See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/320998624
Teori Pertukaran Sosial Peter Blau Working Paper · November 2017
CITATIONS
READS
0
2,773
1 author: Moch Syahri State University of Malang 10 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
artikel View project
All content following this page was uploaded by Moch Syahri on 11 November 2017. The user has requested enhancement of the downloaded file.
TEORI PERTUKARAN SOSIAL GOERGE C. HOMANS DAN PETER M. BLAU
Disusun Oleh :
Nama : Moch. Syahri NIM : 071317047303 PROGRAM PASCA SARJANA ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA JULI 2014
TEORI PERTUKARAN SOSIAL GOERGE C. HOMANS DAN PETER M. BLAU Sekilas tentang Teori Pertukaran Akar Teori Pertukaran berasal dari sejumlah disiplin ilmu soaial, termasuk psikologi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi mikro (Hariyanto, 2012:164). Para Antropolog-lah yang pertama kali mengakui banyak interaksi sosial di luar ekonomi yang dapat dikonspetualisasikan sebagai pertukaran manfaat. Baik pertukaran sosial atau ekonomi didasarkan pada satu aspek fundamental dalam kehidupan sosial. Sebagian besar yang orang butuhkan orang hargai hanya dapat diperoleh dari orang lain. Orang saling bergantung untuk mendapatkan sumber-sumber daya barharga ini, dan mereka saling melengkapi melalui proses pertukaran (Ritzer, 2011:515). Aspek kehidupan sosial inilah yang menjadi fokus teoritikus pertukaran sosial. Tidak seperti teori-teori ekonomi mikro klasik, yang mengasumsikan transaksi independen antara orang-orang yang tidak saling kenal, teoritikus pertukaran sosial tertarik pada relasi dan durasi tertentu. Dasar-dasar Teori Pertukaran Sosial dapat dilacak dalam sejumlah karya ilmuwan klasik. Dalam Teori Ekonomi Klasik abad 18 dan 19, para ahli ekonomi politik Inggris, seperti Adam Smith sudah menganalisis pasar ekonomi sebagai hasil dari sekumpulan yang menyeluruh dari sejumlah transaksi ekonomi individual yang tidak terbilang besarnya. Diasumsikan bahwa transaksi-transaksi pertukaran akan terjadi jika kedua belah pihak dapat memperolah keuntungan dari pertukaran itu. Dan kesejahteraan masyarakat umumnya dapat dengan baik sekali dijamin apabila individu-
1 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
individu diberikan kesempatan untuk mengejar kepentingan pribadinnya melalui pertukaran yang dirembukkan secara pribadi. Tekanan yang sama pada tujuan-tujuan individual dan imbalannya inilah yang menandai sifat Teori Pertukaran di Amerika (Johson, 1986:55) Teori-teori Pertukaran Sosial dilandasakan pada prinsip transaksi ekonomi yang elementer. Orang menyediakan barang atau jasa dan sebagai imbalannya berharap memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Ahli Teori Pertukaran Sosial memiliki asumsi sederhana bahwa interaksi sosial itu mirip dengan transaksi ekonomi. Akan tetapi, Ahli Teori Pertukaran Sosial berpendapat bahwa pertukaran sosial tidak selalu dapat diukur dengan nilai uang, sebab dalam berbagai transaksi sosial dipertukarkan juga hal-hal nyata dan tidak nyata. Dalam sebuah pabrik, misalnya seorang pekerja yang berinteraksi dengan pembantunya dapat menjalin kerja sama yang intim dengan harapan dapat memperoleh ganjaran nyata berupa bonus tahunan. Akan tetapi, ganjaran dari persahabatan
dan kemauan baik yang tidak nyata dapat melahirkan
perilaku yang sama, bahkan di saat-saat dunia usaha mengalami masa sulit dimana bonus dimana bonus tidak dapat diberukan. Model timbal balik tetap ada sejauh orang memberi dan menerima dan berharap memperoleh imbalan barang atau jasa (Poloma, 2003:52-53). Sejalan dengan itu, West (2007:218) menyatakan bawah manusia mempunyai sifat dasar sebagai berikut, yaitu (a) menusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman, (b) manusia merupakan makhluk yang rasional, dan (c) standar yang
digunakan
manusia
untuk
mengevaluasi
pengorbanan
2 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
dan
penghargaan bervariasi seiring dengan berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya. Teori Pertukaran Sosial melangkah lebih jauh dengan memprediksikan bahwa nilai (worth) dari sebuah hubungan memengaruhi hasil akhir (outcome) atau apakah orang akan meneruskan suatu hubungan atau mengakhirinya. Menurut Cook dan Rice (dalam Hariyanto, 2012:264) beberapa teori terdahulu mempengaruhi teori pertukaran sosial, yaitu pragmatisme, utilitiarisme, behaviorisme, dan fungsionalisme. Behaviorisme Skinner juga mempengaruhi Teori Pertukaran Sosial1. Behaviorisme menyatakan bahwa pemahaman kepribadian binatang akan melahirkan perilaku manusia. Penganut aliran perilaku tidak senang dengan konsep-konsep mentalitas, sebab mustahil ia secara langsung dapat mengamati pemikiran manusia. Seperti halnya binatang yang mencari ganjaran positif dan mengehindari hukuman,
manusia
pun
mencoba
memperbesar
keuntungan
dan
memperkecil biaya. Sosiolog Behavioral memperhatikan hubungan antara efek-efek perilaku seorang aktor terhadap lingkungan
dan dampaknya terhadap
perilaku belakangan aktor itu. Hubungan itu sangat penting bagi pengondisian pelaksanaan, atau proses belajar yang menghasilkan konsekuensi-konsekuensi yang memodifikasi perilaku. Orang menduga perilaku bayi itu acak dan tidak berpola. Lingkungan tempat perilaku berlangsung, entah fisik atau sosial, dipengaruhi oleh perilaku itu dan pada
1
Ulasan lengkap dan mendasar tentang ini bisa dibaca di Giddens, Anthony. Turner, Jonathan. 2008. Social Theory Today;Panduan Sistematis Tradisi dan Tren Terdepan Teori Sosial. Diterjemahkan oleh Yudi Santoso. Jogjakarta:Pustaka Pelajar, Halaman 85132
3 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
gilirannya “bertindak” kembali dengan
berbagai cara. Reaksi-positif,
negatif, atau netral- mempengaruhi perilaku aktor dikemudian. Jika reaksi tersebut memberikan penghargaan, maka kemungkinan besar perilaku tersebut akan diulangi, atau sebaliknya. Yang sangat diperhatikan para behavioris adalah penghargaan-penghargaan dan kerugian-kerugian. Penghargaan didefinisikan dengan kemampuan memperkuat perilaku, sementara kerugian mengurangi kemungkinan terjadi perilaku (Ritzer, 2012: 708-709). Menurut perpektif Teori Utilitarianisme, salah satu hukum dasar manusia menyatakan bahwa setiap orang selalu berusaha menghindari penderitaan dan memaksimalkan kesenangan. Manusia hanya akan bertindak apabila diperkirakan dia akan mendapatkan imbalan. Menurut Teori Utulitarian, ganjaran hanya akan didapat dalam interaksi sosial, dan ganjaran akan didapat dari interaksi mereke dengan orang lain (Abercrombie, 1994: 156). Teori Pilihan Rasional juga memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan Teori Pertukaran yang memusatkan perhatian pada aktor. Aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan dan sekaligus pilihan. Tindakan yang dilakukan aktor itu selalu berorientasi pada keinginan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihannya. Setiap usaha yang dilakukan aktor untuk mencapai tujuan yang dikehendaki akan dihadapkan pada dua keadaan pemaksa. Pertama, keterbatasan sumber. Aktor mempunyai sumber dan akses yang berbeda terhadap sumber daya lain. Bagi aktor yang mempunyai sumber daya besar, pencapaian tujuannya relatif mudah. Akan tetapi bagi aktor
