KETERAMPILAN MENULIS DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA

Download dongeng adalah siswa mampu menulis dongeng dengan memenuhi unsur- unsur instrinsik dongeng. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keteram...

0 downloads 513 Views 2MB Size
KETERAMPILAN MENULIS DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

E JURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh

NUR AISYAH RAMBE NIM 100388201308

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014 vii

viii

ix

Keterampilan Menulis Dongeng Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 oleh Nur Aisyah Rambe Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. [email protected]. ABSTRAK Kata Kunci : Keterampilan Menulis, Dongeng Menulis dongeng merupakan salah satu pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia pada semester genap kelas VII pada satuan pendidikan sekolah menengah pertama. Indikator keberhasilan siswa pada pembelajaran menulis dongeng adalah siswa mampu menulis dongeng dengan memenuhi unsur-unsur instrinsik dongeng. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterampilan menulis siswa dalam menempatkan tokoh sesuai peran di dalam dongeng, mendeskripsikan keterampilan siswa dalam mengatur alur cerita, dan mendeskripsikan keterampilan menulis siswa dalam menggambarkan latar di dalam dongeng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterampilan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang tahun Pelajaran 2013-2014 pada aspek penokohan berkualifikasi cukup dengan nilai tingkat penguasaan rata-rata 72,78; pada aspek alur berkualifikasi sangat baik dengan tingkat penguasaan rata-rata 86.11; pada aspek latar berkualifikasi baik dengan tigkat penguasaan rata-rata 76,11. Secara keseluruhan penelitian ini mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis dongeng dengan menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang berkualifikasi baik dengan nilai rata-rata 77,59. Hipotesis penelitian ditolak. ABSTRACT Keyword : writting skill, story (fairy tale) Write a story is one of learning areas of study Indonesian in second semester clas VII junior High School. Indicator of student success in teaching student to write a story is able to write a story with perfect intrinsic elemant of a fairy tale. This research is to describe students writing skill in placing the coresponding figure in the role of fairy tale, to describe the student’s skill in a storyline set in fairy tale, and to describe the stident’s writting skill in describing the background in fairy tale. This research used a descriptive quantitative method. Source of data in this research is student’s paper. This research shown that student’s abilty in writting story used picture media in placing the coresponding figure in the role is enough with 72,78 average, student’s skill in storyline set is very good with 86,11 average, and student’s skill in describe story background is good with 76,11 x

average. As general this research describe that student’s writting skill using picture mediaa is good with average point 77,59. Hipotesys denied. 1.

Pendahuluan Salah satu keterampilan yang penting dalam belajar bahasa adalah keterampilan menulis. Melalui keterampilan menulis, siswa dapat mengkomunikasikan gagasan, penghayatan, dan pengalamannya ke dalam bentuk tulisan. Dengan penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Artinya, hubungan komunikasi yang terjadi tidak secara langsung. Penulis tidak langsung berhadapan dengan pembaca. Untuk menangkap informasi yang disampaikan penulis, pembaca harus membaca dan selanjutnya memahami teks atau wacana yang dituliskan. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui prosses latihan dan praktik yang teratur. Menulis adalah kemampuan seseorang mengungkapkan ide, fikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtun, enak dibaca, dan difahami oleh orang lain. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat (Tarigan, 2004:5). Berdasarkan refleksi awal peneliti di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Tanjungpinang selama menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diperoleh informasi bahwa prestasi belajar bahasa Indonesia siswa khususnya keterampilan menulis masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan hasil belajar bahasa Indonesia yang peneliti dapatkan selama menjalani PPL, peneliti mendapati nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk kemampuan menulis belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam menulis yaitu 70.00. Rendahnya keterampilan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang ini salah satunya disebabkan oleh metode pembelajaran yang cenderung didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan tidak adanya penggunaan media sebagai penunjang proses belajar mengajar. Penggunaan metode ceramah yang monoton pada pembelajaran menulis membuat siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk berlatih menulis. Padahal, yang terpenting pada pembelajaran menulis bukan hanya pemahaman terhadap teori menulis, tetapi bagaimana kemampuan siswa dalam menulis. Penggunaan media pembelajaran sebagai penunjang keberhasilan pengajaran mungkin sudah lama didengungkan oleh para pengajar yang ada di kota besar, namun tidak ditemukan dengan pengajar yang ada di SMP Negeri 11 Tanjungpinang. Salah satu faktor penghambat adalah kurangnya media penunjang pembelajaran. Media gambar adalah media yang umum dipakai. Media gambar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Arsyad, 2005:91). Penggunaan media gambar harus disesuaikan dengan topik xi

yang akan dibahas dalam pembelajaran sehingga penggunaannya akan lebih efektif dan dapat membantu siswa mencerna pelajaran dengan mudah. Kehadiran media pembelajaran secara tidak langsung akan merubah karakteristik pembelajaran yang mungkin akan meningkatkan prestasi belajar khususnya kemampuan menulis dongeng. Beberapa hal tersebut di ataslah yang melatarbelakangi peneliti untuk menulis penelitian dengan judul “Keterampilan Menulis Dongeng Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 20132014”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan menulis siswa dalam menempatkan tokoh di dalam dongeng, mendeskripsikan keterampilan siswa dalam mengatur kronologi alur dongeng, dan mendeskripsikan keterampilan siswa dalam menggambarkan latar dongeng. 2.

Metode penelitian Metode Deskriptif Kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan (Sugiyono, 2011:14). Dengan menggunakan metode deskriptif, secara jelas akan dideskripsikan tingkat keterampilan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014. Dalam penelitian ini, keterampilan menulis dongeng dinilai berdasarkan tiga unsur dongeng, yaitu: penokohan, alur, dan latar. Pemerolehan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut; Pengamatan. Tujuan pengamatan dilakukan yaitu untuk merekam aktivitas dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung; Memberikan Tes menulis dongeng. Siswa diberikan sebuah gambar dengan perintah menulis atau membuat dongeng berdasarkan gambar yang dilihat; Dokumentasi. Inventaris data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, notulen, agenda, serta foto selama penelitian..

3.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil menulis dongeng dengan menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 secara umum baik. Lebih dari 50% sampel mampu mengerjakan tugas menulis dongeng yang diberikan dengan baik. Secara terperinci, hasil penelitian mendapati bahwa keterampilan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 pada aspek penokohan memperoleh nilai rata-rata 2,89 termasuk dalam kualifikasi kurang baik, pada aspek alur memperoleh nilai rata-rata 3,44 termasuk dalam kualifikasi cukup baik, dan pada aspek latar memperoleh nilai rata-rata 3,13 termasuk dalam kualifikasi cukup baik. Dari penilaian masikng-masing aspek, peneliti mendapati bahwa tingkat penguasaan siswa dari masing-masing aspek sebagai berikut: 1. Aspek penokohan xii

memperoleh nilai rata-rata 72,78 berkualifikasi cukup; 2. Apek Alur memperoleh nilai rata-rata 86,11 berkulafikasi sangat baik; dan 3. Aspek latar memperoleh nilai rata-rata 76,11 berkualifikasi baik. 4.

Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil pengolahan data pada Bab V, dapat disimpulkan bahwa: (1) Keterampilan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 pada aspek penokohan berkualifikasi cukup dengan nilai tingkat penguasaan rata-rata 72,78. (2) Keterampilan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 pada aspek alur berkualifikasi sangat baik dengan nilai tingkat penguasaan rata-rata 86,11. (3) Keterampilan menulis dongeng menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 pada aspek latar berkualifikasi baik dengan nilai tingkat penguasaan rata-rata 76,11. (4) Secara keseluruhan keterampilan menulis dongeng dengan menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang berkualifikasi baik. Hal ini dapat dilihat melalui nilai tingkat penguasaan rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 adalah 77,59 berada pada kategori baik. (5) Dengan nilai penguasaan rata-rata keterampilan menulis dongeng dengan menggunakan media gambar siswa SMP Negeri 11 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 berkualifikasi baik, maka hipotesis penelitian ini ditolak. Keterampilan menulis dongeng dengan menggunakan media gambar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 belum maksimal. Oleh itu, peneliti menyarankan agar: (1) SMP Negeri 11 Tanjungpinang untuk lebih mengembangkan minat menulis siswa. Minat menulis merupakan hal dasar pembentukkan keterampilan menulis dongeng. Semakin siswa memiliki minat dalam menulis, maka akan memupuk kebiasaan menulis. Dengan kebiasaan menulis tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis dongeng. Hal di atas dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas menulis. (2) Untuk siswa yang tergolong dalam kualifikasi kurang agar dapat meningkatkan lagi keterampilan menulisnya, dengan cara banyak berlatih menuangkan ide dalam tulisan. Untuk peneliti lain, diharapkan dapat melanjutkan kajian ini dalam bentuk analisis dongeng dan atau peningkatan keterampilan menulis dongeng dengan menggunakan media lain. Hal ini berguna untuk menambah kajian dalam kemahiran menulis bahasa Indonesia.

5.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.. xiii

A. R, Syamsyudin, dkk. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: FBSS Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Danandjaya, James. 1984. Foklor Indonesia:Ilmu Gosip, Dongeng, dll. Jakarta: Grafik Press. Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis: Panduan Untuk Mahasiswa dan Calon Mahasiswa. Yogyakarta: Andi Offset. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Dididik dalam Pambelajaran Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. ________. 2003. Kurikulum 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas. ________. 2004. Pengembangan Media Materi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta. Depdiknas. Endaswara, Suwaardi. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: PT. Buku Seru. Helmi Hasan, dkk. 2003. Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar. Padang: UNP Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah. Kurniawan, Muhammad. 2006. Kemahiran Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Dhanidhan. Kridalaksana, Harimukti. 1984. Pengajaran Wacana. Jakarta: Gramedia. Maidar, G. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Nugriyantoro, B. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BEFE Yogyakarta. _____________. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. _____________. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC xiv

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Syafie’ie, Imam. 1988, Retorika dalam Menulis. Jakarta: P2LPTK Depdikbud. Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhandang, Kustadi. 2009. Retorika : Strategi, Teknik, dan Taktik Berpidato. Bandung : Nuansa. Suyono. 2009. Peribahasa Indonesia. Bandung : Angkasa Tarigan, Hendry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. _______. 1994. Berbahasa Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali Pers. Wiyanto, Asul. 2004. Keterampilan Menulis Paragraf. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

xv