PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN

Download JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014. 75 ... Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh...

2 downloads 441 Views 385KB Size
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DENGAN KREDIBILITAS KLIEN SEBAGAI PEMODERASI

Galeh Utami Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Mahendra Adhi Nugroho Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Pengaruh Profesionalisma Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dengan Kredibilitas Klien sebagai Pemoderasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor pada pertimbangan tingkat materialitas. Selain itu, juga memberikan bukti empiris mengenai efek moderasi dari kredibilitas klien dalam pengaruh ketiga variabel independen pada pertimbangan tingkat materialitas. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan explanatory research. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan partical least square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan dan negatif pada pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai t-ststistik ≥1,96, yakni sebesar 4,112, dengan koefisiennya menunjukkan angka -0,419. (2) Tidak terdapat pengaruh signifikan etika profesi pada pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik <1,96 yakni 1,691, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,231. (3) Pengalaman auditor tidak berpengaruh pada pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik <1,96 yakni 1,727, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,119. (4) Krediblitas klien secara signifikan memoderasi pengaruh antara profesionalisme auditor pada pertimbangan tingkat materialitas yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik ≥1,96 yakni 4,209, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,415. (5) Kredibilitas klien secara signifikan memoderasi pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan dengan nilai t-statistik ≥1,96 yakni 2,456, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka -0,314. (6) Kredibilitas klien tidak memoderasi pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai t-statistik <1,96 yakni 1,580, sedangkan koefisiennya menunjukkan angka 0,121. Kata kunci: Profesionalisme, Etika Profesi, Pengalaman, Pertimbangan Tingkat Materialitas, Kredibilitas Klien.

Abstract: The Influence of Profesionalism, Professional Ethics, and Auditor Experience to Materiality Judgment with Client Credibility as Moderating Variable. The aim of this research is to find empirical proof about the influence of auditor profesionalism, professional ethics, and auditor experience to materiality judgement. Another aim is to give empirical proof about the influence of client credibility as moderating variable in the influence of those 75

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 three independent variables to materiality judgement. The population of the research is auditor who works in public accounting firm in Daerah Istimewa Yogyakarta. Sample of research is all auditors who work in that public accounting firm. This research belong to deskriptive research and explanatory research. The analysis metod of this research use path analysis with partial leas square. The results show that: (1) profesionalism has significant influence and negative in materiality judgement. It is showed by value of t-Statistic (4112) ≥ 1,96, its path coefficient is -0,419. (2) Professional ethics has no significant influence to materiality judgement. It is showed by value of statistic (1,691) ≤ 1,96, its coefficient is 0,231. (3) auditor experience has no significant to materiality judgement it is showed by value of tstatistic (1,727) <1,96, its coefficient is -0,119. (4) client credibility as moderating variable can moderate significantly in the influence of auditor profesionalism to materiality judgement it is showed by value t-statistic (4,209)≥1,96, its coefficient is 0,415. (5) client credibility as moderating variable can moderate significantly in the influence of professional ethics to materiality judgement it is showed by value t-statistic (2,456)≥1,96, its coefficient is -0,314. (6) client credibility as moderating variable can’t moderate in the influence of auditor experience to materiality judgement it is showed by value t-statistic (1,580) <1,96, its coefficient is 0,121. Keywords: Profesionalism, Professional Ethics, Experience, Materiality Judgement, Client Credibility.

manfaat, ukuran, dan karakteristik populasi.

PENDAHULUAN Pertimbangan materialitas merupakan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pertimbangan profesional yang dipengaruhi

pertimbangan

persepsi auditor atas kebutuhan orang yang

diantaranya adalah profesionalisme auditor.

memiliki pengetahuan memadahi dan yang meletakkan

kepercayaan

pada

tingkat

materialitas

Munculnya pandangan skeptis terhadap

laporan

profesi akuntan publik memang beralasan

keuangan (SPAP 2001, SA Seksi 312: 10).

