PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN

Download PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES. KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE. (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom...

1 downloads 734 Views 583KB Size
Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 11, No 1, Juni 2017, 47-58 ISSN 2442-4943

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung)

Dwi Ajeng Wulandari1, Farah Oktafani2 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Telkom University Email: [email protected], dan [email protected]

Abstract In modern times, developments in the world of fashion is growing by leaps and bounds. One of the highly developed is the trend of shoes. Sales of Nike shoes increases every year, as a result many companies that want to take advantage by selling shoes that quality is not in accordance with company standards. This study aimed to analyze the effect of Brand Image tehadap Nike Shoes Purchase Decision Process (Studies in the Faculty of Communication and Business Student Telkom University Bandung). This research includes quantitative research. The method used is descriptive - causal. The population in this study were students of the Faculty of Communication and Business Telkom University who uses Nike shoes. The sampling technique used is nonprobability sampling with the sampling method incidental sampling. The data collection is done by distributing questionnaires to 100 respondents. Data analysis technique used is simple linear regression analysis. Based on the results, it can be concluded that Brand Image positively influence the purchase decision process Nikes on students of the Faculty of Communication and Business Telkom University Bandung. It can be seen from the results of the t> t table (12.257> 1.98447) and the level of significance, 000 <0.05. Based on the calculation coefficient of determination (R2) can be seen the influence of brand image variable (X) on the purchase decision process (Y) amounted to 60.5%. While the remaining 39.5% is influenced by other factors

Keywords: brand image, buying decision process, consumer behavior

47

Wulandari,

48

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

Abstrak Di zaman modern ini, perkembangan dalam dunia fashion sangat berkembang dengan pesat. Salah satu yang sangat berkembang adalah trend sepatu. Penjualan sepatu Nike meningkat setiap tahunnya, akibatnya banyak perusahaan yang ingin mengambil keuntungan dengan menjual sepatu yang kualitasnya tidak sesuai dengan standart perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Brand Image tehadap Proses Keputusan Pembelian Sepatu Nike (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif – kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University yang menggunakan sepatu Nike. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan metode pengambilan sampel insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Brand Image berpengaruh secara positif terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung. Hal ini dapat dilihat dari hasil thitung > ttabel (12,257 >1,98447) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dapat diketahui besarnya pengaruh variabel brand image (X) terhadap proses keputusan pembelian (Y) sebesar 60,5%. Sedangkan sisanya sebesar 39,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: brand image, perilaku konsumen, proses keputusan pembelian.

PENDAHULUAN Pada saat di zaman modern ini, perkembangan dalam dunia fashion sangatlah berkembang dengan pesat, salah satu dalam dunia fashion yang sangat berkembang adalah trend sepatu. Saat ini sepatu telah menjadi salah satu kebutuhan fashion yang berperan penting seperti sama halnya dengan busana berpakaian. Berbagai model sepatu dengan trend yang unik dan cantik banyak bermunculan seperti sepatu model gaya formal yang sempat menjadi trend pada

tahun 2013 yang biasanya banyak di gunakan oleh para wanita dan pria untuk datang ke acara formal ataupun non-formal. Namun untuk berkegiatan sehari-hari sepatu yang biasa digunakan adalah model sepatu yang casual atau sporty dimana model sepatu tersebut dirancang senyaman mungkin untuk bisa dipakai dalam kondisi apapun. Nike adalah salah satu merek sepatu casual atau sporty yang banyak diminati oleh semua kalangan untuk

Wulandari,

49

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

aktivitas berolahraga. Namun seiring dengan perkembangan zaman, sepatu Nike yang biasanya digunakan untuk beraktivitas olahraga beralih fungsi menjadi sepatu yang biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Ada pula istilah untuk para orang- orang yang menggilai tren fashion yaitu Hypebeasts, biasanya orang-orang dengan sebutan Hypebeasts ini rela membeli sebuah brand dengan harga berapa pun untuk mengikuti trend yang sedang up to date. Salah satu kalangan yang mengikuti trend Hypebeasts ini adalah kalangan mahasiswa, Khususnya mahasiswa di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, beberapa mahasiswa di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University pasti mempunyai sepatu Nike yang tergolong dalam kategori Hypebeasts ini untuk digunakan saat ke kampus. Penulis melakukan survey tentang apakah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University menggunakan sepatu Nike dan apakah mereka melakukan proses keputusan pembelian sepatu Nike. Survey ini dilakukan terhadap 30 orang responden di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dari seluruh responden yang berjumlah 30 orang didapatkan hasil sebesar 100% mahasiswa Fakultas dan Bisnis Telkom University membeli dan menggunakan sepatu Nike. Lalu menurut responden sebesar 74,2% harga yang ditawarkan sepatu Nike

