MAKALAH AGAMA - Alqomaluphindonesia's Blog

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK SEKOLAH MENENGAH ... makalah kami yang ... Akhlaq bernegara terdiri dari Hubungan antara pimpinan dan rakyat dan hub...

2 downloads 570 Views 279KB Size
MAKALAH AGAMA AkhlAk Terpuji

Kelompok : 1. Alqoma Subkhi

(03)

2. Ayu Wahyuni

(05)

3. Heraldy Bhaskarawan

(18)

4. M. Reddyanto

(23)

5. Nila Afrianti

(28)

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi hidayah, kekuatan, kesehatan dan ketabahan kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah agama ini, yang berjudul Akhlak Terpuji. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pendidikan terhadap siswa tentang akhlak terpuji dimana siswa bisa mengambil pelajaran dari makalah kami yang bisa mengembangkan kompetensi peserta didik dalam memperbaiki akhlak yang kurang baik. Di dalam makalah makalah terdapat unsur unsur akhlak terpuji yang dikembangkan untuk menjadikan siswa lebih baik daripada sebelumnya. Sebagai mana akhlak yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sejak kecil, beliau dari sejak kecil sudah memiliki akhlak terpuji. Penyusunan makalah ini terselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan makalah ini. Walaupun kami telah menyusun makalah ini dengan upaya yang sungguh-sungguh, karena berbagai keterbatasan kami, makalah ini masih memiliki sejumlah kekurangan. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon maaf atas kekurangan dalam pembuatan makalah ini.

Oktober 2010

Penyusun

Akhlak Terpuji

Page 2

Daftar isi

Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Batasan Masalah 1.3. Rumusan Masalah 1.4. Tujuan Penelitihan 1.5. Manfaat Penelitihan Bab II Metode Penelitian 2.1. JenisPenelitihan 2.2. KerangkaBerfikir 2.3. TehnikPengumpulanData 2.4. Analisa Data Bab III Pembahasan Bab IV Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka Lampiran

Akhlak Terpuji

Page 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi kali ini berkembang pesat media elektronik,hal ini mengakibatkan munculnya dampak positif dan negative,dampak positifnya dalah penyampaian informasi akan semakin cepat selain itu juga ada dampak negatifnya yaitu akhlak atau moral anak bangsa akan semakin buruk bila tidak selektif dalam menghadapi globalisasi dan modernisasi dewasa ini. Selain itu munculnya budaya barat atau westernisasi ke Indonesia juga dapat berpengaruh terhadap akhlak atau moral anak bangsa,hal ini yang melatar belakangi kami untuk mengambil judul “Akhlak Terpuji” untuk makalah kami B. Batasan masalah Penelitian ini kami batasi pada akhlak terpuji pada seorang muslim khususnya pada sikap Husnudzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,dan tata karma terhadap makhluk allah, di lingkungan pelajar SMA N 1 Manyar. C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud akhlak terpuji ? 2. Apa saja sumber dan ruang lingkup akhlak terpuji? 3. Apa yang dimaksud husnudzan ? 4. Apa yang dimaksud gigih? 5. Apa yang dimaksud berinisiatif? 6. Apa yang dimaksud rela berkorban? 7. Apa yang dimaksud tata karma terhadap makhluk allah? 8. Bagaimana Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq terpuji dalam Kehidupan? D. Tujuan penulisan 1. Mengetahui pengertian akhlak terpuji. 2. Mengetahui sumber dan ruang lingkup akhlak terpuji. 3. Mengetahui Pengertian husnudzan. 4. Mengetahui Pengertian gigih. 5. Mengetahui Pengertian berinisiatif. 6. Mengetahui Pengertian rela berkorban. 7. Mengetahui Pengertian tata karma terhadap makhluk allah. 8. Mengetahui Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq terpuji dalam Kehidupan.

