PENGARUH GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

Download PENGARUH GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN. PERKEMBANGAN ANAK. Oleh. Endang Rini Sukamti. Abstrak. Anak merupakan generasi penerus dan ...

0 downloads 543 Views 368KB Size
Cakrawala Pendidjkan Nomor 3, Tahun XliI, November 1994

139

PENGARUH GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Oleh Endang Rini Sukamti Abstrak Anak merupakan generasi penerus dan merupakan tumpuan masa depan bagi bangsa dan negara. Dengan digalakkannya sumber' daya manusia saat ini, maka anak pun merupakan salah satu sasaran dari 8DM. Agar anak dapat tumbuh dan kembang dengan normal, maka peranan gizi sangatlah diperlukan dan harus diperhatikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidrat sebagai sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan vitamin/mineral sebagai zat pengatur. akan membantu mencegah terjadinya penyakit. yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan, makanan yang baik adalah makanan yang disesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, maka diharapkan unsur pemeliharaan, pertumbuhan, perbaikan tubuh yang rusak/aus atau hilang, reproduksi" kerja fisik dan Spesific Dynamic Action (SDA) akan baik pula.

Pendahuluan Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas akan berhasil apabiJa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sudah dimulai sedini mungkin, yai tu sejak janin berada dalam kandungan sampai menjadi manusia dewasa. Salah sa tu sasaran terpenting SDM adalah anak karena anak merupakan tumpuan masa depan bangsa dan negara. Hal ini mudah dipahami dan cukup beralasan karena pembangunan manusia di masa depan adalah pembangunan bagi anal> sekarang ini. Untuk mampu berfungsi sebagai generasi penerus di masa depan, anak harus disiapkan sebaik-baiknya. Gizi merupakan sahih satu faktor yang mutlak diperJukan dalam

140

Cakrawala Pendidikan Nomo( 3,

rahun

XI1.f, November 1994

proses tumbuh kembang fisik, sistem saraf dan otak, serta tingkat intelektualitas dan kecerdasan manusia. Produktivitas bayi berbeda dengan produktivitas kelompok umur yang lain. Pemenuhan kebutuhan gizi (nutrien) merupakan faktor utama untuk mencapai hasil tumbuh kembang agar sesuai dengan potensial genetiknya. Agar semua organ tubuh tumbuh dan berkembang, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tumbuh/kembang bayi berlangsung dalam tiga tingkatan yang ineliputi sel, organ dan tubuh terjadi dalam tiga tahapan, yaitu peningkatan jumlah sel (hiperplasia), peningkatan jumlah dan berat sel (hiperlasia dan hipertropi) dan selanjutnya peningkatan besar dan kematangan sel. ·(hipertropi). Dari peneJitian-peneJitian yang dilakukan baik itu di Indonesia maupun di luar· riegeri menunjukkan ·bahwa jumlah penderita kurang gizi khususnya kurang kalori dan protein yang disingkat KKP terbanyak diderita oleh golongan usia 1 sampai 2 tahun. Setelah diJakukan penelitian lebih lanjut ternyata diketahui bahwa usia 1· sampai 2 tahun ini adalah usia penyapihan, yaitu masa peralihan dari makanan bayi ke makanan biasa, serta diketahui pula·.. paola usia tersebut memang diperlukan banyak zat-zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal (Nanang.P, 1993:8). Tujuan pemberian makanan paola anak yang sedang tumbuh dan berkembang adalah memberikan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor juga untuk melakukan aktivitas fisiko Makanan hendaknya memenuhi syarat kecukupan zat gizi sesuai dengan susunan menu seimbang dan besar porsi disesJ.:1a,ikat:l dengan daya terima serta tidak lupa memperhatik,m syarat kebersihan. Dengan uraian tersebut, maka timbul suatu m·asalah y'!-itu pola gizi yang bagaimana, yang mampu me·macu pertuinbuhan/perkembangan dan berapa jumlah yang diperlukan?

Pembahasan Pengertian Pertumbp~:1I1 ·dan Perkembangan Proses pertumbuhan dan perkembangan anak rnerupakan ciri khas anak, sejak konsepsi sampai taraf kedewasaan dan

Pengaruh Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

141

merupakan suatu proses yang berkesinambungan serta merupakan suatu fenomena yang berspektrum luas dan berpola (Menpora, 1992:7). Pertumbuhan adalah setiap perubahan tubuh yang dihubungkan dengan bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik dan struktural, baik secara lokal maupun keseluruhan. Pertumbuhan anak mengikuti pola alami/kodrati setiap fase pertumbuhan. Sedang perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh anak yang lebih kompleks. Oleh karena itu, akan terjadi diferensiasi sel jadngan tubuh, organ-organ dan sistem organ untuk mencapai yang optimal secara bertahap. Perkembangan fisik anak, dikatakan Koesnadi (1987:55) bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak, walaupun berjalan menurut norma-norma yang tertentu, namun seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman dan sebagainya. Oleh karenanya, semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang tumbuh dan berkembang. Pada permulaan, organ tubuh dad anak ini masih sederhana dan fungsinya masih belum sempurna. Lambat laun organ dan fungsinya tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang seperti yang diperlukan seorang dewasa. Dengan demikian, pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dad yang lain; untuk perkembangan normal diperlukan pertumbuhan, dan pertumbuhan selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Pertumbuhan dan perkem bangan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah makanan yang disesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya. Beberapa penyakit infeksi dapat menghambat pertumbuhan anak oleh karenanya pencegahan penyakit infeksi adalah penting, di samping diperlukan bimbingan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibunya, yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat pula. Seperti diketahui bersama bahwa untuk dapat tumbuh dengan baik, seorang anak/bayi memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik. Semakin bertambah usia bayi/anak maka semakin banyak kebutuhan zat-zat gizinya.

142

CakrawaJa Pendidikan Nomer 3, Tahun XIII, November 1994

Pemantauan Pertumbuhan Menurut Asmuni (1979:47) parameter untuk mengukur . kemajuan pertumbuhan yang biasa dipergunakan ialah berat dan tinggi badan. Kalau tiap organ tubuh diukur beratnya, maka kemajuan atau pola pertumbuhannya akan berbeda-beda. Ada organ yang menunjukkan permulaan pertumbuhan >;angat dini dan ada pula yang mulainya sangat terlambat. Demikian pula ada yang mempunyai pola yang sangat cepat sehingga dalam waktu pendek telah mencapai bentuk organ biasa, sedangkan yang lain pola pertumbuhannya sangat perlahan ·sehingga mencapai bentuknya yang dewa>;a pada umur· yang sudah lanjut. Pada umumnya, organ yang dalam kehidupan anak diperlukan sangat dini, akan mulai pertumbuhannya sangat dini pula dan berlangusng sangat cepa t untuk mencapai bentuk dewasanya pada umur yang relatif masih muda. Organ jantung, paru dan otak/syaraf merupakan organ vital yang diperlukan tubuh pada umur sangat dini sudah dimulai sejak anak masih di dalam kandungan ibunya, dan organ-organ terse but mencapai bentuk dewasanya pada umur anak yang relatif masih muda. Kurva Pertumbuhan Badan (Growth Curve)

Kalau seorang anak sejak lahir diukur berat badannya seCara periodik, misalnya setiap tiga bulan sekali, maka akan terdapat suatu gambaran atau pola pertumbuhan anak tersebut. Studi serial dengan waktu. yang berturut-turut dari satu subjek' tertentu, disebut studi longitudinal; lawan dari studi longitudinal ialah studi transversal atau crossectional, di mana pada satu saat tertentu dipelajari sejumlah individu yang disebut suatu populasi. Ternyata bahwa pola pertumbuhan seseorang sejak lahir sampai meninggal, tidak merupakan suatu kurva garis lurus, tetapi terdiri atas beberapa bagian yang menunjukkan kecepatan tumbuh yang cepat, diselingi oleh kecepatan tumbuh lambat. Phase pertumbuhan cepat disebut growth spurt (pertumbuhan melonjak), sedangkan phase pertumbuhan lambat disebut .growt\\ .plateau {pertumbuhan mendatar). Pada kurva pertumbuhan seseorang terdapat dua .-phase growth spurt (pertumbuhan melonjak), ialah pada periode. umur bayi

Pengaruh Gizi terhadap Pertumbuha~ dan. Perkembangan Anak

143

dan balita, serta pada periode umur remaja atau adolesens. Di antara kedua phase growth spurt (pertumbuhan melonjak) tersebut terdapat growth plateau (pertumbuhan mendatar), ialah pada periode prasekolah dan bagian akhir phase dewasa (adult life).

10

2Q

' 0 . 40

.

Gambar 1 Kurva Pertumbuhan Seseorang (Sumber: Achmad, 1987:190) Menurut Corbin (1980:7), perbedaan tinggi badan, berat dan usia untuk anak laki-laki dan anak perempuan, seperti gam bar 2 di bawah ini.

",". 0'

...". ."

BBCKg) :1'"

" ,"".

· 'L

'L

,•

••• ~

~ pf\

Umur(TH)'

11,'.I"'I~"lIIIHU"U~n

'-----_./ ......... \ .

"'.

.

" , •• ........ " ...... ·~" .. Umur(TH)

Gambar 2 (Sumber: Corbin, 1980:7)

144

Cakrdwala Pendidikan Nomar 3, fahun XIII, November 1994

Pertumbuhan seorang anak praktis dianggap berhenti setelah mencapai umur dewasa (+ 16 - 17 tahun) karena sudah sangat lambat, garis Ephipysis sudah tertutup (Corbin 1980:7). Tubuh sudah tidak banyak lagi menambah bahan baru kepada sel atau jaringan, tetapi hanya menggantikan bahanbahan yang telah rusak atau aus terpakai. Pada seorang dewasa yang sehat, berat badannya diharapkan akan konstan dalam batas-batas tertentu. Jadi, mudah dipahami bahwa untuk phase pertumbuhan diperlukan banyak bahan baru dalam bentuk zat-zat gizi, dibandingkan dengan phase umur dewasa. Terutama pada phase growth spurt (pertumbuhan melonjak), kebutuhan akan zat gizi meningkat dengan pesat sehingga suatu kondisi defisiensi {penyakit/kekurangan) pada phase umur ini akan segera berpengaruh pada pertumbuhan anak tersebut. Pada phase growth plateau .(pertumbuhan mendatar) kebutuhan akan zat-zat gizi ini pun akan menurun, sesuai dengankecepatan tumbuh saat itu. Jangan mengherankan bahwa nafsu makan pun (appetite) akan naik-turun sesuai dengan phase pertumbuhan anak tersebut. Pentingnya mendapat zat makanan sesuai dengan kebutuhan yang harus terpenuhi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak akan berjalan dengan lancar, termasuk pertumbuhan sel otaknya. Pertumbuhan sel otak yang maksimal seperti inilah yang sangat dibutuhkan, yang merupakan potensi untuk kemampuan in telegensinya. Kebutuhan nutrisi bagi setiap orang, dapat berbedabeda karena dipengaruhi oleh faktor genetika dan metaboliknya. Namun, pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi anak-anak itu pada dasarnya sama, yakni untuk mencukupi segala kebutuhan guna pertumbuhan .untuk mencapai kebutuhannya. Pemenuhan nutrisi yang baik, akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang akut maupun kronik, di samping menopang perkembangan serta kemampuan fisik dan mentalnya.

Fungsi Zat-zat Gizi Dalam garis besar fungsi gizi dibagi dalam 3 kelompok besar, menurut Asmuni (1979:47) kelompok tersebut adalah: 1. Zat gizi sumber energi (tenaga): Hidrat Arang, Lemak, dan Protein. 2. Z~t gizi pembangun tubuh: Protein. 3. Zat gizi pengatur: vitamin dan mineral.

I . 145

Pengaruh Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Zat-zat gizi di atas dalam jumlah yang adekwat dibutuhkan oleh tubuh dan harus didapatkan daJam makanan sehari-hari agar tubLih dapat menjalankan fungsinya dengan normal berupa: - pemeliharaan (maintenance), - pertumbuhan, - perbaikan bagian tubuh yang rusak, aus· atau hilang, - reproduksi, - kerja fisik, - Specific Dynamic Action (S.D.A) Tabel fungsi zat-zat gizi secara detail, dapat dilihat berikut ini. Tabel 1 Fungsi Berbagai Zat Gizi dan Bahan Makanan yang Mengandung Zat Gizi Tersebut ZAT GIZI 1.

Pro:E:i~

BAHAN I1AlAI/AlI

ruNGS! ~=bentuk

Jarinj"''''I. men;-

aantlk&.."\

J&ringa."\ ~'o!Ini :at pentL."likls. menihuilkan tiE:-

ruuk.

do!l.ii:.a:. i ....a.""1.. susu. t~u.

':.1,;=~.

:'::---i:iU.

k.~,:::o!L"'lll-£~Cb..~a..'\.

:z:embUSt

no".

z.

Lem"

3. Y.arbohidrat

au:aber teMia. ;~nt1ni untuk keaeha.tan i.:ulit.

1lI1n}"ak. le:nak. /o:\!.lu. ::entei-/l.· margarine.

sumber tenai& utama. ,p.:-m:l:at-zAt ;:1z1 lainn}'a.

mad~l. 8i~~~

bll~'l

4.

nasi, jaguni. s~o.roti.iUlt.·.

d..."l. lain-lain.

~!inera.l

- Kalsium

pe:1Il'beI'.tuk tulanii: dan i1 gi.

3U~~.

pe.mbekuan darah. untuk

ya.-:g

futtgsl

normal

otot

keju. d~a::::

e3 kri=. ikan de.:1ian tulani-

dan nya.

syar-af, tlencegah kelelahan

- Best

otot. bersatla protein =e~bentuk hati. ga.ing, :elur. dara.."-1. ya."li c!lperlukan se- hi,iau. bag.. i

:vembal.:6.

zat

sa}-"\trlin

asQ.ln

(02) di dalam darAb. 5. Vitamin: - Vitamin A

agar J:ulit seha.t dan halml

hati. ~IiT.:.ran

hijau. bua."lro:era..1 dan kU:ling. su~\U •. J.;:ej\l. es krim.

untuk kesehatan jarlng..n buahan selaput lenclir dan mencerabu.'\ senja Mrto. pertUlllbu.Un normal tulang.

<:arna

- Vitamin 81 (thiamine i

nafau ui;:an. ke8~a:tc..'"l ja- daiir.i. ikan. u,"Iiias. tdur. :.eras ':\Qbuk llerta. rlngan ayaraf.~ntin; suzu. da.lam ?E:lbake.rar. H.A. pa.di-~dia."': l&i:-.."'I}''''.

- Vitamin B2

membantu sel dAla.."ll c;e::lakai

(ribofla"J'.in) zat

a.SG.:::l~

S6~~t d~"l

llIel:lb~lat

halus di sekitar lllulut dung.

bllit

terut~~a

dan hi-

sus:.:. kej:.:. ei: ~:ri:. daiin•. hati. lk~'\. te!~r. u~iia3.

.. 146

Cakrdwala Pendidikan Nomor 3, Tahun X/lI, November '1994

- Viu.=in 26 812 dan

llSb folat

lCer.ceia.~

kura."1i dar...h.mE-Cl-

bantu

iE:tar.

?!'ncernaan

hiJa\~

~erta

si3t~m

biokimi6~i

kaCAni-kace.nia:-.. B12: ~usu.k~Ju.t~iur.

tubuh.

BIS: dc..li::; tua

kent~"'a:. .!a;.'Ut'M ;.a.di-~.:I.iA::'. dan

~4iin~

Asu f"la~:

4Ai'Uran

hijau.

il4d.i-pa.di~'\.

"':!l.n

i"Acang-.

k.!ColZl'&n.

- Vit&1in C

'kekuatan dlndir.i dilrah. mencea:.ili

pellibuluh infeksi. kelelahan. lllelll;>E:t"¢i:lpa.t peDyembuhan luY..&i.... t6..1. tu-

sa}"Ur-~&:''':.:ra..''l.

dan

bllah-

ika."1.

3irla:

bw...'-1an Uiar.

lane· - Vitaain 0

A~~uni

penyeiarb.n ::.at !'.&i'U:' c!an Fho8~hor disl!.lu:-an pancernU.n sert.. ;.eniatur&.n k-Ene.mpatann1a ditulang.

:mS'..:.

::Iin;'·$.J.:

ultra ...· iol1!t.pacia 'l,,'uHt (non JlIal-:anan} •

(1979 : 481

Zat Gizi yang Dibutuhkan untuk Pertumbuhan dan . Perkembangan Bayi (0 - 1 Tahun) Air Susu lbu (ASI) Air susu ibu mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jilmlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai berumur 3-4 bulan pertama. Air susu ibu juga memiliki kelebihan seperti (Sugeng W, 1994:27): a) mengandung berbagai elemen humoral imunologik yang infektif terhadap bakteri usus hal us, b) mengandung laktoferin yang dapat mengikat zat besi, c) tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal, d) tidak mengandung beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan alergi, dan e) ekonomis dan praktis yang tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dalam keadaan segar serta bebas dari kuman.

Energi Energi yang dibutuhkan lebih besar dari orang dewasa, yaitu sebanyak 100-120 kilokalori per kg berat badan (BB)! hari.

Protein Protein merupakan sumber asam amino essensial sebagai bahan ·utama pertumbuhan dan pembentukan jaringan, mengganti sel yarl£ rusak serta untuk memelihara kese-

"

Pengaruh Gizi terhadap Pertumb~h~n dan Perkembangan Anak

147

imbangan asam basa cairan tubuh. Juga dibutuhkan lebih banyak daripada orang dewasa serta tergantung dad jenis proteinnya, semakin baik nllai biologi protein' (protein hewani) semakin sedikit kebutuhannya dibanding dengan protein yang bersumber dad tumbuhan (protein nabati). Kebutuhan untuk bayi (umur 0-1 tahun) adalah sebesar 2,5 gr/kg berat badanl hari. Daftar kebutuhan protein bagi bayi dan anak menurut Achmad (1987:220) dapat dilihat pada tabel di bawah in!. Tabel 11 Kebutuhan Protein Bayi dan Anak BaJita Bayi (Bulan)

g/had

Balita (tahun)

2,40

1

1,27

3 - 6

1,85

2

1,19

6 - 9

1,62

3

1,12

9 - 11

1,44

4

1,06

5

0,98

kurang dad 3

g/had

. Tabel 111 K;ebutuhan Protein bagi Anak Sekolah, Remaja dan Orang Dewasa di Indonesia Umur (tahun)

(Gram Setiap Hari) 25 30 45

1 - 3 4 - 6 7 - 9 10 - 12 13 - 15 16 - 19

Laki-Iaki 50 58 65

Perempuan 50 58 57

148

CakrdwaJa Pendidikan Nomor 3, Tahun Xlii, November 1994

Lemak

Lemak sebagai penghasil utama kalori berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E,K dan pemberi cita rasa sedap pada makanan. Kebutuhan lemak untuk bayi tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 15-20% total berasal dari lemak dan 1-2 % energi total sebaiknya berasal dari asam lemak essensial (seperti: asam linoleat, asam palmitat, asam stearat dan lain~lain) yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan juga untuk memelihara kesehatan kulit. Hidrat Arang/Karbohidrat

Sebagai zat pati dibutuhkan 60-70 % dari total kalori, Laktosa misalnya dapat membantu pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus besar dapat meningkatkan absorbsi kalium dan menurunkan absorbsi fenol. Menu makanan disesuaikan .dengan daya cerna bayi dapat berbentuk makanan lumat atau makanan lembik. Vitamin dan Mineral

Sebagai micronutrien dibutuhkan dalam jumlah kecil. Jenis vitamin yang dibtituhkan oleh bayi, antara lain Vitamin A, B, C, D, E dan Vitamin K, dan lain-lain, sedang mineral yang dibutuhkan antara lain Calsium (Ca), Besi (Fe), Phospor (P) dansebagainya. Anak Pra Sekolah (umur 1-6 tahun)

Seperti halnya bayi, produktivitas anak pra sekolah (kelompok umur 12-15 bulan) juga tercermin melalui aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, melalui perkembangan kekuatan dan koordinasi otot kecil yang dapat kita bantu, misalnya cara menyayang, cara memberi makan, dan cara rnemasang

pakaian pada boneka atau dapat beri permainan balok kayu kecildan ringan dan lebih Ianjut lagi perkenalkan pada lingkungan, seperti rekreasi ke kebun binatang dan kita sebutkan nama-nama tumbuhan/pohon. Perkembangan kekuatan dan koordinasi otot besar dapatdibantu dengan kita rangsang agar anak mau. berjalan ··sendiri dengan rpenarik permainan mobil-mobilan atau bermain ·bola plastik/karet. Untuk anak kelompok umur 15-18 bulan, kegiatan yang perlu kitabantu seperti membukabaju sendiri, menyembunyi·kan dan menemukan kembali mainannya. Peluk dan ciumlah

