Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)
Fandi Setyo Prambudi (07410100387) SekolahTinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya Email:
[email protected]
Abstract Students with problems requiring special attention on the problem, therefore Counseling (BK) on duty to brief the students to help solve existing problems. Limited number of tasks and supervising teacher be an obstacle in the process of monitoring troubled students. Similarly, parents who are still difficulties in monitoring the activities of their children in school.Certainty Factor is a clinical parameter values are given to demonstrate the magnitude of the trust. Determination of troubled students is done by giving the value of CF (Certainty Factor) on three criteria: academic, and violations of the student profile that produces a combination of the CF as a conclusion about troubled students.Web-based application with the application of Certainty Factor is used as a means for monitoring the state of students as well as SMS Gateway technology is used as a media service of parents in monitoring their children in school activities. With this application, especially the school Counseling can monitor and obtain reports the troubled condition of students and facilitate parents to get information about the activities of their children in school. Keyword: Monitoring, Siswa bermasalah, Certainty Factor, SMS Gateway Siswa
yang
bermasalah
tugas guru BK tidak hanya memberikan
membutuhkan perhatian yang khusus
konseling terhadap siswa tetapi juga
mengenai permasalahannya, oleh karena
mengajar dan tugas-tugas lainnya. Pihak
itu Bimbingan Konseling (BK) bertugas
BK membutuhkan alat bantu untuk
melakukan pengarahan kepada siswa
meringankan tugas guru BK yang
untuk
menyelesaikan
awalnya dilakukan secara manual yaitu
permasalahan yang ada. Keterbatasan
dengan mencatat seluruh kejadian atau
pembimbing konseling di SMA Negeri
masalah siswa kedalam buku dan
2 Trenggalek yang terdiri dari tiga
melakukan perhitungan secara manual.
orang menjadi permasalahan dalam
Dengan alat bantu ini, tugas guru BK
kegiatan memantau kegiatan siswa.
akan sedikit berkurang terutama dalam
Guru
memantau
membantu
BK
masih
kesulitan
dalam
menangani masalah yang ada karena
kegiatan
siswa
serta
merekapitulasi hasil monitoring siswa.
1
Kriteria dalam menentukan siswa
diterapkan, oleh karena itu peneliti
bermasalah meliputi nilai akademik,
berniat
pelanggaran tata tertib sekolah serta
teknologi SMS gateway sebagai proses
permasalahan diluar sekolah. Kriteria
komunikasi antara sekolah dan orang
ini akan memberikan bobot penilaian
tua, agar proses monitoring menjadi
tiap siswa yang nantinya dihitung
lebih efektif.
dengan
metode
tertentu
untuk
mengaplikasikan
sehingga
menghasilkan data mengenai siswa
LANDASAN TEORI
yang
Monitoring
bermasalah.
menentukan
Metode
data
tersebut
untuk bisa
Monitoring
(pemantauan)
dilakukan dengan metode Certainty
merupakan sebuah proses penaksiran
Factor.
Factor
atau penilaian kualitas kinerja sistem
merupakan metode yang bersifat akurat
dari waktu ke waktu. Pemantauan ini
yaitu dengan menghitung probabilitas
dilakukan secara berkelanjutan sejalan
tingkat keyakinan dan ketidakyakinan
dengan kegiatan usaha yang mencakup
terhadap sebuah fakta (Budhi, 2008).
kegiatan
Metode
hanya
2005). Pengawasan adalah pengendalian
menghitung dua data saja dalam setiap
yang dilakukan dengan melaksanakan
perhitungan
pemeriksaan,
Metode
Certainty
Certainty
Factor
sehingga
keakuratan
informasi dapat terjaga.
sehari
penilaian
(Tampubolon,
kemampuan,
meningkatkan dan menyempurnakan,
SMS atau Short Messaging Services
baik
manajemen
merupakan salah satu bentuk informasi
operasionalnya
yang
Penggunaan
disampaikan
hari
ke
handphone
maupun (Rusyani,
sistem
monitoring
bertujuan
mudah, efisien, realtime dan jangkauan
mengawasi serta mengecek sejumlah
luas serta relatif lebih murah (Wahidin,
aktivitas yang telah dilakukan (Tan,
2010).
