PERAN BAYANGAN MASA LALU DALAM MEMBENTUK

Download Terlebih dengan kekuatan supranatural yang dia miliki, berbicara dengan bayangan orang lain membuat dia dapat lebih memahami kesulitan yang...

0 downloads 379 Views 126KB Size
1

Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d’Ombres Karya Marc Levi Oleh Sri Bashiroh

Abstrak Karya ilmiah yang berjudul “Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d’Ombres Karya Marc Levi” ini, bersumber dari buku “Le Voleur d’Ombres” yang diterbitkan pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses dan menemukan jawaban tentang rasa percaya diri yang dimiliki oleh tokoh utama dalam karya Marc Levy tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan analisis struktural karya sastra yaitu analisis alur, serta analisis tokoh dan hubungan antar tokoh. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua merupakan kajian teori, bab ketiga adalah objek penelitian, bab keempat adalah analisis dan bab terakhir berisi simpulan. Dari seluruh rangkaian analisis di dalam skripsi ini, ditemukan bahwa tokoh utama dari roman ini mendapatkan rasa kepercayaan dirinya melalui kejadian-kejadian di masa lalunya, dan menjadikannya bahan renungan di saat dia dewasa. Kejadian di masa lalu yang tidak menyenangkan bagi dirinya tidak membuatnya kehilangan arah ketika dia dewasa, justru dia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari masa lalunya. Terlebih dengan kekuatan supranatural yang dia miliki, berbicara dengan bayangan orang lain membuat dia dapat lebih memahami kesulitan yang dihadapi orang lain.



Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ilmu Budaya Univ. Padjadjaran, Jurusan Sastra Perancis.

2

Abstrack The mini-thesis titled "The Role of Shadows of the Past in the form of Confidence in the Roman" Le Voleur d'Ombres " by Marc Levi" , is comes from the book "Le Voleur d'Ombres" which was published in in 2010. The purpose of the research is to aims to look at the process and find answers on the confidence held by the main character in the book of Marc Levy. This research is conducted using structural analysis which consists of the analysis of sequences, and the analysis of characters and the relations between them. This mini-thesis consists of five chapters. The first chapter is the introduction, the second one is the theory used in this research, the third is the object of the research, the fourth is the analysis, and the last chapter is the conclusion. Based on the result obtained throughout this research, the writer found that the character of this novel to get a sense of confidence in themselves through the events in his past, and make it for thought at the time he was an adult. Events in the past that did not make it fun for him not losing sight when he was an adult, he would get a very valuable lesson from his past. Especially with supernatural powers he possessed, talking with the shadow of others makes him a better understanding of the difficulties faced by others. Kata Kunci : Analisis Struktural, Hubungan Sintagmatik, Alur, Teori Sekuen, Hubungan Paradigmatik, Tokoh, Latar, Susunan sekuen Kronologis dan Logis, Analisis sekuen Kronologis dan Logis, Analisis Ciri Pembeda, Hubungan Antar Tokoh, Analisis Latar Internal, dan Analisis Latar Eksternal.

Pendahuluan Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan secara fisik dan psikis dari hari ke hari. Pada umumnya perubahan fisik berlangsung secara alamiah, sebagai contoh : pria bersuara lebih berat akibat tumbuhnya jakun dan wanita mengalami mesntruasi. Namun perubahan secara psikis tidak terlalu bersifat alamiah seperti yang telah dijelaskan di atas, karena memiliki nilai positif dan

3

negatif. Dalam hal ini kedua nilai tersebut dipengaruhi dua sisi, yaitu interior dan eksterior. Sisi interior di sini dapat diartikan keluarga, karena perannya dalam pembentukan sebuah pribadi seseorang sangat kuat, dan eksterior diartikan sebagai lingkungan pendidikan, hubungan pertemanan, lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Perihal perubahan psikis yang akan ditekankan pada karya ilmiah ini adalah perubahan yang bersifat positif, yaitu tumbuhnya kepercayaan diri Seringkali, percaya diri dianggap hal yang mudah untuk ditumbuhkan, akan tetapi pada kenyataannya sedikit sulit diejawantahkan, karena terkadang berlandaskan kehidupan masa lalu seseorang. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki masa lalu yang suram, maka kepercayaan diri sedikit sulit untuk ditumbuhkan. Masalah kepercayaan diri ini tidak hanya dibicarakan oleh para pakar psikologi, akan tetapi para sastrawan ikut pula mengambil andil dari pembahasan ini melalui karya-karyanya. Salah satu karya sastra Prancis yang berjudul Le Voleur d’Ombre karya Marc Levy merupakan salah satu karya sastra yang mengupas tuntas masalah kepercayaan diri ini. Dalam hal ini pembahasan tentang kepercayaan diri pada cerita ini memiliki keunikan tersendiri, karena rasa percaya diri pada diri tokoh utama berhasil tumbuh berkat bayangan-bayangan kehidupan masa lalu yang dapat dikatakan begitu kelam. Tokoh utama pada cerita ini memiliki kehidupan masa kecil yang kurang bahagia dan remaja yang labil, karena dia kurang mengerti tentang apa yang seyogyanya dilakukan jika berhadapan pada suatu masalah. Hal ini diakibatkan antara lain oleh hilangnya figur ayah, cercaan tiada henti saat berada di sekolah, keadaan fisik. Oleh karena itu saat tokoh utama beranjak remaja, dirinya tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat. Untuk mendapatkannya tokoh utama melakukan perjalanan kilas balik agar tujuannya tercapai. Untuk dapat mewujudkan hasil yang baik, tentunya harus memlalui sebuah proses. Dalam hal ini, tokoh utama banyak melakukan interaksi dengan orangorang di lingkungannya serta bayangan orang-orang terdekatnya, saat dirinya masih kecil. Untuk itu, masalah-masalah yang dihadapinya menjadi bahan

4

renungan dan menjadi dasar untuk mewujudkan keinginannya, yaitu memiliki kepercayaan diri yang kuat. Hal inilah yang terjadi pada tokoh utama dalam roman Le Voleur d’Ombre. Sesuai dengan identifikasi masalah atau obyek yang diteliti, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : melihat proses dan menemukan jawaban tentang rasa percaya diri yang dimiliki oleh tokoh utama. Dalam proses untuk mengetahui dan mendapatkan hasil secara jelas tentang pembentukan rasa percaya diri pada kehidupan tokoh utama, karya tulis ini menggunakan teori-teori sastra yang relevan. Untuk menjabarkan struktur cerita secara keseluruhan dan mengetahui makna-makna serta dampak apa saja yang tersirat dalam perjalanan tokoh utama tersebut, akan digunakan analisis alur berdasarkan teori pembagian cerita secara sekuensial dan ditunjang oleh hubungan sintagmatik. Kemudian, untuk memahami karakter tokoh secara mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang pemikiran serta pandangan tokoh utama, akan dilakukan analisis tokoh yang ditunjang oleh hubungan paradigmatik, yang dapat mengemukakan hubungan antartokoh yang saling melengkapi dan mencakup semua indikator. Selanjutnya analisis latar merupakan analisis terakhir yang dapat mengungkapkan pengaruh internal dan eksternal yang mendorong lahirnya rasa percaya diri pada tokoh utama. Pembahasan Untuk mengalurkan cerita dalam roman Le voleur d’ombre ini, maka pembagian alur akan berdasarkan kumpulan peristiwa yang terbagi menjadi sekuen besar yang memiliki fungsi utama dan sekuen kecil yang berfungsi sebagai katalisator. Dalam roman Le voleur d’ombre, cerita berusat pada tindakan tokoh utama, sehingga penulis akan menyusun kejadian-kejadian yang dialami tokoh utama. Untuk menemukan unsur - unsur pemunculan hal yang tidak jelas dalam kehidupan tokoh utama, penulis akan membagi keseluruhan jalan cerita menjadi dua bagian, yaitu : A. Kehidupan tokoh utama saat masih anak-anak.

5

B. Kehidupan tokoh utama saat dewasa Melalui pembagian sekuen tersebut, kita dapat melihat sebab akibat dari permasalahan yang terjadi dan bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk melihat bayangan masa lalu yang membentuk kepercayaan diri yang tercermin dalam kehidupan tokoh utama di dalam roman Le voleur d’ombre, penulis akan menelaah sekuen-sekuen tersebut. Tokoh merupakan bagian sentral dari sebuah cerita dan dapat juga dikategorikan sebagai bagian dari modalitas utama pengarang dalam membangun cerita. Dalam penyampaian isi dan tema sebuah cerita, pengarang menggambarkan tokoh dengan sifat dan sikapnya sebagai suatu keterpaduan yang utuh di dalam cerita. Pengarang dapat menjadikan tokoh sebagai representasi atau bahkan simbol dari berbagai macam karakter manusia dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, pembaca dapat menafsirkan karakter tokoh melalui gambaran fisik dan mental yang disampaikan oleh pengarang secara eksplisit maupun implisit, serta bagaimana peran atau pengaruh tokoh tersebut bagi tokoh-tokohnya lain di sekitarnya. Dalam Roman Le voleur d’ombres yang menjadi bahan penelitian kali ini, terdapat tiga jenis tokoh dalam cerita, yaitu: 1. Tokoh utama

: Je

2. Tokoh pembantu : Mère, Luc, dan Sophie Namun, pada analisis ciri pembeda yang akan dilakukan, tokoh pembantu yang telah disebutkan di atas, tidak diulas, karena kepentingannya diduga tidak terlalu relevan dengan judul dan masalah yang terdapat pada skripsi ini. Akan tetapi keberadaan tokoh-tokoh pembantu ini akan dibahas pada analisis hubungan antartokoh guna menjaring bayangan masa lalu tokoh utama yang akan melahirkan rasa percaya diri pada tokoh utama. Dalam analisis ini, yang dapat dijabarkan lebih lanjut adalah identitas, karakter, dan pemikiran-pemikirannya. Dengan demikian, akan didapatkan pemahaman yang sejelas-jelasnya mengenai sosok tokoh tersebut.

6

Pada bagian ini hal yang akan diulas adalah ciri pembeda pada tokoh utama saja, karena tokoh pembantu lainnya tidak berperan cukup banyak dalam pembentukan percaya diri pada tokoh utama. Selain itu, ciri pembeda yang lebih dominan lebih bersifat psikis daripada fisik. Kemudian kita akan melanjutkan analisis berikutnya, yaitu analisis hubungan antartokoh. Analisis ini berfungsi untuk memperkuat analisis sebelumnya. Pembahasan pada analisis ini memusatkan hubungan antara tokoh utama, je, dengan tokoh-tokoh lainnya. Analisis hubungan antartokoh ini dapat menunjukkan bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh lainnya berhubungan dan saling mempengaruhi. Dalam hal ini, hubungan tokoh yang akan penulis analisis adalah hubungan antara tokoh utama dengan Mère, tokoh utama dengan Luc dan tokoh utama dengan Sophie. Pada analisis berikutnya yaitu analisis latar, yang akan dibahas berhubungan latar guna mengeluarkan unsur-unsur yang melahirkan rasa percaya diri pada tokoh utama. Dalam analisis ini hal yang akan dibahas pertama kali adalah analisis latar tempat yang bersifat internal pada kehidupan tokoh utama. Latar tempat yang dimaksud di sini berbicara tentang rumah yang dikaitkan kepada kehidupan keluarga tokoh utama. Kemudian analisis ini akan dilanjutkan dengan analisis latar tempat yang bersifat eksternal yang dikaitkan dengan tempattempat yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan jiwa tokoh utama. Kedua bentuk analisis latar ini bertujuan untuk mengeluarkan aspek-aspek yang membentuk kepercayaan diri pada tokoh utama. Simpulan Le voleur d’ombres merupakan sebuah roman yang mengisahkan sekelumit kehidupan seorang tokoh yang menemukan kepercayaan dirinya melalui beberapa faktor. Faktor pertama berbicara tentang kehidupan keluarga tokoh utama. Di sini tokoh utama mengalami ketidakbahagiaan akibat perpisahan orangtuanya. Perpisahan orangtuanya ini membuat tokoh utama kehilangan figur seorang ayah, karena ayah tokoh utama meninggalkan keluarganya demi wanita

7

idamannya. Dengan kejadian ini tokoh utama mengalami sedikit guncangan jiwa, karena dirinya harus menyaksikan sebuah peristiwa yang membuat dirinya terpuruk. Kemudian, faktor kedua berbicara tentang kehidupan tokoh utama di sekolah yang sering mendapatkan perlakuan kurang baik dari teman-temannya. Hal ini disebabkan oleh keadaan fisik tokoh utama yang lebih kecil dibanding keadaan fisik teman-teman seusianya. Namun, di balik masalah-masalah tersebut, tokoh utama dikaruniai sebuah kemampuan supranatural, yaitu berbicara dengan bayangan milik orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, penulis kemudian melihat rangkaian pola hidup tokoh utama yang sedikit tidak wajar dalam kisah ini. Dalam roman ini, penulis telah menemukan sebanyak mungkin ‘celah’ yang dapat memperlihatkan pemikiran dan pesan-pesan yang tertuang di dalamnya. Untuk menjabarkan struktur cerita secara keseluruhan dan mengetahui makna-makna serta dampak apa saja yang tersirat dari keunikan tersebut, penulis akan menggunakan analisis alur berdasarkan teori pembagian cerita secara sekuensial. Kemudian, untuk memahami karakter tokoh secara lebih mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang pemikiran serta pandangan tokoh utama, penulis menggunakan analisis tokoh yang ditunjang oleh analisis hubungan paradigmatik, yang dapat mengemukakan hubungan antartokoh yang saling melengkapi dan mencakup semua indikator. Selanjutnya analisis latar merupakan analisis terakhir yang dapat mengungkapkan pengaruh latar terhadap perkembangan jiwa pada tokoh utama. Dengan menggunakan analisis alur secara sekuensial, kita dapat melihat dua periode berbeda dalam hidup tokoh utama, yaitu kisah hidupnya di masa anak-anak dan kehidupan tokoh utama saat dewasa. Dari kedua periode yang berbeda tersebut ada sebuah aspek penting bagi analisis awal dalam karya tulis ini, yaitu bahwa momen krusial dalam kehidupan tokoh utama adalah pada saat dirinya harus kehilangan sosok ayahnya dan menerima sikap teman-temannya yang selalu merendahkannya. Dalam hal ini tokoh utama merasa kehidupannya tidak stabil dan hal ini melahirkan perasaan takut yang mendalam pada diri tokoh

8

utama. Rasa takut itu datang ketika dia sedang diam seorang diri dan di malam hari. Namun rasa takut itu secara perlahan menghilang saat usia tokoh utama telah dewasa. Di usia ini, tokoh utama tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bertanggung jawab serta pernuh percaya diri. Hal ini terjadi berkat kemampuan tokoh utama dalam berkomunikasi dengan bayangan, sehingga dirinya dapat mengetahui kesulitan serta keinginan orang lain dan kesadarannya untuk bangkit dari keterpurukkan. Jadi pemisahan periode tersebut dibuat untuk memperlihatkan perubahan signifikan dalam diri tokoh utama yang terpapar melalui sebuah ide mengenai pertentangan dengan traumatisme. Dalam roman ini, cerita memang berpusat pada reaksi pikiran dan tindakan tokoh utama saat menghadapi rangkaian situasi tidak biasa yang menimpanya. Pada analisis ini, keseluruhan peristiwa yang disusun secara kronologis dan logis ini telah merujuk pada pembuktian akan adanya pengaruh bayangan masa lalu dalam pembentukkan kepercayaan diri yang tercurah dalam roman ini. Pada analisis berikutnya, yaitu analisis tokoh, diperlihatkan keseluruhan gambaran dari para tokoh, baik secara fisik, mental maupun interaksi antara tokoh utama dengan para tokoh pembantu. Dalam bagian ini, porsi analisis yang lebih besar tentu saja masih berpusat pada sosok tokoh utama. Pada analisis tokoh pertama yang berbicara tentang ciri pembeda, dapat dilihat bahwa tokoh utama menjadi pribadi yang murung, kurang semangat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya walaupun sebenarnya tokoh utama ini merupakan sosok pribadi yang baik dan sangat perhatian kepada teman-teman maupun orangtuanya. Dalam analisis ciri pembeda ini, penulis tidak menganalisis ciri pembeda yang terdapat pada tokoh-tokoh pembantu, karena peran tokoh-tokoh pembantu akan lebih banyak terlihat melalui hubungan antartokoh. Pada analisis hubungan antartokoh, tokoh utama dihubungkan dengan tiga tokoh pembantu, yaitu mère (ibu), Luc, dan Sophie. Hubungan tokoh utama dengan ibu menuai hasil yang berbicara tentang kesamaan nasib, yaitu ketabahan dan kemampuan bertahan hidup tanpa kehadiran seorang suami. Di sini tokoh utama sangat mengerti keadaan ibunya, sehingga dia langsung mengambil peran sebagai kepala rumah tangga walaupun umurnya belum menuntutnya untuk mengambil peran tersebut. Kemudian hubungan antara