Akhlak Terpuji

Page 4

E. Manfaat Penelitian 1. Pelajar Untuk memberikan pengetahuan tentang pengertian Husnudzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,dan tata karma terhadap makhluk allah,serta sumber dan macam macam,akhlak terpuji. 2. Orang tua Agar orang tua dapat memantau perkembangan pergaulan putra putrinya ditingkat SMA mengenai akhlak putra putrinya tersebut, 3. Guru Agar dapat terus memberikan pengawasan kepada para siswa siswinya di sekolah untuk tetap taat,disiplin,dan konsisten terhadap tata tertip sekolah mengenai pembinaan akhlak serta memberikan sangsi yang sesuai apabila ada siswa siswinya yang melanggar. 4.Penulis Agar dapat meningkatkan pengetahuaa tentang akhlak dan meningkatkannya.

Akhlak Terpuji

Page 5

BAB II METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitihan Dengan memperhatikan dan juga untuk memperjelas tujuan penelitihan yang terkait dengan tema makalah kami yang akan diteliti, maka jenis penelitihan ini bersifat Deduktif Induktif yaitu dari penelitihan yang umum menuju yang lebih khusus, yang tentu saja dengan menggabungkan metode study dari beberapa literatur yang kami temui,misalnya buku,internet,dan yang lainnya. 3.2 Tehnik Pengumpulan Data Dalam makalah ini, tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah referensi dari beberapa literature,dan itu merupakan data primer,referensi literature tersebut kami ambil dari berbagai media baik media cetak(Koran,majalah,tabloid)maupun media elektronik,(televise dan internet), sedangkan untuk bahan pembanding kami menggabungkan data skunder dari beberapa pendapat,persepsi,arguntasi dari masyarakat 3.3 Analisa Data Analisa data yang kami lakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal atau hasil yang akurat yaitu dengan mengunakan analisa data Secara deskriptif yaitu Memberikan gambaran secara sitematis, faktual, dan membandingkan hasil pengamatan dengan data-data literature kami yang kami peroleh dari beberapa media.

Akhlak Terpuji

Page 6

Pengertian

Peningkatan

Manfaat

Akhlak seorang muslim untuk filtrat di era globalisasi dan modernisasi

Contoh dalil naqli/aqli

Akhlak Terpuji

Page 7

Bab IV Pembahasan

1.Pengertian Akhlak Secara etimologis ahkhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang artinya budi pekerti, tingkah laku, perangai atau tabi’at (www.tasawufislam.blogspot.com) Akhlaq adalah lafadz yang berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berasal dari kata khalaq yang berarti menciptakan, yang seakar dengan kata khaliq yang berarti pencipta, makhluq artinya yang diciptakan, dan kahlq artinya ciptaan.( Muhammad Zainal Abidin Personal Blog) Akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata ethic (etika). Adapaun akhlaq menurut beberapa ulama antara lain, menurut : A)Imam Al-Ghazali

Terjemahannya : “Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. B)Ibrahim Anis Terjemahannya : “Akhlaq adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir dan dipertimbangkan lebih dahul”. C) Ibnu Maskawaih : Akhlaq adalah gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak membutuhkan pikiran. D) Menurut Ahmad Amin : Khuluq (akhlaq) adalah membiasakan kehendak. Dari keempat pengertian di atas dapat dipahami bahwa Akhlaq adalah gambaran atau bayangan dari jiwa seseorang, mereka berbuat, bertindak, atau bertingkah laku berdasarkan apa yang tertanam dalam jiwanya dan telah menjadi kebiasaan setiap hari tanpa ada pengaruh atau dorongan dari pihak lain, mereka melakukan secara spontan tanpa pertimbangan pikiran sebelumnya. Untuk melekatkan akhlaq yang mulia pada diri seseorang, harus terlebih dahulu dilakukan pembersihan diri dari hal-hal sebagai berikut : Akhlak Terpuji

Page 8

 Dosa dan kesalahan melalui taubat dan istighfar kepada Allah  Sifat-sifat yang tercela, yang melekat pada dirinya melalui latihan dan pembiasaan yang berkesinambungan

2.sumber dan ruang lingkup akhlak terpuji Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah Al-Qur’an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.

1. 2. 3. 4. 5.

Adapun ruang lingkup akhlaq menurut Abdullah Draz ada lima bagian yaitu : Akhlaq pribadi terdiri dari Yang diperintahkan, yang dilarang, yang dibolehkan dan Akhlaq dalam keadaan darurat Akhlaq berkeluarga terdiri dari Kewajiban timbal balik antara orang dengan anak, kewajiban sumai dengan istri dan kewajiban terhadap karib kerabat. Akhlaq bermasyarakat terdiri dari Yang dilarang yang iperintahkan dan Kaedah-kaedah adab. Akhlaq bernegara terdiri dari Hubungan antara pimpinan dan rakyat dan hubungan luar negeri. Akhlaq beragama yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.