2010).
ini
dapat
dapat
1997).
dengan penyampaian informasi yang
Teknologi
untuk
bidang
mengontrol,
dimanfaatkan sebagai media layanan
Dari beberapa pengertian di atas
kepada orang tua dalam memantau
dapat disimpulkan bahwa monitoring
perkembangan anaknya di sekolah.
adalah proses pengumpulan informasi
Pada penelitian sebelumnya, teknologi
secara berkelanjutan dengan tujuan
berbasis SMS gateway ini masih belum
untuk dapat mengawasi kegiatan yang
2
telah dilakukan guna meningkatkan dan
bermula dari adanya kelainan fisik
menyempurnakan tujuan yang akan
seperti: gemuk, cacat lahir, maupun
dicapai.
psikis yang merupakan kelainan yang
pada
kemampuan
berpikir (kecerdasan) seorang siswa.
Siswa Bermasalah Seorang
terjadi
siswa
diketegorikan
2. Eksternal
sebagai siwa yang bermasalah apabila ia menunjukkan
Sebab-sebab
internal
adalah
gejala-gejala
masalah yang hadir dari luar siswa.
penyimpangan dari perilaku yang lazim
Sebab-sebab eksternal berpangkal
dilakukan oleh siswa pada umumnya
dari keluarga, pergaulan, salah asuh
baik
atau pengalaman hidup yang tidak
penyimpangan
perilaku
yang
sederhana seperti: mengantuk, suka menyendiri
atau
terlambat
menyenangkan.
datang
maupun penyimpangan yang bersifat
Monitoring Siswa Bermasalah
ekstrim seperti: membolos, memeras
Siswa yang bermasalah mempunyai
ataupun tidak sopan kepada orang lain
latar
juga kepada gurunya. Bentuk masalah
mereka harus dipahami mengenai latar
yang dihadirkan siswa dapat dibagi
belakang masalahnya, bentuk-bentuk
menjadi dua sifat yaitu, sifat regresif
masalahnya
antara
penangananya
lain:
pemalu,
penakut,
belakang
yang
sekaligus
berbeda-beda,
teknik-teknik
(Mustaqim,
2003).
mengantuk, tidak mau sekolah dan sifat
Monitoring / pengawasan mempunyai
agresif antara lain: berbohong, membuat
peran sebagai pengendali keberhasilan
onar, memeras, beringas dan perilaku-
tujuan
perilaku
sebelumnya. Pengendali disini berupa
lain
yang
bisa
menarik
perhatian orang lain (Mustaqim, 2003).
siswa
telah
ditetapkan
kepastian pelaksanaan kependidikan,
Secara garis besar pangkal persoalan masalah-masalah
yang
penilaian dan penelaah fakta kegiatan,
dapat
koreksi dan motivasi rencana agar
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
sejalan
1. Internal
mungkin terjadi (Rusyani, 1997).
Sebab-sebab
perubahan
yang
adalah
Monitoring siswa bermasalah adalah
dari
proses pengawasan seluruh kegiatan
kondisi siswa itu sendiri. Hal ini bisa
siswa dengan tujuan untuk mencegah
masalah
yang
internal
dengan
berpangkal
3
terjadinya penyimpangan tujuan
yang
kegiatan
Dengan
penyimpangan
daerah sehingga hasil informasi dapat
mempengaruhi
segera
belajar
demikian
mengajar.
pihak
tersampaikan
dan
proses
monitoring dapat berjalan efektif karena
sekolah
adanya
khususnya Bimbingan Konseling secara
komunikasi
antara
pihak
sekolah dan orang tua.
dini bisa mengambil tindakan terbaik untuk mengatasi penyimpangan tersebut
Certainty Factor
agar tidak terjadi penyimpangan yang
Faktor kepastian (Certainty Factor)
lebih luas.
diperkenalkan oleh Shortlife Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter
Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, kegiatan
klinis yang diberikan MYCIN untuk
memonitoring siswa yang melakukan
menunjukkan besarnya kepercayaan.
pelanggaran
bisa
Certainty Factor menurut Giarrantano
dijangkau oleh orang tua / wali murid
dan Riley dalam Kusrini (2008:15)
dikarenakan masih terbatas pada pihak
didefinisikan sebagai berikut :
sekolah.
masih
Setiap
belum
kegiatan
siswa
di
𝐶𝐹 𝐻, 𝐸 = 𝑀𝐵 𝐻, 𝐸 − 𝑀𝐷(𝐻, 𝐸)
..... (1)
sekolah perlu diinformasikan kepada
Dimana:
orang tua / wali murid sebagai bahan
CF (H,E) : Certainty
pertimbangan untuk mendidik anak
hipotesis
dirumah. Untuk memberikan semua
dipengaruhi
informasi yang diperlukan orang tua /
gejala(evidence)
wali murid membutuhkan suatu sarana
Besarnya
untuk
antara -1 sampai dengan 1.
mengakomodasi
penyampaian
dari
H
yang oleh
CF
informasi secara mudah dan cepat.
Nilai
Banyak sarana untuk
ketidakpercayaan
penyampaian
-1
Factor
E. berkisar
menunjukkan mutlak,
informasi seperti surat, e-mail dan
sedangkan 1 menunjukkan
sebagainya. Salah satu sarana yang
kepercayaan mutlak.
mudah
dan
cepat
yaitu
dengan
MB(H,E) : Ukuran
kenaikan
mengintegrasikan SMS gateway dalam
kepercayaan (measure of
sistem monitoring hal ini dikarenakan
increased belief) terhadap
SMS dapat menjangkau hampir seluruh
4
hipotesis
H
yang
CF paralel merupakan CF yang
dipengaruhi oleh gejala E. MD(H,E) : Ukuran
diperoleh dari beberapa premis pada
kenaikan
sebuah aturan. Besarnya CF sequensial
ketidakpercayaan (measure
dipengaruhi oleh CF user untuk masing-
of
disbelief)
masing premis dan operator dari premis.
terhadap hipotesis H yang
Rumus untuk masing-masing operator
dipengaruhi oleh gejala E.
dapat dilihat (Kusrini, 2008):
Dengan
increased
menggali
dari
hasil CF(x dan y) = min (CF(x),CF(y)) .... (2)
wawancara dengan pakar, nilai CF
CF(x atau y) = max (CF(x),CF(y)) ... (3)
(Rule) didapat dari interpretasi dari
CF(tidakx) = – CF(x) ...................... (4)
pakar menjadi nilai CF tertentu dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini (Budhi,
2. Menentukan CF Sequensial
2008):
Bentuk dasar rumus Certainty factor
Tabel 1. Interpretasi Nilai CF Uncertain Term Tidak Mungkin Tidak Mungkin Ya Hampir Pasti Ya Pasti Ya
sebuah aturan jika E maka H ditujukan
CF 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
oleh rumus (Kusrini,2008) : CF (H,e) = CF (E,e) * CF(H,E) ........ (5) Dimana : CF (E,e) : Certainty factor evidence E
Contoh: “Bila siswa melakukan
yang
tidakan kriminal dan sering membolos
dipengaruhi
oleh
evidence e
dan nilai akademik dibawah standar,
CF(H,E) : Certainty factor hipotesis
maka ‘Hampir Pasti’ siswa tersebut
dengan
bermasalah”.
diketahui
Rule :
yaitu ketika CF(E,e) = 1
IF
gejala1 = melakukan tidakan
asumsi
evidence
dengan
pasti,
CF (H,e) : Certainty factor hipotesis
kriminal
yang
AND gejala2 = sering membolos
dipengaruhi
oleh
evidence e
AND gejala3 = nilai akademik
Jika
dibawah standar
semua
evidence
pada
antecendent diketahui dengan pasti,
THEN siswa = bermasalah (CF = 0.8)
maka rumusnya ditujukan oleh rumus : CF(H,e) = CF(H.E) ………………. (6)
1. Menentukan CF Paralel
5
3. Menentukan CF Gabungan
siswa yang termasuk dalam kategori
CF gabungan merupakan CF akhir
bermasalah. Masing-masing item dari
dari sebuah calon konklusi. CF ini
ketiga faktor ini mempunyai nilai CF
dipengaruhi oleh semua CF paralel dari
yang menentukan seberapa besar faktor
aturan yang menghasilkan konklusi
tersebut mempengaruhi siswa yang
tersebut. CF gabungan diperlukan jika
bermasalah. Dengan menghitung nilai
suatu konklusi diperoleh dari beberapa
CF dari item setiap kriteria, akan
aturan sekaligus. CF akhir dari satu
didapatkan nilai CF dari ketiga kriteria
aturan dengan aturan lain digabungkan
tersebut yaitu nilai CF akademik,
untuk mendapatkan nilai CF akhir bagi
pelanggaran siswa dan profil siswa.
calon konklusi tersebut menggunakan
Ketiga
rumus (Kusrini,2008) :
dihitung sehingga akan mendapatkan
a. untuk CF(x) > 0 dan CF(y) > 0
nilai CF akhir atau nilai CF kombinasi
CF x,y = CF x + CF y - CF x * CF y
CF x + CF(y) (1- Min CF x , CF y
)
CF
kriteria
tersebut
yang menghasilkan konklusi mengenai
……. (7)
siswa yang bermasalah.
b. untuk salah satu (CF(x),CF(y)) < 0 CF x,y =
nilai
............ (8)
Dokumen Flow
c. untuk CF(x) < 0 dan CF(y) < 0 CF x,y = CF x + (CF y * 1-CF x
Dokumen
) ….. (9)
flow
dari
sistem
monitoring yang ada dimulai dengan merekap data pelanggaran ke buku
Certainty Factor dalam Monitoring
induk pelanggaran siswa dan kemudian
Siswa Bermasalah Siswa
yang
menghitung termasuk
dalam
dilihat dari individu seorang siswa yang melakukan pelanggaran ataupun dari
misalnya
poin
menentukan
siswa
pelanggaran yang
lalu
termasuk
bimbingan kepada siswa tersebut dan
juga ada faktor eksternal diluar siswa
penyimpangan
perhitungan
kategori bermasalah serta melakukan
nilai akademik seorang siswa, tetapi
mempengaruhi
poin
pelanggaran yang diperoleh. Dari hasil
kategori siswa bermasalah tidak hanya
yang
akumulasi
member
terjadinya
sanksi
sesuai
dengan
akumulasi poin. Setelah itu pihak BK
keluarga,
membuat surat panggilan kepada orang
lingkungan, pergaulan serta pengalaman
tua dengan tujuan berdiskusi terkait
hidup siswa. Ketiga faktor inilah yang
masalah yang dihadapi siswa dan
menjadi kriteria dalam menentukan
6
kemudian
membuat
laporan
hasil
Sistem Flow Transaksi
diskusi dengan orang tua / wali murid.
User
Dokumen Flow Sistem Monitoring Bimbingan Konseling
START Wali Kelas
START
Wali Murid
Membuat Surat Panggilan Wali Murid Buku Induk Pelanggaran Siswa Surat Panggilan Wali Murid Menghitung Akumulasi Poin Pelanggaran Berdiskusi Dengan Wali Murid
Data Poin Pelanggaran Siswa
Data Sanksi Siswa
Login Sukses
ACC Surat Panggilan Wali Murid
Surat Panggilan Wali Murid ACC
User
Tampilan form login
Surat Panggilan Wali Murid
Merekap Data Pelanggaran
Cek Username & Password
Kepala Sekolah
B A
Sistem Monitoring
Input Username & Password Surat Panggilan Wali Murid ACC
Tidak
Menerima Surat Panggilan
Tampilan menu Transaksi
Ya
Nilai
Hasil Diskusi
Menentukan Siswa yang Bermasalah
Trx_pelangg aran
Daftar Siswa Bermasalah
Membuat Laporan Bimbingan Siswa
Input Transaksi
Simpan Data Transaksi
Trx_profil Trx_sanksi
Melakukan Bimbingan Kepada Siswa
Laporan Bimbingan Siswa
Laporan Bimbingan Siswa
Outbox
Hasil Bimbingan
END
END
Memberikan Sanksi Sesuai Akumulasi Poin
Data Sanksi Siswa
A
Gambar 2 System flow Transaksi
B
System flow monitoring berfungsi Gambar 1 Dokumen flow sistem monitoring
sebagai proses pengolahan data siswa bermasalah dimana pengguna harus
SistemFlow System flow transaksi berfungsi
login terlebih dahulu untuk mengakses
sebagai proses pengolahan data untuk
menu
sistem monitoring ini dimana pengguna
monitoring
harus login untuk bias masuk ke dalam
menentukan siswa bermasalah dengan
menu ini. Proses diawali dengan login
cara menghitung nilai CF tiap criteria
dan kemudian akan muncul menu sesuai
yaitu akademik, pelanggaran dan profil
dengan hak akses pengguna. Di menu
selanjutnya menghitung CF kombinasi
ini terdapat menu antara lain transaksi
untuk menentukan kesimpulan yang
nilai, transaksi pelanggaran, transaksi
sesuai.
profil transaksi sanksi dan transaksi SMS.
7
monitoring. terdapat
Didalam
menu
proses
untuk
System Flow Monitoring
Sistem Flow Pembuatan Laporan
User
Sistem Monitoring
Cek Username & Password
START
User
Sistem Monitoring
User
Tampilan form login
START
Cek Username & Password
Login Sukses
Input Username & Password
User
Tampilan form login
Tidak Ya Tampilan menu Monitoring
Login Sukses
Mengecek Data Pilihan Monitoring
Input Username & Password
Pilihan Monitoring Monitoring Siswa Bermasalah Tampilan Monitoring Siswa Bermasalah
Tidak
Menampilkan Tampilan Data Transaksi Harian
Tidak Ya
Nilai
Perhitungan Nilai CF tiap Kriteria
Trx_pelangg aran
Siswa
Tampilan menu Pilihan Laporan
Ya
Nilai
Trx_profil
END
Perhitungan Nilai CF Akhir (Kombinasi)
Pencarian Kesimpulan Sesuai CF Akhir
Trx_pelangg aran Siswa Bermasalah
Input Pilihan Laporan Monitoring
Tampilan Dashboard Rekap Harian
Tampilkan Pilihan Laporan
Trx_profil
Trx_sanksi
Pelanggaran
Gambar 3 System Flow Monitoring
END
Siswa Bermasalah
System flow pembuatan laporan yang berfungsi sebagai proses pelaporan dari data yang telah diolah dimana pengguna Gambar 4 System Flow Pembuatan Laporan
harus login terlebih dahulu untuk
System flow SMS gateway yang
mengakses menu pembuatan laporan. laporan
berfungsi sebagai proses pengolahan
terdapat proses untuk membuat laporan
data SMS dimana pengguna harus
seperti laporan data siswa, laporan data
mendaftar nomornya terlebih dahulu
nilai, laporan data akademik, laporan
untuk
data
keyword yang dikirimkan salah maka
Didalam
menu
sanksi
pembuatan
serta
laporan
siswa
meminta
request
request tidak dapat diproses.
bermasalah.
8
data,
jika
laporan pelanggaran siswa data pegawai
System Flow SMS Gateway
data nilai
WALI KELAS
Wali Murid
TATA USAHA
data tahun ajaran
Sistem Monitoring
data s is wa
data matpel
laporan profil siswa
START data kelas
0 laporan nilai siswa laporan siswa bermas alah
GURU PIKET
laporan nilai siswa
Request data
data trx pelanggaran
laporan profil siswa
Simpan Request
KEPALA SEKOLAH
Inbox
SISTEM INFORMASI MONITORING SISWA BERMASALAH DI SMA NEGERI 2 TRENGGALEK
laporan pelanggaran siswa
laporan siswa bermas alah laporan profil siswa
laporan siswa bermas alah
laporan nilai siswa laporan pelanggaran siswa
+
data hasil reques t
Request daftar
Cek Nomor & Keyword Daftar
Kontak laporan broadcas t sms s is wa bermasalah data master kesimpulan
data master s anks i
Terdaftar / Keyword Daftar
Tidak
WALI MURID
data master pelanggaran data s ms request
BIMBINGAN KONSELING
data master profil
Ya
Ya
Mendaftar
data hasil bimbingan
Cek Keyword
Gambar 7 Context Diagram Sistem Informasi Daftar
Monitoring Siswa Bermasalah
Keyword Daftar Ya
Tidak
Tidak Registrasi Nomor
Kontak
END
DFD level 0
Proses Request Keyword
Outbox
DFD level 0 memebentuk semua Reply Data
Reply Data
aliran proses input dan output yang ada pada Gambar 6 System Flow SMS Gateway
Diagram
diagram
sebelumnya.
Tiap-tiap proses tersebut akan membuat hubungan yang saling terkait sehingga
Context Diagram Context
context
membentuk
merupakan
aliran
proses
yang
pengembangan proses yang tertinggi
menggambarkan proses dari sistem
dalam tingkatan (level) data flow
informasi monitoring siswa bermasalah
diagram
dengan
DFD level 0 ini yang memiliki 3 proses
beberapa entity yang terlibat langsung
yaitu maintenance data master, proses
dengan pengolahan data dalam sistem
transaksi, dan proses pembuatan laporan.
yang dibuat. context diagram terdiri
Proses-proses
dari 6 external entity yaitu bimbingan
memiliki 17 data store yaitu siswa,
konseling, wali kelas, guru piket, tata
kelas, pegawai, ta, pelanggaran, nilai,
usaha, kepala sekolah dan wali murid.
trxpelanggaran,
dan
berhubungan
yang
ada
trxprofil,
tersebut
siswa
bermasalah, inbox, outbox, kontak, profil, matpel, trxsanksi, sanksi dan kesimpulan.
9
[data matpel] data s is wa 1
[data kelas ] TATA USAHA
16
PDM
siswa
data matpel
matpel
1
15
2
kelas
5
pelang garan
data kelas
[data pegawai] data profil
profil
KESIMPULAN [data mas ter profil] [data mas ter pelang g aran]
[data siswa]
MAINTENANCE DATA MASTER [data mas ter kesimpulan]
[data tahun ajaran] 4
ta
data ta
SISWA_BERMASALAH integ er IDSISWABERM ASALAH integ er decimal KDTA varchar(6) decimal IDKESIMPULAN = IDKESIMPULAN NIS varchar(6) decimal IDKESIM PULAN integ er long varchar
IDKESIM PULAN KATEGORI RAWAL RAKHIR KESIMPULAN
data pelang g aran
[data mas ter s anks i]
data s anks i
data kesimpulan
3
18
kes impulan
pegawai
sanksi
KDKELAS KELAS NIP
data pelang g aran 7
data s anks i
data kesimpulan
NIP NAMA_PEGAWAI STATUS JK
KELAS
data peg awai 20
trx pelang g aran
NIP = NIP
varchar(6) char(10) varchar(6)
varchar(6) char(50) char(10) char(1)
NIS NAMA_SISWA ALAMAT JK AKTIF
[data hasil bimbing an]
data ta data matpel 16
matpel
[data sms request] 11
outbox
13
kontak
NILAI KDMATPEL = KDMAT PEL
KDSANKSI NAMASANKSI
PROSES TRANSAKSI
data outbox
MATPEL
varchar(6) char(50)
KDMATPEL NAMA_MATPEL
NIS = NIS
varchar(6) char(30)
NIS = NIS
data kontak trx_sanksi data trx sanksi
KDMATPEL = KDMAT PEL
KDSANKSI = KDSANKSI
[laporan broadcast sms siswa bermasalah] [data hasil req uest]
BIM BINGAN KONSELING
data profil
TRX_SANKSI data s is wa bermas alah data nilai
nilai
NIS KDSANKSI IDSANKSI TGL_SANKSI
NIS = NIS
siswa bermasalah
9
8
trx profil
data nilai
IDNILAI KDMATPEL NIS KDTA TUGAS UTS UAS NA AFEKTIF KDKELAS NIP
integ er varchar(6) varchar(6) varchar(6) integ er integ er integ er integ er char(1) varchar(6) varchar(6)
TRX_PELANGGARAN
NIS = NIS
+
[data nilai]
6
varchar(6) varchar(6)
NIS = NIS
SANKSI
12
17
KDMATPEL KDKELAS
KDKELAS = KDKELAS
inbox data inbox
NIP = NIP
KURIKULUM
varchar(6) char(50) integ er char(1) char(1)
KDTA = KDTA
KDKELAS = KDKELAS
SISWA 2
[data trx pelang g aran]
varchar(6) char(50) numeric(1)
PEGAWAI NIS = NIS
+ GURU PIKET
TA KDTA TA SET_TA
KDTA = KDTA
varchar(6) varchar(6) integ er date
IDPELANGGARAN NIS KDPELANGGARAN KDTA TGL_PL
integ er varchar(6) varchar(6) varchar(6) date
KDTA = KDTA KDPELANGGARAN = KDPELANGGARAN
data s is wa bermas alah
KDPROFIL = KDPROFIL WALI MURID data profil
TRX_PROFIL
[laporan profil siswa]
IDPROFIL KDPROFIL NIS KDTA TGL_PR
data pelang g aran
[laporan nilai siswa] WALI KELAS
[laporan nilai siswa]
MEMBUAT LAPORAN
[laporan siswa bermasalah]
[laporan siswa bermasalah]
[laporan pelangg ar an siswa]
[laporan pelangg ar an siswa]
+
KONTAK IDKONTAK NOMOR NIS
[laporan nilai siswa]
KEPALA SEKOLAH
integ er varchar(6) varchar(6) varchar(6) date
[laporan profil siswa]
[laporan profil siswa]
PROFIL KDPROFIL PROFIL POIN_PR
3 data nilai
integ er numeric varchar(6)
PELANGGARAN
varchar(6) long varchar integ er
varchar(6) long varchar integ er
KDTA = KDTA
INBOX
IDINBOX SENDER PESAN_IN TGL_IN IDKONT AK = IDKONTAK IDKONTAK
integ er numeric long varchar timestamp integ er
IDKONT AK = IDKONTAK
[laporan siswa bermasalah]
KDPELANGGARAN PELANGGARAN POIN_PL
OUTBOX IDOUTBOX SENTTO PESAN_OUT TGL_OUT IDKONTAK
integ er numeric long varchar timestamp integ er
[laporan pelangg ar an siswa]
Gambar 10 PDM Sistem Informasi Monitoring Siswa Gambar 8 DFD Level 0 Sistem Informasi Monitoring
Bermasalah
Siswa Bermasalah
IMPLEMENTASI CDM kes impulan idkes impulan kateg ori rawal rakhir kes impulan
ta
siswa bermasalah
I A30 DC DC TXT
idsiswabermas alah
I
pegawai nip nama_peg awai status jk
ada
siswa nis nama siswa jk alamat aktif
kdta ta set_ta
pada
punya
VA6 A50 BL
VA6 A50 A10 A1
wali
VA6 A50 A1 A100 A1
matpel
kelas
kdmatpel nama_matpel
VA6 A30
kdkelas kelas
kurikulum
VA6 A10
nilai idnilai tug as uts uas na afektif
memperoleh dapat mendapat
punya
trx_sanksi idsanksi tgl_s anks i
I I I I I A1
di
guru pada
sanksi I D
kds anks i namasanksi
ada
VA6 A50 trx pelang g aran
punya
idpelang garan tgl_pl
melakukan
trx profil idprofil tgl_pr
I D
ada
kdprofil profil poin_pr
Gambar 11 Form Transaksi Nilai Siswa pelang garan
profil I D
pada
VA6 TXT I
kdpelang g aran pelang garan poin_pl
ada
VA6 TXT I
pada
inbox kontak idkontak nomor
I N
nomor
idinbox sender pesan_in tgl_in nomor
I N TXT DT
outbox idoutbox sentto pesan_out tgl_out
I N TXT DT
Gambar 9 CDM Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah
10
Gambar 14 Monitoring Siswa Bermasalah
Informasi lain yang ditampilkan pada halaman ini adalah grafik jumlah
Gambar 12 Form Transaksi Pelanggaran Siswa
siswa kategori bermasalah dan tidak bermasalah, serta detail grafik jumlah siswa dari tiap kategori permasalahan yaitu permasalahan ringan, sedang, berat dan sangat berat.
Gambar 15 Monitoring Siswa per Kelas Gambar 13 Form Transaksi Profil Siswa
OUTPUT APLIKASI Halaman
monitoring
siswa
bermasalah berfungsi untuk melihat informasi dan memonitoring kondisi siswa yang termasuk dalam kategori siswa bermasalah atau tidak. Gambar 16 Grafik Perkembangan Siswa
11
2. Melihat informasi yang diperlukan
KESIMPULAN Berikut ini beberapa kesimpulan
semakin banyak, aplikasi dapat
dari implementasi dan penelitian yang
dikembangkan
dengan
telah dibuat :
mengintegrasikan
aplikasi
1. Berdasarkan evaluasi sistem dalam
monitoring
dengan
sistem
lain
uji coba dan angket yang dilakukan,
seperti sistem informasi akademik,
dihasilkan aplikasi monitoring siswa
e-learning, forum siswa atau web
bermasalah yang mampu digunakan
portal
di SMA Negeri 2 Trenggalek,
menghasilkan sistem informasi yang
sekaligus
lebih bermanfaat.
sesuai
menghasilkan
dengan
hasil
laporan
dilakukan,
evaluasi maka
Budhi, Gregorius S. dan Intan, Rolly. 2008. Penerapan Probabilitas Penggunaan Fakta guna menentukan Certainty Factor sebuah Rule pada Rule Base Expert System. UK Petra Surabaya jurusan Teknik Informatika. Surabaya. Mustaqim, dkk. 2003. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Rusyani, R. Tabrani. 1997. Manajemen Pendidikan, Media Pustaka. Bandung Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System-Based Internal Audit. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Tan, Anton. 2010. Becoming The Best Salespeople. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Wahidin. 2010. Aplikasi SMS dengan PHP untuk orang awam. Maxikom. Palembang. Whitten, Jeffery L. 2004. Metode Desain Dan Analisis Sistem. Andi. Yogyakarta.
yang
dapat
ditarik
Factor dapat diterapkan ke dalam monitoring
siswa
bermasalah. SARAN Untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem ini dapat diberikan saran-saran yang berguna untuk pemikiran maupun implementasinya. 1. Dengan beragamnya kondisi yang terjadi
di
lapangan
serta
kompleksitas permasalahan siswa, aplikasi dengan
dapat
dikembangkan
menambahkan
beberapa
kriteria lain yaitu absensi/kehadiran sehingga proses monitoring bisa menghasilkan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan bahwa metode Certainty
aplikasi
sehingga
monitoring
berdasarkan kriteria yang ada. 2. Berdasarkan
sekolah
kesimpulan
yang
lebih akurat
12