PELUANG PASAR PRODUK KAKAO DI INDIA

Download Dengan informasi yang terdapat dalam market brief produk kakao di pasar India ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepad...

0 downloads 346 Views 1MB Size
PELUANG PASAR PRODUK KAKAO Di INDIA

ITPC - CHENNAI, INDIA 2013

Kata Pengantar India adalah Negara terbesar dikawasan Asia Selatan dengan penduduk 1.27 milyar ( 1.270.272.105 ) jiwa. Secara geografis jarak Indonesia dengan India tidaklah terlalu jauh, bila tersedia penerbangan langsung antara Indonesia (Medan) ke India (Chennai) mungkin cukup ditempuh dalam waktu 3.5 jam saja. Pertumbuhan ekonomi India yang di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia tentunya berpengaruh pula pada meningkatnya kebutuhan akan bahan baku, sumber daya manusia, kebutuhan infrastruktur, termasuk kebutuhan pangan bagi masyarakat yang berjumlah 1,2 miliar tersebut. Selain itu adanya peningkatan golongan miskin menjadi golongan menengah dan golongan menengah menjadi golongan atas, dimana keadaan tersebut diperlihatkan dengan kecenderungan berbelanja yang meningkat pesat, serta adanya perubahan gaya hidup dan pola/kebiasaan makan. Pada saat ini di India terdapat +300 juta orang yang termasuk dalam golongan kelas menengah ke atas dimana sebagian dari masyarakat India yang masuk dalam kelompok mampu ini tidak segan-segan merogoh saku mereka untuk memperoleh produk berlabel internasional termasuk juga dalam hal mengkonsumsi makanan impor. India diproyeksikan untuk memiliki kelas menengah terbesar di dunia pada tahun 2025. Tercatat rata- rata pengeluaran golongan menengah di India setiap harinya sebesar 4$ sampai 10$. Hal ini mencerminkan bahwa India menjadi pasar yang sangat besar untuk produk-produk makanan impor masuk ke sana. Dilain sisi dibanding dengan pengusaha dari sesama Negara ASEAN seperti Singapore, Thailand, dan Malaysia, pengusaha Indonesia masih belum memberikan perhatian yang terlalu serius terhadap pasar India sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengusaha dari Singapore, Malaysia dan Thailand tersebut, ini terlihat masih kurangnya jenis dan jumlah produk Indonesia yang masuk ke pasar India dibandingkan dengan produk dari ketiga Negara tersebut. Dengan informasi yang terdapat dalam market brief produk kakao di pasar India ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada pelaku usaha di dalam negeri dengan melihat potensi dan peluang produk tersebut di pasar India, dimana hal ini diharapkan dapat memicu kerja sama antar kedua negara. Kritikan dan saran anda akan berguna bagi kami untuk memperbarui market brief ini apabila ada kekurangan.

Indonesian Trade Promotion Center Chennai

I|Page

Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi A. Kakao 1. Kakao Butter 2. Kakao Powder 3. Minuman Coklat 4. Biji Kakao

1 1 1 2 3

B. Produksi Kakao India dan Dunia 1. Produsi Kakao India 2. Produksi Kakao Dunia

4 4 5

C. Impor, Ekspor dan Negara Pesaing 1. Impor Kakao India 2. Pesaing Produk Kakao Indonesia di Pasar India 3. Ekspor Kakao India

7 7 8 10

D. Industri Kakao India 1. Cadbury’s India Limited 2. Nestle India 3. The Gujarat Co-operative Milk Marketing Federation (GCMMF) – AMUL 4. CAMPCO (The Central Arecanut and Kakao Marketing and Processing Co-operative Ltd) 5. Jindal Kakao

11 11 12 14

E. F. G. H. I.

Ukuran Pasar dan Selera Konsumen Tariff Impor Kakao/Coklat Strategi Memasuki Pasar India Kesimpulan dan Saran Asosiasi/Instansi Terkait

15 16 17 18 19 19 20

II | P a g e

A.

KAKAO

Biji kakao selain untuk diolah menjadi makanan yang lezat, hasil penelitian medis terbaru menemukan bahwa coklat dapat mencegah penyakit kardiovaskuler, sedangkan kandungan antioksidan yang terdapat dalam kakao dapat mengurangi resiko kanker, berdasarkan hasil penilitian ini permintaan untuk coklat dengan kandungan kakao yang tinggi meningkat. Kakao dikenal sebagai produk yang kaya akan gizi, kakao mengandung lemak berkalori tinggi berlimpah protein dan karbohidrat. Dalam kakao bubuk juga terdapat sejumlah alkaloid, bromi, dan kafein yang mana ketiga zat ini memiliki fungsi untuk mengembangkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah manusia, sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Hasil dari produk kakao yang terdapat di pasaran dapat dikelompokan menjadi : 

Kakao Butter

Kandungan lemak dari biji kakao, adalah lemak nabati yang sangat stabil akan tetap padat pada suhu kamar, tapi dapat mencair pada suhu tubuh, ini dikarenakan percampuran antara kakao dengan tepung kakao. Sementara kakao butter sendiri merupakan lemak susu bebas, banyak produk coklat mengandung bahan dasar susu seperti kasein, whey, bubuk, padatan susu susu atau jejak susu. Karena stabilitas tinggi itu, kakao butter juga digunakan dalam berbagai produk kesehatan dan kecantikan juga, seperti lotion, produk wajah, cosmetics dan produk farmasi.



Kakao Powder (Coklat Bubuk )

Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Biji kakao dibersihkan dan dipanggang, kemudian cangkangnya dibuang dan dagingnya diambil. Daging biji kakao kemudian digiling untuk membuat cairan cokelat, yang

1|Page

merupakan padatan kakao dalam mentega cokelat. Kemudian dipisahkan antara mentega cokelat dan padatan sisa. Padatan sisa tersebut lalu diproses menjadi bubuk cocoa. Cocoa bubuk ada 2 jenis, yaitu cocoa dengan proses natural dan cocoa dengan proses Dutch. Cocoa natural sedikit asam, tapi cocoa proses Dutch diperlakukan dengan larutan alkalin untuk menaikkan kadar pH. Proses Dutching warnanya lebih gelap dan membuat cokelatnya lebih lembut. Cocoa proses Dutch lebih disukai untuk membuat cokelat panas karena aromanya lembut. Kebanyakan merk cocoa bubuk dipasaran adalah cocoa natural. Cokelat bubuk natural dibuat dari bubur cokelat atau balok cokelat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar lemaknya hingga tinggal 18-23%.



Minuman Coklat

Hot chocolate (juga dikenal sebagai coklat panas) adalah minuman panas biasanya terbuat dari cokelat serut, lelehan coklat atau kakao bubuk, susu atau air dan gula dipanaskan. Minuman coklat mirip dengan coklat panas, tetapi minuman coklat biasanya tidak semanis coklat panas.

2|Page



Biji Kakao

Biji Kakao adalah kacang lemak kering dan penuh fermentasi Theobroma cacao, dimana terdiri dari kakao padat dan kakao butter. Banyak makanan di Mesoamerika seperti saus mol dan tejate yang terberasal dari Sari coklat

Biji kakao bertebalkan kulit kasar dibagian luarnya sebesar 3 cm. (hal ini bervariasi dengan asal dan varietas pohon kakao itu sendiri). Pulp mucilaginous (disebut 'baba de kakao' di Amerika Selatan) menghasilkan 30 sampai 50 biji besar yang memiliki kulit cukup lembut dan putih dengan warna lavender pucat. Sementara biji dasar kokoa biasanya putih, mereka menjadi ungu atau coklat kemerahan selama proses pengeringan. Pengecualian adalah varietas langka kakao putih, di mana benih tetap putih. Secara historis, kakao putih dibudidayakan oleh masyarakat Rama Nikaragua. B.

