SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

PRINSIP DASAR INSTRUMENTASI HUKUM BEER ... Prinsip kerja sama dengan kolorimeter tabung Nessler. ... galvanometer. Sinar...

7 downloads 739 Views 787KB Size
3/17/2011

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS PRINSIP DASAR HUKUM BEER INSTRUMENTASI APLIKASI

1

3/17/2011

Pengantar

Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan energi pada level mikroskopis 2. Spektrometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energi 3. Spektrofotometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energi /sinar/komponen sinar matahari 4. Spektrofotometer : alat/instrumen

Interaksi materi dengan energi Transisi : -Elektronik -Vibrasi

Materi Energi

-Rotasi -spin

2

3/17/2011

Interaksi Materi – energi (radiasi) Radiasi/sinar

Suatu bentuk gelombang

 Energi,

E  h.  h

Interaksi :  absorpsi (a) transmisi (b)

c

a

c



d b d

 refleksi ( c ) difraksi (d)

Pengantar Daerah spektra elektromagnetik Jenis Sinar Sinar gama ()

Panjang gelombang < 0.05 Å

Transisi Inti

Sinar x

0.05 – 100 Å

Elektronik (K dan L)

UV

10-180-350 nm

Elektronik (ev)

Visibel

350 – 770 nm

Elektronik (ev)

IR

770-2500 nm 2.5 – 50 μm 50 – 1000 μm

Vibrasi molekul Vibrasi molekul Rotasi molekul

Gel mikro

1 – 300 mm

Rotasi molekul

Gel radio

> 300 mm

Spin elektron dan inti

3

3/17/2011

Spektrofotometri UV/VIS  Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu

molekul yang dapat menyebabkan eksitasi elektron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi.  Proses : Tahap 1 : M + hv  M* Tahap 2 : M*  M + heat

PRINSIP DASAR

Tingkat energi orbital Contoh yang melibatkan 3 jenis elektron di dalam molekul organik sederhana:

* *

CO xx

n

 = orbital  X = orbital  = orbitan n





*



*

n

*

n

*

Jenis transisi elektron

4

3/17/2011

Jenis transisi 1.

Transisi  - * : Jauh , energi >, 

maks

kecil

< 150 nm, UV vakum, sukar diamati Contoh: CH4 C-C, C-H  maks = 125 nm 2. Transisi n - *: Seny.Jenuh, e tak berpasangan, energi <  150 – 250 nm,  rendah Contoh: metanol 

maks=184nm,

 =15

3. Transisi n - *: E kecil,  panjang, 200-700 nm  = 10-100 4. Transisi  - *: Seny.org tak jenuh  = 1000-10.000

Pergeseran panjang gelombang 1.

Pengaruh pelarut: a. Dalam pelarut polar, transisi n - *terjadi pada  yang lebih pendek (pergeseran biru/ hipsokhromik) transisi  - * terjadi pada  lebih panjang (pergeseran merah/ batokhromik)

2. Pengaruh konjugasi: menyebabkan tk. Energi orbital * turun, energi <,  maks > (pergeseran batokhromik)

5

3/17/2011

Pergeseran Panjang Gelombang 3. Auksokhrom: pergeseran merah Auksokhrom: gugus fungsi yang tidak menyerap di daerah UV tapi dapat menggeser puncak kromofor. Catatan: Senyawa aromatik transisi:  - *, ada tiga puncak 184 nm --  = 60.000 204 nm --  = 7900 256 nm --  = 200 Anion anorganik: transisi n - * Contoh: nitrat, nitrit, karbonat. (λ 215-230 nm)

Prediksi panjang gelombang (UV/VIS) Dasar : -C=C-C=C-



maks=

-C=C-C=O



maks

217 nm

= 215 nm

> C=C-C=C-C=O 

 



Tambah: 10 nm untuk  alkil 12 nm untuk  alkil 18 nm untuk  dan  30 nm untuk ekstra C=C 5 nm untuk bentuk ekso

6

3/17/2011

Prediksi maks untuk senyawa berikut: 1. H3C-CH=CH(C2H5)-C(CH3)=C(CH3)-CH=O

2.

O 3. Untuk poliena terkonjugasi, gunakan aturan Ficher-Kuhn: maks = 114 + 5m + n(48-1,7n)-16,5 Rendo-10 Rekso Contoh : Hitung maks senyawa likopen

PRINSIP DASAR

Cahaya saat mengenai larutan bening akan mengalami 2 hal yaitu : Transmisi Absorbsi

7

3/17/2011

Transmitansi  Nilai dari Transmitansi berbanding terbalik dengan

absorbansi.  Transmitansi larutan T merupakan bagian dari cahaya yang diteruskan melalui larutan T

Po

100%

P

0

T

Absorbansi

50%

0.3

0%

A



P Po

Hukum Lambert-Beer:

 Cahaya akan diserap jika energi

cahaya tersebut sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk mengalami perubahan dalam molekul  Absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan kekuatan sinar  Nilai Absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi

A= a b c

A = - log T atau A = log(1/T) Keterangan : A = absorbansi T = Transmitansi a = absortivitas b = ketebalan larutan c = konsentrasi larutan

 Nilai Absorbansi berbanding

terbalik dengan transmitan

8

3/17/2011

• Nilai Absorbansi berbanding terbalik dengan transmitan • Energi maksimum yang diserap oleh larutan ditunjukan pada panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi tertinggi dan % transmitan terendah. • Energi maksimum dinyatakan dengan

E= h f atau E= h c/λ dimana, E = energi cahaya h = konstanta Planck (6,67492 x10-34 j sec) f  frekuensi C= panjang gelombang cahaya (3 x 108 ) λ = panjang gelombang

Grafik harga panjang gelombang terhadap absorbansi

1.6

Asetaldehid dalam air Asetaldehid dalam alkohol

A 1.4

1.2

260

280

300

320

Panjang gelombang, nm Energi maksimum akan terserap

9

3/17/2011

HUKUM LAMBERT BEER

 Jika suatu cahaya monokromatis dengan kekuatan

Po dilewatkan kepada balok yang tegak lurus pada permukaan dengan ketebalan b dan mengandung n partikel pengabsorbsi, maka kekuatan cahaya menurun menjadi P.

HUKUM LAMBERT BEER

 Syarat Hukum Beer :  Konsentrasi harus rendah  Zat yang diukur harus stabil  Cahaya yang dipakai harus

monokromatis  Larutan yang diukur harus jernih

10

3/17/2011

HUKUM LAMBERT BEER

P = Po 10-abc -log P/P = abc -log T = abc A = abc Dimana; T : transmisi A : absorbansi a: absorptivitas (tergantung satuan [ ] ); a(ppm) dan ε (Molar) b: tebal media/kuvet c: konsentrasi larutan

INSTRUMENTASI

KONVENSIONAL

Tabung Nessler

MODERN

Spektrofotometer

Kolorimeter Dubosq

11

3/17/2011

Kolorimeter Tabung Nessler  Syarat kolorimeter tabung Nessler larutan harus

berwarna .

1 ppm

2 ppm 3 ppm 4 ppm 5 ppm Larutan standar

Berapa ppm?

Larutan cuplikan

Kolorimeter Tabung Nessler

Tabung Nessler adalah tabung gelas besar yang dasarnya rata dengan ukuran tinggi 175-200 mm dan diameternya 25-32 mm.

12

3/17/2011

Kolorimeter Tabung Nessler Penentuan Kosentrasi cuplikan :  membandingkan warna

larutan analit dengan warna larutan yang jenis dan konsentrasinya telah diketahui (standar).

1 ppm

2 ppm 3 ppm

4ppm

5 ppm

 Kepekatan mata dalam

membedakan warna merupakan faktor utama penentu ketelitian pengukuran pada metode ini.

Berapa ppm?

Kolorimeter Dubosq

Teropong

 Prinsip kerja sama dengan kolorimeter tabung Nessler. Standar

 Alat pembanding warna dilengkapi dengan teropong.

Cuplikan

Pengatur jarak

13

3/17/2011

Fotokolorimeter

 Sinar yang diserap adalah bagian kecil dari

panjang gelombang pada daerah sinar tampak.

 Komponen dari fotometer filter adalah sumber sinar, filter, sel tempat larutan, detektor dan galvanometer.

 Sinar monokromatis ditangkap oleh detektor dan diubah menjadi isyarat listrik yang dapat dibaca pada meter

Spektrofotometer Spektrofotometer terdiri dari : Sumber cahaya. Monokromator. Kompartemen sampel. Detektor dan pengukur intensitas cahaya. Skema konstruksi spektrofotometer :

14

3/17/2011

Spektrofotometer

Syarat Pelarut dalam Spektrofotometri  Dapat melarutkan cuplikan  Tidak menyerap sinar yang digunakan  Tidak bereaksi dengan cuplikan

Spektrofotometer

Jenis-jenis spektrofotometer :

1.

berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi, terdiri dari : a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis). b. Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV).

2.

berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari : a. Spektrofotometer optika sinar ganda (double beams optic). b. Spektrofotometer optika sinar tunggal (single beams optic).

15

3/17/2011

Spektrofotometer Spektrofotometer Spektrofotometer Sinar Tampak (Vis) dan Ultraviolet (UV) :  Sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasi

antara lampu tungsten halogen dan lampu deuterium (D2).

 Lampu deuterium (D2) dapat menghasilkan cahaya

dalam daerah 160-380 nm.

Spektrofotometer Spektrofotometer Spektrofotometer Sinar Tampak (Vis) • Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu tungsten halogen. • Lampu tungsten halogen menghasilkan cahaya tampak dalam daerah panjang gelombang 350-800 nm. • Lampu tersebut terbuat dari tabung kuarsa yang berisi filamen tungsten dan sejumlah kecil iodine. • Lampu ini mirip dengan lampu yang terdapat dalam perumahan dan perkantoran.

16

3/17/2011

Spektrofotometer Spektrofotometer Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic). Semua cahaya melewati seluruh sel sampel. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik dalam pengajaran maupun laboratorium industri.

Spektrofotometer Spektrofotometer Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic). Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dan cahaya yang lainnya melewati sel sampel. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke detektor. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar penghubung diukur pada waktu yang sama.

17

3/17/2011

Diagram Spektrofotometer Deuterium-UV Tungsten-Vis Lensa

Lensa obyektif

Lampu

Grating

Celah sinar Filter

Detektor phototube

Cuplikan UV-kwarsa Vis-gelas

Pengatur panjang gelombang

APLIKASI UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI

Syarat pengukuran dengan spektrofotometer VISIBLE: -Sampel dalam larutan menyerap sinar tampak (350-770 nm) -Larutan sampel harus bening dan berwarna -Pelarut tidak menyerap sinar tampak

Syarat pengukuran dengan spektrofotometer UV: -Sampel dalam larutan menyerap sinar UV (180-350 nm) -Molekul senyawanya memiliki ikatan rangkap atau elektron nonbonding (transisi n-*,  - *, n-δ*)

-Larutan bening dapat didak berwarna

18

3/17/2011

Aplikasi SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS 1. Analisis kuantitatif dengan metode perbandingan:

A(sampel)/A(standar) = C(sampel)/C(standar) A masing-masing terukur, C standar diketahui, Csampel dapat ditentukan

2. Analisis kuantitatif dengan metode kalibrasi

A= ε b C A

Linear regression C

Keterangan : A = absorbansi ε = absortivitas b = tebal larutan C = konsentrasi

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Analisis kuantitatif Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan o-fenantrolin (VIS) Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng

Titrasi Fotometri Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit, pereaksi, atau hasil titrasi mengabsorbsi radiasi

19