PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI TEMATIK PADA TEMA “TEMPAT TINGGALKU” UNTUK SISWA KELAS IV DI SD N BABARSARI
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Solekhah NIM 11105241017
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2015
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah) 1
PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI TEMATIK PADA TEMA “ TEMPAT TINGGALKU ” UNTUK SISWA KELAS IV DI SD N BABARSARI DEVELOPING THEMATIC MONOPOLY ON THE THEME OF “MY LIVING PLACE” AS A MEDIA FOR GRADE 4 STUDENTS OF SDN BABARSARI Oleh: Solekhah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email:
[email protected]
Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media Monopoli Tematik yang layak untuk pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Babarsari. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall. Langkah yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba awal, uji coba lapangan utama, penyempurnaan produk hasil uji lapangan awal, uji coba pelaksanaan, penyempurnaan produk akhir. Kelayakan produk didasarkan pada hasil penilaian ahli media, ahli materi dan siswa kelas IV sekolah dasar sebagai subjek uji coba. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket. Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dari ahli media mendapatkan rata-rata skor 3,9 termasuk kategori layak. Penilaian ahli materi mendapatkan rata-rata skor 4,8 termasuk kategori layak. Pada uji coba lapangan awal mendapatkan persentase skor 85% termasuk dalam kategori layak. Uji coba lapangan utama mendapatkan persentase skor 93,7% termasuk dalam kategori layak. Uji coba lapangan operasional mendapatkan persentase skor 97,5% termasuk dalam kategori layak. Dapat disimpulkan bahwa media Monopoli Tematik untuk pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar layak digunakan. Kata kunci: alat permainan edukatif, monopoli tematik, kelas IV sekolah dasar
Abstract The aim of this research development is to generate a thematic monopoly as a media which is suitable for the learning process of grade 4 students of SDN Babarsari. This study is a Research and Development (R & D) using Borg and Gall method, which the steps are 1) research and information collection, 2) planning, 3) materials development, 4) preliminary field-testing, 5) main product revision, 6) main field-testing, 7) Operational product revision, 8) Operational field-testing, and the last but not least, 9) Final product revision. The feasibility of this study is based on the evaluation by the media expert, materials expert, and grade 4 students as the subject of this study. In this study, the data are collected using observation, interview, and questionnaire. While the data are then analyzed using a quantitative descriptive analysis. The mean score of the evaluation by the media expert is equal to 3.9. While the mean score of the evaluation by the materials expert is equal to 4.8. In the preliminary fieldtesting, the media is scored as 85%. Whereas, in the main field-testing 93.7% is achieved. At the last evaluation which is in the Operational field-testing, the evaluation of the media reached the score up to 97.5%. According to the scores achieved in the evaluation process, it is concluded that this media in the form of thematic monopoly for the thematic study for grade 4 students in elementary school is feasible. Keywords: educative game media, thematic monopoly, grade 4 of elementary school.
2 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
PENDAHULUAN Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
dalam
upaya
memanusiakan
manusia. Saat ini manusia semakin sadar
sangat penting. Adanya sumber belajar seperti media pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembalajaran.
bahwa pendidikan mempunyai peran yang
Berdasarkan
observasi
awal
yang
penting dalam kemajuan umat manusia. Selain
dilaksanakan peneliti di SD Negeri Babarsari,
peranannya yang penting, pendidikan juga
terdapat media pembelajaran seperti video
merupakan
pembelajaran,
kehidupan
kekuatan individu
perkembangan
fisik,
dinamis
yang
dalam
mempengaruhi sosial
dan
berbagai
fasilitas pembelajaran yaitu LCD proyektor
dan
serta laboratorium. Tetapi media tersebut
moralitasnya. Menurut John Dewey dalam
belum terintegrasi dengan kurikulum 2013.
Democracy and Education (1950: 89-90),
Media pembelajaran yang sudah terintegrasi
pendidikan
dengan kurikulum 2013 adalah modul tematik
adalah
jiwa,
powerpoint
rekonstruksi
atau
reorganisasi pengalaman yang menambah
yang
diperoleh
dari
pemerintah.
Modul
makna pengalaman dan yang menambah
tematik berisi berbagai mata pelajaran yang
kemampuan untuk mengarahkan pengalaman
berkaitan dengan tema. Sedangkan dalam
selanjutnya (Dwi Siswoyo, dkk. 2011:54)
proses belajar mengajar, guru masih terpusat
Lembaga pendidikan formal seperti
atau mengacu pada modul tematik saja.
sekolah terus berupaya memperbaiki sistem
Kelemahan dari modul tematik adalah materi
dan strukturnya. Upaya-upaya tersebut dapat
yang dijelaskan atau dipaparkan kurang luas.
tercermin
Hal ini diperlukan media pembelajaran yang
dari
berubahnya
kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah,
bervariasi
seperti pergantian kurikulum 2013. Kurikulum
menyampaikan
ini berisi berbagai organisasi pembelajaran
memperkaya ilmu pengetahuan peserta didik.
yang menggunakan model tematik integratif.
sebagai materi
perantara supaya
untuk dapat
Tujuan kurikulum 2013 adalah siswa
Paradigma pendidikan modern menjadi
harus berperan aktif dalam pembelajaran.
konsep Kurikulum 2013 yang menganggap
Sedangkan penggunaan media pembelajaran
siswa sebagai pusat belajar (student centered).
kurang mendukung. Media pembelajaran yang
Kurikulum ini menekankan pada pengalaman
dipakai dalam kurikulum 2013 seperti modul
belajar siswa yang bermakna dengan menggali
cenderung
pengetahuan sendiri yang dikehendaki dengan
sehingga interaksi keaktifan antar siswa
berbagai
di
kurang terwujud. Peran aktif dalam kurikulum
sumber
2013 pada pembelajaran tematik tidak hanya
belajar yang sesuai dengan kurikulum 2013
aktif dalam ilmu pengetahuan tetapi juga pada
lingkungan
sumber sekitar.
belajar
yang
Ketersediaan
ada
untuk
pembelajaran
mandiri,
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah) 3
aspek interaksi sosial antar siswa. Selain itu
beberapa tantangan soal tanya jawab serta
dalam teori humanis pembelajaran tematik
soal-soal yang tertuang dalam kartu bank soal
menetapkan
pada setiap kotak yang dapat membuat anak-
bahwa
belajar
mengarahkan
kepada aktualisasi diri antar teman sebaya
anak
(Andi Prastowo, 2014:83). Implikasi dari
meningkatkan jiwa kompetitif dengan cara
pandangan
menyenangkan.
humanis
dalam
pembelajaran
tematik ini siswa dapat menyikapi hal-hal yang unik
dari diri
siswa, baik
yang
dapat
belajar
kejujuran
serta
Alat permainan ini mengambil konsep materi sesuai dengan pembelajaran tematik,
menyangkut personal atau faktor lingkungan
dimana
sosial seperti interaksi kepada masyarakat.
terinspirasi dari permainan monopoli biasa
Apabila dilandasi dengan penyikapan tersebut
yang diminati anak-anak Sekolah Dasar.
diharapkan
membentuk
Pengembangan media Monopoli Tematik ini
lingkungan belajar yang kondusif sehingga
mengacu pada karakteristik siswa Sekolah
rasa minder siswa akan berkurang.
Dasar yang suka bermain . Bermain adalah
siswa
mampu
media
Monopoli
Tematik
ini
Media pembelajaran Alat Permainan
suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
Edukatif (APE) di Sekolah Dasar Babarsari
tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan
khususnya kelas IV seperti Monopoli Tematik
pengertian
belum ada. Adapun media cetak seperti poster,
memberi
peta dan globe yang belum terintegrasi dengan
mengembangakan
permainan. Padahal dengan adanya media
(Anggani
pembelajaran dengan konsep bermain sambil
berpedoman pada prinsip “ bermain sambil
belajar dapat membuat siswa lebih aktif,
belajar” permainan ini akan membawa peserta
kreatif dan dapat membuat siswa senang
didik
karena tidak hanya monoton belajar dengan
membosankan menjadi menyenangkan.
