STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU

Download (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni ... bagaimana strategi komunikasi politik yang digunakan oleh pas...

0 downloads 407 Views 227KB Size
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar pada Masa Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar 2010) Erick WB Napitupulu 080904065

ABSTRAK Skripsi ini menyajikan tentang Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar pada masa kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Pematangsiantar 2010. Di dalam skripsi ini peneliti menceritakan bagaimana proses strategi komunikasi politik yang dilakukan Hulman Sitorus dan Koni Ismail Siregar baik itu dengan tim sukses, dengan masyarakat serta komunikasi politik dengan partai pengusung. Peneliti berusaha meneliti bagaimana strategi komunikasi politik yang digunakan oleh pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs.Koni Ismail Siregar untuk memenangkan Pemilukada Pematangsiantar pada tanggal 9 Juni 2010 lalu. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti subjek penelitian yang diambil dari tim kampanye dari Hulman Sitorus,SE dan Drs. Koni Ismail Siregar (HOKI). Tim kampanye HOKI ini diketuai oleh Drs. T.J. Sihombing Nababan. Sesuai dengan perumusan masalah yang akan diteliti yaitu “Bagaimanakah strategi komunikasi politik yang dilakukan Hulman Sitorus, SE - Drs. Koni Ismail Siregar pada masa kampanye guna memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Pematangsiantar 2010”. Di dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil tentang bagaimana pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs.Koni Ismail Siregar melakukan strategi komunikasi politiknya guna mencapai tujuan yaitu memperoleh kemenangan dalam Pemilukada Pematangsiantar dan terbukti Hulman Sitorus,SE dan Drs.Koni Ismail Siregar berhasil meraup suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah yakni sebanyak 39.585 atau sekitar 33,18% dari 119.285 suara sah pemilih serta dinyatakan menang dalam satu putaran saja. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data yang berjenis deskriptif kualitatif, yang mana dalam penelitian ini ditulis dengan cara mengumpulkan semua data yang diperoleh melalui wawancara kemudian dianalisis yang pada akhirnya didapatlah sebuah kesimpulan yang berdampak pada tercapainya tujuan penelitian. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari studi kepustakaan dan juga hasil wawancara dari informan kunci. Kata Kunci: Komunikasi Politik, Kampanye, Pemilihan Umum Kepala Daerah.

1

PENDAHULUAN Konteks Masalah Strategi menurut Arnold Steinberg adalah rencana untuk tindakan. Penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi pada akhirnya (Toni Adrianus,2006:196). Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu yang menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun strategi komunikasi politik adalah rencana yang meliputi cara, teknik serta hubungan fungsional dari proses komunikasi kepada sebuah kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan yang diinginkan. Dengan adanya penerapan strategi politik, kita dapat memberikan dukungan dan aspirasi yang dapat disalurkan atau malah sebaliknya. Dalam konteks pemerintah, strategi komunikasi politik digunakan untuk membuat dan menerapkan aturan-aturan khususnya di dalam proses pemilihan umum dengan cara meningkatkan kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat untuk mengungkapkan aspirasi dan kepentingannya serta menyalurkan kebijakan-kebijakan sehingga wujud menciptakan sebuah komunikasi timbal balik antara suprastruktur dan infrastruktur politik dalam mempersiapkan sebuah pemilukada. Di dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah, memperoleh kemenangan adalah tujuan dari para kandidat. Hulman Sitorus, SE dan Drs.Koni Ismail Siregar adalah salah satu kandidat yang ikut dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kota Pematangsiantar tahun 2010 yang menjadi calon kepada daerah dengan diusung oleh koalisi partai-partai kecil. Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar dalam satu kali putaran yang diikuti oleh 10 pasangan calon. Komunikasi politik adalah suatu proses pengoperan lambang-lambang atau simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepada tingkah orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berfikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik (Robert G.Meadow,1980:4). Salah satu kemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar adalah kemampuannya dalam hal komunikasi politik. Pesan-pesan politik yang meliputi visi-misi, ajakan untuk memilih mereka dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Komunikasi politik yang baik dilakukan oleh Hulman Sitorus, SE dan Drs Koni Ismail Siregar pada setiap elemen yang membantu dalam menyukseskan kemenangan mereka. Fokus Masalah Berdasarkan uraian konteks masalah di atas, maka fokus masalah adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah strategi komunikasi politik yang dilakukan Hulman Sitorus, SE - Drs. Koni Ismail Siregar pada masa kampanye guna memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Pematangsiantar 2010”. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimanakah strategi komunikasi politik yang dilakukan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs Koni Ismail Siregar pada saat kampanye hingga mampu memenangkan pemilihan umum kepala daerah Pematangsiantar 2010 2

2. Menganalisis data dengan melihat strategi komunikasi politik yang dilakukan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs Koni Ismail Siregar. KAJIAN PUSTAKA Perspektif/Paradigma Secara umum, komunikasi memiliki arti sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk mendapatkan feedback atau umpan balik. Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak dapat terpisahkan di dalam semua aspek kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi dengan manusia lain untuk mencapai sebuah kesepakatan dan saling pengertian (mutual understanding). Sedangkan pengertian politik merupakan suatu usaha atau cara yang ditempuh seseorang untuk menjalankan serta mewujudkan suatu keinginan yang meliputi kajian tentang kekuasaan (power) atau seni memerintah. Secara sederhana, komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Menurut Mark Roelofs dan Barn Lund ”politic is talk or to put the meter, more exactly the activity of politic (politicking) is talking” artinya komunikasi politik lebih memusatkan kajiannya pada materi yang berisi pesanpesan politik, isu politik, peristiwa dan perilaku politik individu-individu baik sebagai pengusaha maupun yang berada dalam asosiasi-asosiasi kemasyarakatan atau asosiasi politik (Harun, Rochajat dan Sumarno,2006:5).

Uraian Teoritis 1. Komunikasi Politik Komunikasi politik adalah sebuah studi interdisiplinari yang dibangun atas berbagai macam disiplin ilmu terutama yang memiliki keterkaitan antara proses komunikasi dan proses politik (Hafied Cangara,2009:63). Terkadang ketika kita berbicara soal komunikasi yang digabungkan dengan kata politik tidak jarang diklaim sebagai studi tentang aspek-aspek politik, dan sering dikaitkan dengan unsur komunikasi di dalam sebuah kampanye pemilu (election campaign) karena mencakup masalah persuasi terhadap pemilih, debat antar kandidat, dan penggunaan media massa sebagai alat kampanye. Dengan minim atau tidak adanya komunikasi, maka tidak akan tercipta usaha bersama dan secara otomatis juga tidak akan ada politik. 2. Marketing Politik Dalam pemahaman secara umum politik marketing terdiri dari beberapa petunjuk dan formula yang dapat diuji secara empiris. Menurut Harrop (1990) pemasaran politik tidak hanya meliputi iklan politik, partai politik dan siaran pidato pemilihan tetapi juga meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pemasaran politik di dalam sebuah pemilihan umum (Harrop,1990:277). Maarek dalam bukunya yang berjudul Campaign Communication Political Marketing mengatakan marketing politik sebagai “proses yang kompleks, hasil

3

dari upaya yang lebih global yang melibatkan semua faktor komunikasi politik para politisi” dan menekankan bahwa marketing politik adalah metode umum komunikasi politik. Maarek juga menganggap pengenalan pemasaran dalam politik sebagai hasil dari “elaborasi dari kebijakan komunikasi politik…strategi global design, rasionalisasi dan penyampaian komunikasi politik modern” (Maarek, 1995).

3. Keaslian Politik Marketing Memahami hal dasar tentang marketing adalah gambaran tentang sebuah era perkembangan dunia ekonomi di mana terjadi perubahan-perubahan sistem ekonomi terutama terjadinya peningkatan kompetisi dan sekaligus perubahan dinamika pasar dalam kehidupan ekonomi. Marketing pada prinsipnya menyangkut hubungan relasi dan aktivitas antara dua pihak dalam ruang kepentingan ekonomi. Bisa jadi dimensi produsen dan konsumen ada dalam relasi pertukaran ini. Dalam logika pertukaran ini, dua pihak yang berkepentingan, masingmasing akan memberi peneguhan dan jaminan bahwa kepentingannya sendiri juga akan mendapatkan pemenuhan. Maka masing-masing pula akan membangun mekanisme, cara, aturan dan bahkan negosiasi untuk masing-masing saling menemukan pemahaman dan deal kesepakatan yang sama. Marketing adalah hubungan dan pertukaran. Relasi dan pertukaran inilah yang sebenarnya menjadi inti dasar dari pemahaman tentang dunia marketing.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri ilmiah) di mana semua data kualitatif mempunyai karakteristik tersendiri. Data kualitatif berada secara tersirat dalam sumber datanya yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dokumendokumen terkait berupa tulisan atau gambar. Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasi masalah dan membuat evaluasi. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua hal yang melekat dan terdapat dalam strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dalam memenangkan Pemilukada Pematangsiantar 2010 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitan yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Bentuk dari data primer yaitu wawancara mendalam dengan narasumber yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain

4

wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi dokumentasi juga termasuk ke dalam data primer. 2. Data Sekunder Data sekunder didapat dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setalah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, hingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Data itu kemudian dianalisis dengan teori-teori yang sudah ditentukan sebelumnya untuk memaparkan dan mengetahui hal-hal apa saja yang penting dan layak dipelajari. Penyajian Data, Hasil dan Pembahasan 1. Profil Kota Pematangsiantar Kota Pematangsiantar adalah salah satu Kota di Provinsi Sumatera Utara. Letak Pematangsiantar sangat strategis karena dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,971 km2 dan berpenduduk sebanyak 250.997 (BPS,2010). 2. Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian yang memakan waktu kurang lebih lima bulan diperoleh hasil yang disusun untuk menggambarkan seluruh proses penelitian yang telah dilakukan termasuk proses memperoleh data yang mendukung penelitian ini. Selama proses pengumpulan data dan kategorisasi data, peneliti berusaha mencari data dari alat peraga yang digunakan kandidat sebagai media dalam penyampaian pesan pada saat kampanye mereka berlangsung. Salah satu cara yang peneliti lakukan yaitu dengan menemui langsung ketua tim pemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yaitu bapak T.J.Sihombing di Pematang Siantar dan melakukan wawancara dengan beliau. Setelah melakukan wawancara, bapak T.J Sihombing memberikan jalan keluar berupa cara untuk mendapatkan semua alat-alat peraga kampanye, antara lain dengan mempertemukan dengan anggota tim sukses yang bekerja di bidang dokumentasi pada saat proses kampanye dilakukan yang memiliki tugas mengabadikan dan menyimpan semua file atau berkas yang berkaitan dengan keperluan kampanye pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar pada saat itu.

5

3. Pembahasan Penelitian Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa intisari penelitian ini menggambarkan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh calon walikota dan wakil walikota Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar. Perubahan yang signifikan telah terlihat dari dampak sistem pemilihan kepala daerah secara langsung terutama di pentas perpolitikan tingkat daerah, di mana semua kandidat berlomba memberikan yang terbaik kepada masyarakat guna memenangkan kompetisi politik yang disertai dengan dukungan yang mereka dapatkan dari masyarakat pemilih. Dalam iklim politik yang penuh dengan persaingan, terbuka dan transparan, setiap kontestan membutuhkan suatu metode yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin, dan program kerja pada masyarakat (Firmanzah,2007:21). Demikian juga di Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara yang merupakan salah satu kota di Indonesia yang ikut melaksanakan pemilukada pada tanggal 9 Juni 2010 dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 177.971 orang di 53 Kelurahan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Seiring dengan bergulirnya era reformasi yang telah dilalui oleh bangsa Indonesia telah banyak memberikan sumbangan dalam mewujudkan pesta demokrasi dalam hal Pemilihan Umum maupun Pemilihan Umum Kepala Daerah. Hal ini dapat dilihat dari sistem Pemilukada langsung yang telah banyak memberikan perubahan yang signifikan didalam dunia politik di tingkat daerah. Calon kandidat yang bertarung dalam pemilihan ini berlomba-lomba memenangkan kompetisi politik dengan cara mendapatkan suara terbanyak dari para pemilih dengan mengandalkan strategi komunikasi politik yang baik. Pematangsiantar melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah pada tanggal 9 Juni 2010 dengan diikuti oleh 10 Pasangan calon. Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar adalah salah satu pasangan kandidat dari kesepuluh pasangan yang terdaftar sebagai calon Walikota/Wakil Walikota. Dalam proses perjalanannya Pemilihan Umum Kepala Daerah di Pematangsiantar hanya terjadi satu putaran saja yang dimenangkan oleh pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dan berhasil meraup suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah yakni sebanyak 39.585 atau sekitar 33,18% dari 119.285 suara sah pemilih. Strategi komunikasi politik yang dilakukan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar ternyata berhasil diterapkan dengan baik. Kampanye politik sebagai salah satu praktek komunikasi yang dilakukan pasangan calon bersama-sama dengan seluruh jajaran tim pemenangan telah berhasil menjangkau seluruh lapisan masyarakat Kota Pematangsiantar. Di samping itu, keanekaragaman saluran komunikasi yang dijadikan sebagai senjata untuk mendongkrak popularitas pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar juga berhasil dimanfaatkan secara intensif. Misalnya pemberitaan melalui televisi, radio, internet dan surat kabar.

6

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Tim Kampanye Kemenangan HOKI Bapak Drs. Toiman J. Sihombing juga dapat disimpulkan bahwa Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar telah berhasil menarik perhatian dan meyakinkan masyarakat di Pematangsiantar untuk memilih mereka melalui komunikasi yang mereka gunakan. Diantaranya dengan melakukan analisis terhadap kondisi perpolitikan Kota Pematangsiantar pada saat Pemilukada, melakukan analisis terhadap pemilih, melakukan analisis terhadap lawan-lawan politik, melakukan analisis terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan kampanye pasangan calon Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar. Tidak lupa juga untuk menarik simpati masyarakat tim pemenangan HOKI juga mengangkat isu-isu yang terkait dengan pembaharuan dan perkembangan Kota Pematangsiantar yang ditujukan kepada masyarakat jika mereka mau memilih pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota pada saat Pemilukada berlangsung. Selain itu, ketua tim pemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yaitu bapak Drs. Toiman. J. Sihombing dalam wawancara dengan peneliti juga memaparkan strategi umum yang dilakukan pada saat kampanye berlangsung. Diantaranya dengan mengkonsep profil dan citra dari pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai pemimpin yang dapat membawa pembaharuan bagi masyarakat dan Kota Pematangsiantar ke depannya. Citra yang telah dikonsep ini cukup berhasil membedakan pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Di mana profil dan citra pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar memang sangat tepat dihati para masyarakat yang selama ini telah jenuh dengan pemerintahan yang sebelumnya yaitu dengan mengangkat citra pemimpin yang membawa pembaharuan. Demikian juga halnya dalam menempatkan dan memilih orang-orang yang memang mempunyai loyalitas tinggi akan kemenangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota. Hal ini dilakukan agar semua rencana dan program kerja yang telah tersusun rapi melalui rapat-rapat internal Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dengan semua jajaran tim pemenangannya tidak ada yang cacat ataupun tidak sempurna dalam pengerjaannya yang dapat berakibat fatal seperti gagal dalam pemilukada. Sudah terbukti dengan kemenangan yang diraih oleh pasangan Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sebagai walikota dan wakil walikota Pematangsiantar. Ini menunjukkan bahwa di samping sosok dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yang memang dikenal rendah hati, semua orang-orang yang terpilih dan ditugaskan untuk memegang peranannya masing-masing di dalam proses pemenangan adalah orang-orang yang tepat. Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar beserta seluruh jajaran tim pemenangannya sangat menyadari bahwa ketika semua saluran dan media komunikasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan sebuah citra positif dan mendongkrak popularitas maka akan dapat meraup simpati dari masyarakat. Misalnya, semakin seringnya masyarakat membaca surat kabar, mendengar radio, menonton televisi dan mengakses internet yang berisi pemberitaan positif tentang Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar, seperti contohnya kehadiran Hulman Sitorus, SE maupun Drs. Koni Ismail Siregar

7

di setiap acara-acara sosial yang diadakan oleh masyarakat Pematangsiantar di mana hal-hal seperti ini juga disadari oleh Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar adalah salah satu cara yang dapat mengintenskan dan mendekatkan hubungan mereka dengan masyarakat yang berimbas pada bertambahnya nilai positif pada diri mereka di mata masyarakat luas dan memudahkan mereka untuk mendapatkan simpati dan suara dari masyarakat untuk mendukung dan memilih mereka pada saat pemilihan berlangsung. Serta melihat visi dan misi dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar yang terpampang di semua media komunikasi termasuk di dalamnya spanduk, baliho, billboard, sticker dan T-shirt yang dibagikan kepada masyarakat. Demikian juga janji-janji politik yang ditawarkan oleh pasangan ini mampu meyakinkan masyarakat untuk dapat memilih Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar menjadi Walikota Pematangsiantar berikutnya. Kata-kata yang sering disampaikan oleh Hulman Sitorus, SE bila terpilih nantinya adalah “tidak akan mencuri, tidak menyakiti hati rakyat, tidak akan mendustai”. Pesan sederhana ini adalah alat komunikasi andalan mereka. Jargon-jargon yang mereka pakai pun simpel dan tidak terlihat muluk-muluk., yakni menuju Siantar Mantap, Maju dan Jaya. Dalam hal ini figur pasangan calon merupakan hal yang paling diperhatikan masyarakat. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasangan calon Walikota/Wakil walikota yakni Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar berhasil melakukan proses strategi komunikasi politik dengan baik. Sebagai kesimpulan akhir dari penelitian ini serta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada fokus masalah adalah strategi komunikasi politik yang dilakukan pada masa kampanye berupa pemanfaatan saluran dan media komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan politik, programprogram kerja yang baik, dan pencitraan yang baik pula ternyata dapat mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai pertimbangan untuk memilih Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar tahun 2010. Saran Penelitian Selama proses pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa hambatan antara lain tidak lengkapnya data arsip berupa foto atau video dokumentasi proses kampanye dari Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar sehingga sedikit menghambat proses penganalisaan data secara mendalam. Saran Dalam Kaitan Akademis Melalui penelitian ini diharapkan kepada para mahasiswa ilmu komunikasi khususnya mahasiswa Fisip USU terus terdorong untuk meneliti khususnya di bidang komunikasi dan politik sebagai sebuah kajian yang bersifat dinamis. Saran Dalam Kaitan Praktis Melalui penelitian ini diharapkan kedepannya kepada seluruh calon pemimpin daerah khususnya Walikota dan Wakil Walikota agar memperbanyak saluran komunikasi tatap muka secara langsung dengan masyarakat. Karena dengan demikian dipercaya akan berhasil memenangkan hati masyarakat untuk bersedia memberikan suaranya ketika Pemilihan Umum berlangsung. Demikian

8

juga kepada jajaran Tim Pemenangan calon agar menyimpan baik semua arsip yang dibutuhkan pada saat masa kampanye berlangsung.

DAFTAR REFERENSI Andrianus, Toni Pito dkk, Andrianus Mengenal Teori-Teori Politik dari Sistem Politik sampai Korupsi. Bandung:Penerbit Nusantara,2006 Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009. Firmanzah, Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007. M, Harrop. Political Marketing. Parliamentary Affairs, vol.43, 1990. Maarek, P.J. Political Marketing and Communication. London: John Libbey & Co, 1995. Meadow,G Robert. Politics as Communication. Noowod, NJ:ABLEX Publishing Company, 1980. Rochajat, Harun dan Sumarno. Komunikasi Politik Sebagai Pengantar. Bandung: Mandar Maju, 2006.

9