TUJUAN BASIS DATA KUSRINI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM

Download Tujuan Basis Data. Kusrini. Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta. Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta. Basis da...

0 downloads 367 Views 25KB Size
Tujuan Basis Data Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut: 1. Tidak adanya redundansi dan inkonsistensi data Redundansi terjadi jika suatu informasi disimpan dibeberapa tempat. Misalnya ada data mahasiswa yang memuat NIM, nama, alamat dan atribut lainnya, sementara itu kita punya data lain tentang data KHS mahasiswa yang isinya terdapat NIM, nama, mata_kuliah dan Nilai. Pada kedua data tersebut kita temukan ada atribut nama, seperti digambarkan dalam tabel 1.1 dan tabel 1.2:

Tabel 1.1 Mahasiswa Mahasiswa NIM Nama 101 Agung 102 Ratna

Alamat Klaten Bantul

Tabel 1.2 KHS KHS NIM 102 101 102 102

Nama Ratna Agung Endang Endang

MataKuliah Basis Data Struktur Data Struktur Data Agama

Nilai A C B A

Gambar 1.1. Redundansi Data Jika terjadi keaadaan seperti pada tabel 1.1 dan tabel 1.2, informasi nama seorang mahasiswa disimpan dibeberapa tempat. Maka data tersebut diatas masih mengandung redundansi yang harus dihindari pada perancangan basis data. Akibat dari redundansi adalah inkonsistensi data, atau data yang tidak konsisten. Kalau kita perhatikan tabel 1.1 dan tabel 1.2, pada tabel mahasiswa NIM 102 bernama Ratna, tetapi pada tabel KHS NIM 102 bernama Ratna pada baris pertama, tetapi pada baris ke 3 dan 4 namanya Endang. Jelas informasi ini menyesatkan. Redundansi juga mungkin terjadi pada tabel yang sama. Contoh lain dari redundansi yang berakibat pada inkonsistensi seperti itu yaitu pada data Pembelian, dimana pada data tersebut disimpan informasi jumlah pembelian, harga satuan dan harga total. Misal terjadi jumlah pembelian 5, harga satuan 1000 dan harga total 7000 padahal diketahui bahwa harga total merupakan hasil perkalian dari jumlah pembelian dengan harga satuan. Informasi ini juga menyesatkan. Kita tidak tahu mana informasi yang dapat dipercaya.

2. Kesulitan Pengaksesan Data Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan mengguanakan Query ataupun dari tool utnuk melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini, kita bisa secara lansung melihat data dari software DBMS-nya. Selain itu, basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data. Pengguna cukup menggunakan fasilitas pencarian ataupun laporan yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laopran penjualan, dll. Dalam basis data, informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagian data, data dengan filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary. Sebagai contoh sederhana ketika kita ingin mencatat data alamat dan telepon dari kolega kita. Sebagain orang akan menggunakan buku alamat. Metode pencatatan dilakukan dengan menuliskan data setelah catatan terakhir. Ketika kita menginginkan informasi alamat seseorang, kita akan kesulitan mencari karena informasi yang tersaji tidak terurut. Ada juga orang yang mencatat dengan mengelompokkan ke kelompok abjad terdepan nama. Hal ini akan lebih mempermudah pecarian karena kita tidak perlu membaca keseluruhan data, tetapi cukup dalam satu kelompok saja. Tapi masalah baru muncul ketika jumlah data untuk sekelompok data abjad tertentu terlalu banyak sedangkan kelompok abjad yang lain masih terlalu sedikit. Dalam metode ini, ada banyak ruang yang tidak terpakai jika kita memberikan ruang yang sama untuk setiap kelompok. Dalam hal pencarian, kesulitan akan kita temui ketika informasi yang ingin kita cari dengan kata kunci sebagian namanya. Misal kita akan mencari alamat Anto, sementara yang tercatat dalam buku catatan adalah Mardianto. Tentu saja kita tidak akan dapat menemukannya dalam kelompok data dengan huruf depan A. Selain itu, tak selamanya kata kunci yang diketahui adalah dari nama, tetapi bisa saja yang diketahui adalah nomor telponnya, sedangkan yang ingin kita cari adalah alamat dan namanya. Hal ini merupakan masalah baru dari pencatatan data dengan buku. Basis data bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut diatas. 3. Multiple User Basis data memungkinkan pengunaan data bersama-sama oleh banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat ayng berbeda. Dengan meletakkan basis data pada bagian server yang bisa diakses dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari komputer client ke sumber informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya sebuah peguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa, pembayaran, dll yang diletakkan dalam sebuah basis data. Bagian Akademik akan bisa mengakses data-data akademik mahasiswa, bagian keuangan akan diijinkan mengakses data pembayaran mahasiswa, sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademik/keuangan yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan penyimpanan data dalam basis data.

Daftar Pustaka Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta