HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1
Disusun Oleh: PRISWARI WIN ARYANDINI F100100174
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
PRISWARI WIN ARYANDINI F100100174
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ii
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
Disusun oleh: PRISWARI WIN ARYANDINI F100100174
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji oleh
Surakarta, 22 Oktober 2014 Pembimbing Utama
Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi
iii
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASAN-BAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB)
Diajukan oleh: PRISWARI WIN ARYANDINI F100100174
Telah di pertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 22 Oktober 2014 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama Susatyo Yuwono, S.Psi.,M.Si., Psi.
Penguji Pendamping I Dra. Partini, M.Si
Penguji Pendamping II Dra. Zahrotul Uyun, M.Si
Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi Dekan,
(Taufik, M.Si., Ph.D)
iv
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INTERAKSI ATASANBAWAHAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) Priswari Win Aryandini Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas interaksi atasan-bawahan dengan organizational citizenship behavior. Metode kuantitatif dipilih oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian ini. Responden penelitian ini diambil dari populasi pegawai negeri sipil yang bekerja di beberapa kecamatan di kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 195 orang dengan mengambil 100 sampel. Penelitian ini menggunakan skala kualitas interaksi atasan-bawahan dan skala organizational citizenship behavior. Hasil analisis nonparametric Kendal’s koefisien korelasi sebesar 0,085 dan signifikansi p = 0,231 (p>0,05) artinya tidak ada
hubungan
yang
antara
kualitas
interaksi
atasan-bawahan
dengan
organizational citizenship behavior. Kata kunci : kualitas interaksi atasan-bawahan, organizational citizenship behavior (OCB)
1
Interaksi atasan-bawahan. 4. Tingkat
Pendahuluan
organizational citizenship behaviour.
Perilaku dalam bekerja yang
Organ
tidak terdapat pada deskripsi kerja
(dalam
Novliadi,
formal pegawai, akan sangat dihargai
2007)
jika ditampilkan seorang pegawai
Organizational Citizenship Behavior
karena
meningkatkan
(OCB) sebagai perilaku individu
efektivitas dan kelangsungan hidup
yang mempunyai kebebasan untuk
organisasi, hal tersebut biasa disebut
memilih, yang secara tidak langsung
dengan
atau secara eksplisit diakui oleh
dapat
perilaku
extra-role,dalam
mendefinisikan
organisasi juga dikenal dengan istilah
sistim
organizational citizenship behavior
kontribusi
(OCB), dan orang yang menampilkan
keefisienan fungsi organisasi, selain
perilaku
sebagai
itu organ juga menambahkan OCB
pegawai yang baik (good citizen).
merupakan perilaku dan sikap yang
Sehingga perilaku OCB dalam diri
menguntungkan
pegawai tidak hanya meningkatkan
tidak bisa ditumbuhkan dengan basis
kelancaran
kewajiban peran formal maupun
OCB
disebut
kegiatan
operasional
reward, pada
dan
bahwa
memberi
keefektifan
organisasi
dengan
bekerja, akan tetapi lebih penting lagi
rekompensasi. Contohnya meliputi
sangat
keberhasilan
bantuan pada teman kerja untuk
instansi dalam mencapai tujuan yang
meringankan beban kerja mereka,
telah ditetapkan. (Ratnawati,2013).
tidak banyak istirahat, melaksanakan tugas
Penelitian ini bertujuan untuk
yang
tidak
diminta,
mengetahui: 1. Hubungan antara
membantu
kualitas
Interaksi
menyelesaikan masalah.
dengan
organizational
behavior. kualitas
2.
atasan-bawahan
Interaksi
behavior.
3.
conscientiousness.
untuk
Faktor-faktor
yang mempengaruhi OCB sangatlah
citizenship
Tingkat
dan
courtesy, sportsmanship, civic virtue,
efektif
atasan-bawahan
terhadaporganizational
lain
atau
Aspek OCB meliput altruism,
citizenship
Sumbangan
orang
kontrak
yang
instansi tempat pegawai tersebut
menentukan
bentuk
dan
kompleks diantaranya adalah budaya
kualitas
dan iklim organisasi, kepribadian dan
2
suasana
hati,
persepsi
terhadap
sedangkan kualitas interaksi atasan
dukungan organisasional, persepsi
bawahan yang berkualitas rendah
terhadap kualitas hubungan/interaksi
merupakan kebalikan dari kualitas
atasan bawahan, masa kerja, dan,
interaksi
jenis kelamin.
tinggi.
Menurut
Wech
atasan-bawahan
yang
(dalam
Sandjaja, 2012) Hubungan antara
Metode Penelitian Metode
karyawan dengan atasan disebut
penelitian
dengan Leader Member Exchange
digunakan
(LMX). Kualitas hubungan yang
adalah metode penelitian kuantitatif.
tinggi
Dalam
menyerupai
hubungan
dalam
yang
penelitian
penelitian
ini
peneliti
kemitraan yang berdasar pada saling
menggunakan
menghargai, percaya, dan mutual
Interaksi Atasan-Bawahan dan skala
obligation.
Organizational citizenship behavior.
Sedangkan
kualitas
skala
ini
Kualitas
alitas, afeksi dan kontribusi.
hubungan yang rendah hubungannya
Adapun
terbatas pada kontrak kerja.
populasi
yang
interaksi
digunakan dalam penelitian ini yaitu
atasan-bawahan menurut Liden &
PNS yang bekerja di kecamatan di
Maslyn (1998) terdiri dari respek
kabupaten Sukoharjo yang berjumlah
terhadap
195
Aspek
kualitas
profesi
(profesional
orang.
Jenis
digunakan
(affect) dan kontribusi (contribution).
adalah cluster sampling. Perhitungan
Sedangkan menurut Landy (dalam
menggunakan
Novliadi, 2007) kualitas interaksi
product moment dari Karl Person
atasan-bawahan yang tinggi berupa
diolah dengan menggunakan aplikasi
atasan akan jarang menggunakan
SPSS (Statistik Product and Service
kekuasaan otoritas, negosiasi peran
Solutions)
yang tinggi, diskusi antara atasan
Program
minat atasan yang sungguh-sungguh terhadap
kesulitan
bawahannya
3
19.0
penelitian
yang
respect),loyalitas (loyality), afeksi
dengan bawahan tentang kinerja,
dalam
sampel
teknik
for
ini
korelasi
Windows
Hasil Analisis Data dan
variabel lain yang mempengaruhi
Pembahasan
perilaku OCB seperti budaya dan iklim organisasi, kepribadian dan
Hasil analisis nonparametric diperoleh koefisien korelasi sebesar
suasana
hati
0,085 dan signifikansi p = 0,231
terhadap dukungan organisasional,
(p>0,05), hal tersebut menunjukkan
masa kerja, janis kelamin (gender). Dari
bahwa variabel kualitas interaksi
(mood),
hasil
persepsi
penghitungan
atasan-bawahan tidak ada korelasi
statistik
yang signifikan. Hal tersebut juga
Kualitas interaksi atasan-bawahan
ditemukan
penelitian
tergolong dalam kategori sangat
Haryanto (2011), Kambu (2011) dan
tinggi dengan rerata empirik (RE)
Sandjaja (2012), dimana tidak ada
sebesar 82,47 dan rerata hipotetik
hubungan antara kualitas interaksi
(RH)
atasan-bawahan
dengan
penghitungan statistik diperoleh hasil
organizational citizenship behavior
bahwa Kualitas interaksi atasan-
(OCB)
dengan
bawahan tergolong dalam kategori
meningkatnya dukungan dari atasan,
sangat tinggi dengan rerata empirik
bawahan
(RE)
dalam
(LMX)
dikarenakan
akan
merasakan
diperoleh
sebesar
sebesar
hasil
65.
bahwa
Dan
57,03
hasil
dan
rerata
pekerjaannya sangat mudah untuk
hipotetik (RH) sebesar 47,. Hal
dilakukan dan mereka tidak akan
tersebut
menunjukkan
keterikatan
kedua varabel tergolong tinggi.
komitmennya
pada
dan
menunjukkan
Berdasarkan
organisasi.
hasil
analisis
Dengan kata lain, akan terjadi social
diketahui
loafing ketika karyawan memandang
citizenship behavior (OCB) subjek
posisi/kedudukannya
tergolong tinggi. Hal ini berarti
aman
dalam
perusahaan.. Sumbangan efektif kualitas
variabel
kategori
perilaku
OCB
bekerja
di
organizational
pada
tiap
PNS
yang
kecamatan
di
dengan
Sukoharjo memiliki unsur altruism,
OCB sebesar 0,7%, ditunjukkan oleh
courtesy, sportsmanship, civic virtue,
koefisien determinan (r²) = 0,007
conscientiousnes.(Organ,
Berarti
Sedangkan variabel kualitas interaksi
interaksi
atasan-bawahan
masih
terdapat
99,3%
4
1988).
tersebut
lebih luas dengan karakteristik yang
menunjukkan bahwa subjek sudah
berbeda kiranya perlu dilakukan pada
mencakup aspek kualitas interaksi
penelitian
atasan-bawahan yang meliputi respek
menggunakan variabel yang serupa
terhadap profesi, loyalitas, kontribusi
atau
dan afeksi.(Liden & Maslyn, 1998).
lain yang belum disertakan dalam
Hal tersebut juga sesuai dengan
penelitian.
tergolong
tinggi.
Hal
lebih
menambah
lanjut
dengan
variabel-variabel
karakteristi tinggi yang dikemukakan oleh Landy (dalam Novliadi, 2007)
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang
yaitu Interaksi atasan-bawahan lebih bersifat
informal
dan
telah
lebih
dilakukan
dapat
partisipatif, karena itu seorang atasan
kesimpulan
akan jarang menggunakan kekuasaan
hubungan yang signifikan antara
otoritas
kualitas interaksi atasan bawahan
untuk
bawahannya,
mempengaruhi adanya
dengan
tingkat
bahwa
ditarik
organizational
tidak
ada
citizenship
negosiasi peran yang tinggi antara
behavior. Sumbangan efektif kualitas
atasan-bawahannya,
interaksi
terjadinya
atasan-bawahan
dengan
dengan
OCB sebesar 0,7%, ditunjukkan oleh
bawahan tentang kinerja dalam suatu
koefisien determinan (r²) = 0,07.
pekerjaan,
dalam
Tingkat kualitas interaksi atasan–
mendiskusikan masalah pekerjaan
bawahan tergolong tinggi. Tingkat
dengan
organizational citizenship behavior
diskusi
antara
atasan
atasan
bawahan
hampir
selalu
tergolong tinggi.
diawali dengan masalah dan hal yang bersifat pribadi, adanya minat atasan yang
sungguh-sungguh
kesulitan
kerja
yang
terhadap
Saran-saran
dihadapi
1.
Bagi Atasan, disarankan kepada PNS yang bekerja di kecamatan
bawahannya.
seluruh
Generalisasi dari hasil-hasil
kabupaten
penelitian ini terbatas pada populasi
agar
tempat penelitian dilakukan sehingga
kualitas interaksi. Selain itu
penerapan pada ruang lingkup yang
5
tetap
Sukoharjo
mempertahankan
Liden, R.C., & Maslyn, J.M. 1998. Multidimensionality of Leader-Member Exchange: An Empirical Assessment through Scaie Development. Journal Of Managment. Vol. 24 No. 1. Hal. 43-72.
atasan hendaknya lebih sering berkomunikasi dengan bawahan 2.
Bagi
Karyawan,
disarankan
dapat mempertahankan interaksi dengan
atasan
memanfaatkan
yaitu
dengan
forum
yang Novliadi, F. 2007. Organizational Citizenship Behavior Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan Dan Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi. (Skripsi Online). Indonesia, Medan. Universitas Sumatra Utara. Fakultas Kedokteran Progdi Studi Psikologi.
tersedia agar sering berinteraksi dengan atasan, seperti rapat, PKK serta kegiatan diluar kantor lainnya. 3.
Bagi peneliti lain, hendaknya lebih melibatkan subjek yang banyak
agar
generalisasi
meningkatkan
hasil
penelitian, Novliadi, F. 2006. Pengaruh Leader Member Exchange dan Work Family Conflict terhadap Organizational Citizenship Behavior. Psikologia. Vol. 2. No. 1. Hal. 42-50.
Selain itu dengan menambahkan metode
lain
menggunakan ataupun
quisioner
sehingga
dapat
dengan wawancara terbuka menggali
Organ, D.W. 1988. Organizational Citizenship Behavior :The Good Soldier Syndrome. Lexington, MA: LexingtonBooks.
informasi lebih dalam.
Dafar Pustaka Kambu, A., Surachman, E.A.T, & Setiawan, M. 2011. Pengaruh Leader Member Exchange, Persepsi Dukungan Organisasional, Budaya Etnis Papua dan Organizational Citizenship Behavior, terhadap Kinerja Pegawai pada Sekda Provinsi Papua. Jurnal Aplikasi Manajemen.Vol.10. No. 2. Hal. 262-272.
Ratnawati., & Amri, K. 2013. Pengaruh Keadilan Organisasional, Kepercayaan Pada Atasan Terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi (Organizational Citizenship Behavior). Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis. Vol. 1. No. 1. Hal. 5673.
6
Sandjaja, M., & Handoyo, S. 2012. Pengaruh Leader Member Exchange dan Work Family Conflict terhadap Organizational Citizenship Behavior. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. Vol.1. No. 2. Hal. 55-62. Sudarman, K. 2011. Analisis Kesejahteraan Berbasis Kinerja Melalui Competency dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Tenaga Administrasi. Dinamika Sosial Ekonomi. Vol. 7. No.1. hal. 35-46. Susanto, K.P. 2013. Hubungan Motivasi Kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
7