PENGGUNAAN GAMBAR MEME TERHADAP

Download Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukk...

0 downloads 555 Views 186KB Size
PENGGUNAAN GAMBAR MEME TERHADAP KEPUASAN KHALAYAK (Studi Korelasional Penggunaan Meme dalam Media Sosial Instagram Terhadap Kepuasan Khalayak di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara) Ririen Putri wahyuni 110904022 ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Penggunaan Gambar Meme terhadap Kepuasan Khalayak (Studi Korelasional Penggunaan Gambar Meme dalam Media Sosial Instagram terhadap Kepuasan Khalayak di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan gambar meme dalam Instagram. Teori yang dianggap relevan yaitu uses and gratification theory, komunikasi massa, new media, media sosial, Instagram, penggunaan media, meme, dan kepuasan. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara Program Reguler S-1 yang berjumlah 11.921 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional Stratified Sampling, Purposive Sampling dan Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak. Penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram memiliki hubungan yang tinggi dengan perhitungan uji hipotesis adalah 0,741. Penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kesenangan dan sarana relaksasi atau pelepasan tekanan. Kata Kunci: Gambar meme, Media sosial, Uses and Gratification, Penggunaan media

PENDAHULUAN Latar Belakang Media dan teknologi baru telah memberikan cara baru bagi kita untuk memperoleh informasi dan gagasan. Melalui media baru, media sosial diperkenalkan. Instagram, merupakan salah satu media sosial yang kini sedang marak digunakan oleh masyarakat. Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial pada smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar sebagai media penyampaian pesan. Gambar yang diunggah biasanya berupa fotofoto pribadi milik pengguna. Tidak jarang pula pengguna mengunggah gambar yang memiliki pesan bersifat informatif, edukatif, persuasif atau bahkan menghibur para pengguna media sosial Instagram lainnya. Salah satu pengguna media sosial Instagram yang mengorientasikan akunnya sebagai akun yang secara khusus mengunggah gambar-gambar bersifat menghibur adalah dagelan. Dagelan merupakan sebuah akun media hiburan dalam media sosial Instagram yang memiliki konsep memberikan konten humor yang sedang trend. Gambar-gambar yang diunggah dagelan ke dalam media sosial Instagram berupa gambar meme, yang kemudian diunggah kembali oleh pengguna Instagram ke berbagai media sosial lainnya sehingga gambar meme tersebut menjadi tersebar di dunia maya. Meme adalah ide yang tertuang dalam bentuk gambar, teks bergambar, video atau hanya sekedar kata atau ungkapan dan biasanya tercipta saat seseorang membuat atau mengunggah sesuatu di internet, dan menyebar secara luas. Setiap gambar meme mengandung pesan tertentu, yang biasanya bersifat menghibur. Pengguna Instagram bisa saja menggunakan gambar meme sebagai pemuas kebutuhan, tergantung dengan kebutuhan masing-masing individu. Tetapi, kepuasan setiap individu dalam menggunakan gambar meme berbeda-beda. Bisa saja terjadi perbedaan tingkat kepuasan atas pesan yang disampaikan melalui gambar tersebut, disebabkan oleh berbagai macam faktor tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini menarik bagi peneliti untuk diteliti dan diketahui. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Batasan Masalah 1. Penggunaan yang dimaksud dibatasi kepada konsumsi gambar meme 2. Gambar meme yang diteliti dibatasi kepada gambar yang diunggah oleh akun dagelan dalam media sosial Instagram. Rumusan Masalah

1

1. Apa motif penggunaan gambar meme di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara? 2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan gambar meme terhadap kepuasan mahasiswa Universitas Sumatera Utara? Tujuan Penelitian 1. Mengetahui motif penggunaan gambar meme di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. KAJIAN LITERATUR Uses and Gratification Theory Inti dari teori Uses and Gratification adalah khayalak pada dasarnya menggunakan media berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khayalak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khayalak akan terpenuhi. Ada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khayalak disebut media yang aktif. Menurut Effendy (2003: 294), teori Uses and Gratification dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan sebagai berikut: Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif), Affective needs (Kebutuhan Afektif), Personal intergrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif), Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif), dan Escapist needs (kebutuhan pelepasan). Penggunaan Media Menurut Rakhmat (2004: 66) penggunaan media oleh individu dapat dilihat dari tiga hal, yaitu: jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media (frekuensi, intensitas, durasi), jenis isi media yang dikonsumsi, hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Setiap orang yang menggunakan suatu media pasti mengharapkan untuk mendapatkan kepuasan dari media tersebut. Jika kepuasan itu sudah didapat, tentu mereka akan selalu menggunakan media tersebut dan akan menghabiskan waktunya dengan mengkonsumsi isi media tersebut. Setelah menggunakan media maka akan timbul hubungan antara individu yang mengkonsumsi isi media dengan media massa. Komunikasi Massa Komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new media). New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instant messaging-IM) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009: 41). New Media 2

Media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 1998: 110). Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bisa memfasilitasi taransmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114). Media Sosial Media sosial menurut Sourav Gupta (2011) adalah sebuah media untuk melakukan interaksi sosial yang menggunakan teknik komunikasi yang terukur dan sangat mudah untuk diakses. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web dan mobile untuk mengubah komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), media sosial terdiri dari beberapa jenis antara lain: proyek kolaborasi (wiki dan aplikasi bookmark sosial), blog, konten, jejaring sosial, virtual game world, dan virtual social world. Instagram Instagram memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit, menerapkan filter digital, dan membagikan foto ke situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, Flickr, Posterous dan jejaring sosial milik Instagram sendiri. Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam perangkat tersebut. Fitur-Fitur yang terdapat dalam Instagram antara lain: followers, upload foto , kamera, caption foto, arroba, hashtag, link to, like, dan popular. Meme David Bennahum dalam jurnal “First Monday, Volume 4, Number 10 4 October 1999” yang ditulis oleh Stephen Downes, mendefenisikan meme jaringan maya sebagai berikut; “Ide yang mudah sekali menular dan menyebar seperti virus, disebarkan dari satu orang ke orang lain. Meme berfungsi layaknya gen dan virus, yakni menyebar melalui jaringan komunikasi dan secara tatap muka antar manusia”. Mimikri dalam meme terlihat dari kecenderungan orang untuk menyebarkan ide yang terdapat meme atau membuat sesuatu yang serupa. Ide yang terdapat dalam sebuah meme dapat berupa kegiatan, kejadian, atau tuturan yang menarik. Sifat menarik inilah yang membuat ide tersebut mudah tersebar secara viral di dunia maya dan menjadi internet meme. Kepuasan Hasil dari pasca konsumsi adalah konsumen merasa puas atau tidak puas. Khayalak merasa puas bila nilai harapannya sama dengan kenyataan yang didapatkan dari mengkonsumsi suatu produk media masaa. Harapan ini

3

merupakan perpanjangan dari kebutuhan khayalak. Khayalak selalu mencari media massa yang mampu memenuhi kebutuhannya. Namun, tidak semua media massa, khususnya media sosial, mampu memenuhinya karena media sosial memiliki kelebihan tesendiri, yang membuat khayalak betah untuk bertahan lama menggunakan media sosial. Untuk itu, khayalak akan menilai harapannya akan produk media massa itu. Apabila sesuai (positif), maka kebutuhannya dapat terpenuhi dan khayalak dapat merasa puas, begitu sebaliknya. Maka, dapat disimpulkan kebutuhan merupakan faktor yang menentukan kepuasan seseorang. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara pada bulan Maret 2015. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Regular S-1 di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 28.861 orang (dirmahasiswa.usu.ac.id). Mengingat jumlah populasi yang sangat besar tersebut, peneliti membatasi populasi dengan melakukan penarikan secara acak terhadap dua fakultas mewakili fakultas eksakta dan dua fakultas mewakili fakultas noneksakta. Berdasarkan hasil penarikan tersebut, maka populasi pada penelitian ini adalah: Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Reguler S-1 yang berjumlah 11.921 orang. Sedangkan sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan presisi 90% dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10% sehingga menghasilkan besaran sampel sebanyak 99 orang. Teknik Penarikan Sampel a. Proportional Stratified Sampling Jumlah Sampel Fakultas Populasi Penarikan Sampel Sampel 1829 × 99 Kedokteran 1829 15 11921 3552 × 99 Teknik 3552 30 11921 2826 × 99 Hukum 2826 23 11921 3714 × 99 FISIP 3714 31 11921 Total 99 b. Purposive Sampling Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sumatera Utara, mempunyai akun Instagram, pernah mengakses akun dagelan dalam Instagram. c. Accidental Sampling 4

Walau penarikan sampel dilakukan secara kebetulan kepada siapa saja yang ditemui, sampel yang dapat ditarik adalah sampel yang memenuhi kriteria sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik analisis data, seperti: analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, uji hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Hipotesis Penggunaan Kepuasan gambar khalayak meme .Spearman’s Penggunaan Correlation 1.000 .741** rho gambar Coefficient meme Sig. (2. .000 tailed) N 99 Kepuasan Correlation .741** khalayak Coefficient Sig. (2.000 tailed) N 99 **Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

99 1.000 . 99

Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel di atas, Ho ditolak jika nilai <0,005. Nilai signifikasi dari tabel di atas adalah 0,000 maka < 0,005 Ho ditolak. Dengan begitu Ha diterima, maka terdapat hubungan antara penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi (derajat hubungan) digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi, sebagai berikut (Kriyantono, 2006: 169): <0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,91 : hubungan yang tinggi > 0,91 : hubungan yang sangat tinggi Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada tabel di atas, diketahui besar korelasi koefisien Spearmen (rho) adalah 0,741. Dengan menggunakan skala Guilford, hasil 0,741 menunjukkan hubungan yang tinggi.

5

Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,741, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X dan variabel Y. Dengan kata lain, hal ini berarti semakin intens menggunakan gambar meme dalam akun dagelan maka semakin tinggi tingkat kepuasan khalayak terhadap pesan yang disampaikan oleh gambar meme tersebut ataupun sebaliknya. Signifikasi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant) diberikan SPSS. Jika probabilitas > 0,005 maka Ha ditolak, jika probabilitas < 0,005 maka Ha diterima. Berdasarkan analisis di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah 0,741. Sesuai kaidah dalam Spearman r koefisien bahwa jika r > 0 maka hipotesis diterima. Signifikan korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 (0,001 < 0,005) dan tanda ** (flag of significant) yang menunjukkan hasil signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram mampu memberikan kepuasan terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif mahasiswa Universitas Sumatera Utara menggunakan gambar meme dalam media sosial Instagram adalah untuk memperoleh hiburan. Hiburan yang didapat dari gambar meme digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti kebutuhan untuk memperoleh kesenangan, dan kebutuhan escapist (relaksasi, pelepasan tekanan, kejenuhan). Walau sebagian besar mahasiswa tidak menggunakan gambar meme untuk memperoleh informasi, hasil menunjukkan bahwa kebutuhan untuk memenuhi rasa keingintahuan mampu terpenuhi dengan menggunakan gambar meme dalam media sosial Instagram. Hal ini sesuai dengan teori Uses and Gratification yang dijabarkan oleh Elihu Katz, bahwa media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Konsep dasar dari teori ini yaitu kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber yang lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat yang lain, barang kali dan barang kali juga termasuk yang tidak kita inginkan. Penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan dan informasi dikarenakan mahasiswa membutuhkan sarana hiburan dan informasi yang instan dan mudah diakses. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan sarana relaksasi untuk melepaskan tekanan dan tegangan dari rutinitas sehari-hari kapan saja dan dimana saja. Penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak menunjukkan hubungan yang tinggi sesuai dengan skala Guilford. Hal tersebut dipengaruhi oleh tampilan gambar meme yang menarik dan kesesuaian pesan dengan fakta kejadian sehari-hari.

6

Dalam teori Uses and Gratification dikatakan media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif khalayak terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi pula. Media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang aktif. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa media sosial Instagram merupakan media yang aktif. Hal ini membuktikan meskipun banyak bentuk media massa lainnya, Instagram bisa dijadikan salah satu pilihan karena memiliki pengaruh sebagai media pemenuhan kebutuhan dan kepuasan untuk memenuhi kepuasan khalayak.

PENUTUP Simpulan 1. Penggunaan gambar meme akun dagelan dalam Instagram digunakan oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh kesenangan. Hal ini dikarenakan gambar meme dalam akun dagelan memberikan pesan hiburan yang disesuaikan dengan kejadian sehari-hari atau kejadian yang sedang menjadi pembicaraan sehingga mudah diterima oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambar meme dalam akun dagelan dapat memenuhi kepuasan mahasiswa memperoleh hiburan dan sarana relaksasi. Hal ini dikarenakan tampilan dan isi pesan dalam gambar meme yang cukup menarik sehingga mahasiswa menjadikan gambar meme dalam akun dagelan sebagai pelarian dan pelepasan dari kepenatan atau ketika pengguna sedang merasa jenuh. 3. Hasil uji hipotesis penggunaan gambar meme dalam media sosial Instagram terhadap kepuasan khalayak di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah 0,741. Sesuai dengan skala Guilford, angka tersebut menunjukkan hubungan yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi khalayak menggunakan gambar meme maka semakin tinggi pula kebutuhan khalayak dapat terpuaskan. Saran 1. Bagi pengguna Instagram agar menggunakan media sosial sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Media sosial seperti Instagram adalah sarana penyampaian pesan melalui gambar atau foto dengan menggunakan fitur-fitur yang telah disediakan. Instagram dapat memberikan kepuasan hiburan dan escapism melalui gambar-gambar yang diunggah oleh pengguna, apabila menggunakan Instagram sesuai dengan fungsinya. 2. Bagi dagelan agar selalu memilah kembali gambar meme yang akan diunggah apakah pesan dalam gambar tersebut mengandung aspek positif ataupun negatif sebelum disebarkan ke media sosial. Selain itu, bagi dagelan agar memperhatikan kualitas gambar dan kualitas isi pesan sehingga pengguna Instagram semakin tertarik dengan gambar meme yang diunggah. Dengan tampilan yang menarik, tentunya pengguna Instagram akan semakin 7

tertarik untuk mengakses, mem-follow, memberikan like, atau bahkan mengunggah kembali gambar meme ke berbagai media sosial lainnya.

DAFTAR REFERENSI Bagdakian, B.H. 2004. The New Media Monopoly. Boston: Beacon Press Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ruben, Brent, D., Lea P. Stewart. 1998. Communication and Human Behavior. USA: Viacom Company Turner, Lynn H. dan West, Richard. 2009. Pengantar Teori Komunikasi:Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Humanika Sumber jurnal: Kaplan, Andreas M., & Haenlein, Michael. (2010) “Users of The World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media” Business Horizons, 53 (1), 59 – 68. Sourav Gupta. (2011) “Exploring Social Responsibility Through Social Media,” Global Media Journal – Indian Edition (India), 1-4 Stephen Downes. (1999) “Hacking Memes”, First Monday Letters, Vol.4, No. 10 Sumber lain: http://dirmahasiswa.usu.ac.id – Direktori Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, diakses pada tanggal 20 November 2014, 19.08 WIB

8

9