TEKNIK WALI KELAS DAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN SISWA TROUBLE MAKER DI MAN KUALASIMPANG
SKRIPSI DiajukanOleh :
MAISARAH LUBIS 111005585
Program Studi Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1437 H
SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu Bebab Studi Program Sarjana (S-I) dalam Ilmu Pendidikan dan Keguruan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Diajukan oleh
MAISARAH LUBIS 111005535
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disetujui oleh
Pembimbing Pertama
Pembimbing kedua
Mahyiddin, MA
Lathifah Hanum, MA
Nip: 19690703 199702 1 001
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Maisarah lubis
Nim
: 111005535
Fakultas/Jurusan
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam
Judul skipsi
: “ Tehnik Wali Kelas dan Guru Bimbingan Konseling dalam Pencegahan dan Penanganan Siswa Trouble Maker di MAN Kualasimpang”
Dengan ini menyatakan bahwa naskah skipsi secara keseluruhan adalah hasil peneliti/karya sendiri kecuali pada bagian-bangian yang dirujuk sumbernya, apabila di kemudian hari skipsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiblakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib yang berlaku di Institut Agama Islam Negeri ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tidak dipaksakan. Kualasimpang, Desember2015 Yang menyatakan
MAISARAH LUBIS
TEKNIK WALI KELAS DAN GURU BIMBINGN KONSELING DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN SISWA TROUBLE MAKER DI MAN KUALASIMPANG SKIPSI Telah diuji oleh panitia sidang munaqasyah skipsi fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (IAIN) Zawiyah cot kala Langsa dan dinyatakan lulus serta di terima sebagai salah satu beban studi program sarjana (S-1) dalam ilmu pendidikan dan keguruan . Pada hari/tanggal Jum’at 11 Desember 2015 M 29 Syafar 1437 H
Ketua
Sekretaris
Mahyiddin, MA Nip : 19690703 199720 1001
Nani Endri santi, MA
Anggota
Anggota
Drs. Zainuddin, MA Nip : 19681022 199303 1004
Junaidi, M. Pd.I
Mengetahui Dekan fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (IAIN) Zawiyah cot kala langsa
(Dr. Ahmad Fauzi, M. Ag) Nip: 19570501 198512 1001
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah yang telah mengkaruniai nikmat akal, kesehatan dan segalanya kepada manusia sehingga dapat berfikir dan merasakan segalanya satu dari sekian banyak nikmatNya adalah keberhasilan peneliti menyelesaikan sebuah penelitian, sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana pendidikan Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. Skripsi ini berjudul “Teknik Wali Kelas dan Guru Bimbingan Konseling dalam
Pencegahan
dan
Penanganan
Siswa
Trouble
Maker
di
MAN
Kualasimpang”. Dimana dalam peneliti menyelesaikan peneliti ini tidaklah terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkanlah dengan segenap hati, peneliti menuturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga, diantaranya: 1. Bapak Dr. H. Zulkarnaini, MA. Selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. 2. Ketua Jurusan PAI beserta jajaran stafnya yang telah banyak memberikan bantuan pada peneliti sampai terselesainya perkuliahan peneliti. 3. Bapak Mahyiddin, MA. Selaku pembimbing I yang banyak membantu peneliti dalam memberikan bimbingan skripsi ini.
i
4. Ibu Lathifah Hanum, MA. Selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu/kesempatan dalam mengkoreksi serta membimbing peneliti hingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak Drs. Umar Nafi, MA, selakukepala Madrasah Aliyah Negeritempatpenelitianpenulis, sertakepada guru-guru besertastaf TU MAN Kualasimpan, yang telahmemberikanizinkepada penulis untuk dapat melakukan penelitian. 6. Terkhusus dan teristimewa buat orangtuaku tercinta yang telah membesarkan,
mendidik,
mengasuhsertamemberibantuanbaikmorilmaupunmaterilsertakasihsaya ng
yang
tiadabatasnyahinggapenelitidapatmenyelesaikanperkuliahanini. 7. Rekan-rekan perkuliahan prodi PAI yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu secara rinci terima kasih atas dukungannya. Seiring do’a semoga kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada peneliti, serta dengan segala kerendahan hati peneliti menyerahkan skipsi ini yang jauh dari kesempurnaan dan peneliti juga berharap semaga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin. Kualasimpang
MAI SARAH LUBIS
ii
NIM: 111005535 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
...............................................................
i
DAFTAR ISI
...............................................................
iii
DAFTAR TABEL
...............................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN
...............................................................
viii
ABSTRAKSI
...............................................................
ix
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah
...................................................
4
C. Tujuan Penelitian
...................................................
4
D. Manfaat Penelitian
...................................................
4
E. Penjelasan Istilah
...................................................
5
F. Kajian Riset Sebelumnya ...................................................
8
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II: KAJIAN TEORI A. Pengertian Wali Kelas
...................................................
10
B. Peran Wali Kelas
...................................................
13
C. Konseling
...................................................
18
D. Siswa Bermasalah
...................................................
25
E. Teknik Guru BK dalam Mengatasi Siswa Trouble Maker di MAN Kualasimpang
...................................................
28
BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
...................................................
30
B. Tempat dan WaktuPenelitian ...................................................
31
C. Populasi dan Sampel
...................................................
32
D. Teknik Pengumpulan Data
...................................................
32
E. Teknik Analisis Data
...................................................
34
iii
BAB IV: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MAN Kualasimpang ....................................
35
B. Analisis Quesioner/Angket
...................................................
40
C. Bentuk-Bentuk Masalah Siswa .................................................
50
D. Wawancara
...................................................
52
A. Kesimpulan
...................................................
69
B. Saran
...................................................
70
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iv
DAFTAR TABEL 1. Tabel4.1
: Keadaan Guru danPegawai MAN KualasimpangTahun Pelajaran 2015/2016
2. Tabel 4.2
: KeadaanSiswadanKelaspadaAkhirJuli 2015
3. Tabel 4.3
: KeadaanGedungdanSaranaPrasarana
4. Tabel 4.4
: KeadaanSaranaPendidikan
5. Tabel 4. 5 : Guru memberikanmaterilayananbimbinganbelajar yangefektif. 6. Tabel4. 6
: Guru selalumemberikanmotivasikepadasiswa.
7. Tabel4. 7
: Guru memberikanbimbinganbelajarkepadasemua siswa.
8. Tabel4. 8
: Guru BK melakukanhome visit terhadapsiswa yang bermasalah.
9. Tabel4. 9
: Guru BK mengajarkanetikabergaul.
10. Tabel4. 10 : Siswadatangmenjumpai guru BK ketika dipanggil/memilikimasalahsaja.
v
11. Tabel4. 11 : Guru BK mengajarkansiswacaramengambil keputusan. 12. Tabel4. 12 : Layananbimbingandankonselingmemberikandampak Positifterhadapperkembanganbelajarsiswa. 13. Tabel4. 13 : Sekolahmemberikanlayanankonselingbagisiswa yangmengalamimasalah. 14. Tabel4. 14: Bimbingankonseling di sekolahmengatasi permasalahanyang terjadiantarasiswa. 15. Tabel4. 15: Layananbimbingankonseling di sekolah memberikansolusibagaimanacarabelajar yang baik. 16. Tabel4. 16: Sekolahmemberikan jam khusussetiapminggu untuklayananbimbingan di sekolahkepadasiswa. 17. Tabel4.17 : Sekolahmemberikan jam khusussetiapmingguuntuk layananbimbingan di sekolahkepadasiswa. 18. Tabel4. 18: Guru BK adaketikasiswamembutuhkanwaktu untukbimbingan 19. Tabel 4. 19:Siswadapatsewaktu-waktu dating kepada guru BK ketikamenghadapipermasalahan. 20. Tabel4. 20 : Guru memberikanizinkepadasiswauntuktidak mengikutipelajaranketikasiswamembutuhkankonseling mengenaipermasalahan yang dihadapi.
vi
21. Tabel4. 21 : Guru memberikankonselingsecarakontinyukepada siswa yang bermasalahsampaimasalah yang dihadapiterselesaikan. 22. Tabel4. 22 : Guru melakukantegurankepadasiswa yang melakukankesalahan. 23. Tabel4. 23: Walikelasdan guru BK melakukankunjungan rumahterhadapsiswa yang tidakhadirselama 1 mingguberturut-turut 24. Tabel4. 24: Guru menerapkanaturan yang kerasterhadap siswa yangbolos/cabut. 25. Tabel 4.25 : Katagoripelanggarantatatertibsiswa/siswi MAN Kualasimpang 26. Tabel 4.26 :Penilaianpelanggaran.
