu tradisional ternyata kejadian dismenorhea dapat dikurangi atau bahkan tidak mengalami dismenorhe sama sekali. Dengan demikian hal tersebut akan menyebabkan interpretasi wanita usia reproduksi tentang konsumsi jamu tradisional menjadi positif/baik. Adanya hubungan antara persepsi tentang konsumsi jamu tradisional dengan kejadian dismenorhea ini sesuai dengan Notoatmodjo (2010) bahwa persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan. Dari persepsi tersebut maka seseorang akan memutuskan untuk tidak mengkonsumsi jamu tradisional saat menstruasi.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian hubungan konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Wanita usia usia reproduksi di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 12 orang (38,7 %). 2. Wanita usia usia reproduksi di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar memiliki persepsi yang baik yaitu sebanyak 16 orang (51,6 %). 3. Wanita usia usia reproduksi di Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar mengalami dismenorhea yaitu sebanyak 17 orang (54,8 %). 4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji continuity correction dengan X2 hitung (5,210) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,022 (< 0,05). 5. Ada hubungan antara persepsi tentang konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorhea pada wanita usia reproduksi di Desa Glonggong Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji continuity correction dengan X2 hitung (5,591) > X2 tabel (3,841) dan p value = 0,018 (< 0,05). B. Saran 1. Bagi Institusi Akademik Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka dan referensi penelitian lebih lanjut serta sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bidan di Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati. 2. Bagi Bidan Bidan perlu memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam konsumsi jamu tradisional saat menstruasi karena banyak beredar jamu tradisional yang palsu.
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)
3.
4.
Bagi Peneliti Peneliti perlu mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi terkait hubungan konsumsi jamu tradisional saat menstruasi dengan dismenorea pada wanita usia reproduksi, baik dari jumlah sampel maupun jumlah variabel. Bagi Wanita Usia Reproduksi Wanita usia repsroduksi dapat menggunakan jamu tradisional khusus menstruasi untuk menanggulangi nyeri saat menstruasi dengan selektif karena banyak jamu tradisional yang kandungannya tidak asli lagi. DAFTAR PUSTAKA
Anissa, Nurul. (2011). Jamu Gendong Yang Mulai Terlupakan. http://-lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/10/02/jamu-gendong-yang-mulai-terlupakan/. Anurogo, Dito dan Wulandari, Ari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Budiarto, Eko. (2002). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC Daryanto. (2006). Kumpulan Jamu Tradisional. Surakarta: Aneka Ilmu Ganong, William. F. (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Gunawan, Surya. (2010). Mau Anak Laki-Laki atau Perempuan? Bisa Diatur. Jakarta: Agromedia Pustaka Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika Indarini, Nurvita. (2011). Menikah Ideal usia 20 – 35 untuk wanita dan 25-40 untuk pria. http://news. detik.com/read/2011/ 05/18/ 064537/ 1641322/ 10/ menikah-ideal-usia20-35-untuk-wanita-25-40-untuk-pria diakses tanggal 18 Mei 2011 Hurlock. (2002). Spikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Maulana, Mirza. (2009). Seluk Beluk Reproduksi Dan Kehamilan. Jogjakarta: Garailmu Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nugroho, S, Haryantho. (2002). Meramu Obat Jamu Tradisional. Surabaya: Apollo Potter, P.A. & Ferry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses Dan Praktik. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, Sarwono. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Proverawati, Atikah dan Misaroh, Siti. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika Riyanto, Agus. (2010). Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika Salika, NS. (2010). Serba Serbi Kesehatan Perempuan. Jakarta: Bukune Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sukandar dan Pratiwi. (2005). Tren Konsumsi Jamu, Sehat dengan Konsumsi yang Tepat http://www., My Greater Note.com.html Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Suparyono.
(2009).
Amankah
Mengkonsumsi
Jamu
Setiap
Hari
(UTP)
http://iaijogja.com/files/keamanan-dan-resiko-obat-tradisional.pdf
Taufik. (2010). Psikologi Untuk Kebidanan. Surakarta: Eastview Widyadara.
(2011).
Jamu
Tradisional
Untuk
Memperlancar
Menstuasi.
http://www.klipingkita.com/2011/02/jamu-tradisional-untuk-memperlancar.html
25
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol 5 No 2, Juli 2014 ( hal 20-25)