3 .HUSNUDZAN 1.Pengertian Husnudzan Husnudan artinya adalah berbaik sangka, berperasangka baik atau dikenal juga dengan istilah positiv thinking. Lawan katanya adalah su’udzan yang memiliki pengertian buruk sangka, berperasangka buruk atau dikenal juga dengan istilah negativ thinking. Perbuatan husnudzan merupakan akhlak terpuji, sebab mendatangkan manfaat. Sedangkan perbuatan su’udzan merupakan akhlak tercela sebab akan mendatangkan kerugian. Kedua sifat tersebut merupakan perbuatan yang lahir dari bisikan jiwa yang dapat diwujudkan lewat perbuatan maupun lisan. 2. Dasar Hukum Husnudzan Berperasangka baik atau husnudzan hukumnya adalah mubah (boleh). Sedangkan berperasangka buruk atau su’udzan Allah dan rasul-Nya telah melarangnya, seperti dijelaskan dalam QS. Al-hujurat, 49 : 12 yang berbunyi : Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagaian yang lain”. (QS. Al-Hujurat, 49 : 12) Rasulullah SAW bersabda :

Akhlak Terpuji

Page 9

Artinya :“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena berperasangka buruk itu sedusta-dusta pembicaraan (yakni jauhkan dirimu dari menuduh seseorang berdasarkan sangkaan saja)”. (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Hikmah Berbuat Husnudzan a. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT b. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah c. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa d. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor e. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain f. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi g. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

4. Perbuatan-Perbuatan Husnudzan a. Husnudzan kepada Allah SWT Huznuzhan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepadanya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamban kepadanya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Perbuatan-perbuatan husnudzan kepada Allah SWT yang dilakukan oleh seseorang sebagai hambaNya adalah sebagai berikut : 1) Bersabar Sabar dalam ajaran Islam memiliki pengertian yaitu tahan uji dalam menghadapi suka dan duka hidup, dengan perasaan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sikap sabar diperintahkan Allah SWT dalam QS Al Baqarah ; 153 yang berbunyi :

Akhlak Terpuji

Page 10

Artinya: “Hai orang-orana yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS Al Baqarah ; 153)

Ujian dan cobaan pasti kan melintas dalam kehidupan setiap manusia. Ujian dan cobaan tersebut bentuknya beragam, hal itu bisa berupa kemudahan dan kesulitan, kesenangan dan kesedihan, sehat dan sakit, serta suka dan duka. Adakalanya hal itu dialami diri sendiri, keluarga, sahabat dan sebagainya. Ketika semuanya melintas maka yang harus dilakuakan adalah apabila itu merupakan kebahagiaan maka sukurilah dan apabila hal tersebut merupakan kesedihan maka bersabarlah. Karena pada hakekatnya Apa yang dialami manusia itu semua datangnya dari Allah dan merupakan ujian hidup yang justru akan menambah keimanan kita apabila kita ikhlas menerimanya. Allah SWT berfirman :