sudah terjangkau dan menurut responden sebesar 83,9% memilih membeli dan menggunakan Nike original karena kualitas yang diberikan. Berdasarkan hasil top brand award dari tahun 2014-2016 menunjukkan bahwa semakin naiknya penjualan sepatu Nike setiap tahunnya, maka dari itu brand image Nike di Indonesia semakin baik. Akibatnya banyak perusahaan-perusahaan yang ingin mengambil keuntungan dengan memproduksi atau menjual sepatusepatu yang kualitasnya tidak sesuai dengan standart perusahaan atau biasa disebut dengan sepatu kw. Pada kenyataannya, belum banyak penelitian yang mengkaji tentang kaitan proses keputusan pembelian oleh mahasiswa dengan perkembangan brand image setelah adanya fenomena sepatu palsu (kw). Berdasarkan paparan tersebut bahwa brand image mempunyai kontribusi atau pengaruh sumbangan yang cukup dominan dalam hal keputusan pembelian seseorang terhadap produk suatu barang. Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perlu adanya penelitian mengenai pengaruh brand image terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini antara lain: (a) bagaimana brand image sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom

Wulandari,

50

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

University Bandung, (b) bagaimana proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, (c) seberapa besar pengaruh brand image terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: (a) untuk mengetahui brand image sepatu Nike menurut mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, (b) untuk mengetahui proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, (c) untuk mengetahui besarnya pengaruh brand image terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung. KAJIAN TEORI Brand Image Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327) berpendapat bahwa brand image merupakan asosiasi yang bersifat positif atau negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap brand. Menurut Kotler dan Keller (2013:256) brand image adalah persepsi dan keyakian yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.

Menurut Kotler & Keller (2012:277) faktor-faktor pendukung brand image terdiri dari dua dimensi, yaitu: 1. Brand association. Konsumen dapat membuat asosiasi merek berdasarkan atribut produk, manfaat produk, dan keseluruhan evaluasinya atau sikapnya terhadap merek. Konsumen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut yang berkaitan dengan produk misalkan harga dan kemasan atau atribut yang berhubungan dengan produk misalnya warna, ukuran, desaim dan fitur-fitur lain. Asosiasi juga dapat diciptakan berdasarkan manfaat produk misalnya fungsional (serba guna), berdasarkan manfaat simbol, atau berdasarkan manfaat experiental atau pengalaman. 2. Favorability, strength, dan uniqueness of brand association. Keunggulan, kekuatan, dan keunikan merek, dimana keunggulan dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal dalam benak konsumennya yaitu adanya keinginan kemudian keyakinan bahwa merek tertentu dapat memenuhi keinginan dan yang terpenting adalah keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan merek lainnya. Kekuatan asosiasi merek ditentukan dari pengalaman langsung konsumen dengan merek, pesan-pesan yang

Wulandari,

51

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

sifatnya non komersial maupun yang sifatnya komersial. 1. Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association) Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu brand dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap brand tersebut. Kekuatan asosiasi merek (strenght of brand association). 2. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association) tergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen. 3. Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association) Sebuah brand haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki cirri khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen.

Proses Keputusan Pembelian Keputusan pembelian menurut Sangadji dan Sopiah (2013:121)

bahwa semua perilaku sengaja dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan kertika konsumen secara sadar memilih salah satu di antara tindakan alternatif yang ada. Pengambilan keputusan menurut Sunyoto (2015:88) merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian-penilaian secara evaluative. Situasi di mana keputusan diambil, mendeterminasi sifat eksak dari proses yang bersangkutan. Dalam kegiatan pembelian, seorang konsumen akan memandang suatu produk dari sudut yang berbeda. Pemandangan terhadap suatu produk dari seorang konsumen tergantung pada keadaan konsumen tersebut. Menurut Kotler & Amstrong (2012:176) proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. 1. Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognition). Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan

Wulandari,

52

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya. 2. Pencarian Informasi (Information Search). Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang. 3. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives). Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu. 4. Keputusan Pembelian (Purchase Decioson). Dalam suatu kasus

pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merek, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk seharihari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca pembelian (Postpurchase Behavior). Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keungulan tentang merek lain. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Sangadji dan Sopiah (2013:327) berpendapat bahwa brand image merupakan asosiasi yang bersifat positif atau negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap merek. Wicaksono dalam Mawara (2013:829) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian.

