Proses sterilisasi dan Penanganan Kontaminasi-.pdf - Fakultas Biologi

Ruang persiapan merupakan ruangan yang digpnakan trntuk mempersiapan pembuatan medi4 pemcucian botol-botol untuk media maupun persiapan sterilisasi ek...

10 downloads 411 Views 468KB Size
t PROSES

f*{T

I

fJ/.:

t 5' {:;8 ,ot .ftnn ,!

STERILISASI DAN PENANGANAN KONTA,UNVNST

*t*

-)

Drs. IMAN BUDISANTOSO' nnP.'.)

PENDAHULUAN Sterilisasi mempunyai peranana penting dalam keberhasilan teknik kultur

jaringan Guna mencegah terjadinya kontaminasi maka perlu dirancang suatu laboratorium/ruang kerja kultur jarmgan yang khusus, terpisah arrtara bagian persiapan, pembuatan media dan ruang penabur (penanamarf

Ruang persiapan merupakan ruangan yang digpnakan trntuk mempersiapan pembuatan medi4 pemcucian botol-botol untuk media maupun persiapan sterilisasi eksplant yang diambil dari lapangan. Hindarkan tempat tersebut dari genangan air maupun lembab.

Ruang pembuatan medi4 baiasa dipisahkan arfiara ruang penimbangan dan ruang tempat penyimpanan bahan kimia. Bahan kimia sebaiknya ditempatkan pada tempat yang kering, kerena berguna untuk menghindari mencaimya beberapa bahan

kimia yang bersifat higroskopis. Ada beberapa bahan kimia yang ditempatkan dalam alaman es seperti hormon tanaman. Selanjutnya ruang penabur sangat menentukan keberhasilan teknik kultur jaringan sehingga perlu dijaga sterilitasnya.

Sterilisasi dalam kultur jungan pada umumnya dikelompokkan dalam (1)

sterilisasi alat serta media yang akan digunakarl (2) sterilisasi eksplant atau bahan tanaman yang akan digunakan dan (3) sterilisasi ruimg penabur dan laminner air

flow

amupun enkas.

STERLISASI ALAT DAN MEDIA TANAM l.lat-alat yang akan digunakan utnuk penanaman harus dalam kondisi steril.

Alat-alat logam dan gelas dapat diterilkan dalam aoutoklaf Sedangkan alat tanam sepeiti pinset dan gunting dapat juga disterilkan dengan pernbakaran atau dengan pemanasan dalam oven. Khusrs untuk skapel, tangkainya dapat disterilkan dengan

menggnnakan aoutoklaf, namum pisaunya (blade) akan tumpul apablla dipanaskan pada temperatur tinggi. Oleh karena

itu utnuk sterilisasi sebaiknya dilakukan dengan

pencelupan dalam alkohol.

*) Disampaikan dalam rangka Pelatihan Budidaya Anggrek Lanjutmr pada anggota PKH Kecamatan Sumbang, Purwokerto,26-28 Oktober 2015 **) Dosen Tetap Fakultas Biologi Unsoed

bio.unsoed.ac.id

2

Temperattrr yang digunakan untuk sterilisasi adalah 17,5 psi (pounds per square inch) selana

l2l oC dengan tekmanan

I jam Perhitungan waktu sterilisasi dimulai

setelah tekanan yang diingkan tercapai.

Sterilisasi media yang mengandung bahan kimia tidak mudah rusak dilakukan

sterilisasi dengan menggunakan aoutoklaf pada temperalw 121 anatara 15

-

17,5 psi dengan waktu antara 20

-

'C dengan tekanan

25 menit tergantung dari volume

wadah dan media.

Bahan-bahan yang bersifal heat labile dalam bentuk larutmy sterilisasi dilakukan dengan cara menyaling dengan menggunakan filter yang berukuran 0,2

0,22

trtJr{,

-

contoh bahan kimia yang bersifat heat labile antwa lain GA3, thiamin HCI

dan beberapa antibiotik seperti cannmni s ine, c ar b e noc il lin.

STERILISASI BAHAN TANAMAN Pada teknik kultur jarngan, inisiasi kultur yang bebas dari kontaminasi merupakan langkah yang sangat penting. Bahan tanaman dari lapangan banyak mengandung debu, kotoran-kotoran dan berbagai kontaminan lainnya seperti cendawarq bakteri mapun spora. Apabila kontaminan tidak dihilangkan maka dalam

media yang banyak mengandung karbohidrat, vitamin dan berbagai mineral akan segera ditumbuhi bakteri maupun cendawan. Dalam beberapa hari saja eksplan yang

telah ditanam akan tertutupi oleh kontaminan tersebut, sehingga eksplan akan mati.

Bahan yang digunakan untuk sterilisasi eksplant

bermacam-macarrL

bergantung pada jenis tmamanny4 bahan tanaman yang akan digunakaa lingkungan tempat tumbuh, musirq umur tanaman dan kondisi tanaman. Dalam stedlisasi bahan tanaman hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa sel tanaman dan sumber

kontaminan sama-sama benda hidup, sehingga dalam sterilisasi sumber kontaminan dapat mati tetapi sel tanaman yang akan ditanam dapat hidup. .

. Pada

table dibawah menunjukkan beberapabahan kimia yang dapat digunakan

untuk sterilisasi bahan tanaman yang akan digunakan. Bahan kimia yang akan digunakan dapat hanya

l jenis

bahan kimia atau kombinasi dari beberapa bahan kima,

misalnya sterilisasi dengan menggunakan alcohol yang akan dilajutkan dengan menggunakan fungisida atau antibiotic. Apabila bahan tanarnan banyak mengandung rarnbut-rambut/bulu-bulu (trikhnmnta) dalam sterilisasi sebaiknya ditambahkan tween

bio.unsoed.ac.id

(detergen) dengan tujuan memperluas permukaan kontak arfiatu bahan kimia (desinfektan) dengan bahan tanaman.

Konsentrasi

Waktu untuli sterilisni

Kalsium hipoklorat

t-10%

5

\atrium hipoklorat

7

Fungisida; knlate

2 gll

Antibiotrc

50 mg/l

Alcohol

7A%

Jenis bahan

kimia

- 30 menil 7 - 15 menit 2A - 3A menit 30 - 60 menit 30 - 60 menit

-20h

Bahan ,vang telah disterilkan dengan menggunakan bahan

kim ia seperti di

atas, harus dicuci dengan menggunakan aquadest steril (aquadest yang telah disterilkan), minimal 3 kali dengan tujuan menghilangkan pengaruh negative dari desinfel(alU sehingga sel dapat tumbuh dan berkembang. Bahan yang telah steril ditempatkan dalam petridist steril yang beralaskan kertas sarlng untuk dipotongpotong dan dibuang bagian yang kontak dengan desinfelcan, karena bagian tersebut biasanya mengandung sel yang telah mati karena pengaruh desinfektan. Jaringan yang

steril dan hidup selanjutnya di tanam dalam media steril. Perlu diperhatikan bahwa pekerjaan tersebut

di

atas dilakukan

di

dalam Laminaier air JIow atau enkas yang

telah disetrilkan.

STERILISASI KOTAK PENABUR Kotak penabtr merupakan tempat yang digunakan untuk menanam eksplan ke dalam media. Tempat ini dapat berupa kotak yang dibuat sendiri (bahan dari kaca)

yang baiasanya dikenal dengan enkas atau yang dibuat oleh pabrik yang dikenal dengan Laminnier

air flow. Sebelum digunakan, kotak penabur harus disterilkan

terlebih dahulu. Bahan yang digunakan untuk sterilisasi dapat berupa lampu UV (ultra

violet), alcohol TAYo mauptxr formalin. Lampu UV ditempatkan di dalam ruangan dimana kotak penabur ditempatkan maupun didalam kotak itu sendiri. Nyalakan sekurang-kurangnya 15 menit s/d

t hari sebelum penanaman eksplan. Apabila

akan

memasuki ruangan tersebut matikan lampu UV, karena lampu UV mempunyai energi cukup besar dapat menyebabkan irritasi pada organ yang sensitive. Setelah lampu

lfV

dimatikan semprotkan dengan menggunakan alcohol 70Ya atau formalin. Gunakan laminaier atau kotak penabur setelah diperkirakan uap formalin hilang.

bio.unsoed.ac.id

PENUTUP Keberhasilan dalam sterilisasi kotak penabur, media dan bahan ymg dm jaringan ditanam (eksplan) sangat menentukan keberhasilan dalam teknik kutur tanaman, oleh karena itu teknik sterilisasi harus dilakukan dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA George,

AS dar P.D. Sherington.

1984. Plarrt Propagation by Tissue culture'

Exegenic Limited. England.

Suryowinoto M. 1988. Petunjuk Laboratorium Pemuliaan secara in vitra PAU UGMYogyakarta.

bio.unsoed.ac.id