PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan perawat ... kecemasan yang rendah dalam menghadapi pasien di rumah sa...

0 downloads 490 Views 8MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA

Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Oleh : Yulia Eka Sari Maria Goretti NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA

Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Oleh : Yulia Eka Sari Maria Goretti NIM : 029114028

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“…Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan Semua dapat Kau lakukan Apa yang kelihatan mustahil bagiku Itu sangat mungkin bagi-Mu Disaat ku tak berdaya Kuasa-Mu yang sempurna Selama Tuhan ada mujizat itu nyata Bukan karena kekuatan Namun roh-Mu ya Tuhan Selama ku berdoa Mujizat itu nyata…”

(taken from: song “Mujizat itu nyata”)

“Life is a journey

It can take you anywhere you choose to go As long as you're learning You'll find all you'll ever need to know”

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk : Sang Maha Bijaksana….Allah Bapa di surga Kedua Orang tuaku dan adikku Sahabat dan teman-temanku Orang-orang yang aku cintai dan mencintaiku Almamaterku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2007

Penulis

Yulia Eka Sari Maria Goretti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.Yogyakarta: Fakultas Psikologi; Jurusan Psikologi; Program Studi Psikologi; Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita menikah di rumah sakit jiwa, dengan asumsi kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, terdiri dari 30 orang perawat pria dan 30 orang perawat wanita. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat kecemasan yang disusun oleh peneliti. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha – Cronbach adalah 0,971. Metode Analisis data dengan menggunakan uji-t dengan teknik Independen Sample t Test. Hasil dari analisis data diperoleh t - hitung – 0,116 dan t – tabel 1,67. Hasil ini menunjukkan p > 0,05 (1,67 > -0,116) yang berarti tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Kedua kelompok subjek rata-rata memiliki tingkat kecemasan yang rendah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Yulia Eka Sari Maria Goretti (2007) The difference anxiety level of male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Yogyakarta: Faculty of Psychology; Department of Psychology; Study Program of Psychology; Sanata Dharma University. This research aimed to find out the difference of anxiety level between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. The hypothesis proposed was there was difference between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital, with assumption the anxiety level of female nurse is higher. The subject of this research was 60 persons, included 30 male nurses and 30 female nurses. The method used for gathering data was using scale. The tool used in this research was the anxiety scale arranged by the researcher. The coefficient reliability result with Alpha-Cronbach methods was 0,971. The analysis method used t-test with independent t-test sample technique. The result of the data analysis was t-test -0,116 and t-table 1,67. the result showed p> 0,05 (1,67 > -0,116) which mean there wasn’t any differences of anxiety level between male and female married nurse in facing the patient in Mental Hospital. Both subject groups’s rate had low anxiety level in facing the patient in Mental Hospital.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa” guna memperoleh gelar sarjana Psikologi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, maka penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang terdalam kepada: 1. Bpk P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Silvia Carolina, S.Psi., M.Si selaku kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi dan bpk C. Wijoyo Adi Nugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik, yang telah membimbing dan mendampingi penulis selama kuliah di fakultas psikologi. 4. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing atas segala masukan,

nasehat,

bimbingan

dan

kesabarannya

selama

penulis

penyelesaikan skripsi ini 5. Ibu M.L Anantasari, S.Psi., M.si dan Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si, selaku dosen penguji atas masukan dan bimbingan yang diberikan pada penulis.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh karyawan di fakultas Psikologi, mas Gandung, mbak Nanik, pak Gik, mas Muji, mas Dony, makasih atas segala bantuan dan keramahannya. 7. Bpk Drs Sumaryanto, M.Si dan segenap perawat di R.S Grhasia Yogyakarta atas kesediaannya menjadi subjek try out dalam penelitian ini. 8. Bpk. dr M. Sigit Wahyu Purnomo, SpKJ atas ijinnya untuk melakukan penelitian di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten, dan segenap perawat di RSJD DR. Soedjarwadi Klaten atas kesediaannya menjadi subjek dalam penelitian ini. 9. Kedua orang tuaku, atas dukungan yang luar biasa dalam bentuk apapun, terutama dalam bentuk cinta dan doa. 10. Adikku, yang terkadang membantuku menyelesaikan skripsi ini dalam hal olah data, makasih yo…ayo cepet nyusul kuliah! 11. Yasinta Ajeng, Sahabat yang extraordinary. Dari awal masuk kuliah sampai lulus kuliah, kesediaannya untuk selalu mengerti, aku banyak belajar dari kamu Jenk! Aku butuh satu kata yang bisa menggambarkan lebih dari kata “terimakasih” buat kamu. 12. Stefanus Ganjar, yang selalu jadi orang pertama yang tahu tentang kisah kisah hidupku, kamu yang kadang bisa membuat aku jadi balance…see, distance doesn’t matter ya. Hatur nuhun pisan. 13. Victoria “Toree” Hapsari, Makasih udah jadi sahabat yang hebat dalam segala hal, walaupun sedikit “camen” but I proud being your friend, kamu lebih dari seorang teman Tor…U great!! Thanks. x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Kate “Athanasia”, yang selalu hadir dengan penuh keceriaan dan akhirakhir ini mengklaim dirinya sebagai kakak iparku, hehehe. Matur nuwun yo buat semangatnya biar aku bisa cepet lulus nyusul kamu, mari kita buat tante Nuriana bangga dengan menantu - menantunya. 15. Sahabat-Sahabatku, Irin (sandaranku ketika senang maupun sedih), Martin (si raja cela dan tawa), Hesti (panutan menjadi seorang calon ibu rumah tangga sekaligus wanita karir yang baik), Koez (temen yang gak jelas tapi baek hati), Nandi (yang selalu ngasih support, walau dari jauh), Anna Lucia (temen dari masa kecil, ayo kita berjuang bareng lagi!!) Makasih ya semuanya. 16. Temen – temen “komkaf” dimanapun kalian sekarang berada, keep our fraternity ya. 17. Temen-temen di Psikologi, (Gank di semester 1) Ajeng, Unax, Danang, Vincent, Sani, Niko, Panji, ayo kapan kita ngumpul di Nasgorbi lagi?? Sukses ya buat kalian!! Elvin, Nopex, Thea & Wedha, Lita, Mita, Ntrie, Tanti, Fista, Trisa, Ucix, Ina, Lisna, Siska (temen seperjuangan pas bimbingan) dan temen-temen yang laen, Makasih ya buat kebersamaan kita, aku senang bisa berada di tengah-tengah kalian. 18. Temen-temen kos, Angop, Rosa, Siska, Sinta, Eka, Novi, Mbak Elish dan yang laen-laennya, makasih ya udah boleh hidup bareng kalian. 19. Maha karya Tuhan yang begitu indah, Donnie Cahyadi Sibarani, penyemangat hidup dan juga “energi”, teruslah bernyanyi (hanya) untukku (yang baca jangan protes ya, bedakan antara agape dan romance, hehehe). xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20. Last but not least, Andri Pramuhardana…makasih buat arti kata “optimis”, pengalaman cinta dan hidup yang sedikit “complicated”. Aku semakin yakin bahwa mengenalmu dan semua proses yang telah kita jalani itu bukan suatu kebetulan.

Penulis

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN………………………………..

ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….

iii

MOTTO…………………………………………………………………

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………...

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………...

vi

ABSTRAK………………………………………………………………

vii

ABSTRACT…………………………………………………………….

viii

KATA PENGANTAR………………………………………………….

ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………

xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………

xvi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………

1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………..…..

1

B. Rumusan Masalah………………………………………………..

7

C. Tujuan Penelitian…………………………………………...........

7

D. Manfaat Penelitian……………………………………………….

7

BAB II KERANGKA TEORI…………………………………………..

9

A. Kecemasan………………………………………………….........

9

1. Pengertian Kecemasan………………………………………..

9

2. Jenis Kecemasan……………………………………………...

11

3. Komponen Kecemasan………………………………………..

13

4. Faktor Penyebab Kecemasan…………………………………

16

B. Pria dan Wanita…………………………………………………..

17

1. Jenis Kelamin…………………………………………………

17

2. Peran Gender…………………………………………………

19

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Perawat……………………………………………………………

21

1. Pengertian Perawat……………………………………………

21

2. Fungsi Perawat Rumah Sakit…………………………………

22

3. Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………………...

22

4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa…………………………....

23

D. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Pasien antara Perawat Pria dan Wanita di R.S.J……………………………………………...

24

E. Hipotesis………………………………………………………….

27

SKEMA…………………………………………………...................

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………….

29

A. Jenis Penelitian……………………………………………………

29

B. Identifikasi Masalah Penelitian…………………………………..

29

C. Definisi Operasional Variabel……………………………………

29

1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di R.S.J……….

29

2. Perawat pria dan wanita………………………………………..

30

D. Subjek Penelitian…………………………………………………

31

E. Metode Pengumpulan Data………………………………………

31

F. Pengujian Instrumen Penelitian…………………………………..

34

1. Uji Validitas……………………………………………………

34

2. Daya Beda Item………………………………………………...

34

3. Uji Reliabilitas…………………………………………………

38

G. Prosedur Penelitian……………………………………………….

38

H. Teknik Analisis Data……………………………………………..

39

BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………..

41

A. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………….

41

B. Deskripsi Subjek…………………………………………………...

41

C. Analisis Data……………………………………………………….

42

1. Analisis Statistik Deskriptif…………………………………….

42

2. Uji Asumsi……………………………………………………... xiv

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Uji Hipotesis…………………………………………………….

44

D. Pembahasan………………………………………………………...

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..………………………………….

51

A. Kesimpulan…………………………………………………………

51

B. Saran………………………………………………………………..

51

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

53

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Perbedaan pria dan wanita ………………………………………. .18 2. Tabel 2 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan sebelum uji coba…………….32 3. Tabel 3 : Distribusi item skala tingkat kecemasan sebelum uji coba………...32 4. Tabel 4 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah uji coba……………...36 5. Tabel 5 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah uji coba………….36 6. Tabel 6 : Spesifikasi skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item…….37 7. Tabel 7 : Distribusi item skala tingkat kecemasan setelah penyetaraan item..37 8. Tabel 8 : Deskripsi subjek pria……………………………………………….42 9. Tabel 9 : Deskripsi subjek wanita……………………………………………42 10.Tabel 10: Analisis statistik deskriptif…………………………………………43 11.Tabel 11: Ringkasan uji-t……………………………………………………..44

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini telah muncul berbagai macam jenis penyakit, hingga memunculkan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya aspek kesehatan. Perbedaan status dan golongan tidak membuat masyarakat berbeda dalam menanggapi betapa pentingnya kesehatan karena penyakit datang tanpa memandang suku, golongan maupun status dalam masyarakat, apalagi saat ini banyak penyakit yang sudah menelan korban jiwa. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Walcott (2004) mengungkapkan bahwa, dahulu masyarakat banyak yang memilih jalur pengobatan tradisional karena dianggap lebih murah dan mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Hal ini disebabkan jasa pelayanan kesehatan belum banyak tersedia di sana, namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat semakin peduli dengan perkembangan jasa pelayanan kesehatan, karena saat ini sudah banyak disosialisasikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan, selain itu juga sudah muncul kepercayaan dari masyarakat itu sendiri pada pelayanan jasa kesehatan secara medis. Perawat dalam pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit merupakan salah satu paramedis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani pasien dengan baik. Tenaga keperawatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan harus senantiasa memberikan pelayanannya secara kontinyu dan konsisten selama 24 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

jam. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pasien atau keluarganya, di samping itu, mereka juga harus memfokuskan pelayanannya pada keberlangsungan kegiatan pelayanan itu sendiri (http://www.pdpersi.co.id). Perawat mempunyai peranan penting karena berhubungan dengan pasien secara langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa perawat merupakan perantara antara dokter dan pasien. Proses keperawatan merupakan wahana kerjasama antara perawat dengan pasien. Umumnya pada tahap awal, perawat berperan lebih besar daripada pasien, tetapi pada proses selanjutnya diharapkan peran pasien lebih besar daripada peran perawat sehingga dalam diri pasien tumbuh kemandirian supaya bisa memenuhi kebutuhannya

atau

mengatasi

permasalahannya.

