PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat ... bab iv penutup ... satuan pendidikan anak usia dini 7 contoh:...

138 downloads 708 Views 2MB Size
MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum untuk memberi arah pada program pendidikan dalam pembentukan kompetensi output pendidikan yang diharapkan. Kompetensi yang selaras dengan tuntutan zaman dimana anak menjalani kehidupannya. Kurikulum

2013

mencakup

pengembangan

pada

aspek

struktur

kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas. Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Menghantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, akan tetapi dalam keselurun aspek

i

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua dan masyarakat. Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, maka perlu diberikan

pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan

yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya. Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika diusung oleh semua komponen. Terima kasih Jakarta,

Juli 2015

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,

Ir. Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001

ii

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik di satuan PAUD masingmasing. Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedoman-pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Terima kasih. Jakarta, Juli 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

DR. Erman Syamsuddin NIP: 195703041983031015

iii

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DAFTAR ISI Sambutan Direktur Jenderal

..........................................................

i

Kata Pengantar

..........................................................

iii

Daftar Isi

..........................................................

iv

Bab I. Pendahuluan

.………………………………………………………

1

A. Latar Belakang

...…………………………………………………….

1

B. Dasar Hukum

.………………………………………………………

2

C. Tujuan

.………………………………………………………

3

D. Sasaran

……………………………………………………….

3

Bab II. Penyusunan Kegiatan Harian .…………………………………………………..

4

A. Kegiatan Harian

………………………………………………………..

4

B. Manfaat

……………………………………………………....

4

C. Unsur Yang Perlu Diperhatikan ……………………………………………

5

D. Cara Penyusunan

5

……………………………………………………....

Bab III. Penyusunan Standar Operasional Prosedur …………………………….

13

A. Pengertian

………………………………………..…..……….

13

B. Fungsi

……………………………………………………..

14

C. Manfaat

……………………………………………………..

14

D. Syarat

…………..…………………………………………

14

E. Cara Penyusunan SOP …………………………………………………….

15

F. Daftar SOP Minimal Di Satuan PAUD ….…….………..……………..

15

Bab IV Penutup

………………………………………………………

iv

52

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini menekankan pada pembentukan sikap sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan sikap

memerlukan

waktu

yang

jauh

lebih

panjang

dari

pada

pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Proses pembentukan sikap dilalui melalui pembiasaaan yang konsisten diterapkan oleh semua unsur di satuan PAUD secara berkelanjutan sepanjang hari dan sepanjang tahun sepanjang anak mengikuti program pendidikan anak usia dini. Seperti halnya proses pengembangan pengetahuan yang disampaikan dengan cara menyenangkan, maka pembentukan sikap pun harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Guru dituntut memahami bagaimana proses pembentukan sikap pada anak usia dini diterapkan secara menyenangkan dan terbebas dari doktrin dan pemaksaan. Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari menerima, merespon, hingga melaksanakan secara terus menerus hingga terinternalisasi dalam perilaku anak. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni; (1) mempercayai adanya Tuhan, (2) menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, (3) perilaku hidup sehat, (4) sikap ingin tahu, (5) kreatif, (6) estetis, (7) percaya diri, (8) disipilin, (9) sabar, (10) mandiri, (11) peduli, (12) toleran, (13) jujur, (14) tanggung jawab, (15) menyesuaikan diri, (16) rendah hati dan santun. 1

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, maka pembentukan sikap harus dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku guru dalam membentuk sikap membantu anak memahami lebih mudah apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan sikap yang diharapkan. Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD membuat atau menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang didalamnya memuat nilai-nilai sikap yang ingin terbentuk pada anak. Dalam upaya memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUDnya, maka disusunlah Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD masing-masing. B.

Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif;

2

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. C.

TUJUAN Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun: 1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien. 2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD. 3. Tata tertib di setiap satuan PAUD.

D.

SASARAN Pedoman ini digunakan oleh: 1. Guru 2. Pendidik Satuan atau Program PAUD 3. Pengawas atau Penilik PAUD 4. Unsur lain yang membina dan melaksanakan layanan PAUD

3

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB II PENYUSUNAN KEGIATAN HARIAN

A. KEGIATAN HARIAN Kegiatan harian mewadahi seluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari oleh satuan PAUD. Kegiatan harian disusun untuk mewujudkan visi, misi, dan karakteristik atau keunggulan satuan PAUD. Kegiatan harian berisi kegiatan

yang

dirancang

secara

rutin

dan

kegiatan

di

sentra/area/kelompok. Kegiatan harian yang bersifat rutin ditujukan untuk pembentukan karakter anak. Penentuan kegiatan harian sebuah lembaga menunjukkan program pengembangan potensi anak dan kualitas keluaran layanan lembaga PAUD. Karena itulah maka penyusunan kegiatan harian harus dilakukan secara teliti dan menyeluruh. B. MANFAAT 1. Layanan PAUD lebih terarah 2. Acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kegiatan pembelajaran. 3. Petunjuk bagi orang tua dalam mengetahui dan memahami kegiatan yang diikuti anaknya selama di lembaga PAUD. C. UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. Misalnya, menjadikan anak yang sehat, berarti ada kegiatan membiasakan untuk

