PEMAKNAAN LIRIK LAGU IMAGINE (STUDI ANALISIS SEMIOTIKA

Download (Studi Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu Imagine yang. Dipopulerkan .... penelitian bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banya...

0 downloads 422 Views 232KB Size
Pemaknaan Lirik Lagu Imagine (Studi Analisis Semiotika Pemaknaan Lirik Lagu Imagine yang Dipopulerkan Oleh John Lennon)

Aldino Agusta Walad

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Pemaknaan pada lirik lagu Imagine, yang dipelopori oleh John Lennon. Penelitian ini fokus pada analisis semiotika, yang bersifat kualitatif, dengan memakai paradigma konstruktivis sebagai pendekatan. Sedangkan pisau analisis atau instrumen analisis data, peneliti menggunakan semiotika yang dibuat oleh Roland Barthes. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memaknai lirik lagu yang dilihat dari arti denotatif dan konotatif yang akhirnya menjadi sebuah mitos. Dalam penelitian ini, yang diteliti atau objek penelitian adalah lirik lagu Imagine. Sesuai dengan perumusan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pemaknaan terhadap lagu Imagine yang dipopulerkan oleh John Lennon. Dimana dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil, tentang apa makna dibalik lagu Imagine yaitu, pada lirik lagunya memiliki arti yang sangat kuat dalam menolak keras peperangan antara Amerika kepada Negara Vietnam. Tidak hanya untuk menyindir peperangan pada saat itu saja, tetapi lagu ini untuk perdamaian kepada Negara – Negara lainnya yang pada saat itu sedang berperang mendapatkan suatu kejayaan. Didalam liriknya, “Imagine all the people, sharing all the world”, Lennon menyampaikan bahwa seandainya semua orang berbagi satu sama lain, akan terjadi kedamaian. Pendengar diajak untuk masuk kepada pemikiran Lennon. Hanya sekedar bayangkan karena mudah membayangkan bahwa kekerasan tidak menyelesaikan masalah dan perdamaian itu indah. Kata kunci: Imagine, Pemaknaan, Semiotika, Roland Barthes PENDAHULUAN

Konteks Masalah Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak akan bisa lepas dari peran komunikasi. Menurut Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss (Mulyana, 2004:69) komunikasi merupakan proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih. Komunikasi digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan, baik yang bersifat verbal ataupun non verbal. Dalam model komunikasi Laswell disebutkan, komunikasi dapat berlangsung jika unsur-unsurnya terpenuhi,

komunikator, pesan (lisan atau tulisan), media, komunikan dan efek (Sumartono, 2004:4). Pada lagu, musik terkait pada bahasa. Artinya terkait pada bahasa karena isi dan bentuk dan teristimewa oleh hubungan bunyi dan kata – kata. Apa yang menarik komponis pada sebuah sajak sama dengan apa yang di jumpai seseorang penyanyi dan seorang pembaca yang musical dalam sajak itu : yakni musikalitas dari sajak (Soekarno, 2006; 176). John Winston Ono Lennon (lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40

tahun)

paling

dikenal

sebagai penyanyi,

pencipta

lagu,

instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Konon, pada malam Lennon lahir, sedang terjadi serangan Jerman atas Inggris pada perang Dunia II. Masa muda Lennon dihabiskan bersama keluarga bibinya. Sang bibi, Mimi bersifat sangat skeptis terhadap kegemaran Lennon bermain gitar. “Gitar memang oke, John. Tapi, kamu tidak bisa hidup dengan itu,” kata Mimi. Justru inilah yang menjadi pintu pembuka Lennon untuk menjadi musisi terkenal. Karena itu, setelah beberapa tahun, ketika Lennon telah sukses sebagai musisi terkenal, ia memberikan Mimi sebuah pelakat emas bertuliskan kata – kata tersebut (Muhibuddin, 2012 : 226). Pada album Imagine tahun 1971, menjadi tema lagu bagi gerakan anti perang yang menginginkan kehidupan dunia yang damai. Visual dalam video klip lagu imagine, tampilan visualnya, serba putih yaitu dengan memakai pakaian berwarna putih, piano berwarna putih, serta ruangan yang serba putih. Selain tetap produktif sebagai seorang seniman musik, Lennon juga aktif terlibat dalam gerakan menentang kebijakan pemerintahan terhadap perang. Lennon mengkampanyekan gerakan anti perang, sewaktu perang Vietnam berkecamuk tahun 1969. Lennon dan sang istri Yoko Ono meliris lagu perdamaian bertajuk Give Peace A Chance. Dan lagu ini menjadi Theme song bagi gerakan menentang kebijakan perang. (Triono, 2010 : 69) Berikut adalah penggalan lirik lagu Imagine yang dipopulerkan dan diciptakan oleh John Lennon :