Artinya: “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orangorang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.” (QS Al Baqarah : 155-156) Apapun yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah, kita harus berbaik sangka dan kita harus tabah serta tawakal menghadapinya. Karena semakin sayang Allah kepada seorang hambanya maka Allah akan menguji orang tersebut dengan cobaan yang lebih besar, sehingga kadar keimanannya bertambah pula. Bila ia dapat bersabar menerima cobaan yang Allah berikan maka Allah akan memberikan ganjaran yang sangat mulia yaitu mendapatkan surganya Allah SWT seperti yang diuraikan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari: Artinya :Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Oleh sebab itu, apabila seseorang gagal dalam suatu usaha, maka tidak sepantasnya menyalahkan Allah SWT atau su’udzan kepada Allah SWT dengan menggap Allah penyebab kagagalannya, Allah tidak mendengar doanya, Allah itu kikir, Allah tidak adil dan lain sebagainya. Sebaliknya dan sebaiknya adalah harus berinstrospeksi diri, barangkali kegagalan tersebut disebabkan usahanya belum sungguh-sunggu dilaksanakan secara maksimal. Kegagalan tersebut harus dijadikan pelajaran, agar pada masa yang akan datang tidak terulang lagi dan tetap selalu bersikap sabar terhadap segala ujian dan cobaan yang menimpa. Berikut beberapa cara agar kita bisa selalu bersikap sabar yaitu : a. Senantiasa Berdzikir menyebut nama Allah SWT Zikir bisa melalui pengucapan lisan dengan memperbanyak menyebut asma Allah. Tetapi, zikir juga bisa dilakukan dengan tindakan merenung dan memperhatikan kejadian di sekeliling kita dengan tujuan menarik hikmah. Sehingga akhirnya sadar bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah juga. Orang yang sabar selalu mengingat Allah dan menyebut asama Allah apabila menghadapi kesulitan dan musibah, bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bila seseorang berzikir dan membaca Al Qur’an Akhlak Terpuji

Page 11

hingga ia lupa untuk meminta sesuatu kepada Allah maka Allah akan memberikan nikmat kepadanya melebihi apa yang sebelumnya ia inginkan Artinya : “Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfinnan : “Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”. Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya“. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi). Disebutkan pula dalam Firman Allah QS Ar Ra’du ayat 28 sebagai berikut:

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’du : 2) Dalam ayat lain Allah menybutkan:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (QS Al Ahzab : 41) b. Mengendalikan Emosi Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih mengendalikan nafsu atau emosi agar bisa bersikap sabar yaitu: Melatih serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membaca ayat-ayat suci Al Qur’an, shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Seseorang tidak akan terus melampiaskan berang atau kemarahannya apabila ayat suci Al Qur’an dibaca. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh apabila ayat suci Al Qur’an bisa digunakan untuk melerai orang yang bertikai. Demikian pula Rasulullah SAW memberikan resep bagaimana caranya meredam amarah. “Berwudu’lah!” Demikian anjuran Rasulullah SAW. Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama. Orang yang mampu menghindarkan diri dari kebiasaan yang dilarang agama, akan membuat hidupnya terbiasa dengan hal-hal yang baik dan tidak mudah melakukan perbuatan-perbuatan keji. Orang yang tidak sabar, pada umumnya adalah orang yang tidak perduli, bersikap kasar, berbuat keji misalnya berjudi, minum-minuman keras, berkelahi, mengeluarkan kata-kata kotor, menyebarkan fitnah dan masih banyak lagi. Memilih lingkungan pergaulan yang baik. Agar bisa menjadi manusia yang memiliki sifat sabar, maka bisa diperoleh dengan memasuki lingkungan pergaulan yang baik, yang cinta akan kebenaran, kebaikan, dan keadilan. 2) Bersyukur a) Pengertaian Syukur

Akhlak Terpuji

Page 12

Syukur menurut pengertian bahasa yaitu berasal dari bahasa Arab, yang berarti terimakasih. Syukur secara istilah yaitu berterimakasih kepada Allah SWT dan pengakuan secara tulus hati atas nikmat dan karunua-Nya, malalui ucapan, sikap dan perbuatan. b) Cara-cara bersyukur Dengan hati. Yaitu dengan cara menyadari dan mengakui dengan tulus hati bahwa segala nikmat dan karunia adalah merupakan pemberian dari Allah SWT dan tak ada selain Allah SWT yang dapat memberikan nikmat dan karunia tersebut. Dengan lisan. Yaitu dengan cara mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan lafal-lafal dzikir lainnya, membaca alquran, membaca buku ilmu pengetahuan dan amal ma’ruf nahi munkar dan senantiasa nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Dengan perbuatan. Yaitu dengan cara melaksanakan segala ibadah yang diperintahkan Allah SWT kepada kita dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang Allah. Syukur dengan perbuatan seperti sholat, belajar, membantu orang tua, berbuat baik terhadap sesama manusia dan makhluk-makhluk Allah, dan menghormati guru. Dengan harta benda. Yaitu dengan cara menafkahkan dan membelanjakan harta benda yang telah Allah rizkikan kepada kita untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. c) Hal-hal yang harus disyukuri Nikmat jasmani Kita harus mensyukuri karena Allah SWT telah menciptakan kita dalam bentuk yang paling sempurna, anatomi tubuh yang sempurna seperti bentuk hidung yang memiliki libang di bawah, telinga yang elastis, bulu alis yang diletakkan di atas mata, tangan yang memiliki jari-jari, kuku yang bisa mamanjang dan tidak terasa sakit ketika dipotong, panca indra yang menjadikan segalanya menjadi terasa. Nikmat rohani Karunia dan anugrah Allah SWT atas nikmat rohani yang patut disukuri adalah Allah telah mehirkan kita, diberikannya jasad kita ruh, kalbu/hati, nafsu dan akal sehingga kita bisa hidup, berfikir, merasakan senang, bahagia, sedih, marah dan perasaan perasaan yang melengkapi segala kehidupan kita. Nikmat dunia dan seisinya

Akhlak Terpuji

Page 13

Apabila kita harus menghitung satu persatu nikmat Allah niscaya tidakalah akan terhitung jumlanya. (QS. Al-Baqarah, 2 : 152 dan QS. Ibrahim, 14 : 34). Nikmat Allah tersebar di darat, laut, udara. Segala yang Allah ciptakan, air, bebatuan, hamparan tanah, gunung, hutan, api, salju, hembusan angin, sinar matahari, hujan, tumbuh-tumbuhan, hewan, dingin, panas dan seluruh isi semesta merupakan nikmat dari Allah SWT yang harus kita syukuri.

4.GIGIH Pengertian gigih secara bahasa yaitu bersikap kerja keras. Gigis secara istilah berarti mempunyai semangat hidup, tidak mengenal lelah, dan tidak menyerah. Gigih juga bisa diartikan kemauan kuat seseorang dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. Gigih sebagai salah satu dari akhlakul karimah sangat diperlukan dalam suatu usaha. Jika ingin mencapai suatu hasil yang maksimal, suatu usaha harus dilakukan dengan gigih, dan penuh kesungguhan hati. Setiap muslim wajib memilki sifat dan sikap gigih. Gigih dalam beribadah, gigih alam belajar untuk mencapai cita-cita dan gigih dalam mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan hidup. Allah SWT berfirman dalam QS Alam Nasrah : 7 yang berbunyi:

Artinya: “ Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain.” (QS Alam Nasrah : 7) Ayat Al-Quran yang menyatakan tentang anjuran bersifat gigih juga dijelaskan dalam QS. AlJumu’ah : 10. Dan diperintahkan pula dalam sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Mukmin yang kuat lebih bagus dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, namun pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kamu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya …” (HR Muslim) Selain sabda nabi yang tersebut di atas, dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Sakir dinyatakan pula bahwa :

Artinya : “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akheratmu seolah-olah kamu akan mati besok.” (HR. Ibnu Sakir) Orang yang gigih tidak akan berpangku tangan dan tidak suka bermalas-malasan sehingga ia akan merasa keberkahan hidup. Apabila setiap orang Islam memiliki sifat gigih, niscaya hidayah dan karunia Allah akan menaungi kita. Gigihlah dalam berusaha, Allah dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kita, sehingga tidak akan ada usaha kita yang sia-sia dan selalu ada perubahan pada diri kita ke arah yang lebih baik sebagai mana sabda nabi Muhammad SAW :

Akhlak Terpuji

Page 14

Artinya : “Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang keadaan hari ini seperti kemarin dia adalah orang yang rugi, dan barang siapa yang yang keadaan hari ini lebih buruk dari hari kemarin dia terkutuk.” (HR. Hakim) Beberapa sikap yang dimiliki seseorang yang gigih antara lain adalah : a. Gigih dalam berusaha dan menjalaninya dengan sabar dan ihlas b. Memiliki program perencanaan yang baik dan membagi waktu yang tepat c. Memiliki rasa tanggung jawab, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa d. Selalu memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT e. Selalu ada keinginan ke arah perubahan yang lebih baik,

