JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN - JURNAL UMP

Download MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam ... Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan...

0 downloads 400 Views 440KB Size
ISSN 1693 - 7309

JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIII NO. 2, AGUSTUS 2015 

PENGARUH ANTARA KADAR LDL KOLESTEROL TERHADAP PENYAKIT STROKE DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Dharma Koosgiarto, Islimsyaf Anwar Salim



HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERSONAL DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT PADA KARYAWAN DI CV. MAJU PLASTIK SEMARANG Prima Maharani Putri, Mambodiyanto



HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI ESSENSIAL DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA WANITA DI KELURAHAN PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KAB. BANYUMAS Dyah Retnani Basuki, Mustika Ratnaningsih Purbowati



FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR Soegimin Ardi Soewarno, Anis Kusumawati



ANALISIS PERAN AKTIVITAS DOKTER UMUM DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Retno Soesilowati, Dwi Ratnasari



DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR KECAMATAN KERITANG (PUSKESMAS KOTABARU) Yunia Annisa, Dharma Koosgiarto



PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PRAKTEK ANGGOTA HIMPAUDI MENANGANI KEDARURATAN PADA PESERTA DIDIK Ragil Setiyabudi



GAMBARAN FAKTOR RESIKO INSIDENSI ABORTUS DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Linda Yanti

Penerbit : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ISSN 1693 - 7309

JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIII NO. 2, AGUSTUS 2015 Daftar Isi ARTIKEL PENELITIAN 1.

PENGARUH ANTARA KADAR LDL KOLESTEROL TERHADAP PENYAKIT STROKE DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Dharma Koosgiarto, Islimsyaf Anwar Salim

1–7

2.

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERSONAL DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT PADA KARYAWAN DI CV. MAJU PLASTIK SEMARANG Prima Maharani Putri, Mambodiyanto

8 – 16

3.

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI ESSENSIAL DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA WANITA DI KELURAHAN PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KAB. BANYUMAS Dyah Retnani Basuki, Mustika Ratnaningsih Purbowati

17 – 23

4.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR Soegimin Ardi Soewarno, Anis Kusumawati

24 – 36

5.

ANALISIS PERAN AKTIVITAS DOKTER UMUM DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA Retno Soesilowati, Dwi Ratnasari

37 – 47

6.

DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR KECAMATAN KERITANG (PUSKESMAS KOTABARU) Yunia Annisa, Dharma Koosgiarto

48 – 57

7.

PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PRAKTEK ANGGOTA HIMPAUDI MENANGANI KEDARURATAN PADA PESERTA DIDIK Ragil Setiyabudi

58 – 64

8.

GAMBARAN FAKTOR RESIKO INSIDENSI ABORTUS DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Linda Yanti

65 – 73

MEDISAINS JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN ISSN : 1693-7309 Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Editorial Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT Jurnal Medisains Vol 13, No 2, Agustus 2015 dapat terbit. Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan penulis sebagai berikut; Pengaruh antara Kadar LDL

Penasehat: Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kolesterol terhadap Penyakit Stroke di RSUP dr. Sardjito

Pemimpin Umum: Dedy Purwito

Kulit Pada Karyawan di CV. Maju Plastik Semarang (Prima

Pemimpin Redaksi: Ragil Setiyabudi

Hipertensi Essensial dengan Premenstrual Syndrome

Redaktur Pelaksana: Sodikin, Siti Nurjanah, Agus S, Jebul Suroso, Diyah YH, Endiyono, Wilis DP. Sekretariat: Meida Laely Ramdani Inggar Ratna Kusuma

Yogyakarta (Dharma Koosgiarto, Islimsyaf Anwar Salim), Hubungan Antara Higiene Personal Dengan Keluhan Iritasi

Maharani

Putri,

Mambodiyanto),

Hubungan

antara

Pada Wanita di Kelurahan Pasir Kidul Purwokerto Barat Kab.