PRODUKSI KAKAO INDIA DAN DUNIA

Kakao adalah tumbuhan asli wilayah Amazon di Amerika Selatan. Sebagian besar diproduksi di daerah tropis benua Afrika. Ada lebih dari 20 spesies dalam kelompok kakao ini, tetapi pohon kakao Theobroma Cacao adalah satu-satunya yang dibudidayakan secara luas. Kakao menjadi tanaman tropis, India menawarkan ruang yang cukup untuk pembudiyaannya. Kakao tumbuh terutama di Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh dan Tamil Nadu.

3|Page

Meskipun kakao telah dikenal sejak zaman dulu sebagai tanaman minuman bahkan sebelum teh atau kopi, tetapi hal ini di india merupakan pasar relatif baru. Kakao juga digunakan dalam industri kembang gula. Kakao juga tumbuh sebagai tanaman pendamping dalam perkebunan kelapa irigasi dan / atau kebun Arecanut. Meskipun Kakao berada di bawah definisi tanaman perkebunan, kakao murni tidak terdapat di India. Budidaya komersial kakao baru hanya dimulai pada tahun 1960. Secara internasional kakao sebagian besar dikonsumsi di negara maju. Saat ini produksi global dan konsumsi kakao di dunia sekitar 3,95 Juta Ton, sedangkan produksi India hanya sebesar 15.600 Ton dari total keseluruhan. 1.

Produksi Kakao India

Produksi kakao di India diperkirakan akan bertambah dua kali lipat menjadi 30.000 ton pada tahun 2025 menurut dari Direktorat Cashewnut dan Kakao Development Board (DCCD). Saat ini, India hanya memproduksi 15.600 ton dari permintaan sebesar 45.000 ton untuk industri coklat yang terus berkembang sehingga hal ini memicu terjadinya impor dalam kuota besar. Rangkuman dari seminar nasional 'Kakao Development di India-Isu dan Strategi' 2013 menyatakan bahwa negara India mengimpor kakao senilai USD 130 Juta dalam fiskal terakhir. Pemerintah negara bagian kerala membudidayakan kakao di daerah pedesaan. Negara bagian Kerala memberikan kontribusi untuk India dalam pembudidayaan kakao yaitu sebesar 7.000 ton, ini adalah kontribusi terbesar dari seluruh negara bagian, sedangkan Tamil Nadu memproduksi sebesar 1.500 ton. Peningkatan kualitas, hasil dan produktivitas, harus lebih diperhatikan oleh pemerintah India India berencana untuk meningkatkan produksi kakao sebesar 60% dalam empat tahun ke depan untuk memenuhi peningkatan permintaan dari industri coklat yaitu sebesar 15 miliar rupee dan mengurangi jumlah impor yang melonjak dengan harga yang mahal. Masyarakat di India mengalami perubahan pola konsumsi coklat, saat ini India mengkonsumsi coklat dengan jumlah yang besar, hal ini mendorong permintaan dan meningkatkan kesejahteraan petani kakao. Produksi kakao meningkat menjadi 16.000 ton pada tahun 2011/12. Pemerintah mendorong petani untuk membudidayakan kakao. Mayoritas petani India membudidayakan kakao sebagai tanaman sela di perkebunan kelapa dan pinang. Total wilayah India untuk pembudidayaan koko adalah sebesar 32.360 hektar pada tahun 2006/07. Permintaan kakao tahunan India dipatok sekitar 18.000 ton selama tahun berjalan, dimana mengharuskan impor sekitar 45% dari total kebutuhan. Pada tahun 2007/08, impor biji kakao dan produk kakao melompat empat kali lipat menjadi 8.000 ton dari 2.027 ton pada tahun 2000/2001. Pemain industri kakao di India menyatakan bahwa terdapat peluang besar untuk memperluas areal produksi kakao dikarenakan meningkatnya permintaan dan harga global kakao. Pemain swasta seperti Cadbury India, Jindal Kakao, Amul, Campco mendorong budidaya kakao di India dengan kualitas yang lebih baik.

4|Page

2.

Produksi Kakao Dunia

Meskipun kakao dibudidayakan di berbagai negara di seluruh khatulistiwa, 70% dari produksi dunia berasal dari Pantai Gading, Ghana dan Indonesia. Selain itu, sebagian besar biji kakao berasal dari Afrika, di mana pembudidayaan kakao berasal dari wilayah Amazon pada abad ke-19. Kakao di afrika biasanya diproduksi di peternakan individu kecil, sebesar 1-3 Ha, di mana pembudiyaan ini adalah sumber utama pendapatan masyarakat di sana. Selama beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran bahwa produksi kakao tidak dapat berkembang dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat di masa depan akan coklat dan produk berbasis kakao. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kenaikan harga tanaman yang terus bersaing, seperti minyak sawit dan karet alam. Selanjutnya, umur kebun kakao di Afrika Barat sudah memasuki umur lumayan tua (20 tahun atau lebih), yang membuat mereka semakin rentan terhadap hama dan penyakit. Pantai Gading (Côte d'Ivoire) memimpin dunia dalam produksi dan ekspor biji kakao yang digunakan dalam pembuatan coklat, pada 2009, memasok 30% dari kakao yang diproduksi dunia. Afrika Barat secara kolektif memasok dua pertiga dari tanaman kakao dunia, dengan Pantai Gading sebagai produsen terbesar yaitu di angka 1,22 juta ton, dan juga Ghana, Nigeria, Kamerun dan Togo sebagai tambahan produksi sebesar 1,41 juta ton. Pantai Gading menyusul Ghana sebagai produsen biji kakao terkemuka di dunia sejak tahun 1978. Negara pesaing utama dari non-Afrika adalah Indonesia, Indonesia memiliki industri kakao untuk pertama kalinya pada tahun 1970, produksi kakao di Indonesia terus meningkat tajam yang berujung menjadikan Indonesia salah satu pemain terbesar di pasar pada awal tahun 2000-an. Menurut FAO PBB, Indonesia sempat mendahului Ghana dan menjadi produsen terbesar kedua di seluruh dunia pada tahun 2006. (World Kakao Foundation menyatakan angka yang lebih rendah untuk produksi kakao Indonesia, tetapi sepakat bahwa itu adalah produsen terbesar biji kakao di luar Afrika Barat.) Produsen berjangka panjang dan besar coklat seperti Cadbury, Hershey, dan Nestle membeli kakao Pantai Gading dan melalui Euronext dimana harga dunia ditetapkan.

5|Page

Table 1. World Cocoa Production

Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kakao. Yaitu setelah Pantai Gading (Ivory Coast) dan Ghana. Bahkan ada peluang dimana Indonesia dapat menggeser keduanya menjadi produsen kakao nomor satu dunia. Kakao merupakan komoditas unggulan setelah sawit dan karet. Perkebunan kakao memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa di Indonesia dikarenakan sekitar 40 persen kakao dieskpor ke luar negeri. Di Indonesia, terdapat 1,7 juta hektar perkebunan kakao. Sebanyak 94 persen adalah perkebunan rakyat. Ini jauh lebih besar dari pada perkebunan sawit yang

6|Page

mayoritas dikuasai oleh perusahaan. Perkebunan kelapa sawit rakyat hanya sebesar 41 persen. Saat ini, produksi kakao Indonesia hanya mencapai 720 ribu ton dengan nilai produksi per hektar nya sebesar 500 kg. Padahal jika dioptimalkan per hektar lahan kakao bisa menghasilkan 1,5 ton biji kakao. Untuk kedepannya pemerintah Indonesia perlu meningkatkan produksi kakao, apalagi konsumsi kakao dunia di negara maju tumbuh 2,9 persen per tahun. Cina, Rusia, India, Jepang, Timur Tengah, Eropa dan Amerika merupakan pangsa pasar bagi kakao yang perlu dibidik. C.

IMPOR, EKSPOR DAN NEGARA PESAING

1.

Impor Kakao India

Tabel berikut menggambar realisasi impor India untuk produk kakao yang meliputi hs 1801 (Kakao Beans, Whole Or Broken, Raw Or Roasted), 1803(Kakao Paste, Whether Or Not Defatted), 1804 (Kakao Butter, Fat And Oil)dan hs 1805 (Kakao Powder, Not Containing Added Sugar Or Other Sweetening Matter) pada periode 2011/2013, dari dunia dan Indonesia. IMPOR KAKAO INDIA DARI DUNIA DAN POSISI INDONESIA PERIODE 2011-2013 NILAI : US$ % Share Rank Country 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

-- World -Ghana Indonesia Singapore Malaysia United Arab Emirates Italy Netherlands Switzerland Unidentified Country Cote d Ivoire Uganda

2011

2012

2013

2011

84.477764 112.321566 76.928005 100 11.468546 28.824925 17.612876 13.58 12.413347 22.640602 11.553529 14.69 4.831309 6.082635 8.796633 5.72 7.266393 13.636894 7.83009 8.6 1.319087 3.482759 7.019905 1.56 1.224935 2.105032 4.045767 1.45 2.255118 5.083947 3.520582 2.67 1.024685 2.087585 2.288361 1.21 0.072038 1.577252 1.857984 0.09 1.712377 1.117714 1.722665 2.03 2.905835 3.3983 1.491281 3.44

2012

% Change - 13/12 2013 -

100 100 25.66 22.9 20.16 15.02 5.42 11.44 12.14 10.18 3.1 9.13 1.87 5.26 4.53 4.58 1.86 2.98 1.4 2.42 1 2.24 3.03 1.94

Pada Tabel diatas juga terlihat bahwa dalam 3 (tiga) tahun terakhir impor India tumbuh negatif rata-rata sebesar sebear 31,51% pertahun sempat naik di 2012 dan kembali turun di 2013, dan Negara pemasok terbesar adalah Ghana dengan pangsa pasar pada tahun 2013 lebih dari 38.9%, diikuti oleh Indonesia di posisi ke-2 dengan pangsa

7|Page

-31.51 -38.9 -48.97 44.62 -42.58 101.56 92.2 -30.75 9.62 17.8 54.12 -56.12

48.97%, dan Singapore di posisi ke-3 dengan pangsa 44.62%, sementara sisanya dari Malaysia, United Arab Emirates, Italy, Netherlands, dan Negara lainnya. 2.

Pesaing Produk Kakao Indonesia di Pasar India

Kebanyakan produsen biji kakao adalah perusahaan pedesaan yang bergantung pada pendapatan ekspor untuk mata pencaharian mereka. Pada table 1 di atas, negaranegara Afrika mewakili sekitar 71,27% dari total produksi biji kakao. Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebesar 15,96% sementara negara-negara Asia menghasilkan 12,76%. Selama 3 tahun terakhir, harga biji kakao di dunia telah turun menjadi lebih rendah. Hal ini mempengaruhi pendapatan untuk negara-negara yang mengekspor biji kakao, hal ini juga menghambat kemampuan mereka untuk mengimpor makanan olahan. Sebagaimana tergambar dari tabel sebelumnya dari keempat kelompok produk kakao di pasar India pemasok dan pesaing produk Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut : Untuk kelompok hs 1801 (Kakao Beans,Whole or Broken,Raw or Roasted), pemasok terbesar datang dari negara-negara di Afrika yaitu Ghana, Pantai Gading, Uganda, Colombia, Congo, Tanzania. Indonesia berada di posisi kedua negara pemasok terbesar untuk produk ini ke India dengan pangsa 30%. Tabel berikut menggambarkan jumah import kakao, per kg (Nilai/Volume) produk kakao di pasar India khususnya kelompok hs 1801, yang dipasok dari berbagai negara termasuk dari Indonesia IMPOR KAKAO INDIA MENURUT HS 4 DIGIT HARGA : US$/KG HS : 1801 Kakao Beans, whole or broken, raw or roasted % Share Rank Country 0 1 2 3 4 5

-- World -Ghana Indonesia Cote d Ivoire Uganda Colombia

2011

2012

2013

2011

37.65792 45.445681 20.009596 100 10.13989 27.49771 9.056894 26.93 4.934028 12.268406 6.123208 13.1 1.078908 1.005499 1.722665 2.87 2.905835 3.3983 1.491281 7.72 1.253868 0 0.520863 3.33

2012

% Change 2013 - 13/12 -

100 100 60.51 45.26 27 30.6 2.21 8.61 7.48 7.45 0 2.6

-55.97 -67.06 -50.09 71.32 -56.12 0

Untuk kelompok hs 1805 (Kakao Powder, Not Containing Added Sugar or Other), pemasok terbesar datang dari Malaysia dengan pangsa lebih dari 39.17 %, Indonesia berada di posisi ke-dua dengan pangsa 31.98%, sedangkan pemasok lain datang dari Negara Singapore, Germany, Italy, China dengan pangsa masing-masing 15 %, 3%, 2%, dan 2%. Tabel berikut menggambarkan nilai yang di import oleh India per kg (Nilai/Volume) untuk produk kakao di pasar India khususnya kelompok hs 1805, yang dipasok dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.

8|Page

IMPOR KAKAO INDIA MENURUT HS 4 DIGIT HARGA : US$/KG HS : 1805 Kakao powder, not containing added sugar or other % Share Rank Country 0 1 2 3 4 5 6

-- World -Malaysia Indonesia Singapore Germany Italy China

% Change 2013 - 13/12 -

2011

2012

2013

2011

2012

9.861639 3.868253 4.436856 0 0.018637 0.002076 1.013322

19.699849 5.459822 9.056203 1.986993 0.000132 0.207897 0.88748

11.241597 4.403306 3.595562 1.701901 0.429585 0.308453 0.302784

100 39.23 44.99 0 0.19 0.02 10.28

100 100 27.72 39.17 45.97 31.98 10.09 15.14 0 3.82 1.06 2.74 4.51 2.69

-42.94 -19.35 -60.3 -14.35 0 48.37 -65.88

Untuk kelompok hs 1803 (Kakao Paste, Whether or Not Defatted), Indonesia juga termasuk salah satu pemasok kelompok ini ke pasar India namun dengan nilai yang relative kecil, 5 (lima) pemasok utama datang dari Ghana, Malaysia, Netherlands, Singapore and Belgium. IMPOR KAKAO INDIA MENURUT HS 4 DIGIT HARGA : US$/KG HS : 1803 Kakao paste, whether or not defatted % Share Rank 0 1 2 3 4 5

Country -- World -Ghana Malaysia Netherlands Singapore Belgium

2011 11.237368 1.32866 0.364853 0 0 0

2012 12.920687 1.086545 0.468471 0 0 0.000383

2013 2011 9.232028 100 8.548593 11.82 0.506709 3.25 0.113629 0 0.061319 0 0.000971 0

2012 2013 100 100 8.41 92.6 3.63 5.49 0 1.23 0 0.66 0 0.01

% Change - 13/12 -28.55 686.77 8.16 0 0 153.52

Untuk kelompok hs 1804 (Kakao Butter, Fat And Oil), pangsa Indonesia juga relative kecil, 5 (lima) pemasok utama datang dari Negara Singapore, Indonesia, Malaysia, United States, and Belgium. Indonesia di posisi ke-dua dengan pangsa 27.84 %. IMPOR KAKAO INDIA MENURUT HS 4 DIGIT HARGA : US$/KG HS : 1804 Kakao butter, fat and oil % Share Rank 0 1 2

Country -- World -Singapore Indonesia

2011 4.826252 0.065175 2.867894

2012 1.386464 0.077101 0.149299

2013 2011 3.268536 100 1.798336 1.35 0.910089 59.42

2012 2013 100 100 5.56 55.02 10.77 27.84

% Change - 13/12 135.75 2232.44 509.57

9|Page

3 Malaysia 4 United States 5 Belgium

3.