4

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

makan, membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan yang menunjang anak sehat, dan sebagainya 2. Sikap-sikap karakter yang diharapkan terbangun pada anak didik sesuai dengan visi dan misi lembaga, dan muatan pembelajaran yang sudah tertuang dalam KTSP. 3. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan yang diikuti anak sejak datang hingga pulang. 4. Waktu: Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk mengembangkan kemampuannya. Misalnya untuk bermain inti anak memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik kasar memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit. 5. Kesiapan pendidik: Pendidiksebagai penggerak utama dalam proses pembelajaran. Pendidik juga mengkoordinir kegiatan sejak kedatangan hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, jadi siapapun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan kegiatan harian. 6. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan, tenaga administratif, dan lainnya. D. CARA PENYUSUNAN 1. Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya. 2. Perhatikan berapa lama anak akan berada di lembaga PAUD dalam setiap harinya. 3. Siapkan aktivitas yang akan dilakukan anak. 5

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4. Menetapkan

lama

waktu

yang

dibutuhkan

setiap

aktivitas

itu

dilaksanakan. Contoh: Berdasarkan Tujuan yang sudah ditetapkan oleh Taman KanakKanak Kenanga: 1. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, dan teman.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak beragama sejak dini. e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.

f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat nasional. 2. Program yang akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak Kenanga: a. Mengenalkan lingkungan sekitar sejak dini b. Memelihara kebersihan diri dan lingkungan c. Bermain di sentra d. Makan bersama e. Bermain dalam kelompok besar f.

Bermain di luar ruangan

g. Aktivitas mandiri (jurnal siang) .

6

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Contoh: JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENANGA JAM

KEGIATAN

07.00

Penataan Lingkungan Main

07.30 – 08.00

Proses penyambutan kedatangan anak

07.30 – 08.00

Jurnal pagi

08.00 – 08.20

Materi pagi (memelihara lingkungan dan tanaman)

08.20 – 08.45

Bermain Motorik Kasar

08.45 – 09.00

Transisi sebelum masuk kelompok (menyanyi/membacakan cerita terkait dengan penanaman ahlak, ikrar, berbaris, minum)

09.00 – 09.15

Snack pagi

09.15 – 10.45: Main di sentra 09.15 – 09. 30  Pijakan sebelum main 09.30 – 10.30 10.30 – 10.45

 Pijakan selama main  Pijakan setelah main

10.45 – 11.15

Makan Sehat + Membiasakan untuk kebersihan diri

11.15 –11.30

Jurnal siang (kegiatan individu)

11.30 – 11.45

Penutupan

11.45 – 12.00

Penjemputan

Keterangan: 1. Penataan lingkungan main: dilakukan oleh guru sebelum anak datang. Penataan lingkungan main dimaksudkan untuk menyiapkan tempat, alat dan bahan yang akan dgunakan anak untuk bermain sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Penataan lingkungan main harus memperhatikan: sikap apa yang ingin dikembangkan, pengetahuan 7

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

apa yang akan dikenalkan, dan keterampilan apa yang ingin dikuasai anak. Misalnya: Untuk mengenalkan bentuk lingkaran, jumlah bilangan, ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan motorik halus, guru dapat menata kegiatan main di luar dengan bahan pasir seperti gambar di bawah ini.

2. Penyambutan kedatangan anak: dilakukan oleh guru piket atau masingmasing guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun sikap percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri dengan suasana baru, dsb. Guru piket harus memahami apa yang akan dibangun melalui proses penyambutan. Hal yang diperhatikan pada saat penyambutan adalah reaksi anak saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau lainnya. Kondisi ini harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak terbawa sampai anak mengikuti kegiatan selanjutnya, karena akan mempengaruhi emosi anak. Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak menunjukkan sikap ramah, riang, dan bersikap seperti perilaku yang diharapkan dari anak. 3. Jurnal Pagi: Jurnal pagi diisi dengan kegiatan bersama seluruh kelompok anak (kelompok besar), diisi dengan kegiatan menyanyi lagu nasional 8

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, yel-yel satuan PAUD, tepuk PAUD, puisi, cerita pendek, dll. Jurnal

pagi

untuk

membiasakan

anak

dalam

kelompok

besar,

mengkondisikan anak siap belajar, mendisiplinkan anak, sekaligus menunggu

kehadiran

semua anak. Jurnal pagi juga dapat diisi

dengan

mengenalkan

upacara

bendera Membiasakan mengenal

sederhana. anak lambang

negara. 4. Materi pagi: Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin dibiasakan di satuan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan sholat dhuha, membaca iqro, dapat juga diisi dengan pembiasaan merawat lingkungan, misalnya:

menyiram tanaman, memberi makan

binatang peliharaan, membersihkan lingkungan, dll. 5. Bermain Motorik Kasar: Bermain motorik kasar merupakan bagian penting untuk melatih kekuatan otot, koordinasi gerakan, kelenturan, keluwesan, dan pelepasan energi anak agar dapat lebih fokus.

