PENGARUH LABA BERSIH, HARGA SAHAM, PROFITABILITAS

Download bersih serta arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai, ... Kata Kunci : laba bersih; harga saham; profitabilitas;leverage;arus k...

0 downloads 400 Views 257KB Size
PENGARUH LABA BERSIH, HARGA SAHAM, PROFITABILITAS, LEVERAGE, SERTA ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN TUNAI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) SYAIFUL ANWAR Program Studi Akuntansi-S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro URL : http://dinus.ac.id/ *Email : [email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to analyze whether independent variable: profit, stock price, profitability, leverage, and also operational cash flow toward dependent variables that is cash dividen. Dividen is one of the investors attractive to invest their money to the company. Generally, investors want a company to share the dividend cash because it is said to reduce the risk or urcertain investment activity. In this research, the object is 100 manufacturer companies registered in Indonesia Stock Exchange from 2010-2014 purposively. The data used in this research is secondary data which are gained from financial report of ICMD (Indonesian Capital Market Directory). The result of this research shows that profit and operational cash flow influence to cash dividend, however stock price, profitability and leverage do not influence to the cash dividend. Keywords: cash dividend; leverage; profit; profitability; operational cash flow, stock price ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah variabel independen : laba bersih, harga saham, profitabilitas, leverage, serta arus kas operasi berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu dividen tunai. Dividen merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal mereka pada perusahaan. Pada umumnya para investor menginginkan perusahaan untuk membagikan dividen secara tunai karena dianggap dapat mengurangi risiko ketidakpastian dalam aktivitas investasi.Dalam penelitian ini, objek yang menjadi sumber penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2014, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dengan metode pengumpulan sampelnya adalah metode purposive sampling.Jumlah observasi adalah 100 data observasi. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan kuangan serta ICMD (Indonesian Capital Market Directory) pada perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba bersih serta arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai, sedangkan harga saham, profitabilitas, serta leverage tidak berpengaruh terhadap dividen tunai. Kata Kunci : laba bersih; harga saham; profitabilitas;leverage;arus kas operasi; dan dividen tunai

PENDAHULUAN Di dalam dunia perekonomian, perusahaan sebagai pelaku ekonomi dituntut agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memenangkan persaingan (Harahap, 2011). Persaingan perusahaan adalah dalam hal memperoleh keuntungan sehingga perusahaan dapat membagikan dividen tunai bagi para investor. Dividen tunai merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan calon investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan. Pembagian dividen yang stabil menggambarkan keinginan pemegang saham.Dividen yang tetapdipertahankan sebuah perusahaan berdampak pada keyakinanpemegang sahampada perusahaan, karena mengurangi ketidakpastian investor dalam investasi (Ramli dan Arfan, 2011).Principal menginginkan agenmembagi dividen tunai, ini dikarenakan risiko ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasi dapat dikurangi. Banyak pihak yang memiliki kepentingan mengenai kebijakan dividen tunai perusahaan. Bagi principal, dividen tunai merupakan tingkat pengembalian investasi atas kepemilikan saham. Tingkat pengembalian investasi dapat dilihat melalui pembagian dividen. Dividend payout ratiomenggambarkan rasio yang membandingkan antara DPS dengan EPS. Tinggi rendahnya dividen yang dialokasikan kepada principal terpaut dari kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Perusahaan umumnya cenderung menjaga kebijakan dividen yang rutin. Peusahaan akan menaikkan dividen tunai apabila perusahaan yakin laba perusahaan akan naik (Herry, 2009). Faktor penentu kebijakan dividen tunai yang rumit memposisikan manajemen pada posisi yang sulit. Tidak sedikit factor menjadi pertimbangan kebijakan dividen suatu perusahaan sehingga sulit untuk menentukan faktor mana yang paling berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai (Suharli, 2006). TINJAUAN PUSTAKA Hipotesis Penelitian Laba Bersih terhadap Dividen Tunai Kelebihan penghasilan atas semua biaya dalamsatutahun akuntansi setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan pada laporan laba rugi adalah laba bersih.Emiten yang mendapatkan keuntungan cenderung membayar jumlah keuntungannya lebih besar dalam dividen. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Surya (2010), Herry (2009), Ramli dan Arfan (2011), serta Irawan dan Nurdhiana (2011) menyatakan laba bersih berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai. H1 : Laba bersih berpengaruh terhadap dividen tunai perusahaan Harga Saham terhadap Dividen Tunai Jumlah penawaran dividen dengan penawaran saham akan selalu mencari kesesuaian. Ketikaagen ingin harga saham meningkat di periode depan maka pihak manajemen akan menentukan rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi dari masa lalu. Pernyataan ini diperkuat dengan penelitian Suharli (2006), Harahap (2011) menyatakan harga saham berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai. H2 : Harga saham berpengaruh terhadap dividen tunai perusahaan

Profitabilitas terhadap Dividen Tunai Rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang didapat dari seluruh kekayaan perusahaan. Profitabilitas berarti hasil yang diperoleh dari usaha manajemen terhadap dana yang diinvestasikan oleh pemilik serta investor. Semakin tinggi tingkat rasio yang diperoleh maka semakin besar dividen yang akan dibagikan begitu juga sebaliknya. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Suharli (2006), Marietta (2013), serta Sandy dan Asyik (2013) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai. H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap dividen tunai perusahaan Leverage terhadap Dividen tunai Kemampuan emiten memanfaatkan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk meningkatkan penghasilan bagi perusahaan. Adanya peningkatan utang menyebabkan timbulnya biaya atas kewajiban tersebut. Semakin tinggi kewajiban mempengaruhi tingkat penghasilan bersih yang diterima investor termasuk dividen diterima karena membayar bunga dan kewajiban akan lebih diutamakandibanding membayar dividen. Hal ini membuat permintaan investor menurun. Pernyataan ini diperkuat dengan penelitian Purwanti dan Sawitri (2010) menyatakan leverage berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai. H4 : Leverage berpengaruh terhadap dividen tunai perusahaan Arus Kas operasi terhadap Dividen Tunai Merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, biasanya didapat melaluiproses sertatransaksi dari peristiwa yang berakibat pada penentuanuntung ruginya perusahaan. Semakin tinggi OCF maka laba perusahaan juga akan semakin tinggi. Inilah yang diharapkan oleh para pemegang saham bahwa pemegang saham mengharapkan pembagian dividen yang besar. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian Hery (2009), Ramli dan Arfan (2011) dan Surya (2010) menyatakan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai. H5 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai perusahaan METODE PENELITIAN Variabel Dependen Dividen tunai pada penelitian diukur dengan DPR. DPR menggambarkan rasio hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia perusahaan bagi para investor (Sandy dan Asyik, 2013). Adapun formula menurut Sandi dan Asyik (2013) adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Laba Bersih (X1) Menurut Abdullah dalam Irawan dan Nurdhiana (2011) laba bersih ialahselisih lebih keseluruhan penghasilan atas segala biaya dalamkurun waktu tertentu setelah dikurangi

pphyang diungkapkanpada laporan laba rugi.Abdullah dalam Irawan dan Nurdhiana (2011), variabel laba bersih dapat di formulasikan sebagai berikut :

Harga Saham (X2) Harga saham dalam penelitian ini adalah harga pasar saham pada penutupan akhir tahun atau pada saat penutupan (closing price). Adapun rumus dari Suharli (2006) sebagai berikut :

Profitabilitas (X3) Profitabilitas menggambarkan kemampuan emitendalam mencapailaba dalam hubungannya dengan proses penjualan, jumlah aktiva bahkan dana sendiri(Sartono, 2001).Rasio profitabilitas dalam penelitian ini adalah ROA dengan rumus menurut Sandy dan Asyik (2013) sebagai berikut :

Leverage (X4) Sedangkan menurut Sulistiyowati dkk (2010) leverageialahdaya emiten untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai kewajiban tetap untuk meningkatkanpemasukan bagi pemilik perusahaan.Pengukuran variabel leveragedenganDebt Equity Ratio (DER) menurut Suharli (2006) dengan formulasi sebagai berikut:

Arus Kas Operasi (X5) Menurut Fridson dalam Herry (2011) menyatakan arus kas bisa dilihat dari laporan arus kas yang merupakan aliran dana masuk dan keluar dari emiten. Arus kas operasi diformulasikan menurut Irawan dan Nurdhiana (2011) sebagai berikut :

Penentuan Populasi dan Sampel Populasi penelitian merupakanemiten manufaktur yang terdaftarpada Bursa Efek Indonesia periode 2010- 2014. Metode purposive samplingdigunakan dalam pengambilan sampel.

Metode Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis liner berganda untuk mengecek pengaruh laba bersih, harga saham, profitabilitas, leverage, serta arus kas operasi terhadap dividen tunai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Dengan melihat tabel descriptive statistics dapat diperoleh nilai terkecil, nilai terbesar, nilai rata-rata, nilai rangeserta nilaistd. deviation untuksetiap variabel.

Uji Normalitas Hasil pengujian terlihat bahwa variabel dependen maupun variable independen pada penelitian ini berdistribusi normal, ini dapat disimpulkan dari nilai sign sebesar 0,98 dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai ketentuan sign sebesar 0,05. Uji Multikolonieritas Hasil perhitungan semua variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 serta Tolerance lebih dari 0,1. Maka tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas. Uji Autokorelasi Dari uji autokorelasinilai Durbin Watson 1,754 berada diantara dl dan du dengan demikian data tersebut dapat dikatakan ragu-ragu autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Variabel independen yaitu harga saham, profitabilitas serta leverageterbebas dari heteroskedastisitas karena nilai sign diatas 0,05. Sedangkan variabel laba bersih dan arus kas operasiterkena heteroskedastisitas sebab nilai sig kurang dari 0,05. Analisis Regresi Berganda Pada analisis regresi menilai kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Uji Pengaruh Secara Simultan Hasil uji simultan dapat menjelaskan bahwa nilai sign 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka model regresi tersebut diterima. Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi dengan melihatnilai Adjusted R Square sebesar 0,151, menandakan 15,10% dividen tunai dijelaskan variabel independen, sisanya 84,90% dijelaskan variabel lain. Uji Pengaruh Secara Parsial

Dari tabel uji t dapat disimpulkan bahwa H1 serta H5 diterima sedangkan H2, H3, H4 ditolak. Pembahasan Hasil pengujian hipotesis dapat dijelaskan bahwa,H1 dan H5 diterima, sedangkan H2, H3, H4 ditolak. Pengaruh Laba Bersih terhadap Dividen Tunai Dalam pengujian hipotesis yang pertama menunjukkan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap dividen tunai, ini dikarenakan nilai signifikansi dari laba bersih yaitu 0,006 < 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima. Ini artinya bahwa besar kecilnya laba bersih yang dihasilkan oleh emiten berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen tunai yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.Hasil ini terlihat dari data perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Tbk dengan nilai laba bersih yang tinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 3.224.942 memiliki nilai deviden payout ratio rendah sebesar 0,06. Tetapi terdapat pula data perusahaan Delta Djakarta Tbk yang memiliki nilai laba bersih yang rendah yaitu sebesar Rp 151.715 memiliki nilai dividen payout ratio yang tinggi yaitu sebesar 1,13 pada tahun 2011.Hasil ini mendukung penelitian Ramli dan Arfan (2011), serta Irawan dan Nurdhiana (2011) menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap dividen tunai. Pengaruh Harga Saham terhadap Dividen Tunai Dalam pengujian hipotesis yang kedua menggambarkan bahwa harga saham tidak berpengaruh terhadap dividen tunai, ini dikarenakan nilai signifikansi dari harga saham yaitu 0,162 > 0,05 sehingga hipotesis kedua ditolak. Ini artinya bahwa tinggi rendahnya harga saham dari emiten tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen tunai yang dikeluarkan oleh emiten kepada investor.Hasil ini sejalan dengan Harahap (2004) dan Suharli (2004) yang menyatakan harga saham tidak berdampak terhadap dividen tunai.

Pengaruh Profitabilitas kerja terhadap Dividen Tunai

Dalam pengujian hipotesis yang ketiga menggambarkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap dividen tunai, ini dikarenakan nilai signifikansi dari profitabilitasyaitu 0,182 > 0,05 sehingga hipotesis ketiga ditolak. Ini artinya bahwa tinggi rendahnya profitabilitasdari emiten tidak berberdampakpada besar kecilnya dividen tunai yang dikeluarkan oleh emiten kepada investor.Hasil ini sejalan dengan Deitiana (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berdampak terhadap dividen tunai. Pengaruh Leverage terhadap Dividen Tunai Dalam pengujian hipotesis yang keempat menggambarkan bahwa leverage tidak berdampak terhadap dividen tunai, ini dikarenakan nilai signifikansi dari leverage yaitu 0,394 > 0,05 sehingga hipotesis keempat ditolak. Ini artinya bahwa tinggi rendahnya leverage dari emiten tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen tunai yang dikeluarkan kepada investor.Hasil ini sejalan dengan Suharli (2006) maupun Deitiana (2009) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap dividen tunai. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Dividen Tunai Dalam pengujian hipotesis yang kelima menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai, ini dikarenakan nilai sign dari arus kas operasiyaitu 0,012 < 0,05 sehingga hipotesis keempat diterima. Ini artinya bahwa tinggi rendahnya arus kas operasidari perusahaan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen tunai yang dikeluarkan oleh emiten kepada investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan Ramli dan Arfan (2011) dan Surya (2010) yang menyatakan dividen tunai dipengaruhi oleh arus kas operasi. KESIMPULAN Kesimpulan Kesimpulan penelitian yang telah dilakukanadalah berikut : 1. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, nilai Adjusted RSquare sebesar 0,151. Hal ini menandakan bahwa 15,10 % variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sisanya 84,90% dijelaskan oleh variabel lain. 2. Semua variabel independen yaitu: laba bersih, harga saham, profitabilitas, leverage, serta arus kas berpengaruh secara bersama-sama terhadap dividen tunai. 3. Laba bersih serta arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai, dengan demikian H1 serta H5 diterima.Harga saham, profitabilitas, serta leverage tidak berpengaruh terhadap dividen tunai sehingga H2, H3, serta H4 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Deitiana, Tita. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11. No. 1. April. Hal. 57-64. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti. Jakarta. Harahap, S.S. 2004. “Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen”. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Universitas Trisakti. Jakarta. Harahap, Aderina K. 2011. “Pengaruh Earning Per Share dan Harga Saham Terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 1. No. 2. April. Hal. 146-160. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Lampung. Irawan, Dafid dan Nurdhiana. 2011. “Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2011”. Journal Of Accounting. Vol. 1. No. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Semarang. Lopolusi, Ita. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas surabaya. Vol 2. No. 1. Purwanti, Dwi dan Peni Sawitri. 2010. ”Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Bisma. Vol 13. No. 2. Marietta, Unzu. 2013. “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividen Payout Ratio”. Jurnal Akuntabilitas. ISSN 2337-3792. Vol. 2. No. 3. Hal. 1-11. Universitas Diponegoro. Semarang. Ramli, Muhammad Ridha dan Muhammad Arfan. 2011. “Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang Diterima Oleh Pemegang Saham”. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Vol. 4. No. 2. Juli. Hal. 126-138. PT Lavarge Cement Indonesia. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Erlangga. Jakarta. Sandy, Ahmad dan Nur Fadjrih Asyik. 2013. “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas Pada Perusahaan Otomotif”. Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Surabaya. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Cetakan 1. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Skousen, K Fred, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Stice, Earl K, dkk. 2004. Akuntansi Keuangan Menengah. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta. Stice, James D, dkk. 2009. Akuntansi Keuangan. Buku 1. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta. Sulistiyowati, Indah, dkk. 2010. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi”. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. Suharli, Michaell. 2004. “Studi Empiris Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen”. Tesis Magister Akuntansi (Tidak Dipublikasikan). Jakarta. Suharli, Michaell. 2006. “Studi Empiris Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga Saham Terhadap Jumlah Dividen Tunai”. Jurnal Maksi. Vol. 6. No. 2. Hal. 243-256. Agustus. Universitas Katolik Indonesia, Atma Jaya. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. AMPYKPN. Yogyakarta. Surya, Jen. 2010. “Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, dan Rus Kas Bebas Terhadap Dividen Kas”. Jurnal Investasi. Vol. 6. No. 2. Desember. Hal. 111-123. Universitas Muhammadiyah. Aceh. Warren, Carl S, dkk. 2014. Pengantar Akuntansi. Edisi 25. Salemba Empat. Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. PT. Jurnalindo Aksara Grafika. Jakarta.

10