Banyumas

Ratnaningsih

(Dyah

Retnani

Purbowati),

Basuki,

Mustika

Faktor-Faktor

Yang

Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur (Soegimin Ardi Soewarno, Anis Kusumawati), Analisis Peran Aktivitas

Keuangan: Alfi Noviyana

Dokter Umum Dengan Metode Workload Indicator Of

Periklanan dan Promosi: Bunyamin Muchtasjar

Yogyakarta (Retno Soesilowati, Dwi Ratnasari), Dampak

Distribusi dan Pemasaran: Devita Elsanti Rr. Dewi Rahmawati AP Alamat Redaksi: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Let. Jend. Suparjo Rustam KM. 7 Sokaraja 53181 Telp. 0281-6844052, 6844053 Fax.(0281) 6844052 Web & E-mail: http://jurnalnasional.ump.ac.id/ index.php/medisains [email protected]

Staffing Need (WISN) di Puskesmas Se-Kabupaten Bantul

Kesehatan

Lingkungan

Rumah

yang

Berhubungan

Dengan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Indragiri Hilir Kecamatan Annisa,

Keritang

Dharma

(Puskesmas

Koosgiarto),

Kotabaru)

Pelatihan

(Yunia

Peningkatan

Pengetahuan dan Praktek Anggota Himpaudi Menangani Kedaruratan pada Peserta Didik

(Ragil Setiyabudi),

Gambaran Faktor Resiko Insidensi Abortus di Rsud Raa Soewondo Pati (Linda Yanti). Redaksi

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan, kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GAJAH MUNGKUR

Soegimin Ardi Soewarno 1, Anis Kusumawati

1

1

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: [email protected]

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan sering menimbulkan suatu kejadian luar biasa (KLB). Sampai saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di daerah Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang Jawa Tengah. Kejadian DBD sebanyak 48 kasus dari 8 desa di Kecamatan Gajah Mungkur dan termasuk daerah dengan kasus paling tinggi di wilayah Semarang Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor Penghubung kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasi dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan secara langsung pada kontainer Hasil Penelitian:Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer (p=0,001), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,001), ketersediaan tutup pada kontainer (p=0,001), frekuensi pengurasan kontainer (p=0,027), pengetahuan responden tentang DBD (p=0,030) dengan kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur Kesimpulan: Ada hubungan antara keberadaan jentik Aedes aegypti pada container, ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian, ada hubungan antara ketersediaan tutup pada container, ada hubungan antara frekuensi pengurasan container, ada hubungan antara pengetahuan responden tentang DBD dengan kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur Kata Kunci: kejadian DBD, faktor lingkungan, pengetahuan PENDAHULUAN Demam

berdarah

dengue

(DBD)

rawat

inap

setiap

tahunnya dan 90%

merupakan suatu penyakit epidemik akut

dari penderitanya ialah anak-anak yang

yang

berusia kurang dari 15 tahun (WHO, 2011).

disebabkan

oleh

virus

yang

ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan

Penyakit

Demam

Berdarah

Dengue

Aedes albopictus. Penderita yang terinfeksi

(DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

akan memiliki gejala berupa demam ringan

(DHF) sampai saat ini merupakan masalah

sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala,

kesehatan masyarakat di Indonesia yang

nyeri pada mata, otot dan persendian,

cenderung meningkat jumlah pasien serta

hingga perdarahan sponta (WHO, 2010).

semakin luas penyebarannya. Kejadian Luar

Terdapat sekitar 2,5 miliar orang di dunia

Biasa (KLB) dengue biasanya terjadi di

beresiko terinfeksi virus dengue terutama di

daerah endemik dan berkaitan dengan

daerah tropis maupun subtropis, dengan

datangnya musim hujan, sehingga terjadi

perkiraan

peningkatan aktifitas vektor dengue pada

500.000

orang

memerlukan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 24

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

musim hujan yang dapat menyebabkan

Tengah. Provinsi Jawa Tengah merupakan

terjadinya penularan penyakit DBD pada

salah

manusia melalui vektor Aedes. Sehubungan

kategori endemis untuk penyakit DBD. Pada

dengan morbiditas dan mortalitasnya, DBD

tahun 2012 penyakit DBD di Kota Semarang

disebut the most mosquito transmitted

tercatat sebanyak 1.250 kasus (Dinas

disease (Djunaedi, 2006).

kesehatan Semarang, 2014).