4 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
yang sumber dayanya terbatas, pencapaian tujuannnya sukar atau bahkan mustahil. Kedua, sumber pemaksa adalah lembaga sosial (Bagong, 2010:264). Semua Teori Pertukaran memiliki unsur dasar yang sama dalam pertukaran, yaitu aktor, sumber daya, struktur, dan proses (Ritzer, 2011:516-518). Aktor sebutan bagi partisipan pertukaran. Aktor dapat berupa individu atau kelompok perusahaan, atau entitas lain yang spesifik. Meminjam konsep Teori Pilihan Rasional, aktor dipandang sebagai manusia yang tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya mencapai tujuan itu (Ritzer, 2004:357). Sementara sumber daya adalah kekayaan atau kecakapan perilaku yang dimiliki seorang aktor dan dihargai oleh aktoraktor lain. Aktor yang melakukan tindakan akan menanggung biaya dan memberikan hasil pada aktor lain. Hasil yang diberikan kepada aktor lain bisa bernilai positif atau negatif. Kepemilikan dan akses sumber daya menentukan tingkat daya tawar aktor (Ritzer, 2004:357). Struktur merupakan relasi ketergantungan timbal balik pertukaran yang bentuknya ada beberapa macam, yaitu pertukaran langsung (direct exchange), pertukaran umum (generalize exchange), dan pertukaran produktif (productive exchange). Proses merupakan gambaran terjadinya interaksi di dalam struktur pertukaran. Karen S.Cook, Richard M. Emerson, Peter M. Blau, Goerge C. Homans, Edward J. Lawler, dan Markovsky merupakan diantara tokoh yang mendalami tentang Teori Pertukaran Sosial. Makalah ini akan menguraikan Teori Pertukaran Sosial menurut Goerge Homans dan Peter M.Blau.
5 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
STRUKTUR PERTUKARAN DAN PROSES PERTUKARAN Relasi pertukaran berkembang menurut struktur ketergantungan timbal balik. Ada 3 bentuk yaitu, pertukaran langsung (direct exchange), pertukaran umum (generalized exchange), dan pertukaran produktif (productive exchange) (Ritzer, 2011: 517-518). Dalam relasi pertukaran langsung antara dua aktor, hasil tiap aktor tergantung secara langsung terhadap
perilaku aktor yang satunya. Misalnya, A memberikan nilai
kepada B, dan B memberikan nilai kepada A. Relasi yang terjadi seperti gambar 1a dan 1b.
A
B
Gambar 1a. Pertukaran Langsung Diadik
A
B
C
Gambar 1b.Pertukaran Langusung Jaringan
Dalam relasi pertukaran umum diantara tiga aktor atau lebih, ketergantungan timbal balik bersifat tidak langsung: manfaat yang diterima oleh B dari A tidak secara langsung dikembalikan B kepada A, namun dengan cara tidak langsung, lewat pemberian B kepada aktor lain di dalam jaringan. Akhirnya, A menerima pengembalian dari perukaran yang telah dilakukannya dari aktor terpilih dari sistem, tetapi bukan dari B. Prosesnya seperti gambar 2. Semetara, relasi pertukaran umum, kedua aktor bersama sama harus melakukan pemberian kepada orang lain agar dapat memperloeh manfaat. Bentuknya seperti gambar 3.
6 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
A
B
C
Gambar 2. Pertukaran Umum
AB
B
C
Gambar 2. Pertukaran Produktif
Proses pertukaran menggambarkan terjadinya interaksi di dalam struktutur pertukaran . Kesempatan pertukaran memberikan aktor peluang untuk menginiasikan pertukaran. Ketika inisiasi terbalas, pertukaran timbal balik antara manfaat-manfaat yang hasilkan disebut dengan transaksi. Serangkaian transaksi terus menerus diantara aktor-aktor yang sama merupakan relasi pertukaran. Transaksi dalam relasi pertukaran langsung mengambil dua bentuk, negosiasi dan timbal balik. Dalam transaksi negosiasi, para aktor terlibat dalam proses keputusan bersama. Dalam transaksi timbal balik, sumbangan aktor kepada pertukaran dilakukan secar terpisah dan tanpa negosiasi. Para aktor menginisiasi pertukaran tanpa mengetahui apakah aktor lain akan memberikan balasan atau kapan balasan itu akan diberikan. TEORI PERTUKARAN SOSIAL HOMANS Dinamika Kelompok Kecil Homans memilih kelompok kecil untuk analisa deskriptifnya. Karena kelompok kecil merupakan satuan dasar yang terdapat dalam semua tipe
7 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
struktur sosial. Homans memberikan batasan kelompok sebagai sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain dalam frekuensi tinggi dalam jangka waktu tertentu, dan hanya terdiri dari beberapa orang saja, sehingga masing-masing orang mampu berkomunikasi dengan semua orang lain tanpa lewat seseorang, melainkan melalui komunikasi tatap muka. Perilaku sosial dalam kelompok kecil dapat dengan mudah digambarkan dalam istilah-istilah yang dekat dengan tingkat pengamatan empiris (Poloma, 2003: 55). Ada 3 konsep yang digunakan Homans untuk menggambarkan kelompok kecil (Johnson, 1994:61), yaitu (1) kegiatan; perilaku aktual yang digambarkan pada tingkat yang kongkrit, (2) interaksi; kegiatan apa saja yang merangsang atau dirangsang oleh kegiatan orang lain, dan (3) perasaan; suatu tanda yang bersifat eksternal atau yang bersifat perilaku yang menunjukkan suatu keadan internal. Ketiga elemen ini membentuk suatu keseluruhan
yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
Artinya, kegiatan akan dipengaruhi dan mempengaruhi oleh pola-pola interaksi dan perasaan. Interaksi akan mempengaruhi dan dipengaruhi kegiatan dan perasaan. Perasaan akan berhubungan timbal balik dengan kegiatan dan pola-pola interaksi. Jika salah satu berubah, maka yang lain akan berubah. Keseluruhan hubungan itu akan akan membentuk sistem kelompok. Konsep-konsep yang digunakan dalam The Human Group (kegiatan, interaksi, perasaan) dimasukkan dalam teori pertukaran, yang kemudian dikembangkan dalam Social Behavior: Its Elementary Form sebagai istilah-
8 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
istilah deskripitif (Aremanita, 2008). Beberapa konsep tambahan juga dibahas, yaitu (1) Kuantitas : menunjuk pada frekuensi dimana suatu perilaku tertentu dinyatakan dalam suatu jangkja waktu tertentu, atau sejumlah perilaku yang sedang terjadi. (2) Nilai : tingkat dimana suatu perilaku
didukung
atau
dihukum.
Homans
menambahkan
bahwa
pengalaman masa lampau seseorang sebagai petunjuk untuk jenis perilaku apa yang bernilai dan berharga. Deprivasi dan kepuasan, investasi, dan keadilan distributif merupakan konsep-konsep dasar dalam proposisi penjelasan yang dikembangkan Homans. Deprivasi adalah jangka waktu sejak seseorang itu menerima suatu reward tertentu; sedangkan kepuasan adalah kuantitas dari reward yang cukup besar untuk memuaskan seseorang, sehingga penghargaan itu selalu dinanti dan diinginkan lagi. Beberapa dari kegiatan, interaksi, dan perasaan yang terjadi dalam kelompok merupakan hasil tuntutan yang diberikan kelompok dari lingkungannya atau strategi menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Kagiatan ini dilihat sebagai sistem eksternal. Sementara, kegiatan, interaksi, dan perasaan secara maksimal untuk memanfaatkan lingkungan lebih dari sekedar kebutuhan minimal dinamakan sistem internal. Sistem internal adalah kelompok yang terdiri dari seluruh anggota. Sementara, sistem eksternal adala lay out ruangan dimana kelompok itu bekerja (Poloma, 2003:55). Perilaku individu dalam setiap sistem internal dibimbing oleh norma-norma, yaitu suatu kegiatan dan pola-pola interaksi-interaksi yang diharapkan untuk diikuti oleh anggota kelompok, dengan perasaan positif yang dinyatakan kepada mereka yang mengikutinya, dan perasaan
9 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
negatif bagi mereka yang mengingkarinya (Johnson, 1994:63). Sistem internal dan eksternal mempunyai hubungan saling ketergantunngan. Sehingga
kalau
ada
perubahan
dalam
satu
sistem
cenderung
mempengaruhi perubahan dalam sistem lain. Uraian Homans menujukkan sumbangan terhadap Teori Fungsional, yang mencoba dipertajam dalam penjelasan Teori Pertukaran Sosial. Dasar Teori Pertukaran Sosial Homans dan Proposisi yang Diajukan George Homans secara eksplisit menolak fokus Parsons pada persyaratan fungsional dari masyarakat. Sebaliknya, ia menganjurkan strategi reduksionisme di mana perilaku manusia dijelaskan menggunakan prinsip-prinsip psikologis pada tingkat individu . Homans sangat tertarik pada
model stimulus-respon psikologi perilaku dan
konsep-konsep
ekonomi dasar yang menyatakan bahwa perilaku manusia dibentuk oleh ganjaran dan atau hukuman dan dengan mempertimbangkan biaya dan ganjaran (Johson, 2008:77). Teori pertukaran Homans
sangat kuat
dipengaruhi oleh ide-ide behavioris BF Skinner. Untuk behavioris, penentu utama dari aksi individu adalah hubungan pengkondisian operan (operan conditioning) antara aktor dan lingkungan nya. operan conditioning menyatakan bahwa perilaku individu merupakan respon dari lingkungan (yang bisa terdiri dari orang lain). Jika respon positif, aktor lebih cenderung mengulangi perilaku, dan ketika respon negatif mereka akan cenderung untuk tidak mengulangi perilaku tersebut. Misalnya, perilaku "menyentuh kompor panas" menghasilkan rasa sakit, yang mengurangi kemungkinan bahwa seseorang akan menyentuh kompor lagi. Hal yang sama juga berlaku dalam lingkungan sosial. Berdasarkan tanggapan dari orang lain 10 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
untuk perilaku masa lalu, orang-orang memodifikasi perilaku mereka dalam upaya untuk memaksimalkan reaksi positif dan meminimalkan reaksi negatif (Calhoun,2002:88). Homans membangun Teori Pertukaran dengan menggunakan konsep dan prinsip yang diambil dari psikologi perilaku dan ekonomi dasar. Dari psikologi perilaku diambil suatu gambaran mengenai perilaku yang manusia yang dibentuk oleh hal-hal yang memperkuat atau memberi dukungan. Manusia memberikan dukungan yang positif atau negatif terhadap satu sama lain dalam proses interaksi, dimana mereka saling membentuk perilakunya. Dari ekonomi dasar, Homans mengambil konsep biaya (cost), imbalan (reward), dan keuntungang (profit). Gambaran dasar mengenai perilaku manusia yang diberikan oleh ilmu ekonomi adalah bawah manusia terus menerus terlibat dalam memilih diantara perilaku alternatif, dengan pilihan yang mencerminkan cost and reward or profit yang diharapkan berhubungan dengan garis perilaku (Johson, 1994:64-65). Homans menggunkan konsep psikologi dan ekonomi untuk pertukaran sosial. Reward disetarakan dengan dukungan sosial (social approval). Reward setara dengan konsep dukungan (reinforcement). Biaya (cost) setara dengan konsep hukuman. Teori pertukaran Homans bertumpu pada asumsi bahwa orang terlibat dalam pertukaran perilaku untuk memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman. Pertukaran perilaku untuk memperoleh ganjaran adalah prinsip dasar
dalam
transaksi
ekonomi
sederhana.
Seseorang
dapat
mempertukarkan pelayanannya untuk mendapatkan upah mingguan.
11 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
Homans menganggap bahwa orang bertindak dengan cara memperkecil hukuman dan memperbanyak ganjaran (Poloma, 2003:60) Model dasar dari Teori Pertukaran Homans melihat para aktor diorientasikan oleh imbalan dan biaya yang dilihat melekat pada jenis-jenis tindakan tertentu dan merefleksikan kepentingan dan pilihan mereka. Perhitungan tentang imbalan dan biaya ini dibuat dalam kaitannya dengan imbalan dan biaya marginal yang terjamin, dan para aktor individu dimotivasi untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat mereka raih. Perhatian utama dari Homans bukan pada tindakan yang terisolasi, tetapi hubungan sosial, yang dikonsepkan sebagai hubungan pertukaran atau transaksi. Argumen yang dibangun tidak ada pola interaksi yang akan muncul dan bertahan jika tidak semua partisipan dapat meraih keuntungan. Mereka yang mengalami kerugian dalam berinteraksi akan menarik diri dan akan beralih pada jenis-jenis tindakan yang menguntungkan. Menurut Homans, proses keluar dan masuk dalam hubungan pertukaran akan terus berlanjut hingga pada titik ketika seluruh partisipan mampu untuk menyetarakan profit yang terjamin dalam sebuah hubungan dan profit yang dapat diperoleh dari tindakan yang tersedia (Scott, 2012:243-244). Profit yang ingin diamankan oleh masyarakat tidak sebatas yang bersifat finansial. Melalui interaksi, mereka mungkin dapat meraih cinta,
pengakuan,
loyalitas,
dukungan
politik,
dan
pengetahuan
sebagaimana halnya imbalan yang bersifat keungan, dan mungkin mereka akan
mengalami
kekerasan,
penyalahgunaan,
kehilangan
waktu,
kelelahan, dan kebencian sebagaimana halnya kerugian yang bersifat
12 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
keuangan. Keseluruhan profit yang yang terjamin dalam sebuah hubungan melibatkan sebuah perhitungan yang kompleks tentang berbagai jenis imbalan dan biaya. Uang sering digunakan sebagai sebuah ukuran umum dengan alasan bahwa setiap sesuatu memiliki harga. Teori
pertukaran
Homans
terdiri
dari
sekumpulan
proposisi
fundamental. Meskipun beberapa proposisinya berkenaan setidaknya dengan dua individu berinteraksi, Homans cukup berhati-hati dalam menunjukkan proposisi-proposisi itu didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Menurut Homans, prinsip itu bersifat psikologis karena dua hal, pertama, proposisi-proposisi itu biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris oleh ahli psikologi. Kedua, proposisi bersifat psikologis karena level tempatnya berhubungan dengan individu di dalam masyarakat. Homans mencoba memisahkan kajiannya dari bidang psikologi, sehingga dia disebut sebagai seorang reduksionis psikologi (Ritzer, 2012:714-715). Proposisi-proposisi ini memusatkan perhatiannya pada keserupaan dalam pola perilaku tertentu yang ditampilkan, reaksi terhadap hasil perilaku itu, dan proses memilih di antara perilaku-perilaku alternatif. Dapat disimpulkan bahwa keserupaan yang akan ditampilkan dalam suatu pola perilaku tertentu bertambah dalam proporsi yang langsung dengan frekuensi di mana perilaku itu dihargai di masa lampau, nilai penghargaan yang diterima, dan persamaan situasi sekarang dengan situasi masa lampau dimana perilaku tersebut dihargai Bagi Homans, teori yang disampaikan masih dalam ranah sosiologi, sebab dia tidak menganggap para individu terisolasi dari lingkungannya.
13 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
Tampaknya, Homans mencoba memberikan pembeda antara temuannya dengan apa yang dilakukan oleh B.F Skinner dengan uji coba burung daranya. Homans menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh burung dara Skinner tidak terlibat di dalam suatu hubungan pertukaran sejati dengan sang psikolog. Burung dara terlibat pertukaran satu pihak, sementara pertukaran manusia setidaknya melibatkan dua pihak. Homans
menjelaskan
proses
pertukaran
lewat
pernyataan
proposional yang saling berhubungan, yaitu proposisi sukses, stimulus, nilai, kejenuhan-kerugian, persetujuan-agresi, dan rasionalitas. 1. Proposisi Sukses “untuk semua tindakan yang diambil orang, semakin sering tindakan tertentu seseorang diberi penghargaan, orang itu semakin melakukan tindakan itu”. Terkait proposisi sukses, ada 2 hal yang ditetapkan Homans, pertama meskipun umumnya benar bahwa makin sering hadiah diterima menyebabkan makin sering tindakan dilakukan, namun tidak berarti tanpa batas. Kedua, makin pendek jarak waktu perilaku dan hadiah, makin besar kemungkinan diulangi. Ketiga, pemberian hadiah secara tidak teratur lebih besar kemungkinan menimbulkan perulangan perilaku ketimbang menimbulkan hadiah yang teratur (Ritzer, 2003:363-364). 2. Proposisi Stimulus “Jika pada masa lampau kejadian stimulus tertentu, atau sekumpulan stimuli, adalah kejadian ketika tindakan seseorang diberi penghargaan, maka semakin mirip stimuli masa kini dengan stimuli masa silam, orang itu semakin mungkin melaksanakan tindakannya,
14 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
atau tindakan serupa”. Homans tertarik pada proses generalisasi dalam arti kecenderungan memperluas perilaku keadaan yang serupa 3. Proposisi Nilai “ semakin bernilai hasil tindakan seseorang bagi dirinya, semakin besar kemungkinan dia untuk melaksanakan tindakan itu” 4. Proposisi Kejenuhan-Kerugian “semakin sering seseorang di masa lampau yang belum lama berselang menerima suatu penghargaan khusus, semakin berkurang baginya nilai setiap unit penghargaan selanjutnya” 5. Proposisi-proposisi
Persetujuan-Agresi;
Proposisi
A:
Ketika
tindakan seseorang tidak mencapai penghargaan yang dia harapkan , atau menerima hukuman yang tidak dia harapkan, dia akan marah, dia lebih mungkin untuk melakukan perilaku agresif, dan hasil perilaku yang demikian lehih berharga baginya. Proposisi B: Ketika tindakan seseorang menerima penghargaan yang dia harapkan, khususnya suatu penghargaan yang lebih besar daripada yang dia harapkan, atau tidak menerima hukuman yang dia harapkan, dia akan merasa senang; dia menjadi lebih mungkin melaksanakan perilaku menyetujui, dan hasil dari perilaku demikian menjadi lebih bernilai baginya. 6. Proposisi Rasionalitas ”Dalam memilih diantara tindakan-tindakan altenatif, seseorang akan memilih tindakan, yang dia rasakakan pada saat itu, mempunyai nilai hasil (value) V, yang lebih besar” yang dilipatgandakan oleh kemungkinan mendapat hasil (probability),p Homans menekankan bahwa proposisi itu saling berkaitan dan harus diperlakukan sebagai satu perangkat. Masing-masing proposisi hanya
15 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
menyediakan sebagian penjelasan. Untuk menjelaskan keseluruhan perilaku, kelima proposisi harus dipertimbangkan. Dengan melihat proposisi sebagai unit, Homans percaya para ahli sosiologi kemungkinan dapat menjelaskan apa yang disebut sebagai “struktur sosial” Secara teoritis, Teori Pertukaran Homans mengasumsikan pertukaran berlangsung secara simetris. Artinya, dalam pertukaran sosial, sesuatu yang dipertukarkan selalu mendapatkan imbalan yang sepadan. Akan tetapi, Homans menyadari bahwa dalam dunia nyata hubungan tidak selalu simetris, bisa jadi asimetris. Hubungan asimetris terjadi ketika seseorang memiliki kapasitas lebih besar untuk memberi orang lain ganjaran daripada yang mampu diberikan orang kepadanya. Pada bahasan ini, Homans mulai bersentuhan dangan konsep stratifikasi sosial. Hubugan asimetris ini akan dilestarikan dengan kekuasaan yang memaksa. Akan tetapi Homans tidak membahas lebih jauh tentang kondisi ini. Homans percaya bahwa dalam hubungan manusia ada kencenderungan untuk penyamaan kekuasaan. Stratifikasi sosial akan diterima oleh anggota kelompok jika sumber daya yang
dimiliki
oleh
beberapa
orang
memang
dibutuhkan
untuk
keberlangsungan kelompok. Latar Belakang Pribadi Goerge C. Homans George Caspar Homans adalah sosiolog teoritis terkemukan yang tulisan-tulisannya mewarnai perkembangan penelitian sosiologis dasar. Ide-idenya tentang prinsip-prinsip teoritis dalam sosiologi yang banyak diperdebatkan dan sering ditolak. Homans masuk Harvard College pada tahun 1928 dengan mengambil konsentrasi Sastra Inggris dan Amerika. Homans adalah seorang sosiolog. Ketertarikan Homans mengenai 16 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
sosiologi sebagian besar karena faktor kebetulan. Awal musim gugur tahun 1932, ketika Homans merasa putus asa dan bosan karena lama menganggur, seorang ahli psikologi asal Havard, Prof. Lawrence J. Henderson mengadakan seminar tentang teori Pareto mengenai struktural sosial masyarakat Perancis. Homans menjadi pemakalah ketika itu. Seminar ini juga dihadiri oleh Talcolt Parsons. Pada seminar ini Homans mengungkapkan ketertarikannya pada Teori Pareto untuk menerangkan mengapa teori sosiologi Amerika sangat konservatif dan anti-Marxis. Makalah Homans tentang Pareto ini berhasil dijadikan buku berjudul An Introductions to Pareto yang ditulisnya bersama Charles Curtis dan diterbitkan pada Tahun 1934. Pada periode 1934-1939, sebagai Junior Fellow pada
Society of Fellows di Harvard, ia bekerja sama dengan
Whitehead dan Lumin Aries melakukan kajian dalam
berbagai mata
pelajaran, termasuk sosiologi, matematika, psikologi , dan antropologi. Homans melakukan berbagai studi di berbagai bidang , termasuk sosiologi , psikologi dan sejarah . Pengaruh penting pada perspektif Homans adalah Lawrence Joseph Henderson , seorang ahli biokimia dan sosiolog yang percaya bahwa semua ilmu harus didasarkan pada seperangkat terpadu prinsip-prinsip teoritis dan metodologis. Dia juga belajar metode sejarah, dan hasil penelitiannya diterbitkan pada tahun 1941. Ajaran ini membawanya dalam kontak dengan karyakarya baru dalam sosiologi industri dan antropolog fungsional .Pada tahun 1939 ia menjadi anggota Dewan Pakar di Harvard, sebagaian besar hidupnya digunakan untuk mengajar
sosiologi dan sejarah abad
17 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