Pelayanan

dan

asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan profesional yang bertujuan untuk membantu pasien dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan pasien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk melakukan kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan (http://www.pdpersi.co.id). Perawat dalam tugasnya dihadapkan pada berbagai macam situasi dan keadaan dalam masyarakat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian besar masyarakat, misalnya masyarakat yang mengalami krisis ekonomi tidak saja akan mengalami gangguan fisik berupa gangguan gizi, terserang berbagai penyakit infeksi tapi juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas serta kualitas hidup mereka. Seperti gangguan fisik, maka gangguan jiwa juga terdiri dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

berbagai macam dengan penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, gangguan perasaan atau gangguan tingkah laku sehingga dapat menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi sosial dan fungsi pekerjaan) dari orang tersebut (Heerdjan, 1987). Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah salah satu bentuk rumah sakit yang memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang menderita gangguan jiwa. Perawat di rumah sakit jiwa, berhubungan langsung dengan pasien yang menderita gangguan jiwa. Keperawatan jiwa merupakan area khusus dalam praktek keperawatan dengan menggunakan ilmu perilaku manusia sesuai dengan kiat keperawatan yang berfokus pada upaya pencapaian dan tujuan terapiutik dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat ( Rasmun, 2001). Kelancaran hubungan pelayanan di rumah sakit berpusat pada perawat sebagai bagian yang aktif dan keberhasilan seorang perawat ditentukan oleh kemampuannya berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi dan bekerja sama (Gunarsa, 1995). Menjadi perawat di rumah sakit jiwa membutuhkan keahlian khusus karena tidak hanya merawat pasien secara fisik melainkan juga kondisi mental pasien yang tidak dapat dilihat secara langsung gejalanya seperti pada pasien penderita fisik pada umumnya. Pasien yang mengalami gangguan mental memperlihatkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Keadaan pasien yang tidak menentu kondisi mentalnya seperti pasien yang mungkin tiba-tiba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

mengamuk, saling berkelahi antar pasien, pasien yang mencoba bunuh diri atau hal-hal lain yang sifatnya membahayakan bagi perawat tersebut atau bahkan bagi pasien itu sendiri dapat menimbulkan rasa cemas pada perawat ketika menghadapi pasien. Peneliti tidak menemukan penelitian yang mengungkapkan adanya kecemasan yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa, namun peneliti menemukan penelitian tentang perawat yang bekerja di rumah sakit umum. Suatu survey yang dilakukan pada para perawat oleh NIOSH atau The National Institute for Occupational Safety and Health (Usman, 2005) menyebutkan bahwa banyak perawat yang mengalami stres pada saat melakukan pekerjaannya. Hal ini diakibatkan selain karena beban kerja yang berlebihan juga karena harus menghadapi pasien dengan karakteristik yang bermacam-macam. Stres adalah respon individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa (disebut stressor) yang mengancam individu dan mengurangi kemampuan individu dalam mengatasi segala bentuk stressor (Santrock, 2002). Kecemasan itu merupakan suatu bentuk stres dari suatu kondisi yang tidak pasti. Jika perawat umum mengalami stres karena beban kerja yang berlebihan dan harus menghadapi karakteristik pasien yang bermacam, maka perawat di rumah sakit jiwa masih ditambah menghadapi pasien dengan kondisi mental yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi tindakannya, sehingga perawat di rumah sakit jiwa mungkin saja menjadi lebih cemas daripada perawat di rumah sakit umum. Rasa cemas merupakan salah satu gangguan psikologis yang dialami oleh individu. Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika manusia berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi, timbul karena berbagai alasan dan situasi, kecemasan menimbulkan rasa yang tidak enak sehingga membuat seseorang ingin lari dari kenyataan dan enggan berbuat sesuatu (Priest, 1991). Selain itu, seseorang yang mengalami kecemasan memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan, hal ini membuat mereka sulit untuk konsentrasi pada suatu pokok pemikiran (Bootzin, Lotfus & Zojne, 1983). Situasi-situasi tersebut di atas yang akhirnya akan membuat individu dalam hal ini perawat akan merasa cemas dan selalu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu serta kesulitan untuk memusatkan perhatian pada pekerjaannya. Perawat di rumah sakit terdiri dari perawat pria dan wanita. Masyarakat biasanya cenderung membedakan pria dan wanita dari segi perbedaan secara jasmani saja, padahal perbedaan itu juga terdapat pada aspek yang lainnya yaitu pada aspek kejiwaan, sifat-sifatnya, cara berpikir, bentuk tubuh, suara dan gaya, perasaannya, bakat-bakat dan sebagainya (Gilarso, 2003). Perbedaan jenis kelamin didapat dari 2 faktor, yaitu: biologis dan lingkungan sosial. Kedua hal tersebut kemudian memunculkan perkembangan peran seks yang menggolongkan pria dan wanita. Penggolongan peran seks seperti ini akan berpengaruh pada perilaku yang cenderung mereka sesuaikan dengan jenis kelaminnya. Adanya perbedaan perilaku yang muncul ini maka berbeda pula antara pria dan wanita dalam mempresepsi, memandang dan berpola pikir terhadap stimulus yang diterimanya, dengan demikian berbeda pula dalam menanggapi dan merespon segala tekanan yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Perilaku pria dan wanita akan menjadi lebih kuat ketika mereka sudah menikah. Pria dan wanita yang menikah mempunyai peran gender yang berbeda. Wanita yang sudah menikah akan memiliki peran sebagai seorang istri yang mempunyai tugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga serta merawat anakanaknya. Pria juga memiliki peran sebagai seorang kepala keluarga yang mempunyai tugas untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya. Ketika wanita ingin menyalurkan bakat dan potensinya serta menjadi partner sejajar pria, kaum wanita memerlukan kemampuan untuk mengatasi hambatan fisik maupun psikologis yang ditimbulkan oleh aspek peran gendernya, dalam arti wanita lebih dituntut untuk mengatasi urusan keluarga dan hal-hal lain yang menyangkut keluarganya dibanding pria (Anoraga, 1992). Secara hukum maupun peraturan dalam dunia kerja tidak ada yang menempatkan pria dan wanita pada status yang berbeda (Kristanto dan Kurniawati, 2005). Begitu pula di rumah sakit jiwa, perawat pria dan wanita secara garis besar memiliki tugas dan kewajiban yang sama tanpa ada pembedaan yang berarti. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada salah satu karyawan di RSJD. Dr. Soedjarwadi Klaten pada tanggal 9 September 2006, menyebutkan bahwa di rumah sakit tersebut perawat yang biasanya merawat pasien dengan kondisi kejiwaan yang tingkat ketidakstabilannya sangat tinggi adalah perawat-perawat yang sudah senior atau yang dianggap kuat dan mampu menghadapi kondisi pasien tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kerja di rumah sakit tersebut lebih pada senioritas bukan pada perbedaan jenis kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

Akibat peran gender yang dimiliki wanita yang juga bertugas untuk mengurusi rumah tangga dan merawat anak-anaknya dapat saja membuat perawat wanita menjadi kurang siap dibandingkan perawat pria ketika menghadapi pasien. Hal ini disebabkan karena perawat wanita masih harus membagi waktu dan tenaganya sehingga ia menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya. Perbedaan peran gender dan kondisi fisik yang dimiliki pria dan wanita kemungkinan membuat tingkat kecemasan mereka berbeda ketika menghadapi pasien. Wanita mungkin menjadi lebih cemas ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Melihat uraian di atas, maka peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah menghadapi pasien antara di rumah sakit jiwa

B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini “apakah tingkat kecemasan wanita menikah lebih tinggi ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa?”

C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan perawat wanita menikah lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

D. Manfaat Penelitian Diharapkan dalam penelitian dapat memberikan manfaat : 1. Secara teoretis: Memberikan

sumbangan

pengetahuan

tentang

tingkat

kecemasan

menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang dialami perawat pria dan wanita yang sudah menikah. 2. Secara Praktis: a. Bagi Rumah Sakit Memberikan data bagi rumah sakit tentang adanya perbedaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. b. Bagi Perawat Perawat akan memperoleh masukan mengenai adanya perbedaan tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja mereka, bahwa adanya perbedaan kecemasan itu tidak menjadi halangan untuk berusaha memberi pelayanan yang terbaik bagi pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

BAB II KERANGKA TEORI

A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Kecemasan pernah dialami oleh setiap orang dan merupakan bentuk perasaan yang biasanya diiringi oleh suasana hati yang kurang meyenangkan. Banyak ahli psikologi berpendapat bahwa kecemasan adalah perasaan takut, baik nyata maupun tidak nyata, yaitu perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak mengancam disertai dengan peningkatan reaksi kejiwaan (Calhoun & Acocella, 1989). Menurut Freud (Feist & Feist, 1998) kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disertai dengan sensasi fisik atau tubuh yang memperingatkan individu untuk melawan atau menyerang bahaya yang akan datang. Sesuatu yang tidak menyenangkan tersebut seringkali kabur dan sulit untuk ditujukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Prawirohusodo (1988) juga mengungkapkan bahwa kecemasan adalah pengalaman emosi yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkat, menggelisahkan dan menakutkan yang dihubungkan dengan suatu ancaman bahaya yang tidak diketahui oleh individu. Kecemasan merupakan kondisi psikologis ketika individu merasa terganggu akibat adanya kondisi yang mengancam meskipun masih bersifat kabur. Kecemasan juga dapat

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

terjadi karena pikiran atau perasaan yang tidak menyenangkan tentang apa yang terjadi (Hall dan Lindzey,1978) Menurut Johnston (1971) kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman, hambatan terhadap keinginan pribadi atau perasaaan tertekan yang disebabkan oleh perasaan kecewa, rasa tidak puas, tidak aman, atau sikap bermusuhan dengan orang lain. Dari keadaan yang mencemaskan maka akan timbul reaksireaksi kecemasan yang dapat diubah dalam bentuk gangguan simtomatis, baik berupa gejala psikologis maupun fisiologis. Kecemasan adalah suatu pengalaman yang tidak nyaman berupa kekhawatiran, rasa takut dan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi yang disertai dengan beberapa sensasi tubuh, meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut nadi. (Wilson, O’lear & Nathan, 1996). Jika uraian diatas mengungkapkan tentang pengertian kecemasan yang merupakan keadaan yang tidak menyenangkan dan mengancam maka di sisi lain Stuart dan Sundeen (1998) mengungkapkan bahwa kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dapat dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan tidak hanya bersifat merugikan tetapi juga mempunyai sisi positif bagi individu, menurut Corey (1999) kecemasan merupakan keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi bahaya itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

tidak diambil. Apabila tidak dapat mengendalikan kecemasan melalui caracara rasional dan langsung, maka akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah pengalaman emosi atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dan mengancam diri individu yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala psikologis maupun fisiologis. Secara psikis ditandai dengan adanya rasa khawatir,takut dan gelisah sedangkan secara fisik ditandai dengan beberapa sensasi tubuh meliputi jantung berdebar dan peningkatan denyut jantung. Kecemasan juga berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, kondisi ini dialami secara subyektif dan berfungsi sebagai peringatan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi individu tersebut untuk mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahannya.

2. Jenis kecemasan Ada 3 jenis kecemasan menurut Freud (Corey, 1999), yaitu: a. Kecemasan Realistis Perasaan takut terhadap bahaya dari dunia eksternal, dan kecemasan ini juga dikenal sebagai kecemasan yang obyektif karena kecemasannya sesuai dengan derajat ancaman dan bahaya yang ada. b. Kecemasan Neurotik Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara id dan ego. Kecemasan neurotik merupakan ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

yang meyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat mendatangkan hukuman bagi dirinya. c. Kecemasan Moral Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara ego dan super ego. Kecemasan moral adalah ketakutan terhadap hati nurani sendiri. Seseorang yang hati nuraninya berkembang baik, cenderung merasa berdosa apabila ia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang dimilikinya. Lazarus (1991) membedakan kecemasan berdasar reaksi yang muncul dari individu sebagai reaksi terhadap kecemasan yang sedang dialaminya, sebagai berikut: a. Kecemasan Sebagai Suatu Respon. Kecemasan merupakan reaksi yang dimunculkan oleh individu sebagai reaksinya terhadap pengalaman tertentu. Keadaan ini dapat diketahui dari apa yang ia katakan, dari bagaimana ia bertindak, atau dari perubahan fisiologis yang dihubungkan dengan reaksi terhadap pengalaman tersebut. Kegelisahan, kekhawatiran, kebingungan dan ketakutan yang muncul pada dirinya sangat berhubungan dengan aspek-aspek subjektif dan emosi, dan hal ini hanya dirasakan oleh yang bersangkutan. Dalam hal ini terbagi dalam 2 aspek:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

i). State Anxiety Kecemasan yang timbul bila individu sedang dihadapkan pada situasi tertentu dan gejala kecemasan tersebut selalu menetap selama situasi yang memicu kecemasan itu tetap ada. ii).Trait Anxiety Kecemasan yang muncul pada diri individu sebagai suatu yang menetap pada diri individu. Kecemasan ini sangat berhubungan dengan kepribadian individu yang mengalaminya. Kecemasan ini memiliki pengertian bahwa individu selalu merasa cemas dalam berbagai situasi dan sering mengarah pada kesulitan individu dalam beradaptasi. b. Kecemasan Sebagai Intervening Variable (variabel perantara) Kecemasan merupakan suatu keadaan yang diperkirakan terjadi karena kondisi tertentu, tapi juga memiliki konsekuensi tertentu. Kecemasan tersebut merupakan suatu serangkaian stimulus dan respon. Kecemasan ini walaupun tidak dapat diketahui langsung melalui observasi, tetapi dapat diketahui secara tidak langsung dari pengamatan kondisi stimulus dan perilaku yang mendahuluinya serta manifestasinya sebagai akibat dari keadaan tersebut, yang dapat dilihat melalui kondisi fisiologis dari situasi yang mencemaskan tersebut.

3. Komponen kecemasan Maher (dalam Calhoun & Acocella, 1989) mengungkapkan reaksi kecemasan ada 3 komponen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

a. Emosional Individu yang bersangkutan secara sadar mempunyai ketakutan yang mendalam b. Kognitif Ketakutan menjadi lebih besar kemungkinan akan mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir jernih, memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan dari lingkungan. c. Fisiologis Tubuh yang merespon ketakutan mengarahkannya pada suatu tindakan. Proses ini lebih karena kerja dari sistem syaraf otonom yang mengontrol beberapa syaraf dan kelenjar tubuh. Di saat pikiran menangkap ketakutan maka sistem syaraf otonom akan mempengaruhi tubuh. Jantung berdegup, denyut nadi dan nafas menjadi lebih cepat, pupil mata membesar, sistem pencernaan terganggu dan tekanan darah meningkat. Kelenjar adrenalin memicu adrenalin ke darah yang akhirnya darah dialirkan ke sistem skeletal sehingga menjadi lebih kencang dan siap untuk melakukan tindakan. Menurut Bucklew (dalam Sitepu, 2004), para ahli membagi bentuk kecemasan dalam dua tingkat yaitu: a. Tingkat psikologis Berupa kecemasan yang berupa gejala-gejala kejiwaan seperti tegang, bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak menentu dan reaksi psikologis lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

b. Tingkat fisiologis Merupakan kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud dalam gejala-gejala fisiologis, misalnya : tidak dapat tidur, tekanan darah naik, jantung berdebar,gemetaran, perut mual dan sebagainya. Hurlock (1997) menyatakan individu yang mengalami kecemasan ditandai dengan adanya rasa khawatir, gelisah dan perasaan akan terjadi suatu hal yang kurang menyenangkan yang diikuti perasaan tidak mampu menghadapi tantangan, kurang percaya pada diri sendiri dan tidak dapat menemukan penyelesaian terhadap masalahnya. Darajat (1996) juga menyebutkan gejala-gejala kecemasan yang bersifat fisik dan mental. Gejala fisik berupa ujung jari yang terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak , nafsu makan hilang, kepala pusing, sesak nafas. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa akan ditimpali bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup. Dari uraian diatas, maka diambil kesimpulan mengenai komponen kecemasan yaitu : 3 komponen yang terdapat pada kecemasan, adalah : a. Fisiologis Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu, seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas. a. Kognitif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti kemampuan

individu

untuk

berpikir

jernih,

kesulitan

dalam

berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam mengatasi tuntutan dari lingkungan. b. Afektif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup.

4. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Menurut Kretch & Qrutch ( Hartanti & Dwijanti, 1997) timbulnya kecemasan disebabkan kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru. Sumber kecemasan juga terdiri dari dua faktor yaitu: a. Faktor Internal Kecemasan berasal dari dalam individu misalnya perasaan tidak mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah dan rendah diri. faktor internal ini umumnya dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

b. Faktor Eksternal Kecemasan berasal dari luar individu, dapat berupa penolakan sosial, kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, maupun hal-hal lain yang dianggap mengancam.

B. Pria dan wanita 1. Jenis Kelamin Hurlock

(1999)

mengemukakan,

dalam

perkembangan

kehidupan

manusia, perkembangan perbedaan jenis kelamin merupakan proses yang kompleks. Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama, dalam arti bahwa keduanya mengandung kromosum. Setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromosum, dan tiap-tiap kromosum mengandung gen, yaitu pembawa keturunan. Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam 2 hal penting. Pertama, di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosum yang berpasangan sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22 kromosum dan 1 kromosum yang tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosum X atau kromosum Y. Dua jenis spermatozoa matang diproduksi dalam jumlah yang sama, yang pertama mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum X, yang kedua mengandung 22 pasang kromosum ditambah 1 kromosum Y. Kromosum X dan Y adalah kromosum penentu jenis kelamin. Telur yang matang selalu mengandung kromosum X. Bila telur ini dibuahi oleh spermatozoon, pembawa kromosum Y, maka terjadi anak laki-laki, kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

dibuahi oleh spermatozoon pembawa kromosum X, maka anak yang lahir adalah perempuan ( Hurlock, 1999). Seks atau jenis kelamin secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. Istilah seks lebih banyak berkonsentrasi pada aspek biologi seseorang, yang meliputi perbedaan komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi dan karakteristik biologis lainnya (Sahrah, 2004) Tabel perbedaan pria dan wanita menurut Gilarso (2003) : Tabel 1. Perbedaan Pria dan Wanita Perbedaan biologis Pria

Wanita

1. Pada tubuh pria menonjol garis - garis lurus, tegak, kuat dan kekar, yang melambangkan keperkasaan dan kekuatan. 2. Dada lapang, bahu lebar, untuk bekerja dan untuk melindungi yang lemah. 3. Pinggul agak kecil dibanding dengan bahu. 4. Kaki kokoh, kuat, tegak lurus tampak otot-ototnya. 5. Lengan dan tangan penuh dengan otot, kekar, kuat, dan keras. 6. Suara besar, ada jakun pada leher. 7. Alat kelamin sebagian terletak di luar rongga tubuh. 8.Bulu rambut pada muka (kumis), lengan, kaki, dada.

1. Tubuh wanita lebih menonjol, garis-garis melingkar, bulat, lambang kelembutan, kasih sayang dan perasaan aman. 2. Bahu relatif kecil dan melengkung, buah dada berkembang. 3. Pinggang kecil tapi tulang pinggul menonjol bulat. 4. Karena tulang pinggulnya lebih besar, paha besar dan kaki meruncing ke bawah. 5. Lengan dan tangan lembut dan lemas. 6. Suara kecil merdu, dan lehernya rata. 7. Alat kelamin tersembunyi di dalam rongga tubuh. 8. Rambut didada dan kulit hanya tipis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

Perbedaan pria dan wanita secara fisiologis menurut Kimball (1988) adalah pria memiliki hormon androgen yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan reproduksi pria sedangkan wanita memiliki hormon estrogen, yaitu hormon yang mempengaruhi perkembangan kematangan dan fungsi dari reproduksi wanita. Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan yang berhubungan dengan keinginan (nafsu) atau pola perilaku lainnya. Hormon estrogen dan androgen memberi perbedaan pada struktur tubuh pria dan wanita, sehingga pria secara fisik terlihat lebih kuat daripada wanita. Pria selain juga memiliki hormon testosteron yang menjadikan pria memiliki tingkat agresivitas yang lebih tinggi daripada wanita (Pinel, 1997). Menurut Pinel (1997) pria cenderung memiliki tingkat aktivitas metabolisme yang lebih tinggi di beberapa bagian dari lobus temporal otak dan sistem limbik, yang berhubungan dengan peningkatan emosi dan mempertajam ingatan. Wanita di sisi lain memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi di cingulate gyrus, yang meliputi persepsi dari kesedihan dan reaksi emosional untuk stimulus yang tidak menyenangkan dan pengalaman yang tidak menyenangkan lainnya. Perbedaan ini dapat saja berhubungan dengan perbedaan perilakunya, karena itu semua berhubungan dengan perbedaan fungsi kognitif dan emosional.

2. Peran Gender Peran gender menurut Myers (1996) merupakan suatu set perilakuperilaku yang diharapkan (norma-norma) untuk laki-laki dan perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

Bervariasinya peran gender diantara berbagai variasi budaya serta jangka waktu menunjukan bahwa budaya memang membentuk peran gender kita. Abbot (1992) juga mencoba mendefinisikan peran gender sebagai harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Harapan ini diawali dan dikukuhkan oleh institusi dan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat. Abbot (1992) membedakan peran gender dari peran jenis. Peran jenis didefinisikan sebagai perilaku yang diwarisi secara kodrati karena ciri biologisnya, seperti menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui untuk perempuan atau ejakulasi dan membuahi untuk laki-laki. Melahirkan dan menyusui anak dengan demikian merupakan peran jenis feminim, tetapi memelihara dan mendidik anak merupakan peran gender feminim. Suswati (2004) di sisi lain juga mengemukakan bahwa peran gender secara tradisional mencirikan laki-laki sebagai makluk yang lebih aktif, kompetitif, agresif, dominan, bebas dan penuh percaya diri. Sementara perempuan dicirikan sebagai makhluk yang lembut, rapi, emosional, ekspresif, perasa dan lebih taktis. Dengan ciri tersebut muncul pembagian kerja berdasar ketidaksetaraan gender, perempuan selalu dikaitkan dengan tugas domestik dan laki-laki pada sektor publik. Permasalahan yang menyangkut sektor produksi adalah tanggung jawab laki-laki dan perempuan bertanggung jawab pada permasalahan yang menyangkut reproduksi. Budaya paternalistik yang kuat dan meliputi seluruh struktur stratifikasi sosial dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, memposisikan “bapak” sebagai pemimpin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

sumber kekuasaan serta “ibu” sebagai pendamping dengan posisi yang lebih rendah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita dibedakan berdasarkan seks (jenis kelamin) dan peran gender. Seks (jenis kelamin) berarti pembedaan secara biologis dan fisiologis yang berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan yang fungsinya tidak dapat dipertukarkan. Di sisi lain, peran gender adalah pencirian laki-laki dan perempuan yang merupakan harapan sosial akan perilaku maskulin dan feminim. Budaya dalam hal ini juga membentuk peran gender.

C. Perawat 1. Pengertian Perawat Istilah perawat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata benda yang berasal dari kata kerja “rawat” yang berarti pelihara, urus. Kemudian istilah “perawat” berarti orang yang mendapatkan pendidikan khusus untuk merawat terutama orang sakit. (Gunarsa, 1995) mengemukakan, perawat adalah seorang yang telah dipersiapkan

melalui

pendidikan

untuk

turut

serta

merawat

dan

menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala. Menurut Depkes RI (1983) perawat adalah seorang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan dasar dan diberi wewenang oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

pemerintah serta memenuhi syarat untuk memberikan pelayanan perawatan yang bermutu dan penuh tanggung jawab. Pendidikan dasar perawat adalah suatu program pendidikan terencana yang memberikan landasan yang luas dan mendasar untuk melaksanakan tugas perawatan secara efektif, serta merupakan dasar bagi pendidikan perawatan lanjutan. 2. Fungsi Perawat Rumah Sakit Dalam buku Pedoman Perawatan Psikiatrik (1983), disebutkan bahwa fungsi perawat adalah : a. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan atau penyembuhan, yang pada hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa bantuan apabila mereka memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang diperlukan. b. Membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan program pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter. c. Sebagai anggota tim kesehatan, bekerjasama dan saling membantu dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan secara menyeluruh.

3. Perawat Rumah Sakit Jiwa Perawat rumah sakit jiwa adalah perawat yang mengaplikasikan ilmunya dan meyumbangkan tenaga serta pelayanan pada orang-orang yang menderita penyakit kejiwaan dan dirawat di rumah sakit jiwa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

ANA ( American Nurse Association ) mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapiutik sebagai kiatnya. Artinya pelayanan keperawatan harus dilandasi dengan menggunakan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang difokuskan pada pemberian asuhan keperawatan sehingga pasien merasa puas dan nyaman (Stuart dan Sundeen 1998).

4. Tugas Perawat Rumah Sakit Jiwa Menurut Stuart dan Sundeen (1998) tugas dari perawat rumah sakit jiwa adalah : a. Membuat kajian kesehatan biopsikososial yang sesuai dengan budaya. b. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan keluarga dengan masalah kesehatan dan kondisi yang dapat menimbulkan sakit. c. Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus, seperti mengorganisasi, mengkaji, negosiasi, koordinasi dan mengintegrasi pelayanan serta perbaikan bagi individu maupun keluarga. d. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan kelompok untuk menggunakan sumber yang tersedia di rumah sakit termasuk pemberian pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang paling tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

e. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling. f. Memberi asuhan kepada mereka yang mengalami penyakit fisik dengan masalah psikologik dan penyakit jiwa dengan masalah fisik. g. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga, staf dan pembuat kebijakan.

D. Perbedaan Kecemasan Perawat Pria dan Wanita Menikah dalam Menghadapi Pasien di Rumah Sakit Jiwa Perbedaan pria dan wanita sudah ada sejak mereka lahir dan dalam proses perkembangannya lingkungan sosial ikut memperkuat perbedaan dalam memperlakukan mereka. Secara fisik pria dan wanita memang berbeda, pria dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat yang dapat dilihat dari tubuh yang kekar, bahu lebar, dada lapang dan otot yang kuat yang biasanya digunakan untuk bekerja dan untuk melindungi. Wanita dilahirkan dengan tubuh yang lebih menonjol dengan garis-garis melingkar yang merupakan lambang kelembutan dan kasih sayang, bahunya relatif kecil serta lengan dan tangan yang lembut dan lemas. Komposisi tubuh pria lebih banyak diisi dengan otot, sedangkan komposisi tubuh wanita lebih banyak diisi dengan lemak. Hal ini membuat tubuh pria menjadi lebih kuat daripada wanita. Pria dan wanita juga berbeda dari segi fisiologisnya, bahwa pria dan wanita mempunyai komposisi hormon yang berbeda. Perbedaan hormon itu berpengaruh terhadap kondisi fisik serta perilaku pria dan wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

Wanita pada umumnya, sesuai peran jenis yang dimilikinya akan menjadi seorang istri dan ibu. Tantangan dalam hidup berkeluarga dimulai dari kebutuhan rumah tangga, kehamilan dan merawat rumah sampai meyesuaikan diri dengan peran barunya itu (Aputra & Husni, 1990). Bagi kaum pria mengaktualisasikan diri dalam lingkungan kerja dianggap lebih positif dan sudah sepatutnya, hal ini selaras dengan pandangan masyarakat bahwa pria dilahirkan dan disiapkan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga (Crittenden, 2002). Bekerja sebagai perawat dalam proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa gejalanya mungkin tidak dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan fisik pada umumnya, pasien yang mengalami gangguan jiwa menunjukkan gejala yang berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Banyak pasien yang tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi (Keliat dkk, 1998). Keadaan kejiwaan pasien yang tidak stabil sewaktu-waktu mungkin saja dapat mengancam keselamatan jiwa perawat tersebut maupun pasien yang lain. Perawat

jiwa

dituntut

untuk

mampu

mengidentifikasikan,

menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien, keluarga dan komunitas. Hasil asuhan adalah semua hal yang terjadi pada pasien dan keluarga ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan. Hasil tersebut meliputi status kesehatan, ada tidaknya penyakit, dan kualitas kehidupan. Evaluasi hasil aktivitas keperawatan jiwa secara kritis merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

tugas perawat jiwa apapun peran, kualifikasi atau tatanan prakteknya. Tugas ini membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian yang cukup tinggi sehingga membuat perawat terkadang merasa cemas jika ia melakukan kesalahan (Stuart dan Sundeen, 1998). Berawal dari hal-hal tersebut maka dinamika tingkat kecemasan pria dan wanita yang bekerja dalam hal ini seorang perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa menjadi berbeda. Kondisi fisik wanita yang lebih lemah daripada pria serta peran jenisnya sebagai seorang istri dan ibu yang memiliki tugas untuk mengatur rumah tangga serta merawat anak-anaknya, di sisi lain pekerjaannya sebagai seorang perawat di rumah sakit jiwa juga menuntutnya untuk dapat berkonsentrasi lebih dengan pekerjaannya, karena harus menghadapi pasien yang mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini kemudian membuat wanita harus membagi energi dan waktunya untuk pekerjaan dan perannya sebagai seorang istri dan ibu yang bertanggung jawab untuk mengurusi rumah tangganya. Keadaan yang demikian membuat perawat wanita mengalami kelelahan fisik dan pikiran yang dapat mengganggunya dalam berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Seorang perawat pria di saat memasuki kehidupan rumah tangga, akan mengalami perubahan status dan penambahan peran sebagai seorang suami dan ayah serta mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. Perawat pria dengan peran gendernya itu, maka akan cenderung lebih fokus dengan pekerjaannya daripada wanita karena memang tugasnya untuk bekerja dan mencari nafkah, tidak seperti wanita yang masih harus membagi waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

dan energinya untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain itu, pria dilahirkan sebagai makhluk yang mempunyai fisik kuat dan lebih aktif, yang memang dibutuhkan ketika menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil yang terkadang menjadi agresif dan sekuat tenaga. Berdasarkan uraian diatas, maka perawat pria menjadi lebih siap dalam bekerja menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil dibandingkan dengan dengan perawat wanita. Hal ini karena secara fisik lebih kuat serta tugas peran gendernya sebagai seorang pria yang bertugas untuk bekerja dan menafkahi keluarganya menjadikannya lebih dapat fokus dengan pekerjaannya. Kecemasan perawat pria dan perawat wanita dalam menghadapi pasien jiwa di rumah sakir jiwa dari sini dapat dikatakan berbeda, karena kondisi fisik yang berbeda dan beban psikologis yang mereka hadapi juga berbeda. Melihat hal ini maka kemungkinan perawat wanita mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa.

E. Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah ada perbedaaan tingkat kecemasan perawat pria dan wanita menikah dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

SKEMA PERBEDAAN KECEMASAN PERAWAT PRIA DAN WANITA MENIKAH DALAM MENGHADAPI PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA Wanita -Fisiknya lebih lembut, bahu relatif kecil, lengan dan tangan lembut dan lemas. -Komposisi hormonnya membuat perilaku wanita lebih lembut. -Peran gendernya menjadi istri dan ibu, mengurus rumah tangga dan merawat anak.

Pria -Fisiknya kuat, tubuh kekar, bahu lebar dan otot yang kuat untuk bekerja dan melindungi. -Komposisi hormonnya membuat perilaku pria lebih emosional dan agresif -Peran gendernya sebagai kepala keluarga, bekerja, mencari nafkah dan menjadi pelindung keluarga.

Bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa

-Wanita secara fisik lebih lemah -Membagi energi dan waktu untuk bekerja sebagai perawat dan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu.

-Pria secara fisik lebih kuat -Pria lebih fokus dengan pekerjaannya karena memang tugasnya untuk bekerja dan mencari nafkah.

Wanita kurang siap dalam menghadapi pasien di RSJ yang memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil

Pria lebih siap dalam menghadapi pasien di RSJ yang memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil

Perawat wanita lebih cemas dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dibandingkan dengan perawat pria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah komparasi atau penelitian perbandingan. Penelitian ini ingin membandingkan variabel yang sama dari 2 populasi yang berbeda yaitu antara perawat pria dan wanita.

B. Identifikasi Metodologi Penelitian 1. Variabel tergantung : Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa 2. Variabel bebas

: Perawat pria dan wanita

C. Definisi Operasional Variabel 1. Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa Tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa adalah kondisi psikologis atau perasaan tidak menyenangkan dan mengancam dari individu berkaitan dengan kesiapannya menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang ditandai dengan munculnya gejala-gejala psikologis maupun fisiologis. 3 komponen yang terdapat pada kecemasan, yaitu : a. Fisiologis Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan reaksi dari tubuh individu, seperti jantung berdebar, gemetaran, perut mual, tidak dapat tidur, tekanan

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

darah naik, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat bercucuran, tubuh terasa panas dingin, kepala pusing dan sesak nafas. b. Kognitif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan proses berpikir, seperti kemampuan

individu

untuk

berpikir

jernih,

kesulitan

dalam

berkonsentrasi, sukar untuk memecahkan masalah dan sulit dalam mengatasi tuntutan dari lingkungan. c. Afektif Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seperti adanya rasa takut yang kuat, mudah tersinggung, mudah khawatir, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup. Tinggi rendahnya tingkat kecemasan yang dialami subjek dilihat dari skor total skala kecemasan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang rendah.

2. Perawat pria dan wanita Perawat pria dan wanita adalah seseorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang sakit, usaha rehabilitasi dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan secara mandiri atau dibawah pengawasan dan supervisi dokter atau suster kepala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

Data jenis kelamin perawat pria dan wanita dapat diperoleh dari identitas subjek yang diisikan pada lembar jawaban.

D. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa. Dalam penelitian ini peneliti memakai 60 perawat, yang terdiri dari 30 perawat pria dan 30 perawat wanita dengan kriteria : 1. Perawat pria dan wanita yang sudah menikah dan berkeluarga, karena disesuaikan dengan tugas dan peran gender pria dan wanita. 2. Perawat yang sudah bekerja minimal 1 tahun. Asumsi 1 tahun waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan pekerjaannya, dalam arti kata kecemasan yang dialami tidak tercampur dengan faktor lain diluar fokus penelitian. 3. Perawat bangsal pasien jiwa, bukan perawat poliklinik umum.

E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat kecemasan. Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya tingkat kecemasan pada perawat. Skala kecemasan disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang sudah ada sebelumnya, skala kecemasan yang disusun ini terdiri dari 3 komponen, yaitu : (1) fisiologis (2) kognitif (3) afektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

Skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini terdiri dari 68 butir pernyataan yang berisi 34 pernyataan favorabel dan 34 pernyataan unfavorabel. Dibawah ini tabel blue print skala kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa : Tabel 2 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Sebelum uji coba No

Komponen

Favorabel

Unfavorabel

1

Fisiologis

13

12

Total 25 36,7%

2

Kognitif

10

10

20 29,4%

3

Afektif

11

12

34

34

23 33,8% 68

50%

50%

100%

Total

Tabel 3 Distribusi item skala tingkat kecemasan Sebelum uji coba No

Komponen

1

Fisiologis

2

Kognitif

3

Afektif

Total

Favorabel 1, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68

Unfavorabel 5, 6, 14, 18, 23, 24, 32, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53

3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 63, 64 50%

50%

Total 25 36,7% 20 29,4% 23 33,8% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

Skala tersebut disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (Summated Rating), yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Setiap butir item memuat 4 kategori pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk pernyataan-pernyataan Favorable pilihan Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. 2.

Untuk pernyataan-pernyataan Unfavorable pilihan Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4. Skor untuk tiap-tiap item pada skala dijumlahkan sehingga menjadi

skor total. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Uji coba dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret 2007, pada tanggal tersebut peneliti mulai membagikan skala kepada subjek. Subjek Uji coba ini adalah perawat pria dan wanita di Rumah Sakit Ghrasia Yogyakarta, yang berasal dari 6 bangsal rawat inap, 3 bangsal pria dan 3 bangsal wanita dengan jumlah subjek 62 orang. Subjek yang dipakai dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria penelitian, maka peneliti dibantu dengan petugas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta memilih subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dari seluruh jumlah skala yang ada terdapat 2 skala yang kosong karena subjek yang bersangkutan sedang berada diluar kota serta 2 subjek yang gugur karena ada beberapa item soal dalam skala yang tidak dijawab lengkap, jadi subjek uji coba ini berjumlah 58.

F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000). Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement, dalam hal ini dilakukan dengan dosen pembimbing. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas ini adalah sejauhmana item-item tes mewakili mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak

diukur

(aspek

representasi)

dan

sejauhmana

item-item

tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar, 2001). 2. Daya Beda Item Prosedur seleksi item didasarkan pada data empiris yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala. Kualitas item-item diukur dengan analisis butir, yang menggunakan parameter daya beda item. Daya beda item adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2000). Indeks daya beda item merupakan konsistensi antar fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item total. Pengujian daya beda item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor skala yang akan menghasilkan koefisien korelasi total, yang disebut parameter daya beda item. Suatu item dikatakan memiliki daya beda item yang baik bila koefisien korelasi total mencapai nilai ≥0,30 (Azwar, 2000). Hasil uji coba yang dilakukan terhadap 68 item skala kecemasan menghadapi pasien di rumah sakit jiwa ini mempunyai daya beda item berkisar antara 0,197 sampai dengan 0,823. Uji coba ini terdapat 2 item yang gugur karena daya bedanya berada di bawah 0,30 yaitu 0,197 dan 0,288.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

Tabel 4 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Setelah uji coba No

Komponen

Favorabel

Unfavorabel

Total 24

1

Fisiologis

13

11

2

Kognitif

10

10

3

Afektif

11

11

33,4%

34

32

66

51,5%

48,5%

100%

36,4% 20

Total

30,2% 22

Tabel 5 Distribusi item skala tingkat kecemasan Setelah uji coba No

Komponen

1

Fisiologis

2

Kognitif

Favorabel 1, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68

Unfavorabel 5*, 6, 14, 18, 23, 24, 32, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53

Total 24 36,4% 20 30,2%

3

Afektif

Total

3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38,47 ,54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 63*, 64 51,5%

48,5%

22 33,4% 100%

Keterangan * = item yang gugur Prosentase item per aspek kurang seimbang, maka untuk menentukan item-item yang digunakan dalam penelitian sesungguhnya, peneliti dengan dosen pembimbing melakukan penyetaraan item yaitu dengan memilih item terbaik dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

66 item yang sahih,. Pengurangan sebanyak 2 item ini dilakukan dengan asumsi bahwa 64 item yang terbaik masih mewakili setiap aspek yang hendak diukur dan dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kecemasan yang dimiliki subjek penelitian. Tabel 6 Spesifikasi skala tingkat kecemasan Setelah penyetaraan item

No

Komponen

Favorabel

Unfavorabel

1

Fisiologis

12

10

2

Kognitif

10

10

31,2% 22

3

Afektif

11

11

33

31

34,4% 64

51,6%

48,4%

100%

Total

Total 22 34,4% 20

Tabel 7 Distribusi item skala tingkat kecemasan Setelah penyetaraan item

No

Komponen

1

Fisiologis

2

Kognitif

3

Afektif

Total

Favorabel 1*, 11, 12, 21, 28, 37, 45, 46, 55, 57, 58, 60, 66 2, 7, 22, 25, 29, 36, 48, 61, 67, 68

Unfavorabel 6, 14, 18, 23, 24, 32*, 35, 40, 49, 52, 65 4, 15, 16, 19, 33, 39, 41, 44, 50, 53

3, 8, 13, 20, 26, 9, 10, 17, 30, 31, 27, 38, 47, 54, 56, 34, 42, 43, 51, 62, 59 64 51,6%

48,4%

Keterangan * = item yang dihilangkan untuk penyetaraan skala

Total 22 34,4% 20 31,2% 22 34,4% 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

3. Uji Reliabilitas Istilah reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability, mempunyai asal kata dari rely dan ability yang pada prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar,2000). Reliabilitas sebenarnya mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu ( Azwar, 1999). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 – 1,00. semakin koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya sebaliknya semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya ( Azwar, 1999). Dari hasil uji coba yang dilakukan, reliabilitas skala kecemasan menghadapi pasien di rumah sakit jiwa pada item yang terseleksi sebesar 0,971.