9

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Bermain motorik kasar dapat dilakukan secara terpimpin oleh guru misalnya dengan membuat permainan tradisional, atau dapat pula atas inisiatif anak tetapi dengan pengawasan guru. 6. Snack Pagi: snack pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika lembaga PAUD tidak menyediakan makanan ringan dapat juga hanya memberikan waktu anak untuk minum. Karena anak telah melakukan kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, maka harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi. 7. Kegiatan Inti: Kegiatan inti adalah kegiatan yang dirancang sesuai RPPH. Dalam kegiatan inti terdapat: a. Kegiatan pembuka (pijakan sebelum main). Pijakan sebelum bermain minimal membiasakan: - membaca buku, - menyampaikan aturan bermain - berdoa sebelum belajar b. Setelah bermain: pembiasaan yang dilakukan setelah bermain minimal: -

Membereskan mainan

-

Berdoa setelah bermain

-

Bercerita tentang pengalaman bermain 10

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8. Makan Sehat: Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak, sekalipun makanan tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah. Hal penting yang harus dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal yang di bawa anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembiasaan yang dilakukan pada kegiatan makan setidaknya: Sebelum makan: -

Mencuci tangan

-

Saling berbagi dengan teman

-

Mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan

-

Berdoa

Setelah makan: -

Berdoa

-

Membereskan alat makan

-

Membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan

9. Jurnal Siang: Jurnal siang lebih ditekankan pada kemampuan motorik halus anak yang mendukung kemampuan mengenal keaksaraan awal. Di jurnal siang anak diberi kesempatan untuk menggambar bebas, menulis

11

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

apa yang dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami. Setiap hasil karya anak di jurnal makan siang harus diberi tanggal untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak. 10. Penutupan. Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan penutupan untuk mereview keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak pada hari tersebut. Pembiasaan penutupan minimal membiasakan: - Bercerita - Pesan-pesan untuk dikerjakan di rumah - Informasi kegiatan besok - Berdoa sebelum pulang. 11. Penjemputan: kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk keluarga untuk kembali ke rumah. Penjemputan membentuk pembiasaan: - Bersabar - Sopan santun - Berdisiplin

12

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB III PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. PENGERTIAN Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktek pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas. SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual, sikap

sosial,

pengetahuan

dan

keterampilan)

dan

standar

tingkat

pencapaian perkembangan anak. SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman

kerja,

kapan,

dimana,

oleh

siapa

dan

cara

bagaimana

pembelajaran dijalankan terutama dalam mengatur program pembelajaran yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan dilakukan guru biasanya

rutin dan terus berulang

kegiatan pembiasaan dan keteladanan dalam

mencapai sikap spiritual dan sikap sosial. SOP Pembelajaran PAUD terutama ditujukan untuk mewujudkan pencapaian kompetensi yang terkait dengan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. SOP memandu pembelajaran mulai dari awal pembelajaran hingga

akhir

pembelajaran,

sehingga

proses

pembelajaran

yang

dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara runut, teratur dan produktif. Tatacara penyusunan SOP Pembelajaran yang diperlukan oleh setiap satuan PAUD dipaparkan dalam pedoman khusus.

13

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

B. FUNGSI 1. Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanakan tugasnya. 2. Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam maupun dari luar. 3. Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan yang disepakati bersama. 4. Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin. 5. Membangun

konsistensi

atau

keajegan

perilaku

pendidk

yang

diperlukan dalam mengembangkan karakter anak. C. MANFAAT 1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar. 2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenal cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut. 3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis. D. SYARAT 1. Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik 2. Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan 3. Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan. E. CARA PENYUSUNAN SOP 1. Menjabarkan setiap kegiatan dari jadwal kegiatan harian.

14

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini dilakukan. 3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas. F. DAFTAR SOP MINIMAL DI SATUAN PAUD 1

SOP Penataan Alat Bermain

8

SOP Pijakan Sebelum Bermain

2

SOP Penyambutan

9

SOP Pijakan Selama Bermain

Kedatangan Anak 3

SOP Jurnal Pagi

10

SOP Pijakan Setelah Bermain

4

SOP Materi Pagi

11

SOP Makan Sehat dan Pembiasaan Kebersihan Diri

5

SOP Bermain Motorik Kasar

12

SOP Jurnal Siang

6

SOP Kegiatan Transisi

13

SOP Kegiatan Penutup

14

SOP Penjemputan Anak

Sebelum Sentra 7

SOP Makan Snack

SOP dapat terus dikembangkan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan semakin banyak SOP yang harus disiapkan.