tugas-tugas dalam materi pokok.
ke
atau
memberikan
informasi,
kesenangan
Sudono,
dunia
imajinasi 2000:
belajar
maupun pada 1).
yang
anak Dengan
dulunya
Media Monopoli Tematik berisi materi
Media monopoli tematik adalah alat
Tema Tempat Tinggalku semester 2 kelas IV
permainan edukatif berbentuk papan yang
SD yang mempunyai 3 Subtema yaitu (1)
terdapat kotakan pada tiap tepi, kemudian di
Lingkungan Tempat Tinggalku (2) Keunikan
tengah terdapat kotak bank dan bank materi.
Daerah Tempat Tinggalku (3) Aku Bangga
Bentuk fisik monopoli tematik dibentuk
Dengan Daerah Tempat Tinggalku. Media
seperti papan catur yang bisa ditekuk dengan
monopoli
tujuan agar dapat menyimpan komponen dari
tinggalku bertujuan mensyukuri anugerah
alat permainan ini. Dalam media monopoli
Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
tematik terdapat sajian materi pembelajaran,
lingkungan dan sumber daya alam, alat
tematik
yang
bertema
tempat
4 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
teknologi
modern
perkembangan
dan
teknologi,
tradisional, energi,
serta
implementasi
(Dissemination
and
implementasion).
permasalahan sosial. Selain media monopoli tematik yang bertema “Tempat Tinggalku”
Waktu dan Tempat Penelitian
mengajarkan rasa bangga, rasa syukur serta
Penelitian dilakukan pada semester
rasa cinta tanah air bahwa telah dilahirkan
gasal tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini
dari berbagai daerah di Negara Indonesia ini.
dilakukan di SD Negeri Babarsari. Jalan Babarsari Kledokan, Caturtunggal, Depok Sleman Yogyakarta.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah
Target/Subjek Penelitian
Research and Development (R&D). Penelitian
Subjek
penelitian
dalam
ini berorientasi pada produk. Produk media
pengembangan ini adalah siswa kelas IV SD
yang
untuk
Negeri Babarsari, Yogyakarta. Jumlah subjek
permasalahan-permasalahan
uji coba lapangan awal sebanyak 4 orang
pembelajaran yang di kelas maupun diluar
siswa, uji coba lapangan utama 8 orang siswa
kelas.
dan uji coba lapangan operasional 20 orang
dikembangkan
mengatasi
bertujuan
Menurut Borg and Gall yang dikutip
siswa.
oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 168), terdapat
10
langkah
dalam
penelitian
Prosedur
pengembangan, yaitu (1) Penelitian dan
Dengan tidak mengurangi validitas
pengumpulan data (research dan information
proses dan temuan dari penelitian ini, langkah-
collecting), (2) Perencanaan (planning), (3)
langkah
Pengembangan
(develop
development (R&D) yang dikemukakan Borg
preliminary form of product), (4) Uji coba
and Gall, mengalami sedikit modifikasi. Pada
lapangan (preliminary field testing), (5)
penelitian pengembangan ini hanya sampai
Merevisi hasil uji
tahapan yang ke-9 atau tidak sampai kepada
produk
awal
coba (main product
atau
prosedural
Research
revision), (6) Uji coba lapangan utama (main
langkah
mendesiminasikan
field testing), (7) Penyempurnaan produk hasil
mengimplementasikan produk.
and
dan
uji lapangan (operasional product revision), (8) Uji coba pelaksanaan (operasional field
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
testing), (9) Penyempurnaan produk Akhir
Data
(final product revision), (10) Diseminasi dan
Data-data
yang
diperoleh
dalam
pengembangan media Monopoli Tematik ini
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah) 5
berupa data kuantitatif untuk menentukan kelayakan produk. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi
dan
angket.
Data
kuantitatif
Skor 5 4 3 2 1
Rentang X > 4,08 3,36 < X ≤ 4,08 2,64 < X ≤ 3,36 1,92 < X ≤ 2,64 X ≤ 1,92
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
diperoleh dari hasil penilaian ahli materi, ahli media dan subjek uji coba. Metode
pengumpulan
Media Monopoli Tematik ini dikatakan data
yang
layak sebagai media pembelajaran tematik
digunakan diantaranya: a) Metode wawancara
integratif
dilakukan pada saat penelitian pendahuluan
penilaian yang didapatkan minimal dengan
untuk mengumpulkan informasi berkaitan
kriteria “Baik”.
siswa
kelas
IV
apabila
hasil
dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri
Sedangkan teknik analisis data untuk
Babarsari. Wawancara dilakukan kepada guru
subjek ujicoba menggunakan skala Guttman
untuk mendapatkan informasi-informasi yang
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
mendetail berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam pembelajaran, b) Metode Observasi dilakukan pada saat penelitian
Tabel Penilaian Total Instrumen Siswa Persentase Kategori Layak
pendahuluan dengan mengamati kegiatan
Tidak layak
pembelajaran yang terjadi dikelas berkaitan dengan karakteristik peserta didik, c) Angket digunakan
sebagai
alat
ukur
untuk
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menentukan kelayakan produk yang diperoleh
a. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data
dari hasil penilaian produk oleh ahli materi,
Penelitian dan pengumpulan data
ahli media dan subjek uji coba lapangan.
dilakukan peneliti melalui observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data.
Teknik Analisis Data Teknik
analisis
Observasi dilakukan saat proses belajar data
dalam
mengajar
dan
wawancara
dilakukan
pengembangan Media Monopoli Tematik ini
kepada guru kelas. Berdasarkan hasil
menggunakan teknik analisis data kuantitatif
observasi dan wawancara yang dilakukan
deskriptif. Analisis data ini digunakan untuk
ditemukan beberapa hal, sebagai berikut:
menentukan kelayakan produk melalui hasil
1. Beragamnya karakteristik siswa, mulai
penilaian ahli materi dan ahli Media. Data
dari yang aktif di
yang diperoleh dikategorikan berdasarkan
beberapa ada yang pasif, dan kurang
konversi Sukardjo (2008: 52-53) sebagai
fokusnya
berikut:
mereka
dalam kelas,
dalam
proses
6 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
pembelajaran
sehingga
mengalami
kesulitan
Guru
1) Merumuskan isi materi pembelajaran
dalam
tematik integratif dan berkonsultasi
membangkitkan anak-anak yang pasif. 2. Siswa merasa jenuh serta merasa berat
2) Mengumpulkan alat dan bahan-bahan
dengan tugas-tugas dari pembelajaran
yang diperlukan dalam mengembang
tematik tersebut.
kan media Monopoli Tematik.
3. Tidak tersedianya media pembelajaran yang
berorientasi
bermain
sambil
belajar.
3) Pelaksanaan pengembangan produk. 4) Evaluasi Media dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli (expert
4. Guru
mengalami
kendala
dalam
judgement) atau validasi ahli. Validasi
menyediakan media pendukung yang
ahli dilakukan oleh ahli materi dan
tepat dalam menciptakan ketertarikan
ahli media.
siswa untuk belajar dan menciptakan
Validasi materi dilakukan oleh
suasana belajar yang menyenangkan
dosen PGSD, dengan validasi melalui
untuk siswa.
2 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 49 dengan rata-rata 4,08
b. Hasil Perencanaan ini
termasuk kedalam kategori “Baik”.
tahapan
Validator memberikan saran untuk
penelitian dan pengumpulan data dalam
merevisi antara lain: a) desain papan
rangka memecahkan permasalahan yang
Monopoli
ada.
disetiap
Tahapan merupakan
c.
dengan guru kelas.
perancangan
lanjutan
Dalam
dari
mengembangkan
sebuah
Tematik kotak
diberi
papan;
b)
no.urut Materi
media pembelajaran berupa Monopoli
disesuaikan
dengan
Tematik yang layak, pada tahap ini
pembelajaran
tematik.
peneliti
menggunakan
mendapatkan jumlah skor 58 dengan
metodologi penelitian R&D menurut Borg
rata-rata 4,8 termasuk kategori “sangat
and Gall. Dalam metodologi penelitian
baik”.
R&D Borg and Gall dilakukan sampai
menyatakan bahwa media Monopoli
pada tahapan ke 9 saja.
Tematik layak dan baik untuk di uji
Hasil Pengembangan Produk Awal
coba tanpa revisi.
merencanakan
Pengembangan melalui
proses
sebagai berikut:
dan
produk
Validator
indikator Tahap
ahli
II
materi
awal
Validasi media dilakukan oleh
langkah-langkah
dosen Teknologi Pendidikan, dengan validasi melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 58 dengan rata-rata
2,9
termasuk
kedalam
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah) 7
“cukup”.
kategori
Validator
e.
Hasil Merevisi Uji Coba
memberikan saran untuk merevisi
Berdasarkan uji coba lapangan
antara lain: a) pion diganti sesuai
produk
tema/materi dan diberi alas kayu
mendapatkan nilai yang “layak” yaitu
dibawahnya supaya dapat berdiri; b)
85% tetapi terdapat skor indikator yang
Dadu terlalu besar sehingga harus
rendah
dikecilkan supaya siswa kelas IV SD
perbaikan.
mudah menggunakannya; c) Identitas
terdapat pada indikator tentang kejelasan
kartu
papan
tulisan. Peneliti merevisi kartu materi
monopoli; d) Buku petunjuk siswa
dengan melengkapi struktur kalimat yang
hardcover
kurang jelas supaya siswa dapat dengan
disesuaikan
dijilid
memudahkan
dengan
binding
siswa.
supaya
Tahap
II
pembelajaran
sehingga
mudah
mendapatkan jumlah skor 78 dengan rata-rata 3,9 termasuk kategori “baik”.
media
Nilai
harus skor
memahami
ini
mengalami yang
materi
rendah
yang
dipaparkan. f.
Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Validator ahli materi menyatakan
Uji
coba
lapangan
utama
bahwa media Monopoli Tematik layak
melibatkan 8 siswa kelas IV SD Negeri
dan baik untuk di uji coba tanpa
Babarsari. Hasil uji coba lapangan utama
revisi.
memperoleh jumlah penilaian 75 dengan maksimal penilaian 80. Jika jumlah skor
d. Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan melibatkan 4
tersebut dipresentasekan menjadi 93,7%
siswa kelas IV SD Negeri Babarsari. Hasil
dan
uji coba lapangan memperoleh jumlah
Monopoli Tematik “Layak”.
penilaian 34 dengan maksimal penilaian 40.
Jika
jumlah
skor
tersebut
dipresentasekan 85% dan dapat dikatakan bahwa media Monopoli Tematik “Layak”. Dari pengamatan yang dilakukan, para siswa antusias dan aktif menggunakan dan menjawab pertanyaan yang ada dalam permainan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahwa
media
Monopoli
Tematik
mendapatkan respon yang baik dari siswa berdasarkan hasil uji coba lapangan.
g.
dapat
dikatakan
bahwa
media
Hasil Penyempurnaan produk uji lapangan Berdasarkan hasil uji coba lapangan
utama
menyatakan
bahwa
bahwa media Monopoli Tematik sudah layak dan baik untuk digunakan dalam pembelajaran tematik integratif siswa sekolah dasar kelas IV, sehingga peneliti tidak melakukan revisi produk media pembelajaran.
8 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
meningkatkan kemampuan siswa serta dapat
h. Hasil uji coba pelaksanaan Uji
lapangan
utama
menciptakan
suasana
belajar
menyenangkan.