G. Prosedur Penelitian Prosedur atau langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat skala pengukuran tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

(summated rating) untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karekteristik sama dengan kelompok subjek yang sesungguhnya. 2.

Mengadakan uji coba skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien rumah sakit jiwa pada individu yang memiliki ciri-ciri sama dengan subjek penelitian,yaitu di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta.

3. Menganalisis item-item skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa serta melihat reabilitas skala untuk mendapatkan butir yang sahih dan skala yang reliabel. 4. Menentukan subjek penelitian sesuai kriteria yaitu di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten, kemudian diberikan skala tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa yang sudah diuji kesahihan dan keandalannya. 5. Menganalisis data penelitian yang masuk dengan statistik uji-t untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita. 6. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Analisis Data Untuk memperoleh kesimpulan yang tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data penelitian yang meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran variabel bebas dan variabel tergantung bersifat normal atau tidak. b. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sampel yang akan diuji tersebut adalah sama. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji-t (T-Test). Uji-t yaitu suatu cara membandingkan 2 kelompok subjek dengan mencari perbedaaan mean dari kedua jenis subjek yaitu perawat pria dan perawat wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2007 di RSJD Dr.Soedjarwadi Klaten. Pada tanggal tersebut peneliti membagikan skala kepada 60 subjek penelitian yaitu perawat pria dan wanita. Subjek penelitian memiliki jadwal shift yang berbeda-beda, maka skala ditinggal untuk beberapa waktu. Skala dapat terkumpul pada tanggal 13 April 2007 dan 16 April 2007. Dari 60 skala yang terkumpul, seluruhnya memenuhi persyaratan untuk diuji selanjutnya dalam penelitian ini.

B. Deskripsi Subjek Subjek dari penelitian ini adalah perawat di RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten yang terdiri dari perawat pria dan wanita yang masing-masing berjumlah 30 orang. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga harus memenuhi kriteria penelitian yaitu sudah menikah, minimal sudah bekerja selama 1 tahun dan merupakan perawat bangsal pasien, bukan perawat poliklinik umum. Subjek perawat pria berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Subjek perawat wanita juga berasal dari 3 ruang bangsal perawatan dan 1 ruang VIP. Data dari subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini:

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Tabel 8 Deskripsi Subjek Pria Keterangan

Tahun

Jumlah

Prosentase

Umur

20 – 30 tahun

8

27%

31 – 40 tahun

14

47%

41 – 50 tahun

7

23%

51 – 60 tahun

1

3%

1 – 5 tahun

7

23,3%

6 – 10 tahun

3

10%

> 10 tahun

20

66,7%

Lama bekerja

Tabel 9 Deskripsi Subjek Wanita Keterangan

Tahun

Jumlah

Prosentase

Umur

20 – 30 tahun

8

27%

31 – 40 tahun

13

43%

41 – 50 tahun

9

30%

51 – 60 tahun

-

0%

1 – 5 tahun

9

30%

6 – 10 tahun

7

23,3%

> 10 tahun

14

46,7%

Lama bekerja

C. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Hasil dari analisis statistik deskriptif penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Tabel 10 Analisis Statistik Deskriptif Empirik Statistik

Teoritik

Pria

Wanita

N

60

30

30

Skor Maksimum

256

141

147

Skor Minimum

64

64

72

Mean

160

116,77

117,30

SD

32

16,57

18,89

2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0 dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa diperoleh p sebesar 0,099, karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasan perawat pria dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dikatakan normal. Uji normalitas skor kecemasan perawat wanita dalam menghadapi pasien di rumah jiwa diperoleh skor sebesar 0,096 karena p > 0,05 maka distribusi skor kecemasannya juga dikatakan normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan SPPS for windows versi 13,0. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data varians sama. Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh p sebesar 0,253 karena p > 0,05 maka varians tersebut adalah homogen, sehingga syarat untuk melakukan uji-t terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

3. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini menggunakan SPSS for windows versi 13,0. Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi : “Adanya perbedaaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Tingkat kecemasan perawat wanita lebih tinggi daripada perawat pria.” Ringkasan uji-t dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 11 (Ringkasan uji-t) Perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita Tingkat N Mean Mean SD db t t-tabel ket Kecemasan Empiris Teoritis Perawat pria 30 116,77 16,57 t-hitung < 160 58 -0,116 1,67 t-tabel Perawat wanita 30 117,30 18,89 Tidak signifikan Berdasarkan data dari tabel 11 dapat dilihat bahwa dari 60 subjek yang dikenai pengukuran skala tingkat kecemasan, perawat pria menghasilkan mean sebesar 116,77 dan perawat wanita sebesar 117,30. Uji hipotesis penelitian tersebut, t hitung yang diperoleh sebesar -0,116 dan dari t tabel dengan db 58 diketahui t 5 % (one tailed) sebesar 1,67 sehingga t sebesar 0,116 (p>0,05) dinyatakan tidak signifikan. Pemilihan tes signifikan one tailed karena peneliti sudah memihak pada salah satu dari 2 kelompok penelitian, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terbukti tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa antara perawat pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin dan peran jenis antara pria dan wanita ternyata tidak membuat tingkat kecemasan pria dan wanita menjadi berbeda ketika menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan perawat wanita di rumah sakit jiwa dapat disebabkan oleh lamanya pengalaman kerja perawat dalam menghadapi pasien. Hal ini dapat terjadi karena pada umumnya perawat yang bekerja rata-rata sudah senior dan banyak yang bekerja diatas 5 tahun, dapat dilihat dari data subjek wanita, yang bekerja antara 1 – 5 tahun sebanyak 30 %, 6 – 10 tahun sebanyak 23,3 % dan lebih dari 10 tahun sebanyak 46,7 %, tampak prosentase perawat yang memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit jiwa dengan masa kerja lebih dari 5 tahun itu lebih banyak, yaitu sejumlah 70 % . Hal ini berarti bahwa perawat wanita sudah terbiasa dengan tugasnya sebagai perawat di rumah sakit jiwa yang memang tugasnya merawat pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil sehingga rasa cemas yang muncul sudah tidak terlalu tinggi. Peneliti juga melakukan wawancara pada tanggal 11 Mei 2007, dengan seorang perawat wanita yang berusia 46 tahun dan sudah bekerja di rumah sakit jiwa selama 25 tahun, berikut kutipan wawancaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

“Nek cemas niku justru mboten mbak, niki pun biasa. Paling-paling sing cemas niku perawat-perawat anyar sing nembe mlebet, ning niku nggih ming sehari dua hari, bar niku nggih pun biasa kados ngeten”

dalam bahasa Indonesia berarti : “Kalau cemas itu justru tidak mbak, ini sudah biasa. Paling -paling yang merasa cemas itu perawat yang baru masuk kerja, tapi itu juga hanya sehari dua hari, setelah itu ya terbiasa juga seperti ini”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat terungkap bahwa selama mereka bekerja menjadi perawat di rumah sakit jiwa mereka sudah terbiasa menghadapi pasien dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Pokok pemikirannya adalah bahwa suatu perilaku ditentukan oleh apa yang dipelajari sebelumnya. Dalam situasi tertentu, seseorang akan mempelajari perilaku tertentu sebagai suatu kebiasaan, dan bila menghadapi situasi tertentu itu kembali, orang tersebut akan cenderung berperilaku sesuai dengan kebiasaannya itu (Sears, 1991). Karena sudah terbiasa maka jarang rasa cemas itu muncul dalam diri mereka, selain itu mereka juga sudah dibekali dengan pengetahuan tentang bagaimana merawat pasien dengan masalah kejiwaan, maka perawat tidak terlalu kesulitan dan cemas ketika menghadapi para pasien. Subjek perawat pria dan wanita rata-rata usianya masih produktif kerja antara 22 – 55 tahun, dalam arti kata kondisi fisik mereka masih cukup baik untuk menghadapi pasien di rumah sakit jiwa. Hal ini juga didukung dengan sistem pembagian kerja di rumah sakit tersebut yang menempatkan perawat pria untuk menangani pasien pria dan perawat wanita untuk menangani pasien wanita, sehingga karena perawat wanita juga khusus menghadapi pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

wanita, maka rasa cemaspun tidak terlalu tinggi karena secara fisik masih sebanding dengan mereka. Pria dan wanita secara fisik memang berbeda, pria dilahirkan dengan fisik yang lebih kuat daripada wanita, akan tetapi itu bukan menjadi penghalang bagi wanita untuk dapat menunjukkan potensi dan prestasi yang mereka miliki sehingga dapat sejajar dengan kaum pria. Wanita pun dapat berbuat banyak seperti rekan prianya, bahkan ada kalanya mereka lebih dari apa yang telah diperbuat kaum pria (Anoraga, 1992), ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian, perolehan mean wanita sebesar 117,30 tidak jauh berbeda dengan mean pria yaitu 116,77 yang menunjukkan bahwa baik pria dan wanita sama-sama memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil kedua mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik sebesar 160 sehingga kecemasan subjek masuk pada kategori rendah. Hal ini berarti bahwa walaupun wanita secara fisik lebih lemah, tetapi ketika menghadapi situasi yang sulit ketika bekerja, mereka dapat menghadapinya sama seperti kaum pria. Selama ini wanita memang dipandang pasif, tetapi di sisi lain kaum wanita berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan yang berhubungan dengan tugas dan karyanya serta dalam memenuhi kebutuhankebutuhan dan pencapaian tujuan dalam lingkungan kerja dan sosial. Sekarang ini wanita semakin banyak melakukan hal – hal yang semula dipandang hanya untuk pria khususnya peran serta wanita dalam bidang pekerjaan sudah meningkat, mengurangi peran ekslusif pria sebagai pencari nafkah bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

keluarga, karena banyak bidang pekerjaan yang tidak lagi dibatasi oleh persoalan jenis kelamin (Sears, 1991). Seorang wanita yang bekerja membutuhkan dukungan sosial agar dapat mengatasi konflik peran yang dialaminya (Huffman dkk, 1997). Dukungan yang diterima dari suami sangat penting artinya bagi istri untuk mengelola konflik peran gandanya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lailatushifah (2003) mengungkapkan bahwa kesadaran akan kesetaraan gender merupakan salah satu hal penting yang berperan dalam perkawinan. Kesadaran ini membuat suami istri dapat berperan secara lebih luwes sehingga tidak mengkotak-kotakkan peran menurut ideologi gender. Dukungan dari suami kepada istrinya dalam menghadapi peran gandanya itu kemungkinan membuat wanita yang bekerja tidak merasa cemas ketika bekerja. Kini stereotip bahwa wanita adalah orang rumah semakin pudar. Masyarakat sudah dapat menerima kehadiran wanita dalam berperan di segala bidang. Sesuai dengan perkembangan zaman serta pendidikan yang meningkat dan kemudahan dalam mendapatkan informasi, meningkat pula kemampuan dan wawasan masyarakat. Kondisi tersebut mempengaruhi sikap pandang masyarakat terhadap wanita dalam menjalani peran gandanya, sehingga wanita pekerja pun merasa mendapat dukungan dari masyarakat dan lingkungannya dalam menjalani perannya baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita pekerja. Wanita merasa mantap untuk menggeluti peran lain di luar rumah yaitu bekerja, selain itu pertentangan dalam dirinya yang berkaitan dengan kompleksitas perannya menjadi berkurang, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

antara tugas kerumahtanggaan dan tugas dalam pekerjaannya dapat dijalani dengan baik dan pada akhirnya tidak menimbulkan kecemasan pada wanita yang bekerja. Perbedaan keadaan fisik maupun peran gender yang dimiliki oleh pria maupun wanita tidak membuat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita menjadi berbeda. Kesiapan dalam menghadapi pasien lebih pada bagaimana sikap profesionalisme perawat dalam menjalani tugasnya sebagai seorang perawat. Tugas keperawatan bukanlah tugas yang mudah, apalagi bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa, karena pasien yang dihadapi mengalami gangguan fungsi maupun struktur kepribadiannya, sehingga pasien tersebut tidak sanggup melakukan tugas sehari-hari dan ada kegagalan dalam penanggulangan masalah hidupnya. Keadaan seperti ini membuat perawat dituntut untuk dapat bekerja secara profesional guna memenuhi kebutuhan pasien. Perawat sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang membentuk mereka sehingga berada pada kondisi siap untuk menghadapi tugas-tugas keperawatan. Kesulitan dan hambatan masih akan mereka temukan, namun keyakinan bahwa seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas tidak dengan sendirinya menghilangkan kesulitan atau hambatan yang mungkin muncul, keyakinan diri itu mendorong usaha yang lebih keras untuk mengatasi semua kesulitan dan membuat individu mampu menghadapi dan memecahkan

masalah

tanpa

tekanan

emosional

sehingga

dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

menghilangkan kecemasan yang mungkin muncul ketika bekerja menghadapi pasien kejiwaan (Ambarwati, 2003). Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah subjek yang sedikit, yaitu sejumlah 60 orang. Dalam arti kata subjek sejumlah itu masih kurang dapat mewakili untuk digeneralisasikan dalam penelitian ini. Selain itu keterbatasan yang lainnya adalah peneliti tidak menggunakan perbedaan tingkat pendidikan subjek sebagai data dalam penelitian sehingga tidak bisa memperoleh sumbangan atau temuan hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan subjek, karena dimungkinkan perawat lulusan SPK dan perawat lulusan AKPER memperoleh bekal pengetahuan yang berbeda dalam menghadapi pasien sehingga bisa berpengaruh terhadap kesiapan perawat dalam menghadapi pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi pasien antara perawat pria dan wanita di rumah sakit jiwa. Secara umum perawat di rumah sakit jiwa memiliki kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan antara perawat pria dan wanita dalam menghadapi pasien di rumah sakit jiwa dapat disebabkan karena para perawat sudah terbiasa dengan tugasnya dalam menghadapi pasien, selain itu didukung pula dengan sistem pembagian kerja di rumah sakit dan juga profesionalisme dari perawat. Perawat sebelumnya sudah melewati proses pendidikan yang membentuk mereka sehingga berada pada kondisi siap untuk menghadapi tugas-tugas keperawatan

B. Saran 1. Bagi Perawat Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di rumah sakit jiwa memiliki kecemasan yang rendah ketika menghadapi pasien. Kondisi seperti ini sebaiknya terus dipertahankan, sehingga tetap dapat melayani pasien dan melaksanakan tugasnya sebagai perawat dengan baik.

