PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Yulia Eka Sari Maria Goretti NIM : 029114028
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Yulia Eka Sari Maria Goretti NIM : 029114028
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“…Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan Semua dapat Kau lakukan Apa yang kelihatan mustahil bagiku Itu sangat mungkin bagi-Mu Disaat ku tak berdaya Kuasa-Mu yang sempurna Selama Tuhan ada mujizat itu nyata Bukan karena kekuatan Namun roh-Mu ya Tuhan Selama ku berdoa Mujizat itu nyata…”
(taken from: song “Mujizat itu nyata”)
“Life is a journey
It can take you anywhere you choose to go As long as you're learning You'll find all you'll ever need to know”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan
Karya sederhana ini aku persembahkan untuk : Sang Maha Bijaksana….Allah Bapa di surga Kedua Orang tuaku dan adikku Sahabat dan teman-temanku Orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku Almamaterku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Juli 2007
Penulis
Yulia Eka Sari Maria Goretti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.Yogyakarta: Fakultas Psikologi; Jurusan Psikologi; Program Studi Psikologi; Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita menikah di rumah sakit jiwa, dengan asumsi kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, terdiri dari 30 orang perawat pria dan 30 orang perawat wanita. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat kecemasan yang disusun oleh peneliti. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha – Cronbach adalah 0,971. Metode Analisis data dengan menggunakan uji-t dengan teknik Independen Sample t Test. Hasil dari analisis data diperoleh t - hitung – 0,116 dan t – tabel 1,67. Hasil ini menunjukkan p > 0,05 (1,67 > -0,116) yang berarti tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Kedua kelompok subjek rata-rata memiliki tingkat kecemasan yang rendah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) The difference anxiety level of male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Yogyakarta: Faculty of Psychology; Department of Psychology; Study Program of Psychology; Sanata Dharma University. This research aimed to find out the difference of anxiety level between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. The hypothesis proposed was there was difference between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital, with assumption the anxiety level of female nurse is higher. The subject of this research was 60 persons, included 30 male nurses and 30 female nurses. The method used for gathering data was using scale. The tool used in this research was the anxiety scale arranged by the researcher. The coefficient reliability result with Alpha-Cronbach methods was 0,971. The analysis method used t-test with independent t-test sample technique. The result of the data analysis was t-test -0,116 and t-table 1,67. the result showed p> 0,05 (1,67 > -0,116) which mean there wasn’t any differences of anxiety level between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Both subject groups’s rate had low anxiety level in facing the patient in Mental Hospital.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa” guna memperoleh gelar sarjana Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, maka penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang terdalam kepada: 1. Bpk P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Silvia Carolina, S.Psi., M.Si selaku kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi dan bpk C. Wijoyo Adi Nugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik, yang telah membimbing dan mendampingi penulis selama kuliah di fakultas psikologi. 4. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing atas segala masukan,
nasehat,
bimbingan
dan
kesabarannya
selama
penulis
penyelesaikan skripsi ini 5. Ibu M.L Anantasari, S.Psi., M.si dan Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si, selaku dosen penguji atas masukan dan bimbingan yang diberikan pada penulis.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh karyawan di fakultas Psikologi, mas Gandung, mbak Nanik, pak Gik, mas Muji, mas Dony, makasih atas segala bantuan dan keramahannya. 7. Bpk Drs Sumaryanto, M.Si dan segenap perawat di R.S Grhasia Yogyakarta atas kesediaannya menjadi subjek try out dalam penelitian ini. 8. Bpk. dr M. Sigit Wahyu Purnomo, SpKJ atas ijinnya untuk melakukan penelitian di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten, dan segenap perawat di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten atas kesediaannya menjadi subjek dalam penelitian ini. 9. Kedua orang tuaku, atas dukungan yang luar biasa dalam bentuk apapun, terutama dalam bentuk cinta dan doa. 10. Adikku, yang terkadang membantuku menyelesaikan skripsi ini dalam hal olah data, makasih yo…ayo cepet nyusul kuliah! 11. Yasinta Ajeng, Sahabat yang extraordinary. Dari awal masuk kuliah sampai lulus kuliah, kesediaannya untuk selalu mengerti, aku banyak belajar dari kamu Jenk! Aku butuh satu kata yang bisa menggambarkan lebih dari kata “terimakasih” buat kamu. 12. Stefanus Ganjar, yang selalu jadi orang pertama yang tahu tentang kisah kisah hidupku, kamu yang kadang bisa membuat aku jadi balance…see, distance doesn’t matter ya. Hatur nuhun pisan. 13. Victoria “Toree” Hapsari, Makasih udah jadi sahabat yang hebat dalam segala hal, walaupun sedikit “camen” but I proud being your friend, kamu lebih dari seorang teman Tor…U great!! Thanks. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Kate “Athanasia”, yang selalu hadir dengan penuh keceriaan dan akhirakhir ini mengklaim dirinya sebagai kakak iparku, hehehe. Matur nuwun yo buat semangatnya biar aku bisa cepet lulus nyusul kamu, mari kita buat tante Nuriana bangga dengan menantu - menantunya. 15. Sahabat-Sahabatku, Irin (sandaranku ketika senang maupun sedih), Martin (si raja cela dan tawa), Hesti (panutan menjadi seorang calon ibu rumah tangga sekaligus wanita karir yang baik), Koez (temen yang gak jelas tapi baek hati), Nandi (yang selalu ngasih support, walau dari jauh), Anna Lucia (temen dari masa kecil, ayo kita berjuang bareng lagi!!) Makasih ya semuanya. 16. Temen – temen “komkaf” dimanapun kalian sekarang berada, keep our fraternity ya. 17. Temen-temen di Psikologi, (Gank di semester 1) Ajeng, Unax, Danang, Vincent, Sani, Niko, Panji, ayo kapan kita ngumpul di Nasgorbi lagi?? Sukses ya buat kalian!! Elvin, Nopex, Thea & Wedha, Lita, Mita, Ntrie, Tanti, Fista, Trisa, Ucix, Ina, Lisna, Siska (temen seperjuangan pas bimbingan) dan temen-temen yang laen, Makasih ya buat kebersamaan kita, aku senang bisa berada di tengah-tengah kalian. 18. Temen-temen kos, Angop, Rosa, Siska, Sinta, Eka, Novi, Mbak Elish dan yang laen-laennya, makasih ya udah boleh hidup bareng kalian. 19. Maha karya Tuhan yang begitu indah, Donnie Cahyadi Sibarani, penyemangat hidup dan juga “energi”, teruslah bernyanyi (hanya) untukku (yang baca jangan protes ya, bedakan antara agape dan romance, hehehe). xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20. Last but not least, Andri Pramuhardana…makasih buat arti kata “optimis”, pengalaman cinta dan hidup yang sedikit “complicated”. Aku semakin yakin bahwa mengenalmu dan semua proses yang telah kita jalani itu bukan suatu kebetulan.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….
iii
MOTTO…………………………………………………………………
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………...
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………...
vi
ABSTRAK………………………………………………………………
vii
ABSTRACT…………………………………………………………….
viii
KATA PENGANTAR………………………………………………….
ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………
xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………..…..
1
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
7
C. Tujuan Penelitian…………………………………………...........
7
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….
7
BAB II KERANGKA TEORI…………………………………………..
9
A. Kecemasan………………………………………………….........
9
1. Pengertian Kecemasan………………………………………..
9
2. Jenis Kecemasan……………………………………………...
11
3. Komponen Kecemasan………………………………………..
13
4. Faktor Penyebab Kecemasan…………………………………
16
B. Pria dan Wanita…………………………………………………..
17
1. Jenis Kelamin…………………………………………………
17
2. Peran Gender…………………………………………………
19
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Perawat……………………………………………………………
21
1. Pengertian Perawat……………………………………………
21
2. Fungsi Perawat Rumah Sakit…………………………………
22
3. Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………………...
22
4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………....
23
D. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Pasien antara Perawat Pria dan Wanita di R.S.J……………………………………………...
24
E. Hipotesis………………………………………………………….
27
SKEMA…………………………………………………...................
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………….
29
A. Jenis Penelitian……………………………………………………
29
B. Identifikasi Masalah Penelitian…………………………………..
29
C. Definisi Operasional Variabel……………………………………
29
1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di R.S.J……….
29
2. Perawat pria dan wanita………………………………………..
30
D. Subjek Penelitian…………………………………………………
31
E. Metode Pengumpulan Data………………………………………
31
F. Pengujian Instrumen Penelitian…………………………………..
34
1. Uji Validitas……………………………………………………
34
2. Daya Beda Item………………………………………………...
34
3. Uji Reliabilitas…………………………………………………
38
G. Prosedur Penelitian……………………………………………….
38
H. Teknik Analisis Data……………………………………………..
39
BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………..
41
A. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………….
41
B. Deskripsi Subjek…………………………………………………...
41
C. Analisis Data……………………………………………………….
42
1. Analisis Statistik Deskriptif…………………………………….
42
2. Uji Asumsi……………………………………………………... xiv
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Uji Hipotesis…………………………………………………….
44
D. Pembahasan………………………………………………………...
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..………………………………….
51
A. Kesimpulan…………………………………………………………
51
B. Saran………………………………………………………………..
51
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 : Perbedaan pria dan wanita ………………………………………. .18 2. Tabel 2 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan sebelum uji coba…………….32 3. Tabel 3 : Distribusi item skala tingkat kecemasan sebelum uji coba………...32 4. Tabel 4 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah uji coba……………...36 5. Tabel 5 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah uji coba………….36 6. Tabel 6 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item…….37 7. Tabel 7 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item..37 8. Tabel 8 : Deskripsi subjek pria……………………………………………….42 9. Tabel 9 : Deskripsi subjek wanita……………………………………………42 10.Tabel 10: Analisis statistik deskriptif…………………………………………43 11.Tabel 11: Ringkasan uji-t……………………………………………………..44
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini telah muncul berbagai macam jenis penyakit, hingga memunculkan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya aspek kesehatan. Perbedaan status dan golongan tidak membuat masyarakat berbeda dalam menanggapi betapa pentingnya kesehatan karena penyakit datang tanpa memandang suku, golongan maupun status dalam masyarakat, apalagi saat ini banyak penyakit yang sudah menelan korban jiwa. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Walcott (2004) mengungkapkan bahwa, dahulu masyarakat banyak yang memilih jalur pengobatan tradisional karena dianggap lebih murah dan mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Hal ini disebabkan jasa pelayanan kesehatan belum banyak tersedia di sana, namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat semakin peduli dengan perkembangan jasa pelayanan kesehatan, karena saat ini sudah banyak disosialisasikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan, selain itu juga sudah muncul kepercayaan dari masyarakat itu sendiri pada pelayanan jasa kesehatan secara medis. Perawat dalam pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit merupakan salah satu paramedis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani pasien dengan baik. Tenaga keperawatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan harus senantiasa memberikan pelayanannya secara kontinyu dan konsisten selama 24 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
jam. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien atau keluarganya, di samping itu, mereka juga harus memfokuskan pelayanannya pada keberlangsungan kegiatan pelayanan itu sendiri (http://www.pdpersi.co.id). Perawat mempunyai peranan penting karena berhubungan dengan pasien secara langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa perawat merupakan perantara antara dokter dan pasien. Proses keperawatan merupakan wahana kerjasama antara perawat dengan pasien. Umumnya pada tahap awal, perawat berperan lebih besar daripada pasien, tetapi pada proses selanjutnya diharapkan peran pasien lebih besar daripada peran perawat sehingga dalam diri pasien tumbuh kemandirian supaya bisa memenuhi kebutuhannya
atau
mengatasi
permasalahannya.
