KONFLIK DALAM CERPEN ANAK-ANAK MAJALAH BOBO DAN

Download KONFLIK DALAM CERPEN ANAK-ANAK MAJALAH BOBO DAN. IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI. Masyithah Maghfirah Rizam. (ST...

0 downloads 373 Views 608KB Size
KONFLIK DALAM CERPEN ANAK-ANAK MAJALAH BOBO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI

Masyithah Maghfirah Rizam (STAIN Pamekasan/ [email protected]) Abstract:

An important element in an event that involves a character is a conflict. The event without a conflict makes the story uninteresting. The problems that become the focus of this study are the conflict in children’s short story in Bobo Magazine and its implementation in appreciational learning of fictional prose. The conflicts in children’s short story in Bobo Magazine can be classified into internal and external conflicts. The results of conflict analysis in children short story in Bobo Magazine can be implemented in learning of literature to the students of Elementary School/Islamic Elementary School. Through understanding the various conflicts in children's stories, students can manage themselves. Students are able to learn from mistakes made by the actors there without doing the same mistakes. Key Terms: Conflict, Children’s Short Story, Learning, Appreciational Prose A. Pendahuluan

adalah cerita untuk dewasa dan bukan

Isi kandungan sastra anak-anak dibatasi

oleh

pengalaman

untuk anak-anak. Demikian juga cerita

dan

yang

mengandung

keputusasaan,

pengetahuan anak-anak, pengalaman

kepatahhatian,

dan pengetahuan yang dapat dijangkau

bernada sinis juga bukan sifat sastra

dan dipahami oleh anak-anak, sesuai

anak-anak.1

dengan dunia anak-anak, serta sesuai dengan

perkembangan

emosi

politik,

atau

yang

Sastra anak-anak dapat berkisah

dan

tentang apa saja, bahkan yang menurut

kejiwaannya. Sastra anak-anak adalah

ukuran

dewasa

tidak

sastra yang secara emosional psikologis

Misalnya, kisah binatang yang dapat

dapat ditanggapi dan dipahami oleh

berbicara, bertingkah laku, berpikir, dan

anak-anak. Pada umumnya berangkat

berperasaan

dari fakta yang konkret dan mudah

Imajinasi dan emosi anak-anak dapat

diimajinasikan. Cerita tentang nostalgia

menerima cerita semacam itu secara

layaknya

masuk

akal.

manusia.

yang melibatkan proses emosional yang 1 Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), hlm. 6-7.

ruwet dan dengan bahasa yang abstrak

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 237

wajar

dan

seharusnya

memang

begitulah

menurut

mengemukakan

jangkauan

berbagai

masalah

mengenai dirinya sendiri, orang lain, dan

pemahaman anak. Isi cerita anak-anak

dunia sekitarnya.

tidak harus yang baik-baik saja, seperti

Sastra anak-anak tidak harus

kisah anak yang rajin, suka membantu

berkisah tentang anak-anak, tentang

ibu, dan lain-lain. Anak-anak juga dapat

dunia

menerima cerita yang “tidak baik” seperti

peristiwa yang mesti melibatkan anak-

anak malas, anak pembohong, kucing

anak. Sastra anak-anak dapat berkisah

pemalas,

apa saja yang menyangkut kehidupan,

makan.

atau

binatang

Cerita

yang

yang

demikian

suka pun

baik

anak-anak,

kehidupan

tentang

berbagai

manusia,

binatang,

bukannya tanpa nilai moral dan anak-

tumbuhan, maupun kehidupan yang lain

anak pun akan mengidentifikasi diri

termasuk

secara sebaliknya.

Namun apa pun itu, kandungan cerita

Menurut

Huck

(1987),

sastra

makhluk

dari

dunia

lain.

yang dikisahkan mestilah berangkat dari

anak-anak menjanjikan sesuatu bagi

sudut

pembacanya yaitu nilai yang terkandung

kacamata anak-anak dalam memandang

di dalamnya. 2 Kedudukan sastra anak-

dan

anak

bagi

sesuatu itu haruslah berada dalam

karya

jangkauan pemahaman emosional dan

menjadi

perkembangan

penting

anak.

Sebuah

pandang

anak-anak,

memperlakukan

dengan penggunaan bahasa yang efektif

pikiran anak.3

akan membuahkan pengalaman estetik

Genre

sesuatu,

sastra

dan

anak-anak

bagi anak. Penggunaan bahasa yang

beragam.

imajinatif dapat menghasilkan responsi-

sebagai

responsi

emosional

kesastraan yang memiliki seperangkat

dimana anak akan merasakan dan

karakteristik umum. Adanya pembagian

menghayati peran tokoh dan konflik

genre

yang ditimbulkannya, juga membantu

memudahkan

mereka

penulisan) tentang sastra anak-anak.

intelektual

dan

menghayati

keindahan,

keajaiban, kelucuan, kesedihan, dan ketidakadilan.

suatu

sastra

dapat macam

dipahami atau

tipe

anak-anak

akan

pembicaraan

(dan

Berdasarkan genre sastra anak-

akan

anak, cerpen anak-anak Majalah Bobo

memikul

dalam penelitian berjudul “Konflik dalam

penderitaan dan mengambil resiko, juga

Cerpen Anak-anak Majalah Bobo dan

akan

memimpikan

Implementasinya dalam Pembelajaran

berbagai mimpi serta merenungkan dan

Apresiasi Prosa Fiksi” ini termasuk

merasakan

Anak-anak

Genre

dari

bagaimana

ditantang

untuk

genre sastra fiksi dengan sub genre cerpen. Masalah yang menjadi fokus

2

Novi Resmini, Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar, (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS, diakses 7 April 2012).

3

Nurgiyantoro, Sastra Anak, hlm.7-8.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 238

penelitian

ini

secara

yaitu

tokoh, alur cerita, latar, tema, moral,

bagaimanakah konflik dalam cerpen

sudut pandang, stile, dan nada. Fokus

anak-anak

penelitian ini yakni pada konflik dalam

Majalah

umum Bobo

dan

implementasinya dalam pembelajaran

pengembangan

apresiasi prosa fiksi? Secara khusus,

esensial dalam alur adalah peristiwa

masalah

1)

baik yang dilakukan oleh dan ditimpakan

bagaimanakah konflik internal dalam

kepada tokoh maupun yang bukan.

cerpen anak-anak Majalah Bobo? 2)

Berkat peristiwa yang dikisahkan secara

bagaimanakah konflik eksternal dalam

berurutan itu, alur cerita berkembang.

cerpen anak-anak Majalah Bobo? dan 3)

Namun,

bagaimanakah

dikisahkan

penelitian

yaitu,

implementasi

hasil

alur

berbagai

cerita.

Unsur

peristiwa

bukan

sekedar

yang

peristiwa

analisis konflik dalam cerpen anak-anak

demi peristiwa tanpa ketegangan, tanpa

Majalah

konflik, jika demikian halnya cerita pasti

Bobo

dalam

pembelajaran

apresiasi prosa fiksi?

tidak menarik.

Bentuk penulisan fiksi adalah

Penelitian ini diharapkan dapat

prosa. Artinya, karangan ditulis secara

mendeskripsikan konflik dalam cerpen

prosa, bentuk uraian dengan kalimat

anak-anak

relatif panjang, dan format penulisan

mengimplementasikannya

memenuhi halaman dari margin kiri ke

pembelajaran

kanan. Di samping ada narasi, fiksi juga

Konflik penting untuk dianalisis karena

menampilkan dialog yang ditampilkan

konflik

secara bergantian. Dilihat dari segi isi,

esensial dalam peristiwa. Konflik, pada

fiksi menampilkan cerita khayal yang

hakekatnya adalah motor penggerak

tidak menunjuk pada kebenaran faktual

alur

atau sejarah. Tokoh dan peristiwa yang

ketegangan dan hubungan sebab akibat,

dikisahkan memiliki kemungkinan untuk

yang kesemuanya menjadi semacam

ada dan terjadi di dunia nyata walau

“jaminan”

tidak pernah ada dan tidak terjadi.

menarik karena memiliki kadar suspense

Karena “kata kunci”-nya adalah fiksi,

yang

berbagai cerita fantasi, fiksi formula,

Suspense, rasa ingin tahu, mestilah

cerita realisme, fiksi sejarah, novel

tetap terjaga keberadaannya, itu artinya

biasa,

adalah mempertahankan konflik.

dan

cerita

pendek

dapat

dimasukkan dalam kategori ini.4

Majalah apresiasi

dipandang

yang

Bobo

bahwa

tinggi

dalam prosa

sebagai

menyebabkan

alur

terhadap

dan fiksi. unsur

munculnya

cerita

akan

anak-anak.

Majalah Bobo ini dipilih peneliti

Cerita fiksi anak itu terdiri dari

sebagai sumber data cerpen anak-anak

berbagai unsur. Unsur tersebut yakni

karena cerpen anak-anak dalam majalah anak-anak

4

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), hlm.238.

tersebut

sebagai

bacaan

tersebut

memenuhi

dianggap

anak-anak. kriteria

layak Layak sesuai

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 239

dengan pengalaman dan pengetahuan

karena

anak-anak,

dan

beserta solusi dalam cerpen anak-anak,

pengetahuan yang dapat dijangkau dan

anak-anak dapat memahami nilai-nilai

dipahami

pendidikan.

pengalaman oleh

anak-anak,

sesuai

dengan

memahami

Dengan

konflik

memahami

dengan dunia anak-anak, serta sesuai

berbagai konflik itu tidak menyenangkan,

dengan

perkembangan

kejiwaannya.

Majalah

emosi

dan

anak-anak diharapkan dapat mencegah

Bobo

juga

terjadinya

konflik.

Anak-anak

dapat

merupakan salah satu majalah anak-

belajar dari kesalahan-kesalahan yang

anak Indonesia yang tertua yakni terbit

diperbuat tokoh dalam cerpen anak-

sejak

Bertahannya

anak yang sudah dibacanya tanpa harus

Majalah Bobo hingga saat ini adalah

melakukan kesalahan yang sama. Jika

salah

anak-anak

14

April

satu

majalah

1973.

bukti ini

masih

oleh

diminatinya

konsumennya

penelitian

dimanfaatkan

dalam

cerpen

ini

yang

mirip atau sama seperti konflik dalam

khususnya anak-anak Indonesia. Hasil

menghadapi konflik

anak-anak,

maka

anak-anak

akan

dapat menyelesaikan konflik dengan

pembelajaran

solusi yang didapatkan dari cerpen

apresiasi prosa fiksi untuk siswa kelas V

anak-anak yang telah dibaca.

SD dengan kisaran usia 10-11 tahun atau berdasarkan klasifikasi tahapan

B. Pembahasan

usia anak-anak Huck dkk. adalah anak-

Konflik

pada

hakekatnya

anak pada tahap elementari akhir. Huck

merupakan merupakan sesuatu yang

dkk. mengklasifikasikan tahapan usia

tidak menyenangkan yang dialami dan

anak-anak

tahapan.

dirasakan tokoh. Konflik dapat muncul

Tahapan tersebut yakni, 1) sebelum

karena adanya pertentangan di antara

sekolah—masa pertumbuhan, usia 1-2

beberapa kepentingan yang berbeda,

tahun; 2) prasekolah dan taman kanak-

namun

kanak, usia 3, 4, dan 5 tahun; 3) masa

kemudian memunculkan pertentangan-

awal sekolah, usia 6 dan 7 tahun; 4)

pertentangan.

elementari tengah, usia 8—9 tahun; dan

mengalami

5) elementari akhir, usia 10,11,dan 12

perkembangan

tahun. Jadi, menurut pembagian Huck

perkembangan

dkk. tersebut, yang dapat dikategorikan

demikian, konflik mengandung unsur

sebagai anak-anak adalah usia 1 hingga

dramatik, dan dalam cerita fiksi aspek itu

12 tahun.

memegang

menjadi

lima

Penting

untuk

mengimplementasikan

hasil

juga

karena Jadi,

konflik

pula

konflik

pun

perkembangan, konflik alur

peran

cerita.

penting.

dan berarti Dengan

Artinya,

kehadirannya mutlak diperlukan.

analisis

Lukens

seperti

konflik dalam cerpen anak-anak dalam

Nurgiyantoro

pembelajaran

dalam cerita fiksi anak-anak, konflik

apresiasi

prosa

fiksi

mengemukakan

dikutip bahwa

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 240

dapat berupa atau terjadi antara: 1) seseorang

dengan

diri

sendiri,

seseorang

dengan

orang

Konflik

dalam

penelitian

ini

2)

diklasifikasikan menjadi konflik internal

3)

dan eksternal berdasarkan klasifikasi

seseorang dengan masyarakat, dan 4)

konflik Stanton. Terdapat jenis konflik

seseorang dengan alam. Dalam sebuah

yang termasuk dalam konflik internal

cerita fiksi mungkin saja ditemukan

dan eksternal yang didasarkan pada

beberapa jenis konflik sekaligus walau

klasifikasi konflik Lukens. Konflik antara

ada salah satu jenis yang terlihat lebih

seseorang dengan diri sendiri termasuk

dominan dan hal itu wajar saja.5

dalam konflik internal. Konflik antara

lain,

Menurut Stanton, konflik dapat

seseorang

dibedakan ke dalam dua kategori yakni

seseorang

konflik fisik dan konflik batin, konflik

seseorang dengan alam termasuk dalam

eksternal (external conflict) dan konflik

konflik eksternal.

internal

(internal

conflict).

konflik

seseorang dirinya, alam

yang

mungkin

Dengan

lain,

masyarakat,

dan

1. Konflik

terjadi

Internal

dalam

Cerpen

Anak-anak Majalah Bobo

antara luar

Konflik yang termasuk dalam

dengan lingkungan

konflik internal adalah konflik antara

dengan

mungkin

dengan

orang

Jones

menjelaskan bahwa konflik eksternal adalah

dengan

sesuatu

lingkungan

demikian,

konflik

di

manusia.

seseorang dengan diri sendiri. Dalam

eksternal

batin seseorang

biasa terjadi tarik-

dapat dibedakan ke dalam dua kategori,

menarik antara beberapa kepentingan

yaitu konflik fisik (physical conflict) dan

yang berseberangan yang sama-sama

konflik sosial (sosial conflict).6

menuntut untuk dipilih. Pilihan-pilihan yang

Konflik internal (konflik kejiwaan),

ada

itu

sama-sama

memiliki

di pihak lain, adalah konflik yang terjadi

konsekuensi menyenangkan dan tidak

dalam hati, jiwa seorang tokoh atau

menyenangkan dan karenanya tokoh

tokoh-tokoh

ia

menjadi kebingungan untuk menentukan

merupakan konflik yang dialami manusia

pilihan, maka terjadilah konflik. Dalam

dengan

hal ini boleh dikatakan seorang tokoh

dalam

dirinya

merupakan

cerita. sendiri.

permasalahan

Jadi, Ia

lebih

memiliki “dua hati”, hati melawan hati,

intern

gagasan melawan gagasan.

seorang manusia. Misalnya, hal itu pertentangan

Konflik antara seseorang dengan

antara dua keinginan, keyakinan, pilihan

diri sendiri dalam cerpen anak-anak

yang berbeda, harapan-harapan, atau

Majalah Bobo tampak pada kutipan

terjadi

akibat

adanya

cerpen anak-anak berjudul “Uang Saku

masalah-masalah lainnya.

