STRES DAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN THE STRESS

Download yang dirasakan mahasiswa. Beberapa penelitian terkait prevalensi stres pada mahasiswa keperawatan telah dilakukan di beberapa Negara. Pada ...

0 downloads 406 Views 183KB Size
STRES DAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN THE STRESS AND COPING STRATEGY OF IN NURSING STUDENTS Rahmatur Raudha1; Teuku Tahlil2 1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh e-mail: [email protected]; [email protected]

ABSTRAK Sistem pembelajaran sering kali membuat mahasiswa keperawatan mengeluh akibat tugas dan jadwal perkuliahan yang begitu padat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat stres dan strategi koping pada mahasiswa Keperawatan di sebuah Universitas di Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program Reguler dengan sampel sebanyak 81 mahasiswa yang dipilih dengan teknik proportional sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 21-28 Juni 2016, menggunakan instrumen kuisioner Perceived Stress Scale (PSS) dan kuesioner modifikasi dari Ways of Coping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,0 % responden mengalami stres sedang, 12,3 % mengalami stres berat, dan 3,7 % mengalami stres ringan. Strategi koping yang paling dominan digunakan responden adalah strategi koping yang berfokus pada emosi (61,7%) dan sedikit yang berfokus pada masalah (38,3%). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi mahasiswa untuk tetap memperhatikan tingkat stres yang dialami dan mampu menggunakan strategi koping secara tepat sesuai dengan apa yang dirasakan . Kata kunci

: Stres, strategi koping, mahasiswa, keperawatan

ABSTRACT Learning system in Faculty of Nursing frebuently makes students to complain due to burden of assignment and hectic lecture schedule. The purpose of this research was to find out the stress level and coping strategy of students in one of Nursing Faculty in Aceh. This research used descriptive design. Population of this research was students in Regular program. Samples were 81 students chosen by using proportional sampling technique. Data collection was conducted on June 21-28, 2016 using Perceived Stress Scale (PSS) and Ways of Coping questionnaire that has been modified. The result of the research showed that 84.0% of the respondents experienced moderate stress, 12.3% of the respondents experienced severe stress, and 3.7% of respondents experienced mild stress. The most dominant coping strategy used by the respondents was the coping strategy that focus on emotion (61.7%) while the less and only few respondents used coping strategy that focus on problem (38.3%). Based on the results of the research, it is expected that the students keep paying attention on the stress level they experience and be able to use appropriate coping strategy according to what they feel. Keywords

: Stress, coping strategy, student, nursing

1

PENDAHULUAN Stres pada mahasiswa perguruan tinggi telah menjadi topik yang menarik setiap tahun. Menurut Labrague (2013) stres dalam pendidikan keperawatan dikenal sebagai salah satu issue yang paling utama di dunia modern. Mahasiswa cenderung akan mudah mengalami stres karena perubahan dari pola hidup. Dimana perubahan pola hidup merupakan salah satu bentuk dari stresor yang dirasakan mahasiswa. Beberapa penelitian terkait prevalensi stres pada mahasiswa keperawatan telah dilakukan di beberapa Negara. Pada tahun 2011 dilakukan penelitian di New Delhi dengan mengkategorikan stres ke dalam 3 tingkatan, yaitu: rendah, sedang dan berat. Penelitian ini dilakukan pada 180 mahasiswa keperawatan dan didapatkan bahwa 62 mahasiswa keperawatan (34%) mengalami stress tingkat sedang, 59 (33%) masing-masing mengalami stress tingkat rendah dan tinggi (Kumar, 2011, p.144). Secara umum stressor yang paling sering dijumpai oleh mahasiswa berhubungan dengan akademisi, yaitu tuntutan akademik, tugas dan ujian (Labrague, 2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di Perguruan Tinggi Keperawatan Kular di Khanna didapatkan faktor utama yang menyebabkan stress pada mahasiswa, di antaranya yaitu: faktor lingkungan (40%), faktor intrapersonal (30%), faktor akademik (19%) dan faktor interpersonal (11%) (Sharma & Kaur, 2011,p.18). Di Indonesia sendiri telah dilakukan penelitian oleh Dayfiventy dan Nurhidayah (2012) dengan judul stressor dan koping mahasiswa pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa stressor utama yang dikeluhkan mahasiswa keperawatan, di

antaranya adalah mempersiapkan ujian blok, jadwal kuliah yang padat, kelas yang penuh, mengikuti ujian skill lab, dan ujian tertulis. Untuk mengatasi stres yang disebabkan oleh berbagai stressor diperlukan strategi koping yang efektif. Keefektifan penggunaan strategi koping tergantung pada faktor-faktor situasional dan individual (Jimenez, 2013,p.152). Strategi koping yang biasa digunakan mahasiswa antara lain mengalihkan, relaksasi, percaya diri, dukungan teman sebaya, menghindari, berdo’a, mengkhayal, mendengar musik, merokok, bercanda dan lain-lain. Berdasarkan penelitian terkait strategi koping didapatkan bahwa strategi koping yang digunakan oleh mahasiswa untuk meluapkan perasaannya yaitu berbagi kepada temanteman mereka, menangis, mendengarkan musik atau radio, mengkhayal, menghabiskan waktu dengan hobi, makan makanan, mencoba memikirkan hal-hal yang baik, dan membantu orang lain. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tingkat stress dan bentuk strategi koping yang digunakan oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan untuk mengurangi stress yang dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stress dan strategi koping pada mahasiswa Fakultas Keperawatan. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptive, dengan desain cross sectional study melalui angket. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program Reguler A angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015 yang berjumlah 431 orang di salah satu Fakultas Keperawatan dalam sebuah Universitas di Aceh. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Sampling. 2

HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Karakteristik Demografi Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (n=81) Variabel

Jumlah (n)

Persentase (%)

8 16 24 22 11

9,9 19,8 29,6 27,2 13,6

17 64

21 79

Usia 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Tahun Angkatan 2012 2013 2014 2015

25 19 19 18

Status Tempat Tinggal Keluarga 25 Kamar sewa 56

30,9 23,5 23,5 22,2 30,9 69,1

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa kebanyakan responden penelitian adalah individu berusia 20 tahun yaitu 29,6% atau 24 orang, jenis kelamin perempuan sebanyak 64 orang atau 79%, dari angkatan 2012 yaitu 30,9% atau 25 orang, dan berstatus tempat tinggal kos yaitu 56 responden (69,1%). Tingkat Stress Distribusi frekuensi tingkat stres responden ditampilkan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala (n=81)

Tingkat Stres Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat

Jumlah (n) 3 68 10

Persentase (%) 3,7 84,0 12,3

Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa 68 orang responden (84,0%) mengalami stres tingkat sedang, paling sedikit mengalami stres ringan yaitu 3 responden atau 3,7%. Strategi Koping Distribusi frekuensi strategi koping yang digunakan responden dalam menghadapi stres ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Strategi Koping yang Digunakan Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Tahun (n=81) Strategi Koping Berfokus Pada Masalah Berfokus Pada Emosi

Jumlah (n) 31

Persentase (%) 38,3

50

61,7

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa strategi koping yang dominan digunakan oleh mahasiswa adalah strategi koping yang berfokus pada emosi yang berjumlah 50 orang responden (61,7%). PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Keperawatan mengalami stres akademik dengan tingkat stres yang sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat stres responden sama dengan tingkat stres mahasiswa Keperawatan di Universitas lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwati (2012) terkait stres akademik pada 3

mahasiswa regular angkatan 2010 FIK UI didapatkan bahwa dari 104 responden, 45 orang (43,3%) teridentifikasi memiliki tingkat stres akademik sedang. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmahidayani (2012) terkait stres pada mahasiswa program Reguler 2009 didapatkan bahwa dari 97 mahasiswa, 61,9% responden mengalami stres sedang. Penelitian terkait stres pada mahasiswa keperawatan juga dilakukan di New Delhi oleh Kumar (2011), dan didapatkan hasil 62 dari 180 mahasiswa keperawatan (34%) mengalami stres tingkat sedang. Davison (2012) mengatakan bahwa stres terjadi ketika adanya tuntutan pada seseorang yang berupa beban melebihi kemampuan yang dimiliki. Suliswati (2005) menyatakan stres dapat timbul dari suatu rangsangan baik itu berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal individu itu sendiri. Mahasiswa keperawatan sering dihadapkan pada situasi yang dapat menyebabkan stress (Zyga, 2013, p.1). Menurut Sreeramareddy (2007) stres yang dialami oleh mahasiswa biasanya dikarenakan adanya tekanan akademik yang menuntut kesuksesan, masa depan yang tidak pasti dan kesulitan dalam mengintegrasikan suatu sistem, mahasiswa juga menghadapi masalah sosial, emosional, fisik dan keluarga yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan prestasi akademik mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas mahasiswa selama sebulan terakhir kadang-kadang tidak dapat mengendalikan hal-hal penting dalam kehidupannya(50,6%), kadang-kadang sering merasa gelisah dan tegang (49,4%), kadangkadang tidak dapat mengatasi segala hal yang harus dilakukannya (56,8%), kadang-kadang merasa marah karena hal-hal yang berada diluar pengawasannya (39,5%) dan kadang-

kadang merasa kesulitan yang menumpuk dan tidak dapat mengatasinya (50,6%). Australian Psychological Society (2012) menggambarkan stres sebagai gambaran dari perasaan yang membebani, tegang dan khawatir. Setiap individu pasti mengalami stres disetiap waktu. Stres terkadang bisa membantu seseorang untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi stres juga bisa berbahaya jika menjadi berlebihan dan itu akan mengganggu kemampuan seseorang untuk melanjutkan kehidupan dengan normal. Ketika seseorang menghadapi stres, tubuh seseorang merespon dengan mengaktifkan sistem saraf dan melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisik dalam tubuh yang membantu seseorang untuk bereaksi dengan cepat dan efektif untuk menghadapi situasi stres. Hormonhormon ini dapat meningkatkan denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, metabolisme dan ketegangan otot. Jika stres berlangsung secara terus menerus perubahan fisik ini dapat menyebabkan gejala fisik dan psikologis lainnya . Menurut Psychology Foundation of Australia (2010), pada kondisi stres akademik sedang, mahasiswa cenderung menjadi mudah marah dan tidak fokus, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan dan orientasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Stres akademik sedang dengan jumlah yang banyak dan terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko penyakit bagi mahasiswa. Koping merupakan suatu respon dari individu terhadap situasi yang mengancam, baik fisik maupun psikologi. Dalam kata lain, koping merupakan proses yang dilalui individu dalam menyelesaikan stres yang dirasakan (Rasmun, 2004). Dalam penelitian ini strategi koping yang berfokus pada emosi 4

lebih dominan digunakan oleh responden dengan frekuensi 50 orang responden (61.7%). Strategi koping ini merupakan koping yang diarahkan untuk mengurangi penderitaan emosi. Dalam hal ini, responden berusaha untuk mengadopsi berbagai macam strategi koping untuk membantu responden dalam mengatasi stres yang dialami, seperti: menghindari, meminimalisirkan, menjaga jarak, selektif dalam memilih perhatian, perbandingan positif dan mencari nilai positif dari peristiwa yang negatif. Strategi koping yang berfokus pada emosi muncul ketika keadaan yang mengancam, berbahaya dan menantang yang sudah tidak dapat diubah lagi kondisinya. Berdasarkan hasil penelitian ini 61.7% mahasiswa dominan menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi, hal ini dapat dinyatakan bahwa 49.4% responden sering melakukan intropeksi diri, 33.3% responden sering mencoba membuat perasaan lebih tenang dengan cara makan, minum, merokok atau tindakan sejenisnya, 46.9% responden sering menganggap sesuatu yang terjadi sebagai takdir, 59.3% responden sering tidak melihat sesuatu dari sisi negatifnya, tapi mencoba melihat sisi baik dari masalah dan 43.2% responden sangat sering beribadan dan berdo’a. Berdasarkan hasil penelitian ini juga mendapatkan 42.0% responden kadangkadang berusaha untuk melakukan sesuatu yang dapat menyelesaikan masalah, 51.9% responden kadang-kadang mencoba mengubah sesuatu yang dapat menyebabkan masalah, dan 39.5% responden kadangkadang mencoba menggunakan pengalaman masa lalu untuk menyelesaikan masalah. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini sangat berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Briliani (2012) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Briliani (2012)

melaporkan hampir seluruh responden (87,88%) dominan menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah, dan sebagian kecil responden (12,12%) menggunakan strategi koping yang berpusat pada emosi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kumar (2011) di New Delhi yang menunjukkan hasil bahwa sebagian besar mahasiswa lebih sering menggunakan strategi koping yang berpusat pada emosi. Lazarus dan Folkman (1984) mengatakan stressor sering mendatangkan kedua jenis koping, Strategi koping yang berfokus pada masalah cenderung lebih dominan ketika seseorang merasa bahwa bisa melakukan sesuatu yang membangun. Individu yang menggunakan problemfocused coping biasanya langsung mengambil tindakan untuk memecahkan masalah atau mencari informasi yang berguna untuk membantu pemecahan masalah Sedangkan strategi koping yang berfokus pada emosi cenderung mendominasi ketika seseorang merasa bahwa stressor merupakan sesuatu yang harus dipikul. Individu dengan emotion-focused koping lebih menekankan pada usaha untuk menurunkan emosi negatif yang dirasakan ketika menghadapi masalah atau tekanan. Dapat dilihat dalam penelitian ini bahwa mahasiswa berusaha untuk menurunkan emosi negative yang dirasakan untuk mengatasi stres yang muncul, namun tidak sedikit juga mahasiswa yang berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi untuk mengatasi stres. KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat stres mahasiswa berada pada kategori sedang dengan frekuensi 68 orang responden (84,0%). Sedangkan untuk strategi koping dalam mengatasi stres yang paling dominan 5