pertengahan. Dengan reputasi keilmuan yang dimiliki, pada 1960-an ia telah menjadi seorang ahli teori yang disegani dan pada tahun 1964 terpilih sebagai presiden Sociological Association. Ambisi intelektual Homans secara keseluruhan adalah ingin menciptakan sebuah ilmu sosial yang lebih terpadu. Dia mengkritik rekannya Talcott Parsons, terkenal karena mempunyai ambisi yang sama, yang hanya untuk membuat skema konseptual, tapi bukan teori. Lahir di Boston tahun 1910. Ia dibesarkan pada lingkungan keluarga yang kaya raya. Ia juga seorang hartawan. Pada tahun 1932 Homans menerima gelar Sarjana Muda dari Havard University. Setelah memperoleh gelar ini George C. Homans mengalami depresi yang cukup berat karena ia menganggur terlalu lama, tapi karena kondisi keuangan yang baik ia tidak mengalami kebangkrutan. Pada tahun 1939 ia menjadi anggota Universitas Harvard , Selama hidupnya, Homans mengajar baik sosiologi dan sejarah abad pertengahan.. Dia adalah seorang instruktur sosiologi sampai tahun 1941 ketika dia menjadi anggota Angkatan Laut AS. Setelah empat tahun , ia kembali ke Boston dan terus mengajar sebagai seorang profesor 19461953 , dan seorang profesor sosiologi sampai 1953. Dia kemudian menjadi dosen tamu di University of Manchester pada tahun 1953 , di Cambridge University 1955-1956 , dan di University of Kent pada tahun 1967 . Homans terpilih menjadi Presiden Asosiasi Sosiologi Amerika pada tahun 1964 . Dia pensiun mengajar pada tahun 1970 . Mengawali karirnya sebagai sebagai penganut strukturak fungsional, Homans memutuskan hubungannya dengan perspektif teori tersebut pada tahun 1950
18 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
TEORI PERTUKARAN SOSIAL PETER BLAU Berbeda dengan Homans yang menekankan pada proses psikologis, Blau berfokus pada struktur asosiasi yang dihasilkan dari transaksi pertukaran individu-individu. Sementara Homans menggunakan strategi reduksionis dengan menggambarkan pada prinsip-prinsip psikologis dasar untuk menjelaskan perilaku sosial, tujuan Blau adalah untuk menunjukkan bahwa proses pertukaran dasar menghasilkan fenomena yang muncul dalam bentuk struktur yang lebih kompleks yang didasarkan pada pertukaran seimbang. Teori Blau menjelaskan transisi dari mikro ke tingkat makro (Johson, 2008:179) Buku Blau tahun 1964, Exchange dan Power in Social Life, memberikan penjelasan sistematika Teori Pertukaran. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana ketidakseimbangan dalam
transaksi
pertukaran
menimbulkan
perbedaan
status
dan
kekuasaan, dengan struktur kekuasaan memberikan landasan (meso atau makro) tingkat struktur yang lebih besar. Blau sebelumnya telah mengantisipasi beberapa prinsip dasar pendekatan dalam studi kasus tentang kekuasaan informal dan status yang berkembang antara agen dalam sebuah organisasi birokrasi. Secara singkat, individu yang mempunyai keahlian berbagi keahlian dengan rekan-rekan yang kurang pengalaman, mereka mengembangkan peringkat yang berbeda, dengan menggunakan perbedaan pengetahuan yang dimiliki. Pada tingkat mikro, teori pertukaran Blau ini dimaksudkan untuk diterapkan pada perilaku dalam mengantisipasi penghargaan dari orang lain, dan yang tidak berlanjut dengan tidak adanya respon menguntungkan 19 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
seperti. Seperti Homans, Blau menekankan persetujuan sosial sebagai penghargaan yang umum. Bahkan "altruistik" perilaku dapat dimotivasi sebagian oleh harapan menerima rasa terima kasih dan persetujuan sosial, tetapi terlibat dalam perilaku tersebut dapat berarti bahwa individu harus melampaui kepentingan pribadi untuk menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain. Blau bahkan menerapkan perspektif teori pertukaran untuk hubungan percintaan , sangat jelas ini menunjukkan pentingnya ikatan emosional yang mendorong individu untuk mengidentifikasi dengan seksama berbagai ragam penghargaan dalam pertukarn, khususnya sosioemosional. Item material seperti hadiah yang dipertukarkan sepasang kekasih tidak dilihat dari nilai praktis atau nilai ekonomi, tetapi sebagai ekspresi sebagai simbol dari ikatan emosional bersama mereka. Kontras antara hubungan jenis ini dan pertukaran ekonomi yang terjadi di pasar impersonal tercermin dalam perbedaan Blau antara imbalan intrinsik dan ekstrinsik Perbedaan Teori Pertukaran Sosial Kontemporer dengan psikologi maupun ilmu ekonomi mikro terletak pada penekanannya struktur-struktur sosial tempat pertukaran terjadi. Sementara teoritikus pertukaran terdahulu mengkaji relasi dua pihak, teoritikus kontemporer meletakkan pertukaranpertukaran pada konteks jaringan yang lebih besar, dan menyelidiki pengaruh kesempatan-kesempatan struktural yang dimiliki aktor untuk mengadakan pertukaran dengan mitra berganti-ganti, terhadap kekuasaan, pembentukan koalisi, dan proses terkait (Ritzer, 2011:515)
20 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
Blau berusaha mengembangkan sebuah teori pertukaran yang menggabungkan tingkah laku sosial dasar manusia dengan struktur masyarakat yang lebih luas, yakni antara kelompok, organisasi atau negara. Dengan kata lain, Blau ingin memusatkan perhatiannya pada pemahaman struktur sosial yang lebih luas berdasarkan analisa proses-proses sosial yang terjadi pada relasi diantara individu. Menurut Blau, tujuan dari studi tentang interaksi dari muka ke muka adalah meletakkan dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur sosial (Raho, 2007: 176). Berbeda dengan Homans yang tertarik pada pertukaran individu di kelompok kecil, Blau memperhatikan organisasi-organisasi besar dan penekanan pada prinsip kelahiran (emergency). Prinsip kelahiran (emergency) merujuk pada perubahan dalam proses sosial yang terjadi dalam struktur sosial yang sederhana menuju pada struktur yang kompleks, dan pada kekuatan sosial baru yang tumbuh dan terakhir (Poloma, 2003: 82-83) Pertanyaan mendasar yang diajukan Blau adalah bagaimana kehidupan sosial menjadi terorganisasi ke dalam struktur asosiasi dikalangan manusia yang semakin kompleks?. Maksud Blau adalah untuk melampaui perhatian Homans pada bentuk-bentuk elementer kehidupan sosial dan masuk ke dalam suatu analisa mengenai struktur-struktur yang komplek. Pada tahap ini, Blau mencoba menarik Teori Pertukaran dari skala mikro ke makro. Blau membayangkan suatu rangkaian empat tahap yang mendorong dari pertukaran antarpribadi menuju struktur sosial ke perubahan. Empat
21 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
langkah yang dimaksud (1) transaksi-transaksi pertukaran pribadi diantara orang-orang yang menimbulkan, (2) deferensiasi status dan kekuasaan yang mendorong, (3) legitimasi dan organisasi yang menaburkan benihbenih, dan (4) perlawanan dan perubahan (Ritzer, 2012:726-727) Transaksi-Transaksi Pertukaran Pribadi Diantara Orang-Orang yang Menimbulkan Orang tertarik satu sama lain karena beragam alasan yang menyebabkan mereka membangun asosisasi-asosiasi sosial. Sesekali ikatan-ikatan awal ditempa, penghargaan-penghargaan yang mereka berikan satu sama lain membantu dan memelihara ikatan-ikatan itu. Situasi yang berlawanan juga mungkin dengan penghargaan yang tidak memadai, suatu asosiasi akan melemah dan pecah. Penghargaan bisa bersifat intrinsik atau ekstrinsik (Ritzer, 2012:727) Orang tertarik pada kepada suatu kelompok
ketika mereka
merasakan bahwa hubungan-hubungan itu memberikan penghargaan yang lebih banyak dalam hubungannya dengan kelompok lain. Karena itu, mereka ingin diterima. Agar diterima, mereka harus memberikan penghargaan kepada anggota kelompok lain. Ini akan menunjukkan kesan bahwa kehadirannya akan dapat memberikan imbalan kepada yang lain. Usaha-usaha anggota baru untuk mengesankan anggota kelompok secara umum akan menghasilkan kepaduan kelompok (Ritzer, 2012:728) Bagi Blau, individu tertarik pada pertukaran karena mengharapkan ganjaran yang instrinsik maupun ekstrinsik. Dua syarat yang harus dipenuhi bagi individu yang menjurus pertukaran sosial, yaitu (a) perilaku tersebut “harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui
22 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
interaksi dengan orang lain”, dan (b) perilaku “harus bertujuan memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Tujuan yang diingikan bisa berupa ganjaran ekstrinsik, seperti uang, barang, atau jasa, atau Intrinsik, seperti kasih sayang, kehormatan, atau kecantikan. Deferensiasi Status dan Kekuasaan yang Mendorong, Dalam organisasi sosial yang sederhana dan sistem stratifikasi sederhana, setiap individu akan mencoba menunjukkan “nilai” bagi kelompok. Karena kontribusi individu dalam kelompok berbeda, maka mulai berkembanglah perbedaan status. Dalam tahap awal pembentukan kelompok, persaingan untuk pengakuan sosial dikalangan anggota kelompok benar-benar bertindak sebagai ujian penyaringan bagi pemimpin potensial kelompok (Ritzer, 2012:728). Mereka yang bisa memberikan imbalan lebih kepada kelompok kemungkinan besar akan terpilih menjadi pemimpin di dalam kelompok itu. Dengan demikian, anggota kelompok akan terbagi-bagi atau terdeferensiasi (Raho, 2007: 179). Deferensiasi atau pembedaan kelompok kedalam pemimpin dan pengikut menciptakan kebutuhan baru akan integrasi karena kemungkinan bisa terjadi konflik karena ada perebutan posisi sebagai pemimpin Pada titik inilah integrasi sosial menjadi persoalan. Sebab dalam kelompok akan terjadi deferensiasi yang tinggi. Untuk menjaga hal ini, maka sebagian besar anggota kelompok harus mengundurkan diri dari persaingan untuk memperoleh status dan mengembangkan ikatan persahabatan timbal balik. Ketika stratifikasi berkembang semakin komplek, maka ikatan asosiasi akan diabadikan melalui hubunganhubungan kekuasaan daripada melalui pertukaran sosial (Poloma, 23 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
2003:83). Hubungan pertukaran bisa seimbang dan tidak seimbang. Hubungan
pertukaran
dikatakan
seimbang
jika
hubungan
itu
menguntungkan pihak yang tinggi atu rendah. Ada daya tawar yang sama antar anggota kelompok. Sementara hubungan dikatakan tidak seimbang jika hubungan itu bersifat memaksa dan dipertahankan dengan sanksi negatif. Dengan demikian kekuasaan hanya dilihat sebagai pengendalian melalui sangsi-sangsi, dimana kekerasan fisik atau ancaman merupakan kutub popule dari kekuasaan. Blau menggunakan skema Emerson (Poloma, 2003: 85) sebagai dasar untuk menganalisa ketimpangan kekuasaan yang terdapat di dalam dan diantara kelompok-kelompok. Indvidu yang membutuhkan pelayanan orang lain harus memberikan alternatif sebagai berikut (a) mereka dapat memberi pelayanan yang sangat ia butuhkan sehingga cukup membuat orang tersebut memberikan jasajasa sebagai imbalannya, hal ini menujurus kepada pertukaran timbal balik, (b) mereka dapat takluk kepada orang lain yang memberikan bantuan kepada mereka, (c) mereka dapat memaksa seseorang menyediakan pelayanan, dengan kata lain, dia meciptakan dominasi terhadap anggota lainnya, dan (d) mereka dapat bertahan dan hidup terus tanpa memperoleh apa yang butuhkan (Raho, 2007:177). Keempat alternatif itu menunjukkan kondisi-kondisi ketergantungan sosial dari mereka yang membutuhkan pelayanan tertentu. Ketergantungan ini menempatkan posisi penyedia pada posisi kekuasaan. Agar dapat mempertahankan posisinya, penyedia harus tetap bersikap wajar terhadap keuntungan yang diperoleh atas pertukaran
24 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
pelayanan dan harus menghalangi penyedia lain dalam kegiatan pelayanan yang sama. Dengan demikian, deferensi kekuasaan dilihat sebagai hasil barang-barang yang langka. Hasil perjuangan inilah yang disebut sebagai sistem stratifikasi berdasarkan kekuasaan (Poloma, 203:86) Legitimasi dan Organisasi yang Menaburkan Benih-Benih Blau menyatakan bahwa dalam organisasi yang kompleks, kepatuhan kepada kekuasan menjadi penting. Perintah kekuasaan yang sah dan dipatuhi dinamakan otoritas. Pemimpin menjalankan kekuasaannya berdasarkan otoritas yang dimiliki. Kelompok secara sukarela bersedia menerima kekuasaan sebagai pengikat anggota-anggota kelompok. Otoritas berdasarkan atas norma-norma bersama menggariskan perilaku dalam suatu kolektvitas. Norma-norma itu memaksa individu mematuhi aturan dari mereka yang berkuasa. Norma-norma diinternalisir oleh anggota kelompok dan dipaksakan kepada mereka. Norma sosial menggantikan pertukaran yang tidak langsung untuk pertukaran langsung. Seorang anggota masyarakat yang taat kepada norma-norma masyarakat akan menerima pengakuan dari masyarakat. Konformitas merupakan prasyarat untuk tetap bertahannya masyarakat. Anggota memberikan konformitas dan sebagai gantinya anggot masyarakat akan menerima pengakuan dari masyarakat (Raho, 2007:180) Blau menjelaskan (Poloma, 2003:88) bahwa ukuran-ukuran normatif yang mendasari wewenang yang yang terlembaga tidak lahir dalam proses interaksi sosial antara mereka yang berada di lapisan atas dan bawah, dan diantara mereka dilapisan bawah, tetapi dalam proses sosialisasi dimana setiap orang secara terpisah mengakui kebudayaan bersama. Dengan kata 25 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