15

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Contoh Tujuan dari setiap kegiatan dalam jadwal harian “TK Kenanga”

Kegiatan harian Penataan Lingkungan Main

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)  Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan  Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH

Proses penyambutan kedatangan anak

 Membangun kemampuan berkomunikasi, sikap sopan, ramah, dan membangun kenyamanan anak dengan guru dan lingkungan PAUD

Jurnal pagi

 Membangun minat anak dan mampu beradaptasi dengan lingkungan PAUD, mengenalkan symbol negara dan lagu kebangsaan serta kecintaan pada tanah air

Memelihara

 Mengenal benda ciptaan Tuhan

lingkungan dan

 Mengembangkan kesadaran lingkungan

tanaman

 Membiasakan memelihara berbagai ciptaan Tuhan  Membiasakan berperilaku hidup bersih sehat  Membiasakan bekerjasama  Membiasakan bertanggung jawab

Bermain motorik kasar

 Melatih otot-otot kasar; (kekuatan, kelenturan, keseimbangan, kelincahan)

16

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)  Mengembangkan sensorik motorik (koordinasi tangan, mata, kaki)  Membiasakan untuk bekerjasama  Mengembangkan sikap sosial- emosional  Mengembangkansikap berani melakukan hal baru dan mau mengambil resiko

Transisi sebelum masuk kelompok

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai kegiatan

(menyanyi/membaca

 Membiasakan mengikuti aturan sederhana

kan cerita tentang

 Membiasakan perilaku hidup bersih sehat

penanaman ahlak

 Membiasakan memahami orang lain

yang akan dibangun,

 Membiasakan sikap berdisiplin

ikrar, berbaris,

 Mengenal ahlak-ahlak baik

minum) Snack pagi

 Membiasakan bersyukur pada Tuhan (doa)  Membiasakan menahan diri  membiasakan tertib mengantri  Membiasakan toleran, peduli  Membiasakan berbagi  Membiasakan menghargai orang lain  Mengenalkan makanan sehat

Main di sentra sesuai dengan RPPH yang sudah disusun.

 Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu  Membiasakan untuk berani melakukan tantangan baru

17

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian  Pijakan sebelum main  Pijakan selama main  Pijakan setelah main

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN)  Mengembangkan kemampuan fokus  Membiasakan bekerja tuntas (awal dan akhir)  Membiasakan melakukan kegiatan secara mandiri dan bekerjasama  Membiasakan saling membantu dengan guru dan teman  Membiasakan untuk berbagi alat main  Mengenalkan berbagai konsep pengetahuan (matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi).  Mengembangkan keterampilan membuat karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri  Membiasakan berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong).  Membiasakan untuk menghargai hasil karya diri dan teman  Mengembangkan keterampilan berkomunikasi  Mengembangkan sikap percaya diri  Membiasakan untuk bertanggung jawab  Membiasakan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan  Mengembangkan kemampuan berbahasa (Kosa kata baru, mengungkapkan bahasa)  Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan  Membiasakan untuk berbagi alat main

18

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM

Kegiatan harian Makan Sehat +

MENGEMBANGKAN)  Membiasakan mencuci tangan, sikat gigi dan

Membiasakan untuk Kebersihan Diri

kekamar mandi  Mengenalkan berbagai jenis makanan dan kegunaannya untuk tubuh  Mengenal matematika (berhitung, konsep satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll)  Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan (doa)  Membiasakan untuk berbagi  Membiasakan untuk tertib  Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan makanan  Membiasakan untuk menjaga kebersihan lingkungan 

Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap alat makan

Jurnal siang (kegiatan individual)

 Membiasakan untuk menentukan keinginan sendiri (memahami keinginan diri sendiri)  Melatih motorik halus  Mengembangkan keaksaraan awal  Mengembangkan kemampuan menyalurkan ide/gagasan dan emosi melalui tulisan

Penutupan

 Membiasakan untuk bersabar dalam berbagai kegiatan  Membiasakan untuk beradaptasi dengan

19

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Kegiatan harian

Tujuan (sejalan dengan PROGRAM MENGEMBANGKAN) perubahan situasi  Mengembangkan kemampuan mengkaitkan dengan kegiatan yang akan datang  Mengembangkan motivasi belajar anak

Penjemputan

 Membangun kesinambungan kegiatan PAUD dengan rumah.  Memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak saat berangkat dan kembali dari rumah – sekolah

20

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) PENATAAN ALAT MAIN TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

Lembaga Unit Program Tgl

SOP /pros001

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Tgl revisi

...............

KANAK 10 Juli 2014

disahkan 1

Judul

Penataan Alat Bermain  Menumbuhkan sikap taat terhadap aturan

2

sehari-hari agar bisa menjadi disiplin (2.6)  Menumbuhkan perilaku yang mencerminkan kemandirian (2.8)  Mengembangkan perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab Tujuan

(2.12)  Menumbuhkan minat anak bermain dan mengembangkan pengalamannya dengan alat yang disediakan (3.9)  Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan yang tertuang dan RPPH

3

Referensi

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

21

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru sentra/area/kelompok

Terkait 5

Dokumen

RPPH  30 menit sebelum anak datang, pendidik

6

sudah menyiapkan alat main yang akan digunakan.  Lingkungan belajar yang akan digunakan di dalam ruang (indoor) dan di luar ruang

(outdoor) harus bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan.  RPPH yang sudah dibuat harus menjadi acuan untuk penataan alat main  Penataan alat bermain harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main Prosedur Kerja

peran, dan main pembangunan, untuk memberikan pengalaman bermain yang beragam

serta

harus

mendukung

perkembangan bahasa, kognitif, sosialemosional anak  Peletakan alat main harus tepat sehingga anak bisa memusatkan perhatian pada kegiatan yang dilakukannya  Pastikan alat main ditata di area yang aman. Jika bermain menggunakan air, pastikan bahwa lantai di area tersebut tidak

licin,

terpeleset.

22

sehingga

tidak

mudah

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Alat main yang disediakan harus bisa digunakan dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan kreativitas anak.  Alat main yang disiapkan harus dalam kondisi baik, lengkap jumlahnya, tidak retak/membahayakan.  Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak.  Disiapkan celemek tidak tembus air untuk digunakan saat anak bermain air  Saat

beres-beres

harus

disediakan

tempat/wadah untuk menyimpan mainan sesuai dengan kategorinya

23

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK TK KENANGA Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-002

TAMAN KANAK-

Standar

Proses ...............

Lembaga Unit Program

KANAK Tgl disahkan

10 Juli 2014

Tgl revisi

1

Judul

Penyambutan Kedatangan Anak  Membangun kenyamanan anak

2

dengan guru dan lingkungan (2.11) Tujuan

 Membangun kemampuan berkomunikasi (3.11)  Membiasakan berkata dan bersikap sopan dan ramah(2.14)

3 4

Referensi Pihak-pihak Terkait

5

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru piket, Kepala PAUD, pengantar anak, Anak Buku kehadiran guru, buku kehadiran

Dokumen

anak, jadwal piket, catatan perkembangan anak  15 menit sebelum anak datang, guru

6 Prosedur Kerja

piket sudah siap dan berdiri didepan pintu masuk sekolah  Guru piket menyambut anak dengan

24

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

senyuman ramah  Guru piket menyapa (mengucapkan salam) dan berkomunikasi dengan anak (menanyakan kabar dan perasaan anak hari ini) dengan posisi tubuh sejajar dengan anak.  Guru piket menanyakan kepada orang tua/pengantar mengenai kondisi fisik dan perasaan anak termasuk obat yang harus diminum bila diperlukan.  Bila anak tidak diantar, guru piket secara langsung menanyakan dan mengecek keadaan anak.  Catat seluruh informasi mengenai kondisi anak dan segera ambil tindakan sesuai prosedur  Guru piket mempersilahkan anak meletakkan tas di loker, melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu yang sudah disediakan.

25

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN CUCI TANGAN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP

Lembaga

/pros-005

Unit

TAMAN KANAK-

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Standar

Proses

Tgl revisi

..............

disahkan 1

. Judul

7 langkah mencuci tangan  Membiasakan untuk mencuci tangan (2.1)

2

 Membiasakan untuk tertib (2.6) Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1)  Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga • Kostelnik

J.

Marjorie

Developmentally Referensi

et

Appropriate

all

(2007).

Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey. • http://themedicina.blogspot.com/2011/06/c ara-mencuci-tangan-yang-benar.html, tanggal 04/09/2014, jam 13.26

26

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1. Basahilah kedua telapak tangan

setinggi

pertengahan memakai

lengan air

yang

mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok

kedua

telapak

tangan

secara

lembut. 2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

Prosedur Kerja

3. Jangan

lupa

jari-jari

tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan secara

ujung

jari

bergantian

dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian 27

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

6. Letakkan

ujung jari

ke

telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan

kedua

pergelangan

tangan

secara bergantian dengan cara memutar, kemudian

diakhiri

dengan

membilas

seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu

28

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN SIKAT GIGI DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP

Lembaga Unit Program

/pros-005 TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Tgl revisi

..............

KANAK Tgl disahkan

10 Juli 2014

. 1

Judul

Menyikat gigi agar gigiku sehat  Membiasakan untuk menyikat gigi (2.1)

2

 Membiasakan untuk tertib (2.6) Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan kebersihan diri (2.1)  Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)

3

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga • Kostelnik J. Marjorie et all (2007). Developmentally Appropriate Curriculum Referensi

Best

Practices

in

Early

Childhood

Education (4th ed.). USA: New Jersey. • Kementerian Kesehatan RI, Buku kesehatan Peserta Didik. Jakarta

29

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi

berfluor 2. Kumur-kumur

3. Sikat semua permukaan gigi, maju

Prosedur Kerja

mundur, pendek-pendek 8 kali gerakan, rahang atas & bawah 4. Permukaan sikat gigi menghadap

langit langit & lidah 5. Sikat permukaan gigi menghadap pipi

dan

bibir atas & bawah

6. Permukaan yang dipakai mengunyah

30

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

7. Kumur 1x saja, fluor masih ada 8. Bersihkan sikat gigi, simpan posisi

tegak kepala di atas

31

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAANDI TK KENANGA Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-005

Lembaga Unit

TAMAN KANAK- Standar

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Proses

Tgl revisi

...............

disahkan 1

Judul

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Sekolah  Membiasakan untuk menjaga keamanan diri

2

(2.1)  Membiasakan untuk tertib (2.6) Tujuan

 Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh (2.12)  Mengetahui cara hidup sehat (3.4)  Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat (4.4)

3

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Referensi

• Kostelnik

J.

Marjorie

Developmentally

et

Appropriate

all

(2007).

Curriculum

Best Practices in Early Childhood Education (4th ed.). USA: New Jersey. 4

Pihak-pihak

Guru kelompok/wali kelas

Terkait

32

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

5

Dokumen

Catatan perkembangan anak

6

Prosedur Kerja

MEMAR: merupakan kondisi akibat adanya trauma/benturan dengan benda keras. Bisa berbentuk benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai warna kebiruan. Cara mengatasinya: 1. Memberikan kompres dingin pada bagian yang terbentur untuk mencegah bertambah banyaknya darah yang merembes ke jaringan dan juga untuk mencegah pembengkakan (udema) 2. Perhatikan pada hari berikutnya bengkak berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/ menghilangkan pembengkakan dilakukan kompres panas selama 3-5 menit tujuannya untuk melebarkan pembuluh darah setempat, setelah itu diganti dengan dikompres dingin selama 1 – 2 menit. Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari sampai bengkak menghilang. Ketika melakukan kompres panas pastikan suhu panas tidak sampai menimbulkan luka bakar. Kompres panas dilakukan dengan menggunakan kantong air panas atau salep/ krim pemanas kulit. LUKA PARUT: biasanya disebabkan karena

33

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

adanya benda keras yang merusak permukaan kulit misal jatuh saat berlari. Cara mengatasinya: 1. Hentikan pendarahan yang terjadi dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kain kasa steril atau saputangan/kain bersih. 2. Dengan menggunakan air dan sabun bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada kerikil, kayu, atau benda lain di luka keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Setelah bersih berikan anti infeksi lokal seperti povidon iodin atau kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi terlalu dalam, segera rujuk ke rumah sakit. MIMISAN ATAU PENDARAHAN HIDUNG: Diatasi dengan cara: 1. Anak yang mimisan didudukkan sambil agak menunduk, cuping hidung kiri dan kanan dipencet bersama-sama, bernafas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit. 2. Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit. 3. Menggunakan daun sirih sebagai cara tradisional juga bisa dilakukan karena daun

34

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

sirih dapat menghentikan pendarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan pemburuh darah. KEMASUKAN BENDA ASING: adalah adanya benda yang tidak biasa di dalam tubuh misalkan duri menusuk dan tertinggal dalam kulit, hidung atau telinga kemasukan bijibijian, telinga kemasukan serangga, saluran nafas tersumbat makanan. Cara mengatasinya: 1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu besar, usahakan untuk bersin, caranya dengan mencium bubuk merica. Jika tidak berhasil dibawa atau dirujuk ke rumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot dengan air karena bisa lebih berbahaya. 2. Jika ada benda asing di telinga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak. Kalau tidak keluar harus segera dirujuk ke rumah sakit. 3. Jika mata kemasukan debu, bisa menggunakan cairan pencuci mata atau

35

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

dengan mengalirkan air bersih. 4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika ujungnya masih teraba cabut dengan alat penjepit yang telah dibersihkan/ disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/ulat bulu dapat dengan menggunakan plester yang ditempelkan pada kulit yang tertancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus tercabut semua 5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas gigitan dengan air bersih dan sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit. 6. Jika mendapat sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya dengan menggunakan minyak pelumas atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas luka dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau kompres es bagian yang tersengat. Jika muncul tanda-tanda seperti mual dan mutah, pucat apalagi sampai sesak nafas segera rujuk ke rumah sakit.

36

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN MAKAN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-005

TAMAN KANAK-

Standar

Proses ...............

Lembaga Unit Program

KANAK Tgl disahkan

10 Juli 2014

Tgl revisi

1

Judul

Kegiatan Makan  Membiasakan untuk mencuci tangan

2

(2.1)  Pengenalan berbagai jenis makanan dan kegunaannya untuk tubuh (2.1)  Pengenalan matematika (berhitung, konsep satu ke satu, bentuk, warna, rasa, dll) (3.6) Tujuan

 Membiasakan untuk bersyukur pada Tuhan (doa) (1.2)  Membiasakan untuk berbagi (2.9)  Membiasakan untuk tertib (2.6)  Membiasakan untuk bertanggung jawab dengan makanan (2.1)  Membiasakan untuk bersih lingkungan (2.1) (2.6)  Membiasakan untuk bertanggung

37

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

jawab terhadap alat makan (2.12) 3 4

Referensi Pihak-pihak

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru kelompok

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1. Pastikan semua anak dalam kelompok

sudah mencuci tangan dengan bersih dan benar 2. Pastikan

semua anak

sudah

ada

dalam kelompoknya 3. Anak menghitung jumlah orang dalam

kelompok dan pastikan jumlah alat makan yang diperlukan 4. Anak secara bergiliran menyiapkan

alat makan sesuai dengan jumlah Prosedur Kerja

tempat yang tersedia. 5. Pastikan semua anak sudah duduk di

tempatnya, saat guru mengenalkan menu makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. 6. Apabila anak membawa makanan dari

rumah,

ceklah

apakah

sudah

memenuhi

makanan

aturan

yang

ditetapkan lembaga 7. Anak dibiasakan untuk berbagi bekal

yang dibawanya.

38

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

8. Membiasakan anak bersyukur atas

makanan yang tersedia. 9. Berdoa sebelum makan dipimpin oleh

anak

secara

bergantian

setiap

harinya. Makan dengan tertib dan tidak berceceran 10. Anak

mengambil

dengan

makanan

kebutuhan

menyisakan

dan

makanan

sesuai tidak yang

diambilnya 11. Kenalkan

pada

anak

cara

menggunakan alat makan yang benar dan sopan santun saat makan. 12. Berdoa setelah selesai makan, dan

mengucapkan syukur. 13. Selesai

kembali

makan alat

anak makan

menyimpan ke

tempat

semula. Jika memungkinkan anak diajak mencucinya. 14. Sehabis

makan

anak

harus

membersihkan kembali tempat yang sudah digunakan agar tidak ada sisa makanan yang tercecer. 15. Setelah makan anak mencuci tangan

dan menggosok gigi dengan tertib. 16. Ajaklah anak untuk mengikuti

kegiatan transisi.

39

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN PIJAKAN SEBELUM MAIN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-006

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

Judul

Pijakan sebelum bermain

Lembaga Proses ...............

disahkan 1

 Membiasakan untuk berdoa sebelum

2

melakukan kegiatan (4.1)  Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata baru, mengungkapkan bahasa) (3.11)  Mengembangkan sikap percaya diri (2.5) Tujuan

 Mengembangkan sikap menghargai orang lain yang berbicara (2.10)  Mengembangkan kemampuan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu  Mengenalkan konsep pengetahuan sesuai dengan tema dan RPPH yang disusun

40

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Mengembangkan kemampuan focus pada tema dan kegiatan yang dilakukan (2.12, 3.13)  Membiasakan anak disiplin mengikuti aturan (2.6)  Membiasakan berani melakukan tantangan baru(2.2, 2.5)  Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14, 3.2)  Mengembangkan kemampuan menentukan pilihan sendiri (2.5, 2.8) 3 4

Referensi Pihak-pihak

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Guru sentra

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1. Anak duduk dalam bentuk lingkaran atau duduk merapat tetapi dalam suasana tidak berdesakan, posisi guru di

Prosedur Kerja

depan

menghadap

ke

anak.Menyapa anak untuk memulai kegiatan 2. Anak

berdoa

sebelum

melakukan

kegiatan 3. Bertanya kepada anak tentang hal-hal yang dilakukan hari kemarin

41

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4. Menanyakan perasaan anak hari ini untuk mengenal perasaan anak 5. Memberitahukan

bila

ada

sesuatu

yang tidak biasa terjadi hari ini, misalnya ada tamu, ada guru yang tidak masuk sehingga digantikan oleh guru lainnya 6. Mengenalkan tema dan konsep hari ini dan mempersilakan anak mengamati, bertanya

tentang

tema

yang

dikenalkan. 7. Siapkan buku yang sesuai dengan tema agar anak bisa mencari informasi dan bertanya yang

terkait dengan

tema. 8. Membacakan buku sesuai tema untuk membangun ide bermain. 9. Mengembangkan

kosa

kata

dan

menanyakan pendapat anak tentang arti kata yang dimaksud. 10.Mendiskusikan ide bermain apa yang akan dibuat anak dengan alat dan bahan yang tersedia. 11.Memberikan contoh secara tepat untuk kegiatan baru yang belum dimengerti anak. 12.Membangun

42

aturan

main

bersama

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

anak 13.Mengulang kembali aturan di sentra:  pilih kegiatan  selesaikan kegiatan  perlihatkan

hasil

karya

pada

pendidik  merapikan

alat

yang

sudah

digunakan  pilih kegiatan lainnya. 14.Anak memilih mainan sesuai dengan minatnya 15.Mengelola kegiatan pemilihan mainan dengan menerapkan permainan yang menarik 16.Mempersilakan anak mulai bermain.

43

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN PIJAKAN SELAMA MAIN DI TK KENANGA

Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-007

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

...............