digunakan responden adalah strategi koping yang berfokus pada emosi yang berjumlah 50 orang responden (61,7%). Terkait dengan penelitian ini, maka peneliti menyarankan kepada Fakultas Keperawatan untuk lebih memperhatikan stres yang dialami mahasiswa dan juga diharapkan kepada Fakultas Keperawatan untuk selalu melakukan bimbingan mahasiswa secara aktif dan continue. Bagi para mahasiswa diharapkan agar dapat memperhatikan tingkat stres yang dirasakan dan mampu menggunakan stategi koping secara tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi. REFERENSI Arikunto, S. (2009). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Australia Psychological Society. (2012). Understanding and managing stress. Diakses 14 Juli 2016, dari https://www.psychology.org.au Briliani, L., Sriati, A & Anna, A. (2012). Gambaran strategi koping mahasiswa fakultas ilmu keperawatan universitas padjadjaran A 2008 saat menjalani comprehensive clinical skill analysis.(1)1. Diakses pada 28 Juni 2016, dari http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/articl e/view/671/717 Budiarto, E. (2002). Biostatistikal untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC. Cristyanti, D., Mustami’ah, D & Sulistiani, W. (2010). Hubungan antara penyesuaian diri terhadap tuntutan akademik dengan kecenderungan stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. (12)03

Davison, C.G., Neale, M.J., & Kring, M.A. (2012). Psikologi abnormal Ed.9. Jakarta: PT Raja Grafindo Dayfiventy, Y., Nurhidayah, R.E. (2012). Stressor dan koping mahasiswa pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi fakultas keperawatan universitas sumatera utara. Diakses pada 13 April 2016, dari http://download.portal garuda.org/article.php?article=59045& val=4132 Gintulangi,I.,& Prihastuti. (2014). Hubungan persepsi mahasiswa terhadap harapan orang tua dalam penyelesaian studi S1 dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 03(03). Hasan, I. (2010). Analisa data penelitian dengan statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara Jimenez, C.J et al. (2013). Koping and health in novice and experienced nursing students during clinical practice. Journal of Nursing Education and Practice, 3(11). Kumar,R., & Nancy. (2011). Stress and koping strategies among nursing students. Nursing and Midwifery Research Journal,7. Labrague, Leodoro Jabien. (2013). Stress, stressors, and stress responses of student nurses in a government nursing school. Published by Department of Nursing, Technological Educational Institute of Athens, 7. Lazarus,R.S.,& Folkman,S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York:Press. Lazarus, R.S. (1993). Coping theory and research: past, present and future. Diakses 13 Juli 2016, dari 6

http://www.emotionalcompetency.com /papers/coping%20 research.pdf

melaksanakan praktik klinik pkd II. Jakarta: Universitas Indonesia.

Notoatmodjo,S. (2003). penelitian kesehatan. Rineka Cipta

Metodologi Jakarta: PT.

Rasmun. (2004). Stres, koping, adaptasi. Jakarta: Sagung Seta.

Notoatmodjo,S. (2010). penelitian kesehatan. Rineka Cipta

Metodologi Jakarta: PT.

Sharma, N., & Kaur, A. (2011). Fakctor associated with stress among nursing students. Nursing and Midwifery Research Journal,7(1)

Olpin,M., Hesson,M. (2009). Stress management for life: a research-based experiental approach. 2th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning. Perry, Potter. (2005) . Buku ajar fundamental keperawatan. Vol.2. Jakarta : EGC. Psychology Foundation of Australia. (2010). Depression anxiety stress scale. Diakses 28 Juni 2016, dari http://www2.psy.unsw.edu.au/groups/d ass Purwati, S. (2012). Stres akademik pada mahasiswa reguler angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta. (diakses tanggal 26 Oktober 2015) Rahmahidayani, R. (2012). Gambaran stres dan strategi koping mahasiswa program reguler 2009 FIK UI saat

Sreeramareddy, C.T. (2007). Psychological morbidity, sources of stress and coping strategies among undergraduate Medical Students of Nepal, BioMedCentral Medical Education. Diakses 26 Juli 2016, dari http://www.biomed central.com Stanhope, Marcia. (2010). Praktik keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta: EGC. Stuart & Laraia. (2005). Principle and practice of psychiatric nursing. 8th Edition. Missouri: Elsevier Mosby Suliswati. (2005). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta :EGC. Zyga, S. (2013). Stress in nursing students. International Journal of Caring Scienses. 6(1)

7