karena cukup banyak laporan keuangan

Pertimbangan tingkat materialitas sangat

suatu perusahaan yang mendapatkan opini

penting dalam pengambilan keputusan, hal

wajar tanpa pengecualian, tetapi justru

ini berkaitan dengan hasil akhir audit yang

mengalami

akan digunakan oleh pemakai informasi,

tersebut dikeluarkan. Hal tersebut membuat

sehingga harus di laksanakan dengan penuh

masyarakat meragukan independensi dan

hati-hati dan kecermatan.

kredibilitas

Berkenaan dengan lingkup pengujian,

kebangkrutan

auditor

setelah

sebagai

opini

seorang

profesional.

penentuan ukuran sampel dan item yang

Berkaitan dengan pertimbangan tingkat

akan diuji, pertimbangan (judgment) auditor

materialitas,

akan sangat mempengaruhi, dalam hal ini

berpengaruh, karena semua berawal dari

mencakup

masing-masing individu dalam bersikap

materialitas,

risiko,

biaya, 76

etika

profesi

sangat

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 sesuai etika profesinya. Selain etika profesi,

preferensi

klien

yang

berupa

akuntan juga dituntut kemampuannya terkait

penyampaian dan kredibilitas klien terhadap

pengetahuan atau pengalamannya dalam

pertimbangan

melakukan audit sehingga pertimbangan

menunjukkan bahwa waktu penyampaian

tingkat materialitas dalam proses audit

akan berpengaruh terhadap pertimbangan

laporan keuangan diberikan sewajarnya

tingkat

sesuai dengan kondisi sebenarnya.

pengungkapan,

tingkat

materialitas

waktu

materialitas

dalam

bukan

tugas

dalam

tugas

Haynes (1998) dalam Susetyo (2009)

pengukuran, sedangkan kredibilitas klien

mengemukakan bahwa banyak faktor yang

akan mempengaruhi pertimbangan tingkat

dapat mempengaruhi pertimbangan auditor

materialitas dalam kondisi preferensi awal.

khususnya dalam mengevaluasi bukti audit,

Berdasarkan

beberapa

yang

diantaranya adalah preferensi klien dan

mungkin

pengalaman audit. Akuntan yang lebih

pertimbangan tingkat materialitas, penelitian

berpengalaman

bertambah

ini akan lebih fokus untuk meneliti tentang

pengetahuannya dalam melakukan proses

profesionalisme auditor, etika profesi dan

audit

memberikan

pengalaman auditor. profesionalisme dipilih

pertimbangan tingkat materialitas dalam

karena berkaitan dengan tanggung jawab

proses audit laporan keuangan.

seorang

akan

khususnya

dalam

dapat

faktor

auditor

mempengaruhi

dalam

melaksanakan

Biasanya hasil tertentu yang diinginkan

tugasnya, sikap profesionalisme yang tinggi

oleh klien yang diaudit adalah untuk

akan menunjukkan kinerja yang bagus,

mendapatkan unqualified opinion sehingga

dalam hal ini adalah dalam melakukan

kinerja dari perusahaannya dapat dikatakan

pertimbangan materialitas.

baik dan bagi perusahaan yang go public

Berperilaku etis sesuai dengan etika

dapat meningkatkan nilai sahamnya di pasar

profesi yang dianut menunjukkan bahwa

modal. Untuk mencapai tujuan tersebut,

seorang auditor tersebut dapat berkomitmen

klien tidak jarang menyatakan keinginan

dengan baik dalam menjalankan tugasnya.

atas suatu hasil tertentu atau perlakuan

Perilaku etis merupakan hal yang paling

akuntansi tertentu agar laporan keuangan

mendasar

terlihat baik. Ada juga klien yang berusaha

pekerjaan. Segala sesuatu yang berawal dari

mempengaruhi auditor agar mau menuruti

kesadaran dan ketulusan dalam bekerja

keinginannya dengan membayar sejumlah

maka hasilnya juga akan lebih baik.

uang. Jenkins menerangkan

dalam

melakukan

suatu

Pengalaman auditor juga sangat penting dan bahwa

Heynes pengaruh

(2003)

terkait

dari

dengan

materialitas, 77

pertimbangan

karena

tingkat

pengalaman

ini

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 berkaitan dengan keahlian dan pengetahuan

