PENDAHULUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Download diperlukan. Kemampuan komunikasi ini membutuhkan konsep diri yang kuat dalam membentuk karakter, rasa percaya. Pada diri mahasiswa khususny...

0 downloads 521 Views 61KB Size
guru secara BELAJAR empiris di kegiatan HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN STRATEGI pembelajaran, ragu-ragu dalam bertanya DENGAN PRESTASI BELAJAR MATAKULIAH PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL MAHASISWA PRODI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Oktiana Handini1, Alfonsa Maria Sofia Hapsari2 abstract The research aims at knowing the relationship of self concept and teaching strategy to learning achievement on subject : Pendidikan berwawasan global students of PGSD FKIP UNISRI.The results of research are (1) self concept has positive correlation to students learning achievement, (2) ) learning strategy has positive correlation to students learning achievement, (3) self concept and learning strategy has positive correlation to students learning achievement. PENDAHULUAN Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) merupakan program studi yang mempersiapkan calon guru Sekolah Dasar yang tidak hanya memiliki pemahaman dan wawasan ilmu pengetahuan yang dajarkan, tetapi juga trampil, kompeten dalam secara paedagogik, profesissional, kepribadian dan sosial. Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun kampus bagi mahasiswa sangatlah diperlukan. Kemampuan komunikasi ini membutuhkan konsep diri yang kuat dalam membentuk karakter, rasa percaya. Pada diri mahasiswa khususnya mahasiswa prodi PGSD sebagai calon guru, kemampuan komunikasi membutuhkan dasar pribadi yang kuatagar memiliki konsep diri. Penelitian ini penting dilakukan karena diketahui bahwa kondisi dan kualitas mental mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar masih terlihat kurang rasa prcaya diri, tanggung jawab pada diri sendiri dan lingkungannya rendah, kurang gigih, motivasi rendah dan mudah putus asa. Kecenderungan mahasiswa sebagai calon Oktiana Handini, / Alfonsa Maria Sofia Hapsari

maupun menjawab pertanyaan, keterlambatan dalam mengumpulkan tugas individu maupun kelompok, dan cenderung menunggu perintah dosen daripada berinisiatif diri.Apalagi kemampuan interpersonal dan komunikasi belum dikuasainya. Kondisi kelas seperti ini bila dibiarkan secara berlarut-larut akan menimbulkan problem kelas dikarenakan pemahaman tentang diri sendiri, mengenali kebutuhan diri pribadi belum sepenuhnya muncul pada diri mahasiswa sebagai calon guru. Bahkan hal tersebut akan berpengaruh besar pada keberhasilan dan capaian prestasi belajar mahasiswa sebagai calon guru yang memiliki tugas dan peran dalam mentrasformasikan ilmu pengetahuan pada peserta didiknya. Dengan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dikemukan perumusan masalah sebagai berikut : (1) Apakah terdapat hubungan positif antara Konsep Diri dengan Prestasi Belajar mahasiswa, (2) Apakah terdapat hubungan positif antara Strategi Belajar dengan Prestasi Belajar mahasiswa (3) Apakah terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara Konsep Diri dan Strategi Belajar terhadap Prestasi Belajar matakuliah Pendidikan Berwawasan Widya Wacana Vol. 10 Nomor 1, Februari 2015

103

Global mahasiswa Prodi PGSD. Untuk itu dilaksanakanlah suatu penelitian untuk mengetahui akibat psikologis mahasiswa tentang Konsep Diri sebagai suatu gambaran tentang dirinya sebagai individu yang memandang dirinya, menilai dirinya, dan selanjutnya secara sosiologis mampu menjalin interaksi serta mampu berkomunikasi dengan sesama mahasiswa baik dalam hubungan sosial maupun dalam proses strategi belajar. Berdasar pemikiran tersebut diharapkan dampak positif terwujud dalam capaian prestasi belajar matakuliah Pendidikan Berwawasan Global mahasiswa semester III Prodi PGSD Tahun Akademik 2014-2015. Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui apakah Konsep Diri memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa (2) Untuk mengetahui apakah Strategi belajar memilki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa (3) Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Konsep Diri dan Strategi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. PRESTASI BELAJAR Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai selama proses belajar. Menurut Zainal Arifin (1990: 2) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu“prestatie” . Prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43) Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil atau bukti dari usaha optimal yang telah dilakukan sehingga dapat menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang. Prestasi belajar yang dicapai setiap siswa berbeda-beda. 104

Oktiana Handini, / Alfonsa Maria Sofia Hapsari

KONSEP DIRI Konsep Diri ( self concept ) merupakan salah satu aspek sekaligus inti kepribadian seseorang yang di dalamnya meliputi kepercayaan, sikap, harga diri, perasaan dan cita-cita ( Mahmud 2010 : 365), sedangkan menurut Burns, 1987 :9, konsep diri merupakan gambaran diriapa yang kita pikirkan, orang-orang lain yang berpendapat tentang dirikita dan seperti apa dirikita diinginkan. Kans James dalam Burns, (1987 : 7 ) menyatakan konsep diri secara global menujukkan dua unsur yaitu pribadi obyektif yang dikenal dengan pelontaran pikiran subyektif dan pribadi emipiris yang menilai dirinya sendiri. Self terbagi atas dua bagian yaitu (1) self sebagai obyek yang diamatidan (2) self sebagai agen yang melakukan pengamatan atau pelaku yang mengamati dan merasakan.Konsep diri menggambarkan kepribadian untuk mengontrol tindakan dengan mengikuti prinsi prasionalnya dan dibangun berdasarkan pandangan akan dirinya dan orang lain, yang bisa berupa karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi. Kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita yang realistis memungkinkan seorang individu untuk memiliki kepribadian yang sehat, namun jika tidak terrealistis justru senbaliknya akan menjadi pribadi yang bermasalah. Kepercayaan yang berlebihan (over confidence) menyebabkan seseorang betindak diluar kontrol diri, kurang memperhatikan lingkungan, cennderung melawan norma yang berlaku dan mengganggap remeh lingkungannya dan memiliki over estimate terhadap sesuatu. Namun sebaliknya seseorang yang memiliki rasa kepercayaandiri yang kurangataulemah, akan cenderung kurang percayadiri, raguragu dalam bertindak, tidak memiliki kemantapan hati serta susah mengambil keputusan akan diri, sosial dan lingkungannya. Widya Wacana Vol. 10 Nomor 1, februari 2015

STRATEGI BELAJAR Dalam konsep teknologi pendidikan, pembelajaran merupakan kegiatan membelajarkan atau kegiatan instruksional yakni usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dari kondisi tertentu. Reigeluth dan Merril menyatakan bahwa pembelajaran sebaiknya berdasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat deskriptif, maksudnya sebagian teori memberikan petunjuk untuk mengatasi masalah-masalah belajar. Kondisi pembelajaran meliputi karakteristik pelajaran dan karakteristik mahasiswa. Karaketristik mahasiswa mengidentifikasikan diawali dari kemampuan awal siswa hingga mahasiswa memperoleh hasil belajar yang maksimal, hal ini sangat dipengaruhi olehcara yang dilakukan dalam proses belajarnya. Strategi belajar merupakan cara dan teknik belajar secara personal yang dilakukan dalam belajar kesehariannya guna mencapai hasil atau prestasi belajar yang berupa kompeten sibelajar. Strategi belajar sebagai cara yang dipilih mahasiswa dapat berupa strategi hafalal - analisis, membaca - mendengarkan, singkatan - thema, algoritmik (sistemik) – heuristik (menyeluruh), terstruktur - global, skematitik – utuh dan terpusat (konvergen) – meluas (divergen). Mahasiswa merupakan kelompok sosial yang memiliki privelese untukbelajar (YB Sudarmanto, 1993 : 1). Dikatakan privelense yang tinggi karena tidak semua anak dapat mengenyam pendidikan tinggi hingga perguruantinggi. Malcolm S.Knowles, 1975 dalam bukunya Self Directed Learning dalam mencapai kesuksesan belajar dapat dilakukan dengan langkah, metode, cara, metode maupun stategi belajar. Strategi belajar ini identik dengan belajar mandiri yang mengandalkan inisiatif pribadi dalam menngidentifikasi kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, menetukan strategi-strategi efektif dalam mencapai hasil Oktiana Handini, / Alfonsa Maria Sofia Hapsari

belajarnya yang meliputi aspek domain kognitif, afektif maupun spikomotorik. Strategi belajar ini meliputi indikator keterlibatan pribadi, fasilitas belajar, menguasai buku teks, memperbaiki cara membaca, menyusun catatan dan ringkasan, belajar mendengarkan, meningkatkan dayaingat, memperbanyak kosa kata, menyusun makalah maupun mempelajari bahasa asing. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh mahasiswa PGSD UNISRI semester III sejumlah 68 mahasiswa. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi. Langkah dalam penelitian ini adalah dengan cara mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar matakuliah Pendidikan Berwawasan Global sebagai variabel terikat. Sedangkan variabel bebas yang dimaksud yaitu strategi belajar dan konsep diri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar, dan angket konsep diri dan strategi belajar. Pengembangan instrumen tes dan angket dilakukan dengan menyusun kisi-kisi lalu membuat soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tes prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Setelah dilakukan analisis regresi diperoleh hasil seperti yang telah dirangkum pada Tabel dibawah dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Konsep diri memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) Strategi Belajar memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa dan (3) Konsep diri dan strategi Widya Wacana Vol. 10 Nomor 1, Februari 2015

105

belajar mempunyai hubungan prestasi belajar mahasiswa.

dengan

Tabel 1. Rangkuman Analisis Regresi Konsep Diri dan Prestasi Belajar Sumber

SS

MS

Fobs

p

Kesimpulan

Regresi

510.44

510.44

41.42

0.000

Ho ditolak

Error

813.44

12.32

Total

1323.88

S = 3.51067

R-Sq = 38.6%

R-Sq(adj) = 37.6%

Berdasarkan data diperoleh bahwa besarnya adjusted R2adjusted adalah 37.6 % hal ini berarti prestasi mahasiswa dapat dijelaskan dari variasi dari variabel independen yaitu konsep diri Sedangkan sisanya yaitu 62.4 % dijelaskan oleh sebab sebab yang lain di luar model. Hasil uji regresi didapat nilai F 41,42 dengan p = 0.000<α. Maka dapat dikatakan bahwa Konsep diri memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa Tabel 2. Rangkuman Analisis Regresi Strategi Belajar dan Prestasi Belajar Sumber SS Regresi 792.43 Error 531.46 Total 1323.88 S = 2.83767

MS 792.43 8.05

Fobs 98.41

R-Sq = 59.9%

p 0.000

Kesimpulan Ho ditolak

R-Sq(adj) = 59.2%

Berdasarkan data diperoleh bahwa besarnya adjusted R2 adjusted adalah 59.2 % hal ini berarti prestasi mahasiswa dapat dijelaskan dari variasi dari variabel independen yaitu strategi belajar Sedangkan sisanya yaitu 40.8 % dijelaskan oleh sebab sebab yang lain di luar model. Hasil uji regresi didapat nilai F 98,41 dengan p = 0.000<α. Maka dapat dikatakan bahwastrategibelajar memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa

106

Oktiana Handini, / Alfonsa Maria Sofia Hapsari

Tabel 2. Rangkuman Analisis Regresi Strategi Belajar dan Prestasi Belajar Sumber

SS

MS

Fobs

p

Kesimpulan

Regresi

1006.51

503.25

103.07

0.000

Ho ditolak

Error

317.37

4.88

Total

1323.88

S = 2.20967 R-Sq = 76.0% R-Sq(adj) = 75.3% Berdasarkan data diperoleh bahwa besarnya adjusted R2 adjusted adalah75.3 % hal ini berarti prestasi mahasiswa dapat dijelaskan dari variasi dari variabel independen yaitu konsep diri dan strategi belajar Sedangkan sisanya yaitu 24.7 % dijelaskan oleh sebab sebab yang lain di luar model. Hasil uji regresi didapat nilai F=1033.7 dengan p = 0.000<α. Maka dapat dikatakan bahwa konsep diri dan strategi belajar memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut, (1) Konsep Diri memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa (2) Strategi belajar memilki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa (3) Terdapat hubungan antara Konsep Diri dan Strategi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: (1) Bagi mahasiswa, hendaknya menggunakan strategi belajar aktif, kreatif, inovatif secara individual maupun kelompok, (2) Bagi dosen, hendaknya membelajarkan mahasiswa dikembangkan konsep diri yang kuat untuk memotivasi belajar secara dan produktif dengan variasi strategi belajar sesuai dengan tipe belajar mahasiswa

Widya Wacana Vol. 10 Nomor 1, februari 2015

DAFTAR PUSTAKA Adi W, Gunawan, 2003, Born To Be Genius, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama A.Suhaenah Suparno, 2000, Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Cawagas, V.F. 1983, Self Concept a Non Intelectual Factor of School Performance, dalam DLSU Graduate School Journal Vol. I, No. 1 De La Salle University Clara R Pudjojogyanti, 1993, Konsep Diri dalam Pendidikan, Jakarta : Arcan Dr. M. Sastrapratedjo, YB Sudarmanto, Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta : PT Gramedia Mahmud, 2010, Psikologi Pendidikan, Bandung CV Pustaka Setia Mulyati Arifin. 1995. Pengembangan Program Pengajaran.Bandung: Erlangga. Warsana, Hariyanto, 2012, Pembelajaran Aktif, Bandung : PT Rosdakarya R.B. Burns, 1978, The Self Concept, Theory, Measurement, Development and Behaviour, London : Longman. Rudy Prihantoro, 2012, Konsep Pengendalian Mutu Pendidikaan, Bandung : PT Rosdakarya Sutratinah Tirtonegoro. 1984. Anak Supernormal dan ProgramPendidikannya. Jakarta:

Oktiana Handini, / Alfonsa Maria Sofia Hapsari

Widya Wacana Vol. 10 Nomor 1, Februari 2015

107