Pelayanan
dan
asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan profesional yang bertujuan untuk membantu pasien dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan pasien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan (http://www.pdpersi.co.id). Perawat dalam tugasnya dihadapkan pada berbagai macam situasi dan keadaan dalam masyarakat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat, misalnya masyarakat yang mengalami krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan fisik berupa gangguan gizi, terserang berbagai penyakit infeksi tapi juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas serta kualitas hidup mereka. Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
berbagai macam dengan penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan tingkah laku sehingga dapat menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi sosial dan fungsi pekerjaan) dari orang tersebut (Heerdjan, 1987). Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah salah satu bentuk rumah sakit yang memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang menderita gangguan jiwa. Perawat di rumah sakit jiwa, berhubungan langsung dengan pasien yang menderita gangguan jiwa. Keperawatan jiwa merupakan area khusus dalam praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu perilaku manusia sesuai dengan kiat keperawatan yang berfokus pada upaya pencapaian dan tujuan terapiutik dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat ( Rasmun, 2001). Kelancaran hubungan pelayanan di rumah sakit berpusat pada perawat sebagai bagian yang aktif dan keberhasilan seorang perawat ditentukan oleh kemampuannya berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi dan bekerja sama (Gunarsa, 1995). Menjadi perawat di rumah sakit jiwa membutuhkan keahlian khusus karena tidak hanya merawat pasien secara fisik melainkan juga kondisi mental pasien yang tidak dapat dilihat secara langsung gejalanya seperti pada pasien penderita fisik pada umumnya. Pasien yang mengalami gangguan mental memperlihatkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Keadaan pasien yang tidak menentu kondisi mentalnya seperti pasien yang mungkin tiba-tiba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mengamuk, saling berkelahi antar pasien, pasien yang mencoba bunuh diri atau hal-hal lain yang sifatnya membahayakan bagi perawat tersebut atau bahkan bagi pasien itu sendiri dapat menimbulkan rasa cemas pada perawat ketika menghadapi pasien. Peneliti tidak menemukan penelitian yang mengungkapkan adanya kecemasan yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa, namun peneliti menemukan penelitian tentang perawat yang bekerja di rumah sakit umum. Suatu survey yang dilakukan pada para perawat oleh NIOSH atau The National Institute for Occupational Safety and Health (Usman, 2005) menyebutkan bahwa banyak perawat yang mengalami stres pada saat melakukan pekerjaannya. Hal ini diakibatkan selain karena beban kerja yang berlebihan juga karena harus menghadapi pasien dengan karakteristik yang bermacam-macam. Stres adalah respon individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa (disebut stressor) yang mengancam individu dan mengurangi kemampuan individu dalam mengatasi segala bentuk stressor (Santrock, 2002). Kecemasan itu merupakan suatu bentuk stres dari suatu kondisi yang tidak pasti. Jika perawat umum mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan dan harus menghadapi karakteristik pasien yang bermacam, maka perawat di rumah sakit jiwa masih ditambah menghadapi pasien dengan kondisi mental yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi tindakannya, sehingga perawat di rumah sakit jiwa mungkin saja menjadi lebih cemas daripada perawat di rumah sakit umum. Rasa cemas merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh individu. Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika manusia berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, timbul karena berbagai alasan dan situasi, kecemasan menimbulkan rasa yang tidak enak sehingga membuat seseorang ingin lari dari kenyataan dan enggan berbuat sesuatu (Priest, 1991). Selain itu, seseorang yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk konsentrasi pada suatu pokok pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Situasi-situasi tersebut di atas yang akhirnya akan membuat individu dalam hal ini perawat akan merasa cemas dan selalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu serta kesulitan untuk memusatkan perhatian pada pekerjaannya. Perawat di rumah sakit terdiri dari perawat pria dan wanita. Masyarakat biasanya cenderung membedakan pria dan wanita dari segi perbedaan secara jasmani saja, padahal perbedaan itu juga terdapat pada aspek yang lainnya yaitu pada aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh, suara dan gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya (Gilarso, 2003). Perbedaan jenis kelamin didapat dari 2 faktor, yaitu: biologis dan lingkungan sosial. Kedua hal tersebut kemudian memunculkan perkembangan peran seks yang menggolongkan pria dan wanita. Penggolongan peran seks seperti ini akan berpengaruh pada perilaku yang cenderung mereka sesuaikan dengan jenis kelaminnya. Adanya perbedaan perilaku yang muncul ini maka berbeda pula antara pria dan wanita dalam mempresepsi, memandang dan berpola pikir terhadap stimulus yang diterimanya, dengan demikian berbeda pula dalam menanggapi dan merespon segala tekanan yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Perilaku pria dan wanita akan menjadi lebih kuat ketika mereka sudah menikah. Pria dan wanita yang menikah mempunyai peran gender yang berbeda. Wanita yang sudah menikah akan memiliki peran sebagai seorang istri yang mempunyai tugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga serta merawat anakanaknya. Pria juga memiliki peran sebagai seorang kepala keluarga yang mempunyai tugas untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya. Ketika wanita ingin menyalurkan bakat dan potensinya serta menjadi partner sejajar pria, kaum wanita memerlukan kemampuan untuk mengatasi hambatan fisik maupun psikologis yang ditimbulkan oleh aspek peran gendernya, dalam arti wanita lebih dituntut untuk mengatasi urusan keluarga dan hal-hal lain yang menyangkut keluarganya dibanding pria (Anoraga, 1992). Secara hukum maupun peraturan dalam dunia kerja tidak ada yang menempatkan pria dan wanita pada status yang berbeda (Kristanto dan Kurniawati, 2005). Begitu pula di rumah sakit jiwa, perawat pria dan wanita secara garis besar memiliki tugas dan kewajiban yang sama tanpa ada pembedaan yang berarti. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu karyawan di RSJD. Dr. Soedjarwadi Klaten pada tanggal 9 September 2006, menyebutkan bahwa di rumah sakit tersebut perawat yang biasanya merawat pasien dengan kondisi kejiwaan yang tingkat ketidakstabilannya sangat tinggi adalah perawat-perawat yang sudah senior atau yang dianggap kuat dan mampu menghadapi kondisi pasien tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja di rumah sakit tersebut lebih pada senioritas bukan pada perbedaan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Akibat peran gender yang dimiliki wanita yang juga bertugas untuk mengurusi rumah tangga dan merawat anak-anaknya dapat saja membuat perawat wanita menjadi kurang siap dibandingkan perawat pria ketika menghadapi pasien. Hal ini disebabkan karena perawat wanita masih harus membagi waktu dan tenaganya sehingga ia menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya. Perbedaan peran gender dan kondisi fisik yang dimiliki pria dan wanita kemungkinan membuat tingkat kecemasan mereka berbeda ketika menghadapi pasien. Wanita mungkin menjadi lebih cemas ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Melihat uraian di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah menghadapi pasien antara di rumah sakit jiwa
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini “apakah tingkat kecemasan wanita menikah lebih tinggi ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa?”
C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan perawat wanita menikah lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
D. Manfaat Penelitian Diharapkan dalam penelitian dapat memberikan manfaat : 1. Secara teoretis: Memberikan
sumbangan
pengetahuan
tentang
tingkat
kecemasan
menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang dialami perawat pria dan wanita yang sudah menikah. 2. Secara Praktis: a. Bagi Rumah Sakit Memberikan data bagi rumah sakit tentang adanya perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. b. Bagi Perawat Perawat akan memperoleh masukan mengenai adanya perbedaan tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja mereka, bahwa adanya perbedaan kecemasan itu tidak menjadi halangan untuk berusaha memberi pelayanan yang terbaik bagi pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Kecemasan pernah dialami oleh setiap orang dan merupakan bentuk perasaan yang biasanya diiringi oleh suasana hati yang kurang meyenangkan. Banyak ahli psikologi berpendapat bahwa kecemasan adalah perasaan takut, baik nyata maupun tidak nyata, yaitu perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam disertai dengan peningkatan reaksi kejiwaan (Calhoun & Acocella, 1989). Menurut Freud (Feist & Feist, 1998) kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik atau tubuh yang memperingatkan individu untuk melawan atau menyerang bahaya yang akan datang. Sesuatu yang tidak menyenangkan tersebut seringkali kabur dan sulit untuk ditujukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Prawirohusodo (1988) juga mengungkapkan bahwa kecemasan adalah pengalaman emosi yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkat, menggelisahkan dan menakutkan yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidak diketahui oleh individu. Kecemasan merupakan kondisi psikologis ketika individu merasa terganggu akibat adanya kondisi yang mengancam meskipun masih bersifat kabur. Kecemasan juga dapat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
terjadi karena pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan tentang apa yang terjadi (Hall dan Lindzey,1978) Menurut Johnston (1971) kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman, hambatan terhadap keinginan pribadi atau perasaaan tertekan yang disebabkan oleh perasaan kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, atau sikap bermusuhan dengan orang lain. Dari keadaan yang mencemaskan maka akan timbul reaksireaksi kecemasan yang dapat diubah dalam bentuk gangguan simtomatis, baik berupa gejala psikologis maupun fisiologis. Kecemasan adalah suatu pengalaman yang tidak nyaman berupa kekhawatiran, rasa takut dan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi yang disertai dengan beberapa sensasi tubuh, meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut nadi. (Wilson, O’lear & Nathan, 1996). Jika uraian diatas mengungkapkan tentang pengertian kecemasan yang merupakan keadaan yang tidak menyenangkan dan mengancam maka di sisi lain Stuart dan Sundeen (1998) mengungkapkan bahwa kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dapat dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan tidak hanya bersifat merugikan tetapi juga mempunyai sisi positif bagi individu, menurut Corey (1999) kecemasan merupakan keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
tidak diambil. Apabila tidak dapat mengendalikan kecemasan melalui caracara rasional dan langsung, maka akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah pengalaman emosi atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dan mengancam diri individu yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala psikologis maupun fisiologis. Secara psikis ditandai dengan adanya rasa khawatir,takut dan gelisah sedangkan secara fisik ditandai dengan beberapa sensasi tubuh meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut jantung. Kecemasan juga berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, kondisi ini dialami secara subyektif dan berfungsi sebagai peringatan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi individu tersebut untuk mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahannya.
2. Jenis kecemasan Ada 3 jenis kecemasan menurut Freud (Corey, 1999), yaitu: a. Kecemasan Realistis Perasaan takut terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan kecemasan ini juga dikenal sebagai kecemasan yang obyektif karena kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman dan bahaya yang ada. b. Kecemasan Neurotik Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara id dan ego. Kecemasan neurotik merupakan ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
yang meyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat mendatangkan hukuman bagi dirinya. c. Kecemasan Moral Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara ego dan super ego. Kecemasan moral adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri. Seseorang yang hati nuraninya berkembang baik, cenderung merasa berdosa apabila ia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang dimilikinya. Lazarus (1991) membedakan kecemasan berdasar reaksi yang muncul dari individu sebagai reaksi terhadap kecemasan yang sedang dialaminya, sebagai berikut: a. Kecemasan Sebagai Suatu Respon. Kecemasan merupakan reaksi yang dimunculkan oleh individu sebagai reaksinya terhadap pengalaman tertentu. Keadaan ini dapat diketahui dari apa yang ia katakan, dari bagaimana ia bertindak, atau dari perubahan fisiologis yang dihubungkan dengan reaksi terhadap pengalaman tersebut. Kegelisahan, kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan yang muncul pada dirinya sangat berhubungan dengan aspek-aspek subjektif dan emosi, dan hal ini hanya dirasakan oleh yang bersangkutan. Dalam hal ini terbagi dalam 2 aspek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
i). State Anxiety Kecemasan yang timbul bila individu sedang dihadapkan pada situasi tertentu dan gejala kecemasan tersebut selalu menetap selama situasi yang memicu kecemasan itu tetap ada. ii).Trait Anxiety Kecemasan yang muncul pada diri individu sebagai suatu yang menetap pada diri individu. Kecemasan ini sangat berhubungan dengan kepribadian individu yang mengalaminya. Kecemasan ini memiliki pengertian bahwa individu selalu merasa cemas dalam berbagai situasi dan sering mengarah pada kesulitan individu dalam beradaptasi. b. Kecemasan Sebagai Intervening Variable (variabel perantara) Kecemasan merupakan suatu keadaan yang diperkirakan terjadi karena kondisi tertentu, tapi juga memiliki konsekuensi tertentu. Kecemasan tersebut merupakan suatu serangkaian stimulus dan respon. Kecemasan ini walaupun tidak dapat diketahui langsung melalui observasi, tetapi dapat diketahui secara tidak langsung dari pengamatan kondisi stimulus dan perilaku yang mendahuluinya serta manifestasinya sebagai akibat dari keadaan tersebut, yang dapat dilihat melalui kondisi fisiologis dari situasi yang mencemaskan tersebut.