vii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I
: DaftarAngket
2. Lampiran II : PedomanWawancara 3. Lampiran III : SuratKeputusanTentangPenunjukanPembimbingSkipsi 4. Lampiran IV : SuratIzinPenelitiandariInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa 5. Lampiran V :SuratKeteranganPenelitiandari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kualasimpang 6. DaftarRiwayatHidup
viii
ABSTRAK Latarbelakangmasalahpenelitianiniadalahadanyapermasalahansiswa yang terjadipadasiswa di MAN Kualasimpangsehinggadapatmenghambatbelajarsertamempengaruhiperilakusiswa. Makadariituperludiadakanpenelitianuntukmeningkatkanperan guru bimbingankonselingdan guru walikelasterhadappelayananbimbingankonselingpadasiswa di MAN Kualasimpangdenganberbagaiupaya yang dapatmemberikanmotivasikembalibagisiswa. Siswaakanlebihterbukakepada guru terhadapmasalah yang siswaalamisehinggasiswakembalinyadalambelajardanberaktifitas di lingkungansekolah. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuibagaimanatehnik Guru BimbinganKonselingdan guru walikelasterhadappelayananbimbingandankonselingpadasiswa di MAN Kualasimpang. Tekniksemuawalikelasyaitumengayomisuatukelas yang dipegangnya. Seorangwalikelasselainmengajarmatapelajaran yang diampunya, jugadimintauntukmembimbingpribadisetiapsiswadikelas yang di pegangnya. Sedangkanperan guru bimbingankonselingadalahmelayanidanmembimbingsiswasertamembantumenang anisiswa yang bermasalahyaitumenanganimasalahperilakuatau moral siswa. Guru bimbingankonselingmengatasikenakalansiswasajasedangkanmasalahbelajarsiswa, guru bimbingankonselingmenyerahkankepadawalikelasatau guru yang mengampumatapelajarantersebut. Jenispenelitianiniadalahpenelitiankualitatifdenganpendekatandeskriptif, yaitumengumpulkansertapenyusun data dilakuakandenganmenganalisisdanmenginterprestasikannya. Penelitiandilaksanakanmenggunakanberbagaimetodeyaituwawancara, observasi, angketterhadapperanwalikelasdan guru bimbingankonselingdalampelayananbimbingankonseling. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapermasalahansiswaterjadikarenaadanyaperilak uagresifpadasiswa yang mempengaruhitingkatmasalahmeningkatsertakurangnyaperhatian orang tuadanpengawasan orang tuaterhadapsiswa. Peranwalikelasdan guru bimbingankonselingsama-samaberperanpentingtetapi guru bimbingankonselinglebihmemberikanpelayanandanbimbingandalammengatasimas alahperilakudan moral siswasedangkanwalikelasmemberikanpelayanandanbimbingandaripermasalahanbe lajarhinggaperilakuatau moral siswa.
ix
ABSTRAK Nama:Maisarah lubis, nim: 111005535 fakultas: Tarbiyah dan ilmu keguruan jurusan: PAI judul: Teknik wali kelas dan guru BK dalam pencegahan dan penanganan siswa trouble maker di MAN Kualasimpang. Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya permasalahan siswa yang terjadi pada siswa di MAN Kualasimpang sehingga dapat menghambat belajar serta mempengaruhi perilaku siswa. Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk meningkatkan peran guru bimbingan konseling dan guru wali kelas terhadap pelayanan bimbingan konseling pada siswa di MAN Kualasimpang dengan berbagai upaya yang dapat memberikan motivasi kembali bagi siswa. Siswa akan lebih terbuka kepada guru terhadap masalah yang siswa alami sehingga siswa kembalinya dalam belajar dan beraktifitas di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tehnik Guru Bimbingan Konseling dan guru wali kelas terhadap pelayanan bimbingan dan konseling pada siswa di MAN Kualasimpang. Teknik semua wali kelas yaitu mengayomi suatu kelas yang dipegangnya. Seorang wali kelas selain mengajar mata pelajaran yang diampunya, juga diminta untuk membimbing pribadi setiap siswa dikelas yang di pegangnya. Sedangkan peran guru bimbingan konseling adalah melayani dan membimbing siswa serta membantu menangani siswa yang bermasalah yaitu menangani masalah perilaku atau moral siswa. Guru bimbingan konseling mengatasi kenakalan siswa saja sedangkan masalah belajar siswa, guru bimbingan konseling menyerahkan kepada wali kelas atau guru yang mengampu mata pelajaran tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu mengumpulkan serta penyusun data dilakuakan dengan menganalisis dan menginterprestasikannya. Penelitian dilaksanakan menggunakan berbagai metode yaitu wawancara, observasi, angket terhadap peran wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam pelayanan bimbingan konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan siswa terjadi karena adanya perilaku agresif pada siswa yang mempengaruhi tingkat masalah meningkat serta kurangnya perhatian orang tua dan pengawasan orang tua terhadap siswa. Peran wali kelas dan guru bimbingan konseling sama-sama berperan penting tetapi guru bimbingan konseling lebih memberikan pelayanan dan bimbingan dalam mengatasi masalah perilaku dan moral siswa sedangkan wali kelas memberikan pelayanan dan bimbingan dari permasalahan belajar hingga perilaku atau moral siswa.
Telah di uji oleh panitia sidang munaqasyah skipsi fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (IAIN) Zawiyah cot kala Langsa dan dinyatakan lulus serta di terima sebagai salah satu beban studi program sarjana (S-1) dalam ilmu pendidikan dan keguruan . Pada hari/tanggal Jum’at 11 Desember 2015 M 29 Syafar 1437 H
Pembimbing I
Pembimbing II
Mahyiddin, MA Nip : 19690703 199720 1001
Lathifah Hanum, MA
Anggota I
Anggota II
Drs. Zainuddin, MA Nip : 19681022 199303 1004
Junaidi, M. Pd.I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Troublemaker diambil dari dua buah kata yang berbeda. Kata yang petama adalah trouble dan kata yang kedua adalah maker. Kedua kata ini berasal dari bahasa Inggris. Trouble dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia yaitu masalah, sementara maker adalah penggabungan antara kata kerja make kemudian ditambah dengan suffix-er yang kelas katanya berubah menjadi noun atau kata benda yang menunjukkan orangnya. Kesimpulanya maker berarti pembuat. Bila kedua kata digabungkan menjadi sebuah kata baru dalam hal ini troublemaker maka didapatlah sebuah arti pembuat masalah.1 Banyak penulis sejak tahun 70-an telah mengunggapkan bahwa sumber permasalahan yang dihadapi anak-anak, remaja, dan pemuda itu terutama berada diluar dirimereka sendiri, sikap orang tua dan anggota keluarga, keadaan anggota keluarga secara keseluruhan, pengaruh film, televisi, video, iklim kekerasan dan kekurang disiplinan yang berlangsung di masyarakat. Kelompok-kelompok sebaya yang bertindak menyimpang dan berbagai factor negative lainnya dalam kehidupan sosial diluar sekolah semuanya menunjang timbulnya masalah-masalah pada anak-anak, remaja, dan pemuda tersebut.2
1kompasiana.com, mejuah_juah/i-am-not troublemaker , adf, online, diakses tanggal 20 agustus, 2015 2 Prayitno&ErmanAmti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 26
1
2
Penanganan kasus baik secara umum (menyeluruh) khusus tidak mudah. Berbagai pihak dan sumber daya sering kali perlu diaktifkan dan dipadukan demi teratasinya permasalahan yang dialaminya, pihak yang paling utama harus dilibatkan secara langsung ialah orang yang mengalami masalah itu sendiri, karena tanpa partisipasi langsung dari orang yang mengalami masalah maka keberhasilan bimbingan konseling amat diragukan atau boleh jadi akan nihil sama sekali. Pihak lain dalam urutan kedua yang perlu dilibatkan yaitu orang tua, guru, serta orang lain yang amat dekat hubungannya, selanjutnya pihak-pihak dan sumber daya lain yang perlu dikerahkan ialah berbagai unsur yang terdapat dilingkungan orang yang mengalami masalah baik lingkungan social, fisik, maupun budaya. Termasuk katagori ini adalah para ahli bidang tertentu, seperti dokter, psikiater, dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sering ditangani.3 Upaya penanganan kasus dapat dipandang sebagai upaya-upayakhusus untuk secara langsung menangani sumber pokok permasalah dengan tujuan utama teratasinya atau terpecahnya permasalah
yang dimaksud, upaya penanganan
kasus meliputi penanganan awal kasus (dimulai sejak mula kasus itu dihadapkan), pengembangan ide-ide tentang rincing masalah yang terkandung di dalam kasus itu, penjelajahan lebih lanjut tentang segala seluk belukkasus tersebut, dan akhirnya mengusahakan upaya-upaya kasus untuk mengatasi atau memecahkan sumber pokok permasalahn itu.4Adapun upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh konselor ialahmendorong perbaikan lingkungan yang perlu diberikan akan 3 4
Ibid, hal,80-81 Prayitno&ErmanAmti,Dasar-DasarBimbingandan, hal.77
3
berdampak negative terhadap individu yang bersangkutan, mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klein, meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya, mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberikan manfaat, menggalang kelompok terhadap individu yang bersangkutan.5 MAN Kualasimpang
merupakan Lembaga Pendidikan yang nuansa
keagamaannya sangat kental, karena materi pelajaran agamanya lebih banyak. Namun dalam kenyataannya permasalahan siswa tidak jauh berbeda dengan sekolah lain, dan ini menjadi penghambat dalam proses pendidikan. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya agar dapat menjadi manusia yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan masalah yang terjadi di MAN Kualasimpang adalah terlambat datang kesekolah,terlambat masuk kelas,cabut,tidak sholat ketika waktu sholat, tidak sopan pada orang lain dan guru. Dan tidak konsentrasi pada saat terjadinya proses belajar mengajar. Semua masalah di atas harus diidentifikasi oleh guru bimbingan di sekolah dan madrasah, sehingga menetapkan skala prioritas masalah mana yang harus dibicarakan terlebih dahulu dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Masalahmasalah di atas juga harus menjadi pertimbangan bagi guru pembimbing di sekolah dan madrasah dalam menyusun program bimbingan dan konseling.6 Menyadari hal tersebut wali kelas dan guru bimbingan konseling di tuntut untuk mengatasi permaslahan perilaku menyimpang siswa, karena pendidikan di 5
Ibid hal.206 Tohiri, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi), (Jakarta: PT Raja grafindo persada ,2008) hal, 113 6
4
pandan sebagai salah satu aspek yang mempunyai peranan penting dalam membentuk mental generasi mendatang. Dengan pendidikan di harapkan mampu menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menghadapi masa depan. Dengan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang teknik wali kelas dan guru bimbingan konselingdalam mencegah dan menangani siswa trouble maker di MAN Kualasimpang. A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka yang menjadi masalah disini adalah 1. Apa bentuk-bentuk permasalah siswa di MAN Kualasimpang? 2. Bagaimana teknik wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam mencegah dan menanganisiswa bermasalah di MAN Kualasimpang? B. Tujuan Penelitian Setiap judul atau topik yang akan di bahas sudah tentu mempunyai tujunnya, adapun tujuan yang di maksud sebagai berikut 1. Untuk mengetahui bentuk–bentuk permasalah siswa di MAN Kualasimpang 2. Untuk mengetahui tehnik wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam mencegah dan menangani anak bermasalah di MAN Kualasimpang. C. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini yaitu 1. Secara teoritis di harapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan wali kelas dan guru bimbingan
5
dan konseling dalam mencegah dan menangani anak trouble maker serta sebagai kerangka acuan strategis penelitian tentang hal yang sejenis. 2. Hasil penelitian yang di harapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi semua wali kelas dan guru bimbingan dan konseling dalam mencegah dan menangani anak trouble maker. 3. Bagi data ilmu pengetahuan semoga penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya. D. Penjelasan Istilah Untuk menghindari perbedaan penafsiran yang dapat menimbulkan kesalahan pemahaman dalam tujuan penelitian ini, maka penulis terlebih dahulu memaparkan penjelasan
terhadap judul penelitian ini, adapun istilah-istilah
tersebut sebagai berikut 1. Teknik Wali Kelas Teknik wali kelas yaitu cara seorang guru dalam mengawasi kelas dan murid secara khusus agar proses belajar mangajar di dalam kelas dapat terjadi secara efektif dan efesien, selain mengawasi kelas dan murid secara khusus wali kelas juga mempunyai tugas sebagai perancang pengajaran, pengelola pengajaran, motivator belajar, sebagai pembimbing dan memberi fasilitas belajar mengajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan yang berarti.7 2. Bimbingan dan konseling Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang dengan memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenali dirinya 7
,hal,21
Dewa ketut sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta:PT Rineka cipta,1995)
6
sendiri dan mengatasi permasalahan-permasalahan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, dan bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain.8 Sedangkan pengertian konseling secara Etimologi, istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu Consiliun yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxun, istilah konseling berasal dari Sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan. 9 Konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antarakonselor dengan klien (siswa) yang berusaha memecahkan masalah dengan
mempertimbangkannya
bersama-sama
sehingga
klien
dapat
memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.10 Jadi Bimbingan dan Konseling yang penulis maksud adalah memiliki keahlian serta kepribadian yang baik, sehingga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan dirinya untuk mencapai kesejahteraan yang berdasarkan pada norma-norma yang berlaku dan dapat mengatasi segala permasalahan hidupnya dengan baik.
8
Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,(Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal. 21. 9 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineka cipta, 2004), hal. 99. 10 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 22-23.
7
3. Pencegahan Pencegahan barasal dari kata cegah di awali imbuhan pen- dan di akhiri imbuhan han-, menurut kamus besar bahasa Indonesi pencegahan adalah cara atau perbuatan mencegah atau menolak..11
4. Penanganan Penanganan berasal dari kata tangan di awali imbuhan pen- dan di akhiri imnuhan nan-,menurut kamus besar bahasa Indonesi penangana adalah proses atau cara menangani.12 5. Anak Menurut kamus besar Indonesia anak adalah generasi ke dua atau turunan ke dua.13 Yang penulis maksud anak dalam proposal ini adalah turunan yang di hasilkan oleh pasangan laki–laki dan perempuan yang di ikat dalam perkawinan yang di sebut suami dan istri. 7. Trouble maker Troublemaker diambil dari dua buah kata yang berbeda. Yaitutroubledan maker. Kedua kata ini berasaldari bahasa Inggris. Trouble dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia menjadi masalah, sementara maker adalah penggambungan antara kata kerja make kemudian ditambah dengan suffix-er yang kelas katanya berubah menjadi noun atau kata benda yang menunjukkan 11
Meity taqdir Qadratillh dkk,Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk pelajar, cet,1, (Jakarta,2011) , hal. 70 12 Ibidhal, 531 13 Meity taqdir Qadratillh dkk,Kamus Besar Bahasa Indonesia , hal. 20
8
orangnya. Kesimpulanyamaker berarti pembuat. Bila kedua kata tadi digabungkan menjadi sebuah kata baru dalam hal ini troublemaker maka didapatlah sebuah arti pembuat masalah.14 8. MAN Kualasimpang Merupakan objek penelitian yang menjadi pusat lokasi penelitian skripsi ini. E. Kajian Riset Sebelumnya Sepanjang pengetahuan penulis yang mambahas tentang masalah upaya guru BK dalam mengatasi siswa bermasalah masih belum ada, hal ini terdapat pada : 1. Skripsi Zulis Farida Burhani Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam 2003, yang berjudul "Studi dokumentasi tentang guru BK dalam menangani kenakalan siswa di SLTP MUHAMMADIYAH I GODEAN YOGYAKARTA". Membahas tentang ada tiga jenis kenakalan yaitu: kenakalan ringan seperti mogok belajar, kenakalan sedang seperti merokok, sedangkan kenakalan berat seperti berkelahi, mencuri. 2.
Skripsi Siti Halimah Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam2000,
yang
berjudul
"Peranan
bimbingan
dan
penyuluhan
dalammengatasi masalah kenakalan siswa di SMU NEGERI II BANTUL". Membahas tentang sejauh mana kenakalan yang dilakukan oleh siswa, dan siswa yang pernah memperoleh bimbingan dan nasehat dari guru BP cenderung berkurang.
14
kompasiana.com/mejuah, troublemaker, adf, online, diakses tanggal 20 agustus 2015
9
3.
Skripsi Yulis Purnomowati Fakultas Tarbiyah jurusan Kependidikan Islam2003, yang berjudul "Bimbingan dan Konseling untuk remaja menurutIslam". Membahas tentang urgensi Bimbingan dan Konseling Islam dalammengatasi masalah kehidupan remaja. Deskripsi tentang teori-teori islam,dan
spesifikasi
bimbingan
dan
konseling
menurut
islam
sertapenerapannya.
Dari pemaparan skripsi diatas dan dari hasil penelusuran belum adayang melakukan penelitian yang secara spesifik membahas tentang teknik wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam pencegahan dan penangana siswa touble maker di MAN Kualasimpang. Dalam skripsi ini mambahas tentang bagaimanateknik wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam pencegahan dan penangana siswa touble maker di MAN Kualasimpang.