Pengaruh Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

149

lebih sering dan usahakan anak untuk melakukan hal yang sama kepada Anda. Sedang kemampuan otot-otot kecil dan kemampuan untuk memecahkan persoalan dapat dibantu, misalnya meniup busa sabun ketika mandi dan ajarkan anak untuk membuat untaian benda-benda seperti manik-manik dan lain-lain. Sedang kekuatan dan koordinasi otot besar berkembang terlihat tatkala anak berjalan sambil berjinjit, berjalan mundur, memanjat dan bermain ayunan. Pada kelompok anak berumur 18-24 bulan, untuk merangsang kemampuan otot kecil dan kemampuan memecahkan masalah terlihat ketika anak belajar membuat mainan sendiri dari adonan tanah liat atau adonan liIin untuk kemudian dicetak dibuat permainannya dan anak mulai senang untuk menggambar garis-garis atau bulatan-bulatan. Sedang kekuatan koordinasi otot besar terlihat anak mulai senang untuk melompat atau berdiri dengan satu kaki untuk belajar keseimbangan badan. Permainan yang dibutuhkan interaksi dengan teman bermain merupakan sarana/media belajar untuk mematuhi aturan yang disepakati bersama. Otak yang berkembang- cepat pada anak usia pra sekolah sangat rendah karena kekurangan kandungan zat g'z, dalam susunan menu makanannya. Seperti yang dikemukakan Winick dan Noble (Sugeng W, 1993:98) bahwa kekurangan zat gizi yang terjadi pada masa pembelahan sel akan mengakibatkan berkurangnya ukuran sel otak secara maksimal yang dapat mengakibatkan kebodohan pada anak dan hanya akan pulih kem bali jika dilakukan perbaikan zat gizi dalam susunan menu makanannya. Kecukupan zat gizi makro sehari pada anak pra sekolah, yaitu antara lain Energi = 1210-1600 kilo kalori dan protein 23-29 gr per berat badan. Anak Sekolah (umur 7-12 tahun)

Seperti halnya kelompok anak pra sekolah, pada kelompok anak sekolah juga membutuhkan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) relatif lebih besar. Sebagai manifestasi/perwujudan produktivitas pada kelompok usia anak sekolah, yaitu ketahanan fisik/stamina tubuh dalam mengikuti setiap aktivitas. Selain banyak membutuhkan zat gizi makro juga sangat banyak membutuhkan zat gizi mikro (mineral) terutama zat besi .(Fe). Beberapa penelitian di Amerika, Gua-

150

Cakrawdla Pendldlkan Nomor J, Tahun XIII, November 1"4

telTlala, Mesir dan Indonesia menunjukkan bahwa anemia glZI besi berpengaruh nega tif terhadap perilaku dan prestasi belajar anak (Sugeng W, 1994:28). Webb dan Oski dalam penelitiannya (Sugeng. W, 1994: 28) menyimpulkan bahwa siswa yang menderita anemia secara sta tistik memperolch skar keberhasilan lebih rendah dari kelompok nonanemik dan dalam uji kemampuan untuk menceritakan kembali hal-hal yang secara visual pernah diperlihatkan membutuhkan waktu lebih lama (4.08 detik) dibanding kclompok nonanemik (1.81 detik) untuk melaporkan kembali hal yang sarna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok anemia mengalami lebih banyak masalah perilaku dalam pemusa tan perhatian dan persepsi yang menyebabkan prestasi belajar rendah. Efisiensi anak-anak nonanemik lebih cepat dan lebih akura t daripada anak-anak yang anemia. Youdim dan kawan-kawan (Sugeng W, 1994:28) melalui penelitian pada tikus menduga bahwa perubahan perilaku (anak) dengan anemia gizi besi merupakan manifestasi perubahan fungsi reseptor yang berkaitan dengan metabo1i.sme transmisi saraf dopamin. Melalui beberapa pene!it~~,tl,::di;,'"tas'" d~pat ,disimpulkan ,bahwa men'l~'!~~y~,k~jri~pt!,u~n;'Th:?~~itV::. dlpakal yang tefJadl pada anak-ana'k d.engaJi··''''i:1~!ti,la:;giz.;);~b<'!!3).; besar kemungkinan disebabkan berkurangnya enzim " mengandung zat besi. ' , Dengan terganggunya mekanisme ini, maka proses awal bela jar sangat penting, yaitu proses pemusatan perhatian dan pemilihan informasi akan terganggu yang dapa t diliha t pada kekurangpekaan anak terhadap stimulasi lingkungan dan kurangnya motivasi anak untuk menghadapi hal-hal yang bersifat menantang.

