hospitalitycullinary.wordpress.com ( 1 )
Lemak dan Minyak
A. Sumber lemak 1. Tanaman a. Biji – bijian : minyak jagung, biji kapas, kacang, wijen, kedelai dan, bunga matahari. b. Kulit buah tanaman tahunan : minyak zaitun, kelapa sawit c. Biji – bijian dari tanaman tahunan : kelapa, cokelat, inti sawit 2. Hewani a. Susu hewan peliharaan : lemak sapi b. Daging hewan peliharaan : lemak sapi, domba, lemak babi c. Hasil laut : minyak ikan sarden, minyak ikan paus B. Struktur dan komposisi 1. Lemak dan minyak : bahan – bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuhan maupun hewan 2. Lemak dan minyak sebagian besar dalam makanan berbentuk trigliserida. 3. Komponen lain : fosfolipida, sterol, vitamin, dan zat warna 4. Lemak (fat) : campuran trigliserida yang berbentuk padat pada suhu ruangan 5. Minyak (oil) : campuran trigliserida yang berbentuk cair pada suhu ruangan C. Sifat fisik lemak dan minyak 1. Warna Alamiah Hasil degradasi zat warna alamiah Karotenoid (kuning) Warna gelap : proses oksidasi terhadap Xanthofil (kuning kecokelatan) tokoferol (tanaman hijau) Klorofil (kehijau - hijauan) Warna cokelat : minyak/lemak dari Antosianin (kemerah – merahan) bahan yang telah membusuk/memar 2. Konsistensi a. Panjang pendek C : semakin panjang rantai karbonnya maka konsistensi semakin kental b. Jumlah ikatan tidak jenuh makin besar : konsistensi makin rendah (encer) 3. Titik lebur Lemak dan minyak dalam kisaran suhu ( campuran trigliserida) 4. indeks bias cepat penentuan : identifikasi minyak faktor yang berpengaruh : a. panjang rantai C b. banyaknya ikatan rangkap c. banyak sedikitnya impuritres (mono, digliserida) 5. Titik asap Hubungannya dengan penggunaan sebagai minyak goreng. Minyak yang sudah dipanaskan dalam jangka waktu lama akan terlihat berasap terus – menerus.
hospitalitycullinary.wordpress.com ( 2 ) Fire point : mulai terjadi percikan – percikan api ketika dipanaskan, terjadi dekomposisi sehingga kualitas bahan yang digoreng menurun. D. Sifat kimia 1. Hidrolisa Penentu mutu minyak Untuk mengetahui ALB hidrolisis menyebabkan ketengikan Hidrolisa flavor dan bau tengik pada minyak 2. Oksidasi kontak sejumlah oksigen dengan minyak/lemakbau tengik Faktor : Oksigen Tingkat ketidakjenuhan Ada tidaknya antioksidan dan prooksidan 3. Hidrogenasi menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak atau lemak dengan hydrogen murni dan katalisator serbuk nikel. Hasil : lemak/minyak bersifat elastis/keras tergantung derajat kejenuhannya. E. Kerusakan Kerusakan/ketengikan minyak/lemak disebabkan oleh : 1. Absorbsi bau oleh lemak/minyak Pencemaran bau dari bahan pembungkus, cat, bahan bakar, bahan pangan lain yang seruangan. 2. Kerusakan oleh enzim Terhidrolisa oleh enzim : lipasetriglliserida jadi asam lemak bebas dan gliserol teroksidasi oleh enzim enzim oksidase, peroksidase dan katalaselemak daging ayam yang baru dipotong peroksidasi dan katalasesusu mentah, kacang kedelai 3. Kerusakan oleh mikrobia Perubaan warna : pigmen kuning cerah pada lemak segarteng karena proses oksidasi oleh bakteri : pigmen kuningwarna ungu kebiru - biruan 4. Oksidasi Kontak sejumlah oksigen dengan minyak/lemak 5. Hidrolisis Dengan adanya air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi dapat dipercepat dengan adanya : panaspenggorengan deep frying pada suhu tinggi enzim lipase yang aktif pada suhu hangat F. Hasil olah 1. Minyak goreng Penghantar panas Penambah rasa gurih Penambah nilai kalori bahan pangan Mutu semakin tinggi titik asap, semakin tinggi mutu minyak goreng suhu177-2210C 2. Mentega Emulsi air dalam minyak18% air terdispersi di dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi
hospitalitycullinary.wordpress.com ( 3 ) 3. Margarin Pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa dan nilai gizi yang hampir sama Lemak hewanisapi, kerbau Lemak nabatikelapa, kelapa sawit, kedelai Lemak nabati cairhidrogenasi: lemak padat yang bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak cair pada suhu rendah dan segera dapat mencair dalam mulut 4. Shortening / mentega putih Menggunakan lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu yang umumnya putih. Untuk pembuatan cake yang dipanggang. Fungsi : Memperbaiki cita rasa Memperbaiki struktur Memperbaiki tekstur Memperbaiki keempukan Memperbesar volume kue/roti