lain, anggota kelompok belajar struktur wewenang karena mereka disosialiasi. Pelaksanaan kekuasaan memunculkan apa yang dinamakan dengan “dilema kempimpinan”. Dilema terjadi ketika seorang pemimpin dalam posisi memiliha antara melaksanakan wewenang dan penerimaan sosial. Jika mengutamakan wewenang, maka ia akan membuat perasaan tidak nyaman bagi lapisan bawah. Jika ia mengutamakan penerimaaan, maka ia akan banyak diatur oleh lapisan bawah. Apakah kekuasaan akan cenderung memperoleh keabsahan atau oposisi sebagian tergantung kepada nilai-nilai yang mengatur hubungan sosial dengan kelompok yang bersifat khusus atau umum. Ukuran khusus mengacu kepada nilai yang dianut in-group, sementara nilai umum mengacu kepada nilai-nilai universal yang di akui bersama (out-group). Walaupun kelompok mempunyai kesamaan nilai-nilai dan normanorma, akan tetapi norma-norma yang bersifat khusus dapat mengalami konflik. Bisa jadi, nilai khusus tadi bertentangan dengan
tujuan sub-
kelompok lain. Pertentangan antara nilai khusus ini akan menimbulkan oposisi, karena ada dua nilai kolektivitas yang bertentangan tidak bisa diselesaikan dengan pertukaran sosial. Untuk menjelaskan ini, Blau mengetengahkan 4 nilai perantara, yaitu (a) nilai-nilai yang bersifar khusus. Nilai-nilai ini berfungsi untuk mempersatukan kelompok kedalam, (b) nilainilai yang bersifat universal. Nilai-nilai ini adalah standar yang bersifat umum. Berdasarkan standard ini, sebuah pertukaran yang tidak langsung bisa dilakukan, (c) nilai-nilai yang bersifat melegitimasi otoritas, dan (d) nilainilai oposisi. Nilai ini memberi kemungkinan untuk penyebarluasan
26 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
perasaan perlunya perubahan untuk melawan keteraturan yang sudah mapan (Raho, 2007: 181). Blau percaya bahwa kompleksitas pola-pola kehidupan sosial yang dijembatani oleh nilai-nilai bersama akan melembaga. Lembaga akan abadi jika memenuhi (a) prinsip-prinsip yang teroganisir harus merupakan bagian dari prosedur yang diformalkan, sehingga setiap saat bebas dari orang yang melaksanakan, (b) nilai nilai sosial yang mengesahkan bentuk institusional harus diwariskan kepada generasi selanjutnya lewat sosialisasi, dan (c) kelompok dominan harus melaksanakan nilai itu demi medukung lembaga (Poloma, 2003:92) Perlawanan dan Perubahan Blau menjelaskan isu-isu kekuasaan dalam kerangka powerdependence, yaitu hubungan antara kekuasaan dan ketergantungan yang muncul dalam bentuk-bentuk pertukaran sosial. Ada 4 hal yang dijelaskan, (a) dilema-dilema yang muncul dalam proses pertukaran, (b) proses deferensiasi sumber daya, (c) dinamika kehidupan yang terorganisasi bersumber dari kekuatan-kekuatan penantang, dan (d) dialektika akibat banyaknya kekuatan kontradiktoris (Hariyanto, 2012:181-182) Model asli pertukaran sosial dalam Teori Blau adalah model pertukaran timbal balik ganjaran ekstrinsik. Akan tetapi, pertukaran dapat menyimpang dari model asli dan dapat dilihat sebagai suatu permainan campuran, dimana pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran dapat memiliki kepentingan yang sama atau berlainan (Poloma, 2003:94-95). Sehubungan dengan dilema “permainan campuran, ada 3 hal yang mempengaruhi perubahan sosial, yaitu (1) masing-masing pihak memiliki 27 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
kepentingan bersama untuk mempertahankan hubungan, tetapi terdapat dilema mengenai berapa banyak yang diberikan sebelum ganjaran diturunkan kedalam nilai, (2) ada keinginan menjaga kelangsungan hubungan, akan tetapi, pada saat yang sama, terdapat dilema. Jika ganjaran terlalu sering atau terlalu mudah diberikan, maka nilainya akan merosot, dan (3) tindakan sosial yang memiliki konsekuensi ganda, yaitu tindakan untuk mencapai suatu tujuan yang dapat merintangi pencaipaian tujuan lain. Persaingan untuk memperoleh sumber-sumber yang langka menjurus kepada perbedaan alokasi sumber-sumber tersebut. Perbedaan yang yang berhubungan dengan jangkauan terhadap sumber-sumber yang langka diikuti oleh alokasi kepemimpinan atas dasar kedudukan terhormat yang disediakan oleh perbedaan. Perbedaan ini akan meneningkatkan prosesproses deferensiasi melalui pembagian kerja (Poloma, 2003: 95-96) Deferensiasi struktur bukan bersifar statis, tetapi dinamis. Dinamika kehidupan sosial selalu berasal dari kekuatan penantang. Jika kekuasaan dijalankan dengan adil dan moderat, maka individu akan merasa nyaman berlindung dibawah pengaruh pemimpin. Akan tetapi, jika kekuasaan tidak dijalankan dengan adil dan moderat, maka akan timbul oposisi yang menantang kekuasaan yang dominan. Disinilah mulai tumbuh bibit-bibit perkembangan konflik. Dalam kehidupan sosial banyak terdapat kekuatan yang kontradiktoris yang disebut dengan dialektika. Resiprositas yang terjadi ditingkat tertentu dapat menciptakan ketidakseimbangan ditingkat
28 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
lain. Oleh karena itu, kekuatan sosial memiliki berbagai implikasi yang bersifat kontradiktif. Latar Belakang Pribadi2 Peter Blau adalah salah satu tokoh paling berpengaruh sosiologi Amerika setelah perang dunia k2 II. Sepanjang karirnya, Ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari kepentingan dalam kelompok-kelompok kecil dan teori Pertukaran Sosial ke Teori Organisasi. Salah satu warisan yang signifikan adalah Teori Struktur Makronya, yang dibahasa pada buku monumentalnya yang berjudul Inequality and Heterogeneity (1977), didalamnya diulas Teori Primitif tentang Struktur Sosial. Blau mulai ikut pelatihan sosiologis dengan mengkaji pikiran Parsons dalam lingkup Teori Sistam. Namun, orientasi teoritisnya berubah secara signifikan setelah dibimbing
Paul Lazarsfeld dan Robert Merton selama pelatihan. Dari
Merton dan Lazarsfeld dia mencurahkan perhatiannya pada konsep-konsep pengukuran abstrak dan hubungannya dengan teori. Blau disebut sebagai pakar terakhir Grand Teori pada abad kedua puluh di Sosiologi Amerika. Gagasan Grand Teori Sosiologi terutama sebagai bentuk umum, jelas, dan empiris membentuk inti dari teori sosiologi dan membawanya kedalam penelitian pada abad 21. Peter Blau adalah tokoh terkemuka dalam sosiologi sepanjang paruh kedua abad kedua puluh, dan karyanya banyak dikutip oleh ahli sosiologi
Bagian ini disarikan dari situs http://en.wikipedia.org/wiki/Peter_Blau, diakses tanggal 20 Maret 2014, http://www.nap.edu/readingroom.php? book=biomems&page=pblau.html, diakses tanggal 24 Maret 2014, dan Ritzer, Goerge (Editor). 2007. The Blackwell Encyclopedia Of Sociology: Blackwell Publishing: Malden Halaman 313 2
29 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
pada jamannya. Kontribusi besarnya adalah mempelajari makrostruktur menganalisis macrosocial sistem dalam organisasi berskala besar, kelas sosial , dan dimensi sekitar yang masyarakat yang terstruktur. Pada saat yang sama ia adalah penulis dari studi microsociological enduringly yang berpengaruh pada hubungan pertukaran. Blau adalah salah satu pendiri bidang sosiologi organisasi dan salah satu penulis studi yang mengkaji struktur kerja
Amerika
yang,
ketimpangan
sosial, dan mobilitas.