.yang::.

Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Per Orang Per Hari Menurut Darwin K dan MuhiIal (1990:30) kecukupan gizi yang dianjurkan per orang per hari sebagai berikut.

Pengaruh Gjzj terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

151

Tabel IV ; ·di<~t:i.-i~i::~ !~:.- ; ;::i.- ; , Ii:: ~:I:' !f!i·/i!l:!:~ :1:~:: ! \ (:i):1'

C.H !-~

F~~.

IH::; !}-!~

4~

~.~:ti

!HZ 1~-1~

i! iU~i.~iC c~~j:

Jui:i )uH ~ui~1 nmni hllih mm!:i ~il~::~

ir

Keterbatasan kecukupan gizi yang dianjurkan ini antara lain: 1) Berat badan yang tercantum sudah baku. Bila berat badan berbeda dengan yang· ada di tabel IV dianjurkan untuk menghitung koreksi sendiri, terutama untuk kecukupan energi dan protein. 2) Kecukupan lemak tidak dicantumkan dengan pertimbangan pada menu yang beraneka ragam bila energi dan protein sudah terpenuhi, kecukupan lemak juga akan terpenuhi. 3) Kecukupan yang dianjurkan untuk Zn, I, riboflavin, dan niasin sudah dicantumkan, tetapi DKBM oleh Direktorat gizi belum mencantumkan empat macam zat gizi tersebut.

152

Cakrawa/a Pendldlkan Nomor 3, rahun Xlll, November 1994

Kesimpulan Gizi merupakan faktor penting dalam proses tumbuh kern bang fisik anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Gizi yang dibutuhkan meliputi air susu ibu (ASI), energi, prolein, lemak, hidrat arang/karbohidral, vitamin dan mineral. Dalam pemberian zat gizi diharapkan sesuai dengan paJa menu seimbang dan besar porsi disesuaikan dengan daya tcrima anak.

Dalam memberi zal gizi anak, jumlah pemberian disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Karena, lumbuh kern bang anak mengalami dua phase, yaitu phase growth spurl {pertumbuhan melonjak) dan phase growth plateu (pertumbuhan mendatar). Pertumbuhan tinggi badan, beral dan usia untuk anak Jaki-laki dan anak perempuan berbeda.

Daftar Pustaka Achmad Djaeni S. 1987. IImu Gizi. cetakan pertama. Jakarta: PT Dian Rakya t. Asmuni Rachmat. 1979. "Gizi Olahraga". Hasil Jokakarya Gizi Olahraga tanggal 15-17 Maret. Jakarta. Corbin.C.B. 1980. Iowa.

Textbook of Motor Development. Dubuuque

Darwin Karyadi dan Muhilal. 1990. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utarna. Menpora. 1992.

Pedoman Olahraga Usia Dini.

Pembinaan

dan

Pengembangan

Jakarta.

Kaesnadi. 1987. Gizi dan Perkembangan Anak. nerbit Ekspress.

Surabaya: Pe-

Nanang Prayitno. 1993."Makanan Tambahan untuk Bayi" Panasea, No.66, 20 Oktober. Jakarta. Nanang Prayitno. 1993. "Makanan Pelengkap untuk Bayi Usia Di Atas 6 Bulan" Panasea. No.69. 18 November. Jakarta.

Pengacuh Gizi techadap Pectumbuhan dan Perkembangan Anak

153

Sugeng Wiyono. 1993. "Gizi Tumbuh Kembang" Panasea. 67. 21 Oktober. Jakarta.

No.

Sugeng Wiyono. 1994. "Makanan Yang Dibutuhkan Anak Sampai Dewasa" Panasea. No.75. 10 Februari. Jakarta.