PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Download kekurangan waktu untuk menyele-saikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang saling bertentangan...

0 downloads 465 Views 490KB Size
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

Hasil Penelitian Bidang Sumber Daya Manusia

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN MAJALAH MOTHER AND BABY) Oleh : Tri Wartono ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres kerja (X) dan kinerja karyawan (Y) pada Majalah MotherAnd Baby, dan apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Majalah Mother And Baby. Penarikan sampel menggunakan metode sampel jenuh yaitu dengan memilih langsung semua karyawan sebanyak 35 orang. Sedangkan metode pengumpulan data metode yang digunakan ialah dengan menggunakan Kuisioner (Survei) kepada seluruh pegawai Majalah Mother And Baby Jakarta. Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah Uji Korelasi Product Moment, Uji Korelasi, dan Uji Signifikansi Koeficient Korelasi (Uji t). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan yang sangat kuat atau positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,880 dan koefisien determinasi 77,44%. Hal ini berarti stres kerja mempengaruhi kinerja sebesar 77,44% sisanya sebesar 22,56% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. Setelah dilakukan uji signifikansi didapat hasil 10,643 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan. Kata Kunci : Stres Kerja; Kinerja Karyawan

1.

ditempat kerja yang semakin beragam dan

PENDAHULUAN Stres di tempat kerja merupakan

terkadang bertentangan satu dengan yang

hal yang hampir setiap hari dialami oleh

lain,masalah keluarga,beban kerja yang

para pekerja dikota besar. Masyarakat

berlebihan dan masih banyak tantangan

dikota-kota besar seperti Jakarta sebagian

lainnya yang membuat stress menjadi

besar merupakan urbanis dan industrialis

suatu faktor yang hampir tidak mungkin

yang selalu disibukan dengan deadline

untuk dihindari.

penyelesaian Karyawan berbagai

tugas, sering

tuntutan

dihadapkan

masalah

dalam

peran dengan

memenuhi apa yang menjadi tuntutan

perusahaan

pekerjaan. Ketidak jelasan apa yang

sehingga sangat tidak mungkin untuk

menjadi

terkena

dapat

kekurangan waktu untuk menyele-saikan

diartikan sebagai tekanan yang dirasakan

tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk

karyawan karena tugas-tugas pekerjaan

menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang

tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres

saling bertentangan, merupakan contoh

muncul saat karyawan tidak mampu

pemicu stres.

stres.

Stres

pekerjaan

41

tanggung

jawab

pekerjaan,

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

tinggi.

Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mencipta-kan adanya ketidakseim-bangan fisik dan psikis, yang

2. TINJAUAN PUSTAKA

mempengaruhi emosi, proses berfikir dan

2.1 Pengertian Manajemen Pembahasan mengenai manajemen

kondisi seorang karyawan, dalam hal ini oleh

tentunya tidak lepas dari manajemen

lingkungan pekerjaan tempat karyawan

secara umum. Untuk itu perlu diketahui

tersebut bekerja (Veithzal, 2004 : 516).

pengertian manajemen yang telah banyak

Sedangkaan menurut Robbins (2003 :376)

dikemukakan

adalah suatu kondisi dinamika

memandang sudut tertentu. Oleh karena itu

tekanan

tersebut

disebabkan

yang

oleh

para

tugas

ahli

dengan

untuk

didalamnya seorang individu dihadapkan

menjadi

manajemen

dengan suatu peluang, kendala, atau

mempelajari

tuntutan yang berkaitan dengan apa yang

berbagai terobosan agar tujuan organisasi

diinginkan dan hasilnya dipersepsikan

dapat tercapai.

dan

mengembangkan

Menurut Netisemito (2006: 11)

sebagai suatu yang tidak pasti.

mendefinisikan

Ada dua kategori penyebab stres

manajemen

sebagai

yaitu on the job dan off the job. Menurut

berikut “ manajemen adalah suatu ilmu

Handoko. Hani T (2001 : 201), penyebab-

dan seni untuk mencapai tujuan melalui

penyebab stres “On The Job” antara lain

kegiatan orang lain. Manajemen dipandang

adalah sebagai berikut : (1) Beban kerja

sebagai seni karena dalam mencapai tujuan

yang berlebihan; (2) Tekanan atau desakan

organisasi,

waktu; (3)

Supervisi yang buruk; (4)

tergantung pada kemampuannya untuk

Konflik antar pribadi / kelompok; (5)

mempengaruhi orang-orang yang menjadi

Iklim kerja yang tidak nyaman; dan (6)

bawahannya”.

Pengembangan

dapat

karir.

penyebab-penyebab

stres

Sedangkan “Off

Dari

diambil

manajemen

The

seorang

dapat

pemimpin

sangat

pendapat

tersebut

kesimpulan

bahwa

dilaksanakan

bila

Job”antara lain : Kekhawatiran finansial;

pencapaian tujuan tidak hanya dilakukan

(2) Masalah keluarga; (3) Masalah fisik;

oleh satu orang melainkan lebih dari satu

(4)

orang.

Masalah

perkawinan;

dan

(5)

Perubahan yang terjadi ditempat tinggal. 2.2 Pengertian

Dengan demikian perusahaan harus

Manajemen

Sumber

Daya Manusia

mampu meminimalisir stres kerja pada

Manajemen sumber daya manusia

karyawan, agar kinerja karyawan semakin

adalah suatu yang khusus mempelajari

42

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

hubungan dan peranan manusia dalam

yang khusus mempelajari hubungan dan

organisasi perusahaan. Manajemen sumber

peranan

daya manusia adalah ilmu dan seni

perusahaan. Unsur manajemen sumber

mengatur hubungan dan peranan tenaga

daya manusia adalah manusia sebagai

kerja agar efektif dan efisien membantu

tenaga kerjanya. Dengan demikian, fokus

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan

yang dipelajari manajemen sumber daya

dan masyarakat. (Hasibuan 2003:10).

manusia

Manajemen sumber daya manusia

manusia

ini

dalam

hanyalah

organisasi

masalah

yang

berhubungan dengan tenaga kerja manusia.

merupakan suatu bidang dari manajemen

tercapainya

2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya

tujuan

perusahaan,

karyawan dan masyarakat.

Manusia

 Pengendalian

Manajemen sumber daya manusia

(Controlling)

adalah

pada hakekatnya merupakan serangkaian

fungsi manajerial yang berpengaruh

dari

dengan pengaturan kegiatan agar sesuai

fungsi

manajerial

dan

Adapun

fungsi-fungsi

operasional.

fungsi

dengan

rencana

personalia

yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

sebelumnya

2.3.1 Fungsi manajerial

berdasarkan analisis terhadap sasaran

 Perencanaan

(Planning)

adalah

telah

dirumuskan

dasar organisasi.

penentuan program personalia yang

2.3.2 Fungsi Operasional

membantu tercapainya sasaran yang

 Pengadaan tenaga kerja (Recruitment)

telah disusun.

Pengadaan adalah usaha memperoleh

 Pengorganisasian (Organizing) adalah

jenis dan jumlah yang tepat dari

kegiatan untuk mengorganisaasi semua

personalia

karyawan

menyelesaikan sasaran perusahaan.

dengan

pembagian delegasi

kerja,

menetapkan

pengaruh

wewenang,



kerja,

integrasi

dan

adalah

untuk

peningkatan

keterampilan melalui pelatihan

 Pengarahan (Directing) adalah kegiatan

yang

diperlukan untuk prestasi kerja yang

mengarahkan semua karyawan agar dalam

diperlukan

Pengembangan (Development) Pengembangan

koordinasi dalam bagan perusahaan.

bekerjasama

yang

tepat. 

membantu

43

Kompensasi (Compensation)

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017





Kompensasi adalah pemberian balas

Integrasi

jasa yang memadai dan layak kepada

menghasilkan suatu keselarasan yang

karyawan untuk sumbangan mereka

layak atas kepentingan perorangan,

kepada tujuan perusahaan.

masyarakat dan perusahaan. 

Integrasi (Integration)

merupakan

usaha

untuk

Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk

Pemberhentian

memelihara

pengaruh kerja dan mengem-balikan

untuk

meningkatkan

kondisi fisik, mental dan loyalitas, agar

karyawan

karyawan mau bekerjasama.

masyarakat.

adalah

kepada

pemutusan

lingkungan

Pemutusan pengaruh kerja (Separation)

2.4

2.4.2 Hubungan Stres Dan Kinerja

STRES KERJA

2.4.1 Pengertian Stres Kerja

Bagaimana hubungan antara stres dengan

Menurut Handoko. T (2001: 200) “stres

kinerja karyawan?hubungan antara stres

adalah sutu kondisi ketegangan yang

dengan

mempengaruhi emosi, proses berfikir,

digambarkan dengan kurva berbentu U

dan kondisi seseorang”.

terbalik (inverted U). Pada tingkat stres

Menurut Spielberger, Charles D. (2003;6)

yang rendah kinerja karyawan rendah.

menyebutkan

adalah

Pada kondisi ini karyawan tidak memiliki

tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai

tantangan dan muncul kebosanan karena

seseorang, misalnya obyek-obyek dalam

understimulation. Seiring dengan kenaikan

lingkungan atau suatu stimulus yang

stres sampai pada suatu titik optimal, maka

secara objektif adalah berbahaya”. Stress

akan menghasilkan kinerja yang baik.

juga

tekanan,

Kondisi ini disebut tingkat stres yang

ketegangan atau gangguan yang tidak

optimal. Pada tingkat stres yang optimal

menyenangkan yang berasal dari luar diri

ini

seseorang.

inovatif,antusiasme,

bias

bahwa”

diartikan

stress

sebagai

kinerja

akan

karyawan

mencipatakan dan

dapat

ide-ide

yang

output

yang

konstruktif.

Jadi untuk dapat mendefinisikan stres secara tepat, haruslah dilihat dari kasus

Pada timgkat strres yang snagat tinggi

perkasus yang terjadi pada penderitanya.

kinerja karyawan juga rendah.Pada kondisi

Dengan demikian, penanganan terhadap

ini terjadi penurunan kinerja. Tingkat stres

stres dapat dipilih yang paling sesuai dan

yang

tepat berdasarkan keadaan penderitanya.

karyawan dalam kondisi tertekan, karena

44

berlebihan

akan

menyebabkan

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

tidak mampu lagi mengatasi tugas yang

terlalu berat.

2.5 KINERJA

 Pertanggung jawaban, apabila standard

2.5.1

dan sasaran digunakan sebagai alat

Pengertian Kinerja

Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang

pengukur pertanggung jawaban, maka

dicapai seseorang atau kelompok orang

dasar untuk pengambilan keputusan

sesuai dengan wewenang/tanggung jawab

kenaikan gaji atau upah, promosi dan

masing-masing karyawan selama periode

penugasan khusus, dan sebagainya

tertentu.

perlu

adalah

pada

karyawan yang bersangkutan.

Sebuah

melakukan

perusahaan

penilaian

kinerja



karyawannya.

kualitas

Pengembangan,

hasil

jika

pekerjaan

standard

dan

Kusriyanto, dalam Mangkunegara (2005:

sasaran digunakan sebagai alat untuk

9),

keperluan

pengembangan,

perbandingan hasil yang dicapai dengan

mengacu

pada

peran serta tenaga kerja persatuan waktu

diperlukan

(lazimnya per jam)”. Selanjutnya menurut

melaksanakan

Faustino

Dukungan itu dapat berupa pelatihan,

mendefenisikan

Cadosa

“kinerja

Gomes

sebagai

dalam

hal

dukungan

yang

karyawan pekerjaan

itu

dalam mereka.

bimbingan atau bantuan lainnya.

Mangkunegara (2005: 9), mengatakan bahwa defenisi kerja karyawan sebagai:

Unsur-unsur

“Ungkapan seperti output, efisiensi serta

penilaian kinerja karyawan

efektifitas sering dihubungkan dengan

(Hasibuan,2002:59) adalah sebagai berikut

produktifitas”.

:

2.5.2 Tujuan Penilaian Kinerja



yang digunakan dalam menurut

Prestasi, penilaian hasil kerja baik kualitas

Adapun tujuan penilain kinerja menurut

maupun kuantitas yang dapat dihasilkan

(Dharma,2001:150) adalah sebagai berikut

karyawan

: 

Kedisiplinan, penilaian disiplin dalam

jaannya sehingga dapat bekerja lebih

mematuhi peraturan-peraturan yang

berdaya guna dan berhasil guna 

ada dan melakukan pekerjaan sesuai



Bekerja sama, penilaian kesediaan

intruksi yang diberikan kepadanya.

karyawan berparti-sipasi dan bekerja

Kreatifitas,

sama dengan karyawan lain secara

karyawan

penilaian dalam

kemam-puan

mengembangkan

vertikal

kreatifitas untuk menyelesaikan peker-

45

atau

horizontal

didalam

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

maupun

diluar

sehingga

merupakan salah satu jenis penelitian yang

hasil

pekerjaannya lebih baik. 

Kecakapan,

penilaian

menyatukan elraskan

dan

bermacam

terlibat

dalam

Dimana

data

yang

diperoleh

melalui

melam-macam

wawancara akan dianalisa secara kualitatif

elemen

yang

yang akan disajikan dalam bentuk deskriptif,

menyusun

sedangkan data angket (kuistioner) akan

situasi

dianalisa secara kuantitatif. Dalam penelitian

dalam

kebijaksanaan



masuk kedalam metode deskritif kuantitatif.

dalam

manajemen.

data merupakan penggambaran variable yang

Tanggung jawab, penilaian kesediaan

diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian

karyawan

mempertanggung

hipotesis. Benar tidaknya data tergantung dari

jawabkan kebijaksanaannya, pekn hasil

baik tidaknya instrument pengumpulan data.

kerjanya,sarana dan

Pengujian instrument ini biasanya terdiri dari

dalam

prasarana

yang

digunakan serta perilaku pekerjaanya.

uji validitas dan reabilitas. Untuk itu metode analisis data baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang telah diperoleh tersebut diolah

3. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian

melalui beberapa pengujian yaitu keabsahan,

ini adalah studi kasus dengan mempelajari

tingkat kepercayaan, pengaruh variable Y

secara rinci permasalahan yang terjadi

serta untuk melihat tingkat signifikan.

dengan tinjauan teoritis yang ada. Studi kasus 3.1 Uji

Validitas

(Uji

dipergunakan untuk mendapatkan data itu

Kebenaran,

Kesahihan)

valid

atau

dapat

digunakan

untuk

Menurut Sugiyono (2004:138) uji

mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas adalah untuk mengetahui tingkat

validitas

kevalidan dari instrument kuistioner yang

mengkorelasi setiap skor indikator dengan

digunakan dalam pengumpulan data. Uji

total skor indicator variable, kemudian

validitas dalam penelitian ini adalah untuk

hasil korelasi dibandingkan dengan nilai

mengetahui

tingkat

kritis pada taraf signifikan 5%. Suatu

keandalan, keabsahan (kebenaran) dari

instrument dikatakan validapabila mampu

kuisioner (angket) dan untuk mengetahui

mengukur apa yang diinginkan dan tinggi

sejauh mana ketepatan dan kecermatan

rendahnya

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

menunjukkan sejauh mana data yang

ukurnya. berarti

dan

Instrument menunjukan

menguji

dikatakan alat

ukur

diperoleh

dengan

validitas

cara

instrument

valid

terkumpul

yang

gambaran tentang variable yang dimaksud.

46

tidak

menyimpang

dari

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

Dengan demikian instrument yang benar-

hendak

diukur.

benar tepat untuk mengukur apa yang

Untuk menguji validitas data ini mengunakan rumus yaitu product moment (Sugiyono, 2010:182) :

Γ=

n ∑XiXt − ∑Xi . ∑Xt

 ∑  − ∑  .  ∑  − ∑ 

Suatu kuisioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan ( Γ ) lebih besar dari pada nilai  dengan taraf siginifikan 5%.. Dari 11 item pernyatan untuk variabel Stress kerja (X) dan 10 item pernyataan untuk variabel kinerja karyawan (Y) semua dinyatakan valid.

3.2 Uji Reliabilitas (Uji Kepercayaan) Menurut

Sugiyono

digunakan sebai alat ukur yang konsisten.

(2011:130)

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang

reliabilitas adalah serangkaian pengukuran

menunjukkan

atau serangkaian alat ukur yang memiliki

pengukuran dapat dipercaya.suatu data

konsistensi

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih

bila

pengukuran

yang

sejauh

mana

hasil

dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan

peneliti

secara berulang. Masing-masing vafiabel

menghasilkan

baik untuk mengukur Stress kerja dan

peneliti sama dalam waktu yang berbeda

untuk mengukur kinerja karyaewan telah

menghasilkan data yang sama, dengan

dinyatakan

taraf signifikan 5%.

reliable,

sehingga

dapat

dalam data

objek yang

yang sama,

sama atau

3.3 Koefisien korelasi (Uji Pengaruh

nilai pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja

variabel X Terhadap variabel Y)

adalah koefisien korelasi Pearson dengan

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh

rumus:

Stres Kerja terhadap Kinerja, koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur : Γ =

n ∑XY − ∑X . ∑Y

 ∑  − ∑  .  ∑  − ∑ 

Dimana :

47

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

Γ

= Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Jumlah responden X = Variabel Bebas (Stres Kerja) Y = Variabel Terikat (Kinerja Karyawan) dipersoalkan. Untuk menguji hipotesis

3.4 Uji Hipotesis (Uji t) adalah

mengguna-kan data yang dikumpulkan,

prosedur yang memungkinkan keputusan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

dibuat, yaitu keputusan untuk menolak

yang berarti antara variabel x dan variabel

atau tidak menolak hipotesa yang sedang

y dengan rumus :

Suatu

pengujian

hipotesa

=

r√n − 2 √ − 2

Dimana : n = jumlah responden t = t hitung r = koefisien korelasi

Setelah didapat nilai thitung lakukan

terdapat hubungan antara variabel x dan

perbandingan antara t hitung dengan t tabel ,

variabel y, sedangkan jika t hitung lebih

jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka

kecil dari t tabel,maka Ha ditolak dan Ho

Ha diterima dan Ho ditolak artinya

diterima.

4. PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Tabulasi Jawaban Responden Tabel 4.1 Tabulasi Jawaban Responden atas Indikator Stres Kerja

No. 1.

Indikator Saya merasa pekerjaan yang dibebankan terlalu banyak

48

SS

S

R

TS

STS

11

22

1

0

1

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

2.

Target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu tinggi sehingga memberatkan tugas-tugas saya

4

10

6

8

7

3.

Jam kerja diluar jam kerja normal (lembur) memberatkan bagi saya

13

19

1

1

1

4.

Dalam bekerja saya selalu dikejar waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik

9

12

6

6

2

5.

Saya merasa kepercayaan atasan dan rekan sekerja sangat rendah

13

17

4

1

0

6.

Saya merasa keputusan yang diambil atasan terkadang memberatkan

4

17

8

4

2

7.

Tugas dan sasaran pekerjaan yang saya jalankan tidak jelas

4

9

10

7

5

8.

Saya merasa hubungan komunikasi antara atasan dengan rekan sekerja tidak efektif

9

19

4

2

1

2

10

9

11

3

12

11

11

1

0

11

20

2

2

0

92

166

62

43

22

9. 10. 11.

Perusahaan menuntut lebih dari kemampuan yang saya miliki tanpa fasilitas yang memadai Jika saya mengharapkan promosi,saya akan mendapatkannya diperusahaan lain dan bukan diperusahaan ini Saya merasa tidak mengalami peningkatan karir dalam bekerja diperusahaan ini Jumlah

Tabel Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres kerja (X) Sumber : Data olahan kuesioner, 2014 Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan = 92 + 166 + 62 + 43 + 22 = 385 dengan perhitungan presentase sebagai berikut : SS

=

S

=

R

=

TS

=

STS

=

92 385 166 385 62 385 43 385 22 385

x100 % = 23,89% x100 % = 43,11% x100 % = 16,10% x100 % = 11,16 % x100 % = 5,71%

49

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

Dari keterangan data presentase stres kerja

(S) sebanyak 166 (43,11%), ragu-ragu (R)

pada karyawan Majalah Mother And Baby

sebanyak

yang

penulis

sebanyak 43 (11,16%) dan sangat tidak

menyimpulkan adanya pengaruh stres

setuju sebanyak 22 (5,71%). Dan dapat

kerja yang didasarkan pada hasil variabel

disimpulkan bahwa tingkat stres kerja

stres kerja yang dijawab oleh dengan

yang tinggi dapat dilihat dari sub variabel

11pernyataan

jawaban setuju sebanyak 166 respon-den

berjumlah

35

yang

orang,

menjawab

sangat

setuju (SS) sebanyak 92 (23,89%), setuju

62 (16,10%), tidak setuju

atau (43,11%).

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) No 1 2 3 4

5

6 7 8 9 10

Indikator Saya merasa Jumlah hasil kerja memenuhi tuntutan yang diharapkan Saya Mampu mengatasi kendala-kendala dalam bekerja Saya bekerja sudah sesuai dengan yang diterapkan organisasi Pengalaman akan menghasilkan kinerja yang lebih baik Mempunyai kemampuan untukmenyelesaikan pekerjaan yang lebih berat daripada yang telah saya selesaikan sehari-hari Saya bersedia melaksanakan tugas tambahan disamping tugas pokok seharihari Jarang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan Selalu datang dan pulang kerja sesuai dengan peraturan jam kerja yang ada Selalu menggunakan waktu kerja untuk menyelesaikan pekerjaan bukan untuk bersantai-santai Jumlah

SS

S

R

TS STS

11

22

1

0

1

5

9

6

8

7

13

19

1

1

1

13 14

3

3

2

14 17

3

1

0

3

15

12

4

1

12

11

9

2

1

6

13

11

5

0

5

13

10

6

1

13

19

3

0

0

95

152 59

30

14

Sumber : Data olahan kuesioner, 2014 Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah = 95 + 152 + 59 + 30 + 14 = 350

50

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

dengan perhitungan presentase sebagai berikut : SS

=

S

=

R

=

TS

=

STS

=

95 350 152 350 59 350 30 350 14 350

x100 % = 27,14% x100 % = 43,42% x100 % = 16,83% x100 % = 8,57% x100 % = 4%

Dari keterangan data presentase kinerja

sebanyak

karyawan Majalah Mother And Baby yang

sebanyak 30 (8,57%) dan sangat tidak

berjumlah 35 orang mendapat respon yang

setuju sebanyak 14 orang (4%). Dan dapat

baik, hal ini berdasarkan hasil jawaban

disimpulkan

seluruh karyawan dengan 10 pernyataan

karyawan

yang

variabel

menjawab

sebanyak

95

sebanyak 152

sangat

setuju

(27,14%),

setuju

(SS)

59

(16,85%), tidak setuju

bahwa

tingkat

kinerja

tinggi dapat dilihat dari sub jawaban

responden

setuju

sebanyak 152 (43,42%).

(S)

(43,42%), ragu-ragu (R)

4.2 Analisis Koefisien Korelasi Setelah seluruh instrumen yang digunakan peneliti dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dan dinyatakan valid dan reliabel, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis koefisien korelasi. Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur keeratan hubungan (korelasi) antara dua variabel, yaitu variabel stres kerja terhadap variabel kinerja karyawan. Perhitungan yang digunakan sebagai berikut :

rxy = rxy = rxy =

[n∑ x

n ∑ xy − (∑ x)(∑ y ) 2

][

− ( ∑ x ) 2 n ∑ y 2 − (∑ y ) 2

]

35.54816 − (1418)(1334)

[(35.58384) − (1418) ] [(35.51662) − (1334) ] 2

2

1918560 − 1891612 (2043440 − 2010742)(1808170 − 1779556)

51

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

rxy = rxy =

26948 32716.28614 26948

936135624 26948 rxy = 30596,33350 rxy = 0,880

Berdasarkan analisis dengan menggunakan

signifikan

antara stres kerja terhadap

rumus koefisien korelasi product moment

kinerja karyawan pada Majalah Mother

hasil yang didapat yaitu rxy = 0,880 yang

And Baby. Dan stres kerja bersifat positif

berarti terdapat hubungan yang sangat kuat

karena

dan tentu ada pengaruh yang sangat

semakin baik kinerja karyawan.

semakin

tinggi

tingkat

stres

R2 = (0,880)2 x 100% R2 = 0,7744 x 100% R2 = 77,44%

4.3 Analisis Koefisien Determinasi Setelah mengukur hubungan antara variabel Stres Kerja terhadap variabel Kinerja dengan menggunakan koefisien

Berdasarkan

hasil

penghitungan

korelasi product moment, maka langkah

koefisien

selanjutnya

koefisien

maka stres kerja memiliki pengaruh

determinasi untuk mengukur seberapa

terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar

besar kontribusi variabel Stres Kerja (X)

77,44% dan sisanya sebesar 22,56%

terhadap variabel Kinerja(Y). Perhitungan

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

yaitu

mencari

determinasi

adalah

77,44%,

yang digunakan adalah sebagai berikut :

R2 = r2 x 100% Signifikan

4.4 Uji Signifikan Koefisien Korelasi

Antara

Stres

Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Majalah

Selanjutnya untuk mengetahui apakah

Mother And Baby.

stres kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan maka

Ha: Terdapat pengaruh Yang Signifikan

perlu dilakukan uji signifikasi korelasi

Antara Stres kerja Terhadap Kinerja

dengan menggunakan uji t, maka hipotesis

Karyawan Majala Mother And Baby.

dalam penelitian ini adalah : H0 :

Tidak

terdapat

pengaruh Yanng

Dengan derajat kesamaan (dk) = n-2 = 35

52

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

– 2 = 33 dan α = 5% (0,05)., maka didapat

t=

hasil dari table 5%, 33 = 2,030.

5,055215128 0,474973683

t=

Kriteria pengujian : -Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

10,643

Berdasarkan hasil kaidah hipotesis

diterima.

yang didapat yaitu thitung = 10,643 dan ttabel

-Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan

= 2,030, thitung (10,643) > ttabel (2,030),

Ha ditolak.

dengan demikian kriteria penguji yang

t= t=

dapat diterima ialah thitung > > ttabel, Maka

1− r2

Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

0,880 35 − 2

hipotesis yang diterima ialah

1 − 0,880 2

t= t=

r n−2

terdapat

pengaruh yang signifikan antara stres kerja

0,880 33

terhadap kinerja karyawan pada Majalah

1 − 0,7744

Mother And Baby.

0,880.5,744562646 0,2256

5.1.2

Kinerja karyawan pada Majalah

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Mother And Baby berdasarkan hasil

5.1 Kesimpulan

penelitian

dapat

disimpulkan

bahwa

Berdasarkan hasil analisa penelitian

kinerja karyawan Majalah Mother And

terhadap hasil yang telah dilakukan maka

Baby sudah dilaksanakan dengan baik. Hal

ditarik

bahan

ini dapat dilihat berdasarkan jawaban sub

dalam

variabel

masukan

kesimpulan dan

sebagai

pertimbangan

jumlah

hasil

kerja

yang

kaitannya Pengaruh stres kerja terhadap

diharapkan sudah sesuai dengan tuntutan

kinerja karyawan Majalah Mother And

perusahaan jawaban sub variabel setuju

Baby adalah sebagai berikut :

sebesar 59,87%.

5.1.1

5.13 Pengaruh

Tingkat stres kerja karyawan pada

stres

kerja

terhadap

kinerja karyawan.

majalah Mother And Baby adalah tinggi yaitu 59,78% dan dilihat dari sub

Dari analisis yang telah peneliti lakukan

variabel-varibel jawaban responden yaitu

mengenai pengaruh stres kerja terhadap

jawaban setuju sebesar 43,11%. Dan

kinerja

Beban kerja terlalu banyak menyebabkan

sebagai berikut:

menjadi stres hal ini dapat dilihat dari jawaban

sub

variabel

setuju

 Korelasi,

karyawan

dari

dapat

analisis

disimpulkan

korelasi

(rxy)

didapat korelasi antara stres kerja dengan

sebesar

kinerja karyawan sebesar 0.880. Hal ini

59,86%.

53

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang

signifikan antara stres kerja terhadap

sangat kuat antara stres kerja dengan

kinerja karyawan pada Majalah Mother

kinerja

kerja

And Baby.

berpengaruh positif karena semakin tinggi

 Koefisien

karyawan.

Dan

stres

Determinasi,

Dari

analisis

tingkat stres kerja semakin baik kinerja

koefisien determinasi didapat hasil 77,44%

karyawan. Dan dari uji signifikan hipotesis

. Artinya stres kerja karyawan yang tinggi

Nilai thitung > ttabel (10,643 > 2,030), maka

mempengaruhi kinerja karyawan sebesar

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

77,44%

Ha diterima sehingga hipotesis yang

dipengaruhioleh faktor lain.

diterima ialah

dan

sisanya

22,56%

terdapat pengaruh yang karyawan melalui konseling; c) Tidak bersikap memihak dan bijaksana dalam

5.2 Saran Dalam usaha meningkatkan kinerja

memecahkan masalah; d) Mengadakan

karyawan pada Majalah Mother And Baby

refreshing setiap tahunnya agar karyawan

maka perusahaan :

merasa

5.2.1

Mengatasi

dilingkungan

stres

yang

perusahaan

fresh

untuk

meningkatkan

kinerjanya.

ada

5.2.2

untuk

Menciptakan hubungan yang baik

mengurangi turn over pada karyawan

antar karyawan agar tercipta kerjasama

dengan beban kerja yang berat dan

sebagai

melebihi kemampuan, serta tidakadanya

memberikan beban kerja tambahan yang

jenjang karis dengan cara : a) Mengadakan

berlebihan,,

komunikasi dua arah agar terciptanya

sehingga mempunyai jam kerja yang

komunikasi yang efektif; b) Meluangkan

flesibel

waktu

untuk

mendengarkan

keluhan

54

teamwork.

Dengan

tidak

berorientasi pada output

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017

Managemenet,

DAFTAR PUSTAKA A.A

Anwar

Prabu

Penelitian”.

Management,

PT

Tenth

Edition

:

Erlangga, 2008.

“Prosedur Rineka

:

Mondy R Wayne. Human Resources

Aditama, 2005. Suharismi.

Edition

Erlangga, 2008

Mangkunegara,

Evaluasi Kinerja SDM . PT Rafika

Arikunto,

Tenth

Phil,

Cipta,

Wibowo.

Manajemen

Kinerja.

Jakarta Rajawali Pers, 2010.

Jakarta, 2010.

Siagian P Sondang. Manajemen Sumber

As’ad, Moh. Psikologi Industri : Edisi

Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi

keempat. Yogyakarta : Liberty,2001.

Aksara, 2008.

Gaffar, Hulaifah. Pengaruh Stres Kerja

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Mandiri, Tbk

Kantor

(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,

Wilayah

Skripsi.

dan R& D) : Bandung : Alfabeta,

X

Makassar.

2008

Makassar,2012.

Sugiyono.

Gitosudormo, Indriyo dan Nyoman Sudita.

Metode

Penelitian

Bisnis

Perilaku Keorganisasian. Cetakan

(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,

Pertama. Yogyakarta : PT BPFE,

dan R& D) : Bandung : Alfabeta,

2000.

2010. Sunyoto,

Handoko, T Tani. Manajemen Personalia dan

Sumber

Daya

Danang.

Perilaku

Organisasional,

Manusia.

CAPS,

Jakarta,2013.

Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,

Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber

2001. Manajemen

Daya Manusia, CAPS, Jakarta, 2012.

Sumber Daya Manusia . Jakarta : PT

Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya

Hasibuan,

Malayu

S.P.

Manusia untuk perusahaan. Jakarta.

Aksara, 2001. Hawari,D.Manajemen Depresi.

Raja Grafindo. 2004.

Stres,Cemas dan

Cetakan

kedua.

Robbins, Sthepen. P. Perilaku Organisasi.

Balai

Jilid

Penerbit FKUI, Jakarta, 2001.

Mondy.

Karyawan Pada PT. Human

Indeks

Kerja Terhadap Prsestasi Kerja

Skripsi.

Makassar, 2011. Mondy,

PT.

Tampubolon, Irma. S. M. Pengaruh Stres

Kinerja Karyawan PT. SemenTonasa Pangkep.

Jakarta.

Kelompok Gramedia. 2003.

Hermita. Pengaruh Stres Kerja Terhadap

(Persero)

II.

Pabrik Es

Puter. Skripsi.Jakarta.2009

Resources

55