I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf hidup akan terjadi pula peningkatan jumlah kebutuhan air, khususnya untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci, mandi, memasak, dan minum. Dengan meningkatnya pertumbuhan kota dan berkembangnya dunia industri sebagai bukti keberhasilan pembangunan, telah mendorong pula timbulnya permasalahan lingkungan hidup yang semakin beragam bentuknya. Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertambahan penduduknya cukup cepat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, tentunya kebutuhan akan air bersih dan air minum pun juga meningkat sementara air yang tersedia di alam kualitasnya tidak sesuai dengan syarat kesehatan. Hal ini dapat disebabkan karena air di alam tercemar oleh limbah industri, limbah rumah tangga dan pertanian. Oleh karena itu air yang benar-benar bersih sangat sulit didapatkan. Wilayah Kotamadya Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, Salah satu kecamatan yang ada di Kotamadya Yogyakarta adalah Kecamatan Kotagede. Kecamatan Kotagede terdiri atas 3 kelurahan yaitu kelurahan Prenggan, Purbayan dan Rejowinangun. Namun hanya ada dua kelurahan saja yang dilewati oleh sungai Gajahwong yaitu keluarahan Prenggan dan Rejowinangun. Jumlah penduduk yang ada di sekitar kawasan sungai Gajahwong di kelurahan Prenggan 300 KK atau sekitar 1004 jiwa sedangkan jumlah penduduk untuk Kelurahan Rejowinangun yang ada di sekitar sungai Gajahwong adalah 21 KK atau 58 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk yang ada di kedua
kelurahan tersebut menggunakan air yang berasal dari PDAM dan dari sumursumur gali yang dibuat oleh penduduk itu sendiri. Namun sebagian besar penduduk yang ada di sekitar sungai Gajahwong menggunakan sumur gali untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam mengkonsumsi air sumur kebanyakan penduduk yang ada di sekitar sungai Gajahwong di kecamatan Kotagede tidak perduli dengan kondisi lingkungan di sekitar sumur gali dan kondisi fisik bangunan sumur, yang mana pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas air sumur tersebut. Permasalahanpermasalahan yang ada antara lain adanya sistem sanitasi yang kurang baik, dimana persyaratan pembuatan sumur yang minimal 11 meter dari septic tank seringkali tidak terpenuhi, Sumur-sumur yang digali letaknya berdekatan dengan tempat resapan septic tank dan kamar mandi, keberadaan industri rumah tangga antara lain industri tahu dan tempe di sekitar sumur, sistem pembuangan limbah baik limbah padat maupun limbah cair yang berasal dari aktivitas penduduk kebanyakan oleh penduduk setempat lansung dibuang atau dialirkan ke sungai. Dengan adanya faktor-faktor di atas dapat menyebabkan penurunan kualitas air tanah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas air sumur yang dihasilkan. Mengingat bahwa sampai pada saat ini kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari masih tergantung dari air tanah dan air permukaan, maka kemungkinan terjadinya penurunan kualitas air ini perlu diperhatikan. Sebab suatu saat mungkin dapat mencapai tingkat yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan karena air yang tidak dapat dimanfaatkan lagi sesuai dengan peruntukannya dapat menjadi penyebab penyakit, baik penyakit menular (yaitu,
Cholera, Typus, Dysentri, Demam typhoid) maupun penyakit tidak menular (yaitu keracunan zat-zat kimia yang melebihi dosis yang terdapat dalam air). Supaya air yang masuk ke tubuh manusia tidak menyebabkan atau merupakan pembawa penyakit maka kualitas air tersebut harus diperhatikan. Berdasarkan hal itulah dirasakan sangat penting untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologis dari air sumur gali yang ada di sekitar sungai Gajahwong.
B. Perumusan Masalah 1. Apakah air sumur gali penduduk di sekitar sungai Gajahwong Kecamatan Kotagede telah memenuhi syarat sebagai air bersih berdasarkan parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis sesuai persyaratan kualitas air bersih yang diatur PERMENKES RI No. 416 tahun 1990 ? 2. Apakah ada hubungan antara jarak sumber air dengan sungai terhadap kualitas air sumur gali dan apakah ada pengaruh kisaran jarak terhadap kualitas air sumur gali penduduk di sekitar sungai Gajahwong di Kecamatan Kotagede? 3.
Apakah ada hubungan antara kualitas air
sungai Gajahwong dengan
kualitas air sumur gali penduduk di Kecamatan Kotagede Yogyakarta ?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kualitas air sumur gali di sekitar sungai Gajahwong Kecamatan Kotagede berdasarkan parameter fisik (suhu dan kekeruhan), parameter kimia (pH , phosphat dan Nitrat), dan mikrobiologis (jumlah coliform) seperti yang dipersyaratkan dalam PERMENKES RI No. 416 tahun 1990. 2. Mengetahui hubungan antara jarak sumber air dengan sungai terhadap kualitas air sumur gali serta untuk mengetahui pengaruh kisaran jarak terhadap kualitas air sumur gali di sekitar sungai Gajahwong Kecamatan Kotagede Yogyakarta. 3. Mengetahui hubungan antara kualitas air sungai Gajahwong dengan kualitas air sumur gali di Kecamatan Kotagede ?
D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan pemerintah (PUSKESMAS) tentang kualitas air bersih serta sebagai bahan masukan dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan khususnya dalam rangka untuk melindungi kualitas sumber air bersih salah satunya adalah sumur gali yang ada di wilayah Kecamatan Kotagede.