Penyakit DBD di Indonesia pertama kali

satu

Demam

provinsi

yang

dengue/DF

mempunyai

dan

terjadi di Surabaya pada tahun 1968, dan di

berdarah

Jakarta dilaporkan pada tahun 1969. Pada

haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit

tahun 1994 kasus DBD menyebar ke 27

infeksi yang disebabkan oleh virus dengue

provinsi di Indonesia. Sejak tahun 1968

dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot

angka kesakitan kasus DBD di Indonesia

dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia,

terus meningkat, tahun 1968 jumlah kasus

ruam,

DBD sebanyak 53 orang (Incidence Rate (IR)

diathesis hemoragik. Pada DBD terjadi

0.05/100.000

24

perembesan plasma yang ditandai oleh

orang (42,8%). Pada tahun 1988 terjadi

hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)

peningkatan kasus sebanyak 47.573 orang

atau penumpukan cairan di rongga tubuh.

(IR

dengan

Sindrom renjatan dengue (dengue shock

kematian 1.527 orang (3,2%) (Hadinegoro

syndrome) adalah demam berdarah dengue

dan Satari, 2002). Jumlah kasus DBD

yang ditandai oleh renjatan/syok (Suhendro,

cenderung menunjukkan peningkatan baik

2006).

penduduk)

27,09/100.000

meninggal

penduduk)

dengue/DBD

demam (dengue

limfadenopati, trombositopeniadan

dalam jumlah maupun luas wilayah yang

Penyakit DBD adalah penyakit menular

terjangkit, dan secara sporadis selalu terjadi

yang disebabkan oleh virus dengue dan

KLB. KLB terbesar terjadi pada tahun 1988

ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang

dengan IR 27,09/100.000 penduduk, tahun

ditandai

1998 dengan IR 35,19/100.000 penduduk

sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas,

dan Case Fatality Rate (CFR) 2%, pada

lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai

tahun

sebesar

tanda perdarahan dikulit berupa bintik

1999

IR

menurun

dengan

demam

mendadak

2

10,17/100.000

penduduk

(tahun

2002),

perdarahan, lebam/ruam. Kadang-kadang

23,87/100.000

penduduk

(tahun

2003)

mimisan, berak

(Kusriastuti, 2005). Seluruh wilayah Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD, sebab

darah, muntah darah,

kesadaran menurun atau shock (Depkes RI, 1992). Di Indonesia pengamatan virus dengue

baik virus penyebab penyakit maupun

yang

dilakukan

sejak

tahun

1975

di

nyamuk penularannya sudah tersebar luas

beberapa

Rumah

Sakit

di perumahan pendudukan dan fasilitas

keempat

serotipe

di

umum di Indonesia. Laporan yang ada saat

bersirkulasi sepanjang tahun. Terdapat 4

ini penyakit DBD sudah menjadi masalah

serotipe virus tipe yaitu DEN-1, DEN-2,

endemis di 35 Kabupaten/ Kota di Jawa

DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya dapat

menunjukkan temukan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 25

dan

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

menyebabkan demam dengue atau demam

bunga, dan tempat air minum burung, Di luar

berdarah

rumah dapat hidup di tampungan air yang

dengue

keempat

serotype

ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terdapat reaksi

silang

antara

serotype

ada di dalam drum, dan ban bekas. Tiga faktor Penularan penyakit DBD yang

dengue

menyebabkan penularan infeksi virus yaitu

dengan Flavivirus lain seperti Yellow fever,

manusia, virus dan vektor perantara lebih

Japanese encephalitis dan West Nile

virus8.

jelasnya

Depkes

RI

menjelaskan

Vektor DBD adalah nyamuk jenis Aedes

mekanisme penularan penyakit DBD dan

aegypti dan Aedes albopictus terutama bagi

tempat potensial penularannya. Mekanisme

Negara Asia, Philippines dan Jepang,

Penularan DBD (Hadinegoro, 2001).

sedangkan

nyamuk

jenis

Aedes

Sumber penular DBD pada seseorang

polynesiensis, Aedes scutellaris dan Aedes

terdapat dalam darahnya mengandung virus

pseudoscutellaris

di

dengue. Virus dengue berada dalam darah

negara-negara kepulauan Pasifik dan New

selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum

Guinea. Vektor DBD di Indonesia adalah

demam. Cara - cara pencegahan dan

nyamuk Aede (Stegomya) aegypti dan

pemberantasan

albopictus9.

dilakukan yaitu:Pemutusan rantai penularan,

merupakan

vektor

Umumnya Ae. aegypti dan Ae.

penyakit

Pemberantasan

sejauh 50-100 meter, tetapi Liew & Curtis

aegypti ialah Istilah Pemberantasan Sarang

melaporkan

terbang

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN

dengan mudah dan cepat dalam mencari

DBD) dilakukan dengan cara fisik, kimia,

tempat

daerah

biologi merupakan pemberantasan terhadap

penelitian di Singapura dengan radius 320

jentik Aedes Aegypti (depkes RI, 2005). Dan

meter (Aram, 2004).

gunakan obat gosok anti nyamuk bagi

perindukan

Nyamuk

seluruh

orang-orang yang terpajan dengan nyamuk

diketahui sebagai vektor utama dalam

(Kandun, 2000). Menurut hasil penelitian

penyebaran penyakit DBD (Nadezul, 2007),

Widyana

ciri-cirinya adalah Badan kecil berwarna

mempengaruhi

hitam dengan bintik-bintik putih, Jarak

Kebiasaan menggantung pakaian, Siklus

terbang nyamuk sekitar 100 meter, Umur

pengurasan TPA > 1 minggu sekali. TPA

nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1

yang berjentik, halaman yang tidak bersih

bulan, Menghisap darah pada pagi hari

dan anak dengan golongan umur 5-9 tahun

sekitar pukul 09.00-10.00 dan sore hari

Widyana, 1998).

16.00-17.00,

aegypti

telah

Aedes

lama

pukul

Aedes

di

mampu

jentik

dapat

albopictus betina mempunyai daya terbang

keduanya

terhadap

DBD

Nyamuk

faktor-faktor

risiko

kejadian

DBD

yang adalah:

betina

Dari beberapa faktor lingkungan, dan

menghisap darah unuk pematangan sel telur,

semakin bertambahnya wabah DBD yang

sedangkan nyamuk jantan memakan sari-

ada di Kecamatan Gajah Mungkur peneliti

sari tumbuhan, Hidup di genangan air bersih

ingin

bukan di got atau comberan, di dalam rumah

beberapa faktor lain yang berhubungan

dapat hidup di bak mandi, tempayan, vas

dengan

meneliti

lebih

kejadian

lanjut

DBD

yang

mengenai

meliputi

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 26

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

keberadaan jentik Aedes aegypti pada

penelitian di wilayah Kecamatan Gajah

container, kebiasaan menggantung pakain,

Mungkur serta dilakukan penelitian dengan

ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi

waktu penelitian pada Oktober – Desember

pengurasan kontainer dan pengetahuan

2014.

responden tentang DBD, sehingga dapat membantu

dalam

jumlah

ibu rumah tangga yang sesuai dengan

kesakitan dan kematian akibat penyakit

kriteria inklusi dengan jumlah sebanyak 441

DBD serta membantu masyarakat untuk

orang. Dengan sampelnya adalah himpunan

lebih memperhatikan faktor-faktor yang bisa

bagian atau sebagian dari populasi (Santoso,

menjadi penyebab penularan penyakit DBD.

2005). Menurut Kothari dalam Murti, Teknik

Penelitian

menurunkan

Populasi dan sampel dalam penelitian ini

ini

dapat

dirumuskan

pengambilan sampel pada penelitian ini

Hipotesisnya adalah ada hubungan antara

menggunakan Simple Random Sampling,

keberadaan jentik Aedes aegypti pada

yaitu metode pengambilan sampel secara

container, ada hubungan antara kebiasaan

acak sederhana dimana setiap anggota

menggantung

hubungan

populasi mempunyai peluang yang sama

antara ketersediaan tutup, ada hubungan

besar untuk terpilih sebagai sampel (Murti,

antara frekuensi pengurasan container, ada

1997).

pakaian,

ada

hubungan antara pengetahuan responden

Dalam

penelitian

ini

dilakukan

tentang DBD dengan kejadian DBD di

pengumpulan data dengan melihat dari segi

Kecamatan Gajah Mungkur.

jenis data yaitu Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisis berupa data

METODE

kualitatif yaitu skor dari variabel yang diteliti,

Jenis dan Rancangan penelitian yang

meliputi keberadaan jentik pada kontainer,

dilakukan adalah observasional dengan

kebiasaan

menggunakan

ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi

wawancara

metode

dengan

survei

dan

pendekatan

cross

menggantung

pakaian,

pengurasan

kontainer

dan

tingkat

sectional study, yaitu rancangan studi

pengetahuan

responden

tentang

epidemiologi yang mempelajari hubungan

terhadap kejadian DBD.

DBD

penyakit dan paparan (faktor penelitian)

Dan sumber data dalam penelitian ini

dengan cara mengamati status paparan dan

yaitu: Data primer diperoleh dari survei ke

penyakit pada individu-individu dari populasi

lokasi di Kecamatan Gajah Mungkur dan

tunggal pada satu saat atau periode.

wawancara langsung kepada responden

Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu

dengan

menggunakan

pedoman

rumah tangga yang memenuhi kriteria

wawancara semi terstruktur dan disesuaikan

inklusi

dengan

yaitu

Ibu

rumah

tangga

yang

tujuan

penelitian.

diperoleh

data

bertempat tinggal dan tercatat sebagai

sekunder

penduduk di wilayah Kecamatan Gajah

Kecematan Gajah mungkur maupun data

Mungkur, dapat berkomunikasi dengan baik,

yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota

bersedia menjadi responden. Dan lokasi

Semarang

Jawa

dari

Serta

Tengah,

Puskesmas

serta

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 27

data

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

penduduk atau monografi yang diperoleh

diketahui

bahwa

kejadian

DBD

yang

dari Kecamatan Gajah Mungkur.

menyerang masyarakat Kecamatan Gajah Mungkur dimana yang tidak pernah sakit

HASIL

DBD sebanyak 21 responden (28%) dan

Hasil penelitian mengenai kejadian DBD

yang pernah sakit 54 responden (72%).

diperoleh dari hasil wawancara kepada

Hasil

responden, kemudian dari hasil wawancara

Tabel.1

selengkapnya

ditampilkan

pada

Tabel 1. Distribusi Hasil Perhitungan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Gajah Mungkur No 1 a

Faktor- Faktor Keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer Tidak ada jentik

Frekuensi

Prosentase (%)

27

36

b

Ada jentik

48

64

Jumlah

75

100

2

Kebiasaan menggantung pakaian

a

Tidak biasa menggantung

23

30,7

b

Biasa menggantung

52

69,3

Jumlah

75

100

3

Ketersediaan tutup pada kontainer

a

Tidak ada tutup

41

54,7

b

Ada tutup

34

45,3

Jumlah

75

100

4

Frekuensi pengurasan kontainer

a

< 1 kali dalam 1 minggu

47

62,7

b

> 1kali dalam 1 minggu

28

37,5

Jumlah

75

100

5

Pengetahuan responden tentang DBD

a

Kurang (< 50%)

40

62,7

b

Baik (> 50%)

35

37,3

Jumlah

75

100

6

Kejadian DBD

a

Tidak pernah sakit DBD

21

28

b

Pernah sakit DBD

54

72

Jumlah

75

100

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 28

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

Tabel 2. Hubungan Antara Keberadaan Jentik Aedes aegypti Pada Kontainer Dengan

Kejadian DBD Keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer Tidak ada jentik Frek Kejadian DBD

Berdasarkan

(%)

Ada jentik Frek

(%)

Total Frek

(%)

Tidak Pernah Sakit

19

25,3

2

2,7

21

28

Pernah Sakit

8

10,7

46

61,3

54

72

Jumlah

27

36

48

64

75

100

dapat

Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan

pada

bahwa p = 0,001 (p <0,05) Ho ditolak, artinya

responden yang pernah sakit DBD ada 54

terdapat hubungan antara keberdaan jentik

responden, dimana 46 responden (61,3%)

Aedes aegypti pada kontainer dengan

dengan rumah ada jentik dan 8 responden

kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur.

diketahui

bahwa

Tabel.2

diatas

kejadian

DBD

(10,7%) dengan rumah tidak ada jentik. Tabel 3. Hubungan Antara Kebiasaan Menggantung Pakaian Dengan Kejadian DBD Kebiasaan Menggantung Pakaian Tidak biasa

Biasa

menggantung

menggantung

Frek Kejadian DBD

Berdasarkan

(%)

Frek

Total

(%)

Frek

(%)

Tidak Pernah Sakit

13

17,3

8

10,7

21

28

Pernah Sakit

10

13,3

44

58,7

54

72

Jumlah

23

30,7

52

69,3

75

100

dapat

menggatung pakaian. Hasil uji statistik Chi

pada

Square menunjukkan bahwa p = 0,001 (p

responden yang pernah sakit DBD ada 54

<0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan

responden, dimana 44 responden (58,7%)

antara

memiliki kebiasaan menggantung pakaian

dengan kejadian DBD di Kecamatan Gajah

dan 10responden (13,3%)

Mungkur.

diketahui

bahwa

Tabel.3

diatas

kejadian

DBD

tidak

biasa

kebiasaan

menggatung

pakaian

Tabel 4. Hubungan Antara Ketersediaan Tutup Pada Kontainer Dengan Kejadian DBD Ketersediaan tutup pada kontainer Tidak ada tutup Frek Kejadian DBD

(%)

Ada tutup Frek

(%)

Total Frek

(%)

Tidak Pernah Sakit

5

6,7

16

21,3

21

28

Pernah Sakit

36

48,0

18

24,0

54

72

Jumlah

41

54,7

34

45,3

75

100

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 29

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

Berdasarkan

dapat

kontainernya. Hasil uji statistik Chi Square

pada

menunjukkan bahwa p = 0,001 (p <0,05) Ho

responden yang pernah sakit DBD ada 54

ditolak, artinya terdapat hubungan antara

responden, dimana 36 responden (48,0%)

ketersediaan tutup pada kontainer dengan

tidak terdapat tutup pada kontainernya dan

kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur.

diketahui

bahwa

Tabel.4

diatas

kejadian

DBD

18 responden (24,0%) terdapat tutup pada Tabel 5. Hubungan Antara Frekuensi Pengurasan Kontainer Dengan Kejadian DBD Frekuensi pengurasan kontainer <1 kali dalam 1

>1 kali dalam 1

minggu

minggu

Frek Kejadian DBD

Tidak Pernah

(%)

Frek

(%)

Total

Frek

(%)

9

12,0

12

16,0

21

28

Pernah Sakit

38

50,7

16

21,3

54

72

Jumlah

47

62,7

28

37,3

75

100

Sakit

Berdasarkan

dapat

kontainer > 1kali dalam 1 minggu. Hasil uji

pada

statistik Chi Square menunjukkan bahwa p =

responden yang pernah sakit DBD ada 54

0,027 (p <0,05) Ho ditolak, artinya terdapat

responden, dimana 38 responden (50,7%)

hubungan antara frekuensi pengurasan

menguras kontainer < 1 kali dalam 1 minggu

kontainer

dan

Kecamatan Gajah Mungkur.

diketahui

16

bahwa

Tabel.5

diatas

kejadian

responden

DBD

(21,3%)

menguras

dengan

kejadian

DBD

di

Tabel 6. Hubungan Antara Pengetahuan Responden tentang DBD Dengan Kejadian DBD Pengetahuan responden tentang DBD Kurang Frek Kejadian DBD

Tidak Pernah

(%)

Baik Frek

Total (%)

Frek

(%)

7

9,3

14

18,7

21

28

Pernah Sakit

33

44,0

21

28,0

54

72

Jumlah

40

53,3

35

46,7

75

100

Sakit

Berdasarkan

dapat

tentang DBD baik. Hasil uji statistic Chi

pada

Square menunjukkan bahwa p = 0,030 (p

responden yang pernah sakit DBD ada 54

<0,05) Ho ditolak, artinya terdapat hubungan

responden, dimana 33 responden (44,0%)

antara pengetahuan responden tentang

pengetahuannya tentang DBD kurang dan

DBD dengan kejadian DBD di Kecamatan

21 responden (21,8%) pengetahuannya

Gajah Mungkur.

diketahui

bahwa

Tabel.6 kejadian

diatas DBD

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 31

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Chi Square antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di Kecamatan Gajah Mungkur. Hubungan Kejadian DBD dan Keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer Kejadian DBD dan kebiasaan menggantung pakaian Kejadian DBD dan ketersediaan tutup pada kontainer Kejadian DBD frekuensi pengurasan kontainer

2 37,568

p-value 0,001

Keputusan Ho ditolak

13,386

0,001

Ho ditolak

11,206

0,001

Ho ditolak

4,892

0,027

Ho ditolak

Kejadian DBD pengetahuan responden tentang DBD

4,687

0,030

Ho ditolak

PEMBAHASAN Data

hasil

penelitian

menunjukkan

Kecamatan Gajah Mungkur menunjukkan

bahwa 75 responden penelitian diketahui

dimana nilai p = 0,001. Dengan demikian

umur responden terbanyak antara 31-40

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

tahun sebanyak 29 responden (38.67%).

diterima,

Hasil wawancara dari 75 responden di

menggantung

Kecamatan Gajah Mungkur diketahui bahwa

hubungan

tingkat pendidikan responden terbanyak

Kecamatan Gajah Mungkur. Tempat istirahat

adalah SLTA yaitu sebesar 30 responden

yang disukai nyamuk adalah benda-benda

(40%). Masyarakat yang memiliki tingkat

yang tergantung di dalam rumah seperti

pendidikan lebih tinggi lebih berorientasi

gorden, kelambu dan pakaian (Suroso,

pada tindakan preventif, mengetahui lebih

2013).

sehingga

faktor

pakaian

terhadap

kebiasaan mempunyai

kejadian

DBD

di

banyak tentang masalah kesehatan dan

Pentingnya ketersediaan tutup pada

memiliki status kesehatan yang lebih baik

kontainer sangat mutlak diperlukan untuk

(Widyastuti, 2005).

menekan jumlah nyamuk yang hinggap

Keberadaan jentik nyamuk yang hidup

pada kontainer, dimana kontainer tersebut

sangat memungkinkan terjadinya demam

menjadi media berkembangbiaknya nyamuk

berdarah dengue. Jentik nyamuk yang hidup

Aedes aegypti. Apabila semua masyarakat

di berbagai tempat seperti bak air, atau

telah

hinggap di lubang pohon, lubang batu,

kontainer, diharapkan keberadaan nyamuk

pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah

dapat

pisang, potongan bambu (Depkes RI, 1992).

tampaknya belum dilaksakanakan secara

Virus dengue ini memiliki masa inkubasi

maksimal.

yang tidak terlalu lama yaitu antara 3-7 hari,

menunjukkan bahwa dari 75 responden ada

virus akan terdapat di dalam tubuh manusia

36 responden (48,0%) pernah sakit DBD

(Sutaryo, 2005).

dan tidak terdapat tutup pada kontainernya.

menyadari

diberantas,

Hasil

pentingnya

namun

penelitian

penutup

kondisi

ini

lapangan

Hasil penelitian mengenai kejadian DBD

Hasil penelitian mengenai kejadian DBD

dengan kebiasaan menggantung pakaian di

dengan frekuensi pengurasan kontainer

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 34

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

menunjukkan bahwa frekuensi pengurasan kontainer mempunyai hubungan terhadap

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis

kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur

data

dimana nilai p = 0,027. Dengan demikian

disimpulkan bahwa ada hubungan antara

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

keberadaan jentik Aedes aegypti pada

diterima. Hal ini bisa jadi disebabkan karena

container, ada hubungan antara kebiasaan

secara umum nyamuk meletakkan telurnya

menggantung

pada dinding tempat penampungan air, oleh

antara ketersediaan tutup pada container,

karena itu pada waktu pengurasan atau

ada hubungan antara frekuensi pengurasan

pembersihan

container,

dianjurkan

tempat

penampungan

menggosok

dinding-dindingnya

atau

air

menyikat

(Sutaryo,

2005).