Wulandari,

53

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: 1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. 2. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk. 3. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. 4. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan. Ingatan terhadap sebuah merek dapat berupa atribut dan manfaat yang dirasakan oleh konsumen. Menurut Kotler dalam Sangadji dan Sopiah (2013:338) atribut produk tidak berkaitan dengan fungsi produk, melainkan dengan citra sebuah produk dimata konsumen. Citra yang positif atau negatif lebih mudah dikenal oleh konsumen sehingga produsen selalu berusaha mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan citra merek produknya dimata konsumen. Pengeloalaan brand image yang baik pada dalam jangka panjang akan dapat membentuk relationship equity, tentu saja hal itu bermanfaat bagi perusahaan Kurniawan & Sidharta, 2016). Sangadji dan Sopiah (2013:338) mengatakan bahwa citra merek yang positif akan memberikan manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal oleh konsumen. Dengan kata lain,

konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai citra yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen pasti akancenderung mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk. Berdasarkan pada kerangka pemikiran tersebut diatas maka dapat digambarkan sebagai berikut;

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Hipotesis Penelitian Dari hasil kerangka pemikiran di atas dapat disimpulkan hipotesis dari penelitian ini, yaitu “brand image berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung” METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif- kausal. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung yang menggunakan sepatu Nike. Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

Wulandari,

54

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

nonprobability sampling metode pengambilan sampel insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kapada 100 Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai brand image sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung didapat persentase sebesar 83,35% yang termasuk dalam garis kontinum kategori “Baik” dan Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung didapat persentase sebesar 80% yang termasuk dalam garis kontinum kategori “Baik”. Uji Asumsi Klasik Menurut Sarjono & Julianita (2011:53) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dapat dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak normal.

Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Mean 0E-7 Normala,b Std. .45912815 Deviation Absolute .097 Most Extreme Positive .097 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .966 Asymp. Sig. (2-tailed) .309 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2011:296).

Gambar. 2. Uji Heterokesdastisitas

Analisis Regresi Linier Sederhana Pada penelitian ini, analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel Brand Image (X) terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y). Tujuannya untuk meramalkan atau memperkirakan nilai variabel brand image dalam hubungan sebab akibat terhadap nilai variabel proses keputusan pembelian.

Wulandari,

55

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

Tabel 2. Hasil Regresi

Tabel 2. Uji Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error

Model 1

Berdasarkan output di atas didapat nilai konstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = 0,318 + 0,923X Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta (α) = 0,318. Ini menunjukkan nilai konstanta yaitu jika variabel Brand Image = 0, maka Proses Keputusan Pembelian tetap sebesar 0,318. 2. Koefisien (β) = 0,923. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Image (X) berpengaruh secara positif terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y) sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung jika variabel Brand Image ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Proses Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,923. Pengujian secara Parsial Berikut tabel hasil perhitungan dari hasil uji t menggunakan program SPSS 22:

(Constant) Brand Image (X)

,318

,268

,923

,075

Standardized Coefficients Beta

t

,778

Sig.

1.188

,238

12,257

.000

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa: Variabel Brand Image (X) memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel karena nilai thitung (12,257) > ttabel (1,98447) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari variabel Brand Image (X) terhadap Proses Keputusan Pembelian (Y) sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung. Koefisien Determinasi Tabel 3. Koefisin Determinasi Model Summaryb

Model R 1

Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate .778a .605 .601 .461

a. Predictors: (Constant), BI

KD = R2 X 100% = 0,778 x 100% = 60,5% Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 60,5%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel Brand Image (X) terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 60,5%. Sedangkan sisanya sebesar 39,5%

Wulandari,

56

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti strategi pemasaran, harga, kualitas produk dan store atmosphere dan lain-lain.

penelitian ini seperti strategi pemasaran, harga, kualitas produk, store atmosphere dan lain-lain. Saran Adapun saran adalah sebagai berikut;

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasakan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh brand image terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike, dapat disimpulkan bahwa variabel brand image termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu Nike memiliki brand image yang baik dimata responden. Sedangkan untuk variabel proses keputusan pembelian secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa banyak dari mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University melakukan proses keputusan pembelian sepatu Nike. Brand image berpengaruh secara positif terhadap proses keputusan pembelian sepatu Nike pada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung. Hal ini dapat dilihat dari hasil thitung > ttabel (12,257 > 1,98447) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dapat diketahui besarnya pengaruh variabel brand image (X) terhadap proses keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 60,5%. Sedangkan sisanya sebesar 39,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

1. Bagi Perusahaan. a) Untuk menjaga Brand Image agar tidak menjadi negatif atau kurang baik dimata konsumen, sebaiknya perusahaan Nike membuat iklan yang lebih intens, menarik dan kreatif mengenai produk sepatu baru supaya konsumen dapat lebih up to date mengatahui rodukproduk baru yang di keluarkan oleh perusahaan Nike. b) Perusahaan Nike sebaiknya meningkatkan pelayanan dalam hal pejualan, terutama dalam memberikan informasi kepada calon konsumen mengenai produk yang dimiliki oleh perusahaan Nike, agar konsumen mendapat pengetahuan atau informasi mengenai prdukproduk sepatu Nike. Pada akhirnya calon konsumen tertarik dan memutuskan untuk melakukan pembelian dan menggunakan sepatu Nike. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya. Untuk penelitian selanjutnya disarankan: a) Variabel

yang

digunakan

Wulandari,

57

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

dalam penelitian ini yaitu Brand Image (X) dan Proses Keputusan Pembelian (Y) telah terbukti saling mempengaruhi satu sama lain berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 60,5%. Namun 39,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga variabel lainnya di luar penelitian ini diindikasikan kemungkinan memiliki pengaruh, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan variabel-variabel lain di luar variabel yang telah diteliti dalam penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih variatif serta memperkaya teori yang ada. b) Objek penelitian dan ruang lingkup yang berbeda akan memberikan hasil penelitian yang berbeda, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian atau melakukan penelitian pada sepatu lain, serta menambah variabel-variabel lain yang berhubungan dengan sepatu Nike seperti harga, kualitas produk dan store atmosphere yang mungkin dapat melihat faktor apa saja yang mungkin berpegaruh yang lebih signifikan dalam proses keputusan pembelian, menggunakan ruang lingkup

populasi yang lebih luas serta sampel yang lebih banyak agar dapat memberikan hasil yang semakin spesifik.

REFERENSI Info Fashion Terbaru Website. (2016). http://www.infofashionterbaru.c om/sepatu-casual-sebagaimodel-sepatu-pria-2016.html [30 September 2016]. Kapanlagi Website. (2016). http://www.kapanlagi.com/foto/b erita-foto/indonesia/koleksisneakers-hypebeast-gadingmarten-awas-bikin-ngiler.html[1 Oktober 2016] Kotler, P., & Armstrong, G. ( 2013). Principles of Marketing Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New Jersey: Person Education, Inc. Kotler, P., & Keller, K. L. (2013). Marketing Management 14th Edition, New Jersey: Person Education, Inc. Kurniawan, P., & Sidharta, I. (2016). SERVQUAL on Brand Image and Relationship Equity. International Review of Management and Marketing, 6(4),866-871. Liputan6 Website. (2016). http://news.liputan6.com/read/26 15239/polda-metro-sita-ribuan-

Wulandari,

58

Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian

sepatu-bermerek-palsu-darichina[1 Oktober 2016] Mawara, Z. R. (2013). Periklanan Dan Citra Merek Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 826-835. Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: CV. ANDI Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS VS LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat. Sunyoto, D. (2015). Perilaku Konsumen dan Pemasaran (Cetakan Pertama) Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service. Top Brand Awards Website.(2014). Top Brand Awards.[Online].http://www.top brand-award.com/top-brandsurvey/survey result/top_brand_for_teens_inde x_2014 [1 Oktober 2016] Top Brand Awards Website.(2015). Top Brand Awards.[Online].http://www.top brand-award.com/top-brandsurvey/surveyresult/top_brand_for_teens_inde x_2015[1 Oktober 2016]

Top Brand Awards Website.(2016). Top Brand Awards.[Online].http://www.top brand-award.com/top-brandsurvey/survey result/top_brand_for_teens_inde x_2016 [1 Oktober 2016]