Babarsari. Hasil uji coba pelaksanaan
Muliawan (2009:16) situasi atau kondisi
memperoleh jumlah penilaian 195 dengan
tertentu
maksimal penilaian 200. Jika jumlah skor
kesenangan atau kepuasan melalui suatu
tersebut dipresentasekan menjadi 97,5%
aktivitas yang disebut “main”.
dapat
dikatakan
bahwa
media
pada
Media
Menurut
saat
Jasa
yang
melibatkan 20 siswa kelas IV SD Negeri
dan
i.
coba
Ungguh
seseorang
mencari
Monopoli
Tematik
Monopoli Tematik “Layak”. Dari hasil
dikembangkan dengan maksud untuk dapat
pengamatan pada uji coba Pelaksanaan ,
meningkatkan berbagai kecerdasan siswa,
respon subjek penelitian umumnya suka
seperti: kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan
dan
logika/matematik, kecerdasan visual/ruang,
tertarik
terhadap
bahwa
media
Monopoli Tematik. Para siswa aktif dan
kecerdasan
merasa
menjawab
interpersonal, kecerdasan intrapersonal. Media
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
Monopoli Tematik telah memenuhi syarat
permainan.
dalam pengembangan media pembelajaran
Hasil Penyempurnaan Produk Akhir
layak menurut Nana Sudjana dan Ahmad
tertantang
untuk
musikal/ritmik,
kecerdasan
Dari hasil uji coba pelaksanaan yang
Rivai. 2011: 4-5 yaitu ketepatan dengan tujuan
dilakukan dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran, mendukung terhadap isi bahan
Monopoli Tematik sudah layak dan baik
mata pelajaran, kemudahan dan keterampilan
digunakan untuk pembelajaran tematik kelas
guru dalam menggunakan serta tersedianya
IV Sekolah Dasar. Dalam uji coba tersebut
waktu untuk menggunakan.
juga siswa tidak mengalami kesulitan dalam
Tujuan penelitian pengembangan ini
menggunakan permainan. Sehingga permainan
adalah
menghasilkan
media
Monopoli
tidak mengalami proses perbaikan atau revisi.
Tematik yang layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kelayakan produk dijaring dengan menggunakan instrumen angket yang
Pembahasan Berdasarkan hasil pengumpulan data
di dalamnya terdapat catatan komentar, saran
awal perlunya dikembangkan sebuah media
dan kritik. Penilaian angket diperoleh dari
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
hasil penilaian ahli materi, ahli media dan
sumber belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar.
siswa kelas IV SD Negeri Babarsari sebagai
Melalui
subjek uji coba dan pengguna produk.
alat
dikembangkan,
permainan
edukatif
diharapkan
yang mampu
Uji kelayakan produk dalam penelitian
mengoptimalkan proses pembelajaran dan
pengembangan ini dilakukan melalui beberapa
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah) 9
tahap uji coba untuk mendapat saran, sehingga
dan
media Monopoli Tematik yang dikembangkan
indikator yang dituliskan, seperti kriteria
layak digunakan dalam pembelajaran Tematik
pemilihan
integratif
“Tempat
pembelajaran menurut Nana Sudjana dan
Tinggalku”. Tahapan dalam penelitian ini,
Ahmad Rivai (2011: 4-5) adalah ketepatan
meliputi: 1) tahap validasi ahli materi, 2)
dengan tujuan pengajaran, artinya media
validasi ahli media, 3) uji coba lapangan awal,
pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan
4) uji coba lapangan utama dan 5) uji coba
instruksional yang telah ditetapkan. Agar
lapangan operasional.
permainan bisa dinikmati oleh banyak siswa
khususnya
tema
Pada validasi ahli materi tahap I memperoleh
penilaian
dengan
soal-soal
juga
media
beragam
untuk
mengikuti
kepentingan
dan banyak SD maka harga atau bahan yang
kategori
digunakan bisa diusulkan bahan-bahan yang
“Baik”. Ada saran yang diberikan oleh
lebih murah. Tetapi, hasil akhir penilaian ahli
validator yaitu media bagus dan sesuai dengan
materi menyatakan bahwa media Monopoli
karakteristik siswa SD yang senang bermain,
tematik ini layak serta baik untuk uji coba
permainannya pun yang sudah dikenal siswa,
lapangan tanpa revisi.
namun dari segi materi perlu dicermati
Validasi media dilakukan melalui 2
kembali, kesesuaian antara indikator dengan
tahap
soal yang dituliskan pada kartu soal dan kartu
terhadap produk media Monopoli Tematik
materi dan boneka untuk pion diperbaiki agar
yang dikembangkan. Pada tahap I memperoleh
mudah didirikan.
penilaian dengan kategori “Cukup” dan ada
Pada validasi tahap II memperoleh
untuk
beberapa
mendapatkan
bagian
yang
hasil
harus
terbaik
diperbaiki,
penilaian dengan kategori “Sangat Baik”.
diantaranya (1) Pion (bahan baku) tidak
Terdapat saran dari validator ahli materi yaitu
sesuai/sinkron dengan tema materi. (2) Dadu
media ini sangat baik karena pembuatannya
terlalu besar. (3) Perbaiki kembali identitas
memperhatikan aspek kemenarikan sehingga
kartu dan papan permainan monopolinya. (4)
siswa SD tertarik dan termotivasi untuk
Buku panduan sebaiknya dijilid binding
belajar hal-hal yang sifatnya hafalan menjadi
(hardcover).
suatu permainan. Hal ini sesuai dengan fungsi
Tahap II penilaian media mengalami
media pembelajaran yaitu memberi suasana
peningkatan karena memperoleh penilaian
belajar yang menyenangkan, tidak tertekan,
dengan kategori “Baik”. Pada tahap ini ahli
santai dan menarik, sehingga mencapai tujuan
media menyatakan bahwa media Monopoli
pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2013:7).
Tematik yang dikembangkan sudah tidak ada
Selain itu materi sudah diperbaiki sehingga
bagian yang harus diperbaiki sehingga sudah
sesuai dengan indikator yang direncanakan
10 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
layak untuk digunakan tanpa revisi dan dapat
Rohani
diuji cobakan kepada pengguna.
pemilihan media instruksional adalah dapat
Pada tahap uji coba peneliti melakukan tiga tahap uji coba yaitu uji coba lapangan
(1997:24-25)
bahwa
manfaat
meningkatkan daya tarik serta perhatian peserta didik.
awal, uji coba lapangan utama dan uji coba
Uji coba terakhir yang melibatkan 20
lapangan operasional dengan 10 indikator
siswa
penilaian. Pada uji coba lapangan awal dengan
97,5% yaitu termasuk kategori “Layak”. Uji
melibatkan 4 siswa mendapatkan persentase
coba lapangan operasional ini mendapatkan
85% yaitu termasuk kategori “Layak”. Respon
respon sangat baik. Siswa sangat tertarik dan
dari subjek uji coba, antara lain; mereka
senang terhadap media pembelajaran tersebut.
sangat tertarik, menyukainya untuk bermain
Hal
sambil belajar. Mereka antusias dan saling
mereka saat menjawab soal-soal yang ada
berinteraksi
dalam
dalam permainan tersebut ditambah lagi
walaupun
dengan tantangan jika tidak dapat menjawab
terkadang mereka tidak bisa menjawab soal
pertanyaan maka harus memberikan pin smile
yang ada di dalam permainan itu dengan
ke lawan mainnya sedangkan apabila dapat
benar.
yang
menjawab pertanyaan maka umpan baliknya
dikemukakan oleh Badru Zaman (2006:8-10)
adalah dapat membangun rumah di kotak
fungsi
yaitu
rumah adat Indonesia sehingga ketika lawan
menciptakan situasi bermain (belajar) yang
mainnya berhenti ditempatnya maka tuan
menyenangkan dan memberikan kesempatan
rumah bebas memberikan pertanyaan yang ada
anak
di bank soal. Terdapat juga kartu materi yang
mengikuti
satu
dengan
permainan
Hal
ini
alat
tersebut
sejalan
permainan
bersosialisasi
lainnya
serta
dengan
edukatif
berkomunikasi
dengan teman sebayanya. Tahap
coba
ini
terlihat
persentase
dari
sebanyak
komentar-komentar
berfungsi memberikan pengetahuan siswa utama
sebagai bekal dalam tantangan selanjutnya.
melibatkan 8 siswa kelas IV SD Negeri
Seperti yang dikemukankan oleh C. Asri
Babarsari, dengan hasil persentase 93,7%
Budiningsih (2003) pemberian reward atau
yaitu termasuk kategori “Layak”. Tanggapan
umpan balik kepada anak sangat penting
siswa kelas IV sebagai pengguna Media
karena berfungsi sebagai simbol penghargaan
pembelajaran APE tersebut, yaitu mereka
terhadap keberhasilan dalam memecahkan
sangat
masalah yang dihadapi. Dengan adanya
tertarik
uji
mendapatkan
terhadap
lapangan
alat
permainan
edukatif tersebut dan tertantang untuk dapat
penghargaan
tersebut
anak
akan
lebih
menjawab semua soal-soal serta tantangan lain
bersemangat lagi dan lebih percaya diri. Selain
yang ada di dalam permainan itu dengan
itu kesiapan siswa dalam menguasai materi
benar. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad
juga penting dalam prose pembelajaran.
Pengembangan Media Monopoli Tematik .... (Solekhah)11
Berdasarkan
penilaian
yang
telah
didapatkan melalui proses validasi ahli materi,
pembelajaran
di
kelas
lebih
menyenangkan bagi siswa.
ahli media dan siswa kelas VI SD Negeri
3. Bagi siswa kelas IV SD, diharapkan alat
Babarsari sebagai pengguna produk serta
permainan edukatif Monopoli Tematik
subjek uji coba lapangan bahwa media
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar
Monopoli
yang menyenangkan karena mereka dapat
Tematik
yang
dikembangkan
dinyatakan “Layak” untuk digunakan dalam
belajar sambil bermain.
proses pembelajaran Tematik yang bertema “Tempat Tinggalku”.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Keimpulan Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti dapat menghasilkan Media Monopoli Tematik yang layak digunakan dalam proses pembelajaran
khususnya
tema
“Tempat
Tinggalku” berupa persentase skor dari ahli materi, ahli media dan uji lapangan di SD Negeri Babarsari melalui tahapan model Borg & Gall yang hanya sampai tahap 9. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan
Andi Prastowo. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Anggani Sudono. (2000). Sumber Belajar Dan Alat Permainan (Untuk Pendidikan Anak Usia Dini). Jakarta: Gramedia. Badru Zaman. (2006). Pengembangan Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Taman Kanak-Kanak. Diunduh: http://badruzaman.staf.upi.edu/files/20 11/12/materi-media-paud-upi.pdf. Pada tanggal 09 November 2014, pukul 13.30 WIB.
disampaikan sebagai berikut: 1. Bagi
peneliti
selanjutnya,
atau
pengembang
diharapkan
dapat
C. Asri Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
lebih
menyempurnakan alat permainan edukatif
Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
yang telah dikembangkan dan lebih inovatif lagi dalam menciptakan alat permainan edukatif yang bermanfaat bagi siswa dalam belajar. 2. Bagi tenaga pengajar/guru, diharapkan dapat
memanfaatkan
alat
permainan
edukatif Monopoli Tematik sebagai media pembelajaran
sehingga
proses
Hujair
AH Sanaky. Pembelajaran Yogyakarta: DIPANTARA.
(2013). Media Interaktif-Inovatif. KAUKABA
Jasa Ungguh Muliawan, 2009. Tips Jitu Memilih Mainan Positif dan Kreatif untuk Anak Anda. Yogyakarta: Diva Press.
12 Jurnal Teknologi Pendidikan ... Tahun ..ke.. 2015.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta. Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran.PPs. UNY