Judul

Pijakan selama bermain

Lembaga

disahkan 1

 Mengembangkan kemampuan

2

mencobakan untuk mencari tahu (2.2)  Membiasakan untuk berani melakukan tantangan baru (2.5)  Mengembangkan kemampuan focus (3.13,3.14)  Membiasakan untuk bekerja tuntas Tujuan

(awal sampai akhir) (2.12)  Membiasakan untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan bekerjasama (2.8, 2.10)  Membiasakan untuk saling membantu dengan guru dan teman (2.9)  Membiasakan untuk berbagi alat main (2.9)

44

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 Mengenal berbagai konsep pengetahuan (matematika, sosial, alam, sains, bahasa, alat/teknologi). (3.6, 3.7, 3.8, 3.9)  Mengembangkan keterampilan membuat karya dengan berbagai alat dengan ide sendiri (4.15)  Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)  Membiasakan untuk menghargai hasil karya diri dan teman (2.10)  Mengembangkan keterampilan berkomunikasi (4.11)  Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)  Membiasakan untuk bertanggung jawab (2.12) 3 4

Referensi Pihak-pihak



Permendiknas no. 146 tahun 2014



Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

Guru sentra

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1.

Melakukan membuat

Prosedur Kerja

(pengamatan)

dan

catatan perkembangan

anak. 2.

Memberikan waktu bermain selama

45

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(45 menit – 1 jam) 3.

Memberikan

pijakan

dengan

menggunakan kalimat bertanya yang terbuka

secara

tepat

bagaimana

caramu

warna

Bangunan

ini?,

Misal:

menemukan apa

yang

sedang dibangun nak? 4.

Pijakan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan anak

5.

Dorong anak untuk bermain dalam kelompok kecil selain bermain secara mandiri.

6.

Anak

diberi

kesempatan

untuk

membuat karya dengan idenya sendiri 7.

Anak

diberi

mencoba

alat

kesempatan dan

bahan

untuk main

dengan caranya sendiri 8.

Anak didukung untuk bekerja sampai tuntas

9.

Anak didukung untuk saling berbagi alat main

10. Anak didukung untuk mau membantu

guru dan temannya.

46

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

11. Anak didukung menemukan konsep

pengetahuan

(matematika,

sosial,

alam, sains, bahasa, alat/teknologi) melalui

alat

dan

bahan

yang

dimainkannya. 12. Membangun kepercayaan diri anak

dengan untuk

memberikan

kesempatan

mengemukakan gagasannya

melalui alat dan bahan main yang digunakannya. 13. Mengingatkan pada anak sisa waktu

bermain. 14. Mengajak anak untuk membereskan

alat sesuai tempat dan jenisnya.

47

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

CONTOH:

Standar Operasional Prosedur (SOP) KEGIATAN PIJAKAN SETELAH MAIN DI TK KENANGA Nama

TK KENANGA

Kode Dok.

SOP /pros-007

Unit

TAMAN KANAK-

Standar

Proses

Program

KANAK

Tgl

10 Juli 2014

Tgl revisi

...............

Judul

Pijakan setelah bermain

Lembaga

disahkan 1

 Membiasakan untuk berdoa sesudah

2

melakukan kegiatan (4.1)  Mengembangkan kemampuan berbahasa (kosakata baru, mengungkapkan bahasa) (4.11)  Mengembangkan sikap percaya diri (2.5)  Mengembangkan sikap menghargai Tujuan

orang lain yang berbicara (2.7)  Menguatkan konsep pengetahuan sesuai dengan tema dan RPPH yang disusun  Membiasakan untuk berkata santun (menggunakan kata terima kasih, maaf, tolong). (2.14)  Mengembangkan kemampuan behasa ekspresif

3

Referensi

• Permendiknas no. 146 tahun 2014 • Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga

48

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

4

Pihak-pihak

Guru sentra

Terkait 5

Dokumen

6

Catatan perkembangan anak 1. Mengajak anak untuk duduk melingkar dan

menanyakan

perasaan

setelah

bermain 2. Menanyakan kegiatan bermain yang sudah dilakukan anak (recalling). 3. Anak

diberi

kesempatan

untuk

menunjukkan hasil karya, bisa dalam bentuk gambar, tulisan, bercerita. 4. Memperkuat

kembali

konsep

pengetahuan yang sudah didapat anak Prosedur Kerja

selama bermain (sesuai dengan RPPH) 5. Memberikan

penghargaan

seperti

ucapan terima kasih terhadap perilaku anak yang sudah sesuai dengan aturan dan 6. Membahas dilakukan

apa

yang

seharusnya

bila ada anak yang belum

mematuhi aturan. 7. Menyampaikan kegiatan berikutnya dan perilaku yang diharapkan pada anak untuk mengikuti kegiatan berikutnya.

49

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB IV PENUTUP

Pedoman ini merupakan rangkaian dari dokumen penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan jadwal harian dan standar operasional prosedur penting dilaksanakan untuk membangun layanan PAUD yang lebih berkualitas, terstruktur dan transparan. Terlebih lagi program PAUD lebih menekankan pada pengembangan sikap, maka pembiasaan yang dilakukan dengan konsisten menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu penting di setiap satuan PAUD harus memiliki jadwal harian dan standar operasional prosedur dan menerapkannya di satuan masing-masing. Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenshif. Semoga bermanfaat. Aamiin

Salam,

Penyusun

50

Dicetak oleh: DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015 hhtp://www.paud.kemdikbud.go.id/