PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN

Download Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. ... obyek penelitian tentang variabel budaya organisasi, stres, motiva...

0 downloads 453 Views 61KB Size
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KERINCI PERMATA MOTOR JAMBI Oleh: Wiwik Yuswani Dosen Politeknik Jambi [email protected]

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan kinerja. Penelitian dimaksudkan untuk menguji adanya dugaan-dugaan sementara atas masalah yang diteliti, sejauh mana suatu data sampel akan mendukung kebenaran dugaan tersebut (Gusti Ngurah Agung, 2011 : 2013). Melalui kerangka pemikiran akan dihasilkan penjelasan sementara atas gejala-gejala yang menjadi obyek penelitian tentang variabel budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan kinerja.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan verifikatif dengan pertimbangan efektifitas dan efesiensi karena keterbatasan dana, tenaga, waktu dan kemampuan. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi dan stres mempunyai kategori Tinggi, sedangkan motivasi kerja dan kinerja mempunyai kategori sedang.Kesimpulan menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja, sedangkan stres mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja. Akan tetapi antara budaya organisasi, stres secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja dan kinerja. Untuk mengoptimalkan motivasi kerja dan kinerja karyawan sebaiknya manajemen perusahaan perlu memperhatikan kondisi stres yang bersifat negatif menjadi stres yang bersifat positif.

Kata Kunci : Budaya Organisasi, Stres, Motivasi, Kinerja Karyawan Perusahaan.

37

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

karena setiap individu mempunyaisifat, karakter, kebutuhan dan tujuanyang berbeda-beda. Kondisi ketegangan fisik dan mental yang datang dari dalam atau luar dirinya akanmenyebabkankondisiseseorang mengalami stres. Stres selalu terjadi dalam kehidupan manusia karena stres merupakan bagian dari dinamika perjalanan hidup, selama kehidupan berlangsung tidakmungkin manusia terhindar dari stres. Kondisi stres salah satunya akan timbul dan terjadi kapan saja, kepada siapa saja yang ada dalam suatu organisasi, baik organisasi perusahaan maupun pemerintahan. Kondisi stres itu sendiri merupakansesuatuyang menyangkut interaksi antara individu dan lingkungannya.Streskerjadalam intensitasterukurakan menimbulkan motivasi dari diri seseorang atau karyawan untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan kinerja. Tidak selamanya stres berdampak negatif (distres), dalam kondisi tertentu stres dapat berdampak positif (eustres), bagi sebagian orang stres dapat menghasilkan suatu dinamika perilaku sehingga menjadi lebih baik.Sementara itu, pada orang tertentu dan dalam kondisi tertentu stres dapat menimbulkan hambatan dan gangguan tertentu baik fisik maupun mental. Berbicara tentang kinerja, manajemen perlu memperhatikan betapapentingnya kinerja seorang karyawan, karena kinerja merupakanukurankeberhasilansuatu organisasi dalam proses pencapaian tujuan yang sudah ditentukan. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen,danmemberikan kontribusi pada ekonomi. Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja atau prestasi kerja karyawan antara lain adalah, adanya budaya organisasi yang kuat dan positif secara menyeluruh, sehingga karyawan cenderung mengikutinya tanpa ada unsur tekanan atau paksaan serta loyalitas terhadap perusahaan. Tingkat pendidikanyang ada menunjukkan adanya tingkat pendidikan karyawannya rata-rata tingkat sekolah menengah atas (SMA). Alasan

I.

PENDAHULUAN Organisasi dan manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.Organisasidapatdidefinisikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Definisi ini menunjukkan adanya dua esensi dasar dari sebuah organisasi yakni sekelompok manusia dan tujuan bersama yang hendak dicapai. Organisasi juga sebagai budaya akan menjadi landasan dalam memahami konsep budaya organisasi. Dalam suatu organisasi peran sumber daya manusia sangat penting dan utama dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan yang bersifat mencari keuntungan (profit oriented) seperti halnya usaha dagang. Berjalan tidaknya suatu usaha sangat bergantung kepada sumber daya yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan. Apabila sumber daya manusia cukup memadai dan sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan maka bisa dipastikan usaha akan maju dan terus berkembang, sebaliknya jika sumber daya manusia tidaksesuai dengan kebutuhan kegiatan usaha, maka dapat dipastikan dapat berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan usaha yang dilakukan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang dan pada akhirnya akan mengakibatkan naik turunnyatingkat produktifitas dan keuntungan pada suatu perusahaan. Di dalam budaya organisasi terkandung unsur-unsurantaralain,asumsi dasar, keyakinanyang dianut,pemimpinatau kelompok pencipta dan pengembangan budaya organisasi, pedoman mengatasi masalah, berbagi nilai, pewarisan, penyesuaian. Budaya organisasi yang berlaku di perusahaan tempat bernaung akan sangat memengaruhi motivasi kerja karyawan dan kinerja karyawan.Demikian halnya dengan budaya organisasi yang ada pada perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan roda empat, pada perusahaan inisudah terbentuk suatu budayaorganisasi yang diciptakan oleh pemimpin awal sehingga para anggota organisasi atau karyawan perusahaan hanya melaksanakan dan mengikuti secara turuntemurun budaya organisasi tersebut. Budaya organisasi, motivasi kerja bisa berjalan dengan baik jika kondisi psikis masing-masing individu juga baik, 38