Mingguan” 5

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi,

6

Ibid, hlm. 124.

karya

Kusuma

(2008)

berikut.

hlm.238.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 241

“Titi minta uang, ya, Ma,”… “Bukan untuk Titi kok, Ma,”…

konsekuensi kekecewaan mamanya. Titi berharap Vera tetap mendapatkan kado

“Minggu depan Vera kan ulang tahun. Jadi, Titi, Lisa, Nia, dan Mira sepakat untuk patungan, dan membelikan kado yang bagus,”…

dari hasil patungannya dengan teman lain.

memberikan

Titi menunduk. Bagaimana ia bisa memberitahu Mama, kalau uang sakunya sudah habis sejak kemarin? Padahal Mama sudah memberitahunya berulang-ulang agar…

Kutipan

Titi

yang

konflik

ketika

solusi

“Lalu apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?” “Mama mengajariku untuk menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, sebagian untuk keperluan mendesak, dan sisanya boleh kugunakan untuk jajan.” “… Mama juga mengajariku untuk mencatat uang yang kupakai dalam sebuah buku catatan kecil. Lalu tiap akhir minggu, angka itu akan kujumlah. Menurut Mama, itu berguna untuk mengetahui, apakah aku jajan terlalu banyak misalnya,” jelas Nia lagi.

saku sudah

menghabiskan uang saku mingguannya mengalami

menunjukkan

…. “Kamu tahu tidak kalau dulu aku pun pernah mengalami hal yang sama.”

konflik Titi dengan dirinya sendiri yang mingguannya.

tambahan.

…. Lalu ia menceritakan semua masalahnya pada Nia.

Kutipan tersebut menunjukkan uang

berikut

uang

…. ”Aku tidak lama kok, Ni. Cuma ingin memberitahu kalau aku tidak jadi patungan…”

Dengan hati gelisah, Titi berjalan ke rumah Nia.

mengatur

Titi

menolak

dihadapinya.

Dengan memberi uang mingguan, sebenarnya Mama berharap kalau Titi bisa mengatur uang itu hingga cukup untuk seminggu. Kalau mungkin, malah berlebih. Walaupun masih kelas enam, tapi Mama ingin Titi belajar dari sekarang. Tapi nyatanya? Jangankan untuk ditabung, cukup saja tidak.

dapat

Mama

yang didapat Titi terhadap konflik yang

Titi menunduk lagi. Ia tidak berani menatap Mama. Walaupun tidak marah, namun Titi tahu kalau Mama sangat kecewa padanya.

tidak

Sayangnya,

diajak

patungan membeli kado untuk ulang tahun temannya. Terjadi tarik-menarik

Titi memutuskan untuk tidak ikut

antara dua kepentingan yakni membeli

patungan

kado untuk Vera dan membuat mama

menceritakan

kecewa karena tahu Titi meminta uang

dihadapinya kepada Nia, temannya. Nia

disebabkan uang saku mingguannya

yang

telah dihabiskan. Tetapi, Titi akhirnya

mengalami

memilih untuk tetap meminta uang pada

menceritakan

mamanya

ditempuhnya

dengan

menanggung

membeli

kado

Vera

masalah

secara

kebetulan

masalah

dan yang

pernah

yang

sama

cara

yang

telah

untuk

memecahkan

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 242

tertutup kembali. Aku mengetukketuk pintu tetapi bis terus melaju.

permasalahan tersebut. Titi belajar dari solusi

Nia

menyelesaikan seperti

yang

telah

masalah

masalah

Titi.

berhasil

yang

Titi

Sejenak aku tertegun. Ini London bukan Jakarta. Bagaimana bila terjadi sesuatu dengan diriku? Ingin rasanya aku menangis. Namun tibatiba pesan Bunda terngiang di telingaku.Aku tidak boleh panic bila tersesat. Jika panic aku tidak dapat berpikir jernih. Berkali-kali aku menghela napas meredakan kecemasanku.

sama

kemudian

menerapkan cara tersebut dan ternyata juga berhasil. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut. Memang. Mama sangat senang mendengar niat Titi. Dan lebih gembira lagi ketika melihat Titi berhasil mengatur penggunaan uang sakunya.

Konflik

yang

dihadapi

…. Tak terasa air mataku menitik. Aku benar-benar cemas. Lunglai aku melangkah ke bangku terdekat….

Titi

tersebut berakhir dengan solusi yang diberikan Nia. Titi juga dapat membuat

Konflik dalam cerpen tersebut

mamanya sangat senang karena dia

yakni Aku yang melawan kepanikan dari

sudah

dirinya

dapat

mengatur

penggunaan

sendiri

karena

tersesat

di

uang sakunya. Ada hal yang menarik

London, kota yang tidak dikenalnya. Aku

dengan cara diperolehnya solusi untuk

berusaha tidak panik agar dapat berpikir

menyelesaikan konflik. Solusi tersebut

jernih seperti yang telah dipesankan

tidak didapatkan dengan perenungan

Bunda kepadanya. Dengan masuknya

mendalam namun dengan menceritakan

Bunda sebagai “pemberi pesan jangan

permasalahan kepada orang lain. Solusi

panik agar dapat berpikir jernih” di sini,

yang didapatkan diperoleh dari orang

dapat kita ketahui bahwa Aku (anak-

lain (dalam cerpen ini adalah teman

anak)

sebaya) yang memiliki permasalahan

mendalam

sama

permasalahannya. Tetapi, Aku di sini

dan

sudah

dapat

tidak

melakukan untuk

perenungan mengatasi

dapat dikatakan memiliki kemampuan

memecahkannya. Konflik antara seseorang dengan

untuk menerapkan pesan Bundanya itu.

diri sendiri dalam cerpen anak-anak

Aku sudah memiliki solusi sementara

Majalah Bobo juga tampak pada kutipan

terhadap konflik tersesat yakni jangan

cerpen

anak-anak

berjudul

Tersesat Jangan Panik”

“Jika

panik. Bahkan, Aku bisa melakukan

karya Utami

upaya mencari polisi dan berencana menelepon.

(2008) berikut.

Sayangnya

subkonflik

berikutnya muncul yakni tidak ada polisi Begitu bis berhenti aku bergegas keluar. Setelah turun baru aku sadar bahwa Ayah dan Bunda masih berada dalam bis. Sret… pintu bisa

dan tidak ada uang untuk menelepon sehingga Aku hampir putus asa. Aku

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 243

tidak kuasa menahan tangis da akhirnya

Aku masih dapat mencari jalan keluar.

mencari bangku untuk duduk karena

Sayangnya, tidak diutarakan usia Aku

tubuhnya terasa lunglai.

dalam cerpen ini. Tetapi pada gambar

Sikap

Aku

dalam

penerapan

ilustrasi cerpen, Aku memakai baju putih

pesan Bundanya ini beberapa langkah

merah

lebih maju daripada duduk diam dan

merupakan siswa SD. Menurut Peneliti,

menangis.

dapat

kemungkinan Aku berada pada tahapan

pun

elementari akhir atau 5—6 SD atau pada

Oleh

disimpulkan

karena

bahwa

itu,

anak-anak

dapat menerapkan tindakan logis ketika

yang

menjadi

tanda

Aku

kisaran usia 10—12 tahun.

mereka mengalami masalah yang rumit

Hampir sama dengan cerpen

seperti tersesat di tempat yang baru

sebelumnya, cerpen ini pun mencari

atau tidak dikenal sama sekali. Solusi

jalan keluar berupa tokoh menceritakan

dalam cerpen tersebut yakni bertemunya

permasalahan

Aku dengan seorang ibu. Seperti solusi

Dengan diantarnya Aku oleh Rebecca

pada

ke

cerpen

yang

telah

dikutip

hotel

kepada

Phoenix

orang

tempat

dia

dan

konflik

pun

sebelumnya. Pada cerpen ini pun, anak

keluarganya

mengutarakan

selesai. Konflik utama maupun dua

kepada

orang

permasalahannya lain

untuk

meminta

subkonflik

menginap,

lain.

yang

muncul

setelahnya

bantuan. Tetapi, pada cerpen ini, Aku

berjalan cepat dan segera menemukan

sudah

penyelesaian. Hal yang tidak terjadi

melakukan

upaya

untuk

menyelesaikan konfliknya sendiri dan

adalah

ketika mengalami kebuntuan barulah

memberikan

orang

menemukan seseorang yang terlihat

lain

dihadirkan

untuk

menyelesaikan konflik yang dialami Aku.

baik

Ibu

untuk

diketahui

bahwa

cerpen

anak-anak

disegerakan

tolong,

dan

Majalah

Bobo

penyelesaiannya.

Anak-

anak tidak dibiarkan mengalami terlalu banyak konflik. Maksimal konflik utama dan dua subkonflik seperti dalam cerpen ini. Hasil analisis ini sesuai dengan

tersebut di

tidak

dapat disimpulkan bahwa, konflik dalam

teori dapat

dimintai

Aku

lebih lama untuk usai. Oleh karena itu,

Aku lega. Ibu itu bernama Rebecca. Ia ramah sekali. Aku tanyakan letak hotel Phoenix. Aku ceritakan kejadian yang menimpaku. Di luar dugaan ia mau mengantarku ke hotel. Aku menangis memeluknya saking bahagia. Tiba di hotel, Ayah dan Bunda berada di lobi sedang ditanyai polisi. Begitu melihat aku, Bunda menangis memelukku….

kutipan

bantuan,

menolak

sebagainya, sehingga konflik berjalan

“Excuse me. May I sit here?”

Berdasarkan

Rebecca

dalam

Piaget

tentang

tahapan

perkembangan

anak.

Piaget

mengemukakan bahwa perkembangan

keadaan ditimpa dua subkonflik pun,

inteletual

(kognitif)

anak

merupakan

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 244

interaksi

dengan

kematangan melewati

lingkungan

dan

Semua

anak

intelektual

dalam

anak.

tahapan

2.1 Konflik antara Seseorang dengan

proses sama walau tidak harus dalam

Orang Lain

umur yang sama. Tiap tahapan yang

Konflik yang terjadi di antara

lebih awal kemudian tergabung dalam

tokoh-tokoh cerita dapat digolongkan

tahapan

struktur

sebagai konflik eksternal, konflik antara

berpikir baru yang sedang berada pada

seseorang dengan orang lain di luar diri

tahap perkembangan. Jadi, tiap tahapan

sendiri.

kognitif kemudian merupakan kumulasi

eksternal juga mencakup konflik yang

gabungan

lebih dari itu. Konflik ini lazimnya terjadi

berikutnya

sebelumnya.

sebagai

dari

tahapan-tahapan

7

di

Walau

antara

demikian,

tokoh

konflik

protagonis

dan

Aku dalam cerpen “JanganTakut

antagonis, namun juga dapat terjadi di

Jika Panik” tersebut termasuk dalam

antara sesama tokoh protagonis dan

tahapan ketiga menurut Piaget yakni

antagonis. Konflik yang terjadi antara

tahap operasional konkret (the concret

tokoh protagonis dan antagonis mesti

operational, 7—11 tahun). Pada tahap

menyangkut hal-hal yang lebih prinsipal

ini anak dapat memahami logika secara

yang

stabil. Salah satu cirinya, anak mulai

pengembangan

dapat

dan

fungsional. Sebaliknya, konflik di antara

memecahkan masalah sederhana, ada

kawan lazimnya menyangkut hal-hal

kecenderungan

yang lebih kecil, sekedar beda pendapat

berpikir

sebagaimana

argumentasi memperoleh

yang

ide-ide

dilakukan

oleh

dalam

tentang

sesuatu

kaitannya alur

saja

mesti

dan

dengan lebih

bukan

dewasa, namun belum dapat berpikir

merupakan perbedaan prinsipal. Jika

tentang sesuatu yang abstrak karena

perbedaan

jalan berpikirnya masih terbatas pada

prinsipal, salah satu pihak akan berubah

situasi yang konkret.

fungsi menjadi tokoh antagonis. 8Konflik

antarkawan

itu

menjadi

antara seseorang dengan orang lain 2. Konflik Eksternal dalam Cerpen

dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo

Anak-anak Majalah Bobo

tampak pada kutipan cerpen anak-anak berjudul “Hobi Nuni” karya Patappa

Konflik yang termasuk dalam konflik eksternal yakni konflik antara seseorang seseorang

dengan dengan

orang masyarakat,

(2008) berikut.

lain, Namanya Nuni. Kecil, mungil, manis, berkacamata, dan tidak nakal. Aku tak begitu menyukainya anak itu. Meskipun tak ada alasan

dan

seseorang dengan alam. Konflik-konflik tersebut diuraikan sebagai berikut.

8 7

Nurgiyantoro, Sastra Anak, hlm. 56.

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi,

hlm.240.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 245

untuk membencinya. Hanya saja, sikapnya yang terlalu pendiam membuatku merasa kaku di kelasku yang baru. …. Aku sudah mencoba menyapa dan berkenalan dengannya. Tapi setelah mengenalkan nama kami masing-masing, Nuni kembali diam seperti patung tak bergerak setiap hari.

berusaha memahami sikap pendiam

Sebal.

mengambil buku hijau Nuni dapat dilihat

Nuni dan justru memusuhinya. Dea berusaha mengambil buku hijau Nuni dan perbuatan itu melukai perasaan Nuni. Dea melakukan perbuatan tercela dengan mengambil barang yang bukan miliknya.

Fitu menepuk lenganku. “Jangan Dea. Kamu akan menyakitinya. Kamu enggak kasihan pada temanmu sendiri?”

Sesaat kemudian aku sudah terkikik-kikik geli sendiri. Bayangkan! Ternyata Nuni menulis puisi di dalam bukunya. Wah puisinya sangat aneh. Kata-katanya berlebihan. Teman-teman yang melihatku tertawa, menghampiri karena ingin tahu.

Konflik yang terjadi dalam cerpen antara Dea

Sesaat kemudian, buku itu sudah berpindah-pindah tangan. Mereka semua menertawakan isi puisi Nuni….

dengan temannya Nuni. Nuni, teman Dea

adalah

yang

Haaa?

“Dia bukan temanku. Dia tidak mau berteman denganku.”

sebangku

Dea

Pada jam istirahat kedua, saat Nuni membantu membawakan buku-buku tugas kami ke kantor guru, aku secepatnya menyambar buku hijaunya. Tadi kulihat ia meletakkannya di laci meja. Kubuka dan kubaca…

“Hobi Nuni yang suka membawa buku hijaunya. Aku ingin cari tahu apa yang ditulisnya.”

adalah konflik

buruk

pada kutipan berikut.

“Aku sering melihatnya menulis sendirian di buku tulisnya yang berwarna hijau itu. Anak yang aneh,” kataku lagi.

tersebut

Perilaku

anak

yang

pendiam sehingga tidak disukai oleh Dea. Dea menganggap Nuni tidak ingin

Kutipan tersebut menunjukkan

berteman dengannya. Menurutnya hobi buku

aksi Dea yakni mengambil buku hijau

berwarna hijau dan membawa bukunya

Nuni dan membacanya tanpa izin. Dea

kemana-mana

bahkan

Nuni

yang

suka

menulis

membuat

di

Nuni

aneh.

membiarkan

Pertentangan kedua tokoh dalam cerpen

sekelasnya

ini terjadi karena sikap Nuni yang

menertawakan puisi yang ditulis Nuni.

cenderung

Dea

introvert

berkebalikan

turut

teman-teman

menganggap

membaca puisi

Nuni

dan aneh

dengan sikap Dea yang lebih ekstrovert.

seperti orang yang menulisnya dan kata-

Konflik tersebut merupakan konflik yang

katanya berlebihan. Dea tidak merasa

prinsipal

Dea

bersalah meski hal yang dilakukannya

merupakan tokoh antagonis, dia tidak

adalah hal yang buruk sampai akhirnya

dan

fungsional.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 246

teman-temannya menyadari bahwa puisi

menilai negatif atau berprasangka buruk

Nuni adalah puisi yang pernah dimuat di

terhadap seseorang sebelum benar-

majalah anak-anak, koran untuk rubrik

benar

anak-anak,

penilaian negatif dan prasangka buruk

dan

pernah

dibacakan

teman dalam lomba puisi.

itu

mengenalnya ternyata

salah

karena hanya

jika akan

mempermalukan diri sendiri seperti yang dialami Dea. Seseorang yang pendiam

Tiba-tiba, keriuhan itu berhenti. Kulihat mereka mengamati satu demi satu halaman buku hijau Nuni.

bukan berarti orang tersebut tanpa prestasi, dicontohkan

“Lihat nih, Dea. Ini kan puisi-puisi yang pernah dimuat di majalah anak-anak,”…. “Dan ini juga, puisi yang pernah dimuat di koran untuk rubrik anak-anak. Dan yang ini adalah puisi yang dibacakan Dila saat mewakili sekolah kita dalam lomba puisi.”

dalam oleh

cerpen Nuni,

tersebut meskipun

tergolong pada kepribadian introvert, Nuni mampu menuliskan gagasan yang tidak dapat diungkapnya secara lisan. Konflik antara seseorang dengan orang lain dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo juga dapat dilihat pada

Akhirnya semua menjadi jelas. Hobi Nuni tidak aneh, tapi sangat hebat. Nuni adalah penulis puisi cilik yang sudah banyak prestasinya. Aku malu sekali karena menganggap hobi Nuni aneh.

kutipan cerpen anak-anak berjudul “Dia Temanku” karya Herlina (2008) berikut. Shela keluar kelas dengan langkah tergesa-gesa dan hati yang dongkol. Sempat dilihatnya, Kelik yang tertawa-tawa nyengir…. Kelik adalah anak laki-laki yang dikenal paling bandel di kelas. Hampir setiap hari ada saja ulahnya yang membuat perempuan di kelas menjerit. Bahkan ada yang sampai menangis ketakutan karena ulahnya. Menakutnakuti dengan mainan karet, atau mengejek sampai yang diejek menangis….

…. Aku merasa sangat bersalah. Ini saatnya untuk meminta maaf pada Nuni. Mungkin dia akan marah sekali. Tapi aku yakin, Nuni yang hobi menulis puisi, pasti memiliki hati sangat halus dan bisa memaafkan aku.

Konflik selesai karena temanteman Dea mengenali puisi Nuni yang

Shela pun tak lepas dari ulah usil dan ejekan Kelik. Kelik selalu memanggil Shela dengan sebutan Bule Jawa. Kadang-kadang juga mengejek dengan sebutan Kuda Nil, Kuda Laut, pokoknya seenaknya dia menyebut.

ternyata sudah sering dipublikasikan dan diakui kualitasnya oleh majalah dan koran. tersebut

Penyelesaian yakni

Dea

dalam

cerita

meminta

maaf

kepada Nuni karena menyadari bahwa anggapannya terhadap Nuni selama ini

Pagi ini Shela berangkat ke sekolah dengan malas. Terbayang keusilankeusilan Kelik selama ini. Apalagi sekarang dia harus duduk

salah. Konflik antara Dea dan Nuni memberikan

nilai

moral

terhadap

pembaca (anak-anak) agar tidak mudah OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 247

sebangku! Uuh, bisa-bisa dia jadi korban seharian penuh.

Teman-temanmu di menyenangkan enggak?

Konflik dalam kutipan tersebut terjadi antara Shela dengan Kelik, teman

Semoga Shela betah di sana dan tidak melupakan teman-teman di Semarang.

sebangkunya. Shela terganggu dengan

Dari Kelik-Semarang

Kelik

yang

suka

berulah.

Saking

terganggunya, Shela malas berangkat sekolah

karena

keusilan

kelik

Surat

terbayang-bayang

dan

Bandung

khawatir

Kelik

tersebut

menunjukkan bahwa anak yang “nakal”

akan

pun

memiliki

kepedulian

terhadap

diganggu Kelik seharian penuh. Selama

temannya, bahkan tetap menganggap

ini Shela sudah sering diejek Bule Jawa,

teman meskipun tidak lagi berada di

Kuda Nil, dan Kuda Laut. Perilaku buruk

sekolah

Kelik dalam cerpen ini menunjukkan

menyadari bahwa Kelik yang selama ini

perannya sebagai tokoh antagonis yang

menjadi

bertentangan dengan protagonis yakni

mengirimi

Shela. Perbedaan yang bersifat prinsipal

memerhatikan

yakni

menganggapnya teman meskipun Shela

perbedaan

keduanya terjadi

kepribadian

menjadikan

berperan

pengembangan

antara

konflik

yang

fungsional cerita.

musuhnya

justru

dalam

sama.

surat.

Shela

pun

justru

ingat

Artinya

Kelik

Shela

dan

memusuhinya.

penyelesaian dari

Melalui

cerpen tersebut,

Bahkan

adanya perubahan perilaku dari anak

sampai hari terakhir Shela sekolah di

nakal menjadi anak yang memerhatikan

sekolah

teman menjadi pelajaran berharga bagi

itu,

alur

yang

Kelik

terus

saja

mengganggunya.

pembaca

Namun, hal yang mengejutkan

menghakimi

untuk

tidak

seseorang

mudah

sepenuhnya.

ditunjukkan pula dalam cerpen tersebut.

Meskipun

Perbedaan perilaku Kelik yang nakal

menunjukkan seseorang layak disebut

menjadi memerdulikan Shela meskipun

berperilaku buruk namun selalu ada

Shela

ke

kemungkinan seseorang itu memiliki sisi

Bandung tampak pada surat Kelik untuk

lain yang baik. Dengan memerhatikan

Shela yang berisi harapan-harapannya

kemungkinan-kemungkinan

agar Shela nyaman di Bandung. Surat

anak-anak dapat belajar untuk tidak

Kelik yang menunjukkan “sisi lain” dari

mudah bermusuhan agar tidak salah

anak

berprasangka terhadap orang lain.

sudah

yang

pindah

nakal

sekolah

ditunjukkan

oleh

kutipan berikut.

banyak

Berdasarkan

bukti-bukti

analisis

yang

tersebut,

cerpen-

cerpen tersebut, dapat diketahui bahwa konflik antara seseorang dengan orang

Apa kabar Shela?

lain dalam cerpen anak-anak Majalah OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 248

Bobo merupakan konflik yang terjadi

tingkah laku anak yang baik, anak

antara tokoh protagonis dan antagonis

mengonfirmasikan gambaran stereotip

dan menyangkut hal-hal yang lebih

dari tingkah laku orang pada umumnya.

prinsipal yang dalam kaitannya dengan

Tingkah laku yang baik adalah timgkah

pengembangan

laku

alur

mesti

lebih

fungsional. Anak-anak dalam cerpen

yang

mendapat

persetujuan,

demikian pula yang sebaliknya.

tersebut sudah mengalami konflik yang

Menurut

Kohlberg,

walau

tidak menyangkut hal-hal kecil saja.

seorang anak sedang berada dalam

Seperti halnya yang dialami oleh Dea,

satu

anak ini melakukan tindakan-tindakan

tertentu,

tercela yang merugikan orang lain (Nuni)

berbeda

demi kepuasaanya sendiri namun dapat

mengoperasikan tahap yang lain. Oleh

meminta maaf dengan mudah. Demikian

karena

pula dengan yang dilakukan oleh Kelik

seorang anak seperti Dea yang dapat

yang selalu mengganggu Sheila namun

melakukan perbuatan tercela karena

tidak malu mengirimkan surat pada

merasa terganggu oleh sikap pendiam

Sheila dan menanyakan kabarnya.

Nuni kemudian meminta maaf dengan

Dapat dilihat berdasarkan hasil analisis

respon

anak-anak

tahap

begitu

terhadap

perkembangan

dalam

kesempatan

mungkin itu,

moral

saja

sangatlah

mudahnya

yang ia

wajar

setelah

ketika

pemikiran

buruknya tentang Nuni terbantahkan.

konflik yang terjadi dengan orang lain.

Berdasarkan

Anak-anak dalam cerpen tersebut yakni

intelektual

Sheila misalnya, karena diganggu Kelik

dalam cerpen Majalah Bobo berada

maka Sheila memusuhi Kelik. Hal ini

pada

sesuai

Kohlberg

menuju operasional formal sebagian.

bahwasanya perkembangan moral anak

Seorang anak yang berada pada tahap

dapat diklasifikasikan ke dalam enam

operasional konkret akan berada dan

tahapan. Dalam analisis konflik eksternal

terbatas pada tahap 1 dan 2 dalam

antara seseorang dengan orang lain

perkembangan moralnya dan seorang

dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo

anak

ini, perkembangan moral anak berada

operasional

pada tahap 2 dan 3.

berada dan terbatas pada tahap 3 dan 4.

dengan

Pada dipandang

pendapat

tahap dalam

2,

teori

Piaget,

tahapan

yang

perkembangan tokoh

anak-anak

operasional

berada formal

konkret

pada

tahap

sebagian

akan

hubungan pemahaman

2.2 Konflik antara Seseorang dengan

marketplace daripada loyalitas, keadilan,

Masyarakat

atau rasa terima kasih. Anak berprinsip

Konflik jenis ini juga tergolong

bahwa “jika Anda mencubit saya, saya

konflik eksternal yang terjadi antara

pun akan mencubit Anda”. Pada tahap

seseorang

3, berorientasi pada anak baik, pada

dirinya. Istilah masyarakat antara lain

dengan

sesuatu

di

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 249

luar

adalah

kehidupan

masyarakat

yang

Lunglai aku melangkah ke bangku terdekat. Seorang ibu duduk asyik membaca di situ.

sosio-budaya

memiliki

berbagai

sistem dan konvensi yang berbeda

“Excuse me. May I sit here?” ujarku terbata-bata. Terus terang saja bahasa Inggrisku masih belepotan….

antara masyarakat yang satu dengan yang

lain.

Perbedaan

menimbulkan seseorang, masuk

konflik misalnya

ke

yang

dalam

diri

jika

seseorang

“Sure,”….

suatu

sistem

berbeda

dengan

Konflik tersebut antara tokoh Aku

masyarakatnya sendiri. Hal itu akan

yang berasal dari Indonesia dengan

menyebabkan

lingkungan sosial barunya yakni London.

masyarakat

dalam

itulah

yang

terjadinya

perbenturan

budaya atau culture shock. Dalam cerita

Aku

fiksi

model

menjejakkan kaki di London dalam

kehidupan, konflik dengan masyarakat

rangka berlibur dengan kedua orang

tentunya dapat menyebabkan seseorang

tuanya ternyata terpisah dari kedua

merasa terpencil, terkucil, dan berbagai

orang tuanya dan tersesat di London,

perasaan

yang

kota yang tidak dikenalnya dengan baik.

menyebabkan orang lebih suka menutup

Dia berusaha tenang, tapi sub konflik

yang

menampilkan

tidak

nyaman

lain

9

diri dari pergaulan.

yang

baru

beberapa

hari

lainnya muncul, tidak ada polisi yang

Konflik antara seseorang dengan

bisa di mintai pertolongan dan tak ada

masyarakat dalam cerpen anak-anak

uang sedikit pun untuk menelepon.

Majalah Bobo tampak pada kutipan

Bahkan ketika dia bertemu dengan

“Jika

seorang ibu yang membaca koran dia

cerpen

anak-anak

berjudul

Tersesat Jangan Panik” karya Utami

mengalami

(2008) berikut.

bahasa Inggris.

menggunakan

Pertemuan Aku dengan seorang

Sejenak aku tertegun. Ini London bukan Jakarta. Bagaimana bila terjadi sesuatu dengan diriku? Ingin rasanya aku menangis…. Aku tidak boleh panik bila tersesat…. Aku harus kembali ke hotel. Tapi bagaimana caranya? ….

ibu yang ramah bernama Rebecca menjadi

penyelesaian

konflik

yang

dialami Aku. Hal itu ditunjukkan oleh kutipan berikut. Aku lega. Ibu itu bernama Rebecca. Ia ramah sekali. Aku tanyakan letak hotel Phoenix. Aku ceritakan kejadian yang menimpaku. Di luar dugaan ia mau mengantarku ke hotel. Aku menangis memeluknya saking bahagia. Tiba di hotel, Ayah dan Bunda berada di lobi sedang ditanyai polisi. Begitu melihat aku, Bunda menangis memelukku….

Kuamati sekitarku tidak ada polisi…. …. Kulihat telepon umum…. Kuraba saku bajuku. Tidak ada uang sedikitpun….

9

kesulitan

Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi,

hlm.241.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 250

Teman-teman, setelah membaca pengalamanku ini jangan takut berlibur ke luar negeri. Yang penting jangan panik jika tersesat. Catat alamat dan nomor telepon hotel tempat menginap. Bawa selalu mata uang negara setempat ke mana pun kita pergi. Yang tidak kalah penting, belajar bahasa Inggris mulai sekarang. Jadi jika tersesat kita dapat meminta informasi dengan mudah. Tidak belepotan seperti aku berbicara dengan Rebecca.

internasional

dapat

seseorang

di

dapat

diketahui

kutipan

bahwa

lain

untuk

Hasil analisis konflik yang terjadi antara seseorang dengan masyarakat ini sesuai

dengan

teori

perkembangan

intelektual Piaget. Menurut Piaget, pada tahap operasional konkret, anak mulai memahami logika secara stabil. Adanya dari

pola

berpikir

egosentris manjadi lebih mudah untuk

tersebut

Aku

negara

mendapatkan informasi.

perkembangan Berdasarkan

memudahkan

mengidentifikasikan

dapat

sesuatu

dengan

berkumpul kembali dengan kedua orang

sudut pandang yang berbeda. Anak

tuanya berkat pertolongan Rebecca. Aku

mulai dapat berpikir argumentatif dan

yang tidak lancar menggunakan bahasa

memecahkan masalah sederhana, ada

Inggris

kecenderungan

dapat

mengungkapkan

memperoleh

permasalahan yang dialaminya kepada

sebagaimana

Rebecca

dapat

dewasa, namun belum dapat berpikir

memberikan pemecahan masalah yakni

tentang sesuatu yang abstrak karena

mengantar

jalan berpikirnya masih terbatas pada

sehingga ke

ibu

hotel

itu tempat

Aku

yang

ide-ide

dilakukan

oleh

situasi yang konkret.

menginap agar dapat berkumpul dengan

Konflik antara seseorang dengan

kedua orang tuanya lagi.

masyarakat yang dialami Aku dalam

Pada penutup cerpen tersebut, secara lugas Aku memberikan pesan-

cerpen

pesan kepada pembaca (anak-anak)

tersebut terjadi karena dia tersesat di

yang

jika

lingkungan sosial baru, London, yang

mengalami masalah yang sama yakni

belum dikenalnya dengan baik. Dia

tersesat agar tidak panik. Anak-anak

hanya berlibur beberapa hari ke London

yang akan berlibur ke luar negeri tidak

dan

usah takut karena mengetahui Aku

bahasa juga menjadi subkonflik ketika

pernah tersesat di negeri orang. Justru

dia

harus belajar dari konflik yang menimpa

seorang ibu. Akan tetapi, Aku dalam

Aku dengan mempersiapkan hal-hal

tokoh tersebut dapat mengatasi kendala

yang memungkinkan seperti membawa

bahasa

mata uang negara setempat ke mana

kemampuannya yang masih terbatas.

pun pergi dan tentu saja belajar bahasa

Ketika konflik dan subkonflik-subkonflik

Inggris.

Dengan

bahasa

terjadi, Aku dapat memikirkan ide-ide

Inggris

yang

bahasa

seperti yang dipikirkan orang dewasa,

disebutnya

teman-teman

menguasai merupakan

anak-anak

tersesat ingin

Majalah

seorang

meminta

tersebut

diri. tolong

Bobo

Kendala kepada

dengan

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 251

mencari

polisi

untuk

bantuan,

mencoba

…. Melalui celah itu Kania bisa masuk ke lemari dinding di kamar Vanya.

mendapatkan

menelepon,

dan

meminta tolong kepada ibu-ibu yang dimintai

Kania mengintip apa yang sedang dilakukan saudara kembarnya….

2.3 Konflik antara Seseorang dengan

Kania menjulurkan tangannya dan menggaruk pintu lemari dinding Vanya.

dilihatnya

baik

dan

dapat

pertolongan.

Alam

Sreeettt… Sreeettt… Sreeettt…

Alam haruslah dipahami dalam

…. Kania semakin bernafsu menakut-nakutin Vanya….

pengertian yang lebih luas yang meliputi berbagai kondisi lingkungan kehidupan

Taakkk… Taaakk… Taaaakk…

termasuk di dalamnya flora dan fauna. Kondisi alam yang menyebabkan konflik

Vanya bangkit dengan segera. “Dasar tikus nakal!” geramnya sambil mengarahkan kakinya ke lemari dinding dengan jurus karate. Sebelum Vanya membuka pintu lemari dinding itu, Kania menyelusup kembali ke kamarnya.

dapat dikelompokkan ke dalam apa yang disebut antagonistic force, yang tingkatan

intensitasnya

sederhana

dan

mulai

keseharian

dari

sampai

tergolong serius dan dramatik. Konflikkonflik kecil yang terjadi antara seorang

“Kania, lemari dindingmu ada tikusnya enggak?” Tanya Vanya, tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar Kania.

bocah dengan binatang peliharaannya banyak

dijumpai

dalam

keseharian.

Secara umum terlihat bahwa anak-anak menyukai binatang-binatang jinak dan

Konflik

utama

dalam

cerpen

tetumbuhan bunga-bungaan, dan itu

tersebut yaitu konflik antara seseorang

dapat

dengan orang lain. Konflik antara Kania

memunculkan

hal-hal

yang

menyenangkan dan sekaligus konflik.

10

dengan kembarannya, Vanya. Kania

Konflik antara seseorang dengan

yang usil dan suka menakut-nakuti

alam dalam cerpen anak-anak Majalah

Vanya

Bobo

pada

“tikus”

untuk

bulan

Januari

menakut-nakutin Vanya. Hal itu menjadi

tidak

tampak

sub konflik, Vanya yang tidak menyukai

sebagai konflik utama namun hanya sub

binatang pengerat itu jelas terganggu

konflik. Sub konflik tersebut tampak

dan menendang lemari dinding dengan

pada kutipan cerpen anak-anak berjudul

geram, disangkanya ada tikus dalam

“Lemari Dinding” karya Gurnandy (2008)

lemari itu. Saking kesalnya, dia bertanya

berikut.

pada

sampai

periode

menggunakan

Maret

2008

Kania,

mengalami

kembarannya, permasalahan

apakah serupa.

Tujuannya untuk memecahkan masalah 10

tersebut bersama.

Ibid, hlm.242.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 252

Kutipan berikutnya menunjukkan bahwa

konflik

tersebut

Vanya

adalah

dengan

subkonflik

bahwa perilaku usilnya yakni menakut-

tikus

nakuti Vanya merupakan perilaku yang

yang

buruk dan tidak boleh diulangi agar dia

mendukung konflik utama.

tidak diberi balasan serupa seperti yang meletakkan

Konflik antara seseorang dengan alam memang tidak mudah ditemukan dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo. Tampaknya, cerpen yang dipilih untuk majalah ini lebih berkisar pada konflik antara seseorang dengan diri sendiri dan Konflik

“Dari kamar Vanya,”…

seseorang dengan orang lain. antara

seseorang

dengan

masyarakat pun tidak mudah ditemukan

Vanya tampak kaget. “Wah siapa yang taruh di kamarku, ya? Memang sih kemarin kudengar ada tikus di lemari dindingku. Tapi karena kita enggak punya perangkap tikus, jadi ya kubiarkan saja.”

namun relatif lebih banyak dibandingkan

Kania melongo. Jadi, siapakah yang menaruh perangkap tikus itu di sana? Jangan-jangan… Tiba-tiba bulu kuduk Kania merinding. Dalam hati ia kapok menakut-nakuti orang lain.

yang lebih luas yang meliputi berbagai

Solusi

untuk

gangguan

konflik antara seseorang dengan alam. Seperti yang telah dikemukakan pada uraian dalam bahasan ini, alam haruslah dipahami dalam pengertian kondisi lingkungan kehidupan termasuk di dalamnya flora dan fauna. Akan tetapi, dari beberapa cerpen yang telah peneliti

Tetapi,

perangkap

“yang

tikus

subkonflik. Tampaknya, hal ini terjadi

menjadi

karena Majalah Bobo memiliki perspektif sendiri

sebagai penyelesaian konflik utama.

perangkap

tikus

sebuah

lembaga

untuk memutuskan apa yang perlu

dalam cerpen tersebut. “Sesuatu yang meletakkan

sebagai

penerbitan yang memiliki kekuasaan

Unsur mistis atau dunia lain masuk ke wujudnya

antara

Majalah Bobo dan hanya merupakan

subkonflik berikutnya yang sekaligus

teridentifikasi”

konflik

konflik utama dalam cerpen anak-anak

meletakkan”

tersebut

kumpulkan,

seseorang dengan alam bukan sebagai

tikus

dalam cerpen tersebut yakni perangkap

tidak

“yang

perangkap tikus”.

“Ada apa Kania? Kenapa kakimu?”…. “Astaga… dari mana perangkap tikus itu?”….

tikus.

oleh

dilakukan

Keesokan harinya, Kania kembali merencanakan untuk menakutnakuti Vanya. Kania memakai wig panjang warna pirang…. Ia lalu masuk ke lemari dinding Vanya. Namun baru saja kakinya terjulur, sebuah perangkap tikus mencaplok jari-jari kakinya.

diprioritaskan.

telah

Majalah

memprioritaskan

yang

Bobo

konflik

lebih internal

(seseorang dengan diri sendiri) dan

akhirnya mengenai kaki Kania yang usil.

konflik eksternal (seseorang dengan

Peristiwa itu menyebabkan Kania sadar

orang

lain)

sebagai

konflik,

unsur

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 253

esensial dalam peristiwa, dan motor

untuk mendapatkan informasi, 4) media

penggerak

pengembang

alur

yang

menyebabkan

dan

pemerkaya

munculnya ketegangan dalam cerpen

pandangan

kehidupan,

dan

5)

anak-anak Majalah Bobo.

memberikan pengetahuan nilai sosiokultural dari zaman atau masa karya

3. Implementasi Hasil Analisis Konflik

sastra itu dihasilkan. Selain beberapa

dalam Cerpen Anak-anak Majalah

manfaat tersebut, manfaat lain yakni

Bobo

memberikan

dalam

Pembelajaran

Apresiasi Prosa Fiksi Squire

Katarsis

ialah

kemampuan karya sastra menjernihkan menjelaskan

batin pembaca dari segala kompleksitas

apresiasi

batin setelah pembaca melaksanakan

melibatkan tiga unsur yakni, 1) aspek

kegiatan apresiasi secara akrab dan

kognitif, 2) aspek emotif, dan 3) aspek

sungguh-sungguh

evaluatif.

berkaitan

semacam peleburan antara pembaca

dengan keterlibatan intelek pembaca

dengan dunia-dunia yang diciptakan

dalam upaya memahami unsur-unsur

pengarangnya.12

bahwa

&

katarsis.

Taba

suatu

proses

Aspek

kognitif

kesastraan yang bersifat objektif. Aspek

sehingga

terjadi

Bila realitas yang dipaparkan

emotif berkaitan dengan keterlibatan

pengarang

unsur emosi pembaca dalam upaya

pengalaman atau permasalahan yang

menghayati

menjadi

unsur-unsur

keindahan

memiliki

obsesi

pertautan

pembacanya,

maka

dalam teks sastra yang dibaca. Unsur

terjadilah vicarious experience, yakni

emosi juga sangat berperan dalam

realitas

upaya memahami unsur-unusr

seakan-akan merupakan pengganti dari

bersifat

subjektif.

berhubungan

Aspek

dengan

yang

yang

dipaparkan individual

pengarang

evaluatif

pengalaman

kegiatan

pembaca. Sementara bila pengalaman yang

buruk, indah-tidak indah, sesuai-tidak

terpecahkan,

sesuai, serta sejumlah ragam penilaian

pemecahan itu dapat diperolehnya lewat

lain yang tidak harus hadir dalam

kegiatan apresiasi tersebut.

karya

kritik,

tetapi

secara

personal cukup dimiliki oleh pembaca. Manfaat setidaknya dijadikan

membaca

akan

meliputi:

pengisi

waktu

1)

obsesi

dimiliki

memberikan penilaian terhadap baik-

sebuah

menjadi

yang

ada

itu

belum

kemungkinan

Berdasarkan psikologi kognitif,

11

tingkat perkembangan kognitif anak usia

sastra

sekolah dasar jenjang kelas menengah

dapat

dan akhir berada pada tingkat operasi

luang,

2)

kongkret. Anak pada jenjang tersebut

pemberian atau pemerolehan hiburan, 3)

sudah

memiliki

kemampuan

(1)

menghubungkan dan membandingkan 11

Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), hlm.34.

12

Ibid, hlm. 63-64.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 254

pengalaman kongkret yang diperoleh

Pembelajaran sastra di sekolah

dengan kenyataan baru yang dihadapi,

dasar (SD) diarahkan terutama pada

(2)

mengadakan

pemilahan,

dan

proses

menangkap

dan

bersastra. Siswa diajak untuk mengenal

pengertian-pengertian

bentuk dan isi sebuah karya sastra

(3)

menyusun tertentu

pembedaan

berdasarkan

kongkretnya,

(4)

gambaran

menandai

pemberian

melalui

ciri

kegiatan

mengakrabi

pengalaman

mengenal

cipta

sastra

sehingga

gambaran kenyataan secara aspectual,

tumbuh

dan

menghargai cipta sastra sebagai suatu

membuat

hubungan

berdasar vicarious experience.

resiprokal 13

karya

pemahaman

dan

yang

indah

dan dan

sikap

bermakna

(Resmini, 2010). Hasil analisis konflik Kelas : V Semester 1 Standar Kompetensi : 7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. Kompetensi Dasar : 7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat Indikator : 7.3.1 Mampu menentukan konflik dalam cerita untuk disimpulkan. 7.3.2 Mampu menentukan solusi dalam cerita untuk disimpulkan. 7.3.3 Mampu menyusun kembali konflik dan solusi dalam cerita untuk disimpulkan. 7.3.4 Mampu menyimpulkan dengan kalimat sendiri.

dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo ini akan diterapkan dalam pembelajaran sastra untuk siswa SD, khususnya kelas V. Pengimplementasian hasil analisis konflik dalam cerpen anak-anak Majalah Bobo ini dapat dilihat pada gambar berikut. Berdasarkan

indikator

ketercapaian tersebut, diharapkan siswa dapat memahami konflik beserta solusi dalam cerpen anak-anak, siswa dapat memahami

nilai-nilai

pendidikan.

Dengan memahami berbagai konflik itu tidak menyenangkan, siswa diharapkan dapat

mencegah

terjadinya

konflik.

Siswa dapat belajar dari kesalahankesalahan yang diperbuat tokoh dalam cerpen

anak-anak

dibacanya

tanpa

kesalahan

yang

yang harus

sama.

sudah

melakukan Jika

siswa

menghadapi konflik yang mirip atau sama seperti konflik dalam cerpen anakanak, maka siswa dapat menyelesaikan konflik dengan solusi yang didapatkan 13

Resmini, Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar, (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS, diakses 7 April 2012).

dari

cerpen

anak-anak

yang

telah

dibaca.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 255

C. Simpulan Konflik dalam cerpen anak-anak Majalah

Bobo

dapat

menjadi konflik

Daftar Rujukan

diklasifikasikan

internal

dan

Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004.

konflik

eksternal. Konflik seseorang dengan diri sendiri yang termasuk konflik internal dalam

cerpen

tersebut

merupakan

Gurnandy, Anna Chrisna. 31 Januari 2008. Lemari Dinding. Bobo, hlm. 6—7.

konflik yang sederhana. Solusi konflik tersebut tidak berasal dari perenungan mendalam

namun

seseorang

yang

diperoleh

pernah

dari Herlina. 17 Januari 2008. Dia Temanku. Bobo, hlm. 30—31.

mengalami

masalah yang sama dan telah berhasil menyelesaikannya.

Konflik

eksternal

Kusuma, Rina M. Surya. 13 Maret 2008. Uang Saku Mingguan. Bobo, hlm. 6—7.

dikategorikan lagi menjadi konflik antara seseorang

dengan

seseorang

dengan

orang

lain,

masyarakat,

dan Nurgiyantoro, Burhan. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.

seseorang dengan alam. Pada konflik antara seseorang dengan orang lain, nilai moral yang menonjol terhadap tidak

tentang sesama

mudah

prasangka manusia.

berburuk

baik

Dengan

sangka

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.

dan

meyakini bahwa setiap manusia memiliki sisi positif dapat menghindarkan anak-

Patappa, Rae Sita. 6 Maret 2008. Hobi Nuni. Bobo, hlm.20—21.

anak dari prasangka yang salah. Pada konflik seseorang dengan masyarakat, nilai

yang

menonjol

dalam

cerpen

Resmini, Novi. Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar, (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS, diakses 7 April 2012), 2010.

tersebut yakni nilai kepribadian tentang ketenangan

dan

keberanian

dalam

menghadapi masalah sehingga dapat diperoleh jalan keluar dari masalah tersebut.

Pada

konflik

seseorang Utami, Mudjibah. 14 Februari 2008. Jika Tersesat Jangan Panik. Bobo, hlm. 6—7.

dengan alam, anak yang menghadapi binatang yang tidak disukainya (dalam cerpen-tikus)

dapat

menggunakan

perangkap tikus sebagai solusi masalah.

OKARA Journal of Languages and Literature, Vol. II, Tahun X, November 2016 256