5.BERINISIATIF Inisiatif secara bahasa berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa, perintis jalan sebagai pelopor atau langkah pertama atau teladan. Inisiatif bisa difahami sebagai sikap yang senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan etos kerja yang tinggi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut inisiator. Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : “ Barang siapa merintis jalan kebaikan (meletakkan dasar), maka ia memperoleh pahala secara langsung dari perbuatannya. Disamping juga dari pihak orang yang mengikiti jejaknya. Demikian pula barang siapa merintis jalan maksiat maka ia tertimpa siksa ganda (kejahatan dari diri sendiri dan orang yang menirunya).” (Al-Hadits) Dalam Firman Allah SWT QS An Najm : 38-41 juga disebutkan :

Artinya : “39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS An Najm : 38-41) Kemudian dijelaskan pula dalam firman Allah SWT QS. Alam Nasrah ayat 1-8 berikut ini :

Artinya : “1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, 5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. “ (QS Alam Nasrah : 1-8) Akhlak Terpuji

Page 15

Renungkanlah ayat diatas. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat yang produktif. Artinya fokuskan pada satu pekerjaan, jika telah selesai kerjakan yang lain. Tentu tidak hanya kerja keras saja melainkan dengan ketekunan, ketelitian, penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, senantiasa mengefisienskan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau permasalahan. Cara dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas disebut produktivitas kerja. Senantiasa menghasilkan etos kerjanya untuk menghasilkan yang lebih baik.  Contoh perilaku yang mencerminkan perbuatan inisiatif 1. Titeu Sunrani adalah siswa yang belajar disebuah sekolah SMA formal dan sekaligus juga belajar di pondok pesantren. Ia harus selalu bisa mengikuti mata pelajaran SMA dan pondok pesantren, sehingga dia harus bisa membagi dan memanfaatkan waktunya untuk belajar materi mata pelajaran SMA dan belajar materi mata pelajaran pondok pesantren. Kunci utama inisiatif Titeu Sunrani adalah pengaturan waktu. Ia bisa membagi waktu kapan harus belajar mata pelajaran SMA dan belajar mata pelajaran pondok pesantren. Akhirnya ia dapat lulus dengan baik dan mendapatkan apa yang dicita-citakannya. 2. Contoh lain: Pak Dimas adalah seorang kepala sekolah di sebuah SMA. Walaupun beliau sibuk mengajar namun bisa membagi waktunya untuk kepentingan sekolahnya. Selain itu ia bertempat tinggal cukup jauh dari sekolah. Jarak tempuh dari rumah ke sekolah bisa mencapai satu jam setengan dan itu ia jalani setiap hari, akan tetapi dia selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat dan selalu menjadi orang yang pertama datang di sekolah. Hal itu karena ia bisa memperhitungkan waktu, mendata dan menentukan skala proiritas hal yang harus didahulukan kemudian dikerjakan dengan tekun, teliti, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas. Sehingga seberat dan sebanyak apapun beban pekerjaan yang dialami Pak Dimas ia dapat menyelesaikannya dengan baik. Kesimpulan dari contoh diatas adalah kerja keras itu bukan hanya gigih dan semangat tinggi. Berinisiatif adalah usaha yang menghasilkan dengan pengaturan waktu yang baik dan terencana.

6. Rela berkorban Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat berati bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri. b. Bentuk Perilaku Rela Berkorban 1. Rela berkorban dalam lingkungan keluarga ; A. Biaya untuk sekolah yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya B. Keihlasan orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya 2. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan sekolah : A. Pemberian dari siswa berupa sumbangan pohon, tanaman dan bunga untuk halaman sekolah Akhlak Terpuji

Page 16

B. Para siswa dan guru mengumpulkan sumbangan pakaian layak pakai untuk meringankan beban warga yang tertimpa bencana. 3. Rela berkorban dalam lingkungan kehidupan masyarakat : A. Warga masyarakat bergotong royong meperbaiki jembatan yang rusak karena longsor B. Warga masyarakat yang mampu menjadi guru sukarelawan bagi anak-anak yang terlantar putus sekolah dan tidak mampu 4. Rela berkorban dalan lingkungan kehidupan berbangsa dan bernegara : A. Para warga negara atau masyarakat membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan B. Warga masyarakat merelakan sebagian tanahnya untuk pembangunan irigasi dengan memperoleh penggantian yang layak c. Cara Menumbuhkan Sifat Rela Bekorban 1. Selalu peduli dan memperhatikan kepentingan umum, bangsa dan negara selain dari kepentingan pribadi. 2. Suka memberikan contoh dan pembinaan yang baik kepada sesama 3. Gemar memberikan pertolongan kepada sesama 4. Penyantun dan penyayang terhadap orang lain atau lingkungan. 5. Menjauhi sifat angkuh, egois, hedonis dan matrialistis.

7.TATA KRAMA TERHADAP MAKHLUK ALLAH Agama Islam adalah rahmat Allah untuk semesta alam yang artinya rahmat tersebut bukan hanya untuk manusia saja, tetapi juga untuk makhluk hidup selain manusia yaitu alam dan lingkungan hidup. Sikap muslim yang benar terhadap makhluk hidup selain manusia, antara lain sebagai berikut. 1. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitar. Memakmurkan alam adalah mengolah sumber daya yang berada di alam sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan bumi yang subur ini untuk diolah oleh manusia dengan kerja keras dan dipelihara sehingga mampu melahirkan nilai yang tinggi. 2. Akhlak Terhadap Tumbuh-Tumbuhan Diantara anugrah Allah kepada manusia adalah diciptakanNya tumbuh-tumbuhan. Sebagian besar makanan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan. Demikian pula makanan binatang-binatang ternak, sebagian besar adalah tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam jenisnya. Manusia perlu menyayangi tumbuh-tumbuhan karena sebagian dari pemenuhan keperluan hidup manusia itu berasal dari tumbuh-tumbuhan, baik tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan seperti daunnya, maupun Akhlak Terpuji

Page 17

tumbuh-tumbuhan yang batang atau bunganya dapat diambil manfaatnya dan berfungsi membersihkan udara. Semuanya perlu diberi air sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian semura tumbuhan terutama tumbuhan yang ditanam harus dipelihara dengan baik, seperti membersihkan rumput-rumput yang tidak berguna harus di buang, dijaga jangan sampai dirusak atau dimakan hama, semuanya itu agar tumbuh subur. Itulah sebagian diantara cara-cara menyayangi tumbuhtumbuhan. 3. Akhlak Terhadap Binatang Kita harus memiliki akhlak yang terpuji terhadap binatang. Alam hewani sengaja diciptakan oleh Allah bagi kepentingan makhluk hidup lainnya, khususnya manusia. Hewan ada yang bersifat liar, jinak, atau hewan peliharaan. Ada juga hewan yang terbang di angkasa, berenang di air, tetapi semua itu adalah jenis makhluk yang memiliki banyak persamannya dengan manusia yang merasakan lapar, haus, berkelamin, hidup berkelompok, dan sebagaimana kehidupan makhluk manusia. Binatang ternak atau peliharaan atau binatang apapun jenisnya yang dipelihara perlu disayangi. Cara menyayangi binatang peliharaan antara lain dengan memberinya makanan, menyediakan tempatnya (kandang) yang wajar, memelihara kebersihannya, menjaga kesehatannya, bahkan kalau mungkin mengobatinya apabila sakit sebagaimana yang dilakukan oleh kebun binatang pada umumnya. Disamping itu juga kita boleh membunuh binatang yang membahayakan atau merugikan. Kita diperintah untuk membunuhnya, asal saja ketika melaksanakannya tidak didahului dengan penyiksaan, seperti menyirami tikus dengan minyak tanah, kemudian baru membakarnya. Bunuhlah binatang itu dengan alat yang menyebabkan ia segera mati sehingga ia tidak merasa tersiksa. 4. Akhlak Terhadap Makhluk Gaib Selain Allah SWT menciptakan manusia, Dia juga menciptakan jin. Jin merupakan makhluk gaib yang harus kita imani. Perlu kita ketahui bahwa selain ada jin yang taat dan patuh kepada Allah SWT ada pula jin yang tidak patuh dan taat kepada Allah SWT diantaranya iblis dan setan. Iblis dan setan adalah makhluk Allah SWT yaitu sejenis jin yang diciptakanNya dari api yang sangat panas, jauh sebelum diciptakanNya Nabi Adam as. Kita meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan semesta alam dan Mahakuasa serta Maha berkehendak, sedangkan semua makhlukNya termasuk jin, iblis dan setan berada di dalam kekuasaanNya. Oleh karena itu, cara menyikapi adanya jin, iblis dan setan adalah sebagai berikut : a. Jangan menuruti langkah-langkah setan b. Tidak terganggu dan terjebak dalam kehidupan jin, iblis dan setan c. Selalu mengingat Allah dan memohon pertolonganNya dari segala godaan iblis dan setan d. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya

Akhlak Terpuji

Page 18

9.Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Kehidupan Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlaq menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam kehidupan, seperti terlihat dalam beberapa poin berikut ini : # Rasulullah SAW. Menempatkan penyempurnaan akhlaq, yang mulia sebagai misi pokok Risalah Islam, sebagai sabdanya :

Terjemahannya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”. (HR. Baihaqi). Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasulullah pernah mendefinisikan agam dengan akhlaq yang baik, sebagaimana sabda beliau.

Terjemahannya : “Ya Rasulullah, apakah agama itu ? beliau menjawab : agama itu adalah akhlak yang baik”.

# Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. # Rasulullah SAW. Menjadikan baik buruknya akhlaw seseorang sebagau ukuran kualitasnya. # Islam menjadikan akhlaw baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah SWT. # Nabi Muhammad SAW. Selalu berdoa agar Allah SWT. Membaikkan akhlaq beliau.

PERSOALAN AKHLAQ Perbuatan Baik dan Buruk Yang dimaksud perbuatan baik adalah : 1) Sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan 2) Sesuatu yang menimbulkan rasa keharusan dalam kepuasan, kesenangan, persesuaian dan seterusnya. 3) Sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan, yang memberikan kepuasan 4) Sesuatu dengan sesuai dengan keinginan yang bersifat berfitrah 5) Sesuatu hal yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, memberikan perasaan senang atau bahagia.

Akhlak Terpuji

Page 19

Adapun yang dimaksud dengan perbuatan buruk adalah : 1) Sesuatu yang tidak baik, tidak seperti seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, di bawah standart, kurang dalam nilai dan tidak mencukupi. 2) Sesuatu yang keji, jahat, tidak bermoral dan tidak menyenangkan 3) Adalah segala sesuatu yang tercela, karena melanggar norma-norma atau aturan-aturan menurut yang ditetapkan oleh syara’ (agama).

Akhlak Terpuji

Page 20

Bab V Kesimpulan & Saran

Kesimpulan: 1.Akhlaq adalah gambaran atau bayangan dari jiwa seseorang, mereka berbuat, bertindak, atau bertingkah laku berdasarkan apa yang tertanam dalam jiwanya dan telah menjadi kebiasaan setiap hari tanpa ada pengaruh atau dorongan dari pihak lain, mereka melakukan secara spontan tanpa pertimbangan pikiran sebelumnya. 2.sumber akhlaq adalah Al-Qur’an dan Sunnah, ruang lingkup akhlak meliputi akhlak pribadi,berkeluarga,bermasyarakat,bernegara,dan beragama 3. Husnudzan artinya adalah berbaik sangka, berperasangka baik atau dikenal juga dengan istilah positiv thinking. 4. gigih yaitu bersikap kerja keras. mempunyai semangat hidup, tidak mengenal lelah, dan tidak menyerah. Memiliki kemauan kuat dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. 5.Inisiatif berarti prakarsa, perintis jalan sebagai pelopor atau langkah pertama atau teladan. sikap yang senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. 6.Rela berkorban berati bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri. 7.Tata krama terhadap makhluk allah yaitu tata cara kita menjaga,merawat dan memelihara,dll makhluk ciptaan allah, 8.isi pokok risalah islam yang di bawah rasullullah adalah menyempurnakan akhlak.

Saran : •

Pelajar :semoga akhlak terpujinya lebih ditingkatkan lagi agar tercipta generasi penerus bangsa yang bisa memadukan IMTAQ dan IPTEK.



Orang tua :semoga lebih meningkatkan pemantauan perkembangan akhlak putra putrinya



Guru :semoga lebih disiplin dalam pengawasan akhlak siswa siswi di lingkungan sekolah.

Akhlak Terpuji

Page 21

Akhlak Terpuji

Page 22