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

manajemen menerima tenaga kerja tingkat menengah, beranggapan dengan tingkat pendidikan karyawan yang tidak terlalu tinggi, maka manajemen akan dengan mudah mendidik dan membentuknya, sehingga karyawan akan tunduk dan patuh terhadap aturan dan budaya yang sudah terbentuk sebelumnya. Anggapantentang tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan pemikiran kalau sebenarnya tingkat pendidikanberpengaruh terhadap kedewasaan seseorang dalam menata emosional, pola pikir, dan konsep berpikir. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa tingkat pendidikan dapat memengaruhi seseorang dalam berperilaku, berkomunikasi,bersosialisasi serta beradaptasi dengan lingkungan. PT. Kerinci Permata Motors Jambi yang bergerak dibidang usaha penjualan kendaraan bermotor roda empat, penjualan suku cadang, dan jasa service, terdapat karyawan dari beragam suku, budaya dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Menurut kasat mata penulis pada perusahaan ini mencerminkan adanya budayaorganisasi yang berkelompok-kelompok, motivasi kerja yang kurang merata, kondisi stres berupa ketegangandisebabkankarena ketidakmampuan seorangkaryawan dalam memenuhi beban kerja dan target-target yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, hal ini menjadi alasan menarik dan unik untuk dapat diteliti. Untuk membuat seorang karyawan melaksanakan pekerjaannya dengan maksimal perlu diperhatikan keragaman budayanya, latar belakang pendidikan, tingkat kebutuhan, tingkat keamanan dan kenyamanan dalam lingkungan kerjanya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas maka, karyawan akan termotivasidalammelaksanakantugas pekerjaannya mempunyai rasa ikut serta dalam pengembangan usaha perusahaan. 1. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran budaya organisasi (X1), stres (X2), motivasi kerja (Y) dan kinerja ( Z) karyawan pada PT. Kerinci Permata Motors Jambi.

2. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung budaya organisasi (X1) terhadap motivasi kerja (Y) karyawan pada PT. Kerinci Permata Motors Jambi. 3. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung stres (X2) terhadap motivasi kerja (Y) karyawan pada PT. Kerinci Permata Motors Jambi. 4. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung budaya organisasi (X1) dan stres (X2) secara bersama-sama terhadap motivasi kerja (Y) karyawan pada PT. Kerinci Permata Motor Jambi. 5. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung budaya organisasi (X1) terhadap kinerja (Z) karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi 6. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung stres (X2) terhadap kinerja (Z) karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi 7. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung budaya organisasi (X1) dan stres (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja (Z) 8. Bagaimana pengaruh motivasi kerja (Y) terhadap kinerja (Z) karyawan pada PT. Kerinci Permata Motors Jambi. 9. Bagaimana pengaruh budaya organisasi (X1) dan stres (X2) terhadap kinerja (Z) melalui (Y). II. LANDASAN TEORITIS 2.1. Teori Budaya Organisasi Sebelummenjelaskantentang pengertian budaya organisasi, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian tentang budaya dan organisasi itu sendiri. Pengertian budaya sudah banyak didefinisikan oleh para ahli budaya bahkan ditemukan sekitar 164 definisi budaya. Dari banyaknya definisi budaya yang ditemukan oleh para ahli budaya Edgar H. Schein mendefinisikan budaya dalam bukunya Organizational Culture and Leadership sebagai berikut : Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan 39

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

oleh karena itu diajarkan atau diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut Begitu juga dengan organisasi, organisasi penting bagi manusia, mengingat manusia sebagai makhluk sosial yang cenderung selalu hidup bermasyarakat yang mengandung arti bahwa manusia cenderung bergantung dengan manusia lain. Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, sementara kemampuan kerja setiap manusia terbatas, baik fisik, daya pikir, waktu, tempat, pendidikan dan faktor lain yang membatasi kegiatan manusia. Adanya keterbatasan tersebut menyebabkan manusia tidak dapat mencapai sebagian besar tujuannya tanpa melalui kerja sama dengan orang lain.

motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Menurut Wayne F. Cascio (dalam Danang Sunyoto, 2012 : 11), “Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya, misalnya ; rasa lapar, haus dan dahaga”. Dan menurut teori Abraham Maslow, (dalam Danang Sunyoto, 2012 : 12), menyatakan bahwa manusia di tempat kerjanya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang 2.4. Teori Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance, ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi, Armstrong dan Baron, 1998, (dalam Wibowo, 2012 : 1). Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, dan tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

2.2. Teori Stres Stres merupakan suatu keadaan di mana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang memengaruhi dirinya. Seseorang sekali dalam hidupnya pernah mengalami stres, hanya saja stres yang dialami tidak berkepanjangan dan berbeda tingkatannya serta tidak mengganggu kelangsungan hidupnya. Stres bisa disebut juga dengan suatu kondisi ketegangan seseorang yang memengaruhi emosi dan proses berpikir. Dalam kondisi dan derajat tertentu, stres dapat berdampak positif dan produktif. Bagi orang tertentu dan dalam kondisi tertentu, stres dapat menghasilkan suatu dinamika perilaku sehingga menjadi lebih produktif dan sukses. Sementara itu, pada orang tertentu dan dalam kondisi tertentu, stres dapat menimbulkan hambatan dan gangguan tertentu baik fisik maupun mental. Stres yang bersifat positf disebut eustres, sedangkan stres yang bersifat negatif disebut distres, (Endin Nasrudin, 2010 : 185). 2.3. Teori Motivasi Kerja Motivasi adalah bagaimana cara mendorong semangat kerja seseorang, agar mau bekerja secara optimal sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Motivasi sangat penting bagi setiap organisasi baik organisasi pemerintahan maupun organisasi perusahaan. Motivasi dianggap penting karena dengan adanya

III.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan Penelitiadalah metode deskriptif yang akan menganalisis secara menyeluruh tentang pengaruh budaya organisasi, stres, motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi. 1. Metode Pengumpulan data a. Wawancara, berupa pengumpulan data dengan metode tanya jawab secara langsung dan mendalam dari responden yang terpilih secara acak dengan metode snowball sampling dimana pengambilan elemen sampel dilakukan secara berantai, (Hapzi Ali, 2013). b. Studi Dokumenter, berupa pengumpulan data serta dokumendokumen perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. c. Kuesioner, metode ini adalah dengan cara menjawab kuesioner yang berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan 40

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

kinerja dengan menggunakan Skala Likert (Likert Scale) yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok organisasi tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2011 : 20). 2. Populasi dan Sampel Data Pada peneliti ini menggunakan sampel sebanyak 167 orang untuk dijadikan responden. Untuk menentukan jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini penulis berpedoman pada rumus Slovin, (Danang Sunyoto, 2011 : 202), dengan rumus sebagai berikut : N n = 1 + Ne² Dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Standar error (10%) Dengan demikian maka pengambilan sampel yang ada pada PT. Kerinci Permata Motors Jambi,dapatdihitung dengan perhitungan sebagai berikut : N 167 n = = 1 + Ne² 1 +(167x(0,10)²)

Budaya organisasi mendapatkan total skor 1.740 berada pada rentang skala 1.713 -2.116 dengan kategori Tinggi. Dengan demikian budaya organisasi yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi dinilaiTinggi dan sesuai dengan hipotesis awal yang mengatakan budaya organisasi Tinggi. b. Stres Stres mendapatkan total skor 5.022 berada pada rentang skala 4.997 – 7.407 dengan kategori Tinggi. Dengan demikian kondisi stres yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi dinilai Tinggi dan sesuai dengan

hipotesis awal yang mengatakan kondisi stres Tinggi. c. Motivasi Kerja Motivasi kerja mendapatkan total skor 4.409 berada pada rentang skala 3.603 – 4.711 dengan kategori Sedang. Dengan demikian motivasi kerja yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi dinilai Sedang dan tidak sesuai dengan hipotesis awal yang mengatakan motivasi kerja Tinggi. d. Kinerja Kinerja mendapatkan total skor 2.876 berada pada rentang skala 2.292 - 2.996 dengan kategori Sedang. Dengan demikian kinerja yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi dinilai Sedang dan tidak sesuai dengan hipotesis awal yang mengatakan kinerja Tinggi.

= 167 167 1 + 1,67 2,67 = 62,546 dibulatkan menjadi 63 Adapun teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan non random sampling, karena tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel..

2. Pengujian Hipotesis Kedua. Dilihat pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Secara parsial antara variabel budaya organisasi dan motivasi kerja menunjukkan bahwa thitung mempunyai nilai sebesar 6,279dimana nilai ttabel hanya sebesar 1,671 sehingga thitung>ttabel yang berarti hipotesis diterima (Ho ditolak Hiditerima), atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hiditerima. Hasil yang didapat menunjukkan bahwaBudaya Organisasi karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi berpengaruh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah budaya organisasi (X1), stress (X2), motivasi kerja (Y) dan kinerja (Z) karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi.Hasil penelitian dengan karakteristik budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan kinerja karyawan menunjukkan bahwa : a. Budaya Organisasi 41

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja. Hasil ini mendukung penelitian terkait H. Teman Koesmono (Jurnal : 2005) bahwa Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Selain mendukung penelitiann terkait, pengujian ini juga mendukung teori Schein dan Ogbonna and Harris, (Achmad Sobirin, 2009 : 129), yang mengatakan agar secara terus-menerus melakukan peninjaun terhadap budaya organisasi yang sedang berjalan.

Hasil ini menunjukkan bahwa secara simultan budaya organisasi dan stres berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja dan mendukung penelitian terkait oleh H. Teman Koesmono, (Jurnal : 2005) dan Theresia Sunarni dan Veni Istanti, ( Jurnal : 2007), yaitu budaya organisasi dan stres berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. 5. Pengujian Hipotesis Kelima Dilihat pada tabel 4.24 menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Secara parsial antara variabel budaya organisasi dengan variabel kinerja menunjukkan bahwa nilai thitungsebesar 7,734 dan nilai ttabel sebesar 1,671 (thitung>ttabel), atau karena sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengujian hipotesis kelima mendukung adanya penelitian terkait oleh Rani Mariam (Tesis : 2009), yang mengatakan bahwa budya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 6. Pengujian Hipotesis Keenam Pada tabel 4.24 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara variabel stres dengan variabel kinerja menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar-2,532sedangkan nilai ttabel sebesar 1,671 ( thitung< ttabel ) yang berarti Ho diterima Hi ditolak artinya hipotesis ditolak. Sedangkan nilai sig. penelitian sebesar 0,014 < 0,05 yang artinya signifikan. Hasil ini berarti bahwa stres berpengaruh negatif namun signifikan terhadap kinerja. Dengan demikian hasil ini mendukung hasil penelitian terdahulu oleh Theresia Sunarni dan Veni Istanti, ( Jurnal : 2007), dan Endang Sungkawati, (Jurnal : 2007), yang mengatakan bahwa stres berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja. 7. Pengujian Hipotesis Ketujuh Hipotesis ketujuh menyatakan bahwa budaya organisasi dan stres berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil pengujian dengan uji simultan menggunakan software SPSS 20 .Secara simultan antara variabel budaya organisasi secara bersama-sama dengan variabel stres

3. Pengujian Hipotesis Ketiga Dilihat pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa stres berpengaruh terhadap motivasi kerja. Secara parsial antara variabel stres dengan variabel motivasi kerja menunjukkan nilai thitungsebesar 0,237sedangkan nilai ttabel sebesar 1,671 sehingga thitung< ttabel yang berarti hipotesis ditolak (Ho diterima Hiditolak). Atau karena nilai sig. 0,814 > 0,05 maka Ho diterima Hiditolak artinya tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa stres yang terjadi di lingkungan PT.Kerinci Permata Motors Jambi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap motivasi kerja. Hipotesis ketiga tidak mendukung penelitian terkait Theresia Sunarni dan Veni Istanti, ( Jurnal : 2007), yang mengatakan bahwa stres berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Namun pengujian ini mendukung teori John Suprihanto, (dalam, Danang Sunjoto, 2012 : 63), yang mengatakan bahwa secara menyeluruh stres dapat memengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja. 4. Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis keempat menyatakan bahwa budaya organisasi dan stres berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil pengujian dengan uji F (uji simultan) menggunakan softwareSPSS 20 Secara simultan antara variabel budaya organisasi dan variabel stres dengan motivasi kerja menunjukkan bahwa nilai Fhitungsebesar 19,712sedangkan nilai Ftabel sebesar 0,254 ( Fhitung > Ftabel ), atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya signifikan. 42