9

tokoh utama dan Luc menghasilkan sebuah perkembangan baru pada kehidupan tokoh utama, yaitu tentang penerimaan yang tulus kepada teman sejatinya. Kemampuannya untuk berbicara dengan bayangan, membawa tokoh utama ke dalam situasi yang di dalamnya dia berbicara dengan bayangan milik Luc. Berkat kemampuannya ini, dia berhasil mengubah secara perlahan kehidupan Luc. Dari kejadian inilah, rasa percaya diri tokoh utama mulai tumbuh, karena dia baru menyadari bahwa kemampuan yang selama ini membuatnya takut, membawa kebajikan bagi dirinya dan orang lain. Selanjutnya, sama halnya dengan Luc, saat tokoh utama bertemu dengan Sophie, dia menjadi sosok yang berbeda. Dalam hal ini tokoh utama mulai berani untuk berhubungan dengan wanita yang dilandasi oleh perasaan cintanya. Di sini tokoh utama merasa bahwa kemampuan supranaturalnya itu telah membantunya untuk mendekatkan dirinya kepada Sophie. Hadirnya Sophie di dalam kehidupan tokoh utama melahirkan pula rasa percaya diri, karena tokoh utama selalu terpanggil untuk membantu Sophie yang saat itu sedang mengalami masalah besar di pekerjaannya. Melalui penjelasanpenjelasan yang telah dipaparkan pada analisis tokoh, maka terlihat pula pengaruh bayangan masa lalu tokoh utama ke dalam pembentukan kepercayaan diri. Melalui analisis latar, pembaca dapat merasakan nuansa yang lebih hidup dengan adanya pemaparan latar tempat internal dan eksternal. Latar tempat internal ini bermaksud untuk memberikan gambaran tentang kehidupan keluarga tokoh utama. Dengan kata lain kondisi tokoh utama saat berada di rumahnya bersama kedua orangtuanya. Pada umumnya rumah memberikan rasa damai pada penghuninya karena adanya kepenatan yang diakibatkan oleh kehidupan di luar rumah. Namun hal tersebut sangat bertentangan dengan kehidupan keluarga tokoh utama. Dalam hal ini, tokoh utama tidak mengalami kehangatan dan kebahagiaan. Hal lain yang dialaminya adalah kesedihan dan kebimbangan. Hal ini disebabkan oleh perpisahan orangtuanya. Di sisi lain, latar tempat yang bersifat eksternal juga tidak mendukung perbaikan pada kehidupan tokoh utama. Akan tetapi kehidupan tokoh utama semakin membaik saat dirinya mengikuti bisikan hatinya untuk mengabdikan hidupnya untuk orang banyak. Hal ini terjadi saat dirinya kerja di rumah sakit. Dapat dikatakan pula bahwa dengan lahirnya kemampuan

10

supranaturalnya itu, tokoh utama sadar bahwa hidupnya harus ditujukan untuk menolong orang lain yang sedang tertimpa kesulitan. Untuk itu, melalui analisis latar ini, dapat dibuktikan pula bahwa pengaruh bayangan masa lalu dapat melahirkan sebuah kepercayaan diri. Hal lain yang dapat dibicarakan pada bab ini adalah hubungan judul Le voleur d’ombres dengan analisis ini. Dilihat dari judulnya yang berarti pencuri bayangan, cerita ini ingin menyampaikan pesan bahwa hati nurani seseorang tidak bisa berdusta walaupun alam pikiran bisa melakukannya. Hal ini dibuktikan dengan datangnya beberapa bayangan ke dalam kehidupan tokoh utama dan mengatakan semua hal dengan jujur, sehingga tokoh utama mengetahui dan mengerti hampir seluruh masalah-masalah yang dialami oleh orang lain. Daftar Sumber http://www.marclevy.info/biography_read_more_fr.aspx. Barthes, Roland. 1981. Introduction à l’Analyse Structurale du Récit. Paris : Seuil. Goldenstein, J. P. 1988. Pour Lire le Roman. Brussel-Paris : De Boeck-Duculot. Levy, Marc. 2010. Le Voleur d’Ombre. Paris : Robert Laffont.