“Imagine” Imagine there's no heaven It's easy if you try No hell below us Above us only sky Imagine all the people Living for today --Imagine there's no countries It isn't hard to do Nothing to kill or die for And no religion too Imagine all the people Living life in peace --You may say I'm a dreamer But I'm not the only one I hope someday you'll join us And the world will be as one --Imagine no possessions I wonder if you can No need for greed or hunger A brotherhood of man Imagine all the people Sharing all the world --You may say I'm a dreamer But I'm not the only one I hope someday you'll join us And the world will live as one (Triono, 2010:141) Album Imagine menjadi tema lagu gerakan anti perang bagi kalangan aktivis perdamaian dunia. Melalui lagu Imagine, John Lennon secara lantang menyuarakan pada warga dunia untuk hidup dalam kedamaian tanpa perang, tidak ada yang membunuh, tidak ada yang mati terbunuh, dan tidak ada kemiskinan. Selain itu, Lennon juga memimpikan seluruh umat manusia hidup secara damai. The Beatles yang popular di era 60-an seakan menjadi cermin bagi generasi sekarang. Sampai saat ini, banyak album The Beatles disukai oleh para penikmat musik dunia. Lirik lagu sama dengan bahasa dapat menjadi suatu media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang

terjadi dalam masyarakat. Lirik lagu dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk penyampaian pesan moral dan pemberi dukungan atau motifasi terhadap suatu realita. Karena itu lirik lagu yang telah tercipta dan diperdengarkan kepada khalayak mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap perubahan sikap, moral, keyakinan, bahkan prasangka - prasangka tertentu. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu studi semiotik yaitu mengenai pemaknaan terhadap lagu Imagine yang dinyanyikan oleh John Lennon

Fokus Masalah Fokus masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat menjadi lebih jelas, terarah, spesifik, sehingga tidak mengaburkan penelitian. Adapun fokus masalah yang akan diteliti adalah mencari makna atas lirik lagu Imagine oleh John Lennon

KAJIAN PUSTAKA Perspektif / Paradigma Dalam bidang keilmuan, sekali lagi, perspektif akan mempengaruhi definisi, model atau teori kita yang pada gilirannya mempengaruhi cara kita melakukan penelitian. Perspektif tersebut menjelaskan asumsi – asumsinya yang spesifik mengenai bagaimana penelitian harus dilakukan dalam bidang yang bersangkutan. Perspektif menentukan apa yang dianggap fenomena yang relevan bagi penelitian dan metode yang sesuai untuk menemukan hubungan di antara fenomena, yang kelak disebut teori (Mulyana, 2004, 17). Peneliti memandang bidang ilmunya secara berbeda, ia cenderung menafsirkan fenomena yang sama dengan cara yang berbeda pula. Oleh karena tidak adannya paradigma, model, dan sudut pandang yang diterima secara universal, semua interpretasi yang beraneka ragam dan sering tidak konsisten itu sama – sama absah. Keragaman paradigma berguna karena hal itu memberikan berbagai perspektif mengenai fenomena yang sama. Agar metode itu disebut ilmiah, kita harus dapat memahami apa yang kita lakukan, dan bagaimana kesimpulan yang kita peroleh. Berdasarkan kriteria ini,

hamper semua metode bersifat ilmiah bila peneliti dapat mempertahankan pengamatan dan hasilnya secara sistematis dan teratur karena ada kejelasan dari panduan yang ada, antara lain memperhatikan tingkat kepercayaan data dan tafsiran, serta keterbukaan terhadap keritik dari public. Seperti ditegaskan Tucker et al., bila suatu paradigma menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena, paradigma itu memperoleh lebih banyak pendukukung. Lebih banyak lagi ilmuan yang mengeksplorasi, memperbaiki dan menyempurnakan paradigma tersebut. Penelitian – penelitian dan laporan – laporan penelitian berdasarkan paradigma tersebut berlipat ganda sementara paradigma – paradigma saingannya memperoleh sedikit perhatian. Lebih banyak orang menerima paradigma yang bersangkutan, dan para penentangnya tersisihkan. Menurut Tucker et al., paradigma tersebut berkembang sepanjang terus memungkinkan kita berhasil mengatasi problem kita dan menjelaskan fenomena yang kita teliti (Mulyana, 2004; 18).

Kajian Pustaka Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan – kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkup (scope)-nya

dan

banyak

dimensinya.

Para

mahasiswa

selalu

mengklasifikasikan aspek – aspek komunikasi ke dalam jenis – jenis yang satu sama lain berbeda konteksnya (Effendy, 2003 : 52).

Semiotika Sebuah definisi unik dan penuh makna pernah diusulkan oleh seorang penulis dan pakar semiotika kontemporer, yakni Umberto Eco. Ia mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mengkaji segala sesuatu yang dpat digunakan untuk berbohong (Eco, 2009:7). Meski terkesan bermain-main dan tidak serius, ini merupakan definisi yang cukup mendalam karena ternyata kita memiliki kemampuan untuk merepresentasikan dunia dengan cara apa pun yang kita inginkan melalui tanda-tanda, pun dengan cara-cara penuh dusta atau yang menyesatkan (Danesi, 2010:33).

Roland Barthes dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang gencar mempraktekkan model linguistik dan semiologi Saussurean. Ia juga intelektual dan kritikus sastra Perancis yang ternama. Roland Barthes adalah tokoh strukturalis terkemuka dan juga termasuk ke dalam salah satu tokoh pengembang utama konsep semiologi dari Saussure. Bertolak dari prinsipprinsip Saussure, Barthes menggunakan konsep sintagmatik dan paradigmatik untuk menjelaskan gejala budaya, seperti sistem busana, menu makan, arsitektur, lukisan, film, iklan, dan karya sastra. Ia memandang semua itu sebagai suatu bahasa yang memiliki sistem relasi dan oposisi. Beberapa kreasi Barthes yang merupakan warisannya untuk dunia intelektual adalah konsep konotasi yang merupakan kunci semiotik dalam menga-nalisis budaya, dan konsep mitos yang merupakan hasil penerapan konotasi dalam berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari. Semiotika sebagai sebuah cabang keilmuan memperlihatkan pengaruh pada bidang-bidang seni rupa, seni tari, seni film, desain produk, arsitektur, termasuk desain komunikasi visual. Dilihat dari sudut pandang semiotika, desain komunikasi visual adalah „sistem semiotika‟ khusus, dengan perbendaharaan tanda (vocabulary) dan sintaks (syntagm) yang khas, yang berbeda dengan sistem semiotika seni. Di dalam semotika komunikasi visual melekat fungsi „komunikasi‟. Yaitu fungsi tanda dalam menyampaikan pesan (message) dari sebuah pengiriman pesan (sender) kepada para penerima (receiver) tanda berdasarkan kode-kode tertentu. Meskipun fungsi utamanya adalah fungsi komunikasi mempunyai fungsi signifakasi (signification) yaitu fungsi dalam menyampaikan sebuah konsep, isi atau makna (Tinarbuko, 2009:xi).

Makna Para ahli mengakui, istilah makna (meaning) memang merupakan kata dan istilah yang membingungkan (Sobur, 2004:255). Orang-orang sering menggunakan istiah pesan dan makna secara bergantian. Akan tetapi, ini tidaklah benar jika dilihat dari sudut semantik. Dapat dikatakan, „pesan‟ itu tidak sama dengan „makna‟ pesan bisa memiliki lebih dari satu makna, dan beberapa pesan bisa memiliki satu makna.

Secara semiotika, pesan adalah penanda; dan maknanya adalah petanda. Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan secara fisik dari satu sumber ke penerimanya. Sedangkan makna dari pesan yang dikirimkan hanya bisa ditentukan dalam kerangka-kerangka makna lainnya. Tak perlu lagi kiranya dijelaskan bahwa hal ini juga akan menghasilkan pelbagai masalah interpretasi dan pemahaman (Danesi, 2010:22).

Budaya Populer Kebudayaan dapat dipandang sebagai peta makna yang tertata dan terbangun dengan cara pembandingan diskuesus di mana objek dan praktik menemukan maknannya. Kebudayaan adalah suatu kilasan permainan wacana dalam ruang dan waktu tertentu. Suatu peta yang secara temporer membekukan ‟makna yang tengah bergerak‟. Kebudayaan dan identitas budaya secara temporer distabilkan pada ‟titik simpul‟ utama. Masyarakat moderen telah terbentuk secara historis di dalam kelas, gender, etnisitas dan usia. Prosses di mana makna budaya termapankan secara temporer adalah pertanyaan soal kekuasaan dan politik budaya (Barker, 2004; 98).

Mitos Mitos dari Barthes mempunyai makna yang berbeda dengan konsep mitos dalam arti umum. Sebaliknya dari konsep mitos tradisional, mitos dari Barthes memaparkan fakta. Mitos adalah murni sistem ideografis. Bagi Barthes, mitos adalah bahasa: le mythe est une parole. Konsep parole yang diperluas oleh Barthes dapat berbentuk verbal (lisan dan tulis) atau non verbal: n’importe quelle matière peut être dotée arbitrairement de signification „materi apa pun dapat dimaknai secara arbitrer‟. Seperti kita ketahui, parole adalah rea-lisasi dari langue (Barthes, 2006:16).

Model Teoritis Gambar 2.1 Theoritical Framework

Subjek Penelitian Lirik lagu Imagine

- Tanda - Semiotika - Semiotika Roland Barthes - Semiotika Komunikasi Visual - Budaya Populer

Semiotoka Roland Barthes

Makna Mitos Sumber : Diimplikasi dari teori yang dipakai

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif dan pendekatan interpretatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal, dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik (Sangadji. A.M & Sopiah, 2010:26). Sangadji. E.M & Sopiah. 2010. Metodologi

Penelitian.

Yogyakarta:

Andi

Offset.

Pendekatan

interpretatif

merupakan analisis dalam menentukan dasar dan makna sosial. Interpretatif bukanlah kerja otonom dan tidak ditentukan oleh suatu kekuasaan khusus manusia tertentu. Dalam interpretatif dapat menggunakan bantuan orang lain serta informasi tertulis (Gunawan Witjaksana, 2005:5).

Penelitian dengan menggunakan analisis semiotika merupakan teknik penelitian bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber maupun penerimaan pesan. Dikategorikan kedalam penelitian interpretatif dan subjektif karena sangat mengandalkan kemampuan peneliti dalam menafsirkan teks ataupun tanda yang dikaitkan dengan nilai-nilai ideologi, budaya, moral dan spiritual. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk membongkar makna dari lirik lagu Imagine yang dipopulerkan oleh John Lennon .

Objek Penelitian Objek yang diteliti di penelitian ini adalah lirik lagu Imagine. Imagine juga merupakan salah-satu lagu legendaris yang dinyanyikan oleh salah seorang “pentolan” The Beatles (John Lennon) dalam single albumnya Imagine. Diciptakan oleh Phil Spector pada tahun 1971 dan diterbitkan pada tahun yang sama pula. Lagu ini begitu dirilis langsung merangkak naik ke-3 besar tangga lagu Billboard (AS) dan masuk urutan ke-6 besar tangga lagu terbaik di Britania Raya. Begitu populernya lagu tersebut, seorang mantan Presiden AS Jimmy Carter pernah menyatakan bahwa dia beserta istrinya mendengar lagu Imagine diputar hampir dalam setiap lawatannya ke 125 negara diseluruh dunia. Bahkan sempat berkelakar bahwa dia mendengar lagu tersebut dimainkan hampir sama seringnya dengan lagu kebangsaan dimainkan. Tahun 2004 silam, Majalah Rolling Stones di Inggris telah memilih

Imagine

sebagai

lagu

ketiga

terbaik

sepanjang

masa.

http://hiburan.kompasiana.com/musik/2010/12/02/imagine-john-lennon/. (diakses pada tanggal 14 September 2012)

Kerangka Analisis Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa siknifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan Signified (content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas external. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign). Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukan siknifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai – nilai dari kebudayaan. Konotasi mempunyai makna yang aubjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah

objek,

sedangkan

makna

konotasi

adalah

bagaimana

cara

menggambarkannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehinga kehadirannya tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai fakta denotative. Karena itu, salah satu tujuan analisis semiotika adalah untuk

menyediakan metode analisis dan kerangka berfikir dan mengatasi terjadinya salah baca (misreading) dan salah dalam mengartikan makna suatu tanda (Seto, 2011:17). Studi analisis yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada semiotika Roland Barthes, dimana mengupas makna dibalik tanda setiap lirik dalam lagu tersebut dengan peta tanda Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif interpretative dengan menggunakan analisis semiologi dengan pendekatan semiotik berdasarkan konsep signifikasi dua tahap Roland Barthes.

Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:  Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Sangadji. E.M & Sopiah, 2010:171). Peneliti melakukan analisis teks terhadap lirik lagu Imaine yang dipopulerkan oleh John Lennon. Data Primer, yakni melalui penelitian kepustakaan (library research), dengan mengumpulkan berbagai literatur dan bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini.  Data skunder merupakan data yang diperoleh dari catatan-catatan dokumen dan juga sumber dari kepustakaan (Sangadji. E.M & Sopiah, 2010:172). Peneliti memilih referensi dari beberapa buku dan website sebagai rujukan dan penguat data. Selain mencari data melalui sumbersumber pustaka, peneliti juga mencoba mendalami peristiwa dengan menggunakan beberapa majalah terkait guna memperkuat data yang ada.

Teknik Analisis Data Barthes mengulas sistem pemaknaan yang dibangun atas sistem lain yang telah ada sebelumnya. Kedua sistem yang paling paling dikenal adalah sistem tataran denotatif dan sistem tataran konotatif. Dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan, namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaanya (Sobur, 2004:69b).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penjabaran lirik lagu imagine adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Objek

Denotasi

Konotasi

Mitos

Imagine there's

Bayangkanlah tidak

Bayangkan tidak

Semua orang

no heaven.

adanya surga.

ada tempat buat

sama. Tidak

It's easy if you

Sangat mudah

orang – orang baik.

ada yang

try.

dibayangkan jika

Tidak harus

berbeda.

No hell below

dicoba. Tidak ada

melakukannya,

Seandainya

us.

neraka di bawah

hanya dibayangkan

kita berfikir

Above us only

kita. Di atas kita

saja. Karena sangat

untuk tidak

sky.

hanya ada langit.

mudah untuk

adanya orang

Imagine all the

Bayangkan semua

membayangkannya.

yang baik dan

people.

orang. Hidup untuk

Tidak ada tempat

yang jahat.

Living for

hari ini.

untuk orang –

Pastilah hidup

orang jahat juga.

kan damai.

Semua orang sama

Berfikir tidak

di dunia. Di atas

adanya hari

kita hanya ada

esok. Tidak ada

langit. Bayangkan

peperangan

tidak ada hari esok,

yang terjadi.

dan hanya ada hari

Untuk

ini.

kehidupan

Penelitian

today.

yang lebih baik. Imagine there's

Bayangkanlah tidak

Membayangkan

Bayangkan

no countries.

ada Negara. Tidak

tidak ada Negara.

tidak ada

It isn't hard to do.

susah untuk

Tidak susah untuk

Negara. Karena

membayangkannya. membayangkannya. pada zaman ini,

Nothing to kill

Tidak ada

Tidak ada

Negara saling

or die for.

membunuh atau

pembunuhan dan

berperang

And no religion

mati terbunuh. Dan

tidak ada orang

untuk

too.

tidak ada Agama.

yang tewas. Semua

mendapatkan

Imagine all the

Bayangkan semua

orang sama, tidak

kejayaan. tidak

people

orang. Hidup dalam

membedakan

susah untuk

Living life in

damai.

agama, ras, dan

dilakukan

suku bangsa. Hidup

karena hanya

dengan damai lebih

membayangkan

baik.

saja.

peace

Bayangkan semua orang sama, tidak melihat dari agama apa yang diyakininya. Bayangkan semua hidup dalam kedamaian. You may say

Anda dapat

Dimulai dari mimpi

Semua orang

I'm a dreamer.

mengatakan saya

untuk mendapatkan

bermimpi

But I'm not the

seorang pemimpi.

sesuatu yang kita

untuk

only one.

Tapi saya bukan

inginkan. Semua

mencapai

I hope someday

satu – satunya.

orang mempunyai

kedamaian.

you'll join us.

Saya harap anda

impian yang sama

Tidak ada

And the world

bergabung dengan

yaitu perdamaian.

peperangan.

will be as one.

kami. Dan dunia

Tidak ada yang

Seandainya

milik kita bersama.

menginginkan

semua orang

peperangan.

hidup dengan

Berharap semua

kedamaian.

orang ikut

Karena semua

bermimpi untuk

orang ingin

damai. Karena

hidup tidak

dunia ini adalah

dengan adanya

milik semua orang.

peperangan. Karena dengan berdamai tidak akan ada peperangan. Dunia ini adalah milik kita bersama.

Imagine no

Bayangkan tidak

Bayangkanlah

Seandainya

possessions.

memiliki harta.

apakah kita bisa

kita tidak

I wonder if you

Mungkinkah anda

hidup kalau tidak

memiliki harta.

can.

bisa. Tidak perlu

memiliki harta.

Apakah kita

No need for

adanya keserakahan

Seharusnya tidak

bisa hidup

greed or

atau kelaparan.

ada keserakahan

dengan itu?

hunger.

Persaudaraan antara

untuk menguasai

Peperangan

A brotherhood

manusia.

dunia. Dengan

menimbulkan

of man.

Bayangkan semua

keserakahan itu,

keserakahan.

Imagine all the

orang. Seluruh

membuat semua

Negara yang

people.

dunia berbagi.

orang menjadi

sibuk dengan

Sharing all the

kelaparan

peperangan

world.

karenanya. Semua

akhirnya tidak

orang adalah

memikirkan

saudara.

kesejahteraan

Seharusnya seluruh

rakyatnya dan

dunia berbagi untuk

membuat

mendapatkan

mereka

kedamaian.

menjadi terlantar. Semua manusia didunia adalah saudara. Dcara berbagi akan mencapai kedamaian

Sumber: Diadaptasi dari Peta Roland Barthes hal 113

Pembahasan Peneliti mendapatkan arti dari makna lirik lagu yang diteliti secara keseluruhan yaitu : Bayangkanlah seandainya tak ada surga sebagai sesuatu yang dijanjikan

bagi

kebaikan.

Sangat

mudah

bila

engkau

mau

mencoba

membayangkannya, Lalu bayangkanlah seandainya tak ada neraka untuk pembersih keseluruhan dosa yang menanti kita di bawah. Hanya ada langit di atas kita. Langit yang terbentang begitu luasnya. Bayangkanlah semua orang hidupnya hanya untuk hari ini saja. Bayangkanlah senadainya tak ada negara, dan membayangkan hal ini bukanlah hal yang sulit. Tak seorang pun yang harus dibunuh atau mati demi keinginan bangsaannya. Bayangkanlah seandainya tak ada agama, mungkin saja engkau akan melihat semua orang hidup damai. Anda boleh mengatakan aku adalah seorang pemimpi, tapi saya bukanlah satusatunya yang memimpikan hal ini. Saya berharap kelak anda bergabung dengan kami untuk mewujudkannya dan menyatukan semua orang yang ada di dunia ini. Bayangkanlah seandainya tak ada kepemilikan. Aku masih bertanya-tanya bilakah engkau mampu menempatkan dirimu dengan layak di masyarakat tanpa sombong pada kepemilikan dan kelas sosialmu. Dengan demikian, tak ada keserakahan yang harus ditunjukkan, atau pun tak ada lagi kelaparan yang harus dirasakan. Engkau bisa menyatukan semua orang (antar bangsa) dalam ikatan

persaudaraan sesama manusia. Bayangkanlah semua orang berbagi semua yang mereka miliki untuk satu sama lain di dunia ini Anda boleh mengatakan saya seorang pemimpi, tapi saya bukanlah satusatunya yang telah memimpikan ini. Saya berharap kelak anda bergabung dengan kami untuk menciptakan sebuah dunia dimana kita akan hidup sebagai ras manusia yang satu adanya.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Adanya kesimpulan makna yang terkandung didalam lirik lagu Imagine. Peneliti menyimpulkan bahwa makna pada lirik lagu ini adalah:  Menolak segala peperangan atau apapun itu yang berbau kekerasan. Tidak dengan cara kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan tetapi dengan cara perdamaian.  Dengan cara berdamai bukan hal yang buruk, tetapi perdamaian adalah cara lain yang lebih tepat untuk suatu tujuan yang lebih baik. Menyamaratakan segala hal, kedudukan, agama, ras, dan lain – lain untuk terjalin sebuah kedamaian yang diinginkan oleh setiap orang. Tidak ada dampak positif pada peperangan dan kekerasan. Karena korban dari peperangan tidak hanya yang terlibat peperangan itu tetapi alam dan masayarakat yang tidak tau apa – apa juga terlibat. Dampak peperangan sangatlah merugikan bagi banyak orang.

Saran Penelitian Saran penelitian ialah jika seluruh pertandaan yang ada dalam lirik lagu Imagine tidak hanya dijadikan sebagai sarana untuk didengar saja, namun juga dijadikan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dari pihak pendengar/komunikan. Jadi tidak semata hanya mengutamakan lagu atau penggemar John Lennon saja, namun juga sebagai penyampai pesan kepada masyarakat secara umum. Tidak

juga hanya mengklaim lagu ini saja tetapi, meneliti lagi apa – apa saja makna yang terkandung didalamnya.

Saran Dalam Kaitan Akademis Semiotika Barthes ingin membongkar mitos-mitos tersebut dengan menunjukan berbagai aspek sehingga tampak ketidakalamiahan makna yang muncul dari tanda tersebut. Upaya untuk membongkar mitos ini bertujuan agar penanda-penanda tersebut tidak dijadikan berhala makna yang dipuja oleh manusia, dan mencegah cara berpikir masyarakat yang berujung pada pemanfaatan yang dilakukan oleh para komunikan/penerima pesan yang bermaksud membuyarkan makna. Semiotika Barthes dapat melihat makna dan mitos apa yang ada dalam lirik lagu Imagine.

Saran Dalam Kaitan Praktis Peneliti memberikan masukan pada penelitian yang telah diteliti, atau yang ingin meneliti tentang kasus yang sama agar ada perkembangan yang siknifikan. Saran peneliti adalah sebagaimana mestinya penelitian ini harus banyak reverensi yang dibutuhkan demi mencapai suatu penelitian yang lebih baik lagi.