0.078817 0.00356 0.000732

1.106426 0.002861 0.007896

0.522055 0.026553 0.009174

1.63 0.07 0.02

79.8 15.97 0.21 0.81 0.57 0.28

-52.82 828.1 16.19

Ekspor Kakao India

Kekurangan kakao di pasar global tidak hanya akan mendorong kenaikan harga akan tetapi juga mengarah kepada persaingan komoditi pasar. Kendala perdagangan kakao di Pantai Gading dan kekurangan produksi di Nigeria dan Ghana telah menyebabkan peningkatan harga kakao secara global. Produksi kakao di India memili kualitas yang semakin bagus sehingga juga turut memasok permintaan Perusahaan manufaktur coklat International, beberapa pembuat coklat dari Belanda datang ke India untuk membeli kakao, selain perusahaan besar seperti Cadbury dan Nestle yang juga menggunakan kakao India. Ekspor India ke pasar internasional kakao telah mencapai 60 sampai 70 persen dari total output. Lebih dari 2.500 hektar lahan saat ini sedang budidaya di Dharmapuri distrik Tamil Nadu. "Distrik Dharmapuri dipilih untuk melaksanakan Misi Nasional Hortikultura. Dibawah Misi Nasional Hortikultur ini mempromosikan berbagai tanaman, buah-buahan, bunga, sayuran dan tanaman perkebunan. Berdasarkan tanaman perkebunan, kakao juga di promosikan. Buah kakao memiliki nilai besar seperti yang biasa digunakan dalam berbagai makanan olahan dan memiliki nilai tinggi untuk obatobatan. Negara bagian penghasil utama yang memproduksi kakao di India yaitu Kerala, Karnataka, Andhra Pradesh, dan Tamil Nadu. Ekspor kakao India sebagian besar dilakukan oleh organisasi perdagangan organik dan pedagang bebas dengan system kontrak jangka panjang, Menurut Shiny George dari Perusahaan Petani Organik India bahwa produksi kakao cenderung menurun di hampir di beberapa besar wilayah di India. Dalam table berikut, mayoritas ekspor India untuk produk kakao di tujukan ke China pada tahun 2013 dengan pangsa yang mencapai 21.53% sementara sisanya ke Nepal (13.61%), Indonesia (10.72%), United Arab Emirates ( 9.63%) dan lainnya. EKSPOR KAKAO INDIA MENURUT NEGARA TUJUAN PERIODE 2011-2013 VALUE : US$ (RIBU) % Share Rank Country 0 1 2 3 4

-- World -China Nepal Indonesia United Arab Emirates

2011

2012

2013

2011

16.636877 28.299557 28.665269 100 1.040359 1.622954 6.17027 6.25 4.096886 3.26612 3.902231 24.63 0 0.589065 3.072192 0 0.039264 1.412202 2.761293 0.24

2012

% Change - 13/12 2013 -

100 100 5.74 21.53 11.54 13.61 2.08 10.72 4.99 9.63

10 | P a g e

1.29 280.19 19.48 421.54 95.53

5 6 7 8 9 10 11 12

D.

Netherlands United States Saudi Arabia Bulgaria Sri Lanka Bhutan Singapore Benin

5.606104 1.35994 0.027335 0 1.072027 0 0.12467 0.591645

1.732389 0.322096 3.091936 0 1.315801 0.883981 0.62885 0.337862

2.369013 1.751567 1.70056 0.952925 0.887264 0.669047 0.625242 0.539336

33.7 8.17 0.16 0 6.44 0 0.75 3.56

6.12 1.14 10.93 0 4.65 3.12 2.22 1.19

8.26 6.11 5.93 3.32 3.1 2.33 2.18 1.88

INDUSTRI KAKAO INDIA

Kebijakan pemerintah India yang berdampak baik langsung maupun tidak langsung pada produk Kakao diantaranya : 1.

Industri makanan olahan termasuk dalam daftar sektor prioritas untuk pinjaman bank pada tahun 1999.

2.

Persetujuan otomatis investasi asing 100% terbuka untuk sebagian besar industri makanan olahan kecuali, alkohol, bir dan yang dialokasikan untuk sektor skala kecil pada kondisi tertentu.

3.

Sebagian besar makanan olahan telah dibebaskan dari lingkup lisensi di bawah Industri (Pembangunan dan Peraturan) Act, 1951, kecuali untuk produk yang dicadangkan untuk sektor skala kecil dan minuman beralkohol.

Industri coklat di India didominasi oleh 2 (dua) perusahaan besar, yang keduanya merupakan perusahaan multinasional yaitu Cadbury dan Nestle. Cadbury memimpin pasar dengan pangsa sebesar 70%. Hingga awal 90-an Cadbury memiliki pangsa pasar lebih dari 80% dan mengalami penurunan ketika Nestle berada di pasar. Nestle memperkenalkan merek sendiri di pasar India dan diperkirakan mempunyai pangsa pasar sekitar 15%. Selain kedua perusahaan tersebut, pemain utama industry coklat di India adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Cadbury’s India Limited Nestle India The Gujarat Co-operative Milk Marketing Federation (GCMMF) – AMUL Kakao Manufacturers and Processors Co-operative (CAMPCO)

Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing perusahaan pemain utama industry coklat di India : 1.

Cadbury’s India Limited

Cadbury mulai beroperasi di India semenjak tahun 1948 dengan mengimpor coklat. Cadbury lebih berkembang pada tahun 1960, pada saat ini perusahaan Cadbury sudah

11 | P a g e

36.75 443.8 -45 0 -32.57 -24.31 -0.57 59.63

mendirikan pabrik di berbagai daerah di India seperti di Thane, Induri (Pune), Malanpur (Gwalior), Bangalore dan Baddi (Himachal Pradesh) serta 4 kantor penjualan masingmasing di New Delhi, Mumbai, Kolkata dan Chennai sementara kantor pusat di Mumbai. Cadbury India sepenuhnya dimiliki oleh Kraft Foods Inc, kombinasi antara Kraft Food dan Cadbury menciptakan kekuatan penguasaan makanan kecil, kembang gula dan makanan cepat. Beberapa merek-merek produk utama Cabury: 

Chocolates       

   

Cadbury Dairy Milk Cadbury Celebration Bournville 5 Star Perk Germs Toblerone

Milk and food drinks  Bournvita  Tang Biscuits  Oreo Candy  Halls  Eclairs Gum  Bubbaloo

Sejak tahun 1974 Cadbury telah merintis pembangunan budidaya kakao di India, lebih dari 2 (dua) dekade Cadbury bekerja dengan Universitas Pertanian Kerala dalam melakukan penelitian dan merealisasikan hibrida dalam upaya meningkatkan hasil kakao. Petani juga di didik bagaimana melakukan budidaya kakao, usaha Cadbury telah berhasil meningkatkan produksi petani, sehingga tidak mengherankan petani menyebut pohon kakao sebagai pohon Cadbury. 2.

Nestle India

Produk Nestlé termasuk makanan bayi, botol air, sereal sarapan, kopi, gula, produk susu, es krim, makanan hewan peliharaan, dan makanan ringan. 29 merek Nestlé memiliki penjualan tahunan lebih dari 1 miliar franc Swiss (sekitar USD 1,1 milyar), termasuk Nespresso, Nescafé, Kit Kat, Smarties, Nesquik, Stouffer, Vittel, dan Maggi. Nestlé memiliki sekitar 450 pabrik, beroperasi di 86 negara, dan mempekerjakan sekitar 328.000 orang. Ini adalah salah satu pemegang utama L'Oréal, perusahaan kosmetik terbesar di dunia.

12 | P a g e

Pada 4 September 2013, raksasa perangkat lunak dan search-engine Google mengumumkan bahwa mereka akan penamaan Android berikutnya, versi 4.4, setelah selalu chocolate wafer populer "KitKat" dengan izin resmi Nestle. Nestle, membenarkan tim-up, mengumumkan distribusi sekitar 50 juta di seluruh dunia KitKat, menampilkan maskot android dalam selimut. Nestlé dibentuk pada tahun 1905 oleh penggabungan dari Milk Perusahaan AngloSwiss, didirikan pada tahun 1866 oleh saudara George Page dan Charles Page, dan Farine Lactée Henri Nestlé, didirikan pada tahun 1866 oleh Henri Nestlé. Perusahaan tumbuh secara signifikan selama Perang Dunia Pertama dan lagi setelah Perang Dunia Kedua, memperluas penawaran yang luar susu kental awal dan produk susu formula bayi. Perusahaan telah membuat sejumlah akuisisi perusahaan, termasuk Crosse & Blackwell pada tahun 1950, Findus pada tahun 1963, Libby adalah pada tahun 1971, Rowntree Mackintosh pada tahun 1988, dan Gerber pada tahun 2007. Nestlé ALPINO Nestlé ALPINO ™ adalah merek internasional di penganan portofolio Nestlé sejak tahun 1950-an. Sekarang datang ke India sebagai merek premium pertama Nestle.

Dua renyah chocolaty bonbons dengan pusat mousse krim lezat, masing-masing dibungkus dengan pesan cinta, ALPINO ™ dirancang dan ditujukan untuk dibagikan dengan kekasih Anda. NESTLÉ DARK CHOCOLATE Apa yang dimulai sebagai minuman pahit di daerah tropis prasejarah dari Amerika Selatan 3000 tahun yang lalu telah menjadi salah satu suguhan yang paling populer di dunia. Pada awalnya, cokelat hitam adalah satu satunya bentuk coklat yang tersedia. Hari ini, Dark Chocolate dianggap sebagai hadiah cokelat premium dan umum tersedia di seluruh dunia. Konsumen India memiliki preferensi untuk memperlakukan manisan dan sentuhan manis dalam kepahitan Coklat murni Nestle kami telah dirancang khusus untuk menyenangkan mereka selera. Pada tahun 2000, Nestle dan perusahaan cokelat lainnya membentuk Yayasan Kakao Dunia. WCF didirikan khusus untuk menangani masalah yang dihadapi petani

13 | P a g e

kakao, termasuk teknik pertanian yang tidak efektif dan manajemen lingkungan yang buruk (penyakit telah menghapuskan banyak tanaman kakao di Brazil). WCF berfokus pada peningkatan pendapatan petani, mendorong pertanian berkelanjutan teknik, dan menyiapkan program-program lingkungan dan sosial. 3.

The Gujarat Co-operative Milk Marketing Federation (GCMMF)-AMUL

GCMMF adalah organisasi pemasaran produk makanan terbesar India. Ini adalah organisasi puncak dari Koperasi Susu Gujarat. Selama lima tahun terakhir dan setengah dekade, Koperasi Susu di Gujarat telah menciptakan jaringan ekonomi yang menghubungkan lebih dari 3,1 juta produsen susu desa dengan jutaan konsumen di India. Koperasi mengumpulkan pada rata-rata 9,4 Juta liter susu per hari dari anggotanya produser mereka, lebih dari 70% dari mereka adalah kecil, petani marjinal dan buruh tak bertanah dan termasuk populasi yang cukup besar dari rakyat suku dan orang-orang yang termasuk dalam jadwal kasta omset GCMMF (Amul) selama 2010-11 adalah INR97.74 miliar (US $ 1,5 miliar).. Ini memasarkan produk yang diproduksi oleh serikat susu kabupaten di 30 pabrik susu. Para petani dari Gujarat memiliki negara terbesar dari pabrik susu seni di Asia - Ibu Susu, Gandhinagar, Gujarat -. Yang dapat menangani 3,0 juta liter susu per hari dan proses 160 MTs susu bubuk setiap hari Pada 18 Agustus 2012, Vipul Chaudhary koperasi susu kabupaten Mehsana terpilih sebagai ketua GCMMF, setelah intervensi suatu pengadilan. GCMMF (Amul) memiliki jaringan distribusi terbesar bagi setiap perusahaan FMCG. Hal ini hampir 50 kantor penjualan yang tersebar di seluruh negeri, lebih dari 5000 dealer grosir dan lebih dari 700.000 pengecer. Amul menjadi terbesar keju vegetarian di dunia dan terbesar merek berkantung-susu. Amul juga merupakan eksportir terbesar produk susu di negara ini. Amul tersedia saat ini di lebih dari 40 negara di dunia. Amul adalah mengekspor berbagai macam produk yang meliputi keseluruhan dan skim susu bubuk keju cottage (Paneer), susu UHT, clarified butter (Ghee), dan permen adat. Pasar utama adalah Amerika Serikat, Hindia Barat, dan negara-negara di Afrika, wilayah Teluk, dan tetangga SAARC, Singapura, Filipina, Thailand, Jepang dan Cina, dan lain-lain seperti Mauritius, Australia, Hong Kong dan negara-negara Afrika Selatan beberapa. Usahanya untuk memasuki pasar Jepang pada tahun 1994 tidak berhasil, tetapi berencana untuk menjelajah lagi. Berbagai produk Amul meliputi susu bubuk, susu, mentega, ghee, keju, Masti Dahi, Yoghurt, Buttermilk, cokelat, es krim, krim, shrikhand, paneer, gulab jamun, susu rasa, Basundi, Amul Pro brand dan lain-lain. Amul PRO adalah minuman coklat baru saja diluncurkan seperti bournevita dan horlicks menawarkan whey protein, DHA dan nutrisi penting. Pada bulan Januari 2006, diluncurkan pertama kali Amul minuman olahraga Stamina India, yang bersaing dengan Coca Cola dan Powerade Gatorade PepsiCo. Amul juga menawarkan mithaimate yang berkompetisi dengan Milkmaid Nestle dengan menawarkan% lebih banyak lemak pada harga yang lebih rendah. Amul memperkenalkan Kool Koko, cokelat susu merek memperluas penawaran produk di

14 | P a g e

segmen produk susu. Merek Amul lainnya adalah Amul Kool, Masti Butter Milk, Kool Cafe, siap untuk minum kopi dan pertama minuman olahraga India Stamina. Icecreams Amul yang terbuat dari lemak susu, dan dengan demikian icecreams dalam arti sebenarnya dari kata tersebut, sementara banyak merek di India menjual makanan penutup beku yang terbuat dari lemak nabati.

4.

CAMPO ( The Central Arecanut and Kakao Marketing and Processing Cooperative Ltd )

The Central Arecanut and Kakao Marketing dan Processing Co-operative Ltd atau CAMPCO ditemukan pada tanggal 11 Juli 1973 di Mangalore. Organisasi bekerja pada prinsip-prinsip kooperatif ditemukan untuk mengurangi penderitaan Arecanut dan kakao petani di India negara bagian Karnataka dan Kerala. The CAMPCO kini telah memperluas layanan untuk negara bagian lain di India seperti Assam, dan Goa juga. The CAMPCO sekarang telah menjadi multi-negara co-operative berdasarkan hukum India yang relevan. Organisasi ini terutama ke pengadaan, pemasaran, penjualan dan pengolahan Arecanut dan kakao. Perusahaan ini juga memberikan panduan bagi petani untuk menanam Arecanut dan rencana perusahaan kakao.The untuk masuk ke bisnis karet alam juga. Perusahaan telah mendirikan pabrik manufaktur cokelat pada tahun 1986 di Puttur dari Dakshina Kannada distrik Karnataka. Pabrik ini memproduksi cokelat dan produk lainnya dari kakao keduanya di bawah merek sendiri dan juga bagi Nestle. Perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi chip choco dengan mendirikan pabrik baru. Campco didirikan bermula dari usaha pemerintah negara bagian Karnataka dan Kerala dalam upaya menyelamatkan kegelisahan petani kakao terhadap pemutusan tibatiba oleh buyer untuk membeli produk biji kakao petani. Campco mengambil alih tanggungjawab melakukan pembelian produk biji kakao petani dan melakukan pengolahan dengan mengadopsi standard pengolahan dunia seperti dari Brazil dan Ghana untuk dijual ke pasar Internasional. Melalui usaha yang terus-menerus akhirnya Campco dapat membeli kakao petani dengan harga yang wajar. Dengan mendirikan pabrik produksi coklat di Puttur (50 km dari Mangalore) koperasi Campco berhasil meningkatkan konsumsi produk berbasis coklat dan mengekspor semi produk jadi yang mempunyai nilai tambah. Selanjutnya dalam upaya untuk menciptakan pasar yang permanen dan stabil koperasi Compco mendirikan pabrik

15 | P a g e

produksi coklat di Puttur (Karnataka) pada tahun 1986 dengan mengadopsi teknologi maju dalam pembuatan coklat.



Koperasi Campco menghasilkan produk : Kakao mass, kakao butter dan kakao powder, produk untuk internal India dan juga untuk ekspor. Moulded cokelat, Enrobed cokelat, Chocolate eclair, kembang Gula dilapisi Chocolate dan minuman cokelat, produk untuk pasar dalam negari dan juga untuk potensi ekspor.

5.

Jindal Kakao



Perusahaan Jindal Drugs Limited (JDL) adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan mengekspor produk-produk berbasis mentol dan minyak esensial. Jindal Kakao, sebuah divisi dari JDL, adalah pabrik manufaktur kelas dunia produk kakao seperti mentega kakao dan bubuk kakao. Jindal Kakao memiliki fasilitas up State-of-the-Art di Jammu (Jammu dan Kashmir) di India dengan kapasitas 25.000 MT per tahun untuk menghancurkan biji kakao. Untuk ini, Jindal Kakao telah menginvestasikan lebih dari US $ 25 Juta. Pengolahan Kakao Tanaman Dunia Kelas Pabrik manufaktur set-up dengan menggunakan peralatan terbaik & teknologi di dunia. Tata letak umum tanaman telah didasarkan pada informasi yang diperoleh dari Probat Werke von Gimborn Maschinenfabrik GMBH Jerman dan DUYVIS Machinefabrike Belanda, pemasok Negara-of-the-Art plant proses dan mesin. Sistem kontrol yang sangat canggih memastikan kualitas tinggi, hygenic dan konsisten produkproduk berkualitas. Pembersihan Kakao kacang, memanggang, penembakan dan alkalizing tanaman dipasok & ditugaskan oleh Probat. Kakao biji pabrik pengolahan yang meliputi penggilingan untuk ekstraksi Kakao minuman keras, menekan Kakao liquor, pembersihan dan pengepakan Kakao butter, dan melanggar kue pers kakao menjadi kakao bubuk dan kemasan, disediakan dan ditugaskan oleh DUYVIS Mutu Konsisten Produk Kakao Biji kakao bersumber dari wilayah budidaya India dan juga dari pedagang bereputasi internasional seperti Walter Matter, Swiss, yang memiliki perjanjian sourcing yang rumit untuk biji berkualitas tinggi dari daerah budidaya dunia, seperti negara-negara Afrika. Laboratorium yang sangat trendi dengan staf baik yang berpengalaman akan memastikan konsistensi dalam kualitas melalui prosedur yang kompleks grading biji kakao, dengan menggunakan formulasi tepat untuk proses untuk memperoleh keseragaman dalam barang jadi.

16 | P a g e

E. Ukuran Pasar dan Selera Konsumen Ukuran Pasar dan selera konsumen terhadap produk coklat :  Pada tahun 2007/08, impor biji kakao dan produk kakao India melompat empat kali lipat dibanding 2000/01, pelaku industri mengatakan ada lingkup besar untuk memperluas areal mengingat meningkatnya permintaan dan harga.  Lima tahun kedepan permintaan pasar coklat India diperkirakan meningkat pada kisaran sebesar 10%-20% per tahun. Aktifitas pasar cokelat India saat ini bernilai sekitar Rs 6,5 miliar (US$ 150 juta). Untuk memenuhi keperluan dalam negeri India membutuhkan impor kakao sebesar 50%.  Konsumsi Chocolate semakin populer di negeri ini karena meningkatnya kemakmuran digabungkan dengan pergeseran kebiasaan makanan, ini ikut mendorong impor kakao negara ini. Menurut Cadbury India, yang merupakan salah satu industry coklat terbesar di India, konsumsi kakao India tumbuh sekitar 15% per tahun dan diperkirakan dalam 5 (lima) tahun kedepan akan mencapai 30.000 ton.  Berdasarkan data tahun 1998 setiap individu mengkonsumsi 20 gram per tahun, dan pada tahun 2004 meningkat 10 kali lipat menjadi 200 gram per. Saat ini kumsumen produk coklat di India diperkirakan sebesar 60 juta orang dan sebahagian besarnya (95%) adalah masyarakat perkotaan, jumlah ini diperkirakan akan tumbuh dengan cepat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan 25% (290 juta jiwa) penduduk India tinggal di perkotaan.  Menurut kelompok usia konsumen coklat di India terdiri dari 55% dikonsumsi oleh anak-anak, 33% oleh generasi muda dan 12% nya oleh orang dewasa (komposisi penduduk India anak-anak (1-14) 30,5%, muda dan dewasa (15-64) 64,3%, dan tua (>64) 5,2%).  Diluncurkannya coklat dengan ukuran kecil dan harga yang murah membuat coklat menjadi sebagai makanan pengganti “makanan manis tradisioanal” pada musim hari - hari besar juga turut mendorong konsumsi coklat. Selera konsumen India terkait makanan: 1. 2.

Sebahagian besar orang India, diperkirakan 70% adalah vegetarian. Orang India senang makanan dengan rasa manis (sweet).

Penggunaan Kakao 1.

Kakao mentega digunakan dalam pembuatan coklat. Hal ini juga banyak digunakan dalam produk kosmetik seperti krim pelembab dan sabun.

2.

Kakao bubuk dapat digunakan sebagai bahan dalam hampir setiap bahan makanan. Sebagai contoh, digunakan dalam minuman rasa coklat, rasa coklat pada makanan penutup seperti es krim dan mousse, saus cokelat, kue-kue dan biskuit. Kakao bubuk ini juga digunakan dalam industri seperti confectionaries, protein bubuk, dll

17 | P a g e

3.

Kakao cair digunakan dengan dicampur bahan lainnya, untuk menghasilkan minuman cokelat. Chocolate digunakan sebagai produk sendiri atau dikombinasikan dengan bahan lainnya untuk membentuk produk kembang gula.

4.

Kakao memiliki aroma yang kuat, sehingga dapat juga digunakan dalam tembakau, farmasi dan industri lainnya, selain untuk produksi langsung dan minuman cokelat.

5.

Kakao powder alami umumnya digunakan untuk pembuatan coklat, dan dengan kadar PH yang lebih tinggi terutama digunakan dalam menghasilkan minuman.

F.

Tariff Impor Kakao/Coklat

Struktur tarif beacukai dan sistem biaya di India kompleks dan ditandai dengan kurang terbukanya dalam menentukan tingkat efektif tarif beacukai, excise duties, dan biaya – biaya lainnya. Struktur tariff yang diaplikasikan secara umum terdiri dari basic customs duty, additional duty (juga sering disebut sebagai "countervailing duty"), special additional duty, dan education assessment (cess). Additional duty dikenakan pada semua produk impor kecuali, wine, spirits, atau produk minuman beralkohol lainnya. Additional duty dikenakan sebagai tariff tambahan diatas basic custom duty dan dimaksudkan agar sesuai dengan excise duties yang dikenakan pada produk domestic sejenis. Special additional duty adalah 4 persen ad valorem duty yang dikenakan pada semua impor, termasuk minuman beralkohol, kecuali yang dibebaskan dari kewajiban tarif yang sesuai dengan peraturan beacukai. S pecial additional duty dihitung diatas basic customs duty dan additional duty. Selain itu ada 3 persen education cess (biaya tambahan) berlaku pada total basic customs duty dan additional duty (bukan pada nilai beacukai dari produk yang dimpor) pada sebagian besar impor, kecuali yang dibebaskan dari kewajiban tarif yang sesuai dengan peraturan beacukai. Landing fee 1 persen termasuk dalam penilaian semua produk impor, kecuali dibebaskan melalui peraturan terpisah. Secara rata-rata pemerintah India mengenakan basic custom duty untuk produk HS 18 (cocoa and cocoa preparations) sebesar 30 persen dengan tarif antara 4 -16 persen untuk countervailing duty dan 3 persen untuk education cess. Namun demikian perlu juga diingat bahwa sejak tahun 2009 antara India dan ASEAN telah memiliki Free Trade Agreement (FTA) in goods, dimana beberapa produk Indonesia termasuk produk kokoa mendapatkan pengurangan tarif masuk ke India. produk HS 18 (cocoa and cocoa preparations) yang mendapatkan pengurangan tarif masuk (basic custom duty) sejak Januari 2014 adalah HS 1801, 1802, 1806.31, 1806.32 menjadi 0 persen, kemudian 1804, 1805, 1806.10, 1806.20 menjadi 11 persen sementara untuk produk HS 18 lainnya tidak mendapatkan pengurangan tarif. Total persentase tarif bea masuk (per Rs.100 CIF) untuk produk HS 18 yang mendapatkan pengurangan tarif dasar menjadi antara 4 persen sampai dengan 30,4 persen. Sementara untuk HS 18 lainnya tidak mendapatkan pengurangan tarif, total persentase tarif bea masuk (per Rs.100 CIF) adalah antara 36,5 – 53,4 persen.

18 | P a g e

G.

Strategi Memasuki Pasar India

Secara tradisional, cokelat selalu ditargetkan pada anak-anak. Namun stagnasi pertumbuhan ekonomi membuat perusahaan memikirkan ulang strategi mereka. Cadbury adalah perusahaan cokelat pertama yang mengambil pasar dengan reposisi pada orang dewasa, selain anak-anak. Kriteria utama yang harus diikuti di pasar adalah bahwa : 1.

Melalukan survei di pasar-pasar yang ada dan potensial bagi produk sebelum memulai penjualan ekspor ke India.

2.

Aturan yang terkait dengan impor makanan, etika bisnis dan selera konsumen India. Strategi masuk ke Pasar India dapat dilakukan dengan cara-cara seperti berikut:

1.

Membuka kantor perwakilan atau melaui agen penjualan/distributor sebagai mitra lokal yg tepat dan dapat dipercaya.

2.

Direct export (umumnya melalui importir yg sekaligus berperan sebagai agen/distributor).

3.

Penunjukan Agen Distribusi.

4.

Memasuki Perjanjian Franchise.

5.

Membentuk Joint Venture/Tie-Ups dengan mitra local, kerjasama investasi industry.

6.

Berpartisipasi pada pameran-pameran atau seminar produk makanan olahan di India.

H.

Kesimpulan dan Saran

1.

India dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam 1 (satu) dekade terkahir serta tampilnya kelas menengah dengan penghasilan yang baik adalah merupakan pasar yang sangat potensial dan menjanjikan.

2.

Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan dalam dekade terakhir, hal ini juga membawa perubahan yang besar pada pola hidup dan pola makan masyarakat India. Permintaan untuk produk makanan juga meningkat hal ini selain disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dan urbanisasi juga didorong oleh meningkatnya income perkapita, perubahan komposisi keluarga dimana pasangan muda cenderung sudah memisahkan diri dari keluarga inti dan biasanya pasangan muda ini keduanya adalah pekerja, perubahan pola makan, dan peduli akan kesehatan serta gizi.

3.

Pemain utama dalam industri kakao di India adalah Cadbury’s India Limited, Nestle India, The Gujarat Co-operative Milk Marketing Federation (GCMMF)–AMUL and Kakao Manufacturers and Processors Co-operative (CAMPCO).

19 | P a g e

4.

Beberapa wilayah di India juga menghasilkan kakao seperti di Kerala, Tamil Nadu, Karnataka dan Andra Pradesh, namun belum mencukupi untuk kebutuhan industry dalam negeri, untuk itu India masih memerlukan impor 50% dari kebutuhan yang diperkirakan antara 10 a/d 15 ribu ton per tahun.

5.

Rata-rata per individu menkonsumsi kakao 200 grm per tahun (2004). Saat ini jumlah konsumen produk coklat di India diperkirakan sebesar 60 juta orang dan sebahagian besarnya (95%) adalah masyarakat perkotaan, jumlah ini diperkirakan akan tumbuh dengan cepat seiring dengan meningkatnya pendapatan.

6.

Makan coklat karena rasanya yang manis, saat ini sudah mulai menggeser peran makanan manis asli tradisional India yang biasanya dihidangkan pada hari-hari perayaan keagamaan, sehingga juga turut mendorong konsumsi coklat dan selanjunya mendorong impor.

7.

Pengusaha/eksportir Indonesia harus ulet dan jeli dalam melakukan negosiasi bisnis ataupun membuat kontrak dagang dengan pengusaha India.

I.

Asosiasi/Instansi Terkait Instansi/lembaga yang konsern terhadap produk kakao di India adalah:

1.

Ministry of Food Processing Industries Fax No. 011-26493228, EPBAX No. 011-26492216,011-26492174,011-26493227,011-26490933. Website Address : http://mofpi.nic.in E-Mail : [email protected]

2.

Ministry of Agriculture Krishi Bhavan New Delhi – 110 049 Phone : +91 11 – 23388911 / 23382011 Website : http://www.agricoop.nic.in

3.

Ministry of Consumer Affair, Food & Public Distribution Krishi Bhavan, New Delhi – 110 001 Phone : +91 11 23382349 Fax : +91 11 23782213 Website : http://www.fcamin.nic.in

4.

Directorate of Cashewnut and Kakao Development Board. Alamat: Directorate of Cashew nut & Kakao Development, Govt. of India, Ministry of Agriculture, Department of Agriculture & Co-operation, 8th & 9th Floor, Kera Bhavan, SRV School Road, Cochin- 682 011, India

20 | P a g e

Phone: +91-0484-2377151 Fax: +91-0484-2377239 E-Mail: [email protected] 5.

Central Plantation Crops Research Institute (CPRI) CPCRI merupakan institute perintis di India yang melakukan penelitian pada tanaman perkebunan. CPCRI didirikan pada tahun 1970 sebagai salah satu lembaga penelitian pertanian di National Agriculture Research System di bawah Council of Agriculture Research (ICAR), kantor pusat CPCRI terdapat di Kerala sementara CPCRI untuk kakao berada di Karnataka. Alamat : CPCRI (RS), Vittal - 574 243 Dakshina Kannada District, Karnataka, India Phone: +91-08255-239222, 239238 Fax: +91-08255-239666 E-Mail: [email protected]

21 | P a g e

INDIA'S IMPORTERS Product : Processed Foods No. Company Name / Contact Person 1

A & M Exports Raoof Ali.H

Address

Phone/Fax/Email

8 / 33 , Manathala Beach Road, Chavakkad, Thrissur, Kerala, India Thrissur India

+919895770463, +919539070463

H / 43, APMC Market 1, Phase 2, Vashi, Mumbai India

+91 22 27669430 +91 22 27800352 [email protected]

[email protected]

Import From : 2

Aabhar International Mr. Tejas Mehta

400703

Import From : 3

Aabhar International Mr. Tejas Mehta

H / 43, APMC Market 1 Phase 2, Vashi Navi Mumbai Mumbai India 400703

(+91-22) 27669430 (+91-22) 27800352 [email protected]

Import From : 4

Adf Foods Limited Ms. Nagin Patel

83/86 GIDC Industrial Area, Nadiad (Gujarat) Nadiad India 387001

(+91-268) 2551381 (+91-268) 2565068 [email protected]

417, Suneja Tower-1, District Centre, Janakpuri New Delhi India

(+91-011) 2552 3378

R - 9B Nehru Enclave New Delhi India

(+91-11) 26229546 (+91-11) 26446192 [email protected]

Import From : 5

Anytime Snacks Pvt. Ltd Mr. S.Chopra

Import From : 6

Arjun International Mr. Rajbir Singh Uppal

110019

Import From :

Page 1 of 4

ITPC - Chennai (email : [email protected]

Detail Product

INDIA'S IMPORTERS Product : Processed Foods No. Company Name / Contact Person 7

Barn Foods Private Limited Mr. K. Ravichandran

Address

Phone/Fax/Email

12/65, Gandhi Salai, Palavanthangal Chennai India

+91-44-22314604; +91-9444084978 [email protected] www.thebarn.co.in

Import From : 8

Plot No. 2, Phase II GIDC Industrial Estate, Vatva Ahmedabad India

Bhavani Labelling Systems Mr. Jayantilal Mevada

(+91-79) 25890435 (+91-79) 25835885 [email protected]

382445

Import From : 9

Bikanervala Foods Private Limited Mr. Shyam Sunder Aggarwal

A - 28, Lawrence Road, Industrial Area New Delhi India 110035

+91 11 47006700 +91 11 27196893 [email protected]

18, Hargobind Enclave IInd Floor New Delhi India

(+91-11) 22378630 (+91-11) 22378630 [email protected]

Import From : 10

Blue Sky Exim Mr. Prashant Kumar

110092

Import From : 11

CCCL Pearl City Food Port SEZ Ltd. Mr. G. Venkatasubramanyam

No. 1, 3rd Street, Luz Avenue, Behind Nageswara Rao Park, Mylapore Chennai India 600 004

+91-44-23454800 / +91-9445391554 +91-44-23454805 [email protected] www.pearlcityfoodport.com

Import From : 12

Chenab Impex Pvt Ltd

J1A, Ansa Ind. Estate, Saki Vihar Road, Sakinaka, Andheri (E) Mumbai India 400 072

Import From : Page 2 of 4

ITPC - Chennai (email : [email protected]

+91-22-2847 8880 / 2847 1623 +91-22-2847 0859 [email protected] www.chenabimpex.com

Detail Product

INDIA'S IMPORTERS Product : Processed Foods No. Company Name / Contact Person 13

Coinage Exim Pvt Ltd Mr. Harshad Patil

Address

Phone/Fax/Email

Office No.11, Bhagirathi Corner Building Off Ghole Road, Shivajinagar, Pune - 411005 Pune India 411005

(+91-20) 25537605

3rd Floor, Noor Trade Center, Market Road, Ernakulam Cochin

+91 484 2352307

(+91-20) 25537472 [email protected]

Import From : 14

D. C. Johar & Sons (P) Ltd Mr. Pravesh Johar

India 682011

+91 484 2382366 [email protected]

Import From : 15

Diamond Jubilee Stores

358/387 Inside Crawford Market, Mumbai 400001 Mumbai India 400001

Mr. Feroz Ismail Rokadia

(+91-22) 23438301,23446776 (+91-22) 23429311 [email protected]

Import From : 16

Earth & Sky Consultancy Pvt Ltd Mr. J. Noor Muhammad

57, Marlecha Complex Ellis Road, Mount Road Chennai India 600002

(+91-44) 28592924 (+91-44) 42663747 [email protected]

2/7B, Artanaripalayam Reddiyarur Post, Pollachi Taluk Coimbatore India

(+91) 94433 11104

Import From : 17

Evergreen Global Traders Mr. Sanjay Kumar

[email protected]

642007

Import From : 18

G. D. Foods (I) Pvt. Ltd. Mr. Nitin Seth

5A/34 Tilak Nagar New Delhi New Delhi India 110018

Import From : Page 3 of 4

ITPC - Chennai (email : [email protected]

(+91-11) 25985244 (+91-11) 25985601 [email protected]

Detail Product

INDIA'S IMPORTERS Product : Processed Foods No. Company Name / Contact Person 19

Green Coast International Gibson J. Pallan

Address

Phone/Fax/Email

Jaison Buildings PT Usha Road, Kerala Cochin India

(+91-484) 2349929 (+91-484) 2367714 [email protected]

682011

Import From : 20

GTC Foods Pvt. Ltd. Mr. Sudhir Agarwal

4083, Naya Bazar New Delhi India 110006

(+91-11) 23963307 (+91-11) 23919755 [email protected]

F-698, Lado Sarai, Qutab Golf Course Area New Delhi India

+91-11-46321026 / +91-9313360681

Import From : 21

Indo Global Group Mr. Jaspreet Singh

[email protected]

110 030

Import From : 22

Joy International India Pvt Ltd Mr. Joy Palani

207 - Oberoi Trade Centre, Oberoi Complex Off. Malad Link Road, Andheri (West) Mumbai India 400053

(+91-22) 26330974

No:75,G.V.Complex,Chinnery Vayakadu Main Road Cinema Nagar,Pallpatty Salem India 636009

(+91-427) 3013005

(+91-22) 26361604 [email protected]

Import From : 23

K International Mr. J.Anbazhagan

(+91-427) 3016000 [email protected]

Import From : 24

K. K. Imports & Exports Mr. Arun Kumar Agarwal

60 Anderson Street Chennai India 600001

Import From :

Page 4 of 4

ITPC - Chennai (email : [email protected]

(+91-44) 25383646 (+91-44) 25364711 [email protected]

Detail Product