Target/Subjek Penelitian

seorang auditor dalam menangani suatu

Subjek dari penelitian ini adalah Auditor

kasus.

yang Bekerja di KAP wilayah DIY.

auditor

bekerja

untuk

memeriksa

Sampelnya adalah seluruh aduitor yang

kewajaran dari entitas klien, baik itu entitas

bekerja pada KAP tersebut.

bisnis, organisasi maupun lainnya, dan semuanya berkaitan dengan klien. Selain

Data,

bukti-bukti yang relevan, dalam proses audit

Pengumpulan

juga

membutuhkan

yang

dapat

pemeriksaan.

informasi-informasi

membantu

Jenis

jalannya

Preferensi-preferensi

dari

dalam

auditor dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor dan sampel dalam penelitian ini

keakuratan informasi yang disampaikan,

adalah seluruh auditor yang bekerja di KAP

jadi baik secara langsung maupun tidak

wilayah DIY.

kredibilitas

mempengaruhi

dari

digunakan

tingkat

langsung

terlepas

yang

Teknik

Data primer yang diperoleh dari jawaban

bahan pertimbangan auditor namun, hal tidak

data

dan

penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu

klien inilah yang nantinya akan menjadi

tersebut

Instrumen,

klien

auditor

akan dalam

Teknik Analisis Data

mempertimbangkan tingkat materialitas.

Analisis

deskriptif

berisi

mengenai

bahasan secara deskriptif terkait tanggapan METODE PENELITIAN

yang diberikan oleh responden terhadap

Jenis Penelitian

kuesioner.

Penelitian ini merupakan Descriptive dan

Explanatory

deskriptif

Research.

merupakan

Pengukuran validitas dalam penelitian

Penelitian

penelitian

ini dilakukan dengan 2 (dua) tahapan, yakni

yang

validitas diskriminan dan konvergen. Uji

bertujuan menggambarkan suatu peristiwa,

validitas

secara

diskriminan

maupun

siapa yang terlibat, apa yang dilakukan,

konvergen dilakukan dengan menggunakan

kapan dilakukan, kapan dilakukan, di mana,

program Partial Least Square. Partial Least

dan bagaimana melakukannya. Penelitian

Square (PLS) merupakan gabungan dari

eksplanatori merupakan penelitian yang

analisis regresi analisis jalur dengan analisis

mencoba menjelaskan fenomena yang ada.

faktor (konfirmatori) dan atau analisis komponen utama (Solimun, 2010:160). Uji validitas diskriminan dilakukan dengan melihat nilai cross loading setiap 78

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 indikator

variabel.

untuk menentukan dalam menolak atau

Setiap indikator pengukur variabel dinilai

menerima hipotesis yang diajukan. Analisis

memenuhi validitas diskriminan apabila

jalur dilakukan dengan metode resampling

nilai cross loading setiap indikator dari

Bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser

variabel yang bersangkutan lebih besar

dan Stone. Pengujian dilakukan dengan t-

dibandingkan dengan cross loading variabel

test,

lain (Solimun, 2010).

apabila memiliki nilai t-statistik ≥1,96.

Uji

dari

masing-masing

reliabilitas

instrumen

hipotesis

yang

diajukan diterima

dalam

penelitian ini dilakukan dengan composite

HASIL

reliability. Nilai composite reliability dari

PEMBAHASAN

setiap variabel minimal 0,70 maka variabel

Uji

PENELITIAN

hipotesis

dalam

DAN

penelitian

ini

yang diuji telah memenuhi syarat reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan teknik

(Solimun,2010).

analisis jalur dengan partial least square

Uji goodness of fit inner model dalam

untuk menentukan dalam menolak atau

penelitian dapat dilihat dari nilai R-square

menerima hipotesis yang diajukan.

untuk masing-masing variabel endogen pada persamaan

struktural.

Selain

itu,

Tabel 1. Koefisien Uji Hipotesis

pemeriksaan goodness of fit inner model

Pengaruh

2

juga dapat dilihat dari nilai Q predictive 2

2

relevance. Besarnya nilai Q = 1 – (1 – R 1) 2

2

(1 – R 2)..... (1 – R p). Dalam rangka mengidentifikasi tingkat kepentingan dari setiap indikator dalam mengestimasi

variabel

dilakukan

dengan

loading

setiap

mengestimasi

laten,

melihat

nilai

outer

indikator

dalam

masing-masing

variabel.

aktual setiap indikator menurut persepsi responden dilihat dari nilai mean dari setiap indikator. Uji

hipotesis

dalam

penelitian

-0,419

4,112

Signifikan

Tidak Mendukung H1

Etika Profesi Pertimbangan Tingkat Materialitas

0,231

1,691

Tidak Signifikan

Tidak Mendukung H2

Pengalaman Pertimbangan Tingkat Materialitas

-0,119

1,727

Tidak Signifikan

Tidak Mendukung H3

Kredibilitas Klien * Profesional Auditor  Pertimbangan Tingkat Materialitas

0,415

4,209

Signifikan

Mendukung H4

-0,314

2,456

Signifikan

Mendukung H5

0,121

1,58

Tidak Signifikan

Tidak Mendukung H6

Sumber: Data Primer Diolah, 2014.

Sedangkan nilai yang menunjukkan kondisi

ini

dilakukan dengan menggunakan teknik analisis jalur dengan partial least square 79

Keterangan

Profesional Auditor  Pertimbangan Tingkat Materialitas

Kredibilitas Klien * Etika Profesi Pertimbangan Tingkat Materialitas Kredibilitas Klien * Pengalaman Pertimbangan Tingkat Materialitas

dapat

Koefisien T-Statistik Signifikansi Jalur

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 semakin tidak mudah dalam memberikan keputusan-keputusan

dalam

rangka

memenuhi harapan/keinginan klien. Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat profesionalisme auditor,

yang

maka

memutuskan

dimiliki

seorang

pertimbangan

dalam

pemenuhan

keinginan-

keinginan klien akan semakin ketat. Seorang auditor yang profesional tidak akan terlalu

Gambar 1. Hasil Uji Statistik dengan

mudah

Analisis Jalur, Sumber Data : Hasil Olah

dan

keputusan

Data dengan PLS V2 M3

keinginan

murah dalam

klien.

menjadikan

Profesional auditor memiliki pengaruh

dalam

mengambil

rangka

memenuhi

Kondisi

inilah

hubungan

yang antara

yang signifikan pada pertimbangan tingkat

profesionalisme auditor dan pertimbangan

materialitas. Hasil analisis menggunakan

tingkat materialitas berbanding terbalik atau

PLS diperoleh koefisien jalur sebesar -0,419

hubungan yang negatif. Etika profesi tidak berhubungan dengan

dengan nilai t-statistik ≥ 1,96 yakni sebesar terdapat

pertimbangan tingkat materialitas. Hasil

pengaruh antara profesional auditor dan

analisis menggunakan PLS menunjukkan

pertimbangan

nilai t-statistik <1,96 yakni sebesar 1,691

4,112.

Hal

ini

menunjukkan

tingkat

materialitas

dan

sedangkan nilai koefisien jalurnya sebesar

pengaruhnya bersifat negatif.

0,231. Dengan demikian etika profesi tidak

Hasil negatif secara statistik, bukan

mempengaruhi

berarti menggugurkan konsep yang sudah

pada

pertimbangan

tingkat

materialitas, karena etika profesi lebih

mapan yakni profesionalisme berpengaruh positif

pertimbangan

cenderung ke arah perilaku seorang auditor

tingkat

materialitas, namun terdapat kondisi khusus

dalam

menjalankan

dalam konteks penelitian serta sangat

terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Pengalaman

dipengaruhi oleh instrumen yang digunakan

tugasnya,

tidak

berpengaruh

dalam menggali mengenai pertimbangan

signifikan

tingkat materialitas. Dalam konteks auditor

materialitas. Hal tersebut ditunjukkan oleh

pada Kantor Akuntan Publik di wilayah

nilai t-statistik <1,96 yakni 1, 727 dengan

Yogyakarta,

tingkat

koefisien jalur menunjukkan angka -0,119.

profesionalisme seorang auditor, maka akan

Pengalaman auditor dalam memberikan

semakin

tinggi

pertimbangan

bukan

tingkat

suatu pertimbangan tentang materialitas 80

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 tidak berpengaruh karena responden dalam

berdampak pada keputusan auditor dalam

penelitian ini sebagian besar adalah junior

memberikan

dan

materialitas. Dengan demikian, kredibilitas

senior,

yang

ditunjukkan

dengan

pertimbangan

persentase sebesar 70% dari responden yang

klien

menduduki jabatan sebagai junior dan

profesionalisme

sisanya sebesar 30% menduduki jabatan

pertimbangan

sebagai senior, sedangkan yang memberikan

Hubungan yang positif

suatu pertimbangan adalah auditor yang

seorang auditor profesional yang sudah

memiliki

jabatan

memiliki kepercayaan kepada klien, maka

manajer

dan

sebagai

partner.

supervisor, Alasan

lain

memperkuat

tingkat

hubungan auditor

antara terhadap

tingkat

materialitas. berarti bahwa

akan dapat lebih longgar atau mudah dalam

pengalaman auditor tidak berpengaruh pada

memberikan

pertimbangan tingkat materialitas karena

materialitas atau lebih akomodatif terhadap

dalam konteks auditor di DIY jumlah kasus

keinginan klien.

yang

ditangani

tidak

mencerminkan

Kredibilitas

pertimbangan

klien

juga

tingkat

memoderasi

pengalaman auditor, hal ini dimungkinkan

hubungan antara etika profesi dengan

bahwa jumlah penugasan yang di pegang

pertimbangan

oleh auditor hanya secara kuantitas saja dan

tersebut ditunjukkan oleh nilai t-statistik

bukan secara kualitas, karena peneliti tidak

≥1,96 yakni 2,456 dan koefisien jalur

meneliti tentang kualitas dari penugasan

menunjukkan angka -0,314. Setelah etika

tersebut,

dapat

profesi diinteraksikan dengan kredibilitas

pengalaman

klien, menjadikan pengaruh etika profesi

sehingga

merepresentasikan

tidak

tentang

tingkat

pada

kelemahan dari penelitian ini.

menjadi signifikan. Hubungan diantaranya

antara

profesionalisme

auditor

negatif

pada

artinya

memoderasi

secara

tingkat

Hal

auditor. Hal ini merupakan salah satu

Kredibilitas klien memoderasi hubungan

pertimbangan

materialitas.

materialitas

kredibilitas

klien

negatif

atau

pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini

memperlemah hubungan antara etika profesi

ditunjukkan dengan nilai t-statistik ≥1,96

pada pertimbangan tingkat materialitas. Hal

yakni

Setelah

ini berarti bahwa ketika seorang auditor

diinteraksikan

yang memegang etika profesi yang kuat

pengaruhnya

serta memiliki kepercayaan kepada klien,

berubah menjadi bernilai positif (0,415).

maka akan dapat memberikan pertimbangan

Artinya, tingkat profesionalisme seorang

tingkat

auditor dapat berubah setelah memiliki

tingkatan pertimbangan yang sangat ketat.

kepercayaan pada klien sehingga akan

Artinya keputusan yang diberikan auditor

sebesar

profesionalisme dengan

4,209. auditor

kredibilitas

klien,

81

materialitas

meskipun

dalam

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 tidaklah sangat mudah begitu saja menuruti

cenderung ke arah perilaku seorang

keinginan klien.

auditor dalam

Kredibilitas klien bukanlah variabel moderating

yang

dapat

sebagai

mempengaruhi

menjalankan tugasnya

seorang

individu,

bukan

terhadap pertimbangan auditor.

pengalaman auditor terhadap pertimbangan

c. Pengalaman auditor tidak berpengaruh

tingkat materialitas. Hal ini ditunjukkan

dalam memberikan suatu pertimbangan

oleh nilai t-statistik <1,96 yakni 1,580

tentang materialitas.

dengan koefisien jalur sebesar 0,121. Hal

d. Kredibilitas

klien

memperkuat

tersebut dimungkinkan karena lamanya

hubungan antara profesionalisme auditor

bekerja dan banyaknya penugasan auditor

terhadap

belum

materialitas.

bisa

pengalaman

merepresentasikan auditor

tentang

tingkat

auditor

e. Auditor yang memegang etika profesi

memiliki kepercayaan terhadap klien. Hasil

yang kuat serta memiliki kepercayaan

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

kepada

dilakukan oleh Budi Susetyo (2009) dimana

memberikan

hasil

materialitas meskipun dalam tingkatan

penelitian

kredibilitas pengaruh

meskipun

pertimbangan

menunjukkan

klien

tidak

pengalaman

bahwa

memoderasi

auditor

klien,

maka

akan

pertimbangan

dapat tingkat

yang sangat ketat.

terhadap

f. Kredibilitas klien tidak memoderasi

pertimbangan tingkat materialitas.

pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran Penelitian

Simpulan Penelitian ini memberikan kesimpulan

selanjutnya

hendaknya

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

sebagai berikut:

a. Memperluas cakupan wilayah penelitian

a. Semakin tinggi tingkat profesionalisme

untuk

meminimalisasi

bias

akibat

yang dimiliki seorang auditor, maka

rendahnya variasi responden dan hasil

pertimbangan

memutuskan

penelitian

klien

generalisasi.

pemenuhan

dalam keinginan

akan

semakin ketat atau akan semakin tidak mudah

dalam

rangka

profesi

digunakan

untuk

b. Menambah jumlah sampel agar tingkat

memenuhi

keterwakilan anggota populasi semakin

keinginan klien. b. Etika

dapat

tinggi. tidak

mempengaruhi

c. Menambahkan faktor-faktor lain yang

pertimbangan tingkat materialitas, hal

dapat

ini dikarenakan etika profesi lebih

dependen tersebut. 82

mempengaruhi

dari

variabel

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 d. menyempurnakan instrumen penelitian

Prosiding

yang digunakan.

Simposium

Nasional

Akuntansi. Oktober. hal 1206-1220. Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh

DAFTAR PUSTAKA

Profesionalisme, Pengetahuan dan Etika

Al.Haryono, Jusup. (2001). Auditing. Buku

Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat

1. Yogyakarta: Bagian penerbitan STIE

Materialitas Akuntan Publik. Jurnal

YKPN.

Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No. 1.

Arleen

Herawaty

Susanto.

dan

Yulius

Pengaruh

Kurnia

Jogiyanto, H.M. (2004). Metode Penelitian

Profesionalisme,

Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan

Etika

Profesi

Pertimbangan

Tingkat

Pengalaman. BPFE: Yogyakarta.

Terhadap

Mulyadi. (2002). Auditing. Buku 1, Edisi 6.

Materialitas

Jakarta: Salemba Empat.

Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi

Sinaga, M. (2012). Analisis Pengaruh

Indonesia. Vol.8, hlm 13-20.

Profesionalisme

Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pustaka

Laporan Keuangan. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Susetyo.

Pengalaman Pertimbangan Kredibilitas

(2009).

Pengaruh

Audit

Terhadap

Pemodelan Struktural metode Partial

dengan

Least Square-PLS. Malang: CV. Citra

Auditor Klien

Moderating.

sebagai

Tesis.

Solimun.

variabel Semarang:

Sugiyono.

Analisis

Multivariat

(2010).

Statistika

Untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Dila Fadhilatun Nisa. (2010). Dampak

dan

Mardiyah.

(2006),

Profesionalisme Akuntan dan Proses

Komitmen Profesi dalam Meningkatkan

Pendidikan Akuntansi di Indonesia.

profesionalisme

Jakarta: Pustaka LP3ES.

Jakarta:

Standar

Wahyudi

profesi,

Skripsi.

Etika,

(2010).

Malang.

Universitas Diponegoro.

Aturan

Tingkat

Materialitas Dalam Proses Pengauditan

Sinar Harapan. Budi

Terhadap

Auditor

Internal.

Universitas

Islam

Negeri Syarif Hidayatullah. Hastuti,

T.D.,

S.L.

Indriarto

dan

C.

Susilowati. (2003). Hubungan antara Profesionalisme

dengan

PertimbanganTingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. 83