PENGARUH INTERIOR MALL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

Download Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain. PENGARUH ... Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)...

1 downloads 597 Views 802KB Size
Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain

PENGARUH INTERIOR MALL TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, GAYA HIDUP DAN PENAMPILAN REMAJA Sandra Rianna Quigley

Dr. Imam Santosa, M.Sn

Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: [email protected]

Kata Kunci : Remaja, perilaku, interior, mall

Abstrak Rekreasi merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan fundamental dalam kehidupan manusia. Salah satu pelaku rekreasi, diantaranya adalah remaja. Kini remaja memiliki banyak pilihan kegiatan, dan dalam menjalankannya tentu semua orang ingin yang praktis. Maka dari itu mall menjadi solusi rekreasi remaja pada umumnya. Dalam maksud memenuhi kebutuhannya masyarakat kota modern cenderung memilih segala hal yang bersifat praktis dan efisien. Minimnya lahan dan keterbatasan waktu yang dimiliki, menjadikan mall sebagai sasaran rekreasi yang praktis bagi remaja. Ini menimbulkan menjamurnya pertumbuhan mall di perkotaan. Melalui pendekatan teori interior ditemukan bahwa mall bukan hanya memenuhi kebutuhan serta menjadi sarana rekreasi, akan tetapi mall juga mempengaruhi perilaku, penampilan serta membentuk gaya hidup penggunanya.

Abstract Recreation became a fundamental problem in human’s life. One of the perpetrators of recreation are teenagers. Nowadays, teenagers have a great selection of activities, and everyone desires practicality in order to fulfill it. Thus the youth in general chooses to have their recreation in malls as a solution. The intent to meet their needs, modern society tend to choose things that are practical and efficient. The lack of space and time makes the mall to be the practical recreation target for teenagers. This raises the flourishing growth of urban mall. Through interior theory approach, founds that malls doesn’t only satisfies the needs as well as a means of recreation, but malls will also affect the behavior, appearance and lifestyle of it’s user

1. PENDAHULUAN Kita mengakui bahwa pengaruh dunia barat dengan nilai – nilainya yang mempengaruhi budaya kita. Hal tersebut merupakan akibat dari arus simbolik global yang nyata yaitu nilai-nilai dari luar dapat dengan mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat melalui transformasi teknologi komunikasi modern dan industry komersil. Remaja selalu memiliki cara untuk tampil beda. Yang disebut penampilan bukan hanyalah apa yang terlihat pada fisik atau yang melekat pada tubuh semata, tetapi juga bagaimana keseluruhan potensi dalam diri memungkinkan mereka untuk menampilkan citra diri. Dari pesan verbal dan non verbal yang ditangkap oleh remaja, pengaplikasiannya dianggap penting karena dapat memberikan ciri khusus bagi remaja modern.

Bagi sebagian remaja, rekreasi di mall sudah menjadi gaya hidup, dengan berbagai tujuan, baik sosial, memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan remaja di mal adalah berbelanja, berkumpul bersama teman, makan, nonton bioskop, bahkan untuk belajar. Kegiatan para remaja ini dilakukan perorangan, pasangan, dan juga berkelompok. Pilihan tempat rekreasi mal ini juga mempengaruhi perilaku dan psikologis remaja, maka dari itu tatanan interior suatu mal menjadi penting. Pada jurnal ini akan dijabarkan bagaimana desain interior mal membentuk pandangan tentang gaya hidup perkotaan yang ideal.

TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses pembuatan jurnal ini dibutuhkan referensi yang berguna sebagai acuan. Beberapa referensi pustaka yang digunakan antara lain:

a. Gaya hidup :

• Chaney, D. 1996. Lifestyles. UK: Routledge - Taylor & Francis Group Ltd Sumber ini mengulas tentang gaya hidup, definisi, dan klasifikasinya secara menyeluruh. Digunakan untuk kajian teoritis sebagai data sekunder untuk mendukung pembahasan tentang gaya hidup. • Suzie Attiwill, Suzie. 2010. Beyond building. Melbourne RMIT Interior Design Beyond building adalah studio desain interior tahun ke-2 dan ke-3 yang diadakan pada tahun 2008. Misi singkat untuk studio menantang siswa untuk mengkaji bagaimana desain interior dapat mempengaruhi dan manfaat fisik dan kesejahteraan emosional orang-orang muda yang telah ditempatkan ke luar dari perawatan-rumah.

b. Psikologi Interior : • Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Jakarta: Andi Publishers Buku pengenalan teori warna ini membahas tentang bagaimana membuat warna yang baik. Buku ini ditulis dengan atmosfer psikologi. Tujuan dari psikologi warna ini adalah untuk membantu menyusun desain suatu tata warna yang terasa nyaman bagi yang melihat. Apabila suatu komposisi warna disusun menurut teori psikologi, maka hasilnya akan nyaman dipandang mata. Sumber ini membahas tentang teori warna dan pengaruhnya di dalam psikologis manusia. Kajian ini untuk mendukung pengolahan data yang berkaitan dengan pengaruh interior terhadap psikologi pengguna di dalamnya

c. Ruang Publik : • Rice, Charles. The emergence of the interior : architecture, modernity, domesticity. Abingdon, England : Routledge, c2007 Sumber ini membahas konstruksi perancangan bangunan komersil. Kajian teoritis dari aspek interior untuk mendukung pengolahan data.

d. Mal di Indonesia : Definisi, Sejarah, dan Desain : • Andyono, Yuli., Aditya, Ferihan., Suharnoko, Widya. 2006. \ Indonesia Shopping Centers. Jakarta : Griya Asri Prima Sumber ini membahas desain dan konstruksi mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia secara detail. Membantu dalam proses pengolahan data mall dan gaya hidup ibukota.

2. Hasil Studi dan Pembahasan Interior suatu mall mencakup, fasilitas, utilitas, serta desain pada bangunan tersebut. Fasilitas adalah apa saja yang ditawarkan dari mall tersebut untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Fasilitas yang ditawarkan dapat berupa sarana penyaluran kebutuhan pengunjung baik produk atau jasa yang ditawarkan pada setiap retail di dalam mall.

Contoh – contoh retail dan sarana yang ada pada mall adalah restoran dan café, supermarket, retail pakaian, retail barang elektronik, sarana perawatan diri (salon, spa, apotek, beauty center, dan lain - lain), entertainment (bioskop, Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2

Sandra Rianna Quigley

game arcade, tempat karaoke, club, dan lain - lain), tempat olah raga (bowling, ice skating, billiard, dan lain - lain), cabang kantor/tempat bisnis (travel agency, studio stasiun televisi, dan lain - lain), bank arcade,dan tempat ibadah (musholla).

Utilitas pada sebuah bangunan mall meliputi hal seperti lokasi mall, lapangan parkir, toilet, penghawaan, pencahayaan, penataan ruang, jalur sirkulasi pengunjung (horizontal dan vertical), dan keamanan

Desain interior pada suatu bangunan atau ruang dapat memberikan persepsi visual bagi yang berada didalamnya dan tanpa disadari desain pada interior suatu bangunan atau ruang dapat mempengaruhi efek psikologis bagi manusia.Bermacam Gaya dapat diterapkan pada sebuah desain mall, akan tetapi pada garis besarnya pada suatu bangunan pasti memiliki garis besar desain yang akan diterapkan. Untuk itu sebagai perbandingan antar dua desain mall yang cukup berbeda, maka sample yang diambil adalah dua mall yang berlokasi di Jakarta. Yang pertama adalah mall Grand Indonesia, dan yang ke dua adalah Cilandak Town Square.

Grand Indonesia merupakan salah satu Mall terbesar di Indonesia dan bukan hanya di Indonesia , tapi juga salah satu pusat perbelanjaan terkemuka di Asia Tenggara. Terletak di daerah strategis yaitu dijantung pusat bisnis Jakarta , menjadi salah satu tempat belanja yang tepat bagi eksekutif yang ingin mencari brand-brand yang terkenal dengan cepat. Memiliki lebih dari 132.272 m persegi pertokoan, sehingga saudara dapat mempunyai banyak pilihan belanja dengan area parkir yang luas yang dapat menampung sampai dengan 5500 mobil. Mall ini terbentang diantara dua gedung West Mall dan East Mall yang dihubungkan oleh jembatan bertingkat. Grand Indonesia menawarkan berbagai macam brand, salah satu yang sudah hadir Blitz Megaplex, Seibu Department Store di West Mall, Chanel dan Harvey Nichols Boutique di East Mall dan lainya.

Grand Indonesia

Gambar 1. View Gedung Mall Grand Indonesia Sumber: website resmi Grand Indonesia

Tema Desain dari Mall Grand Indonesia terinspirasi dengan keceriaan dan sisi glamor dari lingkungan kota dunia yang lebih modis yang paling terkenal: kemeriahan kehidupan malam kota New York yang terkenal. pusat, replika ikon Art Deco, Rockefeller Center, fitur cahaya dan air mancur menari yang spektakuler, daya tarik kota Paris, dan daya tarik Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3

yang romantis lingkungan Moulin Rouge; dan suasana hijau yang rimbun bagi yang mencari ketenangan. Desain tematik ini dirancang oleh Gary Goddard Entertainment Incorporated, perusahaan desain impresif, adalah pencipta di balik Universal Studios Hollywood dan Caesar's Palace di Las Vegas.

Gambar 2 & 3. Contoh Interior Salah Satu Sudut Ruangan Grand Indonesia Sumber: www.skyscrapercity.com

Garis besarnya, mall ini memiliki desain yang mewah, sesuai dengan lokasi nya yang berada di pusat ibukota, serta menyajikan retail – retail yang mahal di dalamnya. Yang dapat menjangkau harga – harga yang ada di mall ini adalah bagi mereka yang berada di kalangan ekonomi menengah ke atas hingga kalangan atas.

Hasil analisis yang diperoleh dari hasil observasi langsung terhadap remaja pengunjung mall Mall Grand Indonesia ini adalah sebagai berikut: 1.

Rata – rata pengunjung remaja pada mall ini berasal dari kalangan ekonomi menengah keatas dan atas

2.

Perilaku remaja di mall ini ada yang sangat menghormati desain yang megah dengan perilaku yang behave, namun ada juga yang tidak menyukai desain mall ini dan memilih tidak mengunjungi mall ini karena merasa terlalu „dipermainkan‟ oleh kemegahannya.

3.

Penampilan remaja yang mengunjungi mall ini selalu rapi dan stylish

4.

Aktivitas yang dilakukan remaja di tempat ini makan, bersosialisasi, window shopping, belanja di tempat branded

5.

Hedon dan konsumtif merupakan kata yang tepat untuk mendeskripsikan remaja yang senang mengunjungi mall Grand Indonesia.

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4

Sandra Rianna Quigley

Cilandak Town Square

Gambar 4. Fasad Cilandak Town Square Sumber: www.jakartaexpat.com

Sebagai pusat hiburan yang menerapkan konsep (ruang terbuka), cilandak town square yang didirikan pada tahun 2000, memiliki benang merah dari desainnya yaitu plaza atrium dan city walk dengan deretan kafe seperti koridor ruang terbuka serta restoran yang mayoritas memenuhi sisi koridor tersebut. Suasana ini juga dapat dirasakan pengunjung yang duduk sambil menikmati hidangan kafe atau restoran yang didatangi sehingga pengunjung kafe, terutama yang memilih duduk di area luar kafe sehingga dapat melihat lalu lalang pengunjung lain.

Gambar 5 & 6. Contoh Interior Tematik Salah Satu Sudut Ruangan Cilandak Town Square Sumber: Sumber: www.jakartaexpat.com

Kemudian, penggabungan komposisi ruang terutup dan terbuka sangat terasa berbeda dengan pusat hiburan atau mall lain. Penggunaan skylight pada bangunan juga membantu memberikan kesan „terbuka‟ dan pada siang hari memberikan pencahayaan alami pada sebagian besar area Cilandak Town Square. Dan para pengunjung yang berada di dalam dapat merasakan cahaya matahari dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan pencahayaan artifisial yang tidak banyak. Hanya ketika hari sudah gelap, maka lampu dinyalakan.

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5

Gambar 7 & 8. Penerapan Skylight Terhadap Ruang Sumber: www.jakartaexpat.com

Cilandak Town Square memfasilitasi pengunjung yang senang wisata kuliner, supermarket, department stores, amusement centers, and life style shop yang didesain untuk memuaskan keinginan pengunjung dalam berbelanja dan perayaan. Untuk itu Cilandak Town Square memiliki fasilitas yang mendukung untuk hal tersebut.

Selain itu, mall ini memiliki event rutin yang diselenggarakan di dalamnya. Misalnya KidSunday pada hari minggu, Bazaar Ladies Day yang diselenggarakan setiap Selasa dan Rabu, di sana akan didirikan berbagai stand yang menjual berbagai jenis pakaian dan aksesoris bagi wanita. Bedanya, pada hari Selasa selain bazaar juga diadakan fashion show pada bagian plaza atrium. Tentunya hal tersebut menarik minat remaja ibu kota. Seperti yang terlihat pada gambar diatas terlihat gaya nya sangat “bermain”. Memberi kesan santai. Dari hasil pengumpulan data dan observasi langsung lokasi sample penelitian. Maka hasil penelitian yang didapatkan terhadap remaja pengunjung mall Cilandak Town Square ini adalah sebagai berikut:

1.

Rata – rata pengunjung remaja pada mall ini berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah hingga menengah ke atas

2.

Penampilan remaja beragam: Cuek, berseragam sekolah, stylish

3.

Aktivitas yang dilakukan rata-rata remaja di mall ini adalah makan, bersosialisasi, belanja di bazaar, nonton bioskop, mencari lokasi hotspot sambil bersantai.

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 6

Sandra Rianna Quigley

Gambar 9. Diagram Hasil Observasi Remaja Pengunjung Mall

3. Kesimpulan Lokasi pembangunan mall mempengaruhi desain arsitektural dan interior mall, desain arsitektural dan interior mall menyeleksi para remaja pengunjung. Sebagian kalangan yang bukan dari kalangan atas dapat merasa terintimidasi oleh desain interior suatu mall yang diperuntukkan kepada masyarakat ekonomi tinggi. Sehingga memilih untuk mengunjungi mall tersebut. Dan begitu juga dengan remaja dengan lifestyle hedon dan ekonomi tinggi akan menghindari mall yang diperuntukkan untuk kalangan ekonomi rendah karna dianggap menjatuhkan status sosial. Secara keseluruhan desain interior suatu mall mempengaruhi sosial, gaya hidup, dan penampilan remaja.

Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Seminar dan Kritik Desain Interior Program Studi Sarjana Desain Interior FSRD ITB. Proses pelaksanaan laporan penelitian Seminar dan Kritik Desain Interior ini disupervisi oleh dosen koordinator mata kuliah Seminar dan Kritik Desain Interior, Dr. Imam Santosa, M.Sn

Daftar Pustaka

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7

Buku

Andyono, Yuli., Aditya, Ferihan., Suharnoko, Widya. 2006. Indonesia Shopping Centers. Jakarta : Griya Asri Prima

Chaney, D. 1996. Lifestyles. UK : Routledge - Taylor & Francis Group Ltd Marlina, Endy. 2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersil. Yogyakarta : CV Andi Offset Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Jakarta: Andi Publishers Rice, Charles. The emergence of the interior : architecture, modernity, domesticity. Abingdon, England : Routledge, c2007 Susanto, AB. 2001. Potret-Potret Gaya Hidup Metropolis. Jakarta : Penerbit Buku Kompas Suzie Attiwill, Suzie. 2010. Beyond building. Melbourne : RMIT Interior Design

Website

http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-tedybmulyo-543 http://contohskripsi.net/artikel/3-gambaran-umum-tentang-citra-remaja-perempuan-metropolitan-dalam-halaman-mukamajalah-abc.html http://id.shvoong.com/society-and-news/culture/1983395-gaya-hidup-remaja-masa-kini/ http://catalogue.nla.gov.au/Record/3961167 http://netsains.com/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/

Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 8