Pengurasan tempat- tempat penampungan air perlu dilakukan secara teratur sekurang-

dan

pembahasan

pakaian,

ada

pengetahuan

maka

ada

dapat

hubungan

hubungan

responden

antara

tentang

DBD

dengan kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur. Saran kepada masyarakat bahwa aktif

kurangnya seminggu sekali agar nyamuk

dalam

tidak dapat berkembangbiak di tempat itu.

diintensifkan secara mandiri agar dapat

Pada saat ini telah dikenal pula istilah ”3M”

mengurangi

plus, yaitu kegiatan 3M yang diperluas. Bila

untuk menekan penularan penyakit DBD

PSN

yang menyebabkan kematian.

DBD

dilaksanakan

oleh

seluruh

kegiatan

3M

plus

keberadaan

harus

jentik

lebih

nyamuk

masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendah-rendahnya,

DAFTAR

sehingga penularan DBD tidak terjadi lagi

Aram V. Chobanian, M.D. 2004. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. U.S.Department Of Health And Human Services, NIH Publication No. 04-5230. 2004. Depkes RI. 1992. Petunjuk Teknis. Jakarta: Depkes RI Dirjen P2M dan P2L. Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2013. Profil Kesehatan Kota Semarang 2013. http://www.dinkeskotasemarang.go.idm Diunggah tanggal 11 September 2014 Djunaedi D. 2006. Demam Berdarah [Dengue DBD] Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaannya. Malang: UMM Press. Hadinegoro S.,Soegijanto S.,Wuryadi

(Depkes RI, 2005). Hasil penelitian pengetahuan responden tentang DBD menunjukkan bahwa faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan pengetahuan

seseorang. dan

melakukan

Tingkat

wawasannya

pencegahan

dalam dan

penanggulangan terhadap kejadian DBD. Oleh karena itu responden dengan latar belakang berpendidikan SMA ke bawah, memungkinkan mencegah

cara

terjadinya

pandang demam

untuk

berdarah

dengue masih belum optimal. Oleh karena itu

kurangnya

responden

tingkat

tentang

pengetahuan DBD

dapat

menyebabkan peningkatan kejadian DBD di Kecamatan Gajah Mungkur.

PUSTAKA

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 35

SA Soewarno│ Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gajah Mungkur

S.,Seroso T. 2001. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Kandun. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Jakarta:Infomedika. Kusriastuti R. 2005. Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Dan Kebijaksanaan Penangulangannya Di Indonesia. Disampaikan Pada Simposium Demam Berdarah Dengue, UGM, 2 Juni 2005. Murti B. 1997. Prisip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Murti B. 1997. Prisip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nadezul, H. 2007. Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Santoso G. 2005. Fundamental Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. Satari, Hindra I & Mila Meiliasari. 2004. Demam Berdarah. Jakarta : Puspaswara. Suhendro, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid : 3. Ed : 4. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Suhendro, Leonard Nainggolan, Khie Chen, Herdiman T. Pohan. 2006. Demam Berdarah Dengue In: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Editors: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Suroso T dan Umar AI. 2013. Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia saat ini. Salatiga: Perpustakaan B2P2VRP. Sutaryo. 2005. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Medika FK UGM. WHO. 2010. The World Health Report 2010. http://www.who.int./whr/2014. diunggah tanggal 20 September 2014 WHO. 2011. Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2014. http://www.who.int diunggah tanggal 21 Oktober 2014 Widyana. 1998. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kejadian DBD Di Kabupaten Bantul. Jurnal Epidemiologi Indonesia. Vol. 2 Edisi 1-1998. hal 7 Widyastuti P. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar, edisi 2. Jakarta: EGC.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 2, AGUSTUS 2015 | Halaman 24