PENGARUH PERSISTENSI LABA, ARUS KAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

Download ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, ... menunjukkan hasil b...

0 downloads 555 Views 330KB Size
PENGARUH PERSISTENSI LABA, ARUS KAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM EFFECT THE EARNINGS PERSISTENCE, CASH FLOW, AND DIVIDEND POLICY ON STOCK PRICES

Musdalifah1, Gagaring Pagalung2, Yohanis Rura2 Staf Pengajar Politeknik Negeri Samarinda1, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin2

Alamat Koresponden: Musdalifah Politeknik Negeri Samarinda Kalimatan Timur HP. 08147888828 Email: [email protected]

Abstrak Investor membutuhkan beberapa informasi untuk membantu pengambilan keputusan investasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel dan periode penelitian terdiri dari 7 hari yaitu 3 hari sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan persistensi laba, arus operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham. Namun, secara parsial menunjukkan hasil bahwa arus kas operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham. Persistensi laba dan arus kas investasi berpengaruh negatif sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham. Kata kunci: harga saham, persistensi laba, arus kas, kebijakan dividen

Abstract Investor’s need some information to help making appropriate investment decision. This study aimed to determine the effect of earnings persistence, operating cash flow, investing cash flow, financing cash flow, and dividend policy on stock prices either simultaneously or partially. This study uses purposive sampling method in the selection of the sample and study period consisted of 7 days which is 3 days before and after the publication of the financial statements. The statistical methods used to test the hypothesis is multiple linear regression. The results showed that simultaneous earnings persistence, operating flows, investment cash flow, cash flow financing, and dividend policy affect stock prices. However, partial results show that the operating cash flow and financing cash flow positive effect on stock prices. Earnings persistence and cash flow investing negatively affect while dividend policy has no effect on stock prices. Keywords: stock price, earnings persistence, cash flow, dividend policy

PENDAHALUAN Harga saham merupakan salah satu bentuk dari reaksi investor. Reaksi investor ini timbul dari informasi yang diterimanya. Salah satu informasi yang dimaksud adalah berasal dari laporan keuangan. Adanya laporan keuangan ini investor dapat melihat kemampuan perusahaan yang dikelola manajer dalam menghasilkan laba, dalam hal ini yang dilihat adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dan mempertahankan laba tersebut. Laba menjadi sangat penting karena dapat dijadikan ukuran kinerja perusahaan dalam beroperasi. Penelitian Ball dkk., (1968), Kormendi dkk., (1987), Sloan (1996), Nasir dkk., (2008) menyatakan bahwa persistensi laba berpengaruh terhadap harga saham namun tidak untuk penelitian Meythi (2006), Daniati dkk., (2006) yang membuktikan bahwa persistensi laba tidak berpengaruh terhadap harga saham. Disamping laba, laporan arus kas juga mendapat perhatian penting dalam pengambilan keputusan investor. Hal ini dikarenakan laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan arus kas ini dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, antara lain arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan. Penelitian mengenai arus kas terhadap harga saham antara lain dilakukan Changling (2004), Ferry dkk., (2005), Susanto dkk., (2006), Kiagus (2007), dan Nasir dkk., (2008). Para peneliti tersebut berhasil membuktikan adanya pengaruh arus kas terhadap harga saham, tetapi beberapa peneliti lain seperti Daniati dkk., (2006), dan Meythi (2006) tidak berhasil mendapatkan bukti adanya pengaruh arus kas terhadap harga saham. Selain laporan keuangan yang memuat mengenai laba dan arus kas perusahaan, investor juga tentunya akan menginginkan investasi yang dilakukan memberikan hasil. Hasil yang dimaksud adalah mengenai dividen yang diperoleh investor dalam berinvestasi. Pada dasarnya pembayaran dividen ini tergantung dari kebijakan dividen yang dibuat oleh perusahaan karena hal ini dapat memancing minat investor dalam berinvestasi.

Perusahaan yang mampu

menghasilkan dan mempertahankan laba dan memiliki arus kas memadai serta memiliki kebijakan dividen yang dapat memberi kemakmuran kepada investor maka akan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan tersebut. Penelitian yang mengangkat mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham yang dilakukan Wijaya dkk., (2010), Wilianto (2012) memberikan bukti empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham sedangkan penelitian yang dilakukan Nurmala (2006), Deitiana (2011),

Embara dkk., (2012) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan memberikan hasil yang berbeda maka peneliti tertarik untuk menguji kembali pengaruh persistensi laba, arus kas, dan kebijakan dividen terhadap harga saham. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah

apakah

persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen baik secara simultan maupun parsial.

BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Bursa Efek Indonesia (Pusat Informasi Pasar Modal perwakilan Makassar) dan menggunakan data sekunder dari tahun 2008 sampai dengan 2012 yang berkaitan dengan persistensi laba, arus kas, dan kebijakan dividen serta harga saham. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pengujian hipotesis. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis penjelas atau kausal, hipotesis tersebut merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham yang diambil dari harga saham penutupan 3 hari sebelum sampai 3 hari sesudah diterbitkannya laporan keuangan, sedangkan varibel independennya adalah persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor jasa yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari masing-masing jenis perusahaan sektor jasa yang tersedia di BEI periode 2008-2012 sebanyak 254 perusahaan. Kemudian selanjutnya dari perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 perusahaan. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka mengumpulkan data untuk kepentingan penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang terdiri dari observasi secara tidak langsung dan kepustakaan

yang dilakukan dengan mencari data-data penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya dan dari literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini. Analisis Data Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini mengunakan regresi berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap harga saham baik secara simultan maupun parsial. Perhitungan menggunakan alat bantu program SPSS sebagai dasar dalam menganalisis untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = α +β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4+ β5x5 + e Keterangan: Y

=

Harga saham

α

=

Koefisien konstanta

β1,β2,β3,β4,

=

Koefisien variable bebas

x1

=

Persistensi laba

x2

=

Arus kas operasi

x3

=

Arus kas investasi

x4

=

Arus kas pendanaan

x5

=

Kebijakan dividen

e

=

Error term

HASIL Koefisien Determinasi Berdasarkan data pada tabel 1 (terlampir) dapat dilhat bahwa Nilai R Square sebesar 44.7%. Hal ini menunjukkan bahwa 44.7% variabel harga saham (Y) dapat dijelaskan oleh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen sedangkan sisanya 55.3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Uji F Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel 2 (terlampir) menunjukkan nilai signifikansi 0.000 atau dibawah tingkat signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel harga saham. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima karena didukung data dan sesuai dengan ekspektasi penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa model yang diajukan secara signifikan membuktikan adanya pengaruh secara simultan (persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen) terhadap harga saham. Uji t Pada tabel 3 (terlampir) menunjukkan bahwa angka signifikansi untuk persistensi laba adalah sebesar 0,01. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, namun untuk variabel ini menghasilkan nilai koefisien sebesar -2.591.822 disimpulkan bahwa persistensi laba berpengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham, dan dapat disimpulkan hipotesis 2 ditolak. Namun, angka signifikansi untuk arus kas operasi adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas aktivitas operasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham, dan dapat disimpulkan hipotesis 3 diterima karena didukung data dan sesuai dengan ekspektasi penelitian. Angka signifikansi untuk variabel kas investasi adalah sebesar 0,042. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, namun arus kas investasi berpengaruh negatif secara signifikan sehingga dapat disimpulkan hipotesis 4 ditolak. Sedangkan variabel arus kas dari aktivitas pendanaan menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil ini terlihat pada nilai signifikansi pengujian sebesar 0,018 di bawah tingkat signifikansi 0,05, sehingga variabel arus kas dari aktivitas pendanaan dapat dijadikan indikator dalam memprediksi harga saham sedangkan untuk variabel kebijakan dividen adalah sebesar 0,807. Nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dan dapat disimpulkan hipotesis 6 ditolak karena tidak didukung data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian.

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari penelitian ini, persistensi laba, arus kas operasi, investasi, dan pendanaan, serta kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini sejalan dengan tujuan penyusunan laporan keuangan berguna untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Hal tersebut membuktikan bahwa informasi laporan keuangan perusahaan digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi. Persistensi laba berpengaruh negatif terhadap harga saham hal ini dikarenakan persistensi laba memiliki muatan informasi yang digunakan untuk menentukan harga saham. Variabel ini memberikan pengaruh negatif karena investor tidak secara cepat merespon laba yang dilaporkan perusahaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan gagal dalam menimbulkan tingkat kepercayaan investor dikarenakan adanya manajemen laba yang dilakukan perusahaan dalam melaporkan labanya. Hal ini dikarenakan adanya motif-motif tertentu yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan. Beberapa motifnya adalah pihak manajemen perusahaan ingin memperlihatkan kepada investor bahwa perusahaan memiliki tingkat risiko yang rendah, berhasil menjalankan roda perusahaan, dan mampu mengelola dana investor yang telah diamanatkan kepada pihak manajemen perusahaan. Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap harga saham, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari kegiatan operasi perusahaan untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam dari pihak luar. Investor dapat menilai apakah dana yang diinvestasikan telah dikelola dengan baik oleh manajemen. Semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba/rugi bersih dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap harga saham, mengindikasikan kegiatan investasi perusahaan tidak mengalami pertumbuhan yang mengandung arti bahwa perusahaan memiliki kelebihan dana untuk investasi tetapi tidak melakukan investasi. Hal ini dikarenakan dalam melakukan investasi hasil yang diperoleh tidak secara langsung, dan adanya tidakpastian dalam berinvestasi dengan kata lain bahwa adanya resiko yang harus ditanggung perusahaan dalam berinvestasi.

Arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya nilai arus kas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham. Selain itu, laporan arus kas pendanaan berisi informasi aktivitas-aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Investor dalam hal ini memperhatikan pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebijakan dividen dengan perubahan harga saham pada perusahaan jasa yang telah go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini juga berarti bahwa tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan kepada investor tidak berkaitan dengan harga saham. Hasil ini konsisten dengan bird in hand theory yang menyatakan bahwa pembayaran dividen yang dilakukan saat ini adalah lebih baik daripada capital gain di masa mendatang. Selain itu, kebijakan dividen oleh pihak perusahaan yang diumumkan melalui laporan keuangan tahunan bukan merupakan informasi yang relevan bagi pemegang saham dalam melakukan keputusan investasi dan masih ada faktor lain yang tidak diteliti yang lebih mempengaruhi perubahan harga saham diluar kebijakan dividen. Faktor-faktor tersebut antara lain kondisi perekonomian di Indonesia yang tidak stabil.

KESIMPULAN DAN SARAN Secara simultan persistensi laba, arus kas operasi, investasi dan pendanaan, serta kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial, persistensi laba dan arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap harga saham. Arus kas operasi dan pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan pada penelitian selanjutnya antara lain dapat menggunakan periode penelitian yang lebih panjang, sehingga dapat memeroleh hasil yang lebih komprehensif dari penelitian yang dilakukan. Penelitian selanjutnya juga dapat menambah variabel-variabel penelitian lain dan menggunakan alat analisis yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ball, Ray., dan Brown, Philips. (1968). “An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp 159-78. Changling, Chen. (2004). Earnings Persistence and Stock Price Under-and Overreaction. Working Paper. Madison Wisconsin University. Daniati, Ninna., dan Suhairi. (2006). Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Deitiana, Tita. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 13 No 1 Embara, Lestari, Dewi T.C., Wiagustini, Putu, L.N., dan Badjra Bagus Ida. (2012). VariabelVariabel yang Berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen serta Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal manajemen, strategi bisnis, dan kewirausahaan Vol 6 No 2 Ferry., dan Ekawati, Erni. (2005). Pengaruh Informasi Laba Akuntansi, Aliran Kas dan Komponen Aliran Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 1 No.2. Agustus : 79-93. Kiagus, Andi. (2007). Analisis Pengaruh Interaksi Laba dengan Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 12 No 1 Januari Kormendi, Roger., dan Robert, Lipe. (1987). “Earnings Innovation, Earnings Persistence, and Stock return”, Journal of Business. Vol. 60, No 3, pp. 323-345. Meythi. (2006). Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. SNA IX Padang Nasir, Mohamad., dan Ulfah, Mariana. (2008). Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Maksi. Vol. 8 1 Januari : 74-85. Nurmala. (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. Jurnal bisnis dan akuntansi Vol 9 No. 1. Juli – September Sloan, R. G. (1996). Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and About Future Earnings? The Accounting Review 71 , 289- 315.

Cash

Flows

Susanto, San., dan Ekawati, Erni. (2006). “Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang. Wijaya Puspo, R.L., Wibawa, Anas, Bandi. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto Wilianto, Arief. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Keuangan dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 2, Maret

LAMPIRAN

Tabel 1 ( Koefisien Determinasi ) Model

R

R Square

1

.669a

.447

Adjusted R Square .404

Std. Error of the Estimate 2762.98233

Tabel 2 ( Uji F ) Pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap harga saham (simultan) Uji F ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Square 3.955E8 4.886E8 8.814E8

Df

Mean Square

F

Sig.

5 64 69

79105580.856 7634071.342

10.362

.000a

Tabel 3 ( Uji t ) Pengaruh persistensi laba, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap harga saham (parsial) Uji t Coefficientsa Model 1

(Constant) Persistensi Laba Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan Kebijakan Dividen

Unstandardized Coefficient B Std. Error 7008.816 1200.601 -2591.822 745.710 .967 .202 -6.107 2.944 3.931 1.621 10.711 43.622

Standardize d Coefficient Beta -.346 .461 -.228 .253 .025

t

Sig.

5.838 -3.476 4.793 -2.074 2.425 .246

.000 .001 .000 .042 .018 .807