3. Komponen kecemasan Maher (dalam Calhoun & Acocella, 1989) mengungkapkan reaksi kecemasan ada 3 komponen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
a. Emosional Individu yang bersangkutan secara sadar mempunyai ketakutan yang mendalam b. Kognitif Ketakutan menjadi lebih besar kemungkinan akan mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir jernih, memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan dari lingkungan. c. Fisiologis Tubuh yang merespon ketakutan mengarahkannya pada suatu tindakan. Proses ini lebih karena kerja dari sistem syaraf otonom yang mengontrol beberapa syaraf dan kelenjar tubuh. Di saat pikiran menangkap ketakutan maka sistem syaraf otonom akan mempengaruhi tubuh. Jantung berdegup, denyut nadi dan nafas menjadi lebih cepat, pupil mata membesar, sistem pencernaan terganggu dan tekanan darah meningkat. Kelenjar adrenalin memicu adrenalin ke darah yang akhirnya darah dialirkan ke sistem skeletal sehingga menjadi lebih kencang dan siap untuk melakukan tindakan. Menurut Bucklew (dalam Sitepu, 2004), para ahli membagi bentuk kecemasan dalam dua tingkat yaitu: a. Tingkat psikologis Berupa kecemasan yang berupa gejala-gejala kejiwaan seperti tegang, bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak menentu dan reaksi psikologis lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b. Tingkat fisiologis Merupakan kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud dalam gejala-gejala fisiologis, misalnya : tidak dapat tidur, tekanan darah naik, jantung berdebar,gemetaran, perut mual dan sebagainya. Hurlock (1997) menyatakan individu yang mengalami kecemasan ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah dan perasaan akan terjadi suatu hal yang kurang menyenangkan yang diikuti perasaan tidak mampu menghadapi tantangan, kurang percaya pada diri sendiri dan tidak dapat menemukan penyelesaian terhadap masalahnya. Darajat (1996) juga menyebutkan gejala-gejala kecemasan yang bersifat fisik dan mental. Gejala fisik berupa ujung jari yang terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak , nafsu makan hilang, kepala pusing, sesak nafas. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa akan ditimpali bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup. Dari uraian diatas, maka diambil kesimpulan mengenai komponen kecemasan yaitu : 3 komponen yang terdapat pada kecemasan, adalah : a. Fisiologis Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu, seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas. a. Kognitif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti kemampuan
individu
untuk
berpikir
jernih,
kesulitan
dalam
berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam mengatasi tuntutan dari lingkungan. b. Afektif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup.
4. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Menurut Kretch & Qrutch ( Hartanti & Dwijanti, 1997) timbulnya kecemasan disebabkan kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru. Sumber kecemasan juga terdiri dari dua faktor yaitu: a. Faktor Internal Kecemasan berasal dari dalam individu misalnya perasaan tidak mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah dan rendah diri. faktor internal ini umumnya dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Faktor Eksternal Kecemasan berasal dari luar individu, dapat berupa penolakan sosial, kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, maupun hal-hal lain yang dianggap mengancam.
B. Pria dan wanita 1. Jenis Kelamin Hurlock
(1999)
mengemukakan,
dalam
perkembangan
kehidupan
manusia, perkembangan perbedaan jenis kelamin merupakan proses yang kompleks. Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama, dalam arti bahwa keduanya mengandung kromosum. Setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromosum, dan tiap-tiap kromosum mengandung gen, yaitu pembawa keturunan. Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam 2 hal penting. Pertama, di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosum yang berpasangan sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22 kromosum dan 1 kromosum yang tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosum X atau kromosum Y. Dua jenis spermatozoa matang diproduksi dalam jumlah yang sama, yang pertama mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum X, yang kedua mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum Y. Kromosum X dan Y adalah kromosum penentu jenis kelamin. Telur yang matang selalu mengandung kromosum X. Bila telur ini dibuahi oleh spermatozoon, pembawa kromosum Y, maka terjadi anak laki-laki, kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dibuahi oleh spermatozoon pembawa kromosum X, maka anak yang lahir adalah perempuan ( Hurlock, 1999). Seks atau jenis kelamin secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. Istilah seks lebih banyak berkonsentrasi pada aspek biologi seseorang, yang meliputi perbedaan komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan karakteristik biologis lainnya (Sahrah, 2004) Tabel perbedaan pria dan wanita menurut Gilarso (2003) : Tabel 1. Perbedaan Pria dan Wanita Perbedaan biologis Pria
Wanita
1. Pada tubuh pria menonjol garis - garis lurus, tegak, kuat dan kekar, yang melambangkan keperkasaan dan kekuatan. 2. Dada lapang, bahu lebar, untuk bekerja dan untuk melindungi yang lemah. 3. Pinggul agak kecil dibanding dengan bahu. 4. Kaki kokoh, kuat, tegak lurus tampak otot-ototnya. 5. Lengan dan tangan penuh dengan otot, kekar, kuat, dan keras. 6. Suara besar, ada jakun pada leher. 7. Alat kelamin sebagian terletak di luar rongga tubuh. 8.Bulu rambut pada muka (kumis), lengan, kaki, dada.
1. Tubuh wanita lebih menonjol, garis-garis melingkar, bulat, lambang kelembutan, kasih sayang dan perasaan aman. 2. Bahu relatif kecil dan melengkung, buah dada berkembang. 3. Pinggang kecil tapi tulang pinggul menonjol bulat. 4. Karena tulang pinggulnya lebih besar, paha besar dan kaki meruncing ke bawah. 5. Lengan dan tangan lembut dan lemas. 6. Suara kecil merdu, dan lehernya rata. 7. Alat kelamin tersembunyi di dalam rongga tubuh. 8. Rambut didada dan kulit hanya tipis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Perbedaan pria dan wanita secara fisiologis menurut Kimball (1988) adalah pria memiliki hormon androgen yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan reproduksi pria sedangkan wanita memiliki hormon estrogen, yaitu hormon yang mempengaruhi perkembangan kematangan dan fungsi dari reproduksi wanita. Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan yang berhubungan dengan keinginan (nafsu) atau pola perilaku lainnya. Hormon estrogen dan androgen memberi perbedaan pada struktur tubuh pria dan wanita, sehingga pria secara fisik terlihat lebih kuat daripada wanita. Pria selain juga memiliki hormon testosteron yang menjadikan pria memiliki tingkat agresivitas yang lebih tinggi daripada wanita (Pinel, 1997). Menurut Pinel (1997) pria cenderung memiliki tingkat aktivitas metabolisme yang lebih tinggi di beberapa bagian dari lobus temporal otak dan sistem limbik, yang berhubungan dengan peningkatan emosi dan mempertajam ingatan. Wanita di sisi lain memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi di cingulate gyrus, yang meliputi persepsi dari kesedihan dan reaksi emosional untuk stimulus yang tidak menyenangkan dan pengalaman yang tidak menyenangkan lainnya. Perbedaan ini dapat saja berhubungan dengan perbedaan perilakunya, karena itu semua berhubungan dengan perbedaan fungsi kognitif dan emosional.
2. Peran Gender Peran gender menurut Myers (1996) merupakan suatu set perilakuperilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Bervariasinya peran gender diantara berbagai variasi budaya serta jangka waktu menunjukan bahwa budaya memang membentuk peran gender kita. Abbot (1992) juga mencoba mendefinisikan peran gender sebagai harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Harapan ini diawali dan dikukuhkan oleh institusi dan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Abbot (1992) membedakan peran gender dari peran jenis. Peran jenis didefinisikan sebagai perilaku yang diwarisi secara kodrati karena ciri biologisnya, seperti menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui untuk perempuan atau ejakulasi dan membuahi untuk laki-laki. Melahirkan dan menyusui anak dengan demikian merupakan peran jenis feminim, tetapi memelihara dan mendidik anak merupakan peran gender feminim. Suswati (2004) di sisi lain juga mengemukakan bahwa peran gender secara tradisional mencirikan laki-laki sebagai makluk yang lebih aktif, kompetitif, agresif, dominan, bebas dan penuh percaya diri. Sementara perempuan dicirikan sebagai makhluk yang lembut, rapi, emosional, ekspresif, perasa dan lebih taktis. Dengan ciri tersebut muncul pembagian kerja berdasar ketidaksetaraan gender, perempuan selalu dikaitkan dengan tugas domestik dan laki-laki pada sektor publik. Permasalahan yang menyangkut sektor produksi adalah tanggung jawab laki-laki dan perempuan bertanggung jawab pada permasalahan yang menyangkut reproduksi. Budaya paternalistik yang kuat dan meliputi seluruh struktur stratifikasi sosial dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, memposisikan “bapak” sebagai pemimpin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
sumber kekuasaan serta “ibu” sebagai pendamping dengan posisi yang lebih rendah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita dibedakan berdasarkan seks (jenis kelamin) dan peran gender. Seks (jenis kelamin) berarti pembedaan secara biologis dan fisiologis yang berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan yang fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Di sisi lain, peran gender adalah pencirian laki-laki dan perempuan yang merupakan harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Budaya dalam hal ini juga membentuk peran gender.
C. Perawat 1. Pengertian Perawat Istilah perawat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata benda yang berasal dari kata kerja “rawat” yang berarti pelihara, urus. Kemudian istilah “perawat” berarti orang yang mendapatkan pendidikan khusus untuk merawat terutama orang sakit. (Gunarsa, 1995) mengemukakan, perawat adalah seorang yang telah dipersiapkan
melalui
pendidikan
untuk
turut
serta
merawat
dan
menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala. Menurut Depkes RI (1983) perawat adalah seorang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan dasar dan diberi wewenang oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
pemerintah serta memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan perawatan yang bermutu dan penuh tanggung jawab. Pendidikan dasar perawat adalah suatu program pendidikan terencana yang memberikan landasan yang luas dan mendasar untuk melaksanakan tugas perawatan secara efektif, serta merupakan dasar bagi pendidikan perawatan lanjutan. 2. Fungsi Perawat Rumah Sakit Dalam buku Pedoman Perawatan Psikiatrik (1983), disebutkan bahwa fungsi perawat adalah : a. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan atau penyembuhan, yang pada hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang diperlukan. b. Membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan program pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter. c. Sebagai anggota tim kesehatan, bekerjasama dan saling membantu dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan secara menyeluruh.
3. Perawat Rumah Sakit Jiwa Perawat rumah sakit jiwa adalah perawat yang mengaplikasikan ilmunya dan meyumbangkan tenaga serta pelayanan pada orang-orang yang menderita penyakit kejiwaan dan dirawat di rumah sakit jiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
ANA ( American Nurse Association ) mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapiutik sebagai kiatnya. Artinya pelayanan keperawatan harus dilandasi dengan menggunakan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang difokuskan pada pemberian asuhan keperawatan sehingga pasien merasa puas dan nyaman (Stuart dan Sundeen 1998).
4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa Menurut Stuart dan Sundeen (1998) tugas dari perawat rumah sakit jiwa adalah : a. Membuat kajian kesehatan biopsikososial yang sesuai dengan budaya. b. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan keluarga dengan masalah kesehatan dan kondisi yang dapat menimbulkan sakit. c. Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus, seperti mengorganisasi, mengkaji, negosiasi, koordinasi dan mengintegrasi pelayanan serta perbaikan bagi individu maupun keluarga. d. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan kelompok untuk menggunakan sumber yang tersedia di rumah sakit termasuk pemberian pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang paling tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
e. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling. f. Memberi asuhan kepada mereka yang mengalami penyakit fisik dengan masalah psikologik dan penyakit jiwa dengan masalah fisik. g. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga, staf dan pembuat kebijakan.