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

terhadap kinerja karyawan menunjukkan bahwanilai Fhitung sebesar 34,021 dimana Ftabel menunjukkan nilai sebesar 0,254 hal ini berarti Fhitung> Ftabel, atau karena nilai sig. sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hiditerima, artinyasignifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa budaya organisasi dan stres secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil ini mendukung penelitian terdahulu oleh H. Teman Koesmono, (Jurnal : 2005). 8. Pengujian Hipotesis Kedelapan Dilihat pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja menunjukkan nilai thitungsebesar 8.181dimana nilai ttabel sebesar 1,671 yang berarti thitung> ttabel. Atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Hiditerima, artinya hipotesis diterima dan signifikan.

Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja, dan mendukung penelitian terkait oleh Theresia Sunarni dan Veni Istanti, (Jurnal 2007), sesuai dengan teori Wayne F. Casio, (dalam Danang Sunyoto, 2012 : 11-13)

2.

V. PENUTUP Kesimpulan Adapun gambaran dan hasil penelitian variabel budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan kinerja yang dilakukan di lingkungan PT. Kerinci Permata MotorsJambidengan menggunakan sampel sebanyak 63 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Hipotesis pertama menyatakan bahwa budaya organisasi, stres, motivasi kerja dan kinerja karyawan PT. Kerinci Permata Motors Jambi adalah sebagai berikut : a. Budaya organisasi berada pada rentang skala dengan kategori Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi yang ada sudah sangat baik namun tidak merata, sehingga kondisi ini masih belum mampu untuk mengoptimalkan kinerja karyawan. b. Stres berada pada rentang skala dengan kategori Tinggi. Kategori stres disini mencerminkan bahwa

3.

4.

5.

43

stres yang terjadi benar-benar berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap kinerja. c. Motivasi Kerja berada pada rentang skala dengan kategori Sedang. Motivasi kerja berada pada kategori sedang artinya motivasi kerja yang dilakukan kurang optimal, hal ini tercermin pada tingkat kinerja nya juga berda pada kategori sedang. d. Kinerja berada pada rentang skala dengan kategori Sedang. Untuk mendapatkan kategori kinerja yang tinggi dan optimal pada intinya bisa melalui budaya organisasi yang tinggi dan baik serta merata, mengurangi tingkat stres yang tinggi menjadi kategori kurang diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi kerja yang optimal sehingga dapat meningkatkan kinerja yang optimal sesuai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hipotesis kedua menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini terbukti berdasarkan nilai thitung 6,279 > ttabel 1,671 atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hi diterima, artinya hipotesis diterima dan signifikan. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa stres berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini terbukti berdasarkan hasil nilai thitung 0,237 < ttabel 1,671 artinya Ho diterima Hi ditolak berarti hipotesis ditolak, atau karena nilai sig. 0,814 > 0,05 maka Ho diterima Hi ditolak hal ini berarti tidak signifikan. Hipotesis keempat menyatakan bahwa budaya organisasi dan stres secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini terbukti berdasarkan hasil nilai Fhitung 19,712 >Ftabel 0,254 atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hi diterima, artinya hipotesis diterima dan signifikan. Hipotesis kelima menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, hal ini terbukti berdasarkan hasil nilai thitung 7,734 >ttabel 1,671 atau karena

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hi diterima, artinya hipotesis diterima dan signifikan. 6. Hipotesis keenam menyatakan bahwa stres berpengaruh negatif namun signifikan terhadap kinerja, hal ini terbukti berdasarkan hasil nilai thitung -2,532 Ftabel 0,254 atau karena nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hi diterima, artinya hipotesis diterima dan signifikan. 8. Hipotesis kedelapan menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh posistif dan signifikan terhadap kinerja, hal ini terbukti berdasarkan hasil nilai thitung 8,181 >ttabel 1,671 (Ho ditolak Hi diterima ) berarti hipotesis diterima , atau karena nilai sig. penelitian sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak Hi diterima artinya signifikan.

dan tidak signifikan terhadapmotivasi kerja. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihakmanajemen perusahaan untuk mengurangi tingkat stres yang tinggigunaoptimalisasi pencapaiantujuanperusahaan.Untuk mengurangi tingkat stres yang tinggi dan merubah dari stres negatif menjadi stres yang bersifat positif antara laindenganmenggunakan manajemen stres melalui strategi pengelolaan waktu, seleksi dan penempatan pekerjaan, penetapan tujuan, peninjauan ulang terhadap kondisi fisik dan mental serta lingkungan kerja baik dari dalam maupun dari luar organisasi perusahaan. 3. Dari hasil perhitungan motivasi kerja dan kinerja yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi mempunyai kategori sedang. Artinya motivasi kerja bisa ditingkatkan melalui budaya organisasi yang tinggi dan merata, dan mengurangi tingkat strs yang tinggi untuk meningkatkan kinerja yang tinggi dan optimal. 4. Pada penelitian berikutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini, baik dengan variabel yang sama maupun variabel yang berbeda dan metode yang berbeda

Saran

REFERENSI Ahmad Sobirin (2009), Budaya Organisasi, Edisi ke-2, Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta Bukit, Pantun (2012), Bahan Pelatihan Model Analisis Kuantitatif, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari, Jambi Danang Sunyoto (2011a), Analisis Regresi & Uji Hipotesis, Penerbit CAPS, Yogyakarta Danang Sunyoto (2011b), Aplikasi SPSS Untuk Statistik Ekonomi dan Bisnis, Cetakan Pertama Penerbit CAPS, Yogyakarta Danang Sunyoto (2011c), Praktik SPSS Untuk Kasus, Penerbit Nuha Medika, Yogyakarta Danang Sunyoto (2012), Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian), Penerbit CAPS, Yogyakarta

Dari hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Budaya organisasi yang ada di lingkungan PT. Kerinci Permata Motors Jambi dinilai tinggi dan positif. Namun tingginya budaya organisasi tersebut tidak dirasakan oleh seluruh karyawan, sehingga pencapaian kinerja masih belum optimal. Jika manajemen ingin meningkatkan motivasikerja dan kreatifitas kerja guna mengoptimalkan kinerja sebenanya bisa dilakukan melalui budaya organisasi yang tinggi, baik dan merata. Disarankan manajemen harus bisa mengkaji ulang apakah budaya organisasi yang ada sudah benar-benar merata bisa dirasakan dan dinikmati oleh seluruh karyawan. 2. Ditinjau dari kondisi stressecara parsial menunjukkan nilaiyang tinggi, berarti stres yang terjadi berpengaruh negatif 44

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

Endin

Nasrudin (2010), Psikologi Manajemen, Pustaka Setia, Bandung Endang Sungkawati (2007), Analisis Konflik dan Stres serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai Perempuan Di PR Karya Bersama Malang, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Wisnuwardhana Malang, Arthavidya, Tahun 8, Nomor 2, Juni 2007 H.Teman Koesmono (2005), Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol.7.No.2. September 2005 : 171-178 Hani Handoko, T (1999), Manajemen, Cetakan ke-14 Penerbit BPFE Yogyakarta Hapzi Ali, Nandan Limakrisna (2013), Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Pemecahan Masalah Bisnis, Penyusunan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Penerbit Deepublish, Yogyakarta. I Gusti Ngurah Agung (2011), Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Cetakan ke-4, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta Moh. Pabundu Tika (2010), Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta Riduan, Sunarto (2011), Pengantar Statistika, Penerbit Alfabeta, Bandung Riduwan (2012), Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung Sayid Syekh (2011), Pengantar Statistik Ekonomi dan Sosial, Penerbit Gaung Persada Pers, Jakarta Sugiyono (2010), Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Cetakan ke-15 Penerbit Alfabeta, Bandung Supardi (2013), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif, Cetakan I Juni 2013, Change Pulication, Jakarta Theresia Sunarni, Veni Istanti (2007), Pengaruh Stres kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT Interbis Sejahtera palembang, Jurnal Teknik Industri,Vol. 7, No.2,

Desember 2007, Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang, Uma Sekaran (2009), Research Methods For Business, Buku I edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Uma Sekaran (2009), Research Methods For Business, Buku II edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Wibowo (2012), Manajemen Kinerja, Cetakan ke-6 Penerbit Rajawali Pers, Jakarta Zainur Rozikin (2006), Pengaruh konflik dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Pemerintah di Kota Malang, Jurnal Aplikasi Manajemen Universitas Merdeka Malang, Volume 4, Nomor 2 Agustus 2006

45

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016

46