PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Download 2 | ISSN : 2541-2647. Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI). ▫91. PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN. ERGONOMI. Nanang Alamsyah*1, ...

0 downloads 513 Views 554KB Size
91

PERANCANGAN DESAIN SAJADAH DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

1,2

Nanang Alamsyah*1, Abdul Rahim2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar – Lubuk Baja; telp/fax : 0778-425391/ 0778-458394 1,2 Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam *1 e-mail: [email protected], [email protected]

Abstrak Sajadah adalah alat yang terbuat dari kain yang biasanya memiliki gambar dan corak bernafaskan Islam. Sajadah digunakan kaum Muslimin untuk menjaga agar kebersihan tetap terjaga ketika melaksanakan salat. saat ini tersedia berbagai macam bentuk ukuran sajadah, ada yang terlalu lebar, terlalu kecil, terlalu panjang, terlalu pendek, terlalu tipis, kasar dan ada juga yang memiliki beraneka ragam gambar yang kesemuanya itu menjadikan suatu ketidaknyamanan bagi sipengguna, itu semua karna tidak adanya standarisasi yang yang dibuat sebelumnya yang bisa menjadikan suatu produk sajadah bernilai ENASE (efektif, nyaman,sehat dan efisien). Dengan metode pengamatan langsung (observasi) kelokasi penelitian maka diperoleh data-data yang diperlukan, selanjutnya melakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data, uji kenormalan data, dan uji persentil, sehingga menghasilkan suatu ukuran sajadah yang standar bagi jamaah. Berdasarkan pengolahan data, maka nilai yang diperoleh untuk desain sajadah standar bagi jamaah, khususnya jamaah masjid Jabal Rahmah Bengkong Nusantara adalah Panjang : 154cm dan lebar : 54cm, ukuran ini diambil dengan pertimbangan bahwa nilai ini berada ditengah-tengah antara ukuran yang besar dan ukuran yang kecil, sehingga jika digunakan oleh jamaah dengan tinggi badan ≤ 150cm maka dirasakan sangat nyaman namun jika digunakan oleh jamaah dengan tinggi badan ≥ 180cm maka nilai – nilai efektif, nyaman, sehat, dan efisien juga masih bisa dirasakan. Kata kunci: Pengertian Sajadah, Fungsi Sajadah, Metode penelitian, Desain Sajadah.

Abstract Prayer is a tool made of cloth that usually has images and shades of Islamic breath. Moslem prayer mats are used to keep cleanliness while performing the prayers. currently available various forms of prayer sizes, some are too wide, too small, too long, too short, too thin, rough and there is also a wide range of images all of which make it inconvenience for the user because all the lack of standardization made beforehand that can make a product of a prayer mat is worth ENASE (effective, comfortable, healthy and efficient). With the method of direct observation (observation) to location of the research, then obtained the necessary data, then do the test data uniformity, test data adequacy, data normality test, and percentile test, resulting in a standard prayer sizes for pilgrims. Based on data processing, the value obtained for standard prayer design for pilgrims, especially Jabal Rahmah Bengkong Nusantara mosque is Length: 154cm andwidth: 54cm, this measure is taken with the consideration that this value is in the middle between large size and size small, so if used by the congregation with a height of ≤ 150cm then felt very comfortable but if used by pilgrims with height ≥ 180cm then the values effective, comfortable, healthy, and efficient also still can be felt.

Keywords: Definition of prayer mat, Function of prayer mat, Research method, Design of prayer mat Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

Perancangan Desain Sajadah dengan Pendekatan Ergonomi

92 1. PENDAHULUAN

Desain pengembangan produk sangat penting dalam bidang industri, desain produk yang baik dapat meningkatkan jumlah produksi dan harga jual yang tinggi. Desain produk yang gagal akan menimbulkan kerugian dan tidak hanya dibidang desain saja, melainkan mencakup ke semua aspek baik itu berpengaruh terhadap perusahaan maupun konsumen. Sajadah adalah alat yang terbuat dari kain yang biasanya memiliki gambar dan corak bernafaskan Islam. Sajadah digunakan kaum Muslimin untuk menjaga agar kebersihan tetap terjaga ketika melaksanakan salat. Sajadah pada umumnya memiliki ukuran yang cukup besar untuk dijadikan alas seluruh bagian tubuh, dipasaran saat ini tersedia berbagai macam bentuk ukuran sajadah, ada yang terlalu lebar, terlalu kecil, terlalu panjang, terlalu pendek, terlalu tipis, kasar dan ada juga yang memiliki beraneka ragam gambar yang kesemuanya itu menjadikan suatu ketidaknyamanan bagi sipengguna, itu semua karna tidak adanya standarisasi yang yang dibuat sebelumnya yang bisa menjadikan suatu produk sajadah bernilai ENASE (efektif, nyaman,sehat dan efisien) sehingga sajadah bukan lagi sebagai alat untuk menambah kekhusukan shalat namun sebaliknya terkadang menjadi pengganggu kekhusukan shalat. Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah Bagaimana merancang suatu bentuk desain sajadah yang standar dan sesuai dengan postur tubuh, serta memiliki nilai efektif, nyaman, sehat dan efisien bagi jamaah masjid Jabal Rahmah Bengkong Nusantara Batam. 2. METODE PENELITIAN

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian ini, maka penulis melakukan pengamatan langsung (observasi) kelokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk perancangan desain sajadah yang ergonomi khususnya yang akan digunakan pada masjid Jabal Rahmah Bengkong Nusantara Batam. Data primer Adalah data yang diambil secara langsung terhadap jamaah sebagai berikut: a. Lebar bahu (LB) b. Panjang Telapak Kaki (PTK) c. Panjang Sisi Miring Tumit Kaki ke Lutut (PSMTL) d. Tinggi Lutut ke Bokong (TLB) e. Panjang Sisi Miring Bokong ke Kepala(PSMBK) f. Panjang Jari Kaki Ke Lutut (PJKL) g. Panjang Lutut ke Kepala (PLK) Data sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu: a. Laporan terdahulu yang berhubungan dengan ergonomi b. Modul perancangan sistem kerja dan ergonomi c. Dokumen yang berhubungan dengan perancangan kerja Metode pengolahan data 1. Uji keseragaman data Perhitungan Batas Kontrol: Rumus: BKA = X + 2.σ BKB = X – 2.σ Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

93

Alamsyah, Rahim

a. Perhitungan Standar Deviasi: Rumus: σ = √

(𝑋𝑖− 𝑋)2 (𝑁−1)

Keterangan : BKA = Batas Kelas Atas BKB = Batas Kelas Bawah 𝜎x = Standar deviasi N = Banyaknya data n = Jumlah pengamatan 2. Uji kecukupan data Tes uji kecukupan data Dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan tingkat ketelitian 5% 𝑘 √𝑁.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)² 𝑠

Rumus: N’ = [

∑ 𝑋𝑖

2

]

Dimana: K = Tingkat Kepercayaan jika: Tingkat kepercayaan 99%, sehingga k = 2,58 ≈ 3 Tingkat kepercayaan 95%, sehingga k = 1,96 ≈ 2 Tingkat kepercayaan 68%, sehingga k ≈ 1 S = Derajat Ketelitian 5 % (0,05) N = Jumlah Data Pengamatan N’= Jumlah Data Teoritis Apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup 1. Uji kenormalan data Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Mencari Z untuk setiap batas kelas: Rumus: Z1 = X0 – X bar X Z2 = X1 – X bar X Mencari luas batas interval: Rumus: Di = Z max – Z min Mencari nilai frekuensi (E) tiap interval kelas: Rumus: E1 = Di x N E2 = Di x N E3 = Di x N Menentukan data terdistribusi dengan normal ditentukan dengan persamaan: X2hit =  ( Foi –Ei )2 Ei 2 X tab = (1 - ; k – p) Data terdistribusi normal jika, X2hit ≤ X2tab 2.

Uji persentil

Rumus: a.Persentil 5 (P5) Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Perancangan Desain Sajadah dengan Pendekatan Ergonomi

94 Letak P5 = - 1,645.x b.Persentil 50 (P50) Letak P50 = c. Persentil 95 (P95) Letak P95 = + 1,645.x

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Salah satu data pengamatan anggota tubuh panjang dari lutut ke kepala Data Pengamatan Jumlah Data Waktu Pengambilan Data No 1 2 3 4 75.5 81.1 81.2 75.6 1 83.3 80 79.4 84 2 80.8 76.8 75.4 76.4 3 78.9 78.6 78.1 83.4 4 75 82.3 81.4 81.6 5 Tabel 2. Pengolahan data Sub Group (K) 1 2 3 4 5

Data Pengamatan (n) (cm) 1 2 3 4 75.5 83.3 80.8 78.9 75

81.1 80 76.8 78.6 82.3

81.2 79.4 75.4 78.1 81.4

75.6 84 76.4 83.4 81.6 

Xi 313.4 326.7 309.4 319 320.3 1588.8

Xi Bar

Xi2

78.35 24586.26 81.675 26699.25 77.35 23949 79.75 25458.34 80.075 25682.81 397.2 126375.66

Perhitungan Rata-rata X bar =  Xi = 1588.8 = 79.44 X bar = N= 20 X bar rata-rata =  Xi Bar = 397.2 = 79.44 X bar = k= 5 Perhitungan Standar Deviasi (Xi− Xbar)2

σ=√

(N−1)

( 75.5 – 79.44)2 + ( – 79.44)2 + ………. (81.6 – 79.44)2 σ= 19 Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

95

Alamsyah, Rahim

σ = 2.91 Perhitungan Batas Kontrol BKA = X Bar rata-rata + 2. = 79.44 + 2 (2.91) = 79.44 + 5.82 = 85.26 BKB = X Bar rata-rata - 2. = 79.44 - 2 (2.91) = 79.44 – 5.82 = 73.62

Ukuran Tubuh (cm)

Grafik 1. Kontrol data 88 86 84 82 80 78 76 74 72 70 68 66

data

BKA BKB Average

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920 Jumlah Data

Uji kecukupan data panjang lutut ke kepala  Xi2 = 126258.475 dan  Xi = 1588.8 𝑘 √𝑁.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖)² 𝑠

N’= [

∑ 𝑋𝑖

2

] 2

= 2/0.05

20. 126258.475 – (1588.8) 1588.8

2

2

= 40

2525169.5 – 2524285.44 1588.8 2

= 1189.32 1588.8 = 0.75 2 = 0.56 Data dinyatakan cukup karena N’  N, Dimana N’ = 0.56 sedangkan N = 20 Data ukuran panjang lutut ke kepala Range ( R) = (data derbesar – data terkecil) = 84 – 75 =9 Jumlah kelas (CI) = 1 + 3,3 Log N Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Perancangan Desain Sajadah dengan Pendekatan Ergonomi

96 = 1 + 3,3 Log 20 = 1 + 3.3 [1.301] =5 Panjang kelas = R CI P = Rentang kelas = 9 = 1.8 Jumlah kelas 5

Tabel 3. Distribusi frekuensi panjang lutut ke kepala Interval kelas

Frekuensi (f)

Batas kelas

74.5 – 76.8 6 76.85 76.8 – 78.6 2 78.65 78.6 – 80.4 3 80.45 80.4 – 82.2 5 82.25 82.2 – 84 4 84.5 ∑ 20 Histogram 1. Panjang lutut ke kepala