D. Perbedaan Kecemasan Perawat Pria dan Wanita Menikah dalam Menghadapi Pasien di Rumah Sakit Jiwa Perbedaan pria dan wanita sudah ada sejak mereka lahir dan dalam proses perkembangannya lingkungan sosial ikut memperkuat perbedaan dalam memperlakukan mereka. Secara fisik pria dan wanita memang berbeda, pria dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat yang dapat dilihat dari tubuh yang kekar, bahu lebar, dada lapang dan otot yang kuat yang biasanya digunakan untuk bekerja dan untuk melindungi. Wanita dilahirkan dengan tubuh yang lebih menonjol dengan garis-garis melingkar yang merupakan lambang kelembutan dan kasih sayang, bahunya relatif kecil serta lengan dan tangan yang lembut dan lemas. Komposisi tubuh pria lebih banyak diisi dengan otot, sedangkan komposisi tubuh wanita lebih banyak diisi dengan lemak. Hal ini membuat tubuh pria menjadi lebih kuat daripada wanita. Pria dan wanita juga berbeda dari segi fisiologisnya, bahwa pria dan wanita mempunyai komposisi hormon yang berbeda. Perbedaan hormon itu berpengaruh terhadap kondisi fisik serta perilaku pria dan wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Wanita pada umumnya, sesuai peran jenis yang dimilikinya akan menjadi seorang istri dan ibu. Tantangan dalam hidup berkeluarga dimulai dari kebutuhan rumah tangga, kehamilan dan merawat rumah sampai meyesuaikan diri dengan peran barunya itu (Aputra & Husni, 1990). Bagi kaum pria mengaktualisasikan diri dalam lingkungan kerja dianggap lebih positif dan sudah sepatutnya, hal ini selaras dengan pandangan masyarakat bahwa pria dilahirkan dan disiapkan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga (Crittenden, 2002). Bekerja sebagai perawat dalam proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa gejalanya mungkin tidak dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan fisik pada umumnya, pasien yang mengalami gangguan jiwa menunjukkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Banyak pasien yang tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi (Keliat dkk, 1998). Keadaan kejiwaan pasien yang tidak stabil sewaktu-waktu mungkin saja dapat mengancam keselamatan jiwa perawat tersebut maupun pasien yang lain. Perawat
jiwa
dituntut
untuk
mampu
mengidentifikasikan,
menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien, keluarga dan komunitas. Hasil asuhan adalah semua hal yang terjadi pada pasien dan keluarga ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan. Hasil tersebut meliputi status kesehatan, ada tidaknya penyakit, dan kualitas kehidupan. Evaluasi hasil aktivitas keperawatan jiwa secara kritis merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
tugas perawat jiwa apapun peran, kualifikasi atau tatanan prakteknya. Tugas ini membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian yang cukup tinggi sehingga membuat perawat terkadang merasa cemas jika ia melakukan kesalahan (Stuart dan Sundeen, 1998). Berawal dari hal-hal tersebut maka dinamika tingkat kecemasan pria dan wanita yang bekerja dalam hal ini seorang perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa menjadi berbeda. Kondisi fisik wanita yang lebih lemah daripada pria serta peran jenisnya sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki tugas untuk mengatur rumah tangga serta merawat anak-anaknya, di sisi lain pekerjaannya sebagai seorang perawat di rumah sakit jiwa juga menuntutnya untuk dapat berkonsentrasi lebih dengan pekerjaannya, karena harus menghadapi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini kemudian membuat wanita harus membagi energi dan waktunya untuk pekerjaan dan perannya sebagai seorang istri dan ibu yang bertanggung jawab untuk mengurusi rumah tangganya. Keadaan yang demikian membuat perawat wanita mengalami kelelahan fisik dan pikiran yang dapat mengganggunya dalam berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Seorang perawat pria di saat memasuki kehidupan rumah tangga, akan mengalami perubahan status dan penambahan peran sebagai seorang suami dan ayah serta mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. Perawat pria dengan peran gendernya itu, maka akan cenderung lebih fokus dengan pekerjaannya daripada wanita karena memang tugasnya untuk bekerja dan mencari nafkah, tidak seperti wanita yang masih harus membagi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dan energinya untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain itu, pria dilahirkan sebagai makhluk yang mempunyai fisik kuat dan lebih aktif, yang memang dibutuhkan ketika menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil yang terkadang menjadi agresif dan sekuat tenaga. Berdasarkan uraian diatas, maka perawat pria menjadi lebih siap dalam bekerja menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil dibandingkan dengan dengan perawat wanita. Hal ini karena secara fisik lebih kuat serta tugas peran gendernya sebagai seorang pria yang bertugas untuk bekerja dan menafkahi keluarganya menjadikannya lebih dapat fokus dengan pekerjaannya. Kecemasan perawat pria dan perawat wanita dalam menghadapi pasien jiwa di rumah sakir jiwa dari sini dapat dikatakan berbeda, karena kondisi fisik yang berbeda dan beban psikologis yang mereka hadapi juga berbeda. Melihat hal ini maka kemungkinan perawat wanita mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.
E. Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah ada perbedaaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
SKEMA PERBEDAAN KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Wanita -Fisiknya lebih lembut, bahu relatif kecil, lengan dan tangan lembut dan lemas. -Komposisi hormonnya membuat perilaku wanita lebih lembut. -Peran gendernya menjadi istri dan ibu, mengurus rumah tangga dan merawat anak.
Pria -Fisiknya kuat, tubuh kekar, bahu lebar dan otot yang kuat untuk bekerja dan melindungi. -Komposisi hormonnya membuat perilaku pria lebih emosional dan agresif -Peran gendernya sebagai kepala keluarga, bekerja, mencari nafkah dan menjadi pelindung keluarga.
Bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa
-Wanita secara fisik lebih lemah -Membagi energi dan waktu untuk bekerja sebagai perawat dan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu.
-Pria secara fisik lebih kuat -Pria lebih fokus dengan pekerjaannya karena memang tugasnya untuk bekerja dan mencari nafkah.
Wanita kurang siap dalam menghadapi pasien di RSJ yang memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil
Pria lebih siap dalam menghadapi pasien di RSJ yang memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil
Perawat wanita lebih cemas dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dibandingkan dengan perawat pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah komparasi atau penelitian perbandingan. Penelitian ini ingin membandingkan variabel yang sama dari 2 populasi yang berbeda yaitu antara perawat pria dan wanita.
B. Identifikasi Metodologi Penelitian 1. Variabel tergantung : Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa 2. Variabel bebas
: Perawat pria dan wanita
C. Definisi Operasional Variabel 1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa adalah kondisi psikologis atau perasaan tidak menyenangkan dan mengancam dari individu berkaitan dengan kesiapannya menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala psikologis maupun fisiologis. 3 komponen yang terdapat pada kecemasan, yaitu : a. Fisiologis Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu, seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas. b. Kognitif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti kemampuan
individu
untuk
berpikir
jernih,
kesulitan
dalam
berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam mengatasi tuntutan dari lingkungan. c. Afektif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup. Tinggi rendahnya tingkat kecemasan yang dialami subjek dilihat dari skor total skala kecemasan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang rendah.
2. Perawat pria dan wanita Perawat pria dan wanita adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Data jenis kelamin perawat pria dan wanita dapat diperoleh dari identitas subjek yang diisikan pada lembar jawaban.
D. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa. Dalam penelitian ini peneliti memakai 60 perawat, yang terdiri dari 30 perawat pria dan 30 perawat wanita dengan kriteria : 1. Perawat pria dan wanita yang sudah menikah dan berkeluarga, karena disesuaikan dengan tugas dan peran gender pria dan wanita. 2. Perawat yang sudah bekerja minimal 1 tahun. Asumsi 1 tahun waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan pekerjaannya, dalam arti kata kecemasan yang dialami tidak tercampur dengan faktor lain diluar fokus penelitian. 3. Perawat bangsal pasien jiwa, bukan perawat poliklinik umum.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat kecemasan. Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya tingkat kecemasan pada perawat. Skala kecemasan disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang sudah ada sebelumnya, skala kecemasan yang disusun ini terdiri dari 3 komponen, yaitu : (1) fisiologis (2) kognitif (3) afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini terdiri dari 68 butir pernyataan yang berisi 34 pernyataan favorabel dan 34 pernyataan unfavorabel. Dibawah ini tabel blue print skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa : Tabel 2 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Sebelum uji coba No
Komponen
Favorabel
Unfavorabel
1
Fisiologis
13
12
Total 25 36,7%
2
Kognitif
10
10
20 29,4%
3
Afektif
11
12
34
34
23 33,8% 68
50%
50%
100%
Total
Tabel 3 Distribusi item skala tingkat kecemasan Sebelum uji coba No
Komponen
1
Fisiologis
2
Kognitif
3
Afektif
Total
Favorabel 1, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68
Unfavorabel 5, 6, 14, 18, 23, 24, 32, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53
3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 63, 64 50%
50%
Total 25 36,7% 20 29,4% 23 33,8% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Skala tersebut disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (Summated Rating), yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Setiap butir item memuat 4 kategori pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk pernyataan-pernyataan Favorable pilihan Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. 2.
Untuk pernyataan-pernyataan Unfavorable pilihan Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4. Skor untuk tiap-tiap item pada skala dijumlahkan sehingga menjadi
skor total. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Uji coba dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret 2007, pada tanggal tersebut peneliti mulai membagikan skala kepada subjek. Subjek Uji coba ini adalah perawat pria dan wanita di Rumah Sakit Ghrasia Yogyakarta, yang berasal dari 6 bangsal rawat inap, 3 bangsal pria dan 3 bangsal wanita dengan jumlah subjek 62 orang. Subjek yang dipakai dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria penelitian, maka peneliti dibantu dengan petugas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta memilih subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dari seluruh jumlah skala yang ada terdapat 2 skala yang kosong karena subjek yang bersangkutan sedang berada diluar kota serta 2 subjek yang gugur karena ada beberapa item soal dalam skala yang tidak dijawab lengkap, jadi subjek uji coba ini berjumlah 58.
F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000). Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement, dalam hal ini dilakukan dengan dosen pembimbing. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas ini adalah sejauhmana item-item tes mewakili mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak
diukur
(aspek
representasi)
dan
sejauhmana
item-item
tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar, 2001). 2. Daya Beda Item Prosedur seleksi item didasarkan pada data empiris yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala. Kualitas item-item diukur dengan analisis butir, yang menggunakan parameter daya beda item. Daya beda item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2000). Indeks daya beda item merupakan konsistensi antar fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item total. Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi total, yang disebut parameter daya beda item. Suatu item dikatakan memiliki daya beda item yang baik bila koefisien korelasi total mencapai nilai ≥0,30 (Azwar, 2000). Hasil uji coba yang dilakukan terhadap 68 item skala kecemasan menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini mempunyai daya beda item berkisar antara 0,197 sampai dengan 0,823. Uji coba ini terdapat 2 item yang gugur karena daya bedanya berada di bawah 0,30 yaitu 0,197 dan 0,288.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 4 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Setelah uji coba No
Komponen
Favorabel
Unfavorabel
Total 24
1
Fisiologis
13
11
2
Kognitif
10
10
3
Afektif
11
11
33,4%
34
32
66
51,5%
48,5%
100%
36,4% 20
Total
30,2% 22
Tabel 5 Distribusi item skala tingkat kecemasan Setelah uji coba No
Komponen
1
Fisiologis
2
Kognitif
Favorabel 1, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68
Unfavorabel 5*, 6, 14, 18, 23, 24, 32, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53
Total 24 36,4% 20 30,2%
3
Afektif
Total
3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 63*, 64 51,5%
48,5%
22 33,4% 100%
Keterangan * = item yang gugur Prosentase item per aspek kurang seimbang, maka untuk menentukan item-item yang digunakan dalam penelitian sesungguhnya, peneliti dengan dosen pembimbing melakukan penyetaraan item yaitu dengan memilih item terbaik dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
66 item yang sahih,. Pengurangan sebanyak 2 item ini dilakukan dengan asumsi bahwa 64 item yang terbaik masih mewakili setiap aspek yang hendak diukur dan dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kecemasan yang dimiliki subjek penelitian. Tabel 6 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Setelah penyetaraan item
No
Komponen
Favorabel
Unfavorabel
1
Fisiologis
12
10
2
Kognitif
10
10
31,2% 22
3
Afektif
11
11
33
31
34,4% 64
51,6%
48,4%
100%
Total
Total 22 34,4% 20
Tabel 7 Distribusi item skala tingkat kecemasan Setelah penyetaraan item
No
Komponen
1
Fisiologis
2
Kognitif
3
Afektif
Total
Favorabel 1*, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68
Unfavorabel 6, 14, 18, 23, 24, 32*, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53
3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38, 47, 54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 64 51,6%
48,4%
Keterangan * = item yang dihilangkan untuk penyetaraan skala
Total 22 34,4% 20 31,2% 22 34,4% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3. Uji Reliabilitas Istilah reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, mempunyai asal kata dari rely dan ability yang pada prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar,2000). Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu ( Azwar, 1999). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 – 1,00. semakin koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya sebaliknya semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya ( Azwar, 1999). Dari hasil uji coba yang dilakukan, reliabilitas skala kecemasan menghadapi pasien di rumah sakit jiwa pada item yang terseleksi sebesar 0,971.
G. Prosedur Penelitian Prosedur atau langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat skala pengukuran tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
(summated rating) untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karekteristik sama dengan kelompok subjek yang sesungguhnya. 2.
Mengadakan uji coba skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien rumah sakit jiwa pada individu yang memiliki ciri-ciri sama dengan subjek penelitian,yaitu di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta.
3. Menganalisis item-item skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa serta melihat reabilitas skala untuk mendapatkan butir yang sahih dan skala yang reliabel. 4. Menentukan subjek penelitian sesuai kriteria yaitu di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten, kemudian diberikan skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang sudah diuji kesahihan dan keandalannya. 5. Menganalisis data penelitian yang masuk dengan statistik uji-t untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Analisis Data Untuk memperoleh kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data penelitian yang meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak. b. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sampel yang akan diuji tersebut adalah sama. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji-t (T-Test). Uji-t yaitu suatu cara membandingkan 2 kelompok subjek dengan mencari perbedaaan mean dari kedua jenis subjek yaitu perawat pria dan perawat wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2007 di RSJD Dr.Soedjarwadi Klaten. Pada tanggal tersebut peneliti membagikan skala kepada 60 subjek penelitian yaitu perawat pria dan wanita. Subjek penelitian memiliki jadwal shift yang berbeda-beda, maka skala ditinggal untuk beberapa waktu. Skala dapat terkumpul pada tanggal 13 April 2007 dan 16 April 2007. Dari 60 skala yang terkumpul, seluruhnya memenuhi persyaratan untuk diuji selanjutnya dalam penelitian ini.
B. Deskripsi Subjek Subjek dari penelitian ini adalah perawat di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten yang terdiri dari perawat pria dan wanita yang masing-masing berjumlah 30 orang. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria penelitian yaitu sudah menikah, minimal sudah bekerja selama 1 tahun dan merupakan perawat bangsal pasien, bukan perawat poliklinik umum. Subjek perawat pria berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Subjek perawat wanita juga berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Data dari subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini:
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 8 Deskripsi Subjek Pria Keterangan
Tahun
Jumlah
Prosentase
Umur
20 – 30 tahun
8
27%
31 – 40 tahun
14
47%
41 – 50 tahun
7
23%
51 – 60 tahun
1
3%
1 – 5 tahun
7
23,3%
6 – 10 tahun
3
10%
> 10 tahun
20
66,7%
Lama bekerja
Tabel 9 Deskripsi Subjek Wanita Keterangan
Tahun
Jumlah
Prosentase
Umur
20 – 30 tahun
8
27%
31 – 40 tahun
13
43%
41 – 50 tahun
9
30%
51 – 60 tahun
-
0%
1 – 5 tahun
9
30%
6 – 10 tahun
7
23,3%
> 10 tahun
14
46,7%
Lama bekerja
C. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Hasil dari analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel 10 Analisis Statistik Deskriptif Empirik Statistik
Teoritik
Pria
Wanita
N
60
30
30
Skor Maksimum
256
141
147
Skor Minimum
64
64
72
Mean
160
116,77
117,30
SD
32
16,57
18,89
2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0 dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa diperoleh p sebesar 0,099, karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dikatakan normal. Uji normalitas skor kecemasan perawat wanita dalam menghadapi pasien di rumah jiwa diperoleh skor sebesar 0,096 karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasannya juga dikatakan normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data varians sama. Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh p sebesar 0,253 karena p > 0,05 maka varians tersebut adalah homogen, sehingga syarat untuk melakukan uji-t terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini menggunakan SPSS for windows versi 13,0. Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi : “Adanya perbedaaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.” Ringkasan uji-t dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11 (Ringkasan uji-t) Perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita Tingkat N Mean Mean SD db t t-tabel ket Kecemasan Empiris Teoritis Perawat pria 30 116,77 16,57 t-hitung < 160 58 -0,116 1,67 t-tabel Perawat wanita 30 117,30 18,89 Tidak signifikan Berdasarkan data dari tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 60 subjek yang dikenai pengukuran skala tingkat kecemasan, perawat pria menghasilkan mean sebesar 116,77 dan perawat wanita sebesar 117,30. Uji hipotesis penelitian tersebut, t hitung yang diperoleh sebesar -0,116 dan dari t tabel dengan db 58 diketahui t 5 % (one tailed) sebesar 1,67 sehingga t sebesar 0,116 (p>0,05) dinyatakan tidak signifikan. Pemilihan tes signifikan one tailed karena peneliti sudah memihak pada salah satu dari 2 kelompok penelitian, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terbukti tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin dan peran jenis antara pria dan wanita ternyata tidak membuat tingkat kecemasan pria dan wanita menjadi berbeda ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan perawat wanita di rumah sakit jiwa dapat disebabkan oleh lamanya pengalaman kerja perawat dalam menghadapi pasien. Hal ini dapat terjadi karena pada umumnya perawat yang bekerja rata-rata sudah senior dan banyak yang bekerja diatas 5 tahun, dapat dilihat dari data subjek wanita, yang bekerja antara 1 – 5 tahun sebanyak 30 %, 6 – 10 tahun sebanyak 23,3 % dan lebih dari 10 tahun sebanyak 46,7 %, tampak prosentase perawat yang memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit jiwa dengan masa kerja lebih dari 5 tahun itu lebih banyak, yaitu sejumlah 70 % . Hal ini berarti bahwa perawat wanita sudah terbiasa dengan tugasnya sebagai perawat di rumah sakit jiwa yang memang tugasnya merawat pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil sehingga rasa cemas yang muncul sudah tidak terlalu tinggi. Peneliti juga melakukan wawancara pada tanggal 11 Mei 2007, dengan seorang perawat wanita yang berusia 46 tahun dan sudah bekerja di rumah sakit jiwa selama 25 tahun, berikut kutipan wawancaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
“Nek cemas niku justru mboten mbak, niki pun biasa. Paling-paling sing cemas niku perawat-perawat anyar sing nembe mlebet, ning niku nggih ming sehari dua hari, bar niku nggih pun biasa kados ngeten”
dalam bahasa Indonesia berarti : “Kalau cemas itu justru tidak mbak, ini sudah biasa. Paling -paling yang merasa cemas itu perawat yang baru masuk kerja, tapi itu juga hanya sehari dua hari, setelah itu ya terbiasa juga seperti ini”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat terungkap bahwa selama mereka bekerja menjadi perawat di rumah sakit jiwa mereka sudah terbiasa menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Pokok pemikirannya adalah bahwa suatu perilaku ditentukan oleh apa yang dipelajari sebelumnya. Dalam situasi tertentu, seseorang akan mempelajari perilaku tertentu sebagai suatu kebiasaan, dan bila menghadapi situasi tertentu itu kembali, orang tersebut akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaannya itu (Sears, 1991). Karena sudah terbiasa maka jarang rasa cemas itu muncul dalam diri mereka, selain itu mereka juga sudah dibekali dengan pengetahuan tentang bagaimana merawat pasien dengan masalah kejiwaan, maka perawat tidak terlalu kesulitan dan cemas ketika menghadapi para pasien. Subjek perawat pria dan wanita rata-rata usianya masih produktif kerja antara 22 – 55 tahun, dalam arti kata kondisi fisik mereka masih cukup baik untuk menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hal ini juga didukung dengan sistem pembagian kerja di rumah sakit tersebut yang menempatkan perawat pria untuk menangani pasien pria dan perawat wanita untuk menangani pasien wanita, sehingga karena perawat wanita juga khusus menghadapi pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
wanita, maka rasa cemaspun tidak terlalu tinggi karena secara fisik masih sebanding dengan mereka. Pria dan wanita secara fisik memang berbeda, pria dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat daripada wanita, akan tetapi itu bukan menjadi penghalang bagi wanita untuk dapat menunjukkan potensi dan prestasi yang mereka miliki sehingga dapat sejajar dengan kaum pria. Wanita pun dapat berbuat banyak seperti rekan prianya, bahkan ada kalanya mereka lebih dari apa yang telah diperbuat kaum pria (Anoraga, 1992), ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian, perolehan mean wanita sebesar 117,30 tidak jauh berbeda dengan mean pria yaitu 116,77 yang menunjukkan bahwa baik pria dan wanita sama-sama memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil kedua mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik sebesar 160 sehingga kecemasan subjek masuk pada kategori rendah. Hal ini berarti bahwa walaupun wanita secara fisik lebih lemah, tetapi ketika menghadapi situasi yang sulit ketika bekerja, mereka dapat menghadapinya sama seperti kaum pria. Selama ini wanita memang dipandang pasif, tetapi di sisi lain kaum wanita berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan yang berhubungan dengan tugas dan karyanya serta dalam memenuhi kebutuhankebutuhan dan pencapaian tujuan dalam lingkungan kerja dan sosial. Sekarang ini wanita semakin banyak melakukan hal – hal yang semula dipandang hanya untuk pria khususnya peran serta wanita dalam bidang pekerjaan sudah meningkat, mengurangi peran ekslusif pria sebagai pencari nafkah bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
keluarga, karena banyak bidang pekerjaan yang tidak lagi dibatasi oleh persoalan jenis kelamin (Sears, 1991). Seorang wanita yang bekerja membutuhkan dukungan sosial agar dapat mengatasi konflik peran yang dialaminya (Huffman dkk, 1997). Dukungan yang diterima dari suami sangat penting artinya bagi istri untuk mengelola konflik peran gandanya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lailatushifah (2003) mengungkapkan bahwa kesadaran akan kesetaraan gender merupakan salah satu hal penting yang berperan dalam perkawinan. Kesadaran ini membuat suami istri dapat berperan secara lebih luwes sehingga tidak mengkotak-kotakkan peran menurut ideologi gender. Dukungan dari suami kepada istrinya dalam menghadapi peran gandanya itu kemungkinan membuat wanita yang bekerja tidak merasa cemas ketika bekerja. Kini stereotip bahwa wanita adalah orang rumah semakin pudar. Masyarakat sudah dapat menerima kehadiran wanita dalam berperan di segala bidang. Sesuai dengan perkembangan zaman serta pendidikan yang meningkat dan kemudahan dalam mendapatkan informasi, meningkat pula kemampuan dan wawasan masyarakat. Kondisi tersebut mempengaruhi sikap pandang masyarakat terhadap wanita dalam menjalani peran gandanya, sehingga wanita pekerja pun merasa mendapat dukungan dari masyarakat dan lingkungannya dalam menjalani perannya baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita pekerja. Wanita merasa mantap untuk menggeluti peran lain di luar rumah yaitu bekerja, selain itu pertentangan dalam dirinya yang berkaitan dengan kompleksitas perannya menjadi berkurang, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
antara tugas kerumahtanggaan dan tugas dalam pekerjaannya dapat dijalani dengan baik dan pada akhirnya tidak menimbulkan kecemasan pada wanita yang bekerja. Perbedaan keadaan fisik maupun peran gender yang dimiliki oleh pria maupun wanita tidak membuat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita menjadi berbeda. Kesiapan dalam menghadapi pasien lebih pada bagaimana sikap profesionalisme perawat dalam menjalani tugasnya sebagai seorang perawat. Tugas keperawatan bukanlah tugas yang mudah, apalagi bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa, karena pasien yang dihadapi mengalami gangguan fungsi maupun struktur kepribadiannya, sehingga pasien tersebut tidak sanggup melakukan tugas sehari-hari dan ada kegagalan dalam penanggulangan masalah hidupnya. Keadaan seperti ini membuat perawat dituntut untuk dapat bekerja secara profesional guna memenuhi kebutuhan pasien. Perawat sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang membentuk mereka sehingga berada pada kondisi siap untuk menghadapi tugas-tugas keperawatan. Kesulitan dan hambatan masih akan mereka temukan, namun keyakinan bahwa seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas tidak dengan sendirinya menghilangkan kesulitan atau hambatan yang mungkin muncul, keyakinan diri itu mendorong usaha yang lebih keras untuk mengatasi semua kesulitan dan membuat individu mampu menghadapi dan memecahkan
masalah
tanpa
tekanan
emosional
sehingga
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
menghilangkan kecemasan yang mungkin muncul ketika bekerja menghadapi pasien kejiwaan (Ambarwati, 2003). Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah subjek yang sedikit, yaitu sejumlah 60 orang. Dalam arti kata subjek sejumlah itu masih kurang dapat mewakili untuk digeneralisasikan dalam penelitian ini. Selain itu keterbatasan yang lainnya adalah peneliti tidak menggunakan perbedaan tingkat pendidikan subjek sebagai data dalam penelitian sehingga tidak bisa memperoleh sumbangan atau temuan hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan subjek, karena dimungkinkan perawat lulusan SPK dan perawat lulusan AKPER memperoleh bekal pengetahuan yang berbeda dalam menghadapi pasien sehingga bisa berpengaruh terhadap kesiapan perawat dalam menghadapi pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Secara umum perawat di rumah sakit jiwa memiliki kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dapat disebabkan karena para perawat sudah terbiasa dengan tugasnya dalam menghadapi pasien, selain itu didukung pula dengan sistem pembagian kerja di rumah sakit dan juga profesionalisme dari perawat. Perawat sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang membentuk mereka sehingga berada pada kondisi siap untuk menghadapi tugas-tugas keperawatan
B. Saran 1. Bagi Perawat Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di rumah sakit jiwa memiliki kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Kondisi seperti ini sebaiknya terus dipertahankan, sehingga tetap dapat melayani pasien dan melaksanakan tugasnya sebagai perawat dengan baik.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2. Bagi Rumah Sakit Dalam penelitian ini jenis kelamin tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja perawat ketika menghadapi pasien. Bagi pihak rumah sakit dapat mempertimbangkan sistem penempatan kerja di bangsal pasien berdasarkan kemampuan dan profesionalisme perawat dalam bekerja bukan berdasarkan jenis kelamin, sehingga setiap perawat dapat termotivasi untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penelitian ini subjeknya hanya sedikit, maka disarankan agar menambah jumlah subjek penelitian, sehingga lebih representatif dan dapat mendukung hasil penelitian. b. Mengumpulkan data-data tambahan misalnya tingkat pendidikan subjek sehingga dapat mendukung dan memberi sumbangan pada hasil penelitian, sehingga hasil penelitian dapat lebih kuat dan tajam. c. Subjek penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah perawat yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun, agar kecemasannya tidak tercampur dengan faktor adaptasi mereka dengan lingkungan pekerjaannya, namun hasilnya ternyata kecemasan mereka rendah. Jika ingin meneliti tentang kecemasan sebaiknya subjek yang digunakan adalah subjek yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini dengan asumsi bahwa mereka masih belum terbiasa dengan tugas-tugasnya sebagai perawat pasien kejiwaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, Marie (1992) Masculine and Feminine; Gender Roles Over the Life Cyrcle. New York; The Mc Graw Hill inc. Ambarwati, Krismi Diah (2003) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecemasan Menghadapi Tugas Keperawatan Pada Mahasiswa Akademi Perawatan (AKPER) Tingkat III di Akademi Perawatan (AKPER) Bethesda Yogyakarta. Psiko Wacana vol II no. 2; Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana. Anoraga, P (1992) Psikologi Kerja. Jakarta; P.T Rineka Cipta. Aputra & Husni (1990) Tuntunan Hidup berkeluarga. Kerjasama Departemen Agama RI dengan BKKBN; Jakarta. Azwar, Saiffudin, MA (1999) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Azwar, Saiffudin, MA (2000) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Azwar, Saiffudin, MA (2001) Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Bootzin, Lotfus & Zojne, (1983) Psychology Today : An Introduction. New York; Random House. Calhoun, J.F and Acocella, J.J (1989) Adjusment Psycology and Human Relationship. New York; Mc Graw Hill companies. Corey, Gerald (1999) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi .Bandung; PT. Eresco. Crittenden, Danielle.pengantar: Ratna Megawangi (2002). Wanita Salah Tingkah? Bandung; Ganita. Darajat,Z (1996) Kesehatan Mental. Jakarta; P.T Gunung Agung. Depkes RI (1983) Pedoman Perawatan Psikiatrik. Jakarta; Depkes RI. Depkes RI (1983) Pedoman Teknis Penerapan Proses Perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Jakarta; Depkes RI Direktorat Kesehatan Jiwa. Feist, J. Feist G. J (1998) Theories of Personality 4th ed. New York; Mc Graw Hill companies. Gilarso, T. SJ (2003) Moral keluarga.Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gunarsa (1995) Psikologi Perawatan. Jakarta; BPK Gunung Mulia. Hall, Calvin S & Lindzay, Gardner (1970) Theory of Personality: Second Edition. John Wiley and Sons Inc. Hartanti, & Dwijanti J.E (1997) Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Anak-anak Madura. Anima vol XII no 46. Heerdjan, Soeharto (1987) Apa Itu Kesehatan Jiwa?. Jakarta; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Huffman, K.,Vernoy,M. & Vernoy, J (1997) Psychology in Action. New York; John Willey & Sons,Inc. Hurlock, E (1997) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta; Erlangga. Johnston, M.K (1971) Mental Health and Mental Illness. Philadelphia; Lippencott Company Keliat dkk (1998) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta; Kedokteran EGC. Kristanto, Heru & Kurniawati, Cicik (2005) Diskriminasi Gender di Tempat Kerja dan Upaya Mengatasinya. Media Informasi Penelitian no 184 tahun ke 29. Lailatushifah, Siti N.F (2003) Kesadaran Akan Kesetaraan Gender dan Kepuasan Perkawinan Pada Suami Istri Pekerja Ganda. Insight Tahun I Nomor 2. Lazarus, R.S (1991) Emotional and Adaption. New York; Mc Graw Hill Publishing Companies. Myers, E.G (1996) Social Psychology. New York; The Mc Graw Hill Publishing Companies. Nurachmah, Elly (2005) Leadership Dalam Proses (http://www.pdpersi.co.id) diambil tanggal 26 November 2006.
Keperawatan.
Pinel, J.P (1997) Biopsychology. Toronto; Ally and Bacon Inc. Poerwadarminta, W.J.S (1986) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka. Prawirohusodo, S (1988) Stress dan Kecemasan. Tidak diterbitkan. Yogyakarta; Fakultas Kedokteran UGM.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Priest (1991) Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi. Disadur dari Anxiety & Depression. Semarang; Dahara Prise. Rasmun (2001) Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Jakarta; P.T Fajar Interpratama. Sahrah (2004) Persepsi Terhadap Kepemimpinan Perempuan. Anima vol. 13 no.3 Santrock J.W (2002) Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. jilid 1. Jakarta; P.T Erlangga. Sears, O David., Freedman, J.L & Peplau, L.A (1991) Psikologi Sosial. Jilid 2: Jakarta; P.T Erlangga. Sitepu, Santa Evelin (2004) Studi Deskriptif Kecemasan Masinis yang Mengalami Kecelakaan Kereta api. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta; Fakultas Psikologi USD. Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J (1998) Keperawatan Jiwa. Jakarta; Kedokteran EGC. Suswati, Irma (2004) “Unwanted Child” dan Peran Gender dalam Tumbuh Kembang Bayi. Santika. Medika vol. 1 no.1; Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Malang. Usman (2005) Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Burn Out Pada perawat di RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Psikologi vol 1 no.1. Walcott, Esther (2004) Seni Pengobatan Alternatif Pengetahuan dan Persepsi. Malang; Australian Consortium for In Country Indonesia Studies.(www.acicis.murdoch.edu.au). Wilson, G.T, O’Lear, K.D & Nathan, P.E, Clark, L.A (1996) Abnormal Psychology. New York; Allyn and Bacon Inc.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Skala Uji Coba Data Uji Coba Reliabilitas Uji Coba Skala Penelitian Data Penelitian Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji – T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI
Disusun oleh: Yulia Eka Sari M.G 029114028
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat RS. GRHASIA Yogyakarta Di Tempat
Dengan Hormat, Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan. Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
(Yulia Eka Sari M.G)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I . Identitas Diri Umur
: …………………tahun
Jenis Kelamin : L/P Status
: ………………………
Lama bekerja : …………………tahun
II. Petunjuk Pengisian Pada skala ini terdapat 68 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut : SS
: Jika pilihan SANGAT SETUJU
S
: Jika pilihan SETUJU
TS
: Jika pilihan TIDAK SETUJU
STS
: Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri. Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda di rumah sakit ini.
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya
Contoh : No 1
Pernyataan
SS
Jantung saya berdetak keras saat melihat ada
X
pasien yang mengamuk
“SELAMAT MENGERJAKAN”
No
Pernyataan
1
Jantung saya berdetak keras saat
SS
S
TS
S
STS
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melihat
ada
pasien
yang
mengamuk 2
Saya sering lupa dengan tugastugas yang harus saya kerjakan
3
Saya merasa tegang saat melihat pasien yang sering berkelahi
4
Saya dapat berpikir dengan cepat untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pasien
5
Saya merasa rileks dan santai ketika menghadapi pasien
6
Saya merasa pencernaan saya baik-baik saja ketika ada dalam keadaan gawat
7
Saya tiba-tiba sering kesulitan dalam
menentukan
tindakan
ketika menghadapi pasien 8
Saya menjadi mudah putus asa saat menghadapi pasien yang tidak mengalami kemajuan
9
Saya
tak
mudah
tersinggung
dengan kelakuan-kelakuan pasien 10
Meskipun keadaan mereka sangat labil, saya peduli dengan pasien yang membutuhkan pertolongan saya
11
Saya sering merasa pusing setelah pulang dari bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Saya menjadi kehilangan selera makan ketika ada pasien yang terus-terusan mencari saya
13
Ketika
sedang
bekerja
saya
menjadi mudah tersinggung dan sensitif 14
Tubuh saya selalu sehat tanpa mengkonsumsi
suplemen
tambahan saat bekerja 15
Saya
dapat
mengatasi
permasalahan kerja yang saya hadapi di rumah sakit. 16
Walaupun
harus
bekerja
menghadapi pasien jiwa, saya tetap dapat mengambil keputusan dengan tepat 17
Saya merasa betah dan nyaman bekerja di rumah sakit jiwa
18
Kondisi fisik saya cukup prima untuk menghadapi pasien yang kondisinya labil
19
Dalam situasi mendesak di rumah sakit saya tetap dapat berpikir jernih
20
Saya
merasa
kecewa
pasien-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pasien yang saya rawat tidak kunjung sembuh 21
Saya menjadi gemetaran ketika ada
pasien
yang
tiba-tiba
menghampiri saya 22
Saya ingin pindah tempat kerja dari rumah sakit jiwa
23
Saya sulit mengambil keputusan jika berada dalam situasi yang gawat
24
Saya masih tetap energik dan bersemangat
sampai
waktu
bekerja selesai 25
Wajah
saya
meskipun
tampak
harus
segar
menghadapi
pasien yang sulit diatur 26
Sejak
menjadi
perawat,
saya
merasa semua keputusan yang saya ambil selalu salah 27
Saya
merasa
tertekan
dalam
bekerja di rumah sakit jiwa 28
Saya sering uring-uringan tanpa alasan yang jelas ketika bekerja
29
Saya menderita migrain sejak menjadi perawat di rumah sakit jiwa
30
Saya sulit berkonsentrasi saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekerja 31
Saya ramah dan mudah senyum pada pasien
32
Saya
merasa
menikmati
senang
pekerjaan
dan sebagai
perawat di rumah sakit jiwa 33
Ketika sedang menghadapi pasien yang mengamuk, detak jantung saya tetap stabil
34
Saya mampu menyelesaikan tugas tepat
waktu,
meskipun
harus
selalu bertemu dengan pasien yang jiwanya labil 35
Saya merasa optimis dengan apa yang saya kerjakan
36
Walaupun
bekerja
sebagai
perawat di rumah sakit jiwa, saya merasa jantung saya sehat-sehat saja 37
Saya merasa sekarang ini sering kesulitan
memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan pasien 38
Keringat saya tiba-tiba keluar banyak saat menghadapi pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mulai melawan 39
Saya sering tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab semenjak menjadi perawat di RSJ
40
Walaupun
menghadapi
pasien
yang sangat labil, saya mampu memahami prosedur penanganan pasien dengan baik 41
Nafsu makan saya tetap normal, meskipun baru saja ada pasien yang mengganggu saya
42
Saya
mampu
memfokuskan
perhatian pada tugas saya dalam menghadapi pasien 43
Saya
selalu
tenang
dalam
menghadapi situasi apapun 44
Saya
merawat
pasien
dengan
sabar 45
Saya dapat mengingat dengan baik semua tugas-tugas yang harus saya lakukan ketika menghadapi pasien
46
Semenjak bekerja di rumah sakit jiwa
saya
sering
mengalami
gangguan tidur pada malam hari 47
Saya merasa berdebar-debar saat akan berangkat kerja
48
Saya
khawatir
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keselamatan
saya
ketika
menghadapi
pasien
dengan
kondisi kejiwaan yang labil 49
Saya sering mendadak menjadi bingung
dengan
prosedur
penanganan pasien. 50
Walaupun
harus
menghadapi
pasien yang sulit diatur, tubuh saya tak terasa gemetaran 51
Saya dapat mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan dan tindakan dalam penanganan pasien
52
Saya tetap bersemangat dalam menghadapi
pasien
-
pasien
bagaimanapun kondisinya 53
Saya dapat tidur dengan nyenyak walaupun pagi harinya ada pasien yang menyerang saya
54
Saya
mampu
berkonsentrasi
dengan baik dalam menghadapi tugas yang sulit di rumah sakit 55
Saya kesal terhadap pasien yang bandel dan sering membantah
56
Detak jantung saya terasa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cepat
saat
memasuki
bangsal
pasien 57
Saya merasa gelisah ketika harus menghadapi pasien baru
58
Semenjak ada pasien baru yang sangat agresif, pencernaan saya menjadi bermasalah
59
Tubuh saya terasa panas dingin ketika menghadapi pasien baru
60
Saya mudah kehilangan kesabaran jika pasien sulit untuk diatur
61
Tubuh menjadi tiba-tiba lemas ketika ada pasien yang menyerang saya
62
Ide-ide saya sulit keluar ketika sedang bekerja
63
Saya senang bercanda dengan pasien maupun rekan kerja di rumah sakit
64
Saya melayani kebutuhan semua pasien dengan rileks
65
Selama bekerja di rumah sakit jiwa
saya
mengalami migrain
belum
pernah
gangguan
penyakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Wajah saya menjadi pucat pasi saat melihat pasien yang sedang berkelahi
67
Saya merasa kemampuan berpikir saya menjadi lamban, semenjak bekerja menjadi perawat di sakit jiwa
68
Saya sering merasa terburu-buru dalam mengambil keputusan saat sedang bekerja
Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRYOUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
item1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2
item2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1
item3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1
item4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2
item5 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2
item6 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
item7 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2
item8 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
3 2 4 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 1 2 2 2 3
3 2 3 2 3 2 2 2 4 2
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 3 2 2 1 2 2 3 2
2 2 2 2 2 1 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item9 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
item10 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item11 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item12 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item13 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item14 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2
item15 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item16 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item17 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 1 1 1 2 2
2 1 1 2 1 2 2
2 1 1 1 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item18 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item19 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item20 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2
item21 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
item22 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2
item23 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item24 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2
item25 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
item26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 1 2 2 3 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 1 1 3 3
2 2 2 1 2 3 2
2 1 2 1 2 3 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3
2 2 1 1 2 2 2
2 2 1 1 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item27 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
item28 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
item29 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item30 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item32 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3
item33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2
item34 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item35 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 1 1 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
3 3 1 2 2 3 2
2 3 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item36 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item37 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
item38 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item40 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item42 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item43 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item44 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 1 2 2 2
2 2 2 1 2 3 2
2 2 2 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item45 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item46 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item47 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3
item48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item49 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item50 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item51 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item52 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item53 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 1 2 3 2
2 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 3 2 3
2 2 2 1 2 2 3
2 3 2 1 2 3 2
2 2 1 2 2 2 2
3 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 3 2
2 2 1 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item54 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3
item55 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
item56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
item57 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item58 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item59 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2
item60 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2
item61 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item62 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 3 2 3
2 1 1 2 3 2
2 1 1 2 2 2
2 1 1 2 3 2
2 1 1 2 2 2
2 1 1 3 2 3
2 1 1 2 3 2
2 2 1 2 2 2
2 1 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item63 2 1 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item64 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item65 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2
item66 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item67 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
item68 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 3 3
2 1 1 2 3 2
2 1 1 4 2 2
2 1 1 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
58
% 100.0
0
.0
58 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .970
N of Items 68
Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if Item Deleted 129.9483
Scale Variance if Item Deleted 339.559
Corrected Item-Total Correlation .511
Cronbach's Alpha if Item Deleted .970
item2
130.4138
342.282
.531
.970
item3
129.9138
339.659
.501
.970
item4
130.4310
341.162
.686
.969
item5
130.3621
347.744
.197
.971
item6
130.3448
340.230
.687
.969
item7
130.2241
340.177
.548
.970
item8
130.2759
342.730
.591
.970
item9
130.2241
344.598
.318
.970
item10
130.6207
342.731
.526
.970
item11
130.5000
340.605
.592
.970
item12
130.4310
341.197
.684
.969
item13
130.4828
341.973
.630
.969
item14
130.3793
339.538
.632
.969
item15
130.4483
341.831
.688
.969
item16
130.4483
344.041
.535
.970
item17
130.3966
341.507
.484
.970
item18
130.4138
342.317
.637
.969
item19
130.3966
342.173
.678
.969
item20
130.0517
338.436
.539
.970
item21
130.5000
337.939
.617
.969
item22
130.3621
341.147
.608
.969
item23
130.3966
344.138
.441
.970
item24
130.2069
345.255
.397
.970
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item25
130.5862
340.843
.661
.969
item26
130.5000
340.254
.539
.970
item27
130.6034
339.858
.707
.969
item28
130.5862
338.808
.723
.969
item29
130.3966
339.261
.726
.969
item30
130.4483
346.252
.438
.970
item31
130.4655
344.148
.573
.970
item32
130.0172
341.105
.484
.970
item33
130.2759
344.484
.477
.970
item34
130.4483
341.831
.688
.969
item35
130.4828
341.798
.641
.969
item36
130.3276
340.084
.666
.969
item37
130.3448
340.826
.560
.970
item38
130.6034
343.156
.510
.970
item39
130.3621
346.270
.688
.970
item40
130.4310
343.548
.532
.970
item41
130.3966
344.349
.725
.969
item42
130.2586
341.564
.542
.970
item43
130.3793
344.976
.592
.970
item44
130.3276
345.207
.516
.970
item45
130.5345
339.165
.690
.969
item46
130.5517
340.322
.724
.969
item47
129.9655
342.209
.400
.970
item48
130.4138
342.949
.594
.970
item49
130.2931
341.193
.657
.969
item50
130.4138
343.229
.766
.969
item51
130.4138
340.913
.732
.969
item52
130.3103
343.025
.640
.969
item53
130.3103
344.077
.563
.970
item54
129.8276
341.759
.473
.970
item55
130.5172
339.693
.675
.969
item56
130.5000
341.623
.632
.969
item57
130.5000
338.605
.823
.969
item58
130.5345
339.446
.801
.969
item59
130.1552
340.975
.495
.970
item60
130.3448
339.809
.576
.970
item61
130.4138
345.931
.527
.970
item62
130.5172
344.851
.419
.970
item63
130.1897
344.332
.288
.971
item64
130.3621
345.428
.603
.970
item65
130.1552
338.168
.545
.970
item66
130.3793
341.538
.614
.969
item67
130.4138
338.878
.567
.970
item68
130.3621
340.656
.637
.969
Scale Statistics Mean 132.3103
Variance 352.042
Std. Deviation 18.76279
N of Items 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
58
% 100.0
0
.0
58
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .971
N of Items 66
Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if Item Deleted 125.8793
Scale Variance if Item Deleted 327.687
Corrected Item-Total Correlation .518
Cronbach's Alpha if Item Deleted .971
item2
126.3448
330.475
.534
.971
item3
125.8448
327.712
.511
.971
item4
126.3621
329.428
.686
.971
item6
126.2759
328.554
.684
.970
item7
126.1552
328.519
.545
.971
item8
126.2069
331.009
.588
.971
item9
126.1552
332.519
.330
.971
item10
126.5517
330.953
.527
.971
item11
126.4310
328.846
.593
.971
item12
126.3621
329.428
.686
.971
item13
126.4138
330.142
.635
.971
item14
126.3103
327.762
.635
.971
item15
126.3793
330.029
.692
.971
item16
126.3793
332.169
.541
.971
item17
126.3276
330.259
.459
.971
item18
126.3448
330.475
.643
.971
item19
126.3276
330.364
.681
.971
item20
125.9828
326.894
.532
.971
item21
126.4310
326.285
.615
.971
item22
126.2931
329.474
.604
.971
item23
126.3276
332.435
.436
.971
item24
126.1379
333.384
.400
.971
item25
126.5172
329.026
.666
.971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item26
126.4310
328.811
.525
.971
item27
126.5345
328.113
.709
.970
item28
126.5172
327.096
.724
.970
item29
126.3276
327.487
.730
.970
item30
126.3793
334.485
.433
.971
item31
126.3966
332.559
.557
.971
item32
125.9483
329.489
.478
.971
item33
126.2069
332.623
.481
.971
item34
126.3793
329.959
.697
.971
item35
126.4138
330.001
.644
.971
item36
126.2586
328.230
.674
.970
item37
126.2759
329.010
.564
.971
item38
126.5345
331.446
.506
.971
item39
126.2931
334.421
.691
.971
item40
126.3621
331.744
.533
.971
item41
126.3276
332.505
.729
.971
item42
126.1897
329.981
.533
.971
item43
126.3103
333.235
.586
.971
item44
126.2586
333.248
.528
.971
item45
126.4655
327.411
.692
.970
item46
126.4828
328.570
.726
.970
item47
125.8966
330.410
.402
.971
item48
126.3448
331.142
.597
.971
item49
126.2241
329.510
.653
.971
item50
126.3448
331.353
.775
.971
item51
126.3448
329.107
.737
.970
item52
126.2414
331.309
.635
.971
item53
126.2414
332.292
.563
.971
item54
125.7586
330.046
.471
.971
item55
126.4483
328.076
.669
.970
item56
126.4310
330.039
.622
.971
item57
126.4310
326.846
.827
.970
item58
126.4655
327.727
.802
.970
item59
126.0862
329.343
.490
.971
item60
126.2759
328.028
.580
.971
item61
126.3448
334.054
.531
.971
item62
126.4483
333.024
.420
.971
item64
126.2931
333.544
.609
.971
item65
126.0862
326.536
.542
.971
item66
126.3103
329.727
.618
.971
item67
126.3448
327.107
.570
.971
item68
126.2931
328.772
.646
.971
Scale Statistics Mean 128.2414
Variance 340.116
Std. Deviation 18.44224
N of Items 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
58
% 100.0
0
.0
58 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .971
N of Items 64
Item-Total Statistics
item2
Scale Mean if Item Deleted 121.6897
Scale Variance if Item Deleted 308.183
Corrected Item-Total Correlation .532
Cronbach's Alpha if Item Deleted .971
item3
121.1897
306.016
.488
.971
item4
121.7069
307.088
.690
.970
item6
121.6207
306.485
.673
.970
item7
121.5000
306.325
.542
.971
item8
121.5517
308.708
.586
.970
item9
121.5000
310.325
.321
.971
item10
121.8966
308.586
.529
.971
item11
121.7759
306.668
.589
.970
item12
121.7069
307.123
.688
.970
item13
121.7586
307.695
.644
.970
item14
121.6552
305.458
.640
.970
item15
121.7241
307.712
.693
.970
item16
121.7241
309.817
.539
.971
item17
121.6724
308.084
.452
.971
item18
121.6897
308.253
.636
.970
item19
121.6724
308.014
.684
.970
item20
121.3276
304.926
.522
.971
item21
121.7759
303.896
.626
.970
item22
121.6379
307.182
.605
.970
item23
121.6724
310.119
.431
.971
item24
121.4828
311.026
.397
.971
item25
121.8621
306.577
.677
.970
item26
121.7759
306.423
.532
.971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item27
121.8793
305.757
.717
.970
item28
121.8621
304.717
.734
.970
item29
121.6724
305.101
.741
.970
item30
121.7241
312.028
.433
.971
item31
121.7414
310.160
.558
.971
item33
121.5517
310.462
.465
.971
item34
121.7241
307.572
.703
.970
item35
121.7586
307.625
.649
.970
item36
121.6034
305.928
.678
.970
item37
121.6207
306.696
.567
.970
item38
121.8793
309.020
.511
.971
item39
121.6379
312.060
.680
.971
item40
121.7069
309.404
.532
.971
item41
121.6724
310.084
.733
.970
item42
121.5345
307.727
.530
.971
item43
121.6552
310.791
.589
.971
item44
121.6034
310.875
.525
.971
item45
121.8103
305.069
.700
.970
item46
121.8276
306.250
.731
.970
item47
121.2414
308.467
.385
.971
item48
121.6897
308.779
.598
.970
item49
121.5690
307.197
.655
.970
item50
121.6897
309.060
.770
.970
item51
121.6897
306.814
.739
.970
item52
121.5862
308.949
.637
.970
item53
121.5862
309.826
.569
.970
item54
121.1034
307.884
.464
.971
item55
121.7931
305.746
.675
.970
item56
121.7759
307.721
.623
.970
item57
121.7759
304.633
.828
.970
item58
121.8103
305.490
.803
.970
item59
121.4310
307.057
.490
.971
item60
121.6207
305.783
.580
.970
item61
121.6897
311.656
.528
.971
item62
121.7931
310.553
.424
.971
item64
121.6379
311.077
.614
.971
item65
121.4310
304.425
.539
.971
item66
121.6552
307.423
.619
.970
item67
121.6897
304.674
.581
.971
item68
121.6379
306.270
.661
.970
Scale Statistics Mean 123.5862
Variance 317.475
Std. Deviation 17.81783
N of Items 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI
Disusun oleh: Yulia Eka Sari M.G 029114028
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten Di Tempat
Dengan Hormat, Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan. Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
(Yulia Eka Sari M.G)
I . Identitas Diri Umur
: …………………tahun
Jenis Kelamin : L/P Status
: ………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lama bekerja : …………………tahun
II. Petunjuk Pengisian Pada skala ini terdapat 70 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut : SS
: Jika pilihan SANGAT SETUJU
S
: Jika pilihan SETUJU
TS
: Jika pilihan TIDAK SETUJU
STS
: Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri. Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda di rumah sakit ini.
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya
Contoh : No
Pernyataan
1
Saya sering lupa dengan tugas-
SS
S
TS
STS
X
tugas yang harus saya kerjakan
Artinya : Anda setuju bahwa Anda sering lupa dengan tugas-tugas yang harus anda kerjakan. “SELAMAT MENGERJAKAN” Perhatian : Mohon semua pernyataan diisi dan diperiksa kembali agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
No
Pernyataan
1
Saya sering lupa dengan tugas-
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tugas yang harus saya kerjakan 2
Saya merasa tegang saat melihat pasien yang sering berkelahi
3
Saya dapat berpikir dengan cepat untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pasien
4
Saya merasa pencernaan saya baik-baik saja ketika ada dalam keadaan gawat
5
Saya tiba-tiba sering kesulitan dalam
menentukan
tindakan
ketika menghadapi pasien 6
Saya menjadi mudah putus asa saat menghadapi pasien yang tidak mengalami kemajuan
7
Saya
tak
mudah
tersinggung
dengan kelakuan-kelakuan pasien 8
Meskipun keadaan mereka sangat labil, saya peduli dengan pasien yang membutuhkan pertolongan saya
9
Saya sering merasa pusing setelah pulang dari bekerja
10
Saya menjadi kehilangan selera makan ketika ada pasien yang terus-terusan mencari saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Ketika
sedang
bekerja
saya
menjadi mudah tersinggung dan sensitif 12
Tubuh saya selalu sehat tanpa mengkonsumsi
suplemen
tambahan saat bekerja 13
Saya
dapat
mengatasi
permasalahan kerja yang saya hadapi di rumah sakit. 14
Walaupun
harus
bekerja
menghadapi pasien jiwa, saya tetap dapat mengambil keputusan dengan tepat 15
Saya merasa betah dan nyaman bekerja di rumah sakit jiwa
16
Kondisi fisik saya cukup prima untuk menghadapi pasien yang kondisinya labil
17
Dalam situasi mendesak di rumah sakit saya tetap dapat berpikir jernih
18
Saya
merasa
kecewa
pasien-
pasien yang saya rawat tidak kunjung sembuh 19
Saya menjadi gemetaran ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ada
pasien
yang
tiba-tiba
menghampiri saya 20
Saya sulit mengambil keputusan jika berada dalam situasi yang gawat
21
Saya masih tetap energik dan bersemangat
sampai
waktu
bekerja selesai 22
Wajah
saya
meskipun
tampak
harus
segar
menghadapi
pasien yang sulit diatur 23
Sejak
menjadi
perawat,
saya
merasa semua keputusan yang saya ambil selalu salah 24
Saya
merasa
tertekan
dalam
bekerja di rumah sakit jiwa 25
Saya sering uring-uringan tanpa alasan yang jelas ketika bekerja
26
Saya menderita migrain sejak menjadi perawat di rumah sakit jiwa
27
Saya sulit berkonsentrasi saat bekerja
28
Saya ramah dan mudah senyum pada pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Saya
merasa
menikmati
senang
pekerjaan
dan sebagai
perawat di rumah sakit jiwa
30
Saya mampu menyelesaikan tugas tepat
waktu,
meskipun
harus
selalu bertemu dengan pasien yang jiwanya labil 31
Saya merasa optimis dengan apa yang saya kerjakan
32
Walaupun
bekerja
sebagai
perawat di rumah sakit jiwa, saya merasa jantung saya sehat-sehat saja 33
Saya merasa sekarang ini sering kesulitan
memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan pasien
34
Keringat saya tiba-tiba keluar banyak saat menghadapi pasien yang mulai melawan
35
Saya sering tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab semenjak menjadi perawat di RSJ
36
Walaupun
menghadapi
pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sangat labil, saya mampu memahami prosedur penanganan pasien dengan baik 37
Nafsu makan saya tetap normal, meskipun baru saja ada pasien yang mengganggu saya
38
Saya
mampu
memfokuskan
perhatian pada tugas saya dalam menghadapi pasien 39
Saya
selalu
tenang
dalam
menghadapi situasi apapun 40
Saya
merawat
pasien
dengan
sabar 41
Saya dapat mengingat dengan baik harus
semua saya
tugas-tugas
yang
lakukan
ketika
menghadapi pasien 42
Semenjak bekerja di rumah sakit jiwa
saya
sering
mengalami
gangguan tidur pada malam hari 43
Saya merasa berdebar-debar saat akan berangkat kerja
44
Saya
khawatir
dengan
keselamatan
saya
ketika
menghadapi
pasien
dengan
kondisi kejiwaan yang labil
45
Saya sering mendadak menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bingung
dengan
prosedur
penanganan pasien. 46
Walaupun
harus
menghadapi
pasien yang sulit diatur, tubuh saya tak terasa gemetaran 47
Saya dapat mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan dan tindakan dalam penanganan pasien
48
Saya tetap bersemangat dalam menghadapi
pasien
-
pasien
bagaimanapun kondisinya 49
Saya dapat tidur dengan nyenyak walaupun pagi harinya ada pasien yang menyerang saya
50
Saya
mampu
berkonsentrasi
dengan baik dalam menghadapi tugas yang sulit di rumah sakit 51
Saya kesal terhadap pasien yang bandel dan sering membantah
52
Detak jantung saya terasa lebih cepat
saat
memasuki
bangsal
pasien 53
Saya merasa gelisah ketika harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi pasien baru 54
Semenjak ada pasien baru yang sangat agresif, pencernaan saya menjadi bermasalah
55
Tubuh saya terasa panas dingin ketika menghadapi pasien baru
56
Saya mudah kehilangan kesabaran jika pasien sulit untuk diatur
57
Tubuh menjadi tiba-tiba lemas ketika ada pasien yang menyerang saya
58
Ide-ide saya sulit keluar ketika sedang bekerja
59
Saya senang bercanda dengan pasien maupun rekan kerja di rumah sakit
60
Saya melayani kebutuhan semua pasien dengan rileks
61
Selama bekerja di rumah sakit jiwa
saya
mengalami
belum
pernah
gangguan
penyakit
migrain
62
Wajah saya menjadi pucat pasi saat melihat pasien yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkelahi 63
Saya merasa kemampuan berpikir saya menjadi lamban, semenjak bekerja menjadi perawat di sakit jiwa
64
Saya sering merasa terburu-buru dalam mengambil keputusan saat sedang bekerja
Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
subjek pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita
item1
item2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2
item3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 4 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2
item4 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1
item5 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2
item6 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
item7 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
item8 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita
2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2
2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2
3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item9 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2
item10 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item11 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2
item12 2 1 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 3 2 2 1 1 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 3 2
item13 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2
item14 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item15 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2
item16 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 3 2
item17 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 1 1 2 2 2
2 3 2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 2 2 2 2 1
2 3 2 2 1 2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item18
item19 2 1 2 2 1 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 4 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2
item20 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2
item21 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
item22 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item23 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item24 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2
item25 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2
item26 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1
2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 3 2 3 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 1
2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 1
2 1 2 1 1 2 2 1
2 1 2 1 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item27
item28 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item29 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
item30 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2
item31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item32 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item33 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
item34 2 2 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item35 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2
1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 2 1 2 2 2 1
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 1 2 2
2 1 2 1 2 2 3 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 2 1 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 2 3 3 2
1 1 2 1 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item36
item37 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item38 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
item39 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
item40 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item41 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
item42 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item43 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 4 2
item44 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2
3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 3 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 3 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item45
item46 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item47 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item48 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item49 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item50 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
item51 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
item52 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
item53 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2
2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 2 1 3 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 2 2 3 2 2
2 1 2 1 2 2 3 2
2 1 2 1 3 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item54
item55 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item56 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item57 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2
item58 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item59 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2
item60 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3
item61 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2
item62 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 1
2 1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 2 2
2 1 2 1 1 2 2 2
3 1 2 2 3 2 3 2
2 1 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item63
item64 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2
2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
skor total 126 117 109 97 101 87 125 130 131 129 126 117 128 117 125 129 119 128 115 105 98 128 126 129 91 141 125 111 129 64 125 104 97 144 115 127 101 130 129 129 90 139 87 101 121 100 128 128 125 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 1 1 2 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
107 128 130 72 129 82 126 127 135 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas Pria NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test skor_total 30
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
116.7667
Std. Deviation
16.57519
Absolute
.224
Positive
.162
Negative
-.224
Kolmogorov-Smirnov Z
1.225
Asymp. Sig. (2-tailed)
.099
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Uji Normalitas Wanita NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test skor_total 30
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
117.3000
Std. Deviation
18.88833
Absolute
.225
Positive
.117
Negative
-.225
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
1.232 .096
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas subjek
Case Processing Summary
Valid skor_total
subjek pria wanita
N 30 30
Percent 100.0% 100.0%
Cases Missing N Percent 0 .0% 0 .0%
Total N 30 30
Percent 100.0% 100.0%
Descriptives skor_total
subjek pria
wanita
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
Lower Bound Upper Bound
Lower Bound Upper Bound
Statistic 116.7667 110.5774
Std. Error 3.02620
122.9559 118.1111 125.0000 274.737 16.57519 64.00 141.00 77.00 20.25 -1.427 2.243 117.3000 110.2470
.427 .833 3.44852
124.3530 118.0370 125.5000 356.769 18.88833 72.00 147.00 75.00 28.00 -.733 -.208
.427 .833
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Test of Homogeneity of Variance
skor_total
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 1.334 .471
df1 1 1
df2 58 58
Sig. .253 .495
.471
1
57.946
.495
1.321
1
58
.255
skor_total
Spread vs. Level Plot of skor_total by subjek
3.4
Spread
3.3
3.2
3.1
3.0 4.828
4.829
4.830
4.831
Level * Plot of LN of Spread vs LN of Level Slope = 81.174 Power for transformation = -80.174
4.832
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test Group Statistics
skor_total
subjek pria wanita
N 30 30
Mean 116.7667 117.3000
Std. Error Mean 3.02620 3.44852
Std. Deviation 16.57519 18.88833
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F skor_total
Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.334
Sig. .253
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
-.116
58
.908
-.53333
4.58805
-9.71731
8.65064
-.116
57.038
.908
-.53333
4.58805
-9.72061
8.65394
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN: IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI