KEDOKTERAN OKUPASI DAN INDUSTRI.ppt

KEDOKTERAN OKUPASI DAN INDUSTRI KEDOKTERANOKUPASI/KERJADANINDUSTRI ADALAHUPAYA ... FAKTOR FISIK adalah faktor didalam tempat kerja yg bersifat fisika ...

7 downloads 428 Views 2MB Size
KEDOKTERAN OKUPASI DAN INDUSTRI KEDOKTERAN OKUPASI/KERJA DAN INDUSTRI ADALAH UPAYA KESEHATAN KERJA YG HARUS DILAKUKAN OLEH DOKTER YG AHLI DAN KOMPETEN MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDOKTERAN KERJA BERKELANJUTAN, SERTIFIKASI DLL.

KESEHATAN KERJA ADALAH SPESIALISASI DALAM ILMU KESEHATAN / KEDOKTERAN BESERTA PRAKTEKNYA YANG BERTUJUAN, AGAR PEKERJA / MASYARAKAT PEKERJA MEMPEROLEH DERAJAT KESEHATAN SETINGGITINGGINYA, BAIK FISIK, MENTAL MAUPUN SOSIAL, DENGAN USAHA-USAHA PREVENTIF DAN KURATIF, TERHADAP PENYAKIT-PENYAKIT / GANGGUANGANGGUAN KESEHATAN YANG DIAKIBATKAN FAKTOR-FAKTOR PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA, SERTA TERHADAP PENYAKIT-PENYAKIT UMUM

SASARAN / LINGKUPNYA : MANUSIA PEKERJA & SEKITAR SIFAT

: MEDIS

HIGENE PERUSAHAAN / LINGK. KERJA ADALAH SPESIALISASI DLM ILMU HIGENE BESERTA PRAKTEKNYA YANG DENGAN MENGADAKAN PENILAIAN KEPADA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT KUALITATIF DAN KUANTITATIF DALAM LINGKUNGAN KERJA DAN PERUSAHAAN MELALUI PENGUKURAN YANG HASINYA DIPERGUNAKAN UNT DASAR TINDAKAN KOREKTIF KEPADA LINGKUNGAN TERSEBUT SERTA BILA PERLU PENCEGAHAN, AGAR PEKERJA DAN MASYARAKAT SEKITAR SUATU PERUSAHAAN TERHINDAR DARI BAHAYA AKIBAT KERJA SERTA DIMUNGKINKAN MENGECAP DERAJAT KESEHATAN SETINGGI-TINGGINYA

SASARAN/LINGKUP : LINGKUNGAN KERJA SIFAT

: TEKNIK

KESELAMATAN KERJA ADALAH KESELAMATAN YG BERTALIAN DG MESIN, PESAWAT, ALAT KERJA, BAHAN DAN PROSES PENGOLAHANNYA, LANDASAN TEMPAT KERJA DAN LINGKUNGANNYA SERTA CARA-CARA MELAKUKAN PEKERJAAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) = PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA ADALAH PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN ATAU LINGKUNGAN KERJA. ERGONOMI (YUNANI – ERGO = KERJA, NOMOS = NORMA) ADALAH PENERAPAN ILMU BIOLOGI MANUSIA SEJALAN DENGAN ILMU REKAYASA UNTUK MENCAPAI PENYESUAIAN BERSAMA ANTARA PEKERJAAN DAN MANUSIA SECARA OPTIMUM DENGAN TUJUAN AGAR BERMANFAAT DEMI EFISIENI DAN KESEJAHTERAAN (ILO)

TUJUAN UTAMA

TENAGA KERJA SEHAT DAN PRODUKTIF

PERSAMAAN KESH. KERJA DG KESH. MASYARAKAT: -GGN KESH./EFFISIENSI KERJA ADALAH PROSES DINAMIS DLM HUBUNGAN MANUSIA – LINGKUNGAN DAN PENYEBAB -PENYEBAB GGN KESH DAN EFFISIENSI ADALAH JAMAK MIS FAKTOR FISIK, KIMIA DLL YG TERKENA BUKAN SAJA PERSEORANGAN, MELAINKAN MASYARAKAT TK -PENCEGAHAN MEMUTUSKAN RANTAI HUBUNGAN MANUSIA-PENYEBAB-LINGK SEDINI MUNGKIN -KONDISI NORMAL DAN SEHAT SERTA EFFISIEN PERLU DIDEKATI SECARA STATISTIK

PERBEDAAN HIPERKES-KK DENGAN KESEHATAN MASYARAKAT HIPERKES DAN KK

KESEHATAN MASYARAKAT

1. KESEHATAN DARI MASYARAKAT TK MRPK TUJUAN UTAMA 2. YG DIURUSI GOL. KARYAWAN – MUDAH DIDEKATI 3. PEMERIKSAAN SEBELUM KERJA DAN PERIODIK – EFEKTIF 4. YG DIHADAPI LINGK. KERJA 5. TERUTAMA BERTUJUAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 6. BIAYA DARI PERUSAHAAN / MASYARAKAT TK 7. PERKEMBANGAN PESAT SETELAH REVOLUSI INDUSTRI 8. PERUNDANGAN BERADA DLM RUANG LINGKUP KETENAGA-KERJAAN.

1. KESEHATAN MASYARAKAT UMUM SEBAGAI SASARAN UTAMA 2 .MENGURUSI MASYARAKAT UMUM – KURANG MUDAH DIDEKATI 3. PEMERIKSAAN PERIODIK – SULIT 4. LINGK. UMUM MRPK PROBLEMA POKOK 5. TUJUAN POKOK KESEHATAN & KESEJAHTERAAN, ASPEK PRODUKTIVITAS MENONJOL BILA ADA WABAH 6. BIAYA ANGGARAN PEMERINTAH 7. PERKEMBANGAN CEPAT SETELAH KEMAJUAN BIDANG ILMU JASAD RENIK 8. PERUNDANGAN TERMASUK DALAM BIDANG KESEHATAN.

PERUNDANGAN VR (Veilligheids reglement) th 1910

UU KECELAKAAN 1947-1957, TTG KOMPENSASI

UU No 14 TH 1969 TTG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA YG MEMUAT : 1. TK BERHAK MENDAPAT PERLINDUNGAN ATAS KESELAMATAN, KESEHATAN, KESUSILAAN, PEMELIHARAAN MORAL KERJA SERTA PERLAKUAN YG SESUAI DG MARTABAT MANUSIA DAN MORAL AGAMA 2. PEMERINTAH MEMBINA PERLINDUNGAN KERJA YG MENCAKUP NORMA KESEHATAN DAN HIGENE PERSH, NORMA KESELAMATAN KERJA, NORMA KERJA DAN PEMBERIAN GANTI RUGI, PERAWATAN, REHABILITASI DLM KECELAKAAN KERJA.

UU No 1 TH 1970 TTG KESELAMATAN KERJA DLL.

UU No 1 TH 1970 – TTG KESELAMATAN KERJA ISI TTG : - ISTILAH-ISTILAH : TEMP.KERJA, PENGURUS, PENGUSAHA, DIREKTUR, PENGAWAS, AHLI KESELAMATAN KERJA - RUANG LINGKUP - SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA - PENGAWASAN, PEMBINAAN - P2K3 (PANITYA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) - PELAPORAN KECELAKAAN - HAK DAN KEWAJIBAN TK - KEWAJIBAN PENGURUS - PENGATURAN-PENGATURAN : ANCAMAN HUKUMAN, PERATURAN PERALATAN KEWAJIBAN PENGURUS : -MEMASANG SYARAT KESL. KERJA, UU 1 TH 1970, PERATURAN PELAKS. -MEMASANG GAMBAR2 KESL. KERJA, BAHAN2 PEMBINAAN LAINNYA -MENYEDIAKAN SECARA CUMA2 APD UNT KARYAWAN & ORANG LAIN

KEWAJIBAN DAN ATAU HAK TENAGA KERJA

-MEMBERI KETERANGAN YG BENAR KPD PENGAWAS/ AHLI KESL.KERJA BILA DIMINTA -PAKAI APD YG DIWAJIBKAN -MEMENUHI & MENTAATI SEMUA SYARAT-SYARAT KESL. DAN KESH. KERJA YG DIWAJIBKAN -MEMINTA PD PENGURUS PELAKSANAAN SYARAT2 KESL. DAN KESH KERJA YG DIWAJIBKAN -MENYATAKAN KEBERATAN BEKERJA BILA SYARAT2 KESL. & KESH. KERJASERTA APD MERAGUKAN; KECUALI DLM HAL2 KHUSUS DITENTUKAN OLEH PENGAWAS

GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYA KERJA

BEBAN KERJA : FISIK, MENTAL, SOSIAL BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGK. KERJA : -Gol. Fisik

-Gol. fisiologis

-Gol. Kimia

-Gol. psikologis

l

SERASIKAN

-Gol. biologis KAPASITAS KERJA : -Ketrampilan

-Jenis kelamin

-Keserasian/fittness -Usia -Gizi

-Ukuran tubuh

TENAGA KERJA SEHAT DAN PRODUKTIF

FAKTOR BAHAYA FAKTOR BAHAYA FISIK -SUARA -SUHU

-CAHAYA -RADIASI Ro / Ra -RADIASI INFRARED -RADIASI ult. Violet -TEKANAN TINGGI -Getaran CHEMIS -DEBU -UAP, GAS, Larutan BIOLOGIKS FISIOLOGIS MENTAL-PSIKOLOGIS

BAHAYA -TULI, ggn komunikasi - Heat stroke, heat cramps, hyperpyrexia - frostbite -ggn penglihatan, silau, kecelakaan -kelainan kulit, kelainan ssn darah -katarak pada lensa mata -conjunctivitis photoelectrica -caisson disease -kelelahan, ggn. Gerak, penglihatan -Pneumoconiosis, dermatosis -Keracunan, dermatitis, metal fume fever -Hewan, Tumb, Parasit, Kuman dll -konstruksi mesin, sikap, cara kerja -hubungan sosial TK, monoton

NAB (KEPMEN 51 TH 1999) -85 dB/8jam, 88dB/4jam dst -Lihat daftar, tgt jenis pekerjaan serta istirahat/kerja -lihat daftar, tgt jeni pekerjaan ketrelitian (PMP 7 /64) < 100 mRad - Lihat daftar, tgt lama kerja -Tgt jenis bahan (lihat daftar)

-

FAKTOR FISIK FAKTOR FISIK adalah faktor didalam tempat kerja yg bersifat fisika diantaranya adalah : - iklim kerja - getaran

- kebisingan

- pencahayaan

- gelombang mikro, dll

IKLIM KERJA / CUACA KERJA / TEKANAN PANAS adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan/gerakan udara dan panas radiasi yang semuanya dihubungkan dg produksi panas Suhu udara diukur dg termometer, hasil disebut suhu kering. Kelembaban diukur dg higrometer. Suhu dan kelembaban diukur bersama dg Sling / Arsmann psychrometer. Suhu basah adalah suhu yg ditunjukkan dg termometer yg dibasahi dan tertiup oleh kecepatan angin. Kecepatan udara yg besar diukur dg anemometer, kecil dg termometer kata. Suhu radiasi diukur dg termometer bola. Parameter unt menentukan tekanan panas salah satunya adalah ISBB ( Indeks Suhu Basah dan Bola).

ISBB = 0,7 suhu basah + 0,2 suhu radiasi + 0,1 suhu kering (sinar matahari) ISBB = 0,7 suhu basah + 0,3 suhu radiasi (lingk. tanpa sinar matahari) dapat diukur dg Questemp termometer

NAB IKLIM KERJA ISBB YG DIPERKENANKAN (kepmen 51 th 1999) ISBB (derajat C) Pengaturan waktu kerJa setiap jam

BEBAN KERJA

WAKTU KERJA

WAKTU ISTIRAHAT

RINGAN

SEDANG

BERAT

TERUS 75 % 50 % 25 %

-25 % 50% 75 %

30,0 30,6 31,4 32,2

26,7 28,0 29,4 31,1

25 25,9 27,9 30,0

CATATAN : Beban kerja ringan butuh 100 – 200 kilo kalori / jam (frekuensi nadi 75 – 100 / menit) Beban kerja sedang butuh >200 – 350 kilo kalori / jam (frekuensi nadi 100 – 125 / menit) Beban kerja berat butuh >350 – 500 kilo kalori / jam (frekuensi nadi 125 – 150 / menit)

PERTUKARAN PANAS TUBUH RANGSANGAN PANAS / DINGIN

KONDUKSI LEWAT BENDA

KONVEKSI / LEWAT UDARA

EVAPORASI KERINGAT / PENGUAPAN

RADIASI

36 – 37 0C

CARA PENGENDALIAN PANAS

SECARA TEKNIS

MENGUSAHAKAN KENYAMANAN

USAHA PENGENDALIAN

ISOLASI PERALATAN

THD SUHU TINGGI DG MEMPERKECIL PANAS KONVEKSI YG BERSUHU TINGGI DG MEMPERKECIL PANAS RADIASI

THD KELEMBABAN DG MENGURANGI PANAS PENGUAPAN

MENYEMPURNAKAN VENTILASI ISOLASI ALAT PERLINDUNGAN / TIRAI PAKAIAN PELINDUNG MENCEGAH KEBOCORAN UAP AIR PENYEMPURNAAN VENTILASI UMUM MENGURANGI KELEMBABAN

MEMBATASI WAKTU FREKUENSI PEMAPARAN SECARA PRAKTIS

PENYEDIAAN RUANG DINGIN BILA TJD PENGUMPULAN PANAS BADAN PROTEKSI PERORANGAN

MENGUSAHAKAN TAK TIMBUL GGN FAALI KERJA

SERING MINUM HANGAT, PERHATIKAN WAKTU ISTIRAHAT, LAMA KERJA DIKURANGI, SESUAIKAN PAKAIAN KERJA, HINDARI KEGEMUKAN, HINDARI PENYAKIT KARDIOVASKULER.

KEBISINGAN : adalah bunyi yang tidak dikehendaki. Bunyi didengar sbg rangsangan pada telinga oleh getaran melalui media elastis. Kualitas bunyi ditentukan oleh FREKUENSI dan INTENSITAS. Frekuensi adalah jumlah getaran perdetik (Herz=Hz) Intensitas adalah arus energi persatuan luas (dB) Pengukuran kebisingan dg soundlevel meter. SPEKTRUM LUAS: MESIN2,KIPAS ANGIN, DAPUR PIJAR DLL

KONTINU

JENIS KEBISINGAN

SPEKTRUM SEMPIT: GERGAJI SIRKULER, KATUP GAS DLL

INTERMITTENT: LALU-LINTAS, SUARA KAPAL TERBANG DI BANDARA DLL IMPULSIF: PUKULAN TUKUL, TEMBAKAN BEDIL, MERIAM, LEDAKAN

IMPULSIF BERULANG: MESIN TEMPA DI PERUSAHAAN

TANGGA INTENSITAS SUARA Efek

desibel

Sumber suara

Batas dengar tertinggi Menulikan

100 - 120

Sangat hiruk

80 - 99

Jalan hiruk pikuk, Perusahaan sangat gaduh, Pluit polisi

kuat

60 - 79

Kantor gaduh, Jalan pada umumnya, Radio, perusahaan

sedang

40 - 59

Rumah gaduh, Kantor umumnya, Percakapan kuat, Radio perlahan

tenang

20 - 39

Rumah tenang, Kantor perorangan, Audotorium, percakapan

Sangat tenang Batas dengar terendah

0 – 19

Suara dedaunan, berbisik

Halilintar, Meriam, Mesin uap

PD SUMBERNYA: DG PEREDAM

PENGENDALIAN BISING

PD TRANSMISINYA: DG PENGHALANG APD: EAR PLUG, EAR MUFF

PENCAHAYAAN / PENERANGAN YG BAIK MEMUNGKINKAN TK MELIHAT OBYEK2 YG DIKERJAKAN DG JELAS, CEPAT DAN TANPA UPAYA YG TIDAK PERLU. EFEK PENERANGAN KURANG •Indra mata lelah •Ketegangan •Ketelitian turun •Kewaspadaan turun •Kelelahan •Kesalahan •Waktu kerja panjang •Kecelakaan naik •Produksi turun

CUKUP •Kerja teliti •Cepat •Efisien •Lingkungan kerja nyaman dan menyenangkan

BERLEBIH •Silau dg akibat kelelahan sampai dengan Kesalahan dan kecelakaan kerja

Satua intensitas penerangan LUX. 1 lux adalah satuan penerangan yang per m2 nya jatuh arus cahaya 1 lumen.

ILLUMINASI LOKAL MINIMAL PENGUKURAN DG LUX METER

ILLUMINASI UMUM : ILLUMINASI LOKAL = 1 : 10 BILA < 1/10 TIMBUL CONTRAST GLARE

ILLUMINASI UMUM Syarat Intensitas penerangan menurut PMP no 7 th 1964 (fungsional) diantaranya : Penerangan darurat

5 lux

Halaman & jalan di perusahaan

20 lux

Pekerjaan membedakan barang kasar

50 lux

Pekerjaan membedakan barang kecil dg sepintas

100 lux

Pekerjaan membedakan barang kecil dg agak teliti

200 lux

Pekerjaan membedakan barang kecil dg teliti

300 lux

Pekerjaan membedakan barang halus, kontras sedang dan lama Pekerjaan membedakan barang sangat halus dg kontras sangat kurang dan waktu lama

500 – 1.000 lux 2.000 lux

KUALITAS PENERANGAN DITENTUKAN ADA TIDAKNYA DIRECT GLARE , KESILAUAN PANTULAN (REFLECTED GLARE) DAN BAYANGAN (SHADOWS). GLARE / KESILAUAN ADALAH CAHAYA YANG TIDAK DIINGINKAN (UNWANTED LIGHT) ATAU SETIAP BRIGHTNESS YG BERADA DLM LAPANGAN PANDANGAN YG MENYEBABKAN TIDAK NYAMAN, KELELAHAN MATA DAN GANGGUAN PENGLIHATAN.CAHAYA

DISABILITY GLARE: TERLALU BANYAK SINAR

GLARE / KESILAUAN

DISCOMFORT GLARE: MENATAP LANGSUNG PADA LAMPU, MENATAP JENDELA DLL

REFLECTED GLARE / PANTULAN, YG BAIK PANTULAN DARI ATAS (LANGIT2) BESAR SEMAKIN KE BAWAH SEMAKIN KECIL)

GETARAN EFEK MEKANIS KEPADA JARINGAN SEBAB-SEBAB DARI GEJALA AKIBAT GETARAN

RANGSANGAN RESEPTOR SYARAF DLM JARINGAN GANGGUAN KENIKMATAN KERJA

EFEK GETARAN

TUGAS TERGANGGU & CEPAT LELAH GANGGUAN KESEHATAN

NAB GETARAN UNT PEMAJANAN LENGAN DAN TANGAN ( 51/Kep/1999) JUMLAH WAKTU PEMAJANAN PER HARI KERJA

NILAI PERCEPATAN PADA FREKUENSI DOMINAN

4 jam dan < 8 jam 2 jam dan < 4 jam 1 jam dan < 2 jam Kurang dari 1 jam Catatan :

M / DETIK2

GRAVITASI / g

4 6 8 12

0,40 0,61 0,81 1,22

1g (gravitasi) = 9,81 m/det2

Debu: menyebabkan pneumoconiosis, silicosis, asbestosis dll Uap menyebabkan: metal fume fever, dermatitis, keracunan FAKTOR KIMIA

Gas menyebabkan keracunan mis H2S, CO dll Larutan menyebabkan dermatitis, keracunan dll Awan, kabut yang dapat menyebabkan keracunan

•Sbg kadar standard unt perbandingan KEGUNAAN NAB

•Pedoman perencanaan dan desain pengendalian peralatan •Substitusi bahan •Membantu menentukan ggn-ggn kesehatan / PAK

RACUN2 LOGAM DAN METALOID TIMAH HITAM, NAB di udara 0,2 mg/m3, Antidotum Na-EDTA (Na etilendiamine tetracetat)

ANORG. PUTIH TIMAH HITAM (LOODWIT), keracunan kronis – kolik usus “wrist drop”

Di pabrik aki, percetakan,pengecatan dll

ORG. TEL (tetra etil lood), keracunan mendadak dg gejala insomnia, kacau pikiran, delirium, mania.

Hg (Air Raksa) Antidotum dg BAL (2.3 dimercapto propanol) Di pabrik pembuatan cermin. Gejala tremor hipersalivasi, stomatitis

•Sbg akibat Hg cair / uap (NAB 0,1mg/m3 udara •Sbg akibat kontak kulit dr pers. Hg fulminat •Sbg akibat pers. Hg organis (NAB 0,01 mg/m3 udara

Arsen, Mangan, antidotum BAL Chrom, Antidotum Na-EDTA -------- DLL.

ERGONOMI PENGERTIAN : MEMPERMASALAHKAN HAL-IHKWAL MANUSIA KERJA DG TUJUAN membina keserasian antara kesanggupan tenaga kerja dg sarana kerjanya, tata kerja dan lingkungannya shg diperoleh efisiensi dan produktivitas kerja tinggi dan akhirnya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja.

SIKAP TUBUH DLM KERJA : • Semua pekerjaan sebaiknya dalam sikap duduk / duduk – berdiri bergantian • Semua sikap tubuh yang tak alami – hindari. Bila tak mungkin usahakan beban statik diperkecil • Tempat duduk harus menjamin relaksasi otot-otot, tidak ada penekanan pada paha shg terjaga sirkulasi darah dan sensibilitas pada paha.

Faktor yg mempe ngaruhi

-Beban yg diperkerkenankan, jarak angkut, intensitas pembebanan -Kondisi lingk. Kerja: licin, kasar, naik, turun - ketrampilan -Peralatan kerja serta keamanan

MENGANGKAT DAN MENGANGKUT

-Sebelumnya semua rintangan singkirkan -Utamakan beban menekan otot tungkai, bebaskan beban otot tulang belakang -usahakan ada pegangan yg tepat

Caranya

-Lengan lurus dan sedekat mungkin dg badan -Punggung diluruskan -Beban sedekat mungkin dg tubuh.

-tinggi maksimal pegangan 35 cm dari lantai

-Tulang belakang bentuk huruf S terbalik -Daerah dada kiposis, daerah pinggang lordosis -Antar ruas tl belakang ada discus intervertebralis yg lentur sbg bantalan ruas -Beban pada tulang belakang semakin ke bawah semakin tinggi.

PUNGGUNG

-Mengangkat terlalu berat / salah / tiba-tiba dapat menyebabkan robeknya discus intervertebralis ---- hernia nucleus pulposus -Mengangkat dg membungkuk, berlaku hukum gaya ungkit.

BERAT BEBAN YG DIANJURKAN MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN PEKERJA DEWASA PRIA (kg) Mengangkat sesekali Terus-menerus

PEKERJA MUDA

WANITA (kg)

PRIA (kg)

WANITA (kg)

40

15

15

10 - 12

15 – 18

10

10 – 15

6-9

JAM KERJA, KERJA LEMBUR / GILIR : -Jam kerja optimal 8 jam / hari -Mengatasi kerja lembur dg kerja lembur (shift work) 2 – 4 shift. -Kerja lembur maksimal 2 jam unk menghindari pengaruh buruk faktor kimia / fisik. -Manusia punya kesiagaan kerja alami yg pasang surut menurut ritme (circadian rhythm) --- frekuensi nadi, konsumsi oksigen, suhu, pengeluaran kalium dan ketekolamin dlm air seni ------ meningkat pada siang hari jam 10 – 14, dan menurun pada malam hari dan terendah pada pagi buta ( jam 04). Malam hari kelelahan lebih mudah terjadi -Kerja malam dipertimbangkan agar kesehatan fisik/mental pekerja tetap terjamin.Penderita DM, hipertensi, gangguan tidur (insomnia), gangguan pencernaan; sebaiknya dibebaskan dari kerja malam. -Pergantian waktu gilir sependek mungkin 2-3 hari sekali. Berat badan perlu dipantau, pemeriksaan berkala tiap 6 bulan sekali -Perlu unk aktivitas fisik ataupun mental ISTIRAHAT

-Pengaturan waktu kerja dan istirahat perlu terutama bagi pekerja beban berat. -Istirahat pendek berkali-kali selama kerja lebih baik dai istirahat panjang hanya sekali saja.

PRINSIP PRINSIP TEKNOLOGI TEPAT GUNA ERGONOMIK YANG PERLU DIPERHATIKAN

GIZI KERJA PENGERTIAN . GIZI KERJA adalah nutrisi (zat makanan) yg diperlukan pekerja unt memenuhi kebutuhan sesuai dg jenis pekerjaan, sehingga kesehatan dan daya kerja menjadi setinggi-tingginya. GIZI PD UMUMNYA: mempelajari bgmn memberikan makanan sebaik-baiknya shg kesehatan tubuh optimal

GIZI KERJA BAIK

PRODUKTIVITAS NASIONAL MENINGKAT

DERAJAT KESH TK MENINGKAT

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENINGKAT

GIZI BURUK

• DAYA TAHAN TUBUH TURUN • MENDERITA SAKIT

ABSENSI NAIK

DAYA KERJA FISIK TURUN

PRESTASI KERJA TURUN

PRODUKTIVITAS KERJA TURUN

KALORI INTAKE: KALORI DARI PEMASUKAN (MAKAN)

UNSUR GIZI

FUNGSI

KARBOHIDRAT ZAT PEMBERI KALORI PROTEIN LEMAK ZAT PEMBANGUN VITAMIN MINERAL ZAT PENGATUR AIR

DASAR MENYUSUN MENU LEMAK MENU BERIMBANG (HARUS)

TK = TOTAL KALORI

20 % TK PROTEIN 10-15 % TK

SBG DASAR : 4 SEHAT 5 SEMPURNA

KARBOHIDRAT 65-70 % TK

DIPERTIMBANGKAN DLM MENYUSUN MENU : • POLA MAKAN: kebiasaan makanan pokok • KEPERCAYAAN / AGAMA: pantang makanan tertentu • KEUANGAN: ekonomis tetapi tetap bergizi • DAYA CERNA: makanan yg biasa dimakan masyarakat sekitar • PRAKTIS: mudah diselenggarakan • VOLUME: cukup mengenyangkan • VARIATIF: jenis menu bervariasi

ENERGI UNT KEGIATAN TGT : • UMUR • BERAT BADAN • JENIS KELAMIN • KEADAAN KHUSUS • METABOLISME • JENIS PEKERJAAN: RINGAN, SEDANG, BERAT • KEADAAN LINGKUNGAN KERJA

KEBUTUHAN KALORI / HARI MENURUT WHO : JENIS KELAMIN

BERAT BADAN (KG)

KALORI

LAKI-LAKI

60 55 50

3.000 2.900 2.600

WANITA

50 45 40

2.050 2.000 1.800

KOREKSI KEBUTUHAN KALORI : 1. UMUR

UMUR (th)

%

20 -- 29 30 -- 39 40 -- 49 50 – 59 60 – 69 > 70

100 97 94 86,5 79 69

2. DERAJAT KEGIATAN BB

(kg)

TINGKAT 0

TINGKAT I (RINGAN)

TINGKAT II (SEDANG)

TINGKAT III (BERAT)

41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 -- 80

--530 --610 -- 690 -- 760

0 0 0 0

+ 360 + 390 + 400 + 410

+ 810 + 870 + 900 + 930

Aktivitas

Hanya pemeliharaan tubuh

Pek. Adm, rumah, pengemudi, mengetik

Tukang dan petani yg punya keahlian

Pekerjaan buruh kasar

FR. NADI

< 75

75 - 100

100 - 125

> 125

KALORI OUT PUT MAKANAN (KALORI IN TAKE)

•METABOLISME BASAL KEGIATAN TUBUH

KALORI OUT PUT

•KEGIATAN AKIBAT PENGARUH MAKAN = 10 % METB. BASAL •KERJA OTOT

PENIMBUNAN PENGURANGAN

KALORI DI TEMPAT KERJA = 40 % TOTAL KALORI SEHARI DIBERIKAN : - 2 KALI SEBAGAI MAKANAN POKOK (80 %) MAKANAN SELINGAN (20 %) - 1 KALI SEBAGAI MAKANAN POKOK (100 %) • MAKAN PAGI = PENTING (20 % TOTAL KALORI SEHARI) • MAKAN DIRUMAH SELAIN MAKAN PAGI 40 % TOTAL KALORI SEHARI DERAJAT KEGIATAN STANDART KEGIATAN

LAKI-LAKI - JAM

WANITA - JAM

• ISTIRAHAT DI TEMPAT TIDUR • BEKERJA • BERJALAN • MENCUCI & BERPAKAIAN • DUDUK • REKREASI AKTIF / KEGIATAN DI RUMAH

8 8 1,5 1,5 4 1

8 8 1 1 5 1

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA :

• EKONOMI • PENGETAHUAN TTG. GIZI • PRASANGKA BURUK THD. BAHAN MAKANAN • FADDISME: KESUKAAN BERLEBIHAN THD. JENIS MAKANAN TERTENTU • LINGKUNGAN KERJA : - TEKANAN PANAS: AIR 1,9 - 2,8 L, GARAM 0,1- 0,2 % - PENGARUH KRONIS BAHAN KIMIA: VIT c MENGURANGI PENGARUH RACUN LOGAM BERAT, LARUTAN ORGANIK, FENOL, SIANIDA DLL - PARASIT & MIKRO ORGANISME - PSIKOLOGIS • KESEJAHTERAAN TINGGI, TANPA PERHATIAN GIZI & OLAH RAGA

•TANGGUNG JAWAB FIHAK MENEJEMEN PENGADAAN KANTIN

•LEBIH 50 ORANG BIAYA PERUSAHAAN •LETAK TERPISAH DARI BAG. LAIN •LUAS 25 M2 / 50 ORANG

PENERAPAN GIZI DI PERUSAHAAN

•PEMBERIAN MAKAN WAKTU ISTIRAHAT (4-5 JAM SETELAH KERJA) •PETUGAS MENDAPAT PENYULUHAN TTG GIZI, KESEHATAN, KEBERSIHAN •PETUGAS HARUS DIKONTROL KESEHATANNYA •PAKAIAN PETUGAS KHUSUS •MAKAN DILAYANI DG KUPON •HARUS MENGIKUTI PERMENKES 712 TH 1986 TTG PERSYARATAN KESEHATAN JASA BOGA

PENYULUHAN

PENYULUHAN GIZI DAN KESEHATAN TERHADAP SEMUA KARYAWAN TERMASUK STAF DAN PETUGAS KANTIN SERTA FIHAK MENEJEMEN

GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYA KERJA

BEBAN KERJA : FISIK, MENTAL, SOSIAL BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGK. KERJA : -Gol. Fisik

-Gol. fisiologis

-Gol. Kimia

-Gol. psikologis

l

SERASIKAN

-Gol. biologis KAPASITAS KERJA : -Ketrampilan

-Jenis kelamin

-Keserasian/fittness -Usia -Gizi

-Ukuran tubuh

TENAGA KERJA SEHAT DAN PRODUKTIF

PENYAKIT AKIBAT KERJA / PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA Penyakit akibat kerja = Setiap penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan atau lingk. kerja (ps 1 Permenakertrans no PER.01/MEN/1981) Penyakit yg timbul karena hubungan kerja = Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingk. Kerja (ps 1 Kepres no 22 th 1993) KLASIFIKASI PAK BERDASAR PENYEBAB : 1. PAK DISEBABKAN FAKTOR FISIK 2. PAK DISEBABKAN FAKTOR KIMIA 3. PAK DISEBABKAN FAKTOR BIOLIGI 4. PAK DISEBABKAN FAKTOR FISIOLOGIS 5. PAK DISEBABKAN FAKTOR PSIKOLOGIS Menurut Permenakertrans no PER 01/MEN/1981 ada 30 jenis pemyakit. Menurut Kepres no 22 th 1993 ada 31 jenis penyakit, yang 30 jenis = PER 01/MEN/1981 ditambah 1 lagi

31 PAK

tersebut adalah:

1. Pneumokoniosis yg disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yg silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat dan kematian. 2. Penyakit paru & saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yg disebabkan oleh debu logam keras. 3. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yg disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). 4. Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yg dikenal yg berada dlm proses pekerjaan. 5. Alveolitis alergika yg disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik. 6. Penyakit yg disebabkan oleh beriliumatau persenyawaannya yg beracun. 7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya ug beracun. 8. Penyakit yg disebabkan fosfor atau persenyawaannya yg beracun. 9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yg beracun. 10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yg beracun. 11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yg beracun. 12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa atau persenyawaannya yg beracun. 13. Penyakit yag disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yg beracun. 14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yg beracun.

15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon disulfida. 16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alitis atau aromatis yg beracun. 17. Penyakit yg disebabkan oleh benzin atau homolognya yg beracun. 18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzen dan homolognya yg beracun. 19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya. 20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton. 21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yg beracun, amoniak seng, braso dan nikel. 22. Kelainan pendengaran yg disebabkan oleh kebisingan. 23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanis (kelainan2 otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi). 24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yg bertekanan lebih. 25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi elektromagnetis dan radiasi yg mengion. 26. Penyakit kulit (dermatosis) yg disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi, atau biologis. 27. Penyakit kulit epitelioma primer yg disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasen atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tsb. 28. Kanker paru atau mesotelioma yg disebabkan oleh asbes. 29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yg didapat dlm suatu pekerjaan yg memiliki resiko kontaminasi khusus. 30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 31. Penyakit yg disebabkan oleh kimia lainnya termasuk bahan obat.

DIAGNOSIS PAK. Anamnesis, pemeriksaan dan lab yg biasa digunakan BELUM CUKUP, harus ditambah pemeriksaan tempat kerja. Langkah-langkah diagnosis : 1. Anamnesis ttg riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan. Awal mula timbul gejala, gejala dini, perkembangan, hubungan gejala dan tanda sakit dg pekerjaan, hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dg gejala dan tanda penyakit. 2. Pemeriksaan klinis 3. Pemeriksaan laboratoris & Ro 4. Pemeriksaan tempat dan ruang kerja KRITERIA PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Penyebab berhubungan dg pekerjaan. 2. Pend. Selalu kontak dg bahan penyebab dlm pekerjaan. 3. Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit ini. 4. Lesi mula-mula lokal di tempat kontak. 5. Lesi membaik pada waktu cuti, timbul pada waktu masuk kembali.

PELAPORAN. PAK HARUS DILAPORKAN (Kepmenaker 333/MEN/1989) dlm 2 X 24 jam, yg dirinci: 1. Identitas: nama, NIP, umur, jenis kelamin, jabatan, unit kerja, lama kerja, nama perusahaan, jenis perusahaan, alamat perusahaan. 2. Anamnesis: riwayat pekerjaan, keluhan, riwayat penyakit 3. Hasil pemeriksaan mental dan fisik termasuk hasil pemeriksaan tambahan lab, Ro, EKG dll. 4. Hasil pemeriksaan lingk. Kerja dan cara kerja. Lingk kerja, cara kerja, lama waktu paparan, APD 5. Pemeriksaan kesehatan TK. Pemr sebelum kerja, sebelum penempatan, berkala dan pemeriksaan kesh khusus 6. Resume. Faktor-faktorpendukung diagnosis dari anamnesis – pemr. Lingk. Kerja, cara kerja dan waktu paparan nyata 7. Kesimpulan. Penderita menderita / tidak menderita PAK, serta Diagnosis.

DERMATOSES AKIBAT KERJA (OCCUPATIONAL DERMATOSES) DIFF : - SEGALA KELAINAN KULIT YG TIMBUL PADA WAKTU BEKERJA ATAU DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN (SUMA’MUR) - KEADAAN PATOLOGIK KULIT SBG AKIBAT ADANYA KONTAK DG BAHAN YG BERHUBUNGAN DG TEMPAT KERJA. INSIDEN: 50 -60 % DARi PENYAKIT AKIBAT KERJA., BAHKAN LEBIH BANYAK LAGI DARI ADANYA LAPORAN, DISEBABKAN : - Ketidak tahuan penderita - Kurang perhatian pengusaha - Adanya perbedaan diffinisi - Perbedaan cara mengumpulkan data - Kurang dikenalnya tipe dermatoses

PENYEBAB :

sensitisasi

1. Faktor fisik: Panas, dingin. Lembab, angin, tekanan, gesekan, sinar dll

DERMATOSES

2. Bahan tumbuh-tumbuhan 3. Biologis: Hewan, bakteri, jamur, parasit, virus 4. Bahan kimia: or/an organik

iritasi

DERMATITIS

MACAM DERMATOSES

TUMOR ALLERGI IRITAN

DERMATITIS KONTAK ALLERGIS

PERANGSANG PRIMER

DERMATITIS KONTAK IRITAN

-RANGSANGAN KULIT -MELARUTKAN LEMAK, KERATIN -MENARIK AIR KULIT -OKSIDASI / REDUKSI

PERANGSANG PRIMER: BAHAN YG MENIMBULKAN DERMATOSES OLEH KERJANYA YG LANGSUNG PD KULIT NORMAL DI TEMPAT TERJADINYA KONTAK DLM JUMLAH DAN KEKUATAN YG CUKUP DAN WAKTU YG CUKUP

Absolut / Immidiate : sekali (basa kuat, asam kuat, logam berat) IRITAN Relatif / Kumulatif : Berkali-kali (air, sabun, detergent)

ALERGI

SENSITIZER PEMEKA

PEMEKA KULIT : BAHAN YG TIDAK USAH MENIMBULKAN PERUBAHAN KULIT PD WAKTU KONTAK I, TETAPI MENYEBABKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KHAS DI KULIT SETELAH 5 – 7 HARI SEJAK KONTAK I BAIK DI TEMPAT TSB ATAU DI TEMPAT LAIN FAKTOR PREDISPOSISI : 1. RAS

3. JENIS KELAMIN

5. KERINGAT

7. KEBERSIHAN

2. UMUR

4. MUSIM

6. DIET

8. ALERGI

PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN : -PENCEGAHAN > PENTING DR PENGOBATAN -PENGOBATAN SIMTOMATIS – MEMBANTU -PENGOBATAN UTAMA PINDAHKAN PENDERITA -PENCEGAHAN: KEBERSIHAN PRIBADI DAN LINGKUNGAN

PNEUMOKONIOSIS ADALAH PENYAKIT YG DISEBABKAN OLEH PENIMBUNAN DEBU DLM PARU (UNTUK DEBU PADA UMUMNYA). UNT DEBU-DEBU SPESIFIK NAMA SPESIFIK PULA • SILICOSIS

OLEH

DEBU Si02 BEBAS

• ASBESTOSIS

OLEH

DEBU ASBES

• BERRYLIOSIS

OLEH

DEBU Be

• SIDEROSIS

OLEH

DEBU Fe2O3

• STANOSIS

OLEH

DEBU TIMAH PUTIH (SnO2)

• BYSSINOSIS

OLEH

DEBU KAPAS

BESAR DEBU (MIKRON) 5 – 10 3–5 1–3 0,1 - 1 < 0,1

PENIMBUNAN DI SALURAN PERNAFASAN ATAS SALURAN PERNAFASAN TENGAH ALVEOLI SULIT / DI ALVEOLI GERAKAN BROWN

• INERTIA -- JALAN NAFAS BELOK MEKANISME PENIMBUNAN

• SEDIMENTASI • GERAKAN BROWN

NASIB DEBU TERGANTUNG TEMPAT : • DI BRONCHI / BRONCHIOLI: DIHALAU OLEH SILIA KELUAR, BATUK • DI ALVEOLI: YG LARUT AIR / KECIL MASUK KE SAL LIMPHE ATAU DIPAGOSITOSE. • TERTIMBUN

DIAGNOSA PNEUMOKONI OSIS

-GEJALA BATUK KERING,SESAK NAFAS, KELELAHAN UMUM, BB TURUN, BERDAHAK - SPT PADA PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA UMUMNYA, TERPENTING RIWAYAT PEKERJAAN DAN MENGETAHUI KONDISI LINGK. KERJANYA -DIAGNOSA PASTI --- BIOPSI

TERAPI : causal sulit/tak bisa, simtomatis dan pindah pekerjaan. Pencegahan:di sumber, transmisi, pekerjanya (APD)

SILICOSIS

• Penyebab silika bebas masuk paru, garam silikat tak menyebabkan silicosis. • Pada pekerjaan: perush. Penghasil batu bangunan, granit, keramik, pertambangan timah putih / besi / batu bara, proses gerinda, sandblasting. • Inkubasi: 2 – 4 th • Tingkatan : I. Ringan (silicosis sederhana) Gx: sesak nafas (dyspnoea) waktu kerja, batuk kering, KU pekerja masih baik, gejala paru minim ( yg tua emphysema), ggn kerja minim. II. Sedang Gx: sesak + batuk > jelas dari I, gejala klinis paru mulai nampak, dada kurang berkembang, perkusi pekak hampir seluruh paru, ggn kerja tinggi. III. Berat Gx: sesak sampai cacat total pada paru, hipertropi jantung kanan

GAMBARAN Ro SILICOSIS

Tingkat I: noduli < 2mm kadang sampai penuh di seluruh lapangan paru. Noduli tsb saling terpisah, noduli kadang tertutup bayangan gelap (emphysema). Tingkat II:noduli saling menyatu. Tingkat III: Terjadi konsulidasi (padat) ----- kelihatan bayangan memutih.

TEORI MEKANISME TERJADINYA SILICOSIS TEORI

ALASAN

1. MEKANIS

PERMUKAAN RUNCING DEBU à MERANGSANG TERJADINYA PENYAKIT

2. ELEKTROMAGNETIS

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS à FIBROSIS PARU

3. SILIKAT

SiO2 + AIR JAR PARU à SILIKAT MENYEBABKAN KELAINAN PARU

4. IMMUNOLOGIS

ANTIGEN DEBU + ZAT ANTI TUBUH à REAKSI DIPARU

TBC NYA DULU BARU SILICOSIS à DISEBUT SILICOTUBERCULOSIS PENYULIT: ADANYA TBC

SILICOSISNYA DULU BARU TBC à DISEBUT TUBERCULOSILICOSIS

DIAGNOSA : - PHOTO + KONDISI PEKERJAAN - Diagnosa pasti BIOPSI

PENCEGAHAN: - SUBSTITUSI - PENURUNAN KADAR DEBU DI UDARA - APD – MASKER - PEMERIKSAAN KESH. SEBELUM KERJA DAN BERKALA