Kontribusinya terhadap konseptualisasi dan pengukuran parameter sistem sosial terus menginspirasi dan membimbing teori dan penelitian hingga saat ini. Peter Blau termasuk pemikir yang produktif sepanjang karirnya . Ia adalah seorang guru yang dinamis dan inspiratif , dan banyak membimbing mahasiswa dan rekan sejawatnya . Ia menjabat sebagai presiden dari Sociological Association di Amerika 1972-1973 dan terpilih menjadi anggota National Academy of Sciences pada tahun 1980 . Para koleganya mengingat Balu sebagai orang yang aktif, banyak bertanya, pemikir yang mumpuni, punya selera humor yang tinggi, dan berbicara dengan logat khas Austria. Peter Blau lahir pada tahun 1918 di Wina sesaat sebelum jatuhnya Kekaisaran Austro-Hungaria . Ia lahir dalam keluarga Yahudi ketika kekuasaan fasis di Eropa tumbuh dan Hitler mempunyai pengaruh yang luar biasa di Austria. Pada usia tujuh belas , Blau dihukum karena menulis artikel yang melawan tindakan represi pemerintah. Artikel tersebut dimuat di koran bawah tanah Partai Sosialis Pekerja . Ia dibebaskan ketika partai Sosialis Nasional berkuasa. Ketika Hitler tiba di Austria pada tahun 1938 Blau berusaha untuk melarikan diri ke
30 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
Cekoslowakia . Selain dirinya dan adiknya, yang dikirim ke Inggris, seluruh keluarganya memutuskan untuk tinggal di Austria . Upaya Blau untuk melarikan diri terbukti tidak berhasil karena ia ditangkap oleh pasukan Nazi dan mengalami penyiksaan. Atas bantuann guru SMA-nya, Blau memperoleh izin belajar ke Amerika , karena ada masalah dengan visanya, Blau mengalami kerja paksa di Prancis . Dia akhirnya tiba di Le Havre , Perancis di mana ia menerima beasiswa pengungsi ke Elmhurst College Illinois. Blau beremigrasi ke Amerika pada tahun 1939, mendapatkan gelar di bidang sosiologi pada tahun 1942 , dan menjadi warga negara Amerika Serikat pada tahun 1943 . Blau kembali ke Eropa 1942 sebagai anggota dari Angkatan Darat Amerika Serikat , bertindak sebagai interogator karena kemampuan bahasa Jermannya. Setelah menerima gelar sarjana dari Elmhurst College, Blau melanjutkan pendidikannya di Columbia University. Dia mendapatkan gelar Ph.D pada tahun 1952 . Salah satu kontribusi paling berkesan dan signifikan Blau untuk bidang sosiologi datang pada tahun 1967 . Bekerja sama dengan Otis Dudley Duncan , ia menjadi penulis di The American Occupational Structure , yang memberikan kontribusi sosiologis
bermakna
untuk
mempelajari
stratifikasi
sosial.
Blau
mendapatkan pengharagaan Sorokin Award dari Sociological Association American pada tahun 1968 . Blau juga dikenal karena sumbangannya pada teori sosiologi . Exchange and Power in Social Life (1964) adalah kontribusi penting untuk teori pertukaran kontemporer, yang menandai orientasi teoritis Blau . Tujuan dari penelitiannya adalah menganalisa proses yang mengatur asosiasi antara manusia sebagai langkah awal untuk mengkaji
31 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
teori struktur sosial. Blau mencoba menjelaskan teori pertukaran sosial dari tingkat mikro dan menerapkan ke struktur sosial pada tingkat makro . Blau juga sangat aktif mengkaji teori struktural . Tahun1977 buku Blau yang berjudul, Inequality and Homogeneity, terbit.
Blau menjabat sebagai
presiden Sociological Association Amerika dari 1973-1974 dan terpilih menjadi anggota National Academy of Sciences pada tahun 1980 . Dia meninggal pada tanggal 12 Maret 2002 sindrom gangguan pernapasan akut Daftar Rujukan Aremanita, Nyitz. George Caspar Homans, dalam http://nyitz82.blogspot.com/2008/11/homans-tentang-pertukaransosial.html, diakses tanggal 25 Maret 2014 Abercrombie, Nicholas. Stephen Hill And Bryan S. Turner. 1994. The Penguin Dictionary Of Sociology. London: Penguin Group Coleman. James S. Dasar-dasar Teori Sosial. Bandung:Nusa Media Calhoun, Craig. Joseph Gerteis, James Moody, Steven Pfaff, and lndermohan Virk. 2002. Contemporary Sociological Theory. Oxford: Blackwell Publishing Company Giddens, Anthony., Jonathan Turner. 2008. Social Theory Today; Panduan Sistematis Tradisi dan Tren Terdepan Teori Sosial. Jogjakarta:Pustaka Pelajar Haryanto, Sindung. 2012. Spektrum Teori Sosial. Jogjakarta:Arruz Media Johson, Doyle Paule. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern, terjemahan Robert M.Z. Jakarta:Gramedia Johson, Doyle Paule. 2008. Contemporary Sociological Theory An Integrated Multi-Level Approach. New York:Springer Poloma, Margaret M. 2003. Sosiologi Kontemporer. Jakarta:Rajawali Pers Raho. Bernard SVD. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Prestasi Pustaka Ritzer, George., Smart, Barry. 2011. Handbook Teori Sosial. Bandung:Nusa Media Ritzer, Goerge. 2012. Teori Sosiologi; Dari Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Posmodern. Jogjakarta:Pustaka Pelajar Ritzer, Goerge (Editor). 2007. The Blackwell Encyclopedia Of Sociology: Blackwell Publishing: Malden Scott, James. 2012. Teori Sosial Masalah-masalah Pokok dalam Sosiologi.Jogjakarta:Pustaka Pelajar Turner, Bryan S (ed). 2012. Teori Sosial Dari Klasik Sampai Posodern. Jogjakarta:Pustaka Pelajar
32 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
West, Richard. Turner, Lynn H. 2007. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Wirawan, I.B., Prof. Dr.. 2012. Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma; Fakta Sosial, Definis Sosial, dan Perilaku Sosial. Jakarta:Pranada Media
33 | Moch Syahri 071317047303 -Teori Pertukaran Sosial Homans dan Blau
View publication stats