Histogram PLK Frekuensi

8 6 4 Interval Kelas

2 0 74,5-76,8

76,8-78,6

78,6-80,4

80,4-82,2

82,2-84

Interval Kelas

Uji kenormalan data Zi = Xi – X bar X Z0 = 74.5 - 79.44 = -4.94 = -3.53  Ztab = 1 – 0.00021 = 0.999 1.4 1.4 Z1 = 76.85 – 79.44 = -2.59 = -1.85  Ztab = 1 – 0.0322 = 0.968 1.4 1.4 Z2 = 78.65 – 79.44 = -0.79 = -0.56  Ztab = 1 – 0.2877 = 0.712 1.4 1.4 Z3 = 80.45 – 79.44 = 1.01 = 0.72  Ztab = 1 – 0.2642 = 0.736 1.4 1.4 Z4 = 82.25 – 79.44 = 2.81 = 2.00  Ztab = 1 – 0.4772 = 0.523 1.4 1.4 Z5 = 84.5 – 79.44 = 5.06 = 3.61  Ztab = 1 – 0.4998 = 0.500 Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

97

Alamsyah, Rahim

1.4 1.4 Untuk menentukan luas tiap kelas interval: Pi = Zbesar - Zkecil P0 = Z1 – Z0 = 0.968 – 0.999 = -0.031 P1 = Z2 – Z1 = 0.712 – 0.968 = -0.256 P2 = Z3 – Z2 = 0.736 – 0.712 = 0.024 P3 = Z4 – Z3 = 0.523 – 0.736 = -0.213 P4 = Z5 – Z4 = 0.500 – 0.523 = -0.023 Untuk menentukan frekuensi yang diharapkan: Ei = Pi x N E0 = P0 x N = -0.031 x 20 = -0.62 E1 = P1 x N = -0.256 x 20 = -5.12 E2 = P2 x N = 0.024 x 20 = 0.48 E3 = P3 x N = -0.213 x 20 = 4.26 E4 = P4 x N = -0.023 x 20 = -0.46 Tabel 4. Uji kenormalan data panjang lutut ke kepala Interval kelas 74.5 – 76.8 76.8 – 78.6 78.6 – 80.4 80.4 – 82.2 82.2 – 84 ∑

P -0.031 -0.256 0.024 -0.213 -0.023 -0.499

Ei

Oi

-0.62 -5.12 0.48 4.26 -0.46 -1.46

6 2 3 5 4 20

(OiEi) 6.62 7.12 2.52 0.74 4.023 21.023

(Oi- Ei)2

(Oi- Ei)2/ Ei

43.824 50.694 6.350 0.548 16.184 117.6

-70.684 -9.901 13.23 0.128 -35.184 -102.411

Untuk mencari X2 hit = ∑ (FOi –Ei)2 Ei = -80.548 Untuk mencari X2 tab = (1-α ; k – p) = 1- 0.05; 4 = 9.49 Data dinyatakan normal karena X2hit ≤ X2tab, dimana X2 hit = -80.548 dan X2 tab = 9.49 Test persentil untuk dimensi panjang lutut ke kepala Persentil 5 ( P5 ) Letak P5 = - 1,645.x = 79.44 – (1,645 x 1.4) = 79.44 – 2.303 = 77.137 cm Persentil 50 ( P50 ) Letak P50 = = 79.44 cm Persentil 95 ( P95 ) Letak P95 = + 1,645x = 79.44 + ( 1,645 x 1.4) = 79.44 + 2.303 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Perancangan Desain Sajadah dengan Pendekatan Ergonomi