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

2. Bagi Rumah Sakit Dalam penelitian ini jenis kelamin tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja perawat ketika menghadapi pasien. Bagi pihak rumah sakit dapat mempertimbangkan sistem penempatan kerja di bangsal pasien berdasarkan kemampuan dan profesionalisme perawat dalam bekerja bukan berdasarkan jenis kelamin, sehingga setiap perawat dapat termotivasi untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penelitian ini subjeknya hanya sedikit, maka disarankan agar menambah jumlah subjek penelitian, sehingga lebih representatif dan dapat mendukung hasil penelitian. b. Mengumpulkan data-data tambahan misalnya tingkat pendidikan subjek sehingga dapat mendukung dan memberi sumbangan pada hasil penelitian, sehingga hasil penelitian dapat lebih kuat dan tajam. c. Subjek penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah perawat yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun, agar kecemasannya tidak tercampur dengan faktor adaptasi mereka dengan lingkungan pekerjaannya, namun hasilnya ternyata kecemasan mereka rendah. Jika ingin meneliti tentang kecemasan sebaiknya subjek yang digunakan adalah subjek yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun. Hal ini dengan asumsi bahwa mereka masih belum terbiasa dengan tugas-tugasnya sebagai perawat pasien kejiwaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, Marie (1992) Masculine and Feminine; Gender Roles Over the Life Cyrcle. New York; The Mc Graw Hill inc. Ambarwati, Krismi Diah (2003) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Kecemasan Menghadapi Tugas Keperawatan Pada Mahasiswa Akademi Perawatan (AKPER) Tingkat III di Akademi Perawatan (AKPER) Bethesda Yogyakarta. Psiko Wacana vol II no. 2; Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana. Anoraga, P (1992) Psikologi Kerja. Jakarta; P.T Rineka Cipta. Aputra & Husni (1990) Tuntunan Hidup berkeluarga. Kerjasama Departemen Agama RI dengan BKKBN; Jakarta. Azwar, Saiffudin, MA (1999) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Azwar, Saiffudin, MA (2000) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Azwar, Saiffudin, MA (2001) Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta; Pustaka Belajar. Bootzin, Lotfus & Zojne, (1983) Psychology Today : An Introduction. New York; Random House. Calhoun, J.F and Acocella, J.J (1989) Adjusment Psycology and Human Relationship. New York; Mc Graw Hill companies. Corey, Gerald (1999) Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi .Bandung; PT. Eresco. Crittenden, Danielle.pengantar: Ratna Megawangi (2002). Wanita Salah Tingkah? Bandung; Ganita. Darajat,Z (1996) Kesehatan Mental. Jakarta; P.T Gunung Agung. Depkes RI (1983) Pedoman Perawatan Psikiatrik. Jakarta; Depkes RI. Depkes RI (1983) Pedoman Teknis Penerapan Proses Perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Jakarta; Depkes RI Direktorat Kesehatan Jiwa. Feist, J. Feist G. J (1998) Theories of Personality 4th ed. New York; Mc Graw Hill companies. Gilarso, T. SJ (2003) Moral keluarga.Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma.

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gunarsa (1995) Psikologi Perawatan. Jakarta; BPK Gunung Mulia. Hall, Calvin S & Lindzay, Gardner (1970) Theory of Personality: Second Edition. John Wiley and Sons Inc. Hartanti, & Dwijanti J.E (1997) Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Anak-anak Madura. Anima vol XII no 46. Heerdjan, Soeharto (1987) Apa Itu Kesehatan Jiwa?. Jakarta; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Huffman, K.,Vernoy,M. & Vernoy, J (1997) Psychology in Action. New York; John Willey & Sons,Inc. Hurlock, E (1997) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta; Erlangga. Johnston, M.K (1971) Mental Health and Mental Illness. Philadelphia; Lippencott Company Keliat dkk (1998) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta; Kedokteran EGC. Kristanto, Heru & Kurniawati, Cicik (2005) Diskriminasi Gender di Tempat Kerja dan Upaya Mengatasinya. Media Informasi Penelitian no 184 tahun ke 29. Lailatushifah, Siti N.F (2003) Kesadaran Akan Kesetaraan Gender dan Kepuasan Perkawinan Pada Suami Istri Pekerja Ganda. Insight Tahun I Nomor 2. Lazarus, R.S (1991) Emotional and Adaption. New York; Mc Graw Hill Publishing Companies. Myers, E.G (1996) Social Psychology. New York; The Mc Graw Hill Publishing Companies. Nurachmah, Elly (2005) Leadership Dalam Proses (http://www.pdpersi.co.id) diambil tanggal 26 November 2006.

Keperawatan.

Pinel, J.P (1997) Biopsychology. Toronto; Ally and Bacon Inc. Poerwadarminta, W.J.S (1986) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka. Prawirohusodo, S (1988) Stress dan Kecemasan. Tidak diterbitkan. Yogyakarta; Fakultas Kedokteran UGM.

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Priest (1991) Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Cemas dan Depresi. Disadur dari Anxiety & Depression. Semarang; Dahara Prise. Rasmun (2001) Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Jakarta; P.T Fajar Interpratama. Sahrah (2004) Persepsi Terhadap Kepemimpinan Perempuan. Anima vol. 13 no.3 Santrock J.W (2002) Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. jilid 1. Jakarta; P.T Erlangga. Sears, O David., Freedman, J.L & Peplau, L.A (1991) Psikologi Sosial. Jilid 2: Jakarta; P.T Erlangga. Sitepu, Santa Evelin (2004) Studi Deskriptif Kecemasan Masinis yang Mengalami Kecelakaan Kereta api. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta; Fakultas Psikologi USD. Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J (1998) Keperawatan Jiwa. Jakarta; Kedokteran EGC. Suswati, Irma (2004) “Unwanted Child” dan Peran Gender dalam Tumbuh Kembang Bayi. Santika. Medika vol. 1 no.1; Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Malang. Usman (2005) Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Burn Out Pada perawat di RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Psikologi vol 1 no.1. Walcott, Esther (2004) Seni Pengobatan Alternatif Pengetahuan dan Persepsi. Malang; Australian Consortium for In Country Indonesia Studies.(www.acicis.murdoch.edu.au). Wilson, G.T, O’Lear, K.D & Nathan, P.E, Clark, L.A (1996) Abnormal Psychology. New York; Allyn and Bacon Inc.

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Skala Uji Coba Data Uji Coba Reliabilitas Uji Coba Skala Penelitian Data Penelitian Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji – T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Disusun oleh: Yulia Eka Sari M.G 029114028

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat RS. GRHASIA Yogyakarta Di Tempat

Dengan Hormat, Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan. Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

(Yulia Eka Sari M.G)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I . Identitas Diri Umur

: …………………tahun

Jenis Kelamin : L/P Status

: ………………………

Lama bekerja : …………………tahun

II. Petunjuk Pengisian Pada skala ini terdapat 68 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut : SS

: Jika pilihan SANGAT SETUJU

S

: Jika pilihan SETUJU

TS

: Jika pilihan TIDAK SETUJU

STS

: Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU

Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri. Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda di rumah sakit ini.

Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya

Contoh : No 1

Pernyataan

SS

Jantung saya berdetak keras saat melihat ada

X

pasien yang mengamuk

“SELAMAT MENGERJAKAN”

No

Pernyataan

1

Jantung saya berdetak keras saat

SS

S

TS

S

STS

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melihat

ada

pasien

yang

mengamuk 2

Saya sering lupa dengan tugastugas yang harus saya kerjakan

3

Saya merasa tegang saat melihat pasien yang sering berkelahi

4

Saya dapat berpikir dengan cepat untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pasien

5

Saya merasa rileks dan santai ketika menghadapi pasien

6

Saya merasa pencernaan saya baik-baik saja ketika ada dalam keadaan gawat

7

Saya tiba-tiba sering kesulitan dalam

menentukan

tindakan

ketika menghadapi pasien 8

Saya menjadi mudah putus asa saat menghadapi pasien yang tidak mengalami kemajuan

9

Saya

tak

mudah

tersinggung

dengan kelakuan-kelakuan pasien 10

Meskipun keadaan mereka sangat labil, saya peduli dengan pasien yang membutuhkan pertolongan saya

11

Saya sering merasa pusing setelah pulang dari bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Saya menjadi kehilangan selera makan ketika ada pasien yang terus-terusan mencari saya

13

Ketika

sedang

bekerja

saya

menjadi mudah tersinggung dan sensitif 14

Tubuh saya selalu sehat tanpa mengkonsumsi

suplemen

tambahan saat bekerja 15

Saya

dapat

mengatasi

permasalahan kerja yang saya hadapi di rumah sakit. 16

Walaupun

harus

bekerja

menghadapi pasien jiwa, saya tetap dapat mengambil keputusan dengan tepat 17

Saya merasa betah dan nyaman bekerja di rumah sakit jiwa

18

Kondisi fisik saya cukup prima untuk menghadapi pasien yang kondisinya labil

19

Dalam situasi mendesak di rumah sakit saya tetap dapat berpikir jernih

20

Saya

merasa

kecewa

pasien-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pasien yang saya rawat tidak kunjung sembuh 21

Saya menjadi gemetaran ketika ada

pasien

yang

tiba-tiba

menghampiri saya 22

Saya ingin pindah tempat kerja dari rumah sakit jiwa

23

Saya sulit mengambil keputusan jika berada dalam situasi yang gawat

24

Saya masih tetap energik dan bersemangat

sampai

waktu

bekerja selesai 25

Wajah

saya

meskipun

tampak

harus

segar

menghadapi

pasien yang sulit diatur 26

Sejak

menjadi

perawat,

saya

merasa semua keputusan yang saya ambil selalu salah 27

Saya

merasa

tertekan

dalam

bekerja di rumah sakit jiwa 28

Saya sering uring-uringan tanpa alasan yang jelas ketika bekerja

29

Saya menderita migrain sejak menjadi perawat di rumah sakit jiwa

30

Saya sulit berkonsentrasi saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bekerja 31

Saya ramah dan mudah senyum pada pasien

32

Saya

merasa

menikmati

senang

pekerjaan

dan sebagai

perawat di rumah sakit jiwa 33

Ketika sedang menghadapi pasien yang mengamuk, detak jantung saya tetap stabil

34

Saya mampu menyelesaikan tugas tepat

waktu,

meskipun

harus

selalu bertemu dengan pasien yang jiwanya labil 35

Saya merasa optimis dengan apa yang saya kerjakan

36

Walaupun

bekerja

sebagai

perawat di rumah sakit jiwa, saya merasa jantung saya sehat-sehat saja 37

Saya merasa sekarang ini sering kesulitan

memecahkan

permasalahan yang berhubungan dengan pasien 38

Keringat saya tiba-tiba keluar banyak saat menghadapi pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang mulai melawan 39

Saya sering tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab semenjak menjadi perawat di RSJ

40

Walaupun

menghadapi

pasien

yang sangat labil, saya mampu memahami prosedur penanganan pasien dengan baik 41

Nafsu makan saya tetap normal, meskipun baru saja ada pasien yang mengganggu saya

42

Saya

mampu

memfokuskan

perhatian pada tugas saya dalam menghadapi pasien 43

Saya

selalu

tenang

dalam

menghadapi situasi apapun 44

Saya

merawat

pasien

dengan

sabar 45

Saya dapat mengingat dengan baik semua tugas-tugas yang harus saya lakukan ketika menghadapi pasien

46

Semenjak bekerja di rumah sakit jiwa

saya

sering

mengalami

gangguan tidur pada malam hari 47

Saya merasa berdebar-debar saat akan berangkat kerja

48

Saya

khawatir

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keselamatan

saya

ketika

menghadapi

pasien

dengan

kondisi kejiwaan yang labil 49

Saya sering mendadak menjadi bingung

dengan

prosedur

penanganan pasien. 50

Walaupun

harus

menghadapi

pasien yang sulit diatur, tubuh saya tak terasa gemetaran 51

Saya dapat mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan dan tindakan dalam penanganan pasien

52

Saya tetap bersemangat dalam menghadapi

pasien

-

pasien

bagaimanapun kondisinya 53

Saya dapat tidur dengan nyenyak walaupun pagi harinya ada pasien yang menyerang saya

54

Saya

mampu

berkonsentrasi

dengan baik dalam menghadapi tugas yang sulit di rumah sakit 55

Saya kesal terhadap pasien yang bandel dan sering membantah

56

Detak jantung saya terasa lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cepat

saat

memasuki

bangsal

pasien 57

Saya merasa gelisah ketika harus menghadapi pasien baru

58

Semenjak ada pasien baru yang sangat agresif, pencernaan saya menjadi bermasalah

59

Tubuh saya terasa panas dingin ketika menghadapi pasien baru

60

Saya mudah kehilangan kesabaran jika pasien sulit untuk diatur

61

Tubuh menjadi tiba-tiba lemas ketika ada pasien yang menyerang saya

62

Ide-ide saya sulit keluar ketika sedang bekerja

63

Saya senang bercanda dengan pasien maupun rekan kerja di rumah sakit

64

Saya melayani kebutuhan semua pasien dengan rileks

65

Selama bekerja di rumah sakit jiwa

saya

mengalami migrain

belum

pernah

gangguan

penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Wajah saya menjadi pucat pasi saat melihat pasien yang sedang berkelahi

67

Saya merasa kemampuan berpikir saya menjadi lamban, semenjak bekerja menjadi perawat di sakit jiwa

68

Saya sering merasa terburu-buru dalam mengambil keputusan saat sedang bekerja

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DATA TRYOUT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

item1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2

item2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1

item3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1

item4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2

item5 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2

item6 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2

item7 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2

item8 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

3 2 4 2 2 2 2 2 3 2

2 2 2 2 2 1 2 2 2 3

3 2 3 2 3 2 2 2 4 2

2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

2 2 2 2 2 1 2 2 3 2

2 2 3 2 2 1 2 2 3 2

2 2 2 2 2 1 2 2 3 2

2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item9 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2

item10 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item11 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item12 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item13 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item14 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2

item15 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item16 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item17 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 1 1 1 2 2

2 1 1 2 1 2 2

2 1 1 1 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 1 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item18 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item19 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item20 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2

item21 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

item22 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2

item23 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item24 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2

item25 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

item26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 1 2 2 3 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 2 1 1 3 3

2 2 2 1 2 3 2

2 1 2 1 2 3 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 2 2 2 3 3

2 2 1 1 2 2 2

2 2 1 1 3 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1

item28 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

item29 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item30 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item32 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3

item33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2

item34 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item35 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 1 1 2 2 2

2 2 1 1 2 2 2

2 2 1 1 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

3 3 1 2 2 3 2

2 3 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item36 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item37 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1

item38 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item40 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item41 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item42 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item43 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item44 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 1 2 2 2

2 2 2 1 2 3 2

2 2 2 1 1 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 3 2

2 2 2 2 2 2 2

3 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item45 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item46 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item47 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3

item48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item49 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item50 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item51 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item52 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item53 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 1 2 3 2

2 2 2 1 2 2 2

3 2 2 2 3 2 3

2 2 2 1 2 2 3

2 3 2 1 2 3 2

2 2 1 2 2 2 2

3 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 3 2

2 2 1 2 2 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item54 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3

item55 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

item56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

item57 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item58 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item59 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2

item60 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2

item61 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item62 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 3 2 3

2 1 1 2 3 2

2 1 1 2 2 2

2 1 1 2 3 2

2 1 1 2 2 2

2 1 1 3 2 3

2 1 1 2 3 2

2 2 1 2 2 2

2 1 2 1 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item63 2 1 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item64 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item65 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2

item66 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item67 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

item68 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 2

2 1 2 2 3 3

2 1 1 2 3 2

2 1 1 4 2 2

2 1 1 2 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary N Cases

Valid Excluded( a) Total

58

% 100.0

0

.0

58 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha .970

N of Items 68

Item-Total Statistics

item1

Scale Mean if Item Deleted 129.9483

Scale Variance if Item Deleted 339.559

Corrected Item-Total Correlation .511

Cronbach's Alpha if Item Deleted .970

item2

130.4138

342.282

.531

.970

item3

129.9138

339.659

.501

.970

item4

130.4310

341.162

.686

.969

item5

130.3621

347.744

.197

.971

item6

130.3448

340.230

.687

.969

item7

130.2241

340.177

.548

.970

item8

130.2759

342.730

.591

.970

item9

130.2241

344.598

.318

.970

item10

130.6207

342.731

.526

.970

item11

130.5000

340.605

.592

.970

item12

130.4310

341.197

.684

.969

item13

130.4828

341.973

.630

.969

item14

130.3793

339.538

.632

.969

item15

130.4483

341.831

.688

.969

item16

130.4483

344.041

.535

.970

item17

130.3966

341.507

.484

.970

item18

130.4138

342.317

.637

.969

item19

130.3966

342.173

.678

.969

item20

130.0517

338.436

.539

.970

item21

130.5000

337.939

.617

.969

item22

130.3621

341.147

.608

.969

item23

130.3966

344.138

.441

.970

item24

130.2069

345.255

.397

.970

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item25

130.5862

340.843

.661

.969

item26

130.5000

340.254

.539

.970

item27

130.6034

339.858

.707

.969

item28

130.5862

338.808

.723

.969

item29

130.3966

339.261

.726

.969

item30

130.4483

346.252

.438

.970

item31

130.4655

344.148

.573

.970

item32

130.0172

341.105

.484

.970

item33

130.2759

344.484

.477

.970

item34

130.4483

341.831

.688

.969

item35

130.4828

341.798

.641

.969

item36

130.3276

340.084

.666

.969

item37

130.3448

340.826

.560

.970

item38

130.6034

343.156

.510

.970

item39

130.3621

346.270

.688

.970

item40

130.4310

343.548

.532

.970

item41

130.3966

344.349

.725

.969

item42

130.2586

341.564

.542

.970

item43

130.3793

344.976

.592

.970

item44

130.3276

345.207

.516

.970

item45

130.5345

339.165

.690

.969

item46

130.5517

340.322

.724

.969

item47

129.9655

342.209

.400

.970

item48

130.4138

342.949

.594

.970

item49

130.2931

341.193

.657

.969

item50

130.4138

343.229

.766

.969

item51

130.4138

340.913

.732

.969

item52

130.3103

343.025

.640

.969

item53

130.3103

344.077

.563

.970

item54

129.8276

341.759

.473

.970

item55

130.5172

339.693

.675

.969

item56

130.5000

341.623

.632

.969

item57

130.5000

338.605

.823

.969

item58

130.5345

339.446

.801

.969

item59

130.1552

340.975

.495

.970

item60

130.3448

339.809

.576

.970

item61

130.4138

345.931

.527

.970

item62

130.5172

344.851

.419

.970

item63

130.1897

344.332

.288

.971

item64

130.3621

345.428

.603

.970

item65

130.1552

338.168

.545

.970

item66

130.3793

341.538

.614

.969

item67

130.4138

338.878

.567

.970

item68

130.3621

340.656

.637

.969

Scale Statistics Mean 132.3103

Variance 352.042

Std. Deviation 18.76279

N of Items 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary N Cases

Valid Excluded( a) Total

58

% 100.0

0

.0

58

100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha .971

N of Items 66

Item-Total Statistics

item1

Scale Mean if Item Deleted 125.8793

Scale Variance if Item Deleted 327.687

Corrected Item-Total Correlation .518

Cronbach's Alpha if Item Deleted .971

item2

126.3448

330.475

.534

.971

item3

125.8448

327.712

.511

.971

item4

126.3621

329.428

.686

.971

item6

126.2759

328.554

.684

.970

item7

126.1552

328.519

.545

.971

item8

126.2069

331.009

.588

.971

item9

126.1552

332.519

.330

.971

item10

126.5517

330.953

.527

.971

item11

126.4310

328.846

.593

.971

item12

126.3621

329.428

.686

.971

item13

126.4138

330.142

.635

.971

item14

126.3103

327.762

.635

.971

item15

126.3793

330.029

.692

.971

item16

126.3793

332.169

.541

.971

item17

126.3276

330.259

.459

.971

item18

126.3448

330.475

.643

.971

item19

126.3276

330.364

.681

.971

item20

125.9828

326.894

.532

.971

item21

126.4310

326.285

.615

.971

item22

126.2931

329.474

.604

.971

item23

126.3276

332.435

.436

.971

item24

126.1379

333.384

.400

.971

item25

126.5172

329.026

.666

.971

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item26

126.4310

328.811

.525

.971

item27

126.5345

328.113

.709

.970

item28

126.5172

327.096

.724

.970

item29

126.3276

327.487

.730

.970

item30

126.3793

334.485

.433

.971

item31

126.3966

332.559

.557

.971

item32

125.9483

329.489

.478

.971

item33

126.2069

332.623

.481

.971

item34

126.3793

329.959

.697

.971

item35

126.4138

330.001

.644

.971

item36

126.2586

328.230

.674

.970

item37

126.2759

329.010

.564

.971

item38

126.5345

331.446

.506

.971

item39

126.2931

334.421

.691

.971

item40

126.3621

331.744

.533

.971

item41

126.3276

332.505

.729

.971

item42

126.1897

329.981

.533

.971

item43

126.3103

333.235

.586

.971

item44

126.2586

333.248

.528

.971

item45

126.4655

327.411

.692

.970

item46

126.4828

328.570

.726

.970

item47

125.8966

330.410

.402

.971

item48

126.3448

331.142

.597

.971

item49

126.2241

329.510

.653

.971

item50

126.3448

331.353

.775

.971

item51

126.3448

329.107

.737

.970

item52

126.2414

331.309

.635

.971

item53

126.2414

332.292

.563

.971

item54

125.7586

330.046

.471

.971

item55

126.4483

328.076

.669

.970

item56

126.4310

330.039

.622

.971

item57

126.4310

326.846

.827

.970

item58

126.4655

327.727

.802

.970

item59

126.0862

329.343

.490

.971

item60

126.2759

328.028

.580

.971

item61

126.3448

334.054

.531

.971

item62

126.4483

333.024

.420

.971

item64

126.2931

333.544

.609

.971

item65

126.0862

326.536

.542

.971

item66

126.3103

329.727

.618

.971

item67

126.3448

327.107

.570

.971

item68

126.2931

328.772

.646

.971

Scale Statistics Mean 128.2414

Variance 340.116

Std. Deviation 18.44224

N of Items 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary N Cases

Valid Excluded( a) Total

58

% 100.0

0

.0

58 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha .971

N of Items 64

Item-Total Statistics

item2

Scale Mean if Item Deleted 121.6897

Scale Variance if Item Deleted 308.183

Corrected Item-Total Correlation .532

Cronbach's Alpha if Item Deleted .971

item3

121.1897

306.016

.488

.971

item4

121.7069

307.088

.690

.970

item6

121.6207

306.485

.673

.970

item7

121.5000

306.325

.542

.971

item8

121.5517

308.708

.586

.970

item9

121.5000

310.325

.321

.971

item10

121.8966

308.586

.529

.971

item11

121.7759

306.668

.589

.970

item12

121.7069

307.123

.688

.970

item13

121.7586

307.695

.644

.970

item14

121.6552

305.458

.640

.970

item15

121.7241

307.712

.693

.970

item16

121.7241

309.817

.539

.971

item17

121.6724

308.084

.452

.971

item18

121.6897

308.253

.636

.970

item19

121.6724

308.014

.684

.970

item20

121.3276

304.926

.522

.971

item21

121.7759

303.896

.626

.970

item22

121.6379

307.182

.605

.970

item23

121.6724

310.119

.431

.971

item24

121.4828

311.026

.397

.971

item25

121.8621

306.577

.677

.970

item26

121.7759

306.423

.532

.971

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27

121.8793

305.757

.717

.970

item28

121.8621

304.717

.734

.970

item29

121.6724

305.101

.741

.970

item30

121.7241

312.028

.433

.971

item31

121.7414

310.160

.558

.971

item33

121.5517

310.462

.465

.971

item34

121.7241

307.572

.703

.970

item35

121.7586

307.625

.649

.970

item36

121.6034

305.928

.678

.970

item37

121.6207

306.696

.567

.970

item38

121.8793

309.020

.511

.971

item39

121.6379

312.060

.680

.971

item40

121.7069

309.404

.532

.971

item41

121.6724

310.084

.733

.970

item42

121.5345

307.727

.530

.971

item43

121.6552

310.791

.589

.971

item44

121.6034

310.875

.525

.971

item45

121.8103

305.069

.700

.970

item46

121.8276

306.250

.731

.970

item47

121.2414

308.467

.385

.971

item48

121.6897

308.779

.598

.970

item49

121.5690

307.197

.655

.970

item50

121.6897

309.060

.770

.970

item51

121.6897

306.814

.739

.970

item52

121.5862

308.949

.637

.970

item53

121.5862

309.826

.569

.970

item54

121.1034

307.884

.464

.971

item55

121.7931

305.746

.675

.970

item56

121.7759

307.721

.623

.970

item57

121.7759

304.633

.828

.970

item58

121.8103

305.490

.803

.970

item59

121.4310

307.057

.490

.971

item60

121.6207

305.783

.580

.970

item61

121.6897

311.656

.528

.971

item62

121.7931

310.553

.424

.971

item64

121.6379

311.077

.614

.971

item65

121.4310

304.425

.539

.971

item66

121.6552

307.423

.619

.970

item67

121.6897

304.674

.581

.971

item68

121.6379

306.270

.661

.970

Scale Statistics Mean 123.5862

Variance 317.475

Std. Deviation 17.81783

N of Items 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKALA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Disusun oleh: Yulia Eka Sari M.G 029114028

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada YTH : Bapak / Ibu Perawat RSJD Dr. Soedjarwadi Klaten Di Tempat

Dengan Hormat, Bersama ini saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, bermaksud mengadakan penelitian dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir di Universitas sebagai prasyarat untuk mendapat gelar kesarjanaan. Untuk itu kiranya saya mohon kesediaan bapak / ibu di tengah-tengah kesibukan dalam bekerja untuk mengisi skala yang saya bagikan tersebut dengan sesungguhnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kesempatan ini pula saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan atas skala ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

(Yulia Eka Sari M.G)

I . Identitas Diri Umur

: …………………tahun

Jenis Kelamin : L/P Status

: ………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lama bekerja : …………………tahun

II. Petunjuk Pengisian Pada skala ini terdapat 70 pernyataan. Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda selama ini. Pilihan jawabannya adalah sebagai berikut : SS

: Jika pilihan SANGAT SETUJU

S

: Jika pilihan SETUJU

TS

: Jika pilihan TIDAK SETUJU

STS

: Jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU

Tidak ada jawaban benar atau salah, maka pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda sendiri. Jawaban Anda tidak ada hubungannya dengan nama baik , karir dan kedudukan Anda di rumah sakit ini.

Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya

Contoh : No

Pernyataan

1

Saya sering lupa dengan tugas-

SS

S

TS

STS

X

tugas yang harus saya kerjakan

Artinya : Anda setuju bahwa Anda sering lupa dengan tugas-tugas yang harus anda kerjakan. “SELAMAT MENGERJAKAN” Perhatian : Mohon semua pernyataan diisi dan diperiksa kembali agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

No

Pernyataan

1

Saya sering lupa dengan tugas-

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tugas yang harus saya kerjakan 2

Saya merasa tegang saat melihat pasien yang sering berkelahi

3

Saya dapat berpikir dengan cepat untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pasien

4

Saya merasa pencernaan saya baik-baik saja ketika ada dalam keadaan gawat

5

Saya tiba-tiba sering kesulitan dalam

menentukan

tindakan

ketika menghadapi pasien 6

Saya menjadi mudah putus asa saat menghadapi pasien yang tidak mengalami kemajuan

7

Saya

tak

mudah

tersinggung

dengan kelakuan-kelakuan pasien 8

Meskipun keadaan mereka sangat labil, saya peduli dengan pasien yang membutuhkan pertolongan saya

9

Saya sering merasa pusing setelah pulang dari bekerja

10

Saya menjadi kehilangan selera makan ketika ada pasien yang terus-terusan mencari saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Ketika

sedang

bekerja

saya

menjadi mudah tersinggung dan sensitif 12

Tubuh saya selalu sehat tanpa mengkonsumsi

suplemen

tambahan saat bekerja 13

Saya

dapat

mengatasi

permasalahan kerja yang saya hadapi di rumah sakit. 14

Walaupun

harus

bekerja

menghadapi pasien jiwa, saya tetap dapat mengambil keputusan dengan tepat 15

Saya merasa betah dan nyaman bekerja di rumah sakit jiwa

16

Kondisi fisik saya cukup prima untuk menghadapi pasien yang kondisinya labil

17

Dalam situasi mendesak di rumah sakit saya tetap dapat berpikir jernih

18

Saya

merasa

kecewa

pasien-

pasien yang saya rawat tidak kunjung sembuh 19

Saya menjadi gemetaran ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ada

pasien

yang

tiba-tiba

menghampiri saya 20

Saya sulit mengambil keputusan jika berada dalam situasi yang gawat

21

Saya masih tetap energik dan bersemangat

sampai

waktu

bekerja selesai 22

Wajah

saya

meskipun

tampak

harus

segar

menghadapi

pasien yang sulit diatur 23

Sejak

menjadi

perawat,

saya

merasa semua keputusan yang saya ambil selalu salah 24

Saya

merasa

tertekan

dalam

bekerja di rumah sakit jiwa 25

Saya sering uring-uringan tanpa alasan yang jelas ketika bekerja

26

Saya menderita migrain sejak menjadi perawat di rumah sakit jiwa

27

Saya sulit berkonsentrasi saat bekerja

28

Saya ramah dan mudah senyum pada pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Saya

merasa

menikmati

senang

pekerjaan

dan sebagai

perawat di rumah sakit jiwa

30

Saya mampu menyelesaikan tugas tepat

waktu,

meskipun

harus

selalu bertemu dengan pasien yang jiwanya labil 31

Saya merasa optimis dengan apa yang saya kerjakan

32

Walaupun

bekerja

sebagai

perawat di rumah sakit jiwa, saya merasa jantung saya sehat-sehat saja 33

Saya merasa sekarang ini sering kesulitan

memecahkan

permasalahan yang berhubungan dengan pasien

34

Keringat saya tiba-tiba keluar banyak saat menghadapi pasien yang mulai melawan

35

Saya sering tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab semenjak menjadi perawat di RSJ

36

Walaupun

menghadapi

pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang sangat labil, saya mampu memahami prosedur penanganan pasien dengan baik 37

Nafsu makan saya tetap normal, meskipun baru saja ada pasien yang mengganggu saya

38

Saya

mampu

memfokuskan

perhatian pada tugas saya dalam menghadapi pasien 39

Saya

selalu

tenang

dalam

menghadapi situasi apapun 40

Saya

merawat

pasien

dengan

sabar 41

Saya dapat mengingat dengan baik harus

semua saya

tugas-tugas

yang

lakukan

ketika

menghadapi pasien 42

Semenjak bekerja di rumah sakit jiwa

saya

sering

mengalami

gangguan tidur pada malam hari 43

Saya merasa berdebar-debar saat akan berangkat kerja

44

Saya

khawatir

dengan

keselamatan

saya

ketika

menghadapi

pasien

dengan

kondisi kejiwaan yang labil

45

Saya sering mendadak menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bingung

dengan

prosedur

penanganan pasien. 46

Walaupun

harus

menghadapi

pasien yang sulit diatur, tubuh saya tak terasa gemetaran 47

Saya dapat mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan dan tindakan dalam penanganan pasien

48

Saya tetap bersemangat dalam menghadapi

pasien

-

pasien

bagaimanapun kondisinya 49

Saya dapat tidur dengan nyenyak walaupun pagi harinya ada pasien yang menyerang saya

50

Saya

mampu

berkonsentrasi

dengan baik dalam menghadapi tugas yang sulit di rumah sakit 51

Saya kesal terhadap pasien yang bandel dan sering membantah

52

Detak jantung saya terasa lebih cepat

saat

memasuki

bangsal

pasien 53

Saya merasa gelisah ketika harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghadapi pasien baru 54

Semenjak ada pasien baru yang sangat agresif, pencernaan saya menjadi bermasalah

55

Tubuh saya terasa panas dingin ketika menghadapi pasien baru

56

Saya mudah kehilangan kesabaran jika pasien sulit untuk diatur

57

Tubuh menjadi tiba-tiba lemas ketika ada pasien yang menyerang saya

58

Ide-ide saya sulit keluar ketika sedang bekerja

59

Saya senang bercanda dengan pasien maupun rekan kerja di rumah sakit

60

Saya melayani kebutuhan semua pasien dengan rileks

61

Selama bekerja di rumah sakit jiwa

saya

mengalami

belum

pernah

gangguan

penyakit

migrain

62

Wajah saya menjadi pucat pasi saat melihat pasien yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berkelahi 63

Saya merasa kemampuan berpikir saya menjadi lamban, semenjak bekerja menjadi perawat di sakit jiwa

64

Saya sering merasa terburu-buru dalam mengambil keputusan saat sedang bekerja

Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi anda, rumah sakit dan peneliti sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DATA PENELITIAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

subjek pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria pria wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita

item1

item2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2

item3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 4 2 1 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2

item4 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1

item5 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2

item6 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2

item7 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

item8 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2

1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita wanita

2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2

2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2

2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2

3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2

2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2

2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item9 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2

item10 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item11 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2

item12 2 1 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 3 2 2 1 1 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 3 2

item13 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2

item14 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item15 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2

item16 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 3 2

item17 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 1 1 2 2 2

2 3 2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 2 2 2 2 1

2 3 2 2 1 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item18

item19 2 1 2 2 1 1 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 4 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2

item20 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2

item21 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

item22 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item23 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item24 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2

item25 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2

item26 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1

2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 2 3 2 3 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 1

2 1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 1 1 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 1

2 1 2 1 1 2 2 1

2 1 2 1 2 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item27

item28 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item29 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2

item30 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2

item31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item32 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item33 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

item34 2 2 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item35 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2

1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 1 2 1 2 2 2 1

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 1 2 2

2 1 2 1 2 2 3 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 2 1 2 2 2

2 1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 1 2 3 3 2

1 1 2 1 2 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item36

item37 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item38 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2

item39 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2

item40 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item41 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

item42 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item43 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 4 2

item44 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2

3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 3 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 3 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item45

item46 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item47 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item48 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item49 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item50 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

item51 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

item52 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2

item53 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2

2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 1 2 1 3 2 2 2

2 1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 2 2 3 2 2

2 1 2 1 2 2 3 2

2 1 2 1 3 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item54

item55 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item56 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item57 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2

item58 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item59 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2

item60 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3

item61 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2

item62 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2

2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 1 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 2 2 2 1

2 1 2 2 2 2 2 2

2 1 2 2 2 2 2 1

2 2 2 1 2 2 2 2

2 1 2 1 1 2 2 2

2 1 2 1 1 2 2 2

3 1 2 2 3 2 3 2

2 1 2 2 2 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

item63

item64 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2

2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2

skor total 126 117 109 97 101 87 125 130 131 129 126 117 128 117 125 129 119 128 115 105 98 128 126 129 91 141 125 111 129 64 125 104 97 144 115 127 101 130 129 129 90 139 87 101 121 100 128 128 125 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1 2 1 1 2 2 2 2 2 1

2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

107 128 130 72 129 82 126 127 135 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Normalitas Pria NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test skor_total 30

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

116.7667

Std. Deviation

16.57519

Absolute

.224

Positive

.162

Negative

-.224

Kolmogorov-Smirnov Z

1.225

Asymp. Sig. (2-tailed)

.099

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Uji Normalitas Wanita NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test skor_total 30

N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences

Mean

117.3000

Std. Deviation

18.88833

Absolute

.225

Positive

.117

Negative

-.225

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

1.232 .096

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Homogenitas subjek

Case Processing Summary

Valid skor_total

subjek pria wanita

N 30 30

Percent 100.0% 100.0%

Cases Missing N Percent 0 .0% 0 .0%

Total N 30 30

Percent 100.0% 100.0%

Descriptives skor_total

subjek pria

wanita

Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis

Lower Bound Upper Bound

Lower Bound Upper Bound

Statistic 116.7667 110.5774

Std. Error 3.02620

122.9559 118.1111 125.0000 274.737 16.57519 64.00 141.00 77.00 20.25 -1.427 2.243 117.3000 110.2470

.427 .833 3.44852

124.3530 118.0370 125.5000 356.769 18.88833 72.00 147.00 75.00 28.00 -.733 -.208

.427 .833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variance

skor_total

Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean

Levene Statistic 1.334 .471

df1 1 1

df2 58 58

Sig. .253 .495

.471

1

57.946

.495

1.321

1

58

.255

skor_total

Spread vs. Level Plot of skor_total by subjek

3.4

Spread

3.3

3.2

3.1

3.0 4.828

4.829

4.830

4.831

Level * Plot of LN of Spread vs LN of Level Slope = 81.174 Power for transformation = -80.174

4.832

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

T-Test Group Statistics

skor_total

subjek pria wanita

N 30 30

Mean 116.7667 117.3000

Std. Error Mean 3.02620 3.44852

Std. Deviation 16.57519 18.88833

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances

F skor_total

Equal variances assumed Equal variances not assumed

1.334

Sig. .253

t-test for Equality of Means

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

-.116

58

.908

-.53333

4.58805

-9.71731

8.65064

-.116

57.038

.908

-.53333

4.58805

-9.72061

8.65394

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN: IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI