JURNAL RSS*: 1410-7368

Download Jurnal Tanaman Tropika ... Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ... paling atas di antara delapan be...

1 downloads 443 Views 8MB Size
Jurnal

rss*: 1410-7368

Tanaman Troplka VOLUTE: l0 llOtlOR 2

OKTOBER2OO7

Pengaruh MediaTanamterhadapPertumbuhan BibitDuku(Lansium Palambang danRasuanAsalSambung &mestlcwnCorr.)Varietag Pucuk(lQmad Gozali)

1€

ProseqPemabngan danPerubahan MutuBuahJerukSiam(Clfus Penyemprotan n&ilis\ s€ficlah AsamGibenllat(G&) dengan\ hkhr yangBerbeda(Madriana) AplikelidanKonssntrasi

9-16

/

LalatBuah(Bactrccrlngpp.)g€rtaPotensi TflopularidanSerangan padaPertanaman CabaiMerah(Capsicum annumL.) / Paneftoklnya (Yulia di Datann Sedang Sumatera V Selatan Pujtastutt) Pengaruh BahanPelapisBermikoriza terhadapMutuFisiologis BenihKedelai(Glycinemax(L) Men)(M. UmarHarun) Penentuan TigaVarietasPad,l(Orna saffya UmurPanenOptimum L.)di LahanSawah(Yakup) Pengaruh Pemakaian SilaseJeramiJagung sebagaiBahanPakan Pengganti HiiauandalamRansumTemakRuminansia secaraInvitro(A. Fartani)

45-57

Biomasa VegebtifJagungyangDiinokulasidengan Konsorsium Mikroba DaunPemacu Tumbuh(NuniGofa|

58€6

Jurnal TanamanTropika Volume 10 nomor 2 Oktober 2OO7 Ju rnal Tanaman Tropika merupakan suatu wadah bagi peneliti di bidang ilmu-ilmu pe r tanian terutama yang penelitiannya terfokus pada kajian tanaman-tanaman tropika. Jurnal ini memuat artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dosen atau peneliti atau mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta Lembaga-lembaga penelitiandi bidangpertanian. Jurnal Tanaman Tropika diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu bulanApril dan Otkober,oleh Program PascasarjanaUniversitas Sriwijaya bekerjasama dengan PerhimpunanAgronomi Indonesia. Alamat Redaksi : ProgramPascasa{ana Universitas Sriwijaya Jl. PadangSelasaNo. 524 Bukit Besar,Palembang30139

PENANGGUNGJAWAB: Dr. Ir. Abu Umayah,M.Si. KETUA EDITOR: Dr. Ir. Andi Wijaya,M. Agr. DEWANEDITOR: , Dr. Ir. Nuni Gofar,M.S. Prof.Dr. Ir. Hj. Siti Herlinda,M.Si. Dr. Ir. RenihHayati,M.Sc. MITRA BESTARI: Prof.Dr. Ir. BenyaminLakitan,M.Sc. (KementrianRisetdanTeknologi/ UniversitasSriwijaya) Prof.Dr. JodyMoenandir,Dip.Agr.Sc. (UniversitasBrawijaya) BunyaminTar'an,Ph.D (Universityof Saskatchewan) Ir. JakaWidada,M.P.,Ph.D. (UniversitasGadjahMada) Dr. Ir. MeddyRachmadi,M.S. (UniversitasPadjadjaran)

email: andiswij [email protected] [email protected]

Dr. PumamaHidayat (InstitutPertanianBogor)

website: http://www.pps.unsri.ac.id

ADMINISTRASIDAN DISTRIBUSI: Moristin.S.E. BayuAriesto,S.E.

ISSN: 1410-7368

Diterbitkan oleh: ProgramStudillmuTanaman ProgramPascasarjana Universitas Sriwijaya Bekerjasama dengan (PERAGI) Perhimpunan Agronomi Indonesia KomdaSumsel

Tanartan Trop$g

ISSN: 1410-7368

Ohtoher 2007

roi-gi 3i5 | l i ottr c r ;'ul ;tr .

I

k.,!*&a. ',..

t

POPULASI DAN SERANGAN LALAT BUAH (Bactroceraspp.) SERTA POTENSI PARASITOIDI\IYA PADA PERTANAMAN CABAI MERAH (Capsicumannum L.) DI DAERAH DATARAN SEDANGSUMATERA SELATAN Populalion and Fruit Flies(Bactroceraspp.)Infestation and lts ParasitoidPotency on Red Chili (Capsicumannum L) in South SumateraMiddleland

Yulia Pujiastuti JurusanHama dan Penyakit TumbuhanFakultasPertanian UniversitasSriwijaya KM 32, Inderalaya,OganIIir 30662 Jalm RayaPalembang-Prabumulih, Phoneand Fm. (62) 071I -580663, e-mail : ).UJ tn J ut.tt:!:ti)!J!lae.!:.yu t

Abstract This experimentwas aimedto monitorfruit flies imago populationand its damageon Middlelandarea(ca500 chili farmandits parasitoidpotencyaswell in SouthSumatera weretakenin Arumantai,andSerambiVillages,Jarai - 600m ibove sealevel).Samples District; Guru Agung and GunungLiwat Villages Pajar Bulan District Regencyof Lahat SouthSumateraProvince.Fruit flies trappedin modifiedSteinerType II traps werecountedoncea week. Damagedfruit were kept in laboratoryin orderto wait the The severityof damagewas determined. emergence of fruitfliesimagoandparasitoids. Fruit flies identifiedwasBqctroceradorsalrsThe highestpopulationwas foundon l6 weeksafterplanting(wap) red chili in Arumantaivillagei.e. 56.65adults/trapl2}}m2. The severestpercentage of damagefoundin Serambivillageat l8 wap was 25,56Yu havebeenidentifiedin Arumantaivillage. TheyareOpitts Somespeciesof parasitoids sp., Psytallia fijiensis, Psytallia incisi, and Psytallia fletcheri. Parasitism rates of parasitoids P.incisi29.92o wereOpiussp.0.87%,P.fijiensis4.86yo, , and P.fletcheri 6.74%. Keywords:Bactroceradorsalis,population,infestation,parasitoid

PENDAIIULUAN

ekonomi

penting

di

Indonesia.

Cabai (Capsicun anrntum L.)

Pemanfaatancabai dalam kehidupan

merupakan tanaman sayuran buah

sehari-hariumumnya untuk keperluan

di semusimdan telahsangatmembudaya

bumbudapurdan sebagaipenambahcita

kalanganpetani karena memiliki nilai

rasa masakan. Permintaan terhadap

t7

TanamanTropika IOQ): I7-2E, Oktober2007

ISSN:1110-7368

produk cabaidari waktu ke waktu terus

Lalatbuahmerupakanhamayang

meningkat,bahkanpada beberapatahun

paling

terakhir ini cabai menempati urutan

padabuahcabai(Kalie,1992). kerusakan

paling atasdi antaradelapanbelasjenis

Sebagai contoh seperti di Austialia,

sayuranlain yang juga memiliki nilai

dimanatotal kerugianakibat lalat buah

ekonomi tinggi yang dibudidayakandi

mencapai500 triliun rupiah per tahun.

Indonesiasehinggapeningkatanproduksi

Lalat buah telah masuk ke Indonesia

cabai terus diupayakan(Setiadi,2006).

sejak tahun 1920 dan dilaporkan telah

Luas areal tanaman cabai saat ini di

menyerangpertanamanbuah-buahandi

SumateraSelatanmencapai2.243hektar,

daerahJawa. Pada saat ini, hama lalat

denganproduktivitassekitarlima ton per

buah telah menyebarhampir di seluruh

ha,bahkanbiasamencapaiI1.200ton per

wilayah Indonesia antara lain Jawq

ha. Beberapadaerahpenghasilcabaidi

Madura,Bogor danKepulauan Sumatera"

Sumatera Selatandiantaranya ialahPagar

Riau (Siwi et al., 2006). Pada tahun

Alam, Banyuasin,Ogan Ilir, dan Ogan

2003, seranganlalat buah di Indonesia

Komering Ilir (Dinas TanamanPangan

diperkirakanmencapai4.790 ha dengan

danHortikultura,2006).

kerugian 21,99 miliar rupiah @alai PenelitianTanamanRempahdamObat,

Dalam pembudidayaantanaman cabaitentunyatidak pernahterlepasdari

berpotensi

menyebabkan

2004). Bahkan, lalat buah merupakan

seranganhama. Kerusakan-kerusakan seranggahama yang memiliki serangan yangditimbulkanolehhamatidaksedikit

paling tinggi dari hama lainnya. Pada

baik secarakualitatif ataupunkuantitatif.

populasi

Seranggahama tanaman cabai yang

serangannyadapat mencapai 100%

menyebabkan kerugianbagi para petani

(Direktorat Jenderal Bina Produksi

antara lain lalat buah (Bactrocera

Hortikultura,2002).

dorsalis

(Hend.),

parvispinus Karn.),

thrips

(Thrips

ulat

grayak

Suhu,

yang

tinggi

intensitas

kelembaban, kecepatan

angin, dan curah hujan mempengaruhi

(Spodopteralitura Fabricius) dan ulat

populasilalat buah. Populasilalat buah

tanah(Agrotisipsilon Hufn.) (Kalshoven,

di daerah bercurah hujan rendah akan

l e E l ).

lebih sedikitdaripadadi daerahbercurah hujan tinggi. Ketinggiantempat yang

l8

TanamanTrcpiha 10(2): 17-28 Oktdq 2N7

ISSN:1110-7368

semakin rendah maka suhu semakin

(2005), parasitoid yang paling banyak

tinggi dan kelembabanrendah. Iklim

menyeranglalat buah berasaldari Ordo

yang kurang sejuh kelembabanrendah

Hymenoptera

dananginyangterlalukencangumumnya

subfamily Opiinae dan

menyebabkanintensitas serangan dan

Potensi tingkat parasitasi parasitoid

populasilalat buahakanmenurun@utra,

tersebut dapat mencapai 57% @utra, 1997). Pelepasan parasitoiddi lapangan

reeT).

famili

Braconidae Alysiinae.

Populasi lalat buah jantan dapat

dapat menurunkanpopulasi lalat buah

dikendalikandenganperangkapsenyawa

sebesar95o/o,pdrasitoidberasosiasipada

metil

buah yang terseranglalat buah sebagai

eugenol (Kardinan" 1998).

Senyawa metil eugenol akan terlihat

pemandu dalam

pencarian inang

efeknyadalam memerangkaplalat buah

(Jhonson, 2004).

Parasitoid yang

setelah30 menit senyawatersebutberada

diketahui dapat memarasit lalat buah

di

peft.rnaman

(Shelly,

Penggunaan perangkap ini

1994). dapat

yaitn Psytallia fijiertsis, P. Jletcheri dtn Opiussp.(Wharton,1987).

menurunkanpopulasilalat buah jantan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2000).

Perangkapdengan

atraktan metil eugenol juga dapat digunakan untuk memonitor populasi lalat buah(Kardinaq 2003).

Pengendalianlalat buah dengan menggunakan musuh alami

mulai

menguat setelah disadari

bahwa

pengendalian hama denganinsektisida menimbulkanbanyak dampak negatif yang

Upaya penekanan populasi lalat

merugikan

lingkungan.

Permasalahan saatini ialahpengendalian

buah juga dapat dilakukan dengan

populasilalatbuahdenganmenggunakan

menggunakan musuh alami berupa

parasitoidbelum banyak diterapkandi

predator, patogen dan

Indonesia.Parasitoidtersebut memiliki

parasitoid.

Beberapajenis parasitoidhanya dapat

prospekyang baik untuk mengendalikan

hidup pada daerah yang memiliki

lalatbuahkarenadapatterusbertahandi

ketinggiantertentu,contohnyaDiadegma

alam dalam jangka wakru yang lama

semiclausum(Hellen) yang hanya dapat

sehingga akanterustedadikeseimbangan

h.iduppada ketinggiandi atas700 mdpl

populasi di alam (Kusnaedi, 1999).

(Kalshoven,1981). MenurutWharton

Untuk itu,

l9

perlu dilakukan suatu

ISSN:1410-738

Tonaman Tropiha I0Q): 17-28, Okt4ba 2007

penelitiantentangkeberadaanparasitoid

yang diperoleh disajikan dalam bentuk

lalat buahdi lapangan.

tabel, kurva atau histogram, serta

Penelitian ini

dianalisissecaradeskriptif.

bertujuan untuk

mengetahui perkembangan populasi

PenentuanLokasi Penelitiandan Perangkap. Pemasangan

imago dan seranganlalat buah serta

di satu Penelitianini dilaksanakan

komposisi parasitoidnyapada tanaman

lahan pertanamancabai dengan luas

cabaimerahdi daerahdataransedang.

sekitar 1000 m2 pada masing-masing desalokasipenelitian.Petaklahandibagi BAHAN DAN METODE

menjadi lima sub petak yang sdiap

Percobaandilakukan pada lahan

petaknya mempunyai luas 2OO nf .

pertanamancabai merah milik petani di

Perangkapdigunakanuntuk menentukan

daerahDesa Guru Agung dan Gunung

populasi imago lalat buah. Perangkap

PajarBulan)danDesa Liwat (Kecamatan

yang

dipasang adirlah modifikasi

Arumantai,Desa Serambi (Kecamatan perangkapjenis Steiner tipe II yang Selatan. terbuat dari botol plastik kemasanair Jarai)KibupatenLahatSumatera Penelitian dilaksanakan pada bulan

mineral 1,5 I yang dilubangi dan

Januari sampai dengan April 2007.

dipasangi2 corong sebagaipintu masuk untuk lalat buatr" perangkap juga

identifikasispesieslalat buah Sedangkan dan

parasitoidnya dilakukan

dilengkapidengantali sebagaipengikat

di

antaraperangkapdengankayu penegak

EntomologiJurusanHama Laboratorium dan

Penyakit Tumbuhan Fakultas

untuk ditegakkandi tanah. Kapasyang

Sriwijaya

digulung dengandiametersekitar 1 cm

Pertanian

Universitas

Indralaya.

kemudiandigantungkandi tengah-tengah

Penelitian dilakukan dengan

botol perangkap dan diikat dengan

mengarnatilangsungjuntlah imago lalat

benang lalu diteteskan metil eugenol

dan buah cabai buah yang terperangkap

sebanyak I ml dengan menggunakan

yang terserang larva pada tanaman jarum suntik.Perangkapdigunakanuntuk contoh yang ditentukansecarasengaja serta pengambilan buah-buah yang terseranglalat buah. Hasil pengamatan

20

-_---

populasiimagolalatbuah. menentukan

TanamanTtopiha 10Q): I7-28, Oktober2A07

ISSN:141L7368

Populasidan SeranganLalat Buah padaPertanamanCabai. Jumlah imago jantan yang terperangkap

dilakukan

setelah

perangkapselesaidigunakan.Kerusakan yang diakibatkan seranganlalat buah yaitu berupa adanya bintik kecil agak gelap dan

kerusakan yang berat menyebabkan buahmenjadibusukbasah. Persentase serangan lalat

buah diamati dan dihitung secara langsung pada buah tanaman cabai contoh yang ditetapkan secara sengaja (106/o

dari

Pengamatan

populasi

tanaman).

persentase

serangan

dilakukan sejak tanaman cabai mulai berbuah

hingga

selesai

panen.

Perhitunganpersentaseserangandapat dilakukandenganmenggunakan rumus:

= lBuohyangrusak X Persentase ser&ngon lBuahyang diamati

IOOVI

IdentifikasiJenisLatat Buahdan Parasitoid. Buah cabai yang terseranglalat

munculdihitungdan dicatat. Kemudian

buahdi pertanaman diambill0 buahpada

ditangkapdengan tabung reaksi, lalat

tiap sub petaksehinggatotal buahcabai

buah dimatikan dengan KCN

yang

Pengambilan buahdilakukansatuminggu

dikeringkan dalam oven, spesimen diletakkandi dalambotol vial yangtelah

sekali sejak tanaman cabai berbuah

diisi kapur barus dan dilapisi dengan

hinggaselesaipanen. Buah-buahcabai

tissuedan ditutup rapatuntuk dijadikan

yang diambil dari lokasidimasukkanke

awetankering. Parasitoiddimasukkan ke

dalamkantongplastikyangtelahdilapisi

dalam alkohol dan dijadikan awetan

kertasdandiberilabeltiap+iapsubpetak.

basah. Lalat buah dan parasitoidyang

Buah dibawa ke Laboratorium dan

telah

dimasukkan

wadah

diidentitikasimenurutacuanWhite dan

pemeliharaanyang telah berisi tanah

Errol-Harris (199a)danWharton(1937).

steril lalu ditutup dengan kain kasa.

Persentase parasitasi parasitoidlalatbuah

Imagolalatbuahdanparasitoid yang

dihitungdenganmenggunakan rumus:

diambil

ke

adalah 50

dalam

buah.

2l

lalu

dijadikan awetan kemudian

ISSN:141G7368

Tanaman Tropika 10Q): 17-28,OHober 2007

I parasitoidmuncul

parasitasi: Persentase

x 100 o/o

I imagolalat buahmuncul

dorsalis adalah terdapat pita hitam

AnalisisData

T padaabdomen. B. dorsalis be-rbentuk perubahan

Kecenderungan

kelimpahan imago lalat buah yang terperangkap,persentasekerusakan buah dari waktu

ke waktu

serta tingkat

parasitasi parasitoid akan ditampilkan dalam bentuk kurva atau histogram daR dianalisis secaradeskriptif.

yangditemukandi daerahdataransedang

berukurantubuh 6-7 mm, rentangsayap

5,5-6mm padaimagojantan sedangka pada imago betina berukurantubuh 7-8

mrn dan renang sayap 6-6,3 mm serta

memilikiovipositordenganpanjang1-1,5

mm. Seoaraumum, spesiesB. dorsalis

menyeranglalat buah baik di dataran

HASIL DAN PEMBAHASAN

rendatr,sedangmaupuntinggi (Siwi et Spesies lalat buah yang menyerang tanaman cabai

a|.,2006). Populasilalat buah

Hasil

identifikasi

menyerang buah

lalat

buah

yang

cabai

dari

hasil

pemeliharaanbuah cabai yang terserang di laboratorium dan pada perangkap di lahan, ditemukan hanya ada satu jenis spesies yaitu

Bactrocera

dorsalis.

Identifikasi dilakukan berdasarkanacuan buku White dan Errol-Haris (199a). B. dorsalis memiliki ciri yaitu terdapat dua bercak

hitam

pada

bagian

caput,

mesonotumnya berwarna hitam

dan

terdapat dua pita kuning pada bagian thorak

sayap tidak tertutup noda,

transparan dan

tidak

terdapat pita

Hasil

lapangan

menunjukkanbahwa imago B. dorsalis

mulai menyerang buah cabai sejak tanamanmuiai berbuah(sekitarumur l0

minggu) dan masih didapatkansampa produksibuah hampir habis. Hal ini

sesuai dengan pendapat Kalie (1992) bahwa lalat buah menyerang ketikt tanamanmulai membentukbuah hingg selesaipanen. Padaawal mulai berbuat populasi hama ini rendah lalu teru meningkatdanmulai menunrnmenjelan selesaipanen.Data populasilalat bur disajikan

melintang. Ciri yang paling khas dari B.

23

-

pengamatan di

pada

Gambar

TanamanTropika 10p): 17-28,Olctober2007

ISSN:1410-7368

d'

:.,t irn .T

w G:aAtmtd ;..iElsa€Fe'ti

$$**.& #fu$ $ ffiw

ft Ebdluryg exEbaGugtird

:'il j:t '-. ff

10

o ,'..*

10 11 12

13 14

15

gqrtry

17

18 19

tnst)

Gambarl.Populasilalat buah(Diptera:Tephritidae)yangterperangkapdenganmetil eugenol

Secaraumum populasilalat buah

Tingkat Serangan

bervariasiantardesalokasipengamatan.

Bactroceradorsalis. Sampelbuah

Disekitar lahan pengamatanmasing-

yang diambil adalahbuahterserangbaik

masing lokasi mempunyaikeragaman buah mengkal (warnahijau kemerahan) jenis tanaman,sehinggatingkat populasi

dan buahmatang(warnamerah). Gejala

lalat juga bervariasi.Tingkat populasi

seranganB. dorsalis pada buah cabai

lalatbuahsecara umumterjadipadaumur

ditandaiadanyabintik kecil dan cekung

16-17minggu setelahtanam. Di Desa

yang merupakanbekastempat peletakan

Arumantai,DesaGuru Agung dan Desa

telur, lamakelamaanlarva di dalamcabai

GunungLiwat yang mencapaipuncak

menggerogoti buah

populasipadaumur 17 minggudanDesa

menyebabkan buahmenjadibusukbasah.

cabai

hingga

Serambipadaumur 16 minggusetelah SeranganB. dorsalis tidak hanyaterjadi tanam. Hal tersebutlebih disebabkan padabuahyangsudahmatangsajatetapi karenapada waktu tersebutmerupakan juga pada buah yang masih mengkal. puncakfasegeneratiftanamansehingga Menurut Putra (1999), buah cabai yang buahsebagaitempatpeletakantelur dan

diserang ^8. dorsalis ialah buah yang

sumber pakan lawa tersedia dalam

matangatau setengahmatang. Menurut

jumlahbanyak.

Kalie (1992), buah yang matan9 atun

23

Twtamanbopika 10Q): 17-28,Ofuobs 2007

ISSN: 1410-7368

menjelangmatang mengeluarkanaroma

mudah

ekstraksi ester dan asam organik yang

Kerusakan yang terjadi pada tanamaii

semerbak sehingga mengundang B.

cabai akibat seranganB. dorsalis terus

dorsalis untuk datang dan bertelur.

berfluktuasi,

Kerusakanbaru tampakpadabuah yang

puncaknyapada saatumur tanaman15-

mengkal dan matang, kerusakan pada

17

buah yang matang lebih tinggi daripada

pengamatan. Data selengkapnyadisajikan

buah mengkal karena daging buah

padaGambar2.

mst

menusukkan ovipositornya.

di

serangan

mencapai

masing-masing lokasi

matanglebih lunak sehingga_lalat lebih

t

3x)

fEni % ' x EsaArunatd ,,,Esa Serati

t15 [

10 $

i, g -;r

r+Esa G'ruAgrng a Esa Gnmg U\ d

ffi+ $:ffi,.'ffi'$

1 0 1 1 1 2 13 14 15 16 17 18 19 Umurtanatmn (m*) Gambar2. Rata-rata tingkatserangan lalatbuatrdi lokasipengamatan

Tingkat seranganyang bervariasi sangat tergantung dari

tanam. Hal tersebut disebabkankarena

keberadaan banyaknya buah yang tersedia di

populasi lalat buah di lapangan.Dalam lapangan yang

merupakan tempat

keadaanpopulasi tinggi, maka tingkat

peletakan telur

seranganpunjuga cenderung tinggi.

kerusakannyatinggi.

Sebagaicontoh dapat dilihat di Desa

karena masih sedikitnya keberadaan

Serambi,Desa Guru Agung dan Desa

parasitoidyang adadi lapangansehingga

GunungLiwat, dengantingkat populasi

seranganmenjaditidak terkendali. Pada

tertinggi maka tingkat seranganpun juga

pengamatan selanjutnya,yaitu pada saat

tinggi pada umur t7 minggu serelah

umur tanaman12 mst hingga seterusnya

sehingga tingkat Selain itu juga

TanamanTropika I 0Q): 1 7-28, Oktober2007

ISSN: 141&7368

L

serangan sudahmulai terkendali,hal ini

n

tedadi karena parasitoid telah banyak terdapat di

lapangan.

serangan kembali

P. fijiensis, P. ineisi, P. fletcheri, dan Opiussp. P. fijiensis memiliki ciri yakni

Persentase tubuh berwarna kuning kecoklatan,

meningkat saat

menjelang selesai panen, hal

antena 47 ruas, abdomen berbentuk

ini

lonjong,dantungkai

disebabkankarena jumlah buah yang

berwarnacoklat. P. incisi memiliki ciri

rusak hampir sama denganpengamatan yakni tubuhberwarnakuning kecoklatan, sebelumnya tetapijumlahtotalbuahyang

tubuh berukuran lebih

diamati sedikit sehingga perhitungan

parasitoidlain, antena25 ruas,abdomen

persentase seranganmenjadi meningkat.

berbentuk oval, dan tungkai benwarna

Persentase serangan yang

kecil

dari

coklat. P. fletcheri memiliki ciri yakni

meningkatdisebabkankarena populasi

tubuh berwarna kuning kecoklatan,

B- dorsalismeningkatsehinggasemakin

antena 45 ruas, abdomen berwarna

banyakimagobetinameletakkan telur di

dominanhitam. Opius sB.memiliki eiri

dalam buah cabai dan menyebabkan yakni tubuh berwarnahitam, antena 19 kerusakan buah. Populasilalatbuahyang

ruas,

juga tinggi menyebabkanserangannya

kecoklatan.

akan tinggi (Direktorat JenderalBina

tungkai

berwarna

kuning

Parasitisme dari seluruhparasitoid

ProduksiHortikultura,2002). Tingginya

sudahkelihatansejak tanamenberumur

persentase serangan tersebut juga

10 minggu karena pada fase awal

disebabkanoleh umur tanaman dan

generatif tanaman cabai membentuk

banyaknya buah yang tersedia di

banyak bunga yang merupakansumber

lapangan.Padasaatawal fasegeneratif

pakannya

tanamancabaimembentukbanyakbuah.

parasitoid telah banyak berada di

Hal ini berartitempatpeletakan telur lalat

lapangan.Hal tersebut juga berkaitan

sehingga

menyebabkan

buahsemakinbanyaksehinggaserangan dengan adanya hama lalat buah yang telah muncul mulai minggu ke 10.

menjadimeningkat.

Tingkatparasitisasi mencapaipuncaknya

Parasitoid Bactrocera dorsalis. Parasitoid yangditemukandalampenelitianini ialah

ketikatanamancabaiberumur14 minggu yaitusebesar (Tabel3). 7E,7SYo

25

TanamanTropiha lhQ): 17-28, Oktober2007

ISSN:1410-7368

Tabel3. Tingkatparasitisasiparasitoid Bactroceradorsalis padapemeliharaan di laboratorium Umur tanaman (mst)

t0 ll

t2 l3 l4 l5 t6 t7 l8 l9 Rata-rata

Rata-rata(ekor/ buah) Rata-ratatingkat Parasitisme(%) Imago P a ra s it o id A B CD muncul muncul B.dorsalis 0,14 0,02 12,5 0,00 0,00 0,00 0,44 0,08 3,85 I1,40 0,00 0,00 0,40 0,66 3,77 49,06 9,43 0,00 0,42 1,36 3,37 60,67 7,87 4r49 0,34 1,26 10,00 47,50 18,75 2,50 0,36 0, 82 3,39 50,85 13,56 1,67 0,26 0,34 6,67 40,00 10,00 0,00 0,64 0,18 2,44 14,63 4,88 0,00 0,64 0,12 2,63 13,16 0,00 0,00 0,58 0,10 0,00 11,76 2,94 0,00 4.86 29.92 6.74 0.87

Total 12,50 15,38 62,26 76,40 78,75 69,49 56,67 2I,95 15,79

14,7r 42.39

Keterangan: A. Psytallia fijiensis (Fullaway); B. Psytallia izci.sr (Silvestri); C. Psytallia fletcheri (Silvestri);D. Opiussp.

Parasitisme parasitoid tertinggi

Menurut DeBach dan Rosen (1981)

pada saat umur tanaman 14 minggu

penggunaan insektisidayang tidak bijak

mencapai78,750 . Hal ini menunjukkan

dapat menimbulkan kematian bagi

bahwa parasitoid banyak terdapat di

parasitoid atau secara tidak langsung

lapangan sehingga tingkat parasitasinya

menyebabkanpopulasi inang berkurang

parasitisasi

sehinggaparasitoidsulit bertahanhidup.

tinggi.

Rerata tingkat

parasitoidB. dorsalis yang ada di dataran

Banyaknya populasi parasitoid juga

sedang (42,090 ) lebih tinggi daripada

didukung oleh banyaknya gulma di

dataran rendah.

lapangan

penelitian

Novianti

Berdasarkan hasil (2A06),

antara

lain

babadotan

(AgerathumconyzoidesL.) dan sintrong

ferata

parasitisme kentara B. dorsalis yang ada

(Crassocephalum crepidioides@enth) S.

di

Moore)., yang menyediakan nektar

dataran rendah sebesar 10,09Yo.

Populasi parasitoid yang tinggi juga

sebagaipakanparasitoiddewasasebelum

disebabkan karena tidak ada aplikasi

menemukan sefanggainang.

insektisida di lapangan.

Penggunaan

KESIMPULA}I DAN SARAN

insektisida dapat memberikan pengaruh yang

kurang baik

bagi

keberadaan

parasitoid dan inangnya di lapangan.

26

Berdasarkan hasil

penelitian,

didapatkan spesies lalat buah yang

TansmanTropika10Q): 17-28,Okaber 2007

ISSN:1a10-7368

menyarng tanaman cabai di dataran sedang Kabupaten Lahat

adalah B.

dorsalis, denganpopulasi paling tertinggi didapatkan pada tanaman cabai berumur 16 minggu setelah tanam yaitu ekor

per

perangkap per

200

56,65 m2.

Persentaseseranganpaling tinggi terjadi ketika tanaman cabai merah berumur antara 18 minggu setelah tanam yaitu 25,56%. Spesiesparasitoidyang muncul serta dan tingkat parasitisasinya adalah Opius sp. 0,87Yo, P. fijiensis 4,86Yo, P.incisi29,92Yo,dan P. fletcheri 6,74yo. Berdasarkan

hasil

DAFTAR PUSTAKA

penelitian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2000. Penggunaan Perangkapdalam PengendaiianLalat Buah. http : ll www. Pustaka deptan.co.id. lagritecVdkijoiis.pdf. (diakses 22 September2006) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 2004. Perangkap Lalat Buah. Agro Inovasi. Bogor. http : ll www. pustaka.bogor.n et/pugr/w arta/2 534.htm. (diakses 22 September 2006) Debach,P. and D. Rosen.991. Biological control by natural enemies. Cambridge University Press. New York

disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai

perkembangan

populasi imago lalat buah dan populasi parasitoid serta pemanfaatan parasitoid secara langsung di lapangan sebagai agenspengendalihayati.

UCAPAN TERIMAKASIH Penulismengucapkanterimakasihkepada Kementrian

Riset

dan

Teknologi

Republik Indonesia yang menyediakan danabagi sebagianpenelitianini melalui Program

Riset Terapan tahun 2007-

2008.

zt

Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2002. Pedoman Pengendalian Lalat Buah. Direlctorat PerlindunganHortikultura. Jakarta. Dinas TanamanPangandan Hortikultura. 2006. Produksicabaimerah. Dinas TanamanPangandan l{ortikultura. SumateraSelatan. l$!:.tr.r:ttr,'ls-q-ruBts.g,i,'!ni:.::i-l,it L:i-< cr*i:stiit iJ:ijgl-z:G !l5 i =i6-i,Lr i:t Siwi, S. I{idayat, P dan Suputa. 2004. Taksonomidan Bioekologi B actrocera spp. (Diptera:Tephritidae) di Indonesia. Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan SumberdayaGenetikPertanian. Bogor.

ISSN:1410-7368

TanamanTropi*a 10Q): 17-28, Oktabq 2007

Incidenceof RepeatFeeding. Journal of Florida Entomology. 77(2):201208.

2004. Biological Jhonson, M.W. ControlAgaintsFruit Flies in Pasific Island Countriesand Territories.http :

ytw!-LlpQ.t$l--_*--pacifl-v,/

Tarigan. 2003. BertanamCabaiHibrida secaraIntensif. AgromediaPustaka. Jakarta.hal l-15.

(diakses 3I s-a.rt-ti.ol i_a_q_o_ntlel.hlu Agustus2007) Kalie, M. B. 1992, MengatasiBuah RontolqBusulgdanBerulat. Penebar Swadaya.Jakarta. Kardinan, A. 1998. PengaruhCara Aplikasi Minyak Suling Melaleuca Eugenol Bracteata dan Metil Terhadap Daya Pikat lalat Buah Bactrocera dorsalis. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. a (1 ):3 8 -4 s Tanaman Kardinan, A. 2003. PengendaliLalat Buatr- Agromedia Pustaka.Jakarta. Kusnaedi. t999. Pengendalian Hama TanpaPestisida. PenebarSwadaya. Jakarta. Novianti,H. 2006. SpesiesLalat Buah dan Parasitoidnya pada Tanaman Solanaceae dan Cucurbitaedi Sentra Produksi Sayuran Dataran Rendah Fakultas Sumatera Selatan. Pertanian. Universitas Sriwijaya. Inderalaya.[Skripsi]. Putra,N. S. 1997. HamaLalatBuahdan Pengendaliannya. Kanisius. Yogyakarta. Setiadi.2006. BertanamCabai.Penebar Swadaya.Jakarta. of Shelly,T. E. 1994. Consumption Methl,l Eugenol by Male Bactrocera dorsalis (Diptera: Low Tephritidae)

28

White, I.A. and Errol-Harris,M. 1994. Fruit flies of EconomicSignifrcance: Theit identifieatiohand bionomics. ACIAR. Australia. Wharto4 R. 1987. An Identification Manual for The North American Genera of The Family Braconidae (tlymenoptera). The Entomological Societyof Washington. Washington DC. Wharton,R. 2005. Parasitoid of Fruit: Infesting Tephritidae. http edu/paroffit/ //hymenopteratamu. (diakses31 Agustus2006).