98 = 81.743 cm

Tabel 5. Hasil akhir ukuran sajadah

No Persentil PTK 1 2 3

P5 P50 P95

PJKL

PLK

Total Panjang Sajadah

24.187 46.715 77.137 148 26.655 48.615 79.137 154 29.122 50.49 81.743 161

LB

Total Lebar Sajadah

51.487 51.487 53.955 53.955 56.422 56.422

Ukuran Sajadah Panjang x Lebar 148 x 51.487 154 x 53.955 161 x 56.422

keterangan Efisien Optimal Efektif

Catatan: Satuan dalam bilangan adalah centi meter (cm) 4. SIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan pengolahan data, maka desain sajadah yang dihasilkan memiliki tiga (3) ukuran yaitu persentil lima (P5) panjang = 148cm dan lebar 51.487cm, ukuran ini dikatakan efisien karna jika sajadah dibuat berdasarkan ukuran ini maka masjid memiiliki daya tampung lebih banyak akan tetapi kenyamanan jamaah bisa saja menjadi berkurang, untuk persentil lima puluh (P50) panjang = 154cm dan lebar = 53.955cm dikatakan optimal karena ukuran ini tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar sehingga kenyamanan dan daya tampung masjid masih dalam kategori standar, oleh sebab itu desain inilah yang akan dipilih sebagai desain sajadah ergonomi bagi jamaah masjid Jabal Rahmah Bengkong Nusantara , sedangkan persentil sembilan puluh lima (P95) yaitu panjang = 161cm dan lebar = 56.422cm ukuran ini dirasakan sangat nyaman oleh jamaah karena memiliki ukuran yang besar akan tetapi daya tampung jamaah menjadi lebih sedikit. 5. SARAN

 Desain sajadah ini dapat digunakan oleh semua jamaah masjid khususnya masjid yang ada di pulau Batam sebagai acuan ukuran dalam pembuatan atau pemesanan sajadah.  Desain sajadah ini bisa dikembangkan untuk menghitung atau memprediksi jumlah jamaah yang bisa ditampung disuatu masjid karena sudah dirancang sesuai dengan postur tubuh jamaah (postur tubuh orang Indonesia), tentunya dengan mengadopsi perkembangan teknologi 6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah subhanahuwata’ala dengan limpahan segala nikmat yang telah diberikan, kemudian kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan do’a serta pihak – pihak yang terkait dalam

Oktober 2017 | Vol. 2 | No. 2 | ISSN : 2541-2647

99

Alamsyah, Rahim

penyelesaian karya ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga Allah Subhanahuwata’ala senantiasa melindungi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA Gempur Santoso, (2013). Ergonomi Terapan. Prestasi Pustaka Publisher.Jakarta Herman, (2016). Perancangan Mantel Ergonomi Dengan Pendekatan Antropometri. Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina, Batam. Julius Panero, (2003 ) dimensi manusia dan ruangan interior. Erlangga.Jakarta Larisang, Bora M. Ansyar, (2014). Modul Praktek Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi, Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina, Batam. Moh.Saifudin Abidin, (2013). Rancang Bangun Rak Buku Secara Ergonomis. Universitas Wijaya Putra: Surabaya. Muhammad Nashiruddin Al Albani, (1996). Sifat Shalat Nabi (Tajuddin Pogo). Media Hidayah. Yogyakarta. Niken Dwi Pratiwi, (2015). Tinjauan tentang ergonomi dan penataan interior perpustakaan di SMK Negeri 2 Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta. Patrycia, (2002). Pengaruh warna bagi suatu produk dan psikologis manusia. Jurnal Desain Produk. Philif Kotler, ( 2002). Manajemen pemasaran.Erlangga.Jakarta. Sayyid Sabiq, (2008). Fiqih sunnah (Asep Sobari, Sofwan Abbas, Muhil Dofir, Amir Hamzah). Al I,tishom, Jakarta. Setyabudhi, A. L. (2017). PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 2(1). Sugiatno, (2013). Perancangan Ransel Infus Ergonomi Pada Ruang Rawat Inap Dengan Menggunakan Data Antopometri, Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina, Batam. Tarwaka, Solichul Ha, Bakri, Lilik Sudiadjeng, (2004). Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja, dan produktivitas.Uniba Press. Surakarta.

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam