KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

Download 27 Des 2015 ... Metode kuantitatif atau sering juga disebut metode tradisional, metode ... Instrumen penelitian a. Peneliti sebagai instrum...

0 downloads 701 Views 648KB Size
KONSEP DASAR METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian metode penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan mengolah data dengan tujuan memperoleh simpulan berdasarkan masalah yang dirumuskan.

2. Tujuan penelitian Menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadiankejadian

3. Fungsi penelitian Sebagai sebuah kegiatan yang ilmiah, penelitian memiliki beberapa fungsi. Berikut ini fungsi penelitian menurut Syamsuddin dan Vismaia (2010:… a. Menemukan sesuatu yang baru b. Mengembangkan ilmu pengetahuan c. Melakukan validasi terhadap teori lama d. Menemukan masalah penelitian e. Menambah khazanah pengayaan ilmiah baru

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

JENIS METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Sesuai dengan hakikatnya, yakni sebuah cara, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Sugiyono (2012:4) melakukan pengklasifikasian itu berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan, yakni berikut. 1. Metode penelitian berdasarkan tujuan penelitian a. Penelitian dasar b. Penelitian Pengembangan (R&D) c. Penelitian terapan 2. Metode penelitian berdasarkan kealamiahan tempat penelitian a. Penelitian eksperimen b. Penelitian survey c. Penelitian naturalistik

B. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif 1. Pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, payung penelitian dibedakan menjadi kuantitatif dan kualitatif. Pembedaan ini didasarkan pada paradigma berpikir dan pandangan cara penarikan simpulan. Metode kuantitatif atau sering juga disebut metode tradisional, metode positivistik, metode scientific, atau metode konfirmasi ini merupakan cara ilmiah yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Filasafat positivisme ini merupakan faham yang memandang suatu fenomena itu dapat dikalsifikasikan, relatif tetap, konkret, dapat teramati, terukur, dan hubungan gejalabersifat sebab akibat. Secara umum, Sugiyono (2012:8) mendefinisikan metode kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivistime, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sementara itu, metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga metode etnografi karena awalnya hanya digunakan pada penelitian bidang antopologi budaya. Pada akhirnya metode ini disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisis yang dilakukan bersifat kualitatif. Metode ini didasari oleh filsafat postpositivisme yang memandang realitas social sebagai sesuatu yang bersifat holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gelaja bersifat interaktif. Secara umum, Sugiyono (2012:9) mendefinisikan metode kualiatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan pada kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) dan analisis data bersifat induktif/kualitatif serta hasil penelitian lebih menekankan pada makna, bukan generalisasi.

2. Karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif Untuk dapat memahami dan membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, berikut ini disajikan karakteristik setiap penelitian seperti apa yang dipetakan Sugiyono (2012:14). Tabel 1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif No. 1.

Penelitian Kuantitatif Desain

Penelitian Kualitatif Desain

a. Spesifik, jelas, terperinci b. Ditentukan secara mantap sejak awal

a. Umum b. Fleksibel c. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

c. Menjadi pegangan langkah demi langkah Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

2.

Tujuan a. Menunjukkan hubungan

Tujuan a. Menemukan pola

antarvariabel

hubungan yang bersifat

b. Menguji hipotesis c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai

interaktif b. Menemukan teori c. Menggambarkan realitas

prediktif

yang kompleks d. Memperoleh pemahaman makna

3.

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data

a. Kuesioner

a. Observasi partisipan

b. Observasi dan

b. Wawancara tidak

wawancara terstruktur

terstruktur c. Dokumentasi d. Triangulasi

4.

Instrumen penelitian a. Tes, angkat, wawancara tertsruktur

Instrumen penelitian a. Peneliti sebagai instrumen b. Catatan/jurnal harian

b. Instrumen yang telah terstruktur 5.

Data

Data

a. Kuantitatif

a. Deskriptif kualitatif

b. Hasil pengukuran

b. Dokumen pribadi, catatan

variable yang

lapangan, ucapan dan

dioperasionalkan

tindakan responden,

dengan menggunakan

dokumen, dan lain-lain

instrumen 6.

Sampel

Sampel

a. Besar

a. Kecil

b. Representatif

b. Tidak representatif

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

c. Random

c. Purposive

d. Ditentukan sejak awal

d. Berkembang selama proses penelitian

7.

Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data

Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian

b. Deduktif

b. Induktif

c. Menggunakan statistic

c. Mencari pola, model teori

untuk menguji hipotesis

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

LANGKAH-LANGKAH UMUM PENELITIAN

Menemukan masalah

Studi Pendahuluan

Merumuskan Hipotesis

Mengidentifikasi Variabel & Definisi Operasional

Melaksanakan Penelitian

Menentukan Subjek Penelitian

Menentukan & Mengembangkan instrumen Penelitian

Menentukan Rancangan/Desain Penelitian

Menganalisis Data

Merumuskan Hasil Penelitian & Membahasnya

Menyusun Laporan Penelitian & Desiminasi

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

MASALAH PENELITIAN A. Hakikat Masalah Penelitian Masalah merupakan gap/kesenjangan antara yang seharusnya terjadi (harapan) dengan yang sebenarnya terjadi (kenyataan).

HARAPAN KENYATAAN MASALAH

B. Sumber Masalah Penelitian Masalah penelitian sesungguhnya dapat diperoleh dari mana saja. Yang perlu diperhatikan adalah penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Maka dari itu, masalah yang diangkat tentu saja haruslah bersifat ilmiah. Masalah ilmiah ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut ini di antaranya. 1. Bahan referensi Sesungguhhnya, ketika kita membaca suatu referensi, setiap kalimat di dalamnya dapat memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika membaca mengenai model pembelajaran Project Based Learning dan di dalamnya terkandung pernyataan bahwa teori ini memiliki kelebihankelebihan yang dapat mengoptimalkan pembelajaran maka sesungguhnya di sana terdapat masalah. Setidaknya masalah yang muncul diwakili oleh pertanyaan benarkah demikian?; Bagaimana jika model tersebut diterapkan dalam pembelajaran bahasa?; Apakah model tersebut akan efektif jika diterapkan dalam lingkungan belajar di SMA X?; Apakah model itu juga efektif untuk siswa yang berkarakter Y?; dan sebagainya. Ketika pertanyaan-pertanyaan muncul dalam benak kita maka di sana terdapat potensi masalah.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

2. Kegiatan ilmiah Kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium atau bahkan sekadar diskusi perkuliahan

di

kelas

merupakan

forum

yang

sangat

potensial

memunculkan masalah penelitian. Sebagai contoh, ketika seminar nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi tahun 2015 mengenai peran bahasa dan sastra Indonesia dalam menghadapi MEA, salah seorang pemateri mengatakan bahwa ketercapaian kompetensi membaca siswa di Indonesia sangat rendah. Siswa sekolah menengah belum mampu mencapai kompetensi untuk dapat membaca minimal dua puluh lima buku di luar buku pelajaran. Pernyataan tersebut bisa menjadi salah satu masalah penelitian. Kita bisa mengembangkan pernyataan tersebut karena kemudian muncul pertanyaan benarkan?; Bagaimana dengan siswa di sekolah lingkungan kita?; bagaimana cara mengatasinya; dan sebagainya.

3. Observasi Masalah yang paling konkret dapat ditemukan melalui observasi awal. Sumber masalah ini dapat menuntun kita menemukan masalah penelitian yang nyata terjadi di lapangan. Biasanya, penelitian melalui sumber ini pada akhirnya akan mengarahkan kita untuk dapat mengatasi masalahmasalah yang teramati secara langsung.

4. Diskusi atau dialog dengan orang yang dianggap ahli Berdiskusi dengan orang yang dianggap ahli dapat menjadi sumber munculnya masalah. Sejalan dengan pengalaman dan ilmu pengetahuan orang yang dianggap ahli tersebut lebih banyak dibandingkan dengan pengalaman kita maka kita akan mendapat banyak informasi yang pada akhirnya menggiring kita berpikir dan menemukan masalah. Lebih praktisnya, orang yang dianggap ahli bahkan besar kemungkinan akan dengan mudah menuntun/memberikan masalah penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

C. Kriteria Masalah Penelitian Telah diuraikan sebelumnya apa dan bagaimana masalah penelitian. Meskipun demikian, informasi lebih lanjut mengenai masalah penelitian yang harus dipahami adalah mengenai masalah mana yang bisa diangkat ke dalam penelitian dan mana yang tidak bisa. Oleh karena itu, berikut ini kriteria masalah penelitian yang harus diperhatikan. 1. Original 2. Bermanfaat 3. Sesuai minat dan latar belakang 4. Tersedia data 5. Tersedia dana dan waktu

D. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan pokok penelitian atau fokus penelitian. Variabel ini adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi sebagai akibat dari fenomena lain. Variabel penelitian dapat berupa segala faktor, apakah itu kondisi, situasi, perlakuan ataupun tindakan. Secara umum, variabel ini dibedakan menjadi dua, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang bersifat dipengaruhi. Artinya, hasil penelitian terhadap variabel tersebut bergantung pada pengaruh variabel lainnya. Sementara itu, variabel bebas (independent) adalah variabel yang bersifat memengaruhi. Artinya, dia membawa pengaruh terhadap variabel lainnya. Sebagai contoh, ketika terdapat suatu masalah penelitian mengenai “pembelajaran berbicara dengan menggunakan model pemrosesan informasi” maka di dalamnya terdiri atas dua variabel: pembelajaran berbicara sebagai variabel terikat dan model pemrosesan informasi sebagai variabel bebas.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam penelitian, seorang peneliti harus dengan cermat mengetahui apa yang menjadi latar belakang masalah penelitian. Latar belakang ini merupakan segala sesuatu yang mendorong peneliti tertarik dengan topik atau judul penelitian. Latar

belakang

masalah

penelitian

dapat

dikuatkan

dengan

tiga

pandangan/penelusuran, yakni konsep dan isi dokumen yang relevan dengan dengan topik; hasil pelacakan studi topik yang sama yang pernah dilakukan orang lain (penelitian serupa/penelitian sebelumnya); dan pernyataan para ahli. Dengan demikian, latar belakang bukan berisi kicauan atau pandangan peneliti semata, tetapi harus diperkuat dengan bukti.

B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dalam penelitian. Bisa dikatakan bahwa rumusan masalah adalah jantungnya penelitian. Semua hal yang dilakukan dalam penelitian akan mengacu pada rumusan masalah. Oleh karena itulah, rumusan masalah harus dirancang dengan matang dan jelas. Rumusan masalah ini sesungguhnya dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan. Namun, bentuk pertanyaan diyakini lebih efektif karena akan lebih mudah mengarahkan jalannya penelitian sehingga akan lebih memperjelas apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan dalam penelitian. Maka dari itu, rumusan masalah juga dikenal dengan istilah pertanyaan penelitian. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian. 1. Rumuskan dalam bentuk pertanyaan (agar memberikan kejelasan) 2. Rumuskan dalam kalimat sederhana (agar mudah dipahami) 3. Munculkan variable-variabel penelitian dan keterkaitannya (agar terarah) 4. Batasi masalah yang dirumuskan (karena mempengaruhi hasil penelitian) Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Contoh rumusan masalah yang dapat diajukan dalam bidang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016? 3. Bagaimana hasil pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan metode Hypnoteaching pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016?

Ketiga rumusan masalah di atas telah disusun dengan memperhatikan empat hal yang telah diuraikan sebelumnya, yakni dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”; dirumuskan dalam kalimat sederhana, yakni langsung pada intinya; memunculkan variabel-variabel penelitian dan keterkaitannya, yakni pembelajaran menyimak sebagai variabel terikat (variable yang dipengaruhi) dan metode Hypnoteaching sebagai variabel bebas (variabel yang mempengaruhi); serta membatasi masalah yang dirumuskan, yakni bahwa penelitian ini dibatasi hanya dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumedang tahun ajaran 2015/2016.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

TEORI LANDASAN PENELITIAN A. Pengertian Teori Telah diuraikan dalam konsep dasar penelitian bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan yang bersifat ilmiah. Merujuk pada hakikat tersebut, jelaslah bahwa dalam penelitian diperlukan landasan-landasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Landasan yang umumnya dan harus menjadi dasar penelitian adalah teori. Ini disebabkan karena penelitian tidak akan pernah lepas dari teori mengingat penelitian itu sendiri adalah kegiatan pembuktian, penguatan, atau bahkan pengembangan teori. Lantas apa yang dimaksud dengan teori? Sugiyono (2012:54) meramu berbagai hakikat teori sehingga pada akhirnya diperoleh simpulan bahwa teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis.

B. Kegunaan/Fungsi Teori dalam Penelitian Sugiyono (2012:54) menyebutkan tiga fungsi teori dalam penelitian, yakni untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan suatu gejala. 1. Menjelaskan Dalam melakukan penelitian, semua peneliti harus berbekal teori karena penelitian merupakan kegiatan yang ilmiah. Teori akan dapat memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variable yang akan diteliti. 2. Meramalkan Beberapa penelitian akan membutuhkan hipotesis maka di sini teori memiliki fungsi untuk merumuskan hipotesis karena pada dasarnya hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif. Selin itu, teori juga digunakan dalam merumuskan instrumen penelitian. 3. Mengendalikan suatu gejala

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Dalam hal ini, teori digunakan dalam membahas hasil penelitian sejingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam pemecahan masalah.

C. Anggapan Dasar Berkenaan dengan teori landasan, satu bagian penting dalam penelitian adalah anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan uraian, pernyataan, atau simpulan yang kebenarannya mutlak. Anggapan dasar ini menjadi landasan utama dalam melakukan penelitian sehingga tidak perlu diuji lagi kebenarannya dan tidak dipertanyakan. Anggapan dasar inilah yang kemudian menjadi pijakan rumusan hipotesis.

D. Hipotesis Sempat disinggung sebelumnya mengenai hipotesis. Hipotesis ini merupakan pernyataan, jawaban atau dugaan sementara dalam penelitian yang sifatnya prediktif. Artinya, pernyataan tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya. Sebagai sebuah jawaban sementara, hipotesis dirumuskan dengan mengacu pada pertanyaan penelitian (rumusan masalah) yang hendak dipecahkan.

E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan bagian penting dalam penyusunan rencana penelitian dan laporan penelitian. Definisi ini dirumuskan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperjelas dan menyamakan persepsi penulis dengan pihakpihak yang terkait dengan penelitian mengenai istilah atau variabel yang ada dalam penelitian. Sebagai contoh, istilah “menulis” memiliki definisi yang beragam, setiap ahli atau setiap orang pun dapat mendefinisikan “menulis”, apakah menulis itu suatu kegiatan menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan, mengorganisasikan dan meramu informasi ke dalam bentuk tulisan, atau hanya sekadar menggoreskan tinta ke atas kertas dan membentuk huruf/angka. Dalam penelitian, penelitian harus mendefinisikan istilah “menulis” sesuai dengan “menulis” yang dimaksud dalam penelitian tersebut. Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Dengan demikian, idealnya definisi operasional menggunakan bahasa sendiri si peneliti dan bukan mengutip persis apa pernyataan ahli/teori.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN A. Hakikat Populasi dan Sampel Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti dapat menentukan apakah penelitian tersebut akan dilakukan pada seluruh objek/subjek penelitian atau hanya pada wakil dari objek/subjek penelitian itu. Ketika peneliti melakukan penelitian pada seluruh objek/subjek penelitian maka keseluruhan objek/subjek penelitian tersebut disebut populasi penelitian. Namun, jika peneliti hanya melakukan penelitian pada wakil dari objek/subjek penelitian maka wakil objek/subjek penelitian itu disebut sampel penelitian. Lebih jelasnya, Sugiyono (2012:80) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang perlu diperhatikan adalah populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian pendidikan, khususnya yang dilakukan di kelas dalam hal penerapan/penggunaan model/metode/strategi pembelajaran dengan objek kemampuan siswa, yang menjadi populasi adalah kemampuan siswa itu sendiri. Kemampuan tersebut tercermin dari hasil belajar siswa. Sebagai contoh, ketika seorang mahasiswa hendak meneliti kemampuan menyimak dengan menggunakan metode Hypnoteaching di SMAN 1 Sumedang maka yang menjadi populasi adalah hasil menyimak pada siswa SMAN 1 Sumedang. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah keseluruhan yang diteliti, yakni seluruh siswa SMAN 1 Sumedang. Artinya, ketika berbicara populasi maka seluruh siswa diberikan perlakuan Hypnoteaching dalam pembelajaran menyimak. Yang sering menjadi pertimbangan adalah jumlah populasi terlalu besar sehingga menimbulkan berbagai pertimbangan khusus dalam melakukan penelitian. Jika hal tersebut terjadi, peneliti dapat meneliti perwakilan dari populasi tersebut. Inilah yang kemudian disebut sampel. Syaratnya adalah sampel yang diambil dapat betul-betul mewakili populasi.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Sugiyono (2012:81) secara jelas menguraikan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurutnya, sampel diambil jika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Apa yang dipelajari/diteliti tersebut kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi dengan syarat sampel yang diambil harus representatif. Berkenaan dengan sampel dan populasi, Sanjaya (2014:227) memberikan dua ilustrasi. Pertama, ketika seseorang hendak membeli jeruk, untuk mengetahui apakah jeruk yang ada di dalam sebuah keranjang itu manis atau tidak, ia tidak harus memakan keseluruhan jeruk, tetapi cukup dengan mencicipi satu atau dua buah saja. Dari hasil mencicipi satu atau dua buah jeruk tersebut ia bias mengambil simpulan apakah jeruk dalam keranjang manis atau tidak. Kedua, ketika seorang ibu rumah ingin mengetahui rasa sayur asam yang ia masak, ia tidak harus menghabiskan seluruh sayur asam yang ada dipanci. Cukup mencicipi satu sendok saja ia akan dapat menyimpulkan apakah rasanya sudah pas atau belum. Kedua ilustrasi tersebut menjadi gambaran bagaimana hubungan antara populasi dan sampel. Begitupun dalam penelitian. Untuk dapat menarik simpulan yang terpercaya, kuncinya adalah sebagian dari keseluruhan yang diteliti harus bersifat representatif (mewakili).

B. Manfaat Sampel Sampel biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel umumnya dilakukan karena jumlah populasi terlalu besar. Berikut ini manfaat sampel menurut Sanjaya (2014:229). 1. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. 2. Dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. 3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian.

C. Langkah-langkah dan Teknik Pengambilan Sampel Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Seperti apa yang disinggung dalam manfaat sampel, dengan menggunakan teknik sampling, hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Teknik sampling itu sendiri merupakan teknik atau cara untuk mengambil bagian dari populasi. Sanjaya (2012:228) mengemukakan bahwa dalam penelitian pendidikan, teknik sampling diartikan sebagai cara untuk memperoleh informasi yang mendalam, terperinci, dan efisien tentang kelompok individu atau bukan (populasi) dengan cara hanya mengambil sebagian kecil (sampel) dari populasi tersebut. Salah satu syarat dari penarikan sampel adalah bahwa sampel itu harus bersifat representatif. Artinya, sampel harus mewakili populasi karena sampel merupakan cerminan populasi.

Populasi

Sampel

Dalam mengambil sampel penelitian, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Sanjaya (2012:231) menguraikan langkah-langkah tersebut sebagai berikut. 1. Menentukan target populasi 2. Mendaftar seluruh elemen unit populasi 3. Menentukan sumber informasi 4. Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil 5. Menentukan teknik sampling yang akan digunakan Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

Teknik sampling yang akan digunakan sangat berhubungan erat dengan jenis sampel. Sanjaya (2014:234) menjelaskan bahwa secara umum, rancangan sampel dibagi menjadi dua, yaitu desain sampling tetap dan desain sampling tidak tetap (sekuensial). Dalam desain sampling tetap, anggota sampel ditarik menurut aturan-aturan tertentu secara tetap sampai peneliti mendapatkan sejumlah anggota sampel yang diinginkan. Dua jenis sampel dalam desain ini adalah sampel random terbatas dan sampel random tidak terbatas. Selanjutnya, Sanjaya (2014:234) menjelaskan bahwa sampel tidak tetap atau sekuensial adalah sampel yang anggotanya tidak ditarik dengan aturan-aturan tertentu, tetapi ditarik secara bertingkat dan secara pengamatan satu persatu dari populasi. Penggunaan istilah teknik sampling di atas bisa jadi berbeda tergantung pernyataan para ahli. Namun, hakikatnya tetap sama. Pembagian teknik sampling seperti yang diuraikan di atas, dalam Sugiyono (2012:81) diistilahkan dengan probability sampling dan nonprobability sampling. Berikut ini bagan pembagian teknik sampling menurut Sugiyono (2012:81).

Teknik Sampling

Probability Sampling

1. Simpel random sampling 2. Proportionate stratified random sampling 3. Disproportionate stratified random sampling 4. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)

Nonprobability Sampling

1. 2. 3. 4. 5.

Sampling sistematis Sampling kuota Sampling insidensial Sampling jenuh Snowball sampling

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

PENELITIAN DESKRIPTIF A. Hakikat Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau memotret secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu.

B. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif Berikut ini langkah-langkah penelitian deskriptif.

Mengidentifikasi masalah penelitian

Merumukan dan membatasi masalah

Melakukan studi pustaka

Merumuskan hipotesis (apabila diperlukan)

Menganalisi data (menguji hipotesis kalau dianggap perlu)

Melaksanakan penelitian atau mengumpulkan data

Menentukan subjek penelitian

Mengembang-kan instrumen penelitian

Membahas hasil penelitian dan menarik simpulan

Menyusun laporan dan mempublikasikannya

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

PENELITIAN EKSPERIMEN A. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian

eksperimen

merupakan

penelitian

yang

bertujuan

untuk

menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi pada suatu variabel jika variabel tersebut diberikan suatu perlakuan tertentu. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai penelitian uji coba. Tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian ini adalah: 1. berhubungan dengan populasi dan sampel; 2. berkaitan dengan hipotesis; 3. diarahkan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan.

B. Desain Penelitian Eksperimen Sebagai sebuah metode penelitian, eksperimen memiliki desain sesuai dengan masalah yang hendak dipecahkan. Berikut ini beberapa di antaranya. 1. One group design posttest Desain ini hanya menggunakan satu kelompok random dengan satu kali tes, yakni setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya. R

X

O

Keterangan: R

= kelompok yang dipilih secara acak

X

= perlakuan/treatment

O2

= observasi akhir (tes akhir)

2. One group design pretest-posttest Desain ini pun menggunakan satu kelompok saja, namun untuk lebih meyakinkan ada atau tidak adanya pengaruh, tes dilakukan dua kali, yakni sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Berikut ini gambarannya. R

O1

X

O2

Keterangan: Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

R

= kelompok yang dipilih secara acak

X

= perlakuan/treatment

O1

= observasi awal (tes awal)

O2

= observasi akhir (tes akhir)

3. Control group design pretest-posttest Desain ini menggunakan dua kelompok, yakni satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan yang menjadi formula uji coba, sementara kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan formula uji coba. Berikut ini gambarannya. REksperimen RKontrol

O1 O3

X

O2 O4

Keterangan: R

= kelompok yang dipilih secara acak

X

= perlakuan/treatment

O1

= observasi (tes awal di kelompok eksperimen)

O2

= observasi (tes akhir di kelompok eksperimen)

O3

= observasi (tes awal di kelompok kontrol)

O4

= observasi (tes akhir di kelompok kontrol)

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

TEKNIK PENELITIAN Teknik penelitian adalah cara atau langkah-langkah konkret yang dilakukan dalam mengumpulkan data penelitian. Oleh karena itu, teknik penelitian juga disebut sebagai teknik pengumpulan data. Terdapat beberapa macam teknik penelitian yang dapat digunakan, namun yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa teknik penelitian ini dipilih dan digunakan sesuai dengan jenis data yang hendak dikumpulkan. Jenis data itu yang diperlukan/hendak dikumpulkan itu sendiri sangat bergantung pada rumusan masalah yang telah ditetapkan. Berikut ini macam-macam teknik penelitian. 1. Tes Dalam

penelitian

pendidikan/pembelajaran,

tes

merupakan

teknik

penelitian yang digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar siswa. Melalui teknik ini peneliti dapat menjaring data kemampuan siswa dalam

suatu

kompetensi

pembelajaran.

Dalam

penelitian

yang

membandingkan atau melihat pengaruh belajar sebelum dan setelah diterapkan suatu perlakuan, tes dilakukan dua kali, yakni tes awal (sebelum perlakuan) dan tes akhir (setelah perlakuan). 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan teknik penelitian yang dilakukan untuk menjaring data pelaksanaan pembelajaran selama proses penelitian. 3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui interaksi langsung dengan responden. Data yang dapat diperoleh melalui teknik ini adalah pandangan responden terhadap sesuatu yang sedang kita teliti. 4. Penyebaran Angket Penyebaran angket merupakan teknik yang memiliki tujuan sama dengan wawancara, yakni mengumpulkan informasi mengenai sikap atau pendapat responden terhadap apa yang sedang diteliti. Namun, penyebaran angket

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

dilakukan ketika jumlah responden cukup banyak sehingga kurang atau tidak memungkinkan jika ditanyai secara lisan satu per satu.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

INSTRUMEN PENELITIAN Penelitian adalah suatu kegiatan yang terencana, sistematis dan bermetodologis maka segala proses yang terjadi di dalamnya harus benar-benar terencana dengan matang, termasuk dalam mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian diperlukan instrumen penelitian, yakni alat yang digunakan ……… Instrumen penelitian ini disusun sesuai dengan teknik penelitian yang hendak dilakukan. Sebagai contoh, ketika peneliti hendak melakukan tes untuk menjaring hasil pembelajaran siswa maka instrumen yang diperlukan adalah soal dan pedoman penilaian. Begitu pula ketika akan melakukan observasi maka peneliti harus menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman apa-apa saja yang hendak diamati. Penyusunan instrumen penelitian sangat bergantung pada pemahaman peneliti terhadap masalah dan teori sebagai landasan penelitian. Dengan demikian, dalam menyusun instrumen penelitian, peneliti harus sudah menguasai betul teori-teori yang melandasi penelitiannya.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data merupakan cara atau langkah-langkah nyata yang dilakukan dalam mengolah informasi/data yang terkumpul. Teknik analisis ini disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan dan jenis data yang terkumpul. 1. Teknik analisis data kuantitatif Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisisdata dilakukan setelah data terkumpul. Langkah-langkah yang ditempuh adalah berikut.

mengelompokkan data

mentabulasi data

melakukan perhitungan statistik

menarik simpulan

Perhitungan statistik merupakan ciri utama dalam penelitian kuantitatif. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif berbetuk angka. Dengan demikian, pengolahan datanya berupa perhitungan statistik. Statistik sebagai bentuk pengolahan data penelitian dibedakan menjadi dua, yakni (1) statistik deskriptif dan (2) statistik inferensial yang kemudian dibagi lagi menjadi statistik parametris dan nonparamteris. Statistik deskriptif adalah model perhitungan yang tidak menarik simpulan secara general. Artinya, simpulan yang diperoleh melalui perhitungan tersebut hanya untuk sampel atau ketika sampel sama dengan populasi. Sementara itu, statistik inferensial adalah perhitungan yang dapat digeneralisasikan. Artinya, sekalipun perhitungan dilakukan pada sampel, simpulan tersebut berlaku untuk populasi. Langkah-langkah dalam perhitungan statistik deskriptif adalah berikut. menyajikan data melalui tabel/grafik

menghitung modus, median, mean

menghitung desil persentil, deviasi

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

menghitung persentase

2. Teknik analisis data kualitatif Berbeda halnya dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian, yakni sebelumsedang-setelah proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah berikut.

mereduksi data

menyajikan data

menarik simpulan verifikasi

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, dan fokus pada hal penting. Data yang dianggap tidak relevan dikesampingkan. Dalam kegiatan menyajikan data, hal yang dilakukan adalah menguraikan dan membuat bagan. Langkah terakhir, yakni menarik simpulan dan verifikasi. Yang perlu diingat, simpulan dalam penelitian kualitatif tidak untuk digeneralkan.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, W. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, W. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, A.R. & Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015

TUGAS Susunlah sebuah proposal penelitian dengan ketentuan sebagai berikut! 1. Masalah penelitian diangkat dari realitas yang terjadi di sekolah menengah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia 2. Tujuan penelitian disesuaikan dengan salah satu misi Program Studi PBS. Indonesia, yakni melaksanakan penelitian dalam menerapkan ……….. 3. Variabel penelitian minimal dua (bebas dan terikat) 4. Sistematika proposal sebagai berikut A. Latar Belakang Masalah Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional F. Anggapan Dasar Penelitian G. Hipotesis Penelitian H. Kajian Pustaka I. Metode dan Teknik Penelitian J. Populasi dan Sampel K. Prosedur Penelitian L. Instrumen Penelitian M. Teknik Analisis Data Penelitian N. Jadwal Penelitian O. Daftar Pustaka 5. Proposal penelitian ditik dalam ukuran kertas A4 menggunakan huruf Times New Roman 12pt dengan spasi 1,5; batas tepi atas, kanan, bawah, kiri masing-masing 4, 4, 3, 3 6. Proposal penelitian dikumpulkan via e-mail ke alamat [email protected] dengan subject: TA Metode Penelitian-BM-Nama-NIM paling lambat 9 Januari 2016 pukul 17.00

Materi Kuliah Pemadatan Kelas